Anda di halaman 1dari 6

APAKAH TEPAT PENGAKUAN PENDAPATAN PT Bright State UNTUK

KOMPENSASI PADA PEMERINTAH PADA 2017,,,

Pengakuan Pendapatan Oleh PT Bright State Pada 2017 sudah Tepat ...
karena jika pengakuan pendapatan tidak tepat maka dapat mempengaruhi
laporan keuangan perusahaan. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan
salah penyajian yang dikhawatirkan dapat menyebabkan para pengguna
informasi keuangan salah dalam mengambil keputusan.
Pendapatan merupakan indikator untuk pembentukan laba, diukur secara
wajar sesuai prinsip pengakuan pendapatan untuk diterapkan guna
mengukur pendapatan yang diterima sebenarnya oleh perusahaan,akan
diperbandingkan dalam laporan keuangan serta disajikan sesuai PSAK.
Selain pendapatan, beban juga merupakan faktor yang mempengaruhi
kewajaran laporan keuangan dan diakui dalam laporan laba rugi bekaitan
dengan manfaat ekonomi dengan penurunan aset dan diukur dengan
handal. Ketepatan pencatatan beban tergantung pada ketepatan
pengklasifikasian beban yang diterapkan perusahaan karena pihak yang
terlibat membutuhkan berbagai informasi untuk kepentingannya baik
informasi keuangan maupun non keuangan.Pendapatan kompensasi
adalah piutang atas kompensasi dari pemerintah Negara Indopermai
Kepada PT Bright State atas penggantian Beban Pokok Pengadaan listrik’
yang tarif penjualan listriknya lebih rendah dibandingkan Beban Pokok
Pengadaan listrik’, dan Piutang kompensasi pemerintah Negara Indopermai
ini diakui sebagai pendapatan atas dasar akrual. pola pencatatan laporan
keuangan PT Bright State pendapatan yang masih dalam bentuk piutang.
pemerintah Negara Indopermai menjadi pihak yang memiliki kewajiban
membayar utang. pencatatan piutang sebagai pendapatan harus mengacu
dan memenuhi kriteria Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 23 tentang Pendapatan. Sesuai PSAK 23, pendapatan terdiri dari tiga
kategori yaitu dari penjualan barang, penjualan jasa, dan penggunaan aset
oleh pihak lain. pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat barang
sudah dialihkan kepada pembeli sehingga tidak ada lagi kewajiban bagi
penjual. Sedangkan untuk jasa, pendapatan diakui ketika jasa tersebut
sudah dilaksanakan. Untuk penggunaan aset, pengakuan pendapatan
beragam sesuai jenis aset dan bentuk kontraknya.selain itu pemerintah
Negara Indopermai juga sudah menerbitkan beberapa regulasi terkait
dengan mekanisme pembayaran kompensasi. Pengajuan Kompensasi Pt
Bright Pada 2017 sudah diverikasi oleh Auditor Negara dan ditetapkan
oleh menteri Uang dan energi jadi menurut kami Pengakuan Pendapatan
Oleh Pt Bright Pada 2017 sudah Tepat.

Untuk Tahun 2018 Kurang Tepat Karena belum Ada Verifikasi Final Dari
Auditor Negara.dan Menteri Uang dan Menteri Energi Belum Menetapkan
Besaran Kompensasi yang Akan dibayarkan sehingga pencatatan piutang
sebagai pendapatan merupakan salah satu upaya Pt Bright untuk
mempercantik laporan keuangannya sebab posisinya cukup sulit, karena
di satu sisi mereka diberikan beban pelayan publik yang cukup tinggi
harus menyediakan listrik dengan harga terjangkau oleh masyarakat dan
penentuan Tarif dasar listrik besarnya ditetapkan oleh pemerintah.Di sisi
lain, sebagai perusahaan juga dituntut untuk memperoleh keuntungan.
Akhirnya mereka memberikan make up (mempercantik) laporan keuangan
karena mereka diharuskan Menyampaikan Laporan Keuangan sesuai
dengan Peraturan Bersama Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.01/2007
dan Menteri BUMN Nomor : PER-04/MBU/2007 tentang Penyampaian
Ihtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara tertulis BUMN paling lambat
LKPN pada 15 Febuari setiap tahunnya.
BAGAIMANA SEHARUSNYA PENGAKUAN BESARAN KOMPENSASI PLN
YANG AKAN DIBAYARKAN PEMERINTAH :

catatan bagi pemerintah Negara Indopermai terutama untuk perbaikan ke


depan.
1. Perlu ditetapkannya standar akuntansi dalam pelaporan atas kebijakan
Pemerintah yang menimbulkan dampak terhadap pos-pos laporan
realisasi anggaran dan/atau neraca. Juga perlu adanya standar
akuntansi pada pelaporan kelebihan dan/atau kekurangan pendapatan
bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
2. pemerintah Negara Indopermai perlu menetapkan dasar hukum, metode
perhitungan, dan mekanisme penyelesaian kompensasi atas dampak
kebijakan penetapan tarif tenaga listrik non-subsidi
PSAK MANAKAH YANG PALING RELEVAN SEBAGAI SANDARAN
PENGAKUAN TRANSAKSI TERSEBUT ? BERIKAN ARGUMEN YANG
MEMADAI

Menurut Saya PSAK Yang Paling Relevan Yakni PSAK 72 (IFRS 15) tentang
Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan yang telah Disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Publik Indonesia
(DSAK IAI) pada 26 Juli 2017 yang akan berlaku efektif mulai 1 Januari
2020.Karena IFRS 15,mengatur kapan perusahaan mengakui pendapatan,
pengukuran pendapatannya termasuk bagaimana penyajian dan
pengungkapannya di laporan keuangan.PSAK 72 merupakan PSAK sapu
jagat karena mengganti banyak standar sebelumnya
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan yang merupakan
adopsi dari IFRS 15 ini efektif sejak 1 Januari 2020 namun dengan opsi
penerapan dini diperkenankan. PSAK 72 bersifat principle based karena
mengatur semua jenis pendapatan dengan pelanggan. Standar-standar
yang digantikan oleh PSAK 72 adalah PSAK 23: Pendapatan, PSAK 34:
Kontrak Konstruksi, ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan, ISAK 21:
Perjanjian Konstruksi Real Estat, ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan,
dan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat. Hal ini
otomatis menjadikan PSAK 72 sebagai standar tunggal untuk pengakuan
pendapatan.
Terdapat banyak industri yang akan terdampak PSAK 72 dengan tingkat
signifikasi yang berbeda-beda. Dengan memberikan kelonggaran tanggal
efektif pada 1 Januari 2020, IAI berharap dapat memberikan waktu yang
cukup pada industri untuk mempersiapkan diri dan menganalisis dampak
penerapannya terhadap laporan keuangan. Mengapa sejauh itu IAI merasa
industri perlu waktu mempersiapkan diri?
penerapan PSAK 72 tidak semata-mata berdampak pada laporan keuangan
yang merupakan produk akhir dari proses akuntansi. Karena Banyak
perusahaan belum menyadari derajat perubahan yang akan dialami dari
penerapan PSAK 72, atau bagaimana standar ini akan mempengaruhi
banyak industri pada cara yang tak terduga.
Perubahan mendasar yang ditimbulkan PSAK 72 adalah adanya standar
tunggal dalam pengakuan pendapatan untuk segala jenis industri. Dalam
mengakui pendapatannya, sebuah entitas menerapkan sebuah model
pendapatan komprehensif atau yang dikenal dengan five-step model of IFRS
15, yang meliputi :
1) Kewajiban pelaksanaan (performance obligation) sebagai unit akuntansi
dalam pengakuan pendapatan.
2) Hanya variabel yang paling mungkin dipertimbangkan yang dimasukkan
dalam harga transaksi (transaction price).
3) Harga transaksi (transaction price) dialokasikan berdasakan harga jual
sendiri (stand-alone selling price)
4) Pendapatan diakui jika tidak sepanjang waktu (over time), maka diakui
pada waktu tertentu (at a point of time).
5) Fokus pada perpindahan kontrol (transfer of control), bukan lagi
perpindahan risiko (transfer of risks).
Penerapan model pengakuan pendapatan tersebut membutuhkan estimasi
dan judgement yang lebih mendalam dibanding yang telah dilakukan
selama ini. Derajat perubahan yang ditimbulkan pun akan berbeda-beda
tergantung dari kompleksitas transaksi pendapatan. Beberapa aspek yang
mungkin akan terdampak dari penerapan PSAK 72 antara lain aspek
perpajakan, kontrak, kontrol, model bisnis, kompensasi dan bonus,
teknologi, dan pengembangan personel.
Aspek perpajakan
Pengakuan pendapatan yang nantinya akan berbasis pada perpindahan
kontrol (transfer of control) menyebabkan entitas dapat mengakui
pendapatannya lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini tentu berdampak pada
pengakuan beban terkait dan implikasinya terhadap pajak peghasilan
badan.
Kontrak
Di bawah PSAK 72, beberapa terma dalam kontrak dapat memiliki makna
yang berbeda. Entitas mungkin perlu menegosiasikan kembali beberapa
kesepakatan agar tetap menjaga maksud dan tujuan yang sebenarnya dari
suatu kontrak.
Kontrol
Entitas mungkin perlu mengembangkan sistem estimasi baru yang
sebelumnya tidak dibutuhkan. Perubahan-perubahan ini memerlukan
dokumentasi yang lebih mutakhir yang memerlukan judgement dari top
management.
Model Bisnis
Beberapa klausul dalam kontrak mungkin tidak lagi menguntungkan bagi
entitas setelah penerapan PSAK 72. Menerapkan model baru dalam bisnis
mungkin dapat lebih menguntungkan bagi entitas.
Kompensasi dan Bonus
Pengakuan pendapatan terkadang memicu adanya pembayaran seperti
bonus. Entitas perlu mempertimbangkan kembali dampak perubahan
waktu pengakuan pendapatan akan memengaruhi hal ini.
Teknologi
Entitas perlu memutakhirkan teknologi sistem informasi yang digunakan
agar dapat merekam informasi yang mungkin tidak dibutuhkan pada
standar sebelumnya.
Pengembangan Personel
Entitas perlu mempertimbangkan strategi training yang memadai untuk
memastikan penerapan yang tepat atas standar baru ini jika dampaknya
dirasa cukup signifikan.
Paparan di atas menunjukkan bahwa dengan berlakunya PSAK 72,
dampaknya dapat lebih dari sekedar penyajian angka di laporan keuangan.
Industri perlu bersiap menghadapinya begitu juga dengan auditor yang
nantinya akan memberikan assurance atas laporan keuangan. Terlebih
lagi, dengan paradigma audit saat ini dimana auditor diharapkan dapat
memberikan value added, tak jarang auditor menjadi rujukan dalam
penerapan standar baru. Untuk itu auditor perlu bersiap lebih dini terkait
pemahaman atas PSAK 72.

Anda mungkin juga menyukai