PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
DI PAVILIUN JANTUNG RSAL DR RAMELAN SURABAYA
Disusun Oleh:
Anisa (183.0012)
Dewi Budi Arti (183.0031)
Tiara Galang (183.0096)
Topik : Hipertensi
Waktu : 1 x 30 menit
A. Pendahuluan
Berdasarkan dari uraian di atas penulis ingin mengetahui seberapa jauh dampak
terapi Jus Belimbing Madu terhadap penurunan tekanan darah pada pasien maupun
anggota keluarga pasien di Ruang B1 RSAL Dr. Ramelan Surabaya yang
mengalami Hipertensi sebagai terapi untuk menurunkan tekanan darah.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, peserta diharapkan mampu :
a. Peserta Mampu Menjelaskan Kembali Pengertian Hipertensi
b. Peserta Mampu Menjelaskan Kembali penyebab Hipertensi
c. Peserta Mampu Menyebutkan Kembali tanda dan gejala Hipertensi
d. Peserta Mampu Menjelaskan Kembali pencegahan Hipertensi
e. Peserta Mampu Menjelaskan Kembali cara pembuatan jus belimbing
C. Sasaran
D. Materi
(Terlampir)
E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
F. Media
Leflet
G. Organisasi
Penyaji :
Fasilitator :
Moderator :
H. Setting Tempat
/
keluarga
keluarga
keluarga
Px
Px
Px
Pintu
Obser
mc ver
penyaji
fasilit fasilit
ator / ator
/
/
keluarga
keluarga
keluarga
Px
Px
Px
I. Jadwal Kegiatan
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan materi dan media
c. Kontrak waktu dengan sasaran
d. Menyiapkan tempat
e. Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi proses
a. Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama pendidikan kesehatan
berlangsung
b. Sasaran aktif bertanya bila adahal yang belum dimengerti
c. Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
d. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat pendidikan kesehatan berlangsung
e. Tanya jawab berjalan dengan baik
3. Evaluasi hasil
a. Peserta dapat memahami dan menjelaskan kembali mengenai Definisi
Hipertensi
b. Peserta mampu memahami dan menjelaskan kembali mengenai Penyebab
Hipertensi
c. Peserta mampu menjelaskan kembali tentang Pencegahan Hipertensi
d. Peserta mampu memahami dan menjelaskan kembali mengenai manifestasi
klinis
e. Peserta mampu memahami dan menjelaskan tentang cara Pembuatan Jus
Belimbing
MATERI
A. Pengertian Hipertensi
Saputra (2014) mengemukakan bahwa Hipertensi seringkali disebut sebagai
pembunuh gelap (silent killer), karena termasuk penyakit yang mematikan, tanpa
disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya.
Kalaupun muncul, gejala tersebut seringkali dianggap gangguan biasa, sehingga
korbannya terlambat menyadari akan datangnya penyakit. Menurut WHO batasan
tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas
160/95 mmHg dinyatakan sebagai Hipertensi. Batasan ini tidak membedakan
antara usia dan jenis kelamin (Udjianti, 2010).
Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, karena jika
tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Akibatnya bisa fatal karena sering timbul komplikasi misalnya stroke (perdarahan
otak), penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal (Gunawan, 2001).
Hipertensi pada lanjut usia sebagian besar merupakan Hipertensi sistolik
terisolasi (HST), meningkatnya tekanan sistolik menyebabkan besarnya
kemungkinan kejadian stroke dan infark myocard bahkan walaupun tekanan
diastoliknya dalam batas normal (isolated systolic hypertension). Isolated systolic
hypertension adalah bentuk Hipertensi yang paling sering terjadi pada lansia
(Kuswardhani, 2006).
B. Penyebab Hipertensi
Udjianti (2010) menyatakan bahwa etiologi Hipertensi esensial/primer belum
diketahui secara pasti, beberapa faktor diduga berkaitan dengan berkembangnya
Hipertensi esensial seperti berikut ini :
1. Genetik : individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi
berisiko tinggi untuk menderita penyakit Hipertensi.
2. Jenis kelamin dan usia : laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita pasca
menopause berisiko tinggi untuk mengalami Hipertensi.
3. Diet : konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan
dengan terjadinya Hipertensi.
4. Berat badan : obesitas (> 25% diatas BB ideal) dikaitkan dengan
berkembangnya Hipertensi.
5. Gaya hidup : merokok dan konsumsi alkohol dapat meningkatkan tekanan
darah.
D. Pencegahan Hipertensi
Riyadi (2011) berpendapat bahwa pencegahan Hipertensi adalah sebagai
berikut :
1. Pencegahan primer
a. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal dan untuk menjaga agar tidak
terjadi Hiperkolestrolemia, Diabetes Melitus, dan sebagainya.
b. Tidak merokok
c. Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam
d. Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.
2. Pencegahan sekunder
a. Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun
dengan tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer
b. Mengontrol tekanan darah supaya tetap normal dan stabil
c. Mengontrol faktor resiko terhadap penyakit jantung iskemik
d. Batasi aktivitas
Bangun, Argi virgona & Lathifah N. A. (2014). Pengaruh Terapi jus Belimbing
Manis (Averhoa Carambola Linn) Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia
Dengan Hipertensi Di Puskesmas Citeureup Kota Cimahi.
Smeltzer, & Bare. (2002). Keperawatan medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi
8 Vol 1. Jakarta: EGC.