Anda di halaman 1dari 8

DESTILASI

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Praktikum Kimia Dasar

Oleh:

Nama : Ade Nina Siti Nurhasanah

NRP : 093020081

Kelompok : IV (Empat)

Asisten : Ria Melanti Umar

LABORATORIUM KIMIA DASAR

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

2009
I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan: (1) Latar Belakang, (2) Tujuan Percobaan, dan (3)

Prinsip Percobaan.

1.1 Latar Belakang

Larutan adalah campuran yang homogen, setiap larutan terdiri atas solut

dan solvent. Biasanya komponen yang jumlahnya banyak dianggap sebagai

pelarut. Namun jika zat gas dilarutkan dalam zat cair maka yang menjadi pelarut

adalah zat cair. Wujud cairan terkandung pada jenis dan perbandingan

komponennya.

Zat-zat organik atau zat-zat anorganik dapat berupa zat cair atau zat padat

dalam kesehariannya. Sifat-sifat dari zat tersebut ada yang mudah berubah karena

temperatur, mudah larut atau melarutkan zat-zat organik yang lain, maka zat-zat

tersebut sering berada dalam keadaan tidak murni.

Koloid adalah campuran yang berada antara larutan sejati dan suspensi.

Biasanya ukuran partikelnya berada antara 1-10 mm terdiri dari banyak kumpulan

molekul atau ion (Brady, 1999).

1.2 Tujuan Percobaan


Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui zat murni yang dapat dihasilkan

dari proses destilasi, serta untuk mendapatkan zat-zat dalam keadaan murni serta

praktikan dapat mengetahui macam-macam destilasi yang dapat dilakukan untuk

memisahkan zat murni dari campurannya.

1.3 Prinsip Percobaan

Prinsip yang digunakan dalam percobaan ini yaitu berdasarkan perbedaan

tekanan udara, temperatur, kelarutan, dan perbandingan suatu zat dengan pelarut,

dengan destilasi biasa, destilasi uap, destilasi bertingkat, dan destilasi terfraksi.
II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan: (1) Definisi destilasi, dan (2) Macam-macam

destilasi.

2.1 Definisi Destilasi

Destilasi pada proses pemurnian untuk senyawa cair yaitu proses yang di

dahului dengan penguapan senyawa cair kemudian mengembunkan uap yang

terbentuk yang akan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan

destilat. Destilasi pada senyawa padat yaitu proses yang didahului dengan

penguapan senyawa cair dengan memanaskannya, kemudian mengemunkan uap

yang terbentuk yang akan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk

mendapatkan distilat (senyawa cair yang murni). Dasar pemisahan dengan

destilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan atau lebih. Jika campuran

dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih

dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat, kita dapat menguapkan dan kemudian

mengembunkan komponen demi komponen secara bertahap.

Untuk memurnikan senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa

senyawa yang titik didihnya rendah dan tidak berbeda jauh dengan titik didih

senyawa yang akan dimurnikan dilakukan proses destilasi bertingkat. Senyawa

organik lain yang akan dimurnikan dimasukkan kedalam labu destilasi yang

dilengkapi dengan kolom fraksinasi. Proses yang terjadi pada destilasi adalah
perubahan fase cair menjadi fase uap atau fase gas dengan pendidihan, kemudian

gas-gas tersebut mengembun. Tahap terpenting pada destilasi ialah pendidihan

dan kondensasi pengembunan, tetapi destilasi bukan merupakan dua urutan

penguapan dan kondensasi. Destilasi biasa digunakan untuk memisahkan dua zat

atau lebih dan mempunyai perbedaan titik didih cukup besar. Contoh destilasi

adalah pembuatan air minum dari air laut.

2.2 Macam-macam Destilasi

a. Destilasi uap

Destilasi uap adalah cara yang digunakan untuk memisahkan dan

memurnikan senyawa organic yang sukar larut dalam air. Destilasi uap berfungsi

untuk memisahkan zat (tak larut dalam air) yang mempunyai tekanan uap relatif

rendah 5 – 10 mghg pada sekitar 100C. zat dengan tekanan uap sangat rendah

tidak dapat didestilasi uap. Jadi dengan cara ini dapat dilakukan pemeurnian

beberapa zat yang mempunyai titik didih tinggi.

b. Destilasi Vakum

Destilasi vakum merupakan digunakan untuk cairan yang terurai dekat

titik didihnya, sehingga untuk memisahkan dari komponennya tidak dapat

dilakukan dengan destilasi biasa. Dalam destilasi tekanan rendah, destilasi tidak

dilakukan pada tekanan barameter biasa, sehingga cairan tersebut dapat mendidih

jauh dibawah titik didihnya

yang selanjutnya proses pemisahannya seperti biasa.


c. Destilasi Terfraksi

Destilasi terfraksi berdasarkan hukum roult yang mengatakan bahwa

tekanan uap dari sebuah komponen tertentu sebanding dengan tekanan uap murni

dikalikan dengan mol fraksinya dalam larutan tersebut dan tekanan uap suatu

larutan ideal. Destilasi terfraksi sangat berguna bukan saja dalam labolatorium

yang dapat dugunakan untuk memurnikan hasil reaksi kimia tetapi juga berguna

pada industri, misalnya pada industri minyak dipakai destilasi terfraksi untuk

memisahkan minyak mentah kedalam berbagai komponen termasuk bensin,

menyak tanah, minyak pelumas, dan parafin.


ALAT DAN METODE PERCOBAAN

Bab ini menguraikan: (1) Alat, dan (2) Metode Percobaan.

3.1 Alat yang Digunakan

Alat yang digunakan dalam percobaan destilasi adalah termometer, adafter, klem,
Bunsen, kawat kasa, statif, liebig kondensor, dan elenmeyer.

3.2 Metode Percobaan

a. Alat dipasang dan disusun sesuai prosedur.

b. Cairan dimasukkan dan porselin dipecahkan ke dalam labu destilasi

melalui corong biasa.

c. Termometer dipasang, kemudian air dan pembakar Bunsen dinyalakan.

d. Selama pengejaan diamati, destilat mulai ditampung pada waktu

thermometer mulai konstan untuk kedua kalinya dan setrusnya samapai

temperatur naik.

e. Menghindari bahaya-bahaya yang mungkin terjadi yang diakibatkan oleh

cairan-cairan yang mudah menguap. (Sutrisno, 2009)


DAFTAR PUSTAKA

Brady E, James (1994), Kimia Universitas Asas dan struktur, Jilid 1 Edisi kelima,

Jakarta.

Day, dan Underwood, 1989, Analisa Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta.

Sudjadi, Drs, (1988), Metode Pemisahan, Universitas Gajah Mada, Penerbit

Kanisius Yogyakarta.

Khopkar. S.M, (1990), Konsep Dasar Kimia Analitik, Terjemahan A.S, UI,

Jakarta.

Sutrisno, Ela Tumala, 2009, Penuntun Praktikum Kimia Dasar, UNPAS,

Bandung.

Anda mungkin juga menyukai