Prosedur 1. Persiapan
a. Persiapan alat :
-
b. Persiapan pasien:
Pasien dijelaskan tujuan dari pendampingan
c. Persiapan lingkungan:
1) Persilakan penunggu atau keluarga di luar kamar
2) Berikan suasana tenang, nyaman, aman, dan privasi
3) Tutup jendela, gorden, dan tirai
d. Persiapan perawat:
1) Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam komunikasi
terapeutik
2) Mampu membina hubungan saling percaya dan penerimaan
3) Merumuskan kontrak bersama
4) Memiliki Sikap: empati, mendengarkan, berhadapan,
mempertahankan kontak mata, mempertahankan sikap
terbuka
Pendampingan pada Percobaan Bunuh Diri
KLINIK PRATAMA
PULITOBEN - WITIHAMA
2. Pelaksanaan:
a. Lakukan kontak mata
b. Jalin dan pertahankan hubungan saling percaya
c. Beri kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya
d. Bantu pasien mengidentifikasi penyebab (orang lain, situasi, diri
sendiri), perasaan kesal
e. Observasi tanda-tanda jengkel / kesal yang dialami
f. Bicarakan dengan pasien apakah dengan cara yang pasien
lakukan masalahnya selesai
g. Bicarakan akibat / kerugian dari cara yang digunakan pasien
h. Tanyakan pada pasien apakah ia ingin mempelajari cara baru
menyelesaikan masalah
i. Berikan pujian jika pasien mengetahui cara lain yang sehat
j. Diskusikan dengan pasien cara menyelesaikan rasa kesal /
jengkel: secara fisik, verbal, sosial, spiritual
k. Diskusikan manfaat cara yang telah digunakan
l. Beri pujian atas keberhasilan pasien
m. Buat kontrol dengan keluarga dalam mengontrol perilaku
3. Evaluasi
a. Identitas pasien
b. Keadaan umum dan kondisi sakitnya
c. Respon pasien saat pendampingan
d. Respon keluarga
e. Perilaku pasien saat perawatan: kegiatan sehari-hari dan peng-
gunaan obat yang benar
4. Dokumentasi
a. Catat identitas pasien
b. Catat keadaan umum dan kondisi sakit
c. Catat respon pasien
d. Catat respon keluarga
e. Catat perilaku pasien saat perawatan
f. Tanda tangan dan nama jelas