A. PENGKAIJIAN
1. Identitas
Identitas pasien
Nama : Tn A
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SD
Status : Kawin
Identitas penanggung jawab
Nama : ny. N
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SMA
Status : Kawin
Hubungan dengan pasien : anak
7. Terapi Obat
a. Peroral : Sukralfat, Paracetamol
b. Parenteral : RL/12 jam
JENIS TERAPI RUTE DOSIS INDIKASI TERAPI
TERAPI
Omeprazole inj Parenteral 2 x 1 Pengobatan anti emetik
(IV) amp
Ondansentron Parenteral 3 x 1 Pengobatan anti mual
inj (IV) amp
Paracetamol Oral 3 x 500 Pengobatan anti piretik
mg
Sukralfat Oral 3 x 1 cth Pengobatan anti tukak duodenum
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium darah, urine, feses
b. Pemeriksaan Rontgen
Tanggal Jenis Hasil Nilai Normal
Pemeriksaan Pemeriksaan
HB 14,1 12-16 gram/ dl
Leukosit 9800 4500-10000 sel/mm
Hematokrit 42 40-48%
Trombosit 302.000 150.000-400.000 sel/mm
Eritrosit 4,42 4,6-6,2juta sel/mm
9. Informasi Tambahan
Informasi tindakan pembedahan/riwayat telah dilakukan tindakan medis)
DS :
§ pasien merasa nyeri pada luka
di bokonnya.
DO : Pertahanan Risiko infeksi
§ TD : 91/61 mmHg, Suhu : tubuh primer
38,8°C , RR : 32x/menit. yang tidak
§ Terdapat luka di daerah bokong adekuat
atas, luka lembab, kemerahan (integritas kulit
di daerah sekitar luka. tidak utuh)
§ Akral hangat
§ Leukosit 18.100/cmm
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. A Ruang/Unit :
No. Register : 144766 D. Medis : Gastritis
No Dx Prioritas Diagnosa Keperawatan
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Waktu No. Implementasi Respon TTD/
Tgl Jam Dx Nama
14.00 1 Menanyakan keluhan yang DS : pasien mengatakan
dirasakan klien nyeri pada perutnya
DO : pasien terlihat lemah
dan wajah terlihat
menahan nyeri
14.15 1&2 Mengukur TD, Suhu, DO : TD : 110/70mmHg
menghitung nadi, RR Nadi : 95x/menit
Suhu : 38,8°C
RR : 32x/menit
14.30 Melihat ekspresi wajah nyeri DO : skala nyeri 4
klien untuk menentukan skala
nyeri
16.00 1 Mengajarkan teknik relaksasi DS : Pasien mengatakan
nafas dalam pada pasien nyeri sedikit berkurang
untuk mengurangi nyeri
17.00 1 Menganjurkan klien untuk DS : pasien mengatakan
beristirahat “iya”
DO : pasien terlihat gelisah
DO : obat ranitidine 25 mg
masuk melalui inj.selang
infus
18.00 1&2 Memberikan injeksi ranitidin DS : keluarga pasien
25 mg mengatakan pasien hanya
mau makan sedikit karena
perutnya merasa nyeri dan
mual
19.00 2 Menganjurkan pada keluarga DS : keluarga pasien
untuk memberikan makan mengatakan “mbak ini
pasien sedikit sedikit tapi lukanya lembab”
sering dan menganjurkan
untuk minum yang cukup
19.30 2 Melihat luka di bokong DS : pasien mengatakan
pasien, mencatat adanya nyeri pada lukanya
kemerahan di sekitar luka DO :luka lembab,
atau adanya tanda tanda kemerahan di daerah
inflamasi lainnya sekitar luka
20.00 2 Menjelaskan pada pasien dan DS : keluarga pasien
keluarga tentang tanda dan mengatakan “iya mbak,
gejala infeksi serta saya mengerti.
bagaimana cara mencegah Terimakasih”
terjadinya infeksi
20.30 Mengukur TD, suhu, DO : TD : 124/89 mmHg
menghitung nadi dan RR Suhu : 36,4°C
Nadi : 68x/menit
RR : 28x/menit
Urin : 300 cc
21.00 Mengecek urin output DO : Obat furosemid 20
mg masuk melalui
inj.selang infuse
Memberikan injeksi DS : keluarga pasien
furosemid 20 mg mengatakan “terimakasih
mbak”
07.00 1&2 Melihat kondisi pasien dan DS : keluarga pasien
menanyakan keluhan yang mengatakan pasien sering
dirasakan pasien terlihat gelisah dan
mengatakan pasien sering
mengeluh merasa tidak
nyaman/nyeri pada
perutnya
DO : skala nyeri 3, pasien
terlihat gelisah
08.00 Menganjurkan pada pasien DS : pasien mengatakan
untuk segera tidur “iya”
Menanyakan pada keluarga DS : keluarga pasien
pasien kondisi dan keluhan mengatakan pasien masih
pasien terlihat gelisah dan sulit
tertidur. Pasien juga
mengeluh perutnya masih
terasa tidak nyaman dan
kadang nyeri pada luka di
bokongnya
09.30 1&2 Memberikan pengertian pada DS : keluarga pasien
keluarga pasien, mengakhiri mengatakan “sama sama
tindakan (mengucapkan mbak, dan terimakasih
terimakasih dan salam) juga’
Menutup tirai dan membatasi
pengunjung
10.00 Mengukur TD, suhu, DO : TD: 127/88 mmHg
menghitung nadi dan RR Nadi : 71x/menit
Suhu : 37,1°C
RR : 26x/menit
10.25 2 Menayakan kondisi dan DS : pasien mengatakan
keluhan pasien perutnya kadang kadang
masih terasa nyeri, dan
lukanya perih
DS : keluarga pasien
mengatakan tadi malam
pasien terlihat gelisah dan
beberapa kali terbangun
2 Menanyakan pada keluarga DS : keluarga pasien
makan dan minum pasien mengatakan pasien sudah
makan, namun hanya
sedikit karena pasien
masih mengeluh mual,
minum sudah 1 gelas (240
cc)
Melakukan perawatan luka DS : pasien mengeluh
pada pasien nyeri
DO : luka masih lembab,
masih kemerahan di sekitar
luka
1 Mengajarkan pada keluarga DS : keluarga pasien
teknik perawatan luka yang mengatakan “iya mbak,
tepat saya mengerti.
Terimakasih”
Menjelaskan pada pasien dan DS : pasien mengatakan
keluarga mengenai factor “Iya”
factor yang dapat
menimbulkan nyeri dan
memperparah nyeri
Memberikan injeksi ranitidin DO : obat ranitidin 25 mg
25 mg masuk melalui inj.selang
infus
Persiapan pasien akan DS : Keluarga pasien
dipindahkan mengatakan “terimakasi
F. EVALUASI KEPERAWATAN
Waktu Dx. Keperawatan Evaluasi TTD/Nama
Hari/Tgl Jam
17.00 Nyeri akut berhubungan DS : Pasien mengatakan
dengan agen cedera biologis perutnya kadang masih
(peradangan pada mukosa terasa nyeri
lambung ) DS : P : nyeri timbul
ketika makan Q : nyeri
seperti mau muntah R:
nyeri di daerah ulu hati T
: nyeri hilang timbul
DO : Skala : 3
Wajah terlihat gelisah
A : Tujuan belum
tercapai
P : lanjutkan intervensi
( 1-11)
Risiko Infeksi berhubungan
dengan pertahanan tubuh DS : pasien mengatakan
primer tidak adekuat lukanya masih terasa
(integritas kulit tidak utuh ) perih
DO : luka lembab dan
masih kemerahan di
daerah sekitar luka
A : Tujuan belum
tercapai
P : Lanjutkan intervensi
(1, 2, 3, 4, 5, 13)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gastritis atau lebih dikenal sebagai magh berasal dari bahasa yunani
yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti
inflamasi/peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk
dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada
lambung. Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri
yang sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung
yaitu Helicobacter pylori.
Gastritis biasanya terjadi ketika mekanisme pelindung ini kewalahan dan
mengakibatkan rusak dan meradangnya dinding lambung.
Gastritis yang terjadi tiba – tiba (akut) biasanya mempunyai gejala mual dan
sakit pada perut bagian atas, sedangkan gastritis kronis yang berkembang secara
bertahap biasanya mempunyai gejala seperti sakit yang ringan pada perut bagian atas
dan terasa penuh atau kehilangan selera. Bagi sebagian orang, gastritis kronis tidak
menyebabkan apapun.
Pada gastritis akut zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi
mukosa lambung. Sedangkan pada gastritis kronik disebabkan oleh bakteri gram
negatif Helicobacter pylori. Bakteri patogen ini (helicobacter pylori) menginfeksi
tubuh seseorang melalui oral, dan paling sering ditularkan dari ibu ke bayi tanpa ada
penampakan gejala (asimptomatik).
B. Saran
1. Diharapkan kita dapat menjaga lambung kita dari makanan dan minuman
yang masuk ke tubuh agar tidak terinfeksi oleh bakteri Helicobacter pylori.
Penyebab yang lain yang dapat menimbulkan gastritis adalah stres fisik, bila
stres meningkat maka produksi HCL (asam lambung) yang mengakibatkan
pH dalam lambung menjadi asam sehingga dapat merusak lapisan lambung,
oleh karena itu disarankan untuk tidak menyepelekan stres tersebut.
2. Dengan penjabaran mengenai pencegahan gastritis, diharapkan kita lebih
berhati-hati terhadap makanan maupun faktor lain yang menyebabkan resiko
infeksi pada lapisan lambung.
DAFTAR PUSTAKA