Anda di halaman 1dari 6

NAMA : JUHRIAH

MAPEL: GURU KELAS MI


NUPTK : 4138763665300043
Tugas M1 KB1 :
Buatlah resume dengan hanya memilih 2 video yang telah disediakan. Berilah penjelasan dari
kedua video tersebut!

1. BILANGAN

Pengertian bilangan
Bilangan adalah suatu konsep dalam ilmu matematika yang digunakan untuk pencacahan dan
pengukuran. Simbol atau lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut
angka. Contoh angka (digit) adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.

Macam-macam bilangan :
1. Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah himpunan bilangan bulat negatif, bilangan nol dan bilangan bulat
positif.
Contoh: B = { …., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ….. }

2. Bilangan cacah
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan positif dan nol
Contoh: C = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, ….. }

3. Bilangan asli
Bilangan asli adalah bilanga positif yang dimulai dari bilangan satu ke atas.
Contoh: A = { 1, 2, 3, 4, 5, ….. }

4. Bilangan prima
Bilangan prima adalah bilangan yanga tidak dapat dibagi oleh bilangan apapun, keculai
bilangan itu sendiri dan 1 (satu).
Contoh: P = { 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, ….. }

5. Bilangan ganjil
Bilangan ganjil adalah bilangan yang apabilan dibagi 2 hasilnya selalu tersisa 1 atau
bilangan yang dapat dinyatakan dengan (2n-1) dengan n = bilangan bulat.
Contoh: G = {-3, -1, 1, 3, 5, 7, …. }

6. Bilangan genap
Bilangan genap adalah bilangan bilangan yang selalu habis dibagi 2.
Contoh: E = { 2, 4, 6, 8, 10, ….. }

7. Bilangan komposit
Bilangan komposit adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1 dan bukan termasuk
bilangan prima.
Contoh: K = { 4, 6, 8, 9, 10, 12, ….. }

8. Bilangan pecahan
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b, dengan a dan
b adalah bilangan bulat dan b ≠ 0. Bilangan a disebut sebagai pembilang dan bilangan b
disebut sebagai penyebut.
Contoh: H = { ⅓, ⅔, ⅛, ⅝, ….. }
Keterangan tambahan: 4/2 = 2, berarti 4/2 bukan termasuk pecahan.

9. Bilangan rasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang dinyatakan dalam bentuk a/b, dengan a dan b
adalah anggota bilangan bulat dan b ≠ 0.
Contoh: R = { ¼, ¾, …. }

10. Bilangan irrasional


Bilangan irrasional adalah bilangan – bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
pecahan atau bilangan selain bilangan rasional. Contoh: I = { √2, √3, √5, √6, √7, ….. }
Keterangan tambahan: √4 = 2, berarti √4 bukan termasuk bilangan irrasional.

11. Bilangan real


Bilangan real adalah bilangan yang merupakan gabungan dari bilangan rasional dan
bilangan irrasional itu sendiri.
Contoh: R = { 0, 1, ¼, ⅔, √2, √5, ….. }

Gambar: Silsilah bilangan


12. Bilangan negatif
Bilangan negatif adalah bilangan bernilai negatif.
Contoh: N = { -3, -5, ¼, …. }
Keterangn tambahan: -2/-3 = ⅔, berarti -2/-3 bukan termasuk bilangan negatif.

13. Bilangan positif


Bilangan positif adalah bilangan yang bernilai positif selain nol.
Contoh: P = { 2, 3, 4, ¼, …. }

14. Bilangan riil


Bilangan riil adalah bilangan yang bisa dituliskan dalam bentuk decimal.
Contoh: L = { 5/8, log 10, …. }

15. Bilangan kompleks


Bilangan kompleks adalah bilangan yang angota-anggotanya (a + bi) dimana a, b ϵ R, i2
= -1. Dengan a bagian bilangan rill dan b bagian dari bilangan imajiner.
Contoh: K = { 2-3i, 8+2, …. }

16. Bilangan imajiner


Bilangan imajiner adalah bolangan i (satuan imajiner) dimana i adalah lambang bilangan
baru yang bersifat i2 = -1.
Contoh: M = { i, 4i, 5i, ….. }

17. Bilangan romawi


Bilangan romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari romawi kuno menggunakan
huruf latin yang melambangkan angka numerik.
Contoh: W = { I, II, III, IV, V, VI, IX, XII, …. }

18. Bilangan kuadrat


Bilangan kuadrat adalah bilangan yang dihasilkan dari perkalian suatu bilangan dengan
bilangan itu sendiri sebanyak dua kali dan disimbolkan dengan pangkat 2.
Contoh: D = { 22, 32, 42, 52, ….. }
2. KPK DAN FPB

Faktor Prima dan Faktorisasi Prima


Faktor prima dapat kita artikan sebagai faktor-faktor yang dimiliki oleh sebuah bilangan
yang merupakan bilangan prima. Sedangkan faktorisasi prima adalah bentuk perkalian
bilangan prima dari sebuah bilangan. FPB dan KPK dari dua atau tiga buah bilangan dapat
ditentukan melalui penggunaan faktorisasi prima tersebut.

a. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)


KPK atau Kelipatan Persekutuan Terkecil adalah bilangan bulat positif dengan nilai terkecil
yang bisa habis bila dibagi dengan kedua bilangan tersebut. Ada beberapa metode yang bisa
kalian lakukan guna mencari KPK. Berikut penjelasannya:

Dengan Kelipatan Persekutuan

KPK dapat diambil dari kelipatan persekutuan antara dua bilangan atau lebih.

Contoh Soal :

Tentukan KPK dari 1 dan 2

Pembahasan:

Kelipatan dari 1 adalah = {1, 2, 3, 4, 5,6, ...}

Kelipatan dari 2 adalah = {2, 4, 6, 8, 10, ...}

Kelipatan yang sama dari kedua bilangan tersebut adalah 2 maka KPK dari 1 dan 2 adalah 2

Dengan Faktorisasi Prima

Tulislah bilangan-bilangan tersebut dalam bentuk perkalian faktor prima. Ambil semua faktor
yang sama dari bilangan-bilangan tersebut.

Apabila faktor yang sama tersebut memiliki pangkat yang berbeda, maka ambil faktor yang
pangkatnya terbesar.

Contoh Soal :

Carilah KPK dari 42, 63, dan 84 ...


Pembahasan:

Buatlah pohon faktor dari ketiga bilangan tersebut:

Dari pohon faktor tersebut kita memperoleh:

42 = 2 x 3 x 7
63 = 32 x 7
84 = 22 x 3 x 7

Untuk mencari KPK gunakanlah faktor prima yang berbeda dab memiliki pangkat terbesar.

KPK = 22 x 32 x 7 = 252

Maka KPK dari 42, 63, dan 84 adalah 252

b. FPB (faktor Persekutuan Terbesar)


FPB atau Faktor Persekutuan Terbesar dapat diartikan sebagai bilangan bulat positif yang
memiliki nilai terbesar yang dapat membagi habis dua buah bilangan atau lebih. Ada
beragam cara yang bisa dilakukan untuk mencari FPB, berikut adalah diantaranya yang
paling mudah:

Contoh Soal :
Carilah FPB dari 6, dan 15 ...
Pembahasan:
Faktor dari 6 adalah = {1, 2, 3, 6}
Faktor dari 15 adalah = {1, 3, 5, 15}
Faktor persekutuan dari kedua bilangan tersebut adalah 3
Nilai terbesar dari faktor tersebut adalah 3 maka FPB dari 6, dan 15 adalah 3

Dengan Faktorisasi Prima

 Tulislah bilangan-bilangan tersebut ke dalam bentuk perkalian faktor prima.


 Setelah itu ambillah faktor yang sama dari bilangan-bilangan tersebut.
 Apabila faktor yang sama tersebut memiliki pangkat yang berbeda, maka ambillah faktor
yang memiliki nilai pangkat terkecil.

Contoh Soal :
Tentukan FPB dari 48, 72, dan 96 ...
Pembahasan:
Carilah terlebih dahulu faktorisasi dari ketiga bilangan tersebut.

Dari ketiga pohon faktor di atas, kita memperoleh:

48 = 24 x 3

72 = 23 x 32

96 = 25 x 3

Untuk mencari FPB maka gunakanlah factor prima yang sama dan juga pangkat terkecil,
maka FPB dari 48, 72, dan 96 adalah 23 x 3 = 8 x 3 = 24

Anda mungkin juga menyukai