Anda di halaman 1dari 25

IMMUNOLOGI

KANKER
Dr. Zuhrinah Ridwan, MKes, SpPK
Kanker Penyakit Gen
O Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab
kematian utama di seluruh dunia.
O Pada tahun 2012, kanker menjadi penyebab
kematian sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data
GLOBOCAN, International Agency for Research on
Cancer (IARC) diketahui bahwa pada tahun 2012
terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575
kematian akibat kanker di seluruh dunia.
O Penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap
tahunnya antara lain disebabkan oleh kanker paru,
hati, perut, kolorektal, dan kanker payudara.
Estimasi presentase kasus baru dan kematian tahun
2012
Faktor Risiko Kanker

O Tingginya kasus baru kanker dan sekitar 40% dari


kematian akibat kanker berkaitan erat dengan faktor
risiko kanker yang seharusnya dapat dicegah.
O Faktor risiko kanker yang terdiri dari faktor risiko perilaku
dan pola makan, di antaranya adalah:
Indeks massa tubuh tinggi
Kurang konsumsi buah dan sayur
Kurang aktivitas fisik
Penggunaan rokok
Konsumsi alkohol berlebihan;
O Faktor risiko kanker lainnya adalah akibat paparan:
Karsinogen fisik, seperti ultraviolet(UV) dan radiasi
ion
Karsinogen kimiawi, seperti benzo(a)pyrene,
formalin dan aflatoksin (kontaminan makanan), dan
serat contohnya asbes
Karsinogen biologis, seperti infeksi virus, bakteri dan
parasit
 Merokok, sekitar 1,5 juta kematian akibat kanker
setiap tahunnya (60% kematian terjadi di negara
berpenghasilan rendah-menengah)
O Obesitas dan kurangnya aktivitas fisik, yang
menyebabkan 274.000 kematian akibat kanker
setiap tahunnya
O Konsumsi alkohol berlebihan, menyebabkan sekitar
351.000 kematian akibat kanker setiap tahunnya
O Penularan human papilloma virus(HPV) melalui
hubungan seksual, menyebabkan sekitar 235.000
kematian akibat kanker setiap tahunnya
O Polusi udara (di luar maupun di dalam ruangan),
yang menyebabkan sekitar 71.000 kematian akibat
kanker setiap tahunnya
O Karsinogen di lingkungan kerja, yang
menyebabkan setidaknya 152.000 kematian akibat
kanker setiap tahunnya.
O Menurut Noralane M. Lindor, MD, ahli genetika
medis di Mayo Clinic, sekitar 10 % penyebab
kanker diakibatkan karena faktor genetik.
O Namun menurut studi baru dalam jurnal The
Prostate, kondisi ini tidak hanya dapat diturunkan
dari orangtua saja, tapi juga kerabat keluarga
lainnya, seperti tante ataupun sepupu.
Antigen Tumor
Penanda tumor
O substansi biologi yang diproduksi oleh sel-sel tumor,
masuk dalam aliran darah, dan dapat dideteksi
jumlah/ nilainya dengan pemeriksaan.
O Petanda-petanda tumor, idealnya mempunyai potensi
untuk membantu ahli klinik dengan cara memberi
sinyal aktivitas penyakit dalam keadaan tidak
adanya manifestasi klinik, sehingga dengan demikian
memberikan suatu metode skrining untuk penyakit
preklinik, memantau status tumor selama pengobatan,
dan mendeteksi kekambuhan dini.
1. Alpha fetoprotein (AFP)
O glikoprotein dapat dijumpai pada 70 – 95% pasien
dengan kanker hati primer dan juga dapat dijumpai pada
kanker testis. Kadar AFP sangat tinggi (>1000 IU/mL)
pada kasus dengan keganasan hati primer, sedangkan
pada metastasis tumor ganas ke hati (keganasan hati
sekunder) kadar AFP kurang dari 350 – 400 IU/mL.
O Pemeriksaan AFP ini selain diperiksa di dalam serum,
dapat juga diperiksakan pada cairan ketuban untuk
mengetahui adanya spinabifida, ancephalia, atresia
oesophagus atau kehamilan ganda.
2. Carcinoembryonic antigen (CEA) adalah protein yang
dihasilkan oleh epitel saluran cerna janin..
O Pemeriksaan CEA ini bertujuan untuk mengetahui
adanya kanker usus besar,
O Peningkatan kadar CEA dilaporkan pula pada
keganasan oesophagus, lambung, usus halus, dubur,
kanker payudara, kanker serviks, sirosis hati,
pneumonia, pankreatitis akut, gagal ginjal, penyakit
inflamasi dan trauma pasca operasi. Yang penting
diketahui pula bahwa kadar CEA dapat meningkat pada
perokok.
3. Cancer antigen 19-9 (Ca 19-9) membantu menegakkan
diagnosis, keganasan pankreas, saluran hepatobiliar,
lambung dan usus besar. Kadar Ca 19-9 meningkat
pada 70 – 75% kanker pankreas dan 60 – 65% kanker
hepatobiliar. Pada peningkatan ringan, kadar Ca 19-9
dapat dijumpai pada radang seperti pankreatitis, sirosis
hati, radang usus besar.

4. Cancer antigen 12-5 (Ca 12-5) untuk kanker


ovarium epitel non-mucinous. Kadar Ca 12-5
meningkat pada kanker ovarium dan dipakai untuk
mengikuti hasil pengobatan 3 minggu pasca kemoterapi.
5. Human chorionic gonadotropin (HCG)
adalah hormon yang dihasilkan plasenta, didapatkan
pada darah dan urin wanita hamil 14 – 26 hari setelah
konsepsi.
O Kadar HCG tertinggi pada minggu ke 8 kehamilan. HCG
tidak didapatkan pada wanita yang tidak hamil, pada
kematian janin dalam kandungan dan 3 – 4 hari pasca
melahirkan.
O HCG meningkat pada keganasan seperti mola
hidatidosa, korioepitelioma, koriocarcinoma testis.
6. Cancer antigen 15-3 (Ca 15-3)
O digunakan untuk mengidentifikasi kanker payudara
dan monitoring hasil pengobatan. Pemeriksaan
petanda tumor ini akan lebih sensitif bila digunakan
bersama CEA.
O Kadar Ca 15-3 meningkat pada keganasan
payudara, ovarium, paru, pankreas dan prostat.
RESPON IMUN TERHADAP TUMOR

Respon imun terhadap tumor melibatkan dua sistem


imunitas yaitu :
1.Imunitas humoral
 Imunitas humoral ini berperan lebih sedikit
dibandingkan imunitas seluler. Tubuh membentuk
antibodi terhadap antigen tumor.
 Antibodi dapat menghancurkan sel tumor secara
langsung atau dengan bantuan komplemen atau
melalui sel efektor ADCC (Antibodi Dependent
Cell –Mediated-Cytotoxicity) yang diperankan oleh
makrofag dan sel NK yang mempunyai Fc
reseptor di permukaannya.
2.Imunitas seluler
Pada pemeriksaan patologi anatomi tumor, sering
ditemukan infiltrate sel-sel yang terdiri atas sel fagosit
mononuclear, limfosit, sedikit sel plasma dan sel
mast. Sistem imun dapat langsung
menghancurkan sel tumor tanpa sensitisasi
sebelumnya.
O Berikut yang berperan dalam imunitas seluler
terhadap tumor:
a.CTL (Cytotoxic T Lymphocyte) Banyak studi
menunjukkan bahwa tumor yang mengekspresikan
antigen unik dapat memacu CTL spesifik yang dapat
menghancurkan tumor.
b. Sel NK (Natural Killer)
O Sel NK adalah limfosit sitotoksik yang mengenal sel
sasaran.
O Sel NK dapat mengikat sel tumor yang dilapisi
antibodi dan dapat membunuh sel sasaran
melalui ADCC dan pelepasan protease, perforin,
dan granzim
O Secara in vitro terlihat bahwa sel Nk dapat
membunuh sel yang terinfeksi virus dan beberapa
sel tumor, terutama tumor hemopoietik.
O Sel NK juga berespon ketika tidak adanya MHC
kelas I. Pengenalan molekul MHC kelas I oleh sel
NK akan memberikan sinyal inhibisi pada sel
NK. Pada beberap tumor ekspresi MHC kelas I
ditekan, akibatnya sel tumor yang tidak
mengekspresikan MHC kelas I ini menjadi target
yang baik untuk sel NK.
c.Makrofag
O Secara invitro diperlihatkan bahwa makrofag
teraktivasi dapat membunuh sel tumor lebih efisien
dibanding sel normal. Mekanisme aktivasi
makrofag oleh sel tumor tidak diketahui.
MEKANISME TUMOR MENGHINDAR DARI
SISTEM IMUN

O Respon imun seringkali gagal untuk mengontrol


pertumbuhan tumor karena tumor berkembang
dengan cepat.
O Respons imun harus membunuh semua sel
tumor, sedangkan tumor dapat tumbuh dengan
cepat. Seringkali pertumbuhan tumor melampaui
pertahanan imun.
O Respons imun terhadap tumor lemah karena
banyak tumor yang hanya sedikit menimbulkan
inflamasi.
O Bebrapa tumor yang kuat dalam menginduksi
respons imun, diantaranya adalah tumor yang
diinduksi virus onkogenik dimana antigen virus
merupakan antigen asing.
O tumor yang diinduksi karsinogen sering
menyebabkan mutasi gen dan sel tumor dapat
menghindari respons imun akan terseleksi untuk
dapat bertahan hidup dan tumbuh lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai