Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan :
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P (√) PKM-K ( ) PKMKC
( ) PKM-T ( ) PKM-M
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
() Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
(√) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Amy Mukaromatun Lutfiana
b. NIM : K2312005
c. Jurusan : Pendidikan Fisika
d. Universitas : Sebelas Maret Surakarta
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
f. Alamat email :
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIP :
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
7. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 10.000.000,00
b. Sumber lain : -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan

Surakarta, 17 Desember 2013

Menyetujui,
Dosen Pendamping, Ketua Pelaksana kegiatan,

Amy Mukaromatun Lutfiana

NIM K2312005
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
A. Judul ................................................................................................................................... 1
B. Latar belakang masalah ...................................................................................................... 1
C. Perumusan Masalah............................................................................................................. 1
D. Tujuan ................................................................................................................................. 1
E. Luaran yang diharapkan ...................................................................................................... 2
F. Kegunaan ............................................................................................................................. 2
G. Gambaran Umum Rencana Usaha ...................................................................................... 2
H. Metode Pelaksanaan............................................................................................................ 3
I. Jadwal Kegiatan.................................................................................................................... 5
J. Rancangan Biaya ................................................................................................................. 5
Lampiran ................................................................................................................................. 7
A. JUDUL
Pemanfaatan kardus dan stereofom bekas untuk pembuatan mainan edukatif berbentuk
puzzle.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini, kita sering melihat mayoritas anak kecil lebih suka bermain dengan
mainan yang modern dan serba menggunakan gadget, seperti : laptop, tablet, ipad, smartphone,
dan lain – lain namun sebenarnya benda – benda tersebut belum pantas untuk diberikan kepada
anak – anak. Mengapa demikian?

Pada dasarnya, mainan adalah benda yang tak terpisahkan dari anak-anak. Dunia bermain
memang dunia mereka, sebagai orang tua, saudara, ataupun guru sudah selayaknya kita
memilihkan mainan yang tepat untuk anak – anak. Manusia mencapai peradaban yang maju
dengan menggunakan kecerdasannya, dan uniknya otak mengalami perkembangan luar biasa
hanya 2 tahun sejak dilahirkan.

Selain itu, pada rentang usia 0-5 tahun daya eksplorasi anak-anak berkembang dengan
sangat pesat. Anak akan mulai menyerap dan menerima segala informasi yang didapatnya pada
tingkat tertinggi dalam sepanjang hidupnya. Masa golden age tersebut tidak akan terulang,
karena itu balita sangat perlu stimulasi lewat mainan sederhana yang edukatif. Stimulasi yang
diterima anak pada masa golden age akan berpengaruh besar pada kecerdasan, kreativitas, dan
perilaku anak pada usia dewasanya.

Berbagai penelitian membuktikan, bermain merupakan stimulasi efektif dalam


menunjang pertumbuhan optimal anak. Psikolog Jerome Bruner dan Brian Sutton-Smith, yang
meneliti perkembangan aspek kognitif manusia mengatakan, bermain menghasilkan atmosfer
santai, sehingga anak dengan mudah belajar berbagai cara untuk mengatasi masalah ketika
bermain. Menurut keduanya, pada saat bermain, anak sering terlibat dalam proses pemecahan
masalah. Jadi pemilihan mainan sangat penting agar manfaatnya optimal.

Sebagai alat untuk bermain, pemilihan mainan dan juga materi bermain sangatlah penting
agar manfaatnya optimal. Mainan melimpah tak ada gunanya jika mainan tersebut tidak memiliki
nilai edukatif. Artinya, mainan tersebut memberikan kesenangan bermain sekaligus manfaat
belajar atau keterampilan tertentu.

Sampah kertas banyak dihasilkan di sekitar linkungan perguruan tingi, seperti kertas
kardus pembungkus kertas untuk fotokopi, kertas kardus bekas pembungkus barang yang dijual
di supermarket dan lain lain.sebagai mahasiswa yang ditunutu berpikir kreatif dan inovatif sudah
sepantasnya kita memikirkan bagaimanacara mengolahsampah sampah tersebut agar bias
berubah menjadi barang yang bernilai jual tinggi.

Oleh karena itu, kami akan merencanakan berwirausaha di bidang pengembangan mainan
edukatif bagi anak - anak yaitu berupa puzzle yang terbuat dari kertas. Kami memilih anak –
anak usia sebagai target pemasaran karena mereka memerlukan puzzle ini sebagai salah satu
media penunjang dalam pertumbuhan dan perkembangan.

C. PERUMUSAN MASALAH
Dari latarbelakang diatas kami dapat merumuskan bahwa masalah yang adalah
Bagaimana caranya agar tujuan kami untuk menjadikan kertas sebagai bahan dasar pembuat
puzzle menjadi kenyataan, sedangkan kami tidak memiliki modal.

D. TUJUAN
a. Ingin terciptanya lingkungan yang bersih.
b. Menginformasikan kepada orang tua dan guru tentang pentingnya mainan edukatif
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak,
c. Mengetahui proses berwirausaha di bidang pengembangan mainan edukatif.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Terbentuknya wirausaha baru di Surakarta yang menyediakan mainan edukatif berupa
puzzle bagi anak-anak dengan memanfaatkan limbah kertas.
F. KEGUNAAN

a) Manfaat Hasil Produksi bagi konsumen.


1. mainan edukatif dapat membantu proses belajar anak.
2. membantu para orang tua untuk memenuhi kebutuhan mainan anak yang bernilai
edukasi tapi dengan harga yang terjangkau.
b) Manfaat Bagi Lingkungan
Linkungan di sekitar perguruan tinggi akan lebih tertata karena ada sampah-sampah
kertas kardus tidak akan menumpuk dan merusak pemandangan.

c) Manfaat Bagi Masyarakat Pamekasan


Masyarakat (pelaku usaha di sekitar perguruan tingi) tersadar akan pemanfaatan kertas
kardus, sehingga mereka akan menumpulkan dan menjualnya suatu saat.

G. GAMBARAN UMUM USAHA


Produk yang kami buat ini adalah mainan puzzle yang akan kami produksi di sekitar
kampus UNS dengan bahan bakunya kami ambil dari beberapa kios fotokopi, mini market
dan toko kelontong, karena di sekitar kampus UNS banyak kios fotokopi, mini market, dan
toko kelontong yang setiap harinya menghasilkan sampah berupa kertas kardus. Produksi
awal kami membuat 100 pasang sandal dan 100 buah Tas yang kami jual dengan haga per
unit Sandal Rp 46.000,00 dan Rp 73.500,00. System pemasaran yang kami gunakan adalah
system promo, pameran dan Marketing Mix. System promo, kami menggunakan system
promo Facebook yang pemasarannya gratis. Pameran, kami buka stan di JLn Raya Telang.
System Marketing Mix Konjusenasi atau dengan system penjualan penitipan pada pedagang
atau toko-toko disekitar SURAMADU yang mayoritas pembelinya adalah wisatawan dari
luar Madura, sehingga kamia bias menjadikan produk kami adalah produk Khas Madura.
Dengan produk yang bermutu kami yakin bisa menjalankan usaha ini dengan bantuan dana
dari DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI.
H. METODE PELAKSANAAN
Bahan baku yangdigunakan dalah kertas kardus
a) Bahan bahan tambahan puzzle

 triplek
 Lem kuning
 Lem putih
 Karton tebal
 Gunting kecil
 Gunting besar
 Palu
 Mika
 Cutter

b) Peralatan penunjang PKM - K

 Mesin laminating

Produksi / cara pembuatan


a) Membuat Potongan Puzzle
1. siapkan kertas kardus bekas, dipotong sesuai ukuran puzzle, missal ……
2. untuk membua lapisan puzzle yang lebih tebal ditumpuk tiga lapis kertas kardus yang
direkatkan dengan lem kuning kemudian dipress dengan batu.
3. disiapkan gambar yang sesuai ukuran puzzle, kemudian ditemple dengan lem putih di atas
puzzle.
4. puzzle di potong sesuai dengan bentuk yang diinginkan, digunakan cutter supaya rapi.
5. potongan puzzle di press dengan mika menggunakan mesin laminating

b) Membuat Wadah Puzzle

1. untuk membuat wadah puzzle triplek dipotong sesuai ukuran puzzle


2. pada permukaan wadah puzzle di temple gambar yang sesua puzzle tadi
3. sesudah ditempel wadah delaminating.
4. tinggi wadahnya sesuai sengan tebal puzzle.

c) Pengemasan

Puzzle di pasang pada wadahnya kemudian dibungkus rapi dengan plastik, dan siap
dipasarkan.

Pemasaran
Kami memasarkan produk ini dengan cara sistem penitipan di toko-toko mainan, menawarkan
ke tk dan paud, serta melalui jejaring sosial.

Anda mungkin juga menyukai