LAPORAN
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA
Disusun Oleh
YOHANES PATRISIUS NUWA CEME, S.Pd
19240920710204
Manusia sebagai sumber daya pada mulanya diartikan tenaga kerja manusia ditinjau
secara fisiknya saja. Dengan kemampuan fisiknya manusia berusaha mengambil manfaat
materi yang tersedia dilingkungannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak
sedikitnya jumlah penduduk serta unsur-unsur yang berkaitan dengan jumlah dalam batas
tertentu merupakan potensi dalam bidang pembangunan. Dengan jumlah penduduk yang
banyak merupakan sumber daya manusia untuk melakukan pembangunan.
Bangsa yang sedang membangun melalui pembangunan nasional yang berusaha
meningkatkan hasilnya di segala bidang kehidupan. Pembangunan nasional akan lebih
bermakna sejauh pembangunan itu mampu mewujudkan tujuan hakiki kebudayaan. Sumber
daya manusia sebagai pendukung pembangunan adalah perilaku produktif dari manusia
dalam bentuk tindakan nyata, sikap dan pengetahuan yang kondusif bagi terjadinya
perubahan-perubahan dari tradisi, sikap dan fikiran dalam menghadapi hari depan dan
perubahan dalam arti pembaharuan.
Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pembangunan. Oleh karena
itu dalam melaksanakan pembangunan suatu wilayah atau negara perlu diketahui keadaan
sumber daya manusia yang ada di wilayah tersebut. Semakin lengkap dan tepat data
mengenai sumber daya manusia yang tersedia, semakin mudah dan tepat pula perencanaan
pembangunan yang di buat.
Menurut GBHN, penduduk Indonesia, salah satu modal dasar pembangunan. Jumlah
penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi (tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi)
akan menjadi modal pembangunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena itu,
kebijakan dalam bidang kependudukan perlu diarahkan untuk mencapai jumlah penduduk
yang menguntungkan serta kualitas tertentu yang diharapkan dapat mencapai sasaran
pembangunan tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Ekonomi
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor dalam perubahan
perekonomian. Dalam artian bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi. Dalam kaitannya
dengan hal tersebut ada hal yang penting yang menyangkut kondisi sumber daya
manusia Indonesia, yaitu :
Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.
Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi sekitar 92,73 juta orang,
sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang, dan ada
sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment).Angka ini
meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.
Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja ada yang masih relatif rendah. Struktur
pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar
63,2%.
Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja
dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.
Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini
mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan
tinggi. Sementara di sisi lain, jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus
meningkat. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi
menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia'
Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanya perguruan
tinggi ikut bertanggung jawab. Fenomena pengangguran sarjana merupakan kritik
bagi perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya menciptakan iklim pendidikan
yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa.
Masalah sumber daya manusia ini menyebabkan proses pembangunan yang
berjalan selama ini kurang di dukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai.
Itu sebabnya keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan
tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari pemanfaatan sumber daya alam
intensif (hutan dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan investasi
langsung. Dengan demikian bukan berasal dari kemampuan produktivitas sumber
daya manusia yang tinggi.
Keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan
bukti kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas sumber daya manusia
(SDM) dalam menghadapi persaingan ekonomi. Kenyataan ini belum menjadi
kesadaran bagi bangsa Indonesia untuk kembali memperbaiki kesalahan pad masa
lalu.
Rendahnya alokasi APDN untuk sektor pendidikan pada serius dari pemerintah
pusat terhadap perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM). Padahal sudah
saatnya perbaikan baik tingkat pusat maupun daerah secara serius membangun sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas. Sekarang bukan saatnya lagi Indonesia
membangun perekonomian dengan kekuatan asing. Tapi sudah seharusnya bangsa
Indonesia secara benar dan tepat memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki
dengan kemampuan SDM yang tinggi sebagai kekuatan dalam membangun
perekonomian nasional.
KESIMPULAN
Sumber daya manusia adalah semua potensi yang berhubungan dengan data
kependudukan yang dimiliki oleh suatu daerah atau negara yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Kualitas sumber daya manusia merupakan merupakan komponen penting dalam setiap
gerak pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang dapat
mempercepat pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak diikuti
dengan kualitas yang memadai, hanyalah akan menjadi beban pembangunan. Kualitas
penduduk adalah keadaan penduduk baik secara perorangan maupun kelompok berdasarkan
tingkat kemajuan yang telah dicapai.
Tiga faktor utama penentu HDI ( Human Development Indeks ) yang dikembangkan
United Nations Development Programs (UNDP) adalah :
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Ekonomi
Pengembangan sumber daya manusia dapat diartikan sebagai usaha mempersiapkan
orang baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dengan segala
kedudukannya. Hal ini berarti bahwa usaha itu tidak terbatas pada pembinaan kemampuan
fisik melainkan juga kemampuan mental sebagai pendukung suatu kebudayaan. Dengan
demikian maka pengembangan sumber daya manusia itu harus dapat mempersiapkan
keterampilan jasmaniah seseorang agar ia dapat memenuhi kebutuhan hidup dirinya serta
tanggungannya.
SARAN
Dalam proses pembangunan, manusia secara individual menempati posisi sentral,
karena manusia bukan hanya sebagai subyek pendukung melainkan juga mencipta dan tujuan
pembangunan. Dalam proses pembangunan, manusia merupakan sumber daya yang berperan
sebagai unsur pendukung utama disamping sumber daya alam dan teknologi, oleh karena itu
hendaknya kualitas sumber daya manusia perlu di tingkatkatkan sehingga dapat mengelola
potensi-potensi yang disediakan oleh alam tanpa bantuan pihak asing dan dapat
memperlancar pembangunan.