t
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI RARTANEGARA
NOMOR : 05Q4iofysET-BAPErmoo9.
TENTANG
Menimbang : 1. Bahwa pada pelaksanaan kanpanye penyadaran publik drlam ran8ka pengembangan
dan Pengelchan Sistem lrigasi Patisipatif OPSIP) Kab.Kutai Kartanegara TA. 2009.
2. Bchwa untuk melaksanakan maksud di atas (point 1). maka dipandang perlu
menyiapkan Nara Sumber Kanpanye Penyadaran Pilblik dalan ran8ka Pengembangan
dan Pengelolaan Sistem lrigasi Partisipatif Ol]SIP) Kab.Kutal Karfanegara TA. 2009
yang ditetapkan dalam suatu keputusan yang mengatur tentang hal tersebut.
MEMUTUSKAN
Mainetapkan
1
Kedlua : Tugas Pokok Nana Sumber pada Dikfum Pertama di alas adalah memberikan
pembinaap pengarahan dan penyanipaian berkaLilan dengan maksud dan tujuan
pelalasanaan kanpanye penyadaran publik drlam rancka Pengembangan dan Pengelolaan
Sistem higasi Partisipatif Q>PSIP) Kch.Kutai Kartanegara TA. 2009.
Keti8a : Dalam mchksanalcan tugasnya Nana Sumber bertanggung jawab kepada Kepala
BAPPEDA Kutai Kartanegara.
Ke€mpat : Biaya Yang diperlukan untuk kelancaran tugas tersebut pada Diktum Kedua
diatas dibebankan kepada Anggran Pembangunan dan Belanja Daerah Kab. Kutai
Kai`tanegara Tchur` 2009.
Ke]ina : Keputusan ini berlaku s¢ak tanggal ditrfupran dengan ketmtuan akan dindakan
perbaikan kembali apabha dikemudian hari temyata terdapat kekelinran didalam
penetapan ini.
EL RUG SYAH
AMArmDA.
ae~6b9i2 198203 1 018.
2 3 4
Ir. in. Made Agung D, M.Si. Dekan Faku) tas PertanianUnikarta Nana Sunber
PENDAHULUAN
bermata pencaharian pertanian. Pertanian adalch sektor yang sangat vital bagi
suatu bangsa termasck Indonesia. Hal ini telah dibuktikan bahwa negara-negara
maju dan kunt mempunyai sektor pertanian kunt yang ditunjukkan dengan
ini tidak dapat dipertahankan lebih-lebih dengan adanya transisi polotik dari era
orde baru ke era reformasi. Namun me]alul upaya diberbagai pihak dan sektor,
maka sejak tahun 2008 keadaan swasambada beras dapat diraih kembaLi.Prestasi
inn merupakan prestasi yang patut dibanggckan di tengah isue krisjs pangan dunia.
Begitu pula pada beberapa sub sektor lainnya yang berasal darn komoditas
merupckan prestasi yang patut dibanggakan di tengch isue krisis pangan dunia
Begitu pula pada beberapa sub sektor lainnya yang berasal dari komoditas
mi8as`
Indonesia patut bersyukur mendapat karunia Tuhan, alam yang subur dan
kaya dengan daratan se]uas dun juta hi]ometer persegi, taut seluas 5,8 juta
katilistiwa terluns di duina. Kondisi alam yang subur dan agroklimat yang balk,
Indonesia berpotensi menjadi produsen besar bahan pangan tropis. Strategi dasar
produksi. Kebijakan negara dibidang pangan dan pertanian perlu diarahkan pada
ckaportir prodrk pangan tropis ( Siswono Yudo Husodo 4a±am Yusuf Sutanto dan
Tim, 2006 ).
beratkan pada pembangunan perianian yang befoasis industri dan kerakyatan bagi
masyarakat miskin, yang man didorong dan dibina menuju masyarakat yang maju
dan dinamis.
3
dilakukan mengingat lunsnya lahan yang tersedia, yang hingga saat iud masih
beberapa faktor yang menyebabkan, antara ]aln rendahaya sumber daya manusia
dan sistem irigasi yang kurang balk serta kenyataan yang tebadi saat ini di
merupakan lumbung beras. Demikian juga efek tak langsung yang disebabkan
loa kulu, usahatani tidak dapat diusahakan secara optimal, sementara itu sistem
irigasipun junga tidak berfungsi Hal iri akan menjadi masalah dan memunculkan
Apakah generasi muda tani Kutal Kartanegara masih mengenal irigasi, jika masih
dan hubungan timbal balik, dengan tujuan untuk menghasilkan lunran (out put}
da±aap Wayan Windia, 2009 ). Selanjutnya sistem irigasi adalah satu set elemen-
elemen yang memiliki hubungan tinhal balik, yang memilihi tujuan untuk
4
satunya adalah Majapahit yang dianggap sebagal kerajaan yang bercorak agraris
'te`rbesa-I di `indonesia, ( hxp: air.b-appenas.go.id,2009) Indonesia yang beriklim
tropis basah akan semakin maksinal j ika sistem ingasinya yang baik.
1. Irigasi merupakan suatu proses pengaliran air dari sunber alr ke sistem
pertanian.
http:air.bappenas.go.id,2009)
rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan tanbck q'P 20/2006)
pertanian, yang jenisnya meliputi irigasi air permukan, jrigasi air bawah
5. Daerah irigasi adalah kesatuan wilaych yang mendapat air dari satu
jaringan irigasi;
yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi
dan pembungannya;
7. Jaringan utama adalah jaringan irigasi yang berada dalani satu sistem
irigasi, mulai dari bangunan utama, saluran induk atau primer, saluran
pelayanan air di dalan petak tersier yang terdiri dari saluran pembawa
yang disebut saluran tersier, saluran pembagi yang disebut saluran kunrter
10. Petak tersier adalah kumpulan petak irigasi yang merupakan kesatuan dan
11. Penyediaan air irigasi adalch penentuan banyaknya air per satuan walrfu
pertanian;
12. `Pe-mbagian -at 'ffi8asi adalah penyaluran air dalam jaringan utama;
6
13. Pemberian air irigasi adalah alokasi air dari jaringan utama ke petalc tersier
dan kuaerter;
17. Pengelolann irigasi adalah segala uscha pendayagunaan air irigasi yang
18. Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi adalah kegiatan pengaturan air
19. Pengamanan jaringan irigasi adalch adalah upaya untuk mencegah dan
daya rusak air, hewan, atau olch manusia guna mempertahankan fungsi
jaringan irigasi;
Fungsi Irigasi :
peringkatan hasil per satuan luas merupakan cara yang dapat dijamin
produktivitas.
Kutal Kartanegara, yakni adanya lahan pertanjan yang semakin menyusut, hutan
yang semakin tidak terkendali tanpa memperhatikan reklanasi yang baik dan
benar. Disadari atau tidck, bchwa saat ini muncul paredigina baru dan teriadinya
perubahan pola pikir dan penulis istilahkan teljadi transfomasi sektor pertanian
usaha menjedikan daerch ini menjadi daerah agropolitan (riiral city ) sebagaimana
pilar gerbang dayaku salch satunya adalal pembangunan sektor pertanian, bisa
perhatiamya ke arah sektor ini. Salch satu upaya yang bisa dilaksanakan yarfu
beberapa pengertian irigasi di atas, maka dapat dikatakan dengan edanya sistem
hanya bertumpu pada lahan yang subur saja namun lchan yang kurang suburpun
Sistem irigasi ini perlu dihangun, karena kita sadari bahwa untuk
memperoleh keberhasilan panen dan produksi yang lebih tinggi kebutuhan air
tanaman tidck dapat lagi sepenuhnya tergantung dari hujan, keberhasilan produksi
daya air disebabkan oleh kegaglan pemerintah yang telch mengabaikan kearifan
lokal dan pengetahuan lokal. Keberadaan air yang begitu mutlak dalam hidup dan
sebngal suatu hal penting dalam kebudayaan manusia dan dimulai dari sejak awal
dari kehidupan manusia. Kutai Kartanegara yang dianugrahi Thhan daerah yang
luas nan subur ini, perlu mengkaji lebih dalani tentang pemahaman sistem irigasi
akar budaya yang dimilld dan paling tidak bisa belajar mengenai sistem irigasi di
Bali dengan sistem irigasi subck dengan pengelolaan berdasarkan konsep Tri Hita
Karana.
PENUTUP
Dari uraian singkat di atas, maka dapat diambil beberapa catatan penting,
antara lain :
e. Pen9hasil devisa.
DAFTAR PUSTAKA
Asdak Chay. 2002. Hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta
Sutanto Yusuf dan Tim. 2006. Revitalisasi pertanian dan dialog peradaban. PT
Granedia. Jakarta
Windia Wayan. Transfomasi sistem irigasi subak yang berlandaskan kousap tri
hita karana. Disertasi, Uhiversitas Gajah Mada. Yogyckarta
¥st*±afir?##q#Ln:d[;i:jgiv6lhaan
-i_;.
NQma. JaoG,` Jc]ylJan `
'.j`j.4.5. ry,. ^6U, -J5 . W' i
in
•-,' .X ,/ 4
¢ '4%.ee.``h ,`,
Sorfe` )-
A , `a<.
eufl7ulfJth
Ma]H6N PD
siMDN R:rtyRAa
„o. *-+. ~!:3nfa T:7aym
/€/+ gup€-_c)
rdod2 -„+
/8 8c,DJAti,
/'9 #fro'e atrd.
ro9-(.
¥of#iaL:onebgive€taL.cia ife
+.i •th