Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

Berdasarkan rumusan permasalahan serta rumusan hipotesis penelitian maka

yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Kriterium (Y): Work Family Balance

Work family balance pada wanita yang bekerja adalah keadaan dimana

individu merasa terikat dan puas terhadap perannya di pekerjaan maupun di

keluarga. Work family balance dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan Skala Work Family Balance yang disusun peneliti berdasarkan

pada komponen work family balance dari Greenhaus, Collins & Shaw (2003)

yang terdiri dari 3 komponen, yaitu keseimbangan waktu (time balance),

keseimbangan keterlibatan (involvement balance), dan keseimbangan kepuasan

(satisfaction balance).

Penentuan skor tinggi atau rendah dari Skala Work Family Balance pada

wanita yang bekerja dapat ditentukan dengan mengakumulasikan jumlah skor.

Skor tinggi yang diperoleh subjek dari Skala Work Family Balance

menunjukkan tingginya work family balance pada wanita yang bekerja, dan

sebaliknya skor rendah yang didapatkan dari Skala Work Family Balance

menunjukkan rendahnya work family balance pada wanita yang bekerja.


2. Variabel Prediktor (X1): Dukungan Sosial Suami

Dukungan suami merupakan dukungan yang diterima istri berupa

informasi, nasehat, atau sesuatu yang dapat membesarkan hati agar istri lebih

aktif untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dukungan sosial suami

dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala Dukungan Sosial

Suami yang disusun peneliti berdasarkan pada aspek dukungan sosial suami

dari Sarafino & Smith (2010) yang terdiri dari 4 aspek, yaitu emotional support,

instrumental support, informational support, dan companionship support.

Penentuan skor tinggi atau rendah dari Skala Dukungan Sosial Suami

pada wanita yang bekerja dapat ditentukan dengan mengakumulasikan jumlah

skor. Skor tinggi yang diperoleh subjek dari Skala Dukungan Sosial Suami

menunjukkan tingginya dukungan sosial suami pada wanita yang bekerja, dan

sebaliknya skor rendah yang didapatkan dari Skala Dukungan Sosial Suami

menunjukkan rendahnya dukungan sosial suami pada wanita yang bekerja.

3. Variabel Prediktor (X2): Family Supportive Supervision Behaviors

Family supportives supervision behaviors adalah perilaku suportif dari

atasan pada keadaan keluarga bawahannya yang dapat membentuk persepsi

bawahannya mengenai dukungan organisasi. Family supportives supervision

behaviors dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala Family

Supportives Supervision Behaviors yang disusun peneliti berdasarkan pada

dimensi family supportives supervision behaviors dari Hammer, Kossek,


Yragui, Bodner & Hansen (2009) yang terdiri dari 4 dimensi, yaitu emotional

support, instrumental support, role modeling behaviors, dan creative work

family management.

Penentuan skor tinggi atau rendah dari Skala Family Supportives

Supervision Behaviors pada wanita yang bekerja dapat ditentukan dengan

mengakumulasikan jumlah skor. Skor tinggi yang diperoleh subjek dari Skala

Family Supportives Supervision Behaviors menunjukkan tingginya family

supportives supervision behaviors pada wanita yang bekerja, dan sebaliknya

skor rendah yang didapatkan dari Skala Family Supportives Supervision

Behaviors menunjukkan rendahnya family supportives supervision behaviors

pada wanita yang bekerja.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita yang bekerja sebagai karyawati di

cabang swalayan Pamella Supermarket Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini

berjumlah 53 wanita. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

menggunakan teknik purposive sampling. Sugiyono (2017) menyatakan bahwa

purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu.

Karakteristik-karakteristik subjek dalam penelitian ini, yaitu:


1. Wanita yang bekerja yang sudah menikah, tinggal bersama suami dan

mempunyai anak

Wanita yang bekerja dijadikan sebagai salah satu karakteristik subjek

penelitian ini yaitu dikarenakan keterlibatan wanita dalam sektor publik saat ini

semakin tahun semakin meningkat di berbagai bidang dan profesi. Bagi seorang

wanita bekerja yang telah menikah dan memiliki anak, tidak hanya dihadapkan

pada tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pekerja, namun juga

dihadapkan pada peran domestiknya sebagai istri dan ibu dalam rumah tangga.

Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri untuk wanita yang bekerja karena

apabila tidak dapat dikelola dengan baik dapat mempengaruhi kinerja atau

bahkan keutuhan keluarganya (Wulandari, 2015).

2. Masa kerja minimal satu tahun

Masa kerja minimal satu tahun dijadikan sebagai salah satu karakteristik

subjek penelitian ini yaitu dikarenakan bahwa seseorang yang telah dewasa

adalah seseorang yang memiliki pekerjaan tetap dan penuh (Santrock, 2012).

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan skala likert. Skala likert merupakan metode pengukuran yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok

orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2017).


Skala likert pada penelitian ini disajikan dengan 4 alternatif jawaban, yaitu

Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).

Untuk kelompok item favourable, skor jawaban bergerak dari 4 sampai 1, dimana

skor 4 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), skor 3 untuk jawaban Sesuai (S), skor 2

untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS).

Sedangkan, untuk kelompok item unfavorable, skor jawaban bergerak dari 4

sampai 1, dimana skor 4 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS), skor 3 untuk

jawaban Tidak Sesuai (TS), skor 2 untuk jawaban Sesuai (S), skor 1 untuk jawaban

Sangat Sesuai (SS). Penggunaan alternatif jawaban tersebut bertujuan agar subjek

berpendapat dan tidak bersikap netral, apabila pilihan tengah atau netral disediakan

maka kebanyakan subjek akan cenderung untuk menempatkannya dikategori

tengah tersebut, sehingga data mengenai perbedaan di antara responden menjadi

kurang informatif (Azwar, 2016). Menurut Azwar (2016) penggunaan istilah sesuai

dapat mengukur keadaan diri subjek sendiri sehingga dalam merespon aitem subjek

lebih dahulu menimbang sejauh manakah isi pernyataan yang merupakan gambaran

mengenai keadaan dirinya atau perilakunya.

Untuk mengetahui apakah skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai

dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu proses pengujian validitas atau validasi.

Jenis validitas yang digunakan dalam skala ini adalah validitas isi. Validitas isi

skala ini dilakukan peneliti bersama Domnina Rani Puna Rengganis, S.Psi, M.Si.,

CPHR., sebagai dosen ahli dibidang psikologi industri dan organisasi pada tanggal

05 Desember 2018. Setelah melakukan validitas isi terdapat masukan, yaitu


perbaikan minor pada kalimat dalam aitem, dan hasilnya menyatakan layak untuk

dipergunakan dalam penelitian atau pengukuran.

Setelah melalui proses pengujian validitas, selanjutnya skala yang dibuat

diproses melalui uji daya beda aitem. Daya beda aitem (daya diskriminasi aitem)

adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok

individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang di ukur. Daya beda aitem

yang dianggap memuaskan adalah 0.30 (Azwar, 2016). Tetapi apabila jumlah aitem

yang valid masih belum mencukupi jumlah yang diinginkan, peneliti dapat

mempertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria menjadi 0.25 atau 0.20

(Azwar, 2017). Dalam penelitian ini, Skala Work Family Balance, Skala Dukungan

Sosial Suami, dan Skala Family Supportive Supervision Behaviors menggunakan

batas kriteria 0,30.

Setelah dilakukan uji daya beda aitem, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan program SPSS, metode

yang dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach. Setiap tes dituntut untuk

mampu menghasilkan skor yang memiliki koefisien reliabilitas yang setinggi

mungkin yaitu 0,900 (Azwar, 2016).

Dalam penelitian ini terdapat 3 macam skala yang akan digunakan, yaitu Skala

Work Family Balance, Skala Dukungan Sosial Suami, dan Skala Family Supportive

Supervision Behaviors.

1. Skala Work Family Balance


Skala Work Family Balance yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah skala yang telah disusun oleh peneliti sebelumnya, yaitu Novenia &

Ratnaningsih (2017) yang mengacu pada komponen work family balance

menurut Greenhaus, Collins, & Shaw (2003) dengan mengubah beberapa aitem

disesuaikan dengan aitem yang ingin diteliti sehingga terbentuklah Skala Work

Family Balance yang peneliti gunakan dalam penelitian ini. Dalam skala ini

terdapat 24 aitem yang terdiri dari aitem-aitem yang bersifat favourable dan

unfavourable yang didasarkan pada komponen work family balance, yaitu :

a. Keseimbangan waktu (time balance). Komponen ini menyangkut adanya

keseimbangan antara waktu yang digunakan untuk melakukan peran

individu dalam pekerjaan dan peran dalam keluarga. Contoh pernyataan

dalam skala ini, yaitu “Saya memiliki waktu yang cukup untuk

menyelesaikan pekerjaan meskipun saya juga harus mengurus rumah

tangga”.

b. Keseimbangan keterlibatan (involvement balance). Komponen ini

berkaitan dengan seimbangnya keterlibatan individu secara psikologis dan

komitmennya terhadap peran dalam pekerjaan maupun peran dalam

keluarga. Contoh pernyataan dalam skala ini, yaitu “Saya mampu

menyediakan kebutuhan keluarga meskipun harus bekerja”.

c. Keseimbangan kepuasan (satisfaction balance). Komponen ini

menekankan pada tingkat kepuasan individu yang seimbang dalam

menjalankan perannya pada pekerjaan maupun peran dalam keluarga.


Contoh pernyataan dalam skala ini, yaitu “Saya dapat menjalani peran di

pekerjaan ataupun peran di keluarga tanpa beban” .

Adapun distribusi aitem pernyataan pada Skala Work Family Balance uji coba

dapat dilihat pada Tabel. 1 berikut ini :

Tabel 1.
Distribusi Pernyataan pada Skala Work Family Balance Uji Coba

No Komponen Nomor Item


Aitem Aitem Jumlah
Favourable Unfavourable
1 Keseimbangan 1, 7, 13, 19 4, 10, 16, 22 8
waktu
2 Keseimbangan 2, 8, 14, 20 5, 11, 17, 23 8
keterlibatan
3 Keseimbangan 3, 9, 15, 21 6, 12, 18, 24 8
kepuasan
Total 24

Uji coba Skala Work Family Balance dilakukan pada subjek yang berbeda

dengan subjek penelitian, namun memiliki kriteria yang sama. Jumlah subjek uji

coba sebanyak 60 wanita yang bekerja di cabang swalayan Pamella Supermarket

yang berada di Yogyakarta. Peneliti melakukan uji coba skala untuk mengetahui

daya beda aitem dan reliabilitas alat ukur. Berdasarkan hasil uji daya beda aitem

terhadap 24 aitem pernyataan pada Skala Work Family Balance menunjukkan

bahwa terdapat 7 aitem yang tidak valid, yaitu nomor 6, 7, 9, 10, 12, 14 dan 19.

Koefisien uji daya beda aitem bergerak dari angka 0.312 sampai dengan 0.617.

Setelah dilakukan uji daya beda aitem, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.

Reliabilitas skala dalam penelitian ini diuji menggunakan prosedur Cronbach Alpha

dengan koefisien reliabilitas alpha (α) sebesar 0.798.


Berdasarkan data mengenai uji daya beda dan uji reliabilitas dari Skala Work

Family Balance tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa Skala Work Family

Balance dapat dinyatakan valid dan reliabel, sehingga layak digunakan dalam

penelitian. Distribusi pernyataan Skala Work Family Balance setelah uji coba dan

disusun ulang kembali, dapat dilihat pada Tabel. 2 berikut ini :

Tabel. 2
Distribusi Pernyataan pada Skala Work Family Balance Setelah Uji Coba

No Komponen Nomor Item


Aitem Aitem Jumlah
Favourable Unfavourable
1 Keseimbangan 1, 7 4, 10, 15 5
waktu
2 Keseimbangan 2, 8, 13, 20 5, 11, 16, 17 8
keterlibatan
3 Keseimbangan 3, 9, 14 6, 12 5
kepuasan
Total 17

2. Skala Dukungan Sosial Suami

Skala Dukungan Sosial Suami yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah skala yang disusun peneliti yang didasarkan pada aspek dari Sarafino &

Smith (2011) sehingga terbentuklah Skala Dukungan Sosial Suami yang

peneliti gunakan dalam penelitian ini. Dalam skala ini terdapat 24 aitem yang

terdiri dari aitem-aitem yang bersifat favourable dan unfavourable yang

didasarkan pada aspek dukungan sosial, yaitu :

a. Emotional Support. Dukungan emosional merupakan dukungan yang

diberikan pada seseorang dalam bentuk perhatian, kepedulian, rasa empati,

penerimaan, dan dorongan sehingga orang tersebut merasa dicintai dan


diperhatikan ketika sedang menghadapi tekanan dalam hidupnya. Contoh

pernyataan dalam skala ini, yaitu “Suami saya bersedia mendengarkan

keluh kesah yang saya alami”.

b. Instrumental Support. Dukungan instrumental melibatkan adanya bantuan

langsung yang bisa berupa barang, bantuan finansial maupun bantuan jasa

dari orang lain untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu ketika seseorang

sedang menghadapi tekanan. Contoh pernyataan dalam skala ini, yaitu

“Suami saya ikut membantu mengerjakan pekerjaan rumah”.

c. Infomational Support. Dukungan ini diberikan dalam bentuk saran, arahan,

atau feedback yang dapat membantu seseorang untuk menemukan jalan

keluar dari masalah yang sedang dihadapi. Contoh pernyataan dalam skala

ini, yaitu “Dalam mengambil suatu keputusan, suami saya memberikan

saran yang terbaik”.

d. Companionship Support. Dukungan ini merupakan bentuk dukungan yang

memberikan rasa kebersamaan, saling berbagi minat dan melakukan

aktivitas sosial bersama. Contoh pernyataan dalam skala ini, yaitu “Suami

saya mampu berbagi suka duka dalam menjalani kehidupan rumah tangga

dengan saya”.
Adapun distribusi aitem pernyataan pada Skala Dukungan Sosial Suami uji

coba dapat dilihat pada Tabel. 3 berikut ini :

Tabel. 3
Distribusi Pernyataan pada Skala Dukungan Sosial Suami Uji Coba

No Dimensi Nomor Item


Aitem Aitem Jumlah
Favourable Unfavourable
1 Emotional support 1, 9, 17 5, 13, 21 6

2 Instrumental support 2, 10, 18 6, 14, 22 6

3 Informational 3, 11, 19 7, 15, 23 6


support
4 Companionship 4, 12, 20 8, 16, 24 6
support
Total 24

Uji coba Skala Dukungan Sosial Suami dilakukan pada subjek yang berbeda

dengan subjek penelitian, namun memiliki kriteria yang sama. Jumlah subjek uji

coba sebanyak 60 wanita yang bekerja di cabang swalayan Pamella Supermarket

yang berada di Yogyakarta. Peneliti melakukan uji coba skala untuk mengetahui

daya beda aitem dan reliabilitas alat ukur. Berdasarkan hasil uji daya beda aitem

terhadap 24 aitem pernyataan pada Skala Dukungan Sosial Suami menunjukkan

bahwa terdapat 3 aitem yang tidak valid, yaitu nomor 11, 13, dan 22. Koefisien uji

daya beda aitem bergerak dari angka 0.312 sampai dengan 0.708. Setelah dilakukan

uji daya beda aitem, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas skala dalam

penelitian ini diuji menggunakan prosedur Cronbach Alpha dengan koefisien

reliabilitas alpha (α) sebesar 0.894.


Berdasarkan data mengenai uji daya beda dan uji reliabilitas dari Skala

Dukungan Sosial Suami tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa Skala Dukungan

Sosial Suami dapat dinyatakan valid dan reliabel, sehingga layak digunakan dalam

penelitian. Distribusi pernyataan Skala Dukungan Sosial Suami setelah uji coba dan

disusun ulang kembali, dapat dilihat pada Tabel. 4 berikut ini :

Tabel. 4
Distribusi Pernyataan pada Skala Dukungan Sosial Suami Setelah Uji Coba

No Dimensi Nomor Item


Aitem Aitem Jumlah
Favourable Unfavourable
1 Emotional support 1, 9, 17 5, 13 5

2 Instrumental support 2, 10, 18 6, 14 5

3 Informational 3, 11 7, 15, 20 5
support
4 Companionship 4, 12, 19 8, 16, 21 6
support
Total 21

3. Skala Family Supportive Supervision Behaviors

Skala Family Supportive Supervision Behaviors yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah skala asli yang disusun oleh peneliti sebelumnya,

yaitu Hammer, Kossek, Yragui, Bodner & Hansen (2009) yang didasarkan pada

dimensi menurut Hammer, Kossek, Yragui, Bodner & Hansen (2009) dengan

menambahkan aitem pada dimensi yang jumlah aitemnya tidak sama, sehingga

terbentuklah Skala Family Supportive Supervision Behaviors yang peneliti

gunakan dalam penelitian ini. Dalam skala ini terdapat 16 aitem yang terdiri
dari aitem-aitem yang bersifat favourable yang didasarkan pada dimensi family

supportive supervision behaviors, yaitu :

a. Emotional Support. Dukungan yang berupa rasa peduli,

mempertimbangkan perasaan, dan membuat bawahan merasa nyaman

mengkomunikasikan permasalahannya. Contoh pernyataan dalam skala ini,

yaitu “Atasan saya bersedia mendengarkan permasalahan yang saya alami

di pekerjaan ataupun di keluarga”.

b. Instrumental Support. Dukungan instrumental menunjukkan bagaimana

atasan merespon kebutuhan karyawannya baik kebutuhan dalam pekerjaan

maupun keluarga yang berkaitan dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

Contoh pernyataan dalam skala ini, yaitu “Saya dapat bergantung pada

atasan saya untuk membantu mengatasi konflik”.

c. Role Modeling Behavior. Atasan memberikan strategi serta contoh perilaku

yang dipercaya dapat membantu bawahannya dalam mengintegrasikan

tanggung jawab di pekerjaan dan keluarga. Contoh pernyataan dalam skala

ini, yaitu “Atasan saya merupakan contoh yang baik dalam

menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga”.

d. Creative Work-Family Management. Tindakan inovatif atasan dalam

menstruktur pekerjaan untuk mendukung bawahannya dalam mencapai

efektivitas kerja. Contoh pernyataan dalam skala ini, yaitu “Atasan saya

memikirkan tentang bagaimana pekerjaan pada divisi saya dapat diatur

untuk saling menguntungkan karyawan maupun perusahaan”


Adapun distribusi aitem pernyataan pada Skala Family Supportive Supervision

Behaviors uji coba dapat dilihat pada Tabel. 5 berikut ini :

Tabel. 5
Distribusi Pernyataan pada Skala Family Supportive Supervision Behaviors
Uji Coba

No Komponen Nomor Item


Aitem Favourable Jumlah
1 Emotional support 1, 5, 9, 13 4
2 Instrumental support 2, 6, 10, 14 4
3 Role modeling behavior 3, 7, 11, 15 4
4 Creative work-family 4, 8, 12, 16 4
management
Total 16

Uji coba Skala Family Supportive Supervision Behaviors dilakukan pada

subjek yang berbeda dengan subjek penelitian, namun memiliki kriteria yang sama.

Jumlah subjek uji coba sebanyak 60 wanita yang bekerja di cabang swalayan

Pamella Supermarket yang berada di Yogyakarta. Berdasarkan hasil uji daya beda

aitem terhadap 16 aitem pernyataan pada Skala Family Supportive Supervision

Behaviors menunjukkan bahwa terdapat 4 aitem yang tidak valid, yaitu nomor 2, 6,

7, dan 8. Koefisien uji daya beda aitem bergerak dari angka 0.508 sampai dengan

0.772. Setelah dilakukan uji daya beda aitem, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.

Reliabilitas skala dalam penelitian ini diuji menggunakan prosedur Cronbach Alpha

dengan koefisien reliabilitas alpha (α) sebesar 0.912.

Berdasarkan data mengenai uji daya beda dan uji reliabilitas dari Skala Family

Supportive Supervision Behaviors tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa Skala

Family Supportive Supervision Behaviors dapat dinyatakan valid dan reliabel,


sehingga layak digunakan dalam penelitian. Distribusi pernyataan Skala Family

Supportive Supervision Behaviors setelah uji coba dan disusun ulang kembali, dapat

dilihat pada Tabel. 6 berikut ini :

Tabel. 6
Distribusi Pernyataan pada Skala Family Supportive Supervision Behaviors
Setelah Uji Coba

No Komponen Nomor Item


Aitem Favourable Jumlah
1 Emotional support 1, 5, 9, 12 4
2 Instrumental support 2, 6 2
3 Role modeling behavior 3, 7, 10 3
4 Creative work-family 4, 8, 11 3
management
Total 12

D. Pelaksanaan Penelitian

Peneliti melakukan tryout pada tanggal 08 Desember 2018 dengan menyebar

skala kepada 60 wanita yang bekerja di cabang swalayan Pamella Supermarket

yang berada di Yogyakarta, yaitu Pamella 2 sebanyak 15 orang, Pamella 3 sebanyak

25 orang, dan Pamella 4 sebanyak 20 orang. Pemilihan subjek tryout dilakukan

dengan cara memilih subjek berdasarkan karakteristik yang sama dengan subjek

penelitian, yaitu wanita yang sudah menikah, tinggal bersama suami dan

mempunyai anak, dengan masa kerja minimal satu tahun. Setelah memperoleh data

uji coba skala, peneliti melakukan analisis data skala uji coba dan diperoleh hasil,

yaitu pada skala work family balance terdapat 7 aitem yang gugur, pada skala
dukungan sosial suami terdapat 3 aitem yang gugur, dan pada aitem family

supportive supervision behaviors terdapat 4 aitem yang gugur.

Selanjutnya pada tanggal 21 Desember 2018 peneliti melakukan penelitian

kepada 60 wanita yang bekerja di cabang swalayan Pamella Supermarket yang

berada di Yogyakarta, yaitu Pamella 7 sebanyak 30 orang, dan Pamella 9 sebanyak

30 orang. Peneliti melakukan penelitian dengan cara menitipkan sebanyak 60

booklet kuisioner kepada supervisor masing-masing cabang, tetapi pada saat

peneliti mengambil kembali kuisioner penelitian, kuisioner yang dikembalikan

tidak sama jumlahnya pada saat pertama kali peneliti menitipkan kuisioner karena

disebabkan banyak yang hilang. Pada Pamella 7 terhitung satu booklet hilang, dan

pada Pamella 9 terhitung enam booklet yang hilang. Oleh karena itu, total

keseluruhan booklet kuisioner penelitian hanya terdapat 53 booklet. Setelah selesai

melakukan penelitian, peneliti mengolah data penelitian yang telah diperoleh dari

penyebaran skala penelitian dan selanjutnya menyajikan data.

E. Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi product

moment yang dikembangkan oleh Pearson untuk menguji hubungan antara

dukungan sosial suami dengan work family balance pada wanita yang bekerja dan

hubungan antara family supportive supervision behavior dengan work family

balance pada wanita yang bekerja. Peneliti menggunakan teknik analisis ini karena

analisis korelasi product moment sesuai untuk menguji hipotesis mengenai


hubungan antara 2 variabel. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan

program analisis data.

Anda mungkin juga menyukai