Anda di halaman 1dari 6

Nama : Yolanda Muliana

NIM : 03101403046
Shift : Senin, 08.00-10.00

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PROSES ABSORPSI

Absorbsi merupakan salah satu proses pemisahan dengan mengontakkan


campuran gas dengan cairan sebagai penyerapnya. Penyerap tertentu akan
menyerap setiap satu atau lebih komponen gas. Pada absorbsi sendiri ada dua
macam proses yaitu :
a. Absorbsi fisik
Absorbsi fisik merupakan absorbsi dimana gas terlarut dalam cairan penyerap
tidak disertai dengan reaksi kimia. Contoh absorbsi ini adalah absorbsi gas
H2S dengan air, metanol, propilen, dan karbonat. Penyerapan terjadi karena
adanya interaksi fisik, difusi gas ke dalam air, atau pelarutan gas ke fase cair.
Dari asborbsi fisik ini ada beberapa teori untuk menyatakan model
mekanismenya, yaitu :
1. teori model film
2. teori penetrasi
3. teori permukaan yang diperbaharui
b. Absorbsi kimia
Absorbsi kimia merupakan absorbsi dimana gas terlarut didalam larutan
penyerap disertai dengan adanya reaksi kimia. Contoh absorbsi ini adalah
absorbsi dengan adanya larutan MEA, NaOH, K2CO3, dan sebagainya.
Aplikasi dari absorbsi kimia dapat dijumpai pada proses penyerapan gas CO2
pada pabrik amoniak. Penggunaan absorbsi kimia pada fase kering sering
digunakan untuk mengeluarkan zat terlarut secara lebih sempurna dari
campuran gasnya. Keuntungan absorbsi kimia adalah meningkatnya koefisien
perpindahan massa gas, sebagian dari perubahan ini disebabkan makin
besarnya luas efektif permukaan. Absorbsi kimia dapat juga berlangsung di
daerah yang hampir stagnan disamping penangkapan dinamik.
Hal-hal yang mempengaruhi dalam prsoses adsorbsi :
a) Zat yang diadsorbsi
b) Luas permukaan yang diadsorbsi
c) Temperatur
d) Tekanan

Tugas Khusus
Nama : Yolanda Muliana
NIM : 03101403046
Shift : Senin, 08.00-10.00

Absorben
Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorpsi
pada permukaannya, baik secara fisik maupun secara reaksi kimia. Absorben
sering juga disebut sebagai cairan pencuci. Persyaratan absorben :
1. Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang sebesar mungkin
(kebutuhan akan cairan lebih sedikit, volume alat lebih kecil).
2. Selektif
3. Memiliki tekanan uap yang rendah
4. Tidak korosif.
5. Mempunyai viskositas yang rendah
6. Stabil secara termis.
7. Murah
Jenis-jenis bahan yang dapat digunakan sebagai absorben adalah air (untuk
gas-gas yang dapat larut, atau untuk pemisahan partikel debu dan tetesan
cairan), natrium hidroksida (untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti asam) dan
asam sulfat (untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti basa).

Kolom Absorpsi
Adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses
pengabsorbsi penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di
kolom/tabung tersebut. Proses ini dilakukan dengan melewatkan zat yang
terkontaminasi oleh komponen lain dan zat tersebut dilewatkan ke kolom ini
dimana terdapat fase cair dari komponen tersebut. Diantara jenis-jenis absorben
ini antara lain, arang aktif, bentonit, dan zeolit.
1. Arang aktif
Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95%
karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan
pemanasan pada suhu tinggi. Ketika pemanasan berlangsung, diusahakan
agar tidak terjadikebocoran udara didalam ruangan pemanasan sehingga
bahan yang mengandung karbon tersebut hanya terkarbonisasi dan tidak
teroksidasi. Arang selain digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat
digunakan sebagai adsorben (penyerap). Daya serap ditentukan oleh luas

Tugas Khusus
Nama : Yolanda Muliana
NIM : 03101403046
Shift : Senin, 08.00-10.00

permukaan partikel dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi jika
terhadap arang tersebut dilakukan aktifasi dengan aktif faktor bahan-bahan
kimia ataupun dengan pemanasan pada temperatur tinggi. Dengan demikian,
arang akan mengalami perubahan sifat-sifat fisika dan kimia. Arang yang
demikian disebut sebagai arang aktif. Arang aktif dapat mengadsorpsi gas
dan senyawa-senyawa
kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau
volume pori-pori dan luas permukaan. Daya serap arang aktif sangat besar,
yaitu 25-1000% terhadap berat arang aktif. Arang aktif dibagi atas 2 tipe,
yaitu arang aktif sebagai pemucat dan sebagai penyerap uap. Arang aktif
sebgai pemucat, biasanya berbentuk powder yang sangat halus, diameter pori
mencapai 1000 A0, digunakan dalam fase cair,berfungsi untuk memindahkan
zat-zat penganggu yang menyebabkan warna dan bau yang tidak diharapkan,
membebaskan pelarut dari zat-zat penganggu dan kegunaan lain yaitu pada
industri kimia dan industri baru. Diperoleh dari serbukserbuk gergaji, ampas
pembuatan kertas atau dari bahan baku yang mempunyai densitas kecil dan
mempunyai struktur yang lemah.
Arang aktif sebagai penyerap uap, biasanya berbentuk granular atau
pellet yang sangat keras diameter pori berkisar antara 10-200 A0 , tipe pori
lebih halus, digunakan dalam rase gas, berfungsi untuk memperoleh kembali
pelarut, katalis,pemisahan dan pemurnian gas. Diperoleh dari tempurung
kelapa, tulang, batu bata atau bahan baku yang mempunyaibahan baku yang
mempunyai struktur keras.
2. Zeolit
Mineral zeolit bukan merupakan mineral tunggal, melainkan
sekelompok
mineral yang terdiri dari beberapa jenis unsur. Secara umum mineral
zeolit adalah senyawa alumino silikat hidrat dengan logam alkali tanah. serta
mempunyai rumus kimia sebagai berikut :
M2x/nSi1-xAlxO2.yH2O
Dengan M = e.g Na, K, Li, Ag, NH, H, Ca, Ba

Tugas Khusus
Nama : Yolanda Muliana
NIM : 03101403046
Shift : Senin, 08.00-10.00

Ikatan ion Al-Si-O adalah pembentuk struktur kristal, sedangkan


logam alkali adalah kation yang mudah tertukar. Jumlah molekul air
menunjukkan jumlah pori-pori atau volume ruang hampa yang akan
terbentuk bila unit sel kristal zeolit tersebut dipanaskan. Penggunaan zeolit
cukup banyak, misalnya untuk industri kertas, karet, plastik, agregat ringan,
semen puzolan, pupuk, pencegah polusi, pembuatan gas asam, tapal gigi,
mineral penunjuk eksplorasi, pembuatan batubara, pemurnian gas alam,
industri oksigen, industri petrokimia.
Dalam keadaan normal maka ruang hampa dalam kristal zeolit terisi oleh
molekul air bebas yang membentuk bulatan di sekitas kation. Bila kristal
tersebut dipanaskan selama beberapa jam, biasanya pada temperatur 250-
900 oC, maka kristal zeolit yang bersnagkutan berfungsi menyerap gas atau
cairan. Daya serap (absorbansi) zeolit tergantung dari jumlah ruang hampa
dan luas permukaan. Biasanya mineral zeolit mempunyai luas permukaan
beberapa ratus meter persegi untuk setiap gram berat. Beberapa jenis mineral
zeolit mampu menyerap gas sebanyak 30% dari beratnya dalam keadaan
kering. Pengeringan zeolit biasanya dilakukan dalam ruang hampa dengan
menggunakan gas atau udara kering nitrogen atau methana dengan maksud
mengurangi tekanan uap ari terhadap zeolit itu sendiri.
3. Bentonit
Bentonit adalah istilah pada lempung yang mengandung monmorillonit
dalam dunia perdagangan dan termasuk kelompok dioktohedral. Penamaan
jenis lempung tergantung dari penemu atau peneliti, misal ahli geologi,
mineralogi, mineral industri dan lain-lain. Bentonit dapat dibagi menjadi 2
golongan berdasarkan kandungan alu-munium silikat hydrous, yaitu activated
clay dan fuller's Earth. Activated clay adalah lempung yang kurang memiliki
daya pemucat, tetapi daya pemucatnya dapat ditingkatkan melalui pengolahan
tertentu. Sementara itu, fuller's earth digunakan di dalam fulling atau
pembersih bahan wool dari lemak. Sifat bentonit sebagai adsorben adalah :
a) mempunyai surface area yang besar (fisika)
b) bersifat asam yang padat (kimia)

Tugas Khusus
Nama : Yolanda Muliana
NIM : 03101403046
Shift : Senin, 08.00-10.00

c) bersifat penukar-ion (kimia)


d) bersifat katalis (kimia)

Aplikasi Absorbsi
Absorbsi dalam dunia industri digunakan untuk meningkatkan nilai guna dari
suatu zat dengan cara merubah fasenya.
1. Proses Pembuatan Formalin
Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas
dapat dihasilkan melalui proses absorbsi.Teknologi proses pembuatan
formalin Formaldehid sebagai gas input dimasukkan ke dalam reaktor.
Output dari reaktor yang berupa gas yang mempunyai suhu 1820C
didinginkan pada kondensor hingga suhu 55 0C,dimasukkan ke dalam
absorber.Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan formalin
dengan kadar formaldehid sekitar 37 – 40%. Bagian terbesar dari metanol,
air,dan formaldehid dikondensasi di bawah air pendingin bagian dari menara,
dan hampir semua removal dari sisa metanol dan formaldehid dari gas terjadi
dibagian atas absorber dengan counter current contact dengan air proses.
2. Proses Pembuatan Asam Nitrat
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2).Proses pembuatan asam
nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat berlangsung dalam
kolom absorpsi. Pada setiap tingkat kolom terjadi reaksi oksidasi NO
menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2 oleh air menjadi asam nitrat. Kolom
absorpsi mempunyai empat fluks masuk dan dua fluks keluar. Empat fluks
masuk yaitu air umpan absorber, udara pemutih, gas proses, dan asam
lemah. Dua fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang. Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan konsentrasi 60 %
berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih dari 200 ppm.
Aplikasi absorbsi lainnya seperti proses pembuatan urea,produksi
ethanol, minuman berkarbonasi, fire extinguisher,dry ice,supercritical carbon
dioxide dan masih banyak lagi aplikasi absorbsi dalam industri.
Selain itu absorbsi ini juga digunakan untuk memurnikan gas yang
dihasilkan dari fermentasi kotoran sapi. Gas CO2 langsung bereaksi dengan

Tugas Khusus
Nama : Yolanda Muliana
NIM : 03101403046
Shift : Senin, 08.00-10.00

larutan NaOH sedangkan CH4 tidak. Dengan berkurangmya konsentrasi CO2


sebagai akibat reaksi dengan NaOH, maka perbandingan konsentrasi CH4
dengan CO2 menjadi lebih besar untuk konsentrasi CH4. Absorbsi CO2 dari
campuran biogas ke dalam larutan NaOH dapat dilukiskan sebagai berikut:
CO2(g) + NaOH(aq) → NaHCO3(aq)
NaOH(aq) + NaHCO3 → Na2CO3(s) + HO(l) +
CO2(g) + 2NaOH(aq) → Na2CO3(s) + H2O(l)
Dalam kondisi alkali atau basa, pembentukan bikarbonat dapat diabaikan
karena bikarbonat bereaksi dengan OH- membentuk CO32-
proses adsorpsi dengan menggunakan karbon aktif sebagai adsorbent
mempunyai kelemahan terbatas pada penggunaannya karena harganya mahal,
juga pada proses presipitasi juga tidak efektif diterapkan bila larutan mempunyai
konsentrasi logam berat antara 1 – 1000 mg/l dan membutuhkan bahan kimia
dalam jumlah besar dan akan menghasilkan lumpur berbahaya yang beracun
dalam jumlah yang besar, dan hal ini menambah permasalahan baru dalam
mengolah lumpur hasil pengolahan tersebut. Pengolahan secara biologis
dilakukan dengan cara memanfaatkan akumulasi logam berat oleh
mikroorganisme. Untuk skala industri, biaya pengadaan biomassa
mikroorganisme ini secara ekonomi tidak menguntungkan. Oleh karena itu,
limbah biomassa dari limbah industri fermentasi dapat dimanfaatkan.

Tugas Khusus

Anda mungkin juga menyukai