Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi

yang dihasilkan alat ucap manusia. Alat komunikasi yang paling penting

bagi kehidupan manusia juga menjadi salah satu pengertian bahasa secara

umum. Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau

kumpulan kalimat yang disusun dengan makna. Masing-masing makna

tersebut, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek

atau konsep yang diwakili.Kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa

disusun secara alfabetis atau menurut urutan abjad, disertai penjelasan

artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.

Berbicara atau menulis berdasarkan rangkaian kata-kata yang tidak

tersusun begitu saja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Gagasan,

pikiran atau perasaan yang kita ungkapkan harus berdasarkan pilihan kata-

kata yang tepat dan menyusunnya sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkat

aturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai

pedoman berbahasa inilah yang disebut tata bahasa. Hakikat bahasa sendiri

adalah ucapan pikiran dan perasaan manusia secara teratur, yang

mempergunakan bunyi sebagai alat. Kridalaksana (1985:12) manyatakan

1
2

bahwa bahasa adalah sistem bunyi bermakna yang dipergunakan untuk

komunikasi oleh kelompok manusia.

Bahasa terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan bentuk, lapisan arti, dan

lapisan fungsi. Ditinjau dari lapisan bentuk, bahas terdiri dari satuan-satuan

yang dibedakan menjadi satuan fonologi dan satuan gramtikal. Satuan

fonologi meliputi fonem dan suku kata, sedangkan satuan gramatikal

meliputi wacana, kalimat, klausa, frasa, kata dan morfem (Sulistyowati,

2012:5).

Ramlan (2005:18) menyatakan bahwa sintaksis adalah bagian atau

cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat,

klausa dan frasa. Wacana sebagai satuan tertinggi didalamnya terdiri dari

unsur kalimat, klausa, dan frasa. Unsur-unsur ini telah banyak kita jumpai di

tata bahasa kita, baik secara lisan maupun tulis. Frasa adalah salah satu

contoh unsur pembahasan sintaksis yang banyak kita lihat di satuan bahasa.

Unsur ini menjadi susunan paling sederhana dalam pembahasan sintaksis

karena hanya terdiri dari dua kata.

Berdasarkan komponen-komponen pembentuk satuan sintaksis

peneliti hanya mengkaji tentang frasa yang merupakan satuan dari sintaksis

yang tersusun dari dua kata atau lebih, yang di dalam klausa menduduki

fungsi sintaksis. Frasa adalah satuan sintaksis yang tersusun dari dua buah

kata atau lebih, yang di dalam klausa menduduki fungsi-fungsi sintaksis

(Chaer, 2015:120). Pendapat lain, yakni Ramlan (2005:138) menyatakan


3

bahwa frasa ialah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang

tidak melampaui batas fungsi unsur klausa. Berdasarkan dua pendapat ahli

tersebut dapat disimpulkan bahwa frasa mempunyai dua sifat, yaitu: 1) frasa

merupakan satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih; 2) frasa

merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa,

maksudnya frasa itu selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa, yaitu S,

P, O, Pel, atau Ket.

Frasa berdarkan fungsi sintaksis menurut Chaer (2009:39) terdiri dari

frasa nominal yang berfungsi sebagai subjek atau fungsi objek, dan frasa

verbal yang berfungsi sebagai predikat. Selain itu frasa juga dikategorikan

sebagai adjektival sebagai fungsi pelengkap dan kategori preposisional

sebagai pengisi fungsi keterangan. Disamping itu dikenal juga adanya frasa

numeral dan frasa adverbial. Menurut kedua unsurnya dikenal adanya frasa

koordinatif dan frasa subordinatif, sedangkan menurut keutuhannya frasa

terdiri dari frasa eksosentrik dan frasa endosentik.

Chaer (2009:144) menyatakan bahwa frasa adjektival adalah frasa

yang mengisi atau menduduki fungsi predikat dalam sebuah klausa

adjektival. Kedudukan frasa berdasarkan unsurnya dibedakan adanya frasa

adjektival koordinatif, frasa adjektival subordinatif, frasa adjektival

bermakna idiomatik, dan perluasan frasa adjektival. Frasa koordinatif yakni

frasa yang kedudukannya sederajat dan frasa subordinatif adalah frasa yang
4

kedudukan kedua unsurnya tidak sederajat, sedangkan sebuah idiom

konstruksi frasa ini tidak bermakna leksikal maupun gramatikal.

Frasa mudah kita temui disekitar kita karena memang frasa menjadi

unsur dalam sebuah bacaan. Masyarakat cenderung membaca suatu hal

tanpa menanggapi adanya frasa yang memang belum mereka pahami.

Pembaca hanya menyoroti sebuah bacaan pada unsur kalimat saja. Media

cetak berupa majalah adalah salah satu jenis bacaan yang menghimpun

banyak bentuk frasa.

Media cetak merupakan sebuah bagian dari saluran informasi

masyarakat, disamping itu ada juga media elektronik dan media digital

ditengah media masyarakat yang demikian pesat. Masyarakat saat ini

menganggap media cetak sudah tertinggal dibanding dengan dua pesaing

lain, yaitu media elektronik dan media digital. Saluran informasi atau media

cetak ini bisa diartikan sebagai sebuah media penyampai informasi yang

memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat yang disampaikan

secara tertulis.

Melalui elektronik pada dasarnya penyampaian informasi. Media

digital maupun media cetak bukan hal yang terpenting, melainkan yang

terpenting adalah bahasa yang digunakan dalam media masa yang terdapat

dalam sebuah wacana berita. Seringkali kita memilih media elektronik atau

digital karena memang memiliki diksi yang lebih menarik, akan tetapi

kurang memperhatikan kaidah bahasa. Majalah merupakan salah satu hasil


5

media cetak yang masih mempertahankan penggunaan kaidah bahasa yang

baik.

Majalah adalah sebuah media publikasi atau terbitan secara berkala

yang memuat artikel-artikel dan berbagai penulis. Selain membuat artikel,

majalah juga merupakan publikasi yang berisi cerita pendek, gambar, rivew,

ilustrasi atau fitur lainnya yang mewarnai isi dari majalah. Majalah

dijadikan salah satu pusat informasi bacaan yang sering dijadikan bahan

rujukan oleh para pembaca dalam mencari sesuai hal yang diinginkan.

Majalah merupakan sebuah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai

liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui

pembaca. Hakikat majalah memiliki peran penting dalam kehidupan, salah

satu peran tersebut adalah memberikan informasi yang berhubungan dengan

pemerolehan nilai-nilai kehidupan.

Majalah merupakan salah satu sumber informasi media cetak yang

mungkin saat ini mulai mengalami penurunan peminat pembaca. Hal ini

disebabkan karena mulai banyak masyarakat pengguna media elektronik

yakni internet, tetapi hal tersebut tidak berlaku untuk majalah Suara

Pedidikan Kabupaten Jombang. Majalah Suara Pendidikan yang terbit setiap

bulan sekali ini memuat informasi mengenai pendidikan. Topik yang dimuat

meliputi informasi pendidikan dari yang paling sulit dijangkau ataupun

sebaliknya. Kelebihan dari majalah suara pendidikan ini yaitu, memiliki

rubik khusus pendidikan yang tidak hanya dalam satu lingkup saja.
6

Alasan peneliti mengambil judul “Frasa Adjektival dalam Majalah

Suara Pendidikan edisi 73 September 2018” pertama, keberadaan majalah

Suara Pendidikan di media masa yang merupakan majalah terbaik di

kabupaten Jombang. Kedua, peneliti ingin mengetahui bagaimana bentuk

frasa adjektival yang ada pada majalah Suara Pendidikan. Ketiga, banyak

ditemukan frasa adjektival pada majalah Suara Pendidikan yang ditulis oleh

tim redaksi dengan sangat kreatif. Keempat, hasil penelitian juga penting

bagi dunia ilmu pengetahuan dan pendidikan bahasa Indonesia sebagai

bahan ajar dan referensi dalam mengajar di suatu lembaga pendidikan.

Peneliti mengambil judul “Frasa Adjektival dalam Majalah Suara

Pendidikan edsisi 73September 2018” dengan menggunakan objek majalah

Suara Pendidikan dan memiliki beberapa edisi, namun peneliti tidak

menggunakan semua edisi untuk dianalisis, melainkan hanya

menggunakana edisi 73 September 2018.

Penelitian ini menggunakan kajian sintaksis, oleh karena kajian

sintaksis bisa mengeksploitasi pemakaian bahasa yang digunakan oleh

penulis dan melihat bagaimana hubungan pola-pola bahasa dalam majalah.

Kajian sintaksis dalam penelitian ini khusus untuk meneliti wujud frasa

adjektival yang terdapat dalam majalah Suara Pendidikan edisi 73

September 2018. Kajian sintaksis akan melihat bagaimana unsur-unsur

bahasa yang digunakan dalam teks majalah bisa melahirkan pesan-pesan

dan menyampaikan gagasan serta amanat penulis kepada pembaca, atau,


7

dengan kata lain kajian sintaksis berhubungan dengan pengkajian pola-pola

bahasa dan bagaimana bahasa digunakan dalam majalah sebagai sarana

menyampaikan pesan dari penulis kepada pembaca. Dengan demikian,

dalam penelitian ini peneliti membuat judul penelitian “Frasa Adjektival

dalam Majalah Suara Pendidikan edisi 73 September 2018” sebagai

prasyarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu pada

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sasrtra Indonesia STKIP PGRI

Jombang.

B. Batasan Masalah

Pembahasan dalam penelitian ini lebih terperinci dan tidak

menimbulkan multi tafsir, maka peneliti membatasi permasalahan pada :

1. Frasa adjektival terbagi menjadi empat antara lain penyusunan frasa

adjektival koordinatif, penyusunan frasa adjektival subordinatif, frasa

adjektival bermakna idiomatik dan perluasan frasa adjektival. Peneliti

membatasi masalah penelitian dengan mengambil tiga bentuk frasa

adjektival yaitu:

1) penyusunan frasa adjektival koordinatif berkategori; a) anggota dari

antonim relasional dan memiliki makna gramatikal ‘pilihan’ sehingga

antara keduanya dapat disisipkan kata atau; b) kategori adjektival

maknanya sejalan tidak bertentangan dan memiliki makna gramatikal

‘himpunan’ sehingga antara keduanya dapat disisipkan kata dan.


8

2) penyusunan frasa adjektival subordinatif berstruktur; a) Adv+A

memiliki makna gramatikal ‘ingkar’; b) Adv+A memiliki makna

gramatikal ‘derajat’; c) A+Adv memiliki makna gramatikal ‘sangat’

atau ‘tingkat superlatif’.

3) frasa adjektival bermakna idiomatik berstruktur A+N, frasa ini

tidak bermakna leksikal maupun gramatikal dan tidak bisa disusun

baru.

2. Peneliti membatasi penelitian frasa adjektival pada majalah Suara

Pendidikan edisi 73 September 2018. Penelitian frasa adjektival

dilakukan pada 4 tema yang ada pada majalah Suara Pendidikan edisi

73 September 2018 yakni sebagai berikut: 1) Editorial; 2) Laporan

utama; 3) Pendidikan; dan 4) Teleskop.

C. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian yang dipaparkan di latar belakang masalah dan

batasan masalah di atas maka fokus penelitian yang dirumuskan sebagai

berikut:

1. Frasa adjektival koordinatif dalam majalah Suara Pendidikan edisi 73

September 2018.

2. Frasa adjektival subordinatif dalam majalah Suara Pendidikan edisi 73

September 2018.

3. Frasa adjektival bermakna idiomatik dalam majalah Suara Pendidikan

edisi 73 September 2018.


9

D. Tujuan Penelian

Tujuan Umum

Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui susunan

frasa adjektival koordinatif, frasa adjektival subordinatif, dan frasa

adjektival bermakna idiomatik dalam majalah Suara Pendidikan edisi 73

September2018.

Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan susunan frasa adjektival koordinatif dalam

majalah Suara Pendidikan edisi 73 September 2018.

2. Untuk mendeskripsikan susunan frasa adjektival subordinatif dalam

majalah Suara Pendidikan edisi 73 September 2018.

3. Untuk mendiskripsikan susunan frasa adjektival bermakna idiomatik

dalam majalah Suara Pendidikan edisi 73 September 2018.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian yang dilakukan diharapkan mampu

menambah dan memperkaya ilmu, khususnya dalam bidang bahasa yaitu

sintaksis. Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat dalam upaya

pembelajaran mengenai penyusunan frasa adjektival koordinatif, frasa

adjektival subordinatif, dan frasa adjektival bermakna idiomatik dalam

majalah Suara Pendidikan edisi 73 September 2018.


10

Manfaat Praktis

1. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan

kepada masyarakat secara umum tentang penyusunan frasa adjektival

koordinatif, penyusunan frasa adjektival subordinatif, dan frasa

adjektival bermakna idiomatik.

2. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi

ketika membuat penelitian lain yang berhubungan dengan

penyusunanfrasa adjektival koordinatif, penyusunan frasa adjektival

subordinatif, dan frasa adjektival bermakna idiomatik.

F. Definisi Operasional

Penelitian yang berjudul Frasa Adjektival dalam Majalah Suara

Pendidikan Edisi 73 September 2018, penelitian ini perlu memberikan

penjelasan mengenai berbagai istilah. Istilah-istilah yang mengarah pada

judul penelitian “Frasa Adjektival dalam Majalah Suara Pendidikan edisi 73

September 2018” sebagai berikut :

1. Frasa adalah satuan gramatikal yang terdiri dari gabungan dua kata atau

lebih yang tidal melebihi batas fungsi unsur klausa yang bersifat non-

predikatif dan menduduki salah satu fungsi sintaksis.

2. Frasa adjektival adalah frasa yang mengisi atau menduduki fungsi

predikat dalam sebuah klausa adjektival.


11

3. Frasa adjektival koordinatif adalah susunan dua kata atau lebih yang

merupakan kata sifat dan memiliki unsur yang setara di antara kedua

usnurnya.

4. Frasa adjektival subordinatif adalah susunan dua kata atau lebih yang

merupakan kata sifat dan memiliki unsur yang tidak setara.

5. Frasa adjektival bermakna idiomatik adalah susunan dua kata atau lebih

yang tidak bermakna leksikal maupun gramatikal dan tidak dapat

disusun baru.

6. Majalah suara pendidikan merupakan majalah yang memuat informasi

mengenai berita tentang pendidikan, baik pendidikan formal dan non

formal.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa frasa

adjektival adalah frasa yang mengisi atau menduduki fungsi predikat dalam

sebuah klausa adjektival yang meduduki fungsi-fungsi sintaksis, dan dilihat

dari kedudukannya ada frasa koordinatif yang kedudukannya sederajat; dan

frasa subordinatif yaitu frasa yang kedudukan kedua unsurnya tidak

sederajat. Peneliti menggunakan tiga fokus penelitian, yaitu frasa adjektival

koordinatif, frasa adjektival subordinatif, dan frasa adjektival bermakna

idiomatik; dengan menggunakan objek majalah Suara Pedidikan edisi 73

September 2018.

Anda mungkin juga menyukai