Pedoman ini disusun oleh Klaster CCCM dan dikoordinir oleh Kantor Komisioner
Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan Organisasi Migrasi Internasional
(IOM). Hak cipta dilindungi undang-undang. Diizinkan untuk diperbanyak,
kecuali untuk kepentingan komersial, dengan ketentuan bahwa UNHCR dan IOM
disebutkan sebagai sumber utama.
Penghargaan Gambar
Sampul depan © IOM, Myanmar, 2008.
Halaman vi © UNHCR / S. Schulman, Afghanistan, 2006.
Halaman vii © IOM, Filipina, 2009.
Halaman 1 © UNHCR, Kolumbia, 2002.
Halaman 5 © DRC, 2009.
Halaman 11 © IOM, Myanmar, 2008.
Halaman 17 © IOM / J. Perugia, Indonesia, 2005.
Halaman 25 © UNHCR / H. Coussidis, Uganda, 2006.
Halaman 29 © UNHCR / H. Coussidis, Uganda, 2006.
Halaman 43 © IOM / S. M. Winston, Sri Lanka, 2010.
Halaman 51 © IOM / C. Hoffman, Nepal, 2008.
Halaman 60 © UNHCR / P. Taggart, Georgia, 2008.
Halaman 61 © UNHCR / M. Shinohara, Georgia, 2007.
Halaman 62 © UNHCR / F. Del Mundo, Serbia, 1995.
Halaman 63 © IOM, Filipina, 2009.
Halaman 64 © UNHCR / J. Oatway, Afrika Selatan, 2009.
Halaman 65 © IOM, Bangladesh, 2009.
Halaman 71 © UNHCR / J. Matthews, Lebanon, 2006.
Halaman 81 © IOM / R. Leyesa, Filipina, 2009.
Halaman 85 © UNHCR / F. Noy, Republik Kongo, 2010.
Halaman 89 © UNHCR / J. Zapater, DRC, 2009.
Halaman 97 © IOM, Filipina, 2009.
Halaman 101 © IOM / R. M. Baguios, Filipina, 2009.
Halaman 107 © IOM, Filipina, 2009.
Halaman 113 © UNHCR / K. Hoffritz, Filipina, 2006.
Halaman 117 © IOM, Sri Lanka, 2010.
1
PEDOMAN
PUSAT
KOLEKTIF
2
Daftar Akronim
AIDS Sindrom Imunodefisiensi Perolthan
(Acquired Immunodeficiency Syndrome)
CC Koordinasi Kamp
CCCM Koordinasi Kamp/Manajemen Kamp
CM Manajemen Kamp
DRC Badan Pengungsi Denmark
GBV Kekerasan Berbasis Jender
GIS Sistem Informasi Geografis
Geographical Information System)
GPS Sistem Posisi Global
(Global Positioning System)
HHCW Limbah Perawatan Kesehatan Yang Berbahaya
HIV Virus Penurun Kekebalan Manusia
(Human Immunodeficiency Syndrome)
HRR Tinjauan Reformasi Kemanusiaan
IASC Komite Kerja Antar Badan
IDP Pengungsi Internal
INGO Organisasi Internasional Non Pemerintah
IOM Organisasi Migrasi Internasional
IRC Komite Penyelamatan Internasional
LWF Federasi Lutheran Dunia
MISP Paket Layanan Awal Minimum
MOU Nota Kesepahaman
NFI Barang Bantuan Non Pangan
NGO Organisasi Non Pemerintah
OCHA Kantor Koordinasi Kemanusiaan
SRH Kesehatan seksual dan reproduksi
UN Perserikatan Bangsa-Bangsa
(United Nation)
UNHCR Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi
ii
Tentang Klaster CCCM
Pada tahun 2005, Koordinasi Kamp/Manajemen Kamp (CCCM) ditetapkan sebagai sektor baru di
bawah kerangka kerja Reformasi Kemanusiaan dan Pendekatan Klaster. Tinjauan Reformasi
Kemanusiaan (HRR) menetapkan CCCM sebagai salah satu dari sembilan area celah kegiatan yang
di masa lalu tidak memiliki kepemimpinan dan akuntabilitas yang pasti dalam situasi darurat
kemanusiaan yang menyebabkan kesenjangan antara permukiman. Tujuan utama sektor ini adalah
meningkatkan kondisi kehidupan pengungsi internal (IDP) yang berada di kamp/permukiman.
Sektor ini memfasilitasi penyampaian bantuan dan perlindungan kepada pengungsi di kamp dan
pengaturan tempat seperti kamp dan mencari solusi jangka panjang setelah mengungsi di
kamp/permukiman. CCCM berlaku untuk semua jenis permukiman masyarakat tempat IDP berada
untuk sementara termasuk Kamp Terencana, Pusat Kolektif, Kamp yang Berdiri Sendiri dan Pusat
Penerimaan/Transit.
Klaster CCCM adalah suatu forum untuk pelaku kemanusiaan yang bekerja dalam bidang ini. IOM
dan UNHCR bersama-sama mengetuai Global CCCM klaster. IOM memimpin klaster untuk bencana
alam dan UNHCR untuk situasi konflik. Klaster Global CCCM memastikan perkembangan kebijakan,
standar, kemitraan dan keahlian dalam bidang CCCM. Anggota klaster di tingkat global adalah:
CARE International, Badan Pengungsi Denmark (DRC), Komite Penyelamatan Internasional (IRC),
Federasi Lutheran Dunia (LWF), Badan Pengungsi Norwegia (NRC), Kantor Koordinasi
Kemanusiaan (OCHA) dan Pusat Tempat Perlindungan.
Di tingkat nasional, klaster CCCM „diaktifkan‟, dalam keadaan darurat baru atau yang sedang
terjadi, berdasarkan rekomendasi yang dibuat oleh Tim Kemanusiaan Negara. Klaster CCCM
memastikan agar pelaku yang terlibat dalam respons kamp/permukiman dipandu oleh kerangka
kerja kebijakan umum, mengikuti standar yang disepakati dan bekerja bersama dalam kemitraan
untuk respons yang terkoordinir dan efektif.
iii
iv
Ringkasan Eksekutif
Di banyak negara di seluruh dunia, pengungsi internal terpaksa meninggalkan rumahnya karena
bencana alam atau konflik. Banyak pengungsi yang mencari akomodasi dan perlindungan
sementara di bangunan dan struktur yang sudah ada sebelumnya, yang pada umumnya dikenal
dengan Pusat Kolektif. Untuk memastikan perlindungan dan bantuan bagi pengungsi internal (IDP)
diterima dengan baik, Klaster CCCM mengembangkan pedoman manajemen dan koordinasi Pusat
Kolektif ini.
Pedoman ini diambil dari Perangkat Manajemen Kamp (2008), yang berfokus pada kekhususan
Pusat Kolektif. Kekhususan ini menyoroti pertimbangan sektoral di seluruh aspek Pusat Kolektif
dengan mengikuti prinsip-prinsip di bawah ini:
Negara adalah pengemban tugas utama untuk penghuni Pusat Kolektif. Harus diberikan
dukungan yang tepat agar para pihak yang berwenang menerima tanggung jawab mereka
secara efektif, memberikan perlindungan yang diperlukan dan menjaga kesejahteraan para
pengungsi.
Proses perencanaan dari pembentukan Pusat Kolektif hingga penutupan Pusat Kolektif
berupaya memastikan agar ditemukan solusi jangka panjang secepat mungkin.
Partisipasi penduduk Pusat Kolektif dalam pengambilan keputusan sangat penting. Pria, wanita,
anak laki-laki dan perempuan dari semua usia dan latar belakang harus selalu dilibatkan dalam
struktur pemerintahan Pusat ini, dan memberikan mereka hak untuk berpartisipasi secara
efektif dalam membangun kepercayaan mereka dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam
mengidentifikasi dan menyelesaikan kebutuhan mereka dan memberdayakan kehidupan
mereka.
Kebutuhan bantuan dan masalah perlindungan berbeda antara pusat kolektif jangka panjang
dan jangka pendek.
Penduduk Pusat Kolektif harus mengetahui layanan yang tersedia dan bagaimana
mengaksesnya. Tempat distribusi harus dapat diakses dan mekanisme distribusi harus
mempertimbangkan kelompok dengan kebutuhan khusus untuk meminimalkan peluang
terjadinya kekerasan, penyalahgunaan dan eksploitasi.
Sebisa mungkin, harus dijelaskan rencana darurat untuk berbagai kemungkinan skenario
perpindahan, seperti untuk bencana yang terjadi secara rutin (misalnya, banjir).
Manajemen Pusat Kolektif adalah hal yang sangat penting bagi kualitas hidup dan martabat
penduduk. Pusat ini juga harus mempersiapkan penduduk untuk menjalani kehidupannya
setelah pengungsian berakhir.
Pedoman ini berfokus pada pelajaran yang dipetik dari pengalaman selama bertahun-tahun di
Pusat Kolektif dan berupaya membantu dalam perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan dan
keseluruhan manajemen Pusat Kolektif untuk memastikan perlindungan dan bantuan bagi yang
membutuhkan.
v
DAFTAR ISI
Daftar Akronim................................................................................................................... ii
Tentang Klaster CCCM ....................................................................................................... iii
Ringkasan Eksekutif ........................................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... vi
1. PENDAHULUAN ............................................................................................................1
2. ULASAN UMUM MENGENAI MANAJEMEN PUSAT KOLEKTIF .........................................5
2.1 Definisi Pusat Kolektif........................................................................................................... 5
2.2 Tanggung Jawab Umum ....................................................................................................... 7
2.3 Jenis Dan Umur ................................................................................................................... 8
2.4 Tingginya Jumlah Pusat Kolektif ............................................................................................ 9
3. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB.................................................................................11
3.1 Konsep Tanggung Jawab Manajemen Tiga Tingkat ............................................................... 11
4. PARTISIPASI DAN KETERLIBATAN MASYARAKAT...................................................... 17
4.1 Partisipasi Penduduk .......................................................................................................... 17
4.2 Model Partisipasi................................................................................................................ 18
4.3 Regulasi Diri Oleh Penduduk ............................................................................................... 20
4.4 Inklusivitas ....................................................................................................................... 21
4.5 Komunitas Penampung....................................................................................................... 22
5. MEKANISME KOORDINASI......................................................................................... 25
5.1 Tingkat Koordinasi ............................................................................................................. 25
6. MANAJEMEN INFORMASI DAN REGISTRASI .............................................................. 29
6.1 Tanggung Jawab Manajemen Informasi ............................................................................... 29
6.2 Pengumpulan Data Darurat ................................................................................................ 35
6.3 Pengumpulan Data Jangka Menengah Dan Jangka Panjang ................................................... 38
6.4 Registrasi/Pendaftaran Individu Atau Keluarga ..................................................................... 39
6.5 Penduduk Pusat Kolektif Bukan Pengungsi ........................................................................... 40
7. BAHAYA LINGKUNGAN............................................................................................... 43
7.1 Lingkungan adalah masalah lintas sektor ............................................................................. 43
7.2 Kurangnya kesadaran masalah lingkungan ........................................................................... 44
7.3 Dampak lingkungan yang berkaitan dengan Pusat Kolektif ..................................................... 44
8. PEMBENTUKAN PUSAT KOLEKTIF ..............................................................................51
8.1 Mendukung Pusat Kolektif sebagai bagian dari strategi atau rencana Klaster secara keseluruhan51
8.3 Pengungsian tak terduga .................................................................................................... 54
8.4 Tempat dan struktur .......................................................................................................... 55
vi
8.5 Jenis bangunan ................................................................................................................. 59
8.6 Pusat Kolektif yang berdiri sendiri ....................................................................................... 67
8.7 Masalah kepemilikan .......................................................................................................... 68
9. PERLINDUNGAN ........................................................................................................... 71
9.1 Pertimbangan perlindungan umum ...................................................................................... 71
9.2 Masalah perlindungan khusus ............................................................................................. 73
9.3 Langkah pencegahan untuk perlindungan ............................................................................ 75
9.4 Kekerasan berbasis jender.................................................................................................. 76
9.5 Pencegahan kekerasan berbasis Jender ............................................................................... 76
9.6 Perlindungan orang dengan kebutuhan khusus ..................................................................... 78
10. DISTRIBUSI MAKANAN .............................................................................................. 81
10.1 Distribusi makanan ............................................................................................................ 81
10.2 Memasak .......................................................................................................................... 83
11. DISTRIBUSI BARANG BANTUAN NON PANGAN .......................................................... 85
11.1 Distribusi barang bantuan non pangan ................................................................................ 85
11.2 Transisi skema kesejahteraan ............................................................................................. 86
12. TEMPAT PERLINDUNGAN ........................................................................................... 89
12.1 Tempat perlindungan: penilaian lima tahap dan proses intervensi .......................................... 89
12.2 Standar tempat perlindungan ............................................................................................. 91
13. AIR, SANITASI DAN HIGINITAS ................................................................................ 97
14. AKSES KESEHATAN .................................................................................................. 101
14.1 Penyediaan layanan kesehatan ......................................................................................... 101
14.2 Masalah khusus ............................................................................................................... 102
15. PENDIDIKAN ............................................................................................................ 107
15.1 Pusat Kolektif di fasilitas pendidikan .................................................................................. 108
15.2 Praktik baik yang relevan untuk penyediaan pendidikan ...................................................... 110
16. DUKUNGAN PENGHIDUPAN ..................................................................................... 113
16.1 Pertimbangan umum penghidupan .................................................................................... 113
16.2 Pendekatan penghidupan ................................................................................................ 115
17. PENUTUPAN PUSAT KOLEKTIF ................................................................................. 117
17.1 Pengusiran ..................................................................................................................... 118
17.2 Menuju solusi jangka panjang ........................................................................................... 120
vii
viii
1. PENDAHULUAN
Pesan utama
u Pusat Kolektif digunakan untuk menampung populasi pengungsi di berbagai wilayah di
dunia.
u Pedoman ini disusun untuk pekerja lapangan kemanusiaan. Mereka memberikan
informasi praktis dan berbagi pelajaran yang dipetik.
u Pengelolaan Pusat Kolektif sangat penting bagi kualitas hidup, martabat dan
penduduk di masa yang akan datang dan kehidupan di Pusat ini harus
mempersiapkan kehidupan mereka setelah masa pengungsian berakhir.
u Pedoman ini diambil dari Perangkat Manajemen Kamp namun berfokus pada
kekhususan Pusat Kolektif.
Pendahuluan Terdapat beberapa wilayah di mana bangunan yang sudah ada digunakan
sebagai tempat akomodasi sementara, atau disebut Pusat Kolektif, untuk
menampung populasi pengungsi. Jenis bangunan yang digunakan sebagai Pusat
Kolektif sangat beragam. Bangunan-bangunan ini terdiri dari sekolah, hotel,
pusat komunitas, rumah sakit, pabrik, bangunan keagamaan, pos polisi dan
bahkan barak militer. Di negara-negara yang rawan bencana alam, banyak
pemerintah yang sudah memiliki rencana kontinjensi, yang biasanya terdiri dari
Pusat Kolektif yang sudah ditetapkan sebelumnya, seperti tempat perlindungan
dari siklon, angin ribut, badai atau banjir. Tetapi, jika tidak ada rencana
kontinjensi, penting untuk mengetahui bagaimana pengelolaan Pusat Kolektif
berpengaruh besar pada kualitas hidup, martabat dan solusi jangka panjang di
masa yang akan datang bagi penduduk dan untuk memastikan agar hidup
mereka di Pusat ini mempersiapkan mereka untuk kehidupan setelah masa
pengungsian secara konstruktif.
1
Solusi Sekilas, menampung pengungsi di bangunan yang sudah ada bisa jadi solusi
Sementara yang memadai. Tetapi, persepsi awal ini tidak ada dalam kondisi hidup aktual di
Pusat Kolektif. Bangunan yang sudah tua mengakibatkan kondisi hidup yang
kumuh jika berbarengan dengan masalah sosial pengungsian dan penghuni yang
terlalu padat. Dengan demikian, Pusat Kolektif biasanya tidak dapat memberikan
apa yang seharusnya bisa mereka tawarkan – hidup bermartabat. Tetapi, jika
Pusat Kolektif dipilih dengan tepat, dipelihara dengan baik dan dilayani dengan
baik, maka akan dapat menawarkan solusi sementara yang memadai.
Pengembangan Pedoman ini berfokus pada pelajaran yang dipetik dari bertahun-tahun
Pedoman pekerjaan Pusat Kolektif di berbagai negara dan konteks oleh badan dan
individu. Pedoman ini dikembangkan oleh anggota Klaster Koordinasi Kamp dan
Manajemen Kamp Global (CCCM), bekerja sama dengan mitra antar klaster.
Terima kasih khusus disampaikan kepada pihak-pihak yang berpartisipasi dan
ikut serta dalam pengembangan alat ini.
2
Kotak dan Kotak dan simbol digunakan di seluruh dokumen untuk menyoroti pesan utama,
Simbol informasi penting dan contoh lapangan. Simbol yang berbeda berikut ini
digunakan untuk membedakan tujuan kotak:
Pesan utama
Ini menggambarkan isi bab dan menyoroti beberapa informasi dan
masalah yang paling penting yang perlu dipertimbangkan saat
berhadapan dengan aspek atau sektor terkait.
Pengalaman Lapangan
Contoh kasus, tips praktis, pelajaran yang dipetik dan praktik yang baik
dari praktisi lapangan dan situasi pusat kolektif di seluruh dunia.
Tips
Fakta dan informasi teknis, dan poin yang harus diketahui secara khusus
saat mengelola pusat kolektif.
Tabel
Umpan Balik Edisi Pedoman pertama ini adalah bersifat sementara. Praktisi lapangan
dipersilakan membagi pengalamannya dalam alat ini dan memberikan pelajaran
yang dipetik dan panduan praktis lebih lanjut berdasarkan pekerjaannya di Pusat
Kolektif. Kontribusi dapat dikirim ke cccmsupport@gmail.com dengan
menggunakan judul subjek “Umpan Balik Pedoman Pusat Kolektif".
3
4
2. ULASAN UMUM MENGENAI MANAJEMEN
PUSAT KOLEKTIF
Pesan utama
u Pusat Kolektif adalah bangunan komunal yang sudah ada sebelumnya yang
menampung populasi yang mengungsi karena konflik atau bencana alam.
u Bangunan yang digunakan sebagai Pusat Kolektif hampir semuanya sudah dibangun
sebelum masa pengungsian dan tidak dirancang untuk digunakan sebagai akomodasi.
u Pusat Kolektif seharusnya dianggap sebagai upaya terakhir saat menyediakan tempat
tinggal bagi populasi pengungsi.
u Di banyak negara dengan Pusat Kolektif, Negara memiliki kapasitas untuk
memberikan perlindungan dan bantuan kepada penduduk Pusat Kolektif. Dalam hal
ini, peran masyarakat internasional lebih fokus pada pengawasan dan advokasi, bukan
pada penyediaan.
u Pusat Kolektif digolongkan menurut:
o Jenis - terencana versus berdiri sendiri; dan
o Umur - jangka pendek versus jangka panjang
Definisi Pusat Kolektif tidak memiliki definisi yang pasti, namun definisi berikut ini
berlaku di hampir semua hal:
Pusat Kolektif adalah bangunan dan struktur yang sudah ada sebelumnya
yang digunakan untuk permukiman kolektif atau komunal bagi populasi
pengungsi dalam hal terjadinya suatu konflik atau bencana alam.
5
Bangunan yang Definisi ini termasuk bangunan dari semua jenis, ukuran dan bentuk hunian.
sudah ada Istilah kunci dalam definisi ini adalah
"bangunan dan struktur yang sudah ada
Tips
sebelumnya", karena hampir semua
Pusat Kolektif sudah dibangun sebelum Pusat Kolektif adalah bangunan
komunal yang sudah ada sebelumnya
masa pengungsian. Dalam beberapa hal,
yang menampung populasi
Pusat Kolektif dibangun secara khusus
pengungsi.
untuk menampung populasi pengungsi.
Istilah yang digunakan dalam Pedoman ini untuk menyebut semua orang yang
tinggal di Pusat Kolektif adalah penduduk Pusat Kolektif.
Pengakuan Tidak semua Pusat Kolektif diakui oleh otoritas nasional karena alasan tertentu,
termasuk pertimbangan politik.
Jadi, definisi dan pengakuan Pusat Kolektif dalam konteks nasional yang
dimaksud harus dipantau secara seksama oleh Koordinator Pusat Kolektif.
Pemberian Dalam beberapa hal, akses ke Pusat Kolektif dan pemberian bantuan kepada
Bantuan penduduknya dapat ditolak. Oleh karena itu badan kemanusiaan internasional
harus mematuhi definisi Pusat Kolektif secara luas yang dimaksud di atas. Jika
diterapkan definisi yang lebih terbatas,
maka prinsip bantuan kemanusiaan dan
Tips
hak pengungsi dapat terganggu.
Pengakuan Pusat Kolektif oleh
Walaupun populasi pengungsi mungkin otoritas nasional sangatlah penting,
lebih memilih tinggal bersama sebagai namun kurangnya pengakuan tidak
masyarakat, namun Pusat Kolektif boleh mengesampingkan prinsip-
prinsip kemanusiaan.
bukanlah solusi jangka panjang,
namun, merupakan upaya terakhir.
6
2.2 Tanggung Jawab Umum
Tanggung jawab Untuk keperluan Pedoman ini, dianggap bahwa Negara yang menampung
Negara populasi pengungsi di Pusat Kolektif biasanya lebih kuat dalam hal ekonomi dan
struktural daripada Negara yang menampung populasi pengungsi di kamp
penampung. Mungkin terdapat pengecualian, namun secara umum, Negara-
negara ini memiliki kapasitas yang relatif tinggi untuk menangani goncangan,
dan mereka memiliki skema bantuan
sosial untuk penduduk yang berada di Tips
Pusat Kolektif. Dengan demikian,
negara-negara ini memililki tanggung Negara bertanggung jawab
terhadap pusat kolektif
jawab de jure kepada pengungsi, serta
kapasitas de facto untuk menjalankan
tanggung jawab ini.
Implikasi bagi Kesimpulan ini memiliki beberapa implikasi bagi semua pemangku kepentingan
pemangku yang bekerja dengan Pusat Kolektif:
kepentingan
Tanggung jawab Negara sebagai entitas utama yang memberikan
perlindungan dan bantuan kepada pengungsi harus ditekankan oleh para
pemangku kepentingan di semua tingkat.
7
2.3 Jenis Dan Umur
Kategorisasi Dalam Pedoman ini, Pusat Kolektif dikategorikan menurut jenis dan umur.
Jenis
Terencana dan Pusat Kolektif pada umumnya dikategorikan sebagai terencana atau berdiri
berdiri sendiri sendiri, tergantung keadaan pembentukan atau pendudukan awal Pusat Kolektif:
Pusat Kolektif yang berdiri sendiri adalah pusat kolektif yang dibangun
oleh pengungsi sendiri karena inisiatif mereka, tanpa persetujuan atau
koordinasi formal dari pihak yang berwenang.
Jangka Waktu
Jangka pendek Pusat Kolektif memiliki umur yang sangat bervariasi. Sementara beberapa Pusat
dan jangka Kolektif hanya digunakan untuk beberapa hari atau minggu, dalam konteks lain,
panjang Pusat Kolektif dapat digunakan selama satu dekade atau lebih. Penggunaan
Pusat Kolektif untuk periode yang lebih pendek atau lebih panjang memiliki
implikasi yang penting bagi operasi dan manajemennya; oleh karena itu kategori
Pusat Kolektif jangka pendek dan jangka panjang digunakan dalam Pedoman ini.
Definisi Pusat Kolektif jangka pendek dan jangka panjang berdasarkan lamanya
penggunaan tidak dapat diberikan karena konteks yang menyebabkan
pengungsian serta situasi dalam pengungsian sangat beragam.
Pemberian Pemberian layanan dan standar adalah dua area yang terpengaruh oleh lamanya
layanan dan penggunaan Pusat Kolektif.
standar
Pemberian layanan
Pusat Kolektif jangka sangat pendek pada umumnya tidak memberikan bantuan
kemanusiaan secara ekstensif. Program bantuan nasional atau internasional
pada umumnya dirancang untuk Pusat Kolektif yang dapat mengakomodasi
komunitas pengungsi untuk setidaknya beberapa hari atau minggu.
8
Dengan Pusat Kolektif jangka panjang, kebutuhan penduduk berubah seiring
berjalannya waktu dan mekanisme bantuan dapat berkembang ke arah
kemandirian dan tindakan pemulihan dini.
Pengalaman lapangan
Standar
Dalam Pusat Kolektif jangka pendek, akan diterapkan standar tanggap bencana
(yaitu standar Sphere).
Kekakuan Dari waktu ke waktu, Pusat Kolektif cenderung menjadi tempat tinggal jangka
terhadap panjang, dengan penduduk yang menuntut kondisi tempat tinggal yang lebih
perubahan baik dengan standar yang lebih tinggi. Fleksibilitas untuk memberikan solusi
alternatif atau menyelesaikan kebutuhan yang semakin meningkat pun terbatas.
Kekakuan relatif Pusat Kolektif dalam hal perubahan kebutuhan adalah salah
satu dilema utama bagi penduduk Pusat Kolektif serta bagi semua pemangku
kepentingan lain.
9
Pengalaman lapangan
Konsekuensi Hampir tidak mungkin untuk mengalokasikan satu manajer untuk setiap Pusat
jumlah yang Kolektif. Namun, Manajer Pusat Kolektif bertanggung jawab atas sejumlah
besar Pusat. Akibatnya, tugas para pemangku kepentingan harus diadaptasikan karena
kemungkinan kurangnya kehadiran manajer di Pusat Kolektif dibandingkan
dalam situasi kamp.
10
3. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
Pesan Utama
u Sebagaimana disebutkan pada Bagian 2 Pedoman ini, Negara adalah pemikul tanggung
jawab utama atas populasi yang terpengaruh.
u Koordinator Pusat Kolektif harus menyelesaikan tantangan yang muncul oleh banyaknya
jumlah Pusat. Mereka harus memberikan koordinasi dan aliran informasi yang lancar,
serta pekerjaan perencanaan yang jelas untuk solusi jangka panjang.
u Manajer Pusat Kolektif, sebagai penghubung langsung antara pengungsi dan mekanisme
koordinasi umum, harus mencakup semua Pusat dan memberikan hasil yang berkualitas
tinggi.
11
Kapasitas Konsep tanggung jawab tiga tingkat mungkin tidak berlaku bagi negara yang
otoritas nasional lebih siap, di mana semua fungsi mungkin ditanggung oleh negara. Pelaku
kemanusiaan tidak boleh mengesampingkan otoritas nasional yang mampu. Jika
otoritas nasional memiliki kapasitas untuk menyelesaikan semua kebutuhan dan
hak penduduk Pusat Kolektif, maka peran Koordinator Pusat Kolektif dan
Manajer Pusat Kolektif berkurang. Dalam hal ini, komunitas kemanusiaan
internasional dan Koordinator Pusat Kolektif yang ditunjuk dapat mencari celah
dalam koordinasi yang dipimpin pemerintah dan membangun kepasitasnya,
mengambil posisi sebagai mitra kerja.
Pengalaman lapangan
Tugas dan Negara juga memiliki peran penting sehubungan dengan penduduk Pusat
Tanggung Jawab Kolektif dalam memberikan solusi jangka panjang, khususnya jika diperkirakan
terjadinya masa pengungsian jangka panjang. Koordinator Pusat Kolektif dapat
mendukung keputusan, namun Negaralah yang memikul tanggung jawab untuk
memberikan dasar solusi jangka panjang.
12
Koordinator Pusat Kolektif – Koordinator Klaster
Tugas dan Koordinator Pusat Kolektif mengemban peran penting dan berfokus pada:
Tanggung Jawab
Koordinasi keseluruhan pusat kolektif;
Mengembangkan strategi CCCM;
Menetapkan standar tanggap kemanusiaan di Pusat Kolektif dengan
Administrator Pusat Kolektif;
Mengkoordinir tanggap kemanusiaan di Pusat Kolektif; dan
Memberikan solusi jangka panjang bagi penduduk Pusat Kolektif.
Kebutuhan Kebutuhan koordinasi untuk masalah yang berkaitan dengan Pusat Kolektif
untuk koordinasi sangat tinggi, khususnya saat fase darurat. Beragamnya Pusat, kekhususannya
dalam hal keperluan dan aset, dan penggunaan berbagai model Manajer Pusat
Kolektif selanjutnya menuntut aktifnya Koordinator Pusat Kolektif. Di banyak
kasus, diterapkan suatu model koordinasi
desentralisasi, di mana pusat koordinasi Tips
regional yang bertugas di area tertentu
terbentuk. Pendekatan ini biasanya Sangat banyaknya Pusat Kolektif
menyebabkan koordinasi yang
meningkatkan kualitas koordinasi di tempat.
erat antar pusat menjadi
Koordinasi sentral dan terdesentralisasi penting.
dipadukan dengan pertukaran informasi
antar regional memberikan hasil yang terbaik.
Manajemen Kunci kesuksesan respons adalah informasi yang tepat waktu dan akurat, yang
Informasi dipisahkan berdasarkan indikator yang relevan. Oleh karena itu, manajemen
data yang kompeten dan aliran informasi yang tepat dari Manajer Pusat Kolektif
kepada Koordinator Pusat Kolektif dan sebaliknya sangat penting.
Pesan advokasi Pesan advokasi yang jelas yang menyelesaikan masalah-masalah Pusat Kolektif
secara efektif harus ditemukan. Pertimbangan dan advokasi strategis terpadu
oleh Koordinator Klaster, Manajer Kamp dan para pemangku kepentingan lain
biasanya diperlukan untuk menutup Pusat Kolektif jangka panjang dan/atau
solusi jangka panjang lain.
13
Manajer Pusat Kolektif
Tugas dan Peran Manajer Pusat Kolektif sangat penting bagi kesuksesan seluruh struktur
Tanggung Jawab manajemen, karena merupakan orang yang bekerja secara langsung dengan
penduduk Pusat Kolektif.
Mereka mengelola informasi dan data yang berkaitan dengan Pusat Kolektif
dan penduduknya.
Kurangnya Dalam praktiknya, biasanya jumlah manajer yang dialokasikan untuk menangani
jumlah manajer Pusat Kolektif kurang atau
bahkan kadang tidak ada sama Tips
sekali. Kelalaian atau buruknya
kinerja figur kunci dalam Kemampuan Manajer Pusat Kolektif
struktur manajemen Pusat untuk mengunjungi Pusat Kolektif dapat
berkurang seiring berjalannya waktu.
Kolektif yang besar memiliki
Frekuensi kunjungan yang disarankan:
dampak yang sangat buruk
bagi manajemen Pusat Kolektif, Darurat: harian
Pasca darurat: mingguan
karena hubungan langsung Jangka panjang: dua mingguan
antara komunitas pengungsi
dan struktur manajemen
terputus.
14
Model Dapat diterapkan sejumlah model untuk memastikan agar semua Pusat Kolektif
manajemen tertangani oleh Manajer Pusat Kolektif. Semua pilihan berfokus untuk menangani
sejumlah Pusat Kolektif tertentu atau membangun skema organisasi lokal atau
berbasis Pusat Kolektif. Kinerja Manajer Pusat Kolektif yang baik adalah sangat
penting.
15
Hubungan antar Koordinator Pusat Kolektif bertanggung jawab untuk memastikan agar pedoman,
peran pengetahuan teknis dan peningkatan kesadaran yang memadai diberikan
kepada Manajer Pusat Kolektif. Manajer Pusat Kolektif harus mengetahui
tentang peran pelaku lain, seperti Koordinator Pusat Kolektif dan Administrator
Pusat Kolektif, sehingga mereka dapat melakukan kerja sama dan kolaborasi
dengan seksama mengenai masalah-masalah pada saat yang tepat. Harus
dilakukan upaya terpadu untuk meningkatkan kapasitas Manajer Pusat Kolektif
untuk mencapai kinerja yang diharapkan, khususnya jika digunakan model
alternatif Manajer Pusat Kolektif.
Pentingnya Manajer Pusat Kolektif sangatlah penting, jadi badan yang menunjukkan
manajer keengganan untuk menjalankan peran ini harus diganti atau didorong untuk
meningkatkan kinerjanya.
16
4. PARTISIPASI DAN KETERLIBATAN
MASYARAKAT
Pesan Utama
u Partisipasi penduduk Pusat Kolektif berarti bahwa semua penduduk – pria, wanita, anak
laki-laki dan anak perempuan – diberikan suara dalam keputusan yang memiliki pengaruh
dalam kehidupan mereka.
u Partisipasi seharusnya tidak hanya memungkinkan penduduk mengidentifikasi
kebutuhannya, namun juga memberikan mereka kesempatan untuk ikut serta dalam
mencari solusi dan perbaikan.
u Penduduk Pusat Kolektif yang terorganisir mengemban peran kritis dalam mendukung
Manajer Pusat Kolektif.
u Komunitas penampung seharusnya dilibatkan dalam upaya koordinasi.
Pemberdayaan Partisipasi penduduk Pusat Kolektif dalam keputusan yang berkaitan dengan
melalui kondisi tempat tinggal dan pemberian layanan merupakan pelaksanaan hak
partisipasi asasi manusia mendasar yang penting. Mendengarkan aspirasi mereka akan
memberdayakan penduduk Pusat Kolektif, mencegah pelanggaran hak asasi
manusia, dan meningkatkan kepercayaan penduduk dalam mengarahkan
hidupnya sendiri. Melibatkan penduduk dalam manajemen Pusat Kolektif
merupakan alat yang bermanfaat untuk menggali informasi tentang kebutuhan
mereka dan memasukkan pandangan mereka untuk mencari solusi dan
perbaikan. Hal ini juga memungkinkan untuk meningkatkan kualitas manajemen
dan akuntabilitas bagi penduduk Pusat Kolektif.
17
Pemberdayaan Selain itu, mendorong penduduk untuk bekerja mengembalikan tradisi budaya
melalui dan kebutuhan mereka – misalnya, dengan memberikan ruang untuk beribadah
partisipasi atau memastikan penempatan fasilitas memasak, fasilitas sanitasi atau kegiatan
rekreasi secara tepat – juga akan meningkatkan kesejahteraan psikososial
mereka selama mereka tinggal di sana.
Memperkuat Di mana pun penduduk memiliki kapasitas untuk menyelesaikan kebutuhan dan
kapasitas kesenjangan, Manajer Pusat Kolektif harus membangun dan memperkuat
kapasitas ini. Penduduk Pusat Kolektif dapat membantu Manajer Pusat Kolektif
dan Koordinator Pusat Kolektif dengan
memfasilitasi koordinasi tanggap kemanusiaan
Tips
melalui peningkatan pengumpulan data dan
pengungkapan pendapat penerima. Penduduk Partisipasi penduduk Pusat
Kolektif dapat
Pusat Kolektif juga dapat menangani masalah meningkatkan kualitas
perlindungan serta masalah sosial dan budaya manajemen Pusat Kolektif.
yang masuk, mendukung dan melengkapi peran
Manajer Pusat Kolektif.
Manajemen diri Organisasi struktur manajemen diri harus didorong dan ditingkatkan. Penduduk
dapat memainkan peranan penting dalam mendukung Manajer Pusat Kolektif
dengan mengumpulkan dan menyebarkan informasi, menyesuaikan dan
menyeimbangkan kebutuhan bantuan dan merancang penerimaan dan
penyelesaian keluhan. Penduduk Pusat Kolektif juga dapat mengemban peran
pemantau terhadap Manajer Pusat Kolektif, yang dapat meningatkan daya
respons Manajer terhadap peningkatan yang diinginkan.
Mekanisme dan Mekanisme partisipasi serta tujuan banyak berubah sejalan dengan
tujuan bertambahnya masa pengungsian. Tujuan partisipasi untuk Pusat Kolektif jangka
pendek berfokus pada masalah pengumpulan data, mekanisme distribusi dan
perlindungan. Sebaliknya, dalam situasi pengungsian jangka panjang, advokasi
dan pengembangan kebijakan yang jelas yang berkaitan dengan solusi jangka
panjang menjadi semakin penting.
18
Model partisipasi
Jenis Pusat Tujuan khusus Model organisasi
Kolektif
Sub-komite Cara yang sangat tepat untuk memastikan partisipasi penduduk Pusat Kolektif
sektor adalah melalui pembentukan sub-komite sektor. Kelompok-kelompok ini terdiri
dari penduduk Pusat Kolektif yang berkomitmen untuk mengerjakan tugas-tugas
khusus dan penempatan yang terkait dengan masalah-masalah di Pusat Kolektif.
Sub-komite dapat menjalankan kegiatan monitoring atau peningkatan kesadaran
serta pekerjaan perawatan. Masalah
khusus yang ditangani oleh sub-komite Tips
adalah sanitasi air, kebersihan, jender, Pembuatan sub-komite adalah
orang dengan kebutuhan khusus, atau cara praktis untuk menyelesaikan
distribusi. Penetapan sub-komite sektor masalah khusus dan mempercepat
perpaduan sosial di antara
ini harus dilakukan berkoordinasi dengan penduduk Pusat Kolektif.
klaster teknis untuk menghindari
terjadinya komite masyarakat ganda.
19
Peran sub- Sub-komite sektor mengambil bagian dalam rapat koordinasi internal Pusat
komite Kolektif, dan mereka mempererat hubungan antara penduduk Pusat Kolektif dan
Manajer Pusat Kolektif. Partisipasi mereka dalam rapat ini mendukung
mengalirnya informasi serta perpaduan sosial di antara penduduk Pusat Kolektif.
Oleh karena itu, sub-komite sektor mengemban peran sosial yang penting di
suatu Pusat Kolektif.
Pelatihan dan Partisipasi penduduk Pusat Kolektif dapat diperkuat melalui kegiatan pelatihan
peningkatan dan peningkatan kesadaran yang diberikan oleh Manajer Pusat Kolektif. Di Pusat
kesadaran Kolektif jangka pendek, topik yang dapat tercakup meliputi: masalah
perlindungan, khususnya yang berkaitan dengan populasi rentan; pernyataan
konstruktif dan pertukaran pendapat; dan kesadaran di antara penduduk Pusat
Kolektif mengenai masuk dan keluarnya populasi pengungsi. Dari waktu ke
waktu, seiring meningkatnya keterlibatan langsung pejabat negara, pelatihan
resmi penduduk Pusat Kolektif akan meningkatkan kesempatan untuk terjadinya
dialog yang bermanfaat.
Pengalaman lapangan
Regulasi diri Model partisipasi penduduk Pusat Kolektif juga dapat digunakan untuk
memperkenalkan skema regulasi diri. Penting bagi Pusat Kolektif jangka pendek
dan jangka panjang untuk memiliki regulasi yang komprehensif namun
sederhana yang disampaikan dengan jelas kepada seluruh penduduk. Regulasi
ini dapat meliputi area berikut, di antaranya: waktu pembukaan; kewajiban
penduduk yang berkaitan dengan pemeliharaan; mekanisme pemerintahan dan
koordinasi; manajemen pembuangan sampah; standar kebersihan; dan standar
bahaya kebakaran.
Regulasi dan Manajer Pusat Kolektif harus mendorong penduduk untuk mengembangkan
aturan dasar regulasi dasar dan aturan rumah tangga. Hal ini khususnya terkait dengan
perilaku di area publik atau kegiatan publik. Subjek khusus yang tercakup oleh
aturan rumah tangga adalah penggunaan dapur umum, pemeliharaan dan
pembersihan area publik termasuk fasilitas sanitasi, dan keselamatan serta
keamanan di Pusat Kolektif.
20
Penetapan Menjadi penting agar aturan-aturan ini dibuat bersama dengan penduduk, untuk
aturan sendiri memastikan agar mereka menjalankan norma-norma budaya dan agama.
Berkoordinasi dengan penduduk untuk membuat aturan ini juga membantu
perkembangan diskusi internal dalam kelompok pada individu dan perilaku
kolektif serta tindakan yang tidak dapat diterima. Pendirian mandiri aturan
rumah tangga memberikan Manajer Pusat Kolektif dan penduduk suatu dasar
yang disepakati bersama untuk melibatkan individu yang melanggar aturan-
aturan ini.
4.4 Inklusivitas
Pelibatan pihak Keterlibatan secara menyeluruh (inklusifitas) prosedur yang digunakan untuk
terpinggirkan memilih penduduk yang berpartisipasi dalam pertemuan, menjadi bagian dalam
komite, atau berfungsi sebagai perwakilan Pusat Kolektif merupakan hal yang
sangat penting. Fenomena sosial seperti "yang lebih penting" dan "datang awal,
pertama dilayani" seringkali diamati di Pusat Kolektif dan merupakan ancaman
bagi partisipasi yang bermanfaat. Khususnya di tahap awal pengungsian,
ancaman perlindungan terhadap penduduk Pusat Kolektif yang terpinggirkan
sangat tinggi dan dapat menjadi masalah yang kronis jika tidak diselesaikan
sedini mungkin. Pelibatan orang yang mampu mendukung kepentingan dan
kebutuhan kelompok yang terpinggirkan dalam struktur manajemen diri dan
dengan Manajer Pusat Kolektif adalah salah satu mekanisme untuk melindungi
masyarakat yang rentan dan populasi yang terpinggirkan dalam Pusat Kolektif.
Pemilihan Manajer Pusat Kolektif memainkan peranan yang penting dalam memastikan
perwakilan partisipasi penduduk yang luas dan efektif melalui pengawasan pemilihan
perwakilan penduduk Pusat Kolektif. Sebagaimana diungkapkan, perlu diberikan
perhatian khusus terhadap pelibatan populasi yang secara umum terpinggirkan
(misalnya wanita, janda dan anak-anak)
serta kelompok yang terpinggirkan yang Tips
disebabkan oleh pengungsian saat ini Harus tersedia prosedur
(misalnya etnis minoritas dalam Pusat khusus partisipasi penduduk
Kolektif). Cara yang praktis dan sederhana Pusat Kolektif untuk
untuk mencapai keterlibatan ini adalah memasukkan individu
dengan menunda sejumlah fungsi tertentu terpinggirkan dan rentan.
dalam setiap forum partisipasi bagi anggota
dari kelompok yang terpinggirkan.
21
Dampak positif Pelibatan perwakilan Pusat Kolektif di semua aspek operasi Pusat Kolektif dan
isu advokasi memiliki dampak positif yang menyebar luas yang jauh di luar
ruang lingkup intervensi yang diharapkan dan diperhitungkan. Partisipasi aktif
memperkuat kemampuan penduduk dalam bertahan dan memberikan suara
bagi mereka yang tidak didengar. Jadi, partisipasi merupakan elemen yang
penting dalam membantu pengungsi memperoleh kembali kepercayaan atas
kemampuan dan potensi mereka sendiri.
22
Pertimbangan Berikut adalah pertimbangan utama masyarakat penampung:
utama keluarga
penampung
Siapa yang datang dan mengapa?
Akan bermanfaat untuk memberikan tinjauan umum mengenai jumlah orang
yang datang, serta informasi mengenai latar belakang orang yang baru datang.
Memberikan contoh spesifik keluarga bisa
bermanfaat, karena cerita penderitaan Tips
individu memperoleh empati yang lebih
Komunikasi awal, langsung
tinggi dibandingkan deskripsi perpindahan
dan tulus dengan masyarakat
populasi umum. Terima kasih hendaknya penampung akan sangat
disampaikan kepada masyarakat penampung bermanfaat.
karena sudah menerima penduduk Pusat
Kolektif.
23
Hubungan yang Karena Pusat Kolektif biasanya berlokasi di area perkotaan dan semi perkotaan,
kuat hubungan antara masyarakat penampung dan keluarga pengungsi pada
dasarnya kuat. Penduduk Pusat Kolektif dan penampung adalah bagian
lingkungan yang sama. Hubungan antar masyarakat ini membantu menormalkan
rutinitas sehari-hari dan memperkuat hubungan yang baik. Manajer Pusat
Kolektif harus memonitor interaksi ini dengan seksama dan mendukung
perkembangan yang positif.
Pengalaman lapangan
24
5. MEKANISME KOORDINASI
Pesan Utama
u Pedoman ini membedakan antara upaya koordinasi nasional, lokal dan internal Pusat
Kolektif.
u Penduduk Pusat Kolektif harus mengetahui layanan yang tersedia dan bagaimana
mengaksesnya. Tempat distribusi harus dapat diakses dan mekanisme distribusi harus
mempertimbangkan kelompok dengan kebutuhan khusus untuk meminimalkan peluang
terjadinya kekerasan, penyalahgunaan dan eksploitasi.
Memberikan Tujuan utama semua upaya koordinasi ini adalah memastikan agar layanan dan
bantuan efektif bantuan kemanusiaan disampaikan dengan cara yang terpadu dan efektif dan
perlindungan penduduk Pusat Kolektif terjamin. Penduduk Pusat Kolektif harus
mengetahui layanan yang tersedia dan bagaimana mengaksesnya. Juga penting
untuk memastikan agar tempat distribusi dapat diakses dan mekanisme
distribusi mempertimbangkan kelompok dengan kebutuhan khusus untuk
meminimalkan peluang terjadinya kekerasan, penyalahgunaan dan eksploitasi.
Pengaturan Pusat Kolektif mewajibkan agar Administrator, Koordinator dan
Manajer Pusat Kolektif dan penduduk Pusat Kolektif bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama.
25
Tiga tingkat Untuk kemudahan, Pedoman ini membedakan tiga tingkat koordinasi: nasional,
koordinasi lokal dan internal Pusat Kolektif. Tabel di bawah ini meringkas peserta, tugas,
frekuensi pertemuan, dan prosedur tindak lanjut yang disarankan untuk
keseluruhan tingkat koordinasi.
26
Koordinasi nasional
Pihak yang Jika Negara tidak mampu mengemban tanggung jawabnya, maka pada
bertanggung prinsipnya Koordinator Pusat Kolektif akan bertanggung jawab atas seluruh
jawab koordinasi dalam Pusat Kolektif. Untuk
mencapai tujuan ini, maka kerja sama
Tips
yang seksama dan dialog intensif dengan
Negara sangat penting. Semua Koordinasi bantuan dan
standar nasional bisa memakan
keputusan dengan badan koordinasi
waktu, namun sangat penting.
nasional, pada prinsipnya, harus
didorong dan didukung oleh otoritas
nasional.
Masalah Koordinasi nasional adalah tingkat koordinasi yang tertinggi dan menyelesaikan,
koordinasi di antaranya, masalah-masalah berikut:
nasional Perpaduan dan keseragaman mekanisme tanggap dan perlindungan
kemanusiaan di seluruh negeri;
Koordinasi lokal
Pengelompokan Dengan ketentuan bahwa Pusat Kolektif secara khusus menampung sejumlah
Lokal kecil orang per pusat, dan dengan ketentuan bahwa Manajer Pusat Kolektif
seringkali harus mengelola lebih dari satu pusat pada saat yang sama, penting
untuk mengelompokkannya di tingkat lokal berdasarkan lokasi geografis. Tujuan
utama upaya koordinasi lokal adalah pemberian layanan dan pemantauan
masalah perlindungan. Rapat koordinasi lokal sangat pragmatis dan fokus pada
kenyataan di lapangan. Pengumuman dan penyelarasan tanggal distribusi,
masukan masalah perlindungan, dan timbal balik penyampaian sebelumnya
adalah masalah khusus yang dibicarakan pada pertemuan ini.
27
Kewenangan Upaya koordinasi lokal menghadirkan kesempatan khusus untuk bekerja sama
lokal dengan otoritas lokal. Karena otoritas lokal pada umumnya memiliki yurisdiksi
administratif (misalnya administrasi kota mengontrol layanan pemerintah di
kota), disarankan agar tanggung jawab Manajer Pusat Kolektif dibagi sesuai
batasan entitas politik. Perilaku, modus operandi, dan penyampaian bantuan
pada umumnya berbeda di antara entitas, yang membuat koordinasi antar
entitas semakin kompleks dibandingkan koordinasi dalam satu entitas.
Pengaturan diri Koordinasi internal harus memberikan penekanan yang tepat pada pengaturan
internal diri di antara penduduk Pusat Kolektif. Pengembangan aturan kepenghunian
bersama yang mencakup "apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan"
merupakan bantuan yang sangat efektif dalam mempercepat perpaduan sosial
dalam Pusat Kolektif. Topik tambahan untuk diskusi rapat koordinasi internal
dapat diambil dari saran tertulis yang dikumpulkan dari "kotak saran" yang
ditaruh di lokasi tengah-tengah Pusat Kolektif. Cara anonim berkomunikasi
dengan Manajer Pusat Kolektif ini membantu orang atau kelompok yang
terpinggirkan mengatasi sulitnya bagi mereka untuk mengungkapkan diri secara
bebas.
28
6. MANAJEMEN INFORMASI DAN
REGISTRASI
Pesan Utama
29
Pentingnya Besarnya jumlah Pusat Kolektif, keragamannya, ketersediaan atau aksesibilitas
manajemen layanan dasar (air, kesehatan, dll.) dan, di atas semua itu, karakteristik dan
informasi kebutuhan penduduk Pusat Kolektif harus dipertimbangkan saat mengumpulkan
atau menyebarkan informasi. Pemberian jenis dan kuantitas bantuan yang benar
dan tepat waktu dan pengembangan standar dan kebijakan yang tepat sangat
tergantung pada kualitas data. Dan juga, pilihan metodologi pengumpulan data
tergantung pada banyak faktor, termasuk apakah situasinya masih dalam
kondisi darurat atau apakah sudah lebih stabil. Oleh karena itu, manajemen
informasi adalah bagian operasi Pusat Kolektif yang sangat krusial dan
memerlukan komitmen yang kuat dari semua pemangku kepentingan.
30
Tinjauan tanggung jawab manajemen informasi
31
Administrator Pusat Kolektif
Tanggung jawab Pengakuan formal penduduk Pusat Kolektif dan memastikan akses populasi
negara pengungsi pada dokumentasi identitas nasional adalah fungsi pokok Negara.
Negara dapat menggunakan sistem manajemen informasinya sendiri untuk
pendaftaran penduduk, tetapi harus mengkoordinasikan basis datanya dengan
data yang dimiliki oleh Koordinator Pusat Kolektif.
Pengumpulan Negara biasanya menjadi pemain utama dalam mengelola basis data yang
data dan berkaitan dengan Pusat Kolektif dan penduduk Pusat Kolektif. Tergantung
manajemen data kapasitasnya, badan negara lokal dan pusat dapat mengemban tugas
pengumpulan data serta tanggung jawab manajemen data. Jika Negara
melakukan pengumpulan data, mungkin akan ada permintaan bantuan dan
petunjuk teknis dari pelaku kemanusiaan yang mungkin memiliki pengalaman
lebih banyak dalam pengumpulan data untuk keperluan bantuan kemanusiaan.
Dalam beberapa kasus, Koordinator Pusat Kolektif, dengan pengakuan penuh
akan peran Negara sebagai badan yang paling bertanggung jawab, akan
mendukung Negara dengan memperbaiki basis data dan metodologi
penilaiannya, khususnya yang berkaitan dengan prinsip-prinsip umum perlakuan
adil, perlindungan dan kerahasiaan/perlindungan data.
Pengalaman lapangan
Pengambilan Negara, bekerja sama dengan Koordinator Pusat Kolektif, harus menggunakan
keputusan dan semua data yang tersedia untuk menilai kesenjangan bantuan dan merumuskan
penyebaran strategi, serta untuk menyebarkan informasi yang paling komprehensif kepada
otoritas regional dan lokal, serta memperhitungkan standar perlindungan data
yang terkait yang ditetapkan oleh Koordinator Pusat Kolektif.
32
Koordinator Pusat Kolektif
Peran Koordinator Pusat Kolektif mengemban peran utama dalam manajemen
koordinator informasi dan biasanya berfungsi sebagai pusat utama pengumpulan dan
penyebaran data. Tugas utama Koordinator Pusat Kolektif adalah menetapkan
standar manajemen data bekerja sama dengan para pemangku kepentingan
nasional dan/atau internasional lain yang terkait. Standar ini bertujuan
memastikan tingginya kualitas informasi yang dikumpulkan di seluruh jenjang,
sebagaimana seharusnya, di antaranya, menetapkan peran dan tanggung jawab
pemangku kepentingan yang berbeda, dan menetapkan kegiatan pelatihan dan
prosedur pemantauan pengumpulan dan penyusunan data. Penerimaan data
yang dikumpulkan dalam prosesnya adalah kunci penggunaannya dalam
advokasi, analisis kesenjangan, koordinasi bantuan, dan desain program dan
perencanaan kegiatan solusi jangka panjang.
Aliran Informasi Saat bertindak sebagai titik pusat pengumpulan dan penyebaran data,
Koordinator Pusat Kolektif bertanggung jawab untuk menjamin aliran informasi
dari Pusat Kolektif kepada Administrator Pusat Kolektif dan sebaliknya. Oleh
karena itu, Koordinator Pusat Kolektif juga
memastikan penyimpanan data yang tepat, Tips
serta kerahasiaan dan perlindungan data Basis data terpusat
yang sensitif. Untuk mendukung manajemen mempermudah analisis dan
data dari sudut pandang teknis, Koodinator pemrosesan volume data yang
Pusat Kolektif dapat menetapkan titik fokus besar dari Pusat Kolektif.
manajemen informasi.
Memberitahukan Manajer Pusat Kolektif pada dasarnya menyusun informasi dari masing-masing
pengambilan Pusat Kolektif. Data yang diperoleh digunakan untuk analisis kesenjangan di
keputusan tingkat Pusat Kolektif, untuk perbandingan antar daerah dan selanjutnya, untuk
desain proyek dan penyampaian bantuan. Manajer Pusat Kolektif memainkan
peranan yang penting dalam pembagian data dengan penduduk Pusat Kolektif,
otoritas lokal dan masyarakat penampung.
33
Penyebaran Tugas lain Manajer Pusat Kolektif adalah memberikan informasi umum. Karena
informasi umum masalah pengungsian atau isolasi, penduduk Pusat Kolektif seringkali
ketinggalan informasi tentang dunia di sekitarnya, termasuk berita regional atau
nasional. Ketersediaan infromasi yang dapat dipercaya ditafsirkan sebagai tanda
normalisasi. Hal ini dikenal untuk meningkatkan rasa kesejahteraan yang lebih
besar dan membantu menyingkirkan desas-desus dan gosip, yang dapat
menciptakan ketegangan yang tidak perlu ada dalam masyarakat.
. Pengalaman lapangan
Monitoring data Karena data yang dapat dipercaya adalah kunci pemrograman kemanusiaan,
peran utama penduduk dalam pengumpulan data tergantung baiknya prosedur,
peningkatan kapasitas dan keterampilan penduduk. Dalam hal ini peran Manajer
Pusat Kolektif adalah memantau pengumpulan data dan memeriksa kembali
keakuratan data yang dikumpulkan oleh penduduk Pusat Kolektif. Jika rutinitas
tersebut belum ada, maka Manajer Pusat Kolektif (atau Administrator Pusat
Kolektif, jika mereka memiliki kapasitas ini) harus mengambil peran yang lebih
kuat dalam pengumpulan data.
34
6.2 Pengumpulan Data Darurat
Penilaian situasi Fakta bahwa Pusat Kolektif pada umumnya muncul dalam jumlah yang besar
dengan cepat menimbulkan tantangan pengumpulan data dalam kondisi darurat. Jika
persiapan darurat tidak tersedia atau situasi darurat terjadi secara tidak terduga,
tujuan utamanya adalah memperoleh tinjauan yang cepat dan ringkas atas
situasi pengungsian. Penggunaan alat estimasi cepat atau metode pengumpulan
informasi kualitatif akan lebih tepat dalam situasi seperti ini. Dan juga, dalam
situasi ini, disarankan agar informasi dikumpulkan pada tingkat terpadu (desa,
masyarakat dan pusat), bukannya tingkat rumah tangga atau individu.
Peran utama Seringkali Koordinator Pusat Kolektif harus memimpin pengumpulan data
koordinator darurat, karena Manajer Pusat Kolektif mungkin tidak ditunjuk dan skema
organisasi diri dalam Pusat Kolektif mungkin belum dibuat. Kebutuhan akan
manajemen informasi yang tersusun dengan baik cukup tinggi sejak awal masa
pengungsian.
35
Data darurat mengenai populasi pengungsi
Kategori Data
Pengumpulan Dalam prinsipnya, kumpulan data awal ini dikumpulkan melalui kunjungan ke
dan pembagian semua Pusat Kolektif. Daftar data di atas tidak mendalam dan harus
data dipertimbangkan unsur data penting tambahan, tergantung konteks dan
lingkungan orang yang mengungsi. Tim yang terdiri dari staf yang sangat
terlatih harus menggunakan formulir dan lembar data yang menetapkan semua
informasi yang dibutuhkan. Data harus disampaikan kepada Koordinator Pusat
Kolektif, yang kemudian menyusun, menganalisa dan menyebarkan informasi
kepada para pemangku kepentingan yang terkait.
Pengalaman lapangan
Di Georgia, pada tahun 2008, upaya bersama antara Negara, PBB, INGO,
NGO dan jaringan sukarelawan memfasilitasi pendaftaran cepat Pusat
Kolektif dan populasi pengungsi ke basis data pusat yang dikelola oleh
Negara.
36
Mengidentifikasi Tantangan utama dalam upaya ini adalah mengidentifikasi Pusat Kolektif.
Pusat kolektif Pendeteksian memerlukan upaya khusus, khususnya jika Pusat Kolektif berdiri
sendiri:
Dapat dibentuk tim lokal untuk mengelilingi area yang dimasuki untuk
mendaftar Pusat Kolektif dan penduduknya. Penduduk Pusat Kolektif
biasanya dapat memelihara komunikasi dengan anggota masyarakat dari
luar Pusat Kolektif, dan mereka dapat memberitahukan tim tentang Pusat
Kolektif lain yang terletak di area itu.
37
Data mengenai Pusat Kolektif
Informasi Semakin lama pengungsian berakhir, semakin mendalam informasi tentang
kualitatif Pusat Kolektif yang dibutuhkan. Karena banyaknya karakteristik Pusat Kolektif,
mendalam maka perlu dikumpulkan informasi kualitatif. Di samping lokasi dan ukuran Pusat
Kolektif jangka panjang, informasi berikut diperlukan untuk memberikan layanan
yang tepat:
Kategori Data
38
Pengalaman lapangan
Pengintegrasian Setelah tiba saatnya pengumpulan data dan pendaftaran bantuan kemanusiaan,
pengumpulan penting untuk ditekankan agar pengumpulan data jangka menengah dan jangka
data panjang di Pusat Kolektif diintegrasikan ke dalam praktik pengumpulan data lain
dan kegiatan pendaftaran. Hal ini untuk memastikan agar penduduk Pusat
Kolektif tidak terabaikan atau tidak mendapatkan perhatian khusus di area di
mana hak dan kebutuhan mereka tidak berbeda secara substansial dari hak dan
kebutuhan dari pengungsi lain. Ini juga memastikan agar pengumpulan data
mengikuti standar kualitas yang sama seperti pada pengungsi lain, khususnya
jika isu-isu sensitive didaftarkan dan dinilai, misalnya perlindungan, pelanggaran
hak asasi manusia, pelecehan seksual dan bentuk pelanggaran berat lain.
Pendaftaran Dalam pendaftaran tingkat rumah tangga, nama kepala rumah tangga dan
rumah tangga perincian lain dikumpulkan, serta jumlah anggota keluarga yang dirinci menurut
kelompok usia dan jenis kelamin. Tingkat pendaftaran ini lebih cepat
dibandingkan pendaftaran tingkat individu dan dapat digunakan dalam keadaan
darurat.
Pendaftran Dalam pendaftaran tingkat individu, nama, jenis kelamin, usia dan informasi lain
individu dari masing-masing anggota keluarga dikumpulkan. Tingkat pendaftaran ini
dapat digunakan dalam situasi jika waktu, kapasitas dan kebutuhan yang tepat.
39
Pendaftaran Dalam situasi pengungsian dengan Pusat Kolektif jangka panjang, kebutuhan
berkelanjutan pendaftaran kembali secara berkala atau pemutakhiran data tentang pengungsi
internal yang terdaftar dapat meningkat (hal ini disebut "pendaftaran
berkelanjutan"). Penduduk Pusat Kolektif seringkali mencoba bermukim untuk
bersama dengan anggota keluarga atau tetangga pengungsi lain. Di sini, mereka
pindah dari satu Pusat Kolektif ke Pusat Kolektif lain. Selain perpindahan ini,
kelahiran akan menambah populasi pengungsi internal yang terdaftar,
sedangkan kematian akan mengurangi populasi. Karena perubahan ini, profil
demografis penduduk dan tingkat hunian di Pusat Kolektif juga akan berubah,
yang mengharuskan verifikasi pendaftaran secara periodik.
Survei Tingginya jumlah individu pengungsi dalam situasi pengungsian berskala besar
dan tingginya mobilitas pengungsi internal dapat berarti bahwa pendaftaran
individu atau rumah tangga bukan merupakan respons yang tepat. Dalam
keadaan ini, survei dengan sampel yang representatif dapat digunakan sebagai
alat untuk mengumpulkan data.
Analisis “kasus Solusi yang paling sering diterapkan adalah analisis "kasus demi kasus". Ini
demi kasus” dapat difasilitasi melalui struktur manajemen Pusat Kolektif lokal yang biasanya
memiliki pengetahuan rumah tangga lokal dan bagaimana mereka terkena
dampak. Penyertaan kelompok ini dapat menimbulkan pemahaman dan
penerimaan lebih lanjut atas individu bukan pengungsi di Pusat Kolektif. Hal ini
memungkinkan para pemangku kepentingan mempertimbangkan keadaan
khusus penduduk Pusat Kolektif bukan pengungsi. Di banyak kasus, penduduk
bukan pengungsi mendapatkan toleransi sampai batas tertentu di Pusat Kolektif
dan termasuk dalam beberapa aspek skema bantuan.
40
Lembaga social Koordinasi seksama dengan lembaga sosial nasional harus diupayakan.
nasional Kerjasama ini memberikan pilihan bagi penduduk bukan pengungsi agar
dipertimbangkan untuk disertakan dalam sistem kesejahteraan nasional.
Regulasi nasional atau tingkat di bawahnya mengenai masalah penduduk bukan
pengungsi yang tinggal di Pusat Kolektif juga dapat menjadi instrumen yang
tepat untuk menyelesaikan masalah ini. Jika regulasi tersebut ada, maka
keputusan tentang penduduk bukan pengungsi dapat didasarkan pada kebijakan
nasional, dengan Administrator Pusat Kolektif sebagai penjamin.
Tantangan lebih Dilema mengenai pemberian bantuan kepada penduduk Pusat Kolektif bukan
lanjut pengungsi menjadi yang paling akut saat solusi jangka panjang bagi penduduk
Pusat Kolektif harus ditemukan. Penduduk Pusat Kolektif bukan pengungsi pada
dasarnya tidak dimasukkan dalam solusi dan tidak berhak menerima potensi
manfaat. Hal ini berlaku bagi semua solusi jika bantuan diberikan berdasarkan
status, bukan berdasarkan kebutuhan (misalnya bantuan pengungsi internal).
Alternatifnya yaitu mengganti standar kelayakan sehingga bantuan itu
berdasarkan kerentanan, bukan berdasarkan status. Namun, hal ini merupakan
keputusan besar dan mengganti seluruh respons dari bantuan pengungsian
menjadi kesejahteraan sosial umum.
41
42
7. BAHAYA LINGKUNGAN
Pesan Utama
u Pertimbangan lingkungan perlu diperhitungkan di hampir seluruh aspek pekerjaan Pusat
Kolektif.
u Pedoman lingkungan yang berkaitan dengan sektor tertentu harus digunakan sehubungan
dengan pedoman yang dikembangkan untuk sektor lain.
u Kontaminasi lingkungan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan biasanya
berkepanjangan bagi penduduk Pusat Kolektif dan bagi penduduk yang tinggal berdekatan
dengan Pusat tersebut.
u Pusat Kolektif dapat menyebabkan masalah lingkungan, khususnya masalah lingkungan
yang berkaitan dengan manajemen air dan sanitasi dan limbah padat, termasuk limbah
berbahaya seperti limbah perawatan kesehatan yang berbahaya (Hazardous Health Care
Waste/HHCW).
u Pusat Kolektif dapat dipengaruhi oleh polusi umum dan kontaminasi dalam skala lokal.
43
Pertimbangan Sebaliknya, keadaan lingkungan memiliki hubungan langsung terhadap
lingkungan kesejahteraan orang yang tinggal di Pusat Kolektif serta populasi lokal. Oleh
karena itu pertimbangan lingkungan perlu diperhitungkan di hampir seluruh
aspek perencanaan, persiapan dan pekerjaan Pusat Kolektif.
Pedoman sektor Karena hubungan yang melekat dengan sektor lain, masalah lingkungan tidak
dapat ditangani sendiri. Oleh karena itu, pedoman lingkungan yang berkaitan
dengan sektor tertentu harus digunakan sehubungan dengan pedoman yang
dikembangkan untuk sektor lain.
Pelatihan dan Pemberian pelatihan dan peningkatan kesadaran mengenai masalah lingkungan
peningkatan di antara penduduk Pusat Kolektif dan otoritas lokal akan membantu mereka
kesadaran mengidentifikasi dan mengurangi potensi masalah.
44
Penilaian Sebagian besar Pusat Kolektif adalah struktur yang sudah ada sebelumnya, jadi
lingkungan sedikit yang dapat dilakukan sehubungan dengan lokasi fisiknya atau caranya
dibangun. Namun, ada sejumlah masalah
yang mungkin perlu dipertimbangkan. Tips
Sangat disarankan agar penilaian
Masalah lingkungan yang
lingkungan dilakukan untuk bangunan di tidak diselesaikan dalam tahap
dekatnya dan lanskap di sekitarnya. perencanaan kontinjensi,
Minimal, ini mungkin memelukan penilaian persiapan maupun perawatan
pada dasarnya tetap menjadi
lingkungan yang cepat – yang dapat
masalah selama Pusat Kolektif
dilakukan dalam beberapa jam oleh bukan masih ada dan setelahnya.
ahli1 – walaupun idealnya, penilaian yang
lebih mendalam harus dilakukan jika waktu
memungkinkan.
Pemetaan risiko Dengan sifat umum pedoman lingkungan, pertimbangkan untuk melakukan
lingkungan "pemetaan risiko lingkungan" (menggunakan GIS/penginderaan jarak jauh) agar
memahami guna lahan di sekitar Pusat Kolektif dengan lebih baik. Hal ini dapat
dijadikan sebagai latihan cepat dalam membantu pemilihan lokasi dan
penjajakan potensi ancaman lingkungan, serta untuk menilai potensi dampak
Pusat Kolektif di masa yang akan datang. Masalah utama yang harus
dipertimbangkan adalah lokasi Pusat Kolektif dalam area resapan air, potensi
sumber polusi, bahaya alam, dan kedekatan dengan area hutan dan terlindung,
di antaranya. Pemetaan risiko lingkungan juga dapat menjadi alat yang berguna
untuk peningkatan kesadaran.
Tindakan Tindakan perbaikan perlu diambil jika bahaya atau risiko khusus teridentifikasi
perbaikan selama pengkajian.
1
Lihat Andaman lingkungan dan kesehatan, halaman 102.
45
Tingkat dampak Pedoman ini menjelaskan dua tingkat yang sangat luas dari kemungkinan
dampak lingkungan, sebagaimana diringkas di bawah ini.
Dampak Lingkup
Dampak umum Dampak yang luas, menyebar dan beragam yang berpengaruh terhadap
lanskap fisik di tempat yang berdekatan dengan Pusat Kolektif: misalnya,
kontaminan yang meresap ke cadangan air tanah dari sanitasi atau
manajemen limbah yang tidak tepat atau tidak memadai.
Dampak lokal Dampak khusus, terbatas dan mungkin berbatas waktu di lingkungan
terdekat (yaitu dalam beberapa ratus meter) dari Pusat Kolektif: ini
termasuk risiko internal di Pusat, seperti asbes yang terbuka.
Dampak Umum
Risiko kesehatan Pusat Kolektif biasanya terletak di area yang populasinya rendah, terpinggirkan
atau terlantar di mana potensi bahaya dapat meliputi limbah beracun, seperti
kontaminan dari logam berat, minyak bekas atau bahkan limbah nuklir. Dalam
situasi tersebut, air tanah dan permukaan, tanah dan bahkan udara dapat
terkena polusi dengan kadar yang berbeda. Hal ini merupakan ancaman yang
serius bagi kesehatan orang yang tinggal di Pusat Kolektif, baik jangka pendek
maupun jangka panjang: beberapa dampak mungkin nampak jelas setelah
orang-orang meninggalkan Pusat ini. Masalah ini harus diidentifikasi dan
dikelompokkan karena mungkin risiko yang paling serius dihadapi oleh penduduk
Pusat tersebut. Bantuan teknis khusus mungkin diperlukan untuk situasi
tersebut.
Pengalaman lapangan
46
Manajemen limbah
Manajemen Karena sebagian besar bahan perlu dibawa ke Pusat Kolektif, masalah
limbah manajemen limbah perlu diperhatikan. Kemasan barang dan bahan yang
berlebihan harus dihindari melalui program logistik hijau yang akan membantu
meminimalkan limbah hingga taraf tertentu. Idealnya, Pusat Kolektif harus
menjamin layanan penyedia pembuangan limbah publik, jika ini ada. Jika tidak
memungkinkan, penduduk Pusat Kolektif dapat menyediakan solusi
pembuangannya sendiri. Limbah padat dari Pusat harus disortir dengan asumsi
daur ulang sebanyak mungkin bahan. Pengkomposan limbah yang dapat terurai
secara hayati harus didorong secara aktif, dan dapat dipertimbangkan
pembuatan lubang pembakaran untuk bahan yang tersisa.
Masalah utama Demikian pula, fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) yang lokasinya buruk, tidak
terawat atau tidak memadai dapat memiliki dampak yang lebih luas dari yang
dapat dibayangkan. Masalah utama berkaitan dengan: rembesan ke air
permukaan atau badan air tanah, yang mungkin dapat mengkontaminasi
cadangan air minum Pusat Kolektif; jamban yang meluap jika terjadi banjir; dan
buang air besar (BAB) terbuka jika fasilitas tidak memadai atau secara kultural
tidak pantas.
47
Dampak lokal
Ancaman Beberapa bangunan yang digunakan sebagai Pusat Kolektif terletak di area yang
kontaminasi sebelumnya telah terkontaminasi dengan beragam cara. Yang harus
yang ada diperhatikan secara khusus adalah udara, sumber air dan tanah sekitar, yang
mungkin telah terkena polusi hingga kadar tertentu dengan unsur yang beracun.
Kontaminasi ini menimbulkan risiko bagi kegiatan pertanian dan anak kecil yang
bermain di atau dengan tanah yang terkontaminasi. Secara teori, banyak dari
risiko ini yang dapat dikurangi dengan mengganti tanah yang terkontaminasi,
namun jenis intervensi ini membutuhkan banyak biaya dan oleh karena itu
jarang dilakukan.
Kontrol vektor Genangan air harus dihindari di sekeliling area mencuci dan memasak dan di
sekitar Pusat Kolektif secara umum. Bersama dengan limbah rumah tangga yang
dibuang secara tidak tepat, genangan air dapat menarik kutu dan berfungsi
sebagai tempat berkembang biak bagi vektor penyakit seperti tikus, lalat dan
nyamuk.
Infrastruktur Pertimbangan juga harus diberikan pada infrastruktur fisik Pusat Kolektif. Yang
fisik perlu diperhatikan secara khusus adalah penggunaan asbes sebagai atap, sistem
panel atau pipa saluran air di Pusat. Ancaman terhadap penduduk ini akan
sangat berkurang jika asbes tidak terganggu, misalnya, oleh tembakan. Jika
asbes teridentifikasi dan terpapar/rusak, maka harus diperoleh bantuan ahli
untuk menanganinya.
Pipa saluran air Pipa saluran air internal dan eksternal Pusat Kolektif, jika ada – khususnya pipa
tempat pasokan air mengalir – mungkin tidak memenuhi standar lingkungan,
dengan bahan beracun yang mengalir ke air. Tanda-tanda awal kontaminasi bisa
berupa bau yang tidak enak dari air, air berubah warna atau munculnya
ganggang. Oleh karena itu, mungkin diperlukan pekerjaan pemeliharaan sistem
air yang sudah ada, atau sistem secara keseluruhan mungkin perlu diganti
48
Manajemen kesadaran lingkungan
Memastikan Manajer Pusat Kolektif bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan
kesehatan dan lingkungan, yang dalam banyak hal juga disimpulkan untuk menjaga lingkungan
keselamatan lokal tetap bersih dan aman.
Penggunaan tim bergerak yang
terlatih dalam masalah lingkungan Tips
juga memungkinkan Manajer tetap
mendapatkan informasi secara penuh Konsultasikan dengan
tentang kondisi lingkungan di semua pemerintah lokal dan masyarakat
Pusat Kolektif yang berada di bawah penampung sebelum memilih
pengawasannya. Pembentukan Tim Pusat Kolektif, karena mereka
atau Klub Manajemen Lingkungan yang biasanya lebih tahu tentang
juga perlu dipertimbangkan. Hal ini
penggunaan dan status lahan di
juga menjadi kesempatan untuk
meningkatkan kesadaran dalam masa lalu dan saat ini di sekitar
masyarakat dengan melibatkan anak Pusat Kolektif.
perempuan, anak laki-laki dan
pemuda, serta pria dan wanita, dalam
tim atau klub tersebut.
Rencana penutupan
2
UNHCR dan IOM (2010, yang akan datang) Pedoman Penutupan Kamp.
49
Bacaan lebih lanjut
UNHCR, 1998. Refugee Operations and Environmental Management: Key
Principles for Decision-making.
Tersedia:
http://www.unhcr.org/refworld/category,POLICY,UNHCR,THEMGUIDE,,
42a01f1b4,0.html
UNHCR, CARE, 2009. Framework for Assessing, Monitoring and Evaluating the
Environment in Refugee-related Operations.
Tersedia: http://www.unhcr.org/4a97d1039.html
50
8. PEMBENTUKAN PUSAT KOLEKTIF
Pesan Utama
u Strategi atau rencana Klaster, berhubungan dengan strategi atau rencana antar
klaster, menetapkan pendekatan pilihan permukiman pendukung bagi pengungsi
dan bukan pengungsi, termasuk Pusat Kolektif.
u Perencanaan kontinjensi yang tepat yang mengidentifikasi potensi Pusat Kolektif
terlebih dahulu harus dilakukan jika terjadi pengungsian sesuai perkiraan atau biasa.
u "Struktur yang sesuai dengan lokasi yang tepat" adalah rumus pemilihan Pusat
Kolektif yang tepat.
u Pemilihan lokasi dan analisis struktur harus dilakukan oleh sekelompok ahli.
u Saat memilih Pusat Kolektif, maka harus dipertimbangkan kriteria jangka pendek
serta jangka panjang.
u Penutupan kamp perlu dipertimbangkan saat pembentukan Pusat Kolektif.Komunitas
penampung seharusnya dilibatkan dalam upaya koordinasi.
51
Strategi atau Negara, Koordinator Klaster dan Manajer Pusat Kolektif bekerja bersama untuk
rencana klaster mengembangkan dan menyepakati suatu
strategi dan untuk meninjau dan
merevisinya secara berkelanjutan Tips
berdasarkan respons. Dalam
Solusi jangka panjang untuk
strategi/rencana, skenario, standar,
penduduk Pusat Kolektif
indikator, proses dan kegiatan pemantauan
harus dipertimbangkan sejak
ditetapkan untuk mendukung Pusat Kolektif
awal pembentukan Pusat
dalam mendukung tujuan klaster dan
Kolektif.
respons kemanusiaan secara keseluruhan.
Mengidentifikasi Strategi harus menetapkan pusat kolektif mana yang akan didukung dan berapa
prioritas dan lama, serta peran dan tanggung jawab Administrator (pemerintah), Koordinator
tanggung jawab Klaster dan Manajer Pusat Kolektif. Faktor-faktor seperti urusan penghidupan,
panen dan perlindungan, dan prioritas serta keputusan populasi pengungsi,
juga harus dimasukkan.
Fleksibilitas Pada akhirnya, strategi/rencana harus fleksibel agar dapat beradaptasi dengan
strategi atau perubahan populasi di Pusat Kolektif dari
rencana waktu ke waktu. Orang masuk dan
keluar dengan jenis akomodasi yang Tips
berbeda dan saat populasi mengungsi,
orang memutuskan berbagai alasan Yang sangat penting untuk
untuk memilih opsi permukiman yang dipertimbangkan dan direncanakan
berbeda, seperti hidup dengan keluarga adalah proses penutupan secepat
penampung, atau berdiri sendiri di tepi mungkin di awal tahap; ini dapat
mencakup tugas utama di tahap
jalan di tempat yang lebih tinggi setelah
pembentukan yang dapat
terjadi banjir. Populasi pengungsi juga
mempermudah proses penutupan
beralih antara pilihan yang berbeda,
(misalnya membuat persetujuan
sebagaimana prioritasnya berubah dan
dengan pemilik bangunan, Nota
sebagaimana respons terhadap konflik Kesepahaman (MoU)) 3.
atau bencana berkembang. Keluarga
dan kelompok akan pergi atau datang
dari pilihan permukiman sementara lainnya, tergantung kebutuhan mereka.
Misalnya, mereka yang dapat bekerja akan pergi, sedangkan orang lain yang
tidak dapat bekerja akan datang. Akibatnya, peran Pusat Kolektif dapat berubah,
misalnya, dari menjadi pusat transit menjadi berfungsi sebagai pusat bagi orang
tua.3
3
UNHCR dan IOM (2010, yang akan datang) Pedoman Penutupan Kamp.
52
8.2 Rencana kontinjensi
Rencana Sebisa mungkin, rencana kontinjensi untuk berbagai skenario pengungsian
kontinjensi harus dikembangkan. Khususnya untuk bencana alam yang terjadi secara rutin
(misalnya banjir), maka rencana tersebut harus dikembangkan. Dengan
pengungsian yang berkaitan dengan konflik, seringkali ada tanda-tanda bahaya
yang harus ditanggapi secara serius, yang memicu persiapan rencana
kontinjensi.
53
Pembentukan mekanisme koordinasi awal di tingkat lokal
Yang sama pentingnya adalah pembentukan mekanisme koordinasi lokal yang
akan diaktifkan di tahap awal pengungsian. Struktur ini berfokus pada persiapan
di tingkat lokal bagi pengungsi, dan mereka mengarahkan aliran populasi
pengungsi yang sudah diperkirakan masuk ke Pusat Kolektif yang dipilih
sebelumnya. Biasanya koordinasi ini dilakukan oleh otoritas lokal.
Pengalaman lapangan
Guatemala, Lembaga Bantuan Bencana Pemerintah mengembangkan
rencana untuk merehabilitasi 58 Pusat Kolektif untuk 7.400 orang
pengungsi karena perubahan iklim.
Pengalaman lapangan
54
8.4 Tempat dan struktur
Mengidentifikasi Walaupun Pusat Kolektif bukanlah solusi pengungsian yang diharapkan, namun
bangunan yang ada skenario kasus terbaik untuk pemilihan Pusat Kolektif: jika ditemukan
layak struktur yang layak di lokasi yang tepat, maka akan banyak permasalahan dalam
manajemen Pusat Kolektif yang dapat diselesaikan dengan mudah di masa yang
akan datang. Mengidentifikasi Pusat Kolektif yang akan berfungsi dengan baik
berarti mengidentifikasi tempat yang memenuhi syarat dan struktur yang
memenuhi syarat. Kedua parameter ini sama pentingnya. Semua Pusat Kolektif
menggambarkan sejumlah ciri khas, kekuatan dan kelemahan, sehingga
keputusan aktual untuk menetapkan Pusat Kolektif melibatkan kompromi.
Lamanya Tidak ada perbedaan besar dalam hal pemilihan lokasi untuk Pusat Kolektif
penggunaan jangka pendek atau jangka panjang. Standar
minimum harus dipenuhi dalam keduanya.
Namun, lamanya perkiraan penggunaan
Tips
merupakan faktor yang harus
dipertimbangkan karena standar hidup dan Secara umum,
layanan yang diberikan di Pusat Kolektif rencanakan Pusat Kolektif
berubah dari waktu ke waktu. Dalam memilih untuk digunakan jauh
lebih lama dari yang
Pusat Kolektif, harus dianggap bahwa Pusat
diperkirakan semula.
Kolektif-Pusat Kolektif ini akan digunakan
untuk waktu yang lama, dan biasanya jauh
lebih lama, dibandingkan dengan perkiraan semula.
Pemilihan tempat
Pemilihan Tempat Pusat Kolektif merujuk pada lingkungan langsung dan yang lebih luas.
tempat Hal ini tidak hanya mencakup objek fisik suatu tempat di mana Pusat Kolektif
berada, namun juga karakteristik politik dan sosialnya.
55
Pertimbangan berkaitan dengan pemilihan tempat
Topik Ulasan tentang Lokasi
Identitas budaya Hak penduduk Pusat Kolektif untuk mematuhi tradisi budaya, sosial, dan
agama mereka harus diberikan di lokasi Pusat Kolektif.
Sikap Negara, otoritas lokal, dan masyarakat penampung terhadap
karakteristik penduduk Pusat Kolektif harus dipertimbangkan.
Warga negara Akses pada kehidupan dan media sosial, serta kesempatan untuk
aktif melaksanakan hak sipil
Integrasi Potensi solusi jangka panjang bagi penduduk Pusat Kolektif harus
dipertimbangkan
Pemilihan Pemilihan tempat meliputi persepsi dan interpretasi yang subjektif. Untuk
tempat mendapatkan evaluasi situasi yang seimbang, pengambilan keputusan harus
diambil oleh sebuah panel sejumlah anggota staf yang memenuhi syarat, bukan
satu individu tunggal. Jika memungkinkan, masyarakat dan penduduk di masa
yang akan datang harus berpartisipasi dalam pemilihan tempat dan selanjutnya,
dalam pemilihan struktur.
56
Pemilihan struktur
Pemilihan Pemilihan struktur yaitu menilai bangunan aktual untuk digunakan sebagai Pusat
tempat Kolektif. Pemilihan bangunan yang akan digunakan sebagai Pusat Kolektif pada
dasarnya menjadi keputusan yang paling
penting yang berdampak terhadap kualitas
hidup penduduk. Banyak Pusat Kolektif yang Tips
tidak dirancang untuk dihuni oleh manusia,
semenetara Pusat Kolektif lain memang Pemilihan Pusat Kolektif
dirancang untuk keperluan ini dan memiliki yang tepat dapat
lokasi ideal untuk akomodasi sementara bagi menjadi faktor yang
populasi pengungsi. Namun, menciptakan paling menentukan,
kondisi hidup yang memadai di Pusat Kolektif yang mempengaruhi
kualitas hidup
sangatlah sulit, karena biasanya hanya sedikit
penduduk.
yang bisa diubah atau diperbaiki, baik itu
bangunan maupun tempat Pusat Kolektif.
Analisis Analisis struktur adalah hal yang lebih teknis dan objektif dibandingkan
struktural pemilihan lokasi. Sebagian besar unsur yang perlu dipertimbangkan dapat dikaji
secara akurat oleh ahli teknis yang berkualitas.
57
Pertimbangan berkaitan dengan pemilihan struktur
Topik Ulasan tentang Lokasi
Kondisi Struktur harus aman dan harus memenuhi standar konstruksi nasional
bangunan dan internasional
Struktur harus dapat menahan dampak gempa bumi atau ancaman
lain
Penutupan harus memungkinkan (atap, jendela dan pintu yang layak)
Kondisi iklim harus diatasi (ventilasi alam di iklim yang hangat;
persiapan musim dingin di iklim yang dingin)
Pemasangan infrastruktur yang layak (jika ada)
Solusi air dan sanitasi di dalam dan di luar bangunan
Kabel listrik dan sekering
Fasilitas memasak dan pemanas (cerobong asap)
Karakteristik Konsep dan desain harus memungkinkan pemisahan/privasi yang
bangunan layak untuk unit tempat tinggal dan area komunal, dengan
memperhatikan pertimbangan budaya, agama dan tradisi yang
berkaitan dengan kesesuaian ruang
Ruang tertutup harus memberikan dimensi yang cukup untuk tujuan
penggunaannya
Unsur kondisi tempat tinggal yang baik harus ada (misalnya tidak ada
unit yan tidak memiliki jendela)
Penggunaan Bangunan aktif (sekolah, fasilitas kesehatan yang berfungsi, dll.)
bangunan - Dampak terhadap penggunaan saat ini harus dipertimbangkan
- Gangguan, penurunan atau hilangnya penggunaan atau layanan
harus dihindari
- Penggunaan ganda atas fasilitas pendidikan dapat menyeebabkan
risiko yang serius terhadap perlindungan anak dan remaja; risiko
ini harus dikurangi
Bangunan pasif (hotel, gudang, pabrik yang tidak aktif, dll.)
- Berdampak kecil dalam penggunaan sebagai Pusat Kolektif, tetapi
struktur secara normal dalam kondisi yang buruk
Kepemilikan Struktur milik pribadi
bangunan - Risiko pengusiran dan pengungsian tambahan secara paksa
- Penyelesaian dengan pemilik dapat memberikan solusi yang
cepat dan efektif
Milik negara atau sosial
- Solusi yang sangat umum dan sesuai secara prinsip
- Perjanjian dengan Negara dapat memakan waktu
Pusat Kolektif yang dimiliki bersama
- Biasanya problematik
- Struktur manajemen dapat menjadi penghalang
- Kurangnya akuntabilitas
Ukuran Pusat Kolektif kecil (hingga 100 penduduk)
- Akses pada bantuan kemanusiaan mungkin saja bermasalah
dalam hal logistik untuk beberapa pusat kolektif yang kecil
- Pembentukan mekanisme koordinasi internal lebih mudah
- Perpaduan dan solidaritas sosial tinggi di antara penduduk Pusat
Kolektif
- Risiko keamanan rendah dalam hal keamanan di Pusat Kolektif,
Kekerasan Berbasis Jender (GBV), dan perlindungan
Pusat Kolektif besar (lebih dari 100 penduduk)
- Solusi cepat dalam hal kondisi darurat
58
Topik Ulasan tentang Lokasi
59
Pernyataan umum berkaitan dengan jenis bangunan
Keuntungan Kerugian
Jangka Memberikan solusi cepat bagi Biasanya menghalangi atau
pendek orang yang cedera dan mengurangi kuantitas dan kualitas
layanan yang baik bagi orang layanan yang banyak dibutuhkan bagi
yang sangat rentan populasi pada waktu kebutuhan
Struktur manajemen yang meningkat
jelas Dapat menyebabkan ketidakpuasan
Akses baik, diketahui secara pada masyarakat penampung
umum Penduduk dapat diusir dengan
Penyampaian layanan baik mudah
Lokasi relatif aman
Jangka Fasilitas fisik relatif baik Biasanya menghalangi atau
panjang dengan infrastruktur yang mengurangi kuantitas dan kualitas
baik layanan yang banyak dibutuhkan bagi
Dapat memberikan privasi populasi
bagi penduduk Dapat menyebabkan ketidakpuasan
pada masyarakat penampung
Penduduk dapat diusir dengan
mudah
Jenis bangunan: Stadion
Jangka Fasilitas disiapkan untuk Biasanya tidak ada atap dan tidak
pendek jumlah orang yang sangat dapat ditutup
besar (termasuk sanitasi) Dukungan tempat perlindungan
Akses mudah, diketahui dasar – biasanya hanya tenda
secara umum
Penyampaian layanan baik
Jangka Fasilitas disiapkan untuk Solusi peningkatan tempat
panjang jumlah orang yang sangat perlindungan hampir tidak
besar (termasuk sanitasi) memungkinkan
Dapat menyebabkan ketidakpuasan
pada masyarakat penampung
60
Pernyataan umum berkaitan dengan jenis bangunan
Jenis bangunan: Hotel
Keuntungan Kerugian
Jangka Fasilitas fisik relatif baik Dapat terletak di area pusat dan
pendek dengan infrastruktur yang baik oleh karena itu, penduduk dapat
Disiapkan untuk hunian jangka diusir
pendek dan jangka menengah Dapat terletak di area yang sangat
Memberikan privasi bagi jauh dengan akses penyampaian
penduduk layanan yang terbatas
Struktur manajemen yang jelas
Jangka Fasilitas fisik relatif baik Dapat terletak di area pusat dan
panjang dengan infrastruktur yang baik oleh karena itu, penduduk dapat
Disiapkan untuk hunian jangka diusir
panjang Penggunaan Pusat Kolektif dapat
Memberikan privasi bagi menjadi penghalang pemulihan dan
penduduk perkembangan ekonomi
Struktur manajemen yang jelas Kadang terletak di area yang
sangat jauh dengan pilihan
penghidupan yang yang terbatas
61
Pernyataan umum berkaitan dengan jenis bangunan
Jenis bangunan: Sekolah, pusat perawatan anak
Keuntungan Kerugian
62
Pernyataan umum berkaitan dengan jenis bangunan
Keuntungan Kerugian
Jangka pendek Fasilitas fisik relatif baik dengan Biasanya menghalangi atau
infrastruktur yang baik mengurangi kuantitas dan kualitas
Struktur manajemen yang jelas layanan yang banyak dibutuhkan
Negara terlibat langsung sebagai Dapat menyebabkan ketidakpuasan
penanggung jawab utama pada masyarakat penampung
Akses mudah, diketahui secara Bukan lokasi yang aman dalam
umum konflik
Penyampaian layanan baik Penduduk dapat diusir dengan
mudah
Jangka panjang Fasilitas fisik relatif baik dengan Menghalangi atau mengurangi peran
infrastruktur yang baik pemerintah lokal
Penduduk dapat diusir dengan
mudah
Kurangnya privasi
63
Pernyataan umum berkaitan dengan jenis bangunan
Keuntungan Kerugian
64
Pernyataan umum berkaitan dengan jenis bangunan
Jenis bangunan: Tempat perlindungan yang khusus dibangun untuk perlindungan dari siklon,
angin ribut, badai atau banjir.
Keuntungan Kerugian
Jangka pendek Bangunan yang didesain untuk Kapasitas terbatas
tujuan yang jelas Kurangnya privasi
Disiapkan untuk ditempati
orang dalam hal akses dan
manajemen secara keseluruhan
Dibangun khusus untuk
menahan angin, tanah longsor,
banjir dan badai air pasang
ekstrim
Memiliki fungsi publik seperti
pusat kegiatan masyarakat atau
sekolah
Jangka panjang Dibangun khusus untuk Tidak disiapkan untuk hunian
menahan angin, tanah longsor, jangka panjang
banjir dan badai air pasang Kurangnya privasi
ekstrim Dapat menyebabkan
ketidakpuasan pada masyarakat
penampung
65
Pernyataan umum berkaitan dengan jenis bangunan
Jenis bangunan: Pabrik (terbengkalai dan aktif), gudang
Keuntungan Kerugian
Jangka pendek Tersedia ruang yang besar Tidak disiapkan untuk hunian
manusia
Kurangnya solusi tempat
perlindungan dan sanitasi air
Mungkin tidak memenuhi standar
lingkungan dasar
Dapat menjadi target
Lokasi biasanya tidak dikenal
secara umum
Akses penyampaian layanan sulit
Jangka panjang Tersedia ruang yang besar Tidak disiapkan untuk hunian
manusia
Kurangnya solusi tempat
perlindungan dan sanitasi air
Mungkin tidak memenuhi standar
lingkungan dasar
66
8.6 Pusat Kolektif yang berdiri sendiri
Memasukan Pusat Kolektif yang berdiri sendiri, termasuk tenda yang berdiri sendiri di depan
pusat kolektif Pusat Kolektif, kadang secara tidak sengaja diabaikan dari upaya penyediaan
yang berdiri bantuan, baik karena mereka tidak diakui oleh pemerintah atau karena penyedia
sendiri layanan tidak menyadari keberadaan mereka. Oleh karena itu, dibutuhkan dua
intervensi awal:
67
8.7 Masalah kepemilikan
Milik pemerintah Pemerintah lokal dapat menawarkan sejumlah struktur atau fasilitas milik
pemerintah untuk diubah menjadi Pusat Kolektif. Masalah strategis utama yang
harus dipertimbangkan, sehubungan dengan otoritas lokal atau pemilik struktur,
adalah sebagai berikut:
Dalam kondisi apa struktur atau fasilitas itu pada akhirnya harus
ditinggalkan?
Protokol Penting untuk mengembangkan protokol kesepahaman atau perjanjian tiga arah
Perjanjian dengan otoritas lokal dan pemilik, untuk ditandatangani dalam tahap darurat.
Perjanjian ini harus menyelesaikan masalah-masalah berikut:
Ttenggat waktu, jika ada, untuk memulai dan mengakhiri masa hunian;
Prosedur pemutusan;
Pasal yang mengidentifikasi siapa yang bertangung jawab (dan siapa yang
tidak) jika bangunan tidak dikembalikan ke kondisi yang disepakati;
Penyelesaian sengketa;
68
Verifikasi Klaim kepemilikan harus selalu diverifikasi karena selalu ada risiko penipuan,
kepemilikan khususnya dalam konteks jika data pengukuran tanah (kadaster) musnah, tidak
lengkap atau tidak ada.
Adaptasi bangunan
Verifikasi Jika peningkatan mutu atau adaptasi bangunan diperlukan sebelum
kepemilikan penggunaan, perhitungkan hal ini saat melakukan negosiasi dengan pemilik
tentang penggunaan bangunan dan lokasi. Pertimbangkan bagaimana bangunan
akan digunakan saat dikembalikan ke fungsi aslinya, dan bagaimana pekerjaan
terencana akan mempengaruhi ini.
Perawatan bangunan
Perawatan Perawatan Pusat Kolektif yang baik akan meningkatkan moral penduduk dan
mendukung mereka, dengan memberikan pekerjaan dan penghasilan bagi
sebagian orang; ini mungkin juga meningkatkan penerimaan populasi Pusat
Kolektif. Perawatan adalah cara yang paling secara biaya efektif untuk
memastikan agar Pusat nantinya akan dikembalikan ke kepada pemiliknya dalam
kondisi yang baik.
69
70
9. PERLINDUNGAN
Pesan Utama
u Hukum nasional adalah alat yang sangat kuat agar Negara bertanggung jawab atas
masalah perlindungan.
u Lingkungan sosial di Pusat Kolektif dapat menjadi ancaman perlindungan khusus bagi
penduduk.
u Memantau masalah perlindungan dalam konteks Pusat kolektif menuntut perhatian yang
besar karena banyaknya Pusat Kolektif.
u Pusat Kolektif berkaitan dengan sejumlah faktor risiko Kekerasan Berbasis Jender.
Meningkatkan kesadaran dan membangun jaringan sosial yang erat di antara penduduk
Pusat Kolektif merupakan tindakan pencegahan yang sangat efektif.
u Ruang tempat tinggal bagi individu dengan kebutuhan khusus harus dialokasikan di
lokasi yang mudah diakses.
u Bantuan bagi individu dengan kebutuhan khusus harus diberikan berdasarkan kasus
demi kasus oleh otoritas nasional, NGO, atau INGO khusus.
71
Tanggung jawab Akibatnya, kesadaran Negara mengenai
negara masalah perlindungan khusus yang Tips
berkaitan dengan Pusat Kolektif dan
kapasitasnya untuk menyelesaikan Hukum nasional yang tepat
masalah tersebut harus dibangun. adalah cara yang sangat
efektif untuk menjamin
Koordinator Pusat Kolektif mengemban perlindungan bagi penduduk
peran yang krusial dalam mendorong Pusat Kolektif.
tanggung jawab Negara melalui advokasi
dan pelatihan.
Advokasi
Advokasi bagi Advokasi bagi ketentuan hukum, undang-undang dan spesifikasi khusus adalah
perlindungan kompetensi inti lembaga yang memiliki mandat dalam hal perlindungan atau
Klaster Perlindungan. Koordinator Pusat Kolektif perlu dilibatkan dalam upaya ini
dan mereka harus meningkatkan kebutuhan advokasi dengan lembaga
bermandat perlindungan atau Klaster Perlindungan. Instrumen dan sistem
hukum nasional adalah alat yang sangat kuat agar hak pengungsi internal dan
penduduk Pusat Kolektif dapat ditetapkan dan dilindungi. Pada umumnya,
otoritas nasional memiliki kewajiban untuk menghormati hukum nasional dan
instansi internasional. Unsur utama seperti penetapan Pusat Kolektif, tanggung
jawab Negara, dan pelaku negara, serta spesifikasi hak pengungsi, sangat
penting untuk menjamin perlindungan bagi penduduk Pusat Kolektif.
Pelatihan
Pelatihan Unsur lain dalam memperkuat mekanisme perlindungan bagi penduduk Pusat
penyebarluasan Kolektif adalah pelatihan dan penyebarluasan. Pemahaman yang jelas atas hak
(diseminasi) pengungsi dan tanggung jawab untuk melindungi hak-hak ini, serta model
intervensi dalam hal pelanggaran hak-hak ini, adalah aset yang penting.
Pelatihan dan penyebarluasan informasi bagi penduduk Pusat Kolektif, otoritas
lokal dan pusat, dan Manajer Pusat Kolektif harus dipersiapkan oleh Koordinator
Pusat Kolektif.
72
9.2 Masalah perlindungan khusus
Risiko perlindungan di Pusat Kolektif diperburuk oleh fakta bahwa populasi
Risiko
pengungsi ditampung dalam struktur yang biasanya tidak sesuai atau terlalu
perlindungan
padat populasinya. Akibatnya, kekerasan domestik, penyalahgunaan obat-
obatan dan pelecehan seksual dapat terjadi setiap saat, dan beberapa kelompok
dapat mendominasi kelompok lain. Manajer Pusat Kolektif bertanggung jawab
menyelesaikan masalah-masalah ini, mengurangi risiko perlindungan dan
menciptakan lingkungan yang aman.
Pusat Kolektif besar: pada prinsipnya, semakin besar Pusat Kolektif dan
semakin besar jumlah
penduduk Pusat Kolektif, maka Tips
semakin lemah peran regulasi
diri. Jaringan sosial rusak dan Semakin kecil, lebih sepi, lebih
solidaritas antara penduduk layak, dan homogen Pusat Kolektif,
Pusat Kolektif menurun. Dalam dengan penduduk yang mendapat
bantuan dan memperoleh informasi
situasi ini, bentuk-bentuk
dengan baik, maka semakin rendah
pengucilan atau kekerasan
risiko perlindungan.
terhadap individu rentan
mungkin menjadi semakin
meningkat.
73
Faktor-faktor Komposisi populasi Pusat Kolektif: pengungsian dapat menciptakan realita
yang sosial yang mengkhawatirkan. Di Pusat Kolektif, bisa jadi minoritas atau
meningkatkan kelompok yang terdiskriminasi. Dan juga, komposisi etnis, agama dan sosial
ancaman populasi Pusat Kolektif dengan masyarakat penampung harus
perlindungan
dipertimbangkan. Selain itu, anak-anak menghadapi risiko perlindungan
khusus, seperti penganiayaan, kekerasan dan eksploitasi.
Pengalaman lapangan
Tidak adanya atau tidak meratanya bantuan: jika bantuan tidak diberikan,
atau tidak diberikan secara merata di antara Pusat Kolektif atau di antara
penduduk Pusat kolektif, maka potensi ketegangan dan pelanggaran akan
meningkat secara drastis. Fenomena sosial seperti "kebenaran ditentukan
oleh yang kuat" menimbulkan ancaman yang serius bagi stabilitas internal
Pusat Kolektif dan hampir terjadi selalu dengan mengorbankan individu
rentan.
74
9.3 Langkah pencegahan untuk perlindungan
Langkah Untuk mengurangi risiko perlindungan di dalam Pusat Kolektif bagi penduduk,
pencegahan maka harus diambil langkah-langkah pencegahan untuk perlindungan berikut
untuk ini:
perlindungan
Lebih disarankan untuk menggunakan Pusat Kolektif yang kecil (hingga 100
individu), karena regulasi diri lebih memungkinkan dan solidaritas dapat
terpelihara, dengan penduduk saling memberikan bantuan satu sama lain.
75
Langkah Manajer Pusat Kolektif harus memastikan agar semua bentuk bantuan
pencegahan diberikan secara merata di antara Pusat Kolektif, dan juga di antara
untuk penduduk Pusat Kolektif.
perlindungan
Harus diberikan akses layanan kesehatan secara tepat waktu, termasuk
layanan kesehatan mental bagi orang yang mengalami gangguan mental
parah dan pertolongan pertama psikis bagi orang dengan penderitaan akut.
Bentuk konseling non medis harus diberikan bagi individu yang mengalami
distress (penderitaan psikologis). Kegiatan konseling psikologis dan
dukungan psikologis harus tersedia di sepanjang masa pengungsian di Pusat
Kolektif.
Tanggung jawab Perlindungan penduduk Pusat Kolektif harus menjadi upaya bersama antara
bersama Manajer Pusat Kolektif dan Koordinator Pusat Kolektif, dan sebisa mungkin harus
merangkul lembaga negara. Kesadaran di antara semua pelaku mengenai
tanggung jawabnya masing-masing sangat vital bagi kesuksesan pekerjaan
perlindungan.
Risiko dan Banyak risiko kekerasan berbasis jender dan tindakan pencegahan yang sesuai
pencegahan di Pusat Kolektif adalah sama dengan risiko dan tindakan pencegahan
perlindungan umum; namun, di bawah ini dibahas tentang pendekatan
tambahan yang dapat mencegah kekerasan berbasis jender.
Jaringan social Strategi yang mungkin efektif mencegah beberapa bentuk kekerasan berbasis
yang erat jender adalah memelihara jaringan sosial yang erat yang mencakup individu
rentan dan terancam. Tujuannya adalah agar masyarakat memberikan
keselamatan dan perlindungan bagi individu ini, bukannya malahan memberikan
ancaman bagi mereka.
76
Strategi Strategi tambahan yang mungkin dapat digunakan oleh Manajer Pusat Kolektif
pencegahan dengan tujuan mencegah kekerasan berbasis jender adalah sebagai berikut:
Area aman yang secara eksklusif dapat diakses oleh wanita dan anak-anak
tidak hanya dapat memberikan keselamatan, namun juga menawarkan
kesempatan masukan atau tindak lanjut laporan insiden oleh staf yang
terlatih dalam hal manajemen kasus kekerasan berbasis jender.
Pengalaman lapangan
Di beberapa Pusat Kolektif di Serbia, area aman bagi wanita dan anak-
anak dibuat dan dikelola oleh kelompok perempuan.
77
Strategi Kerja sama dengan pejabat negara, seperti polisi dan otoritas lokal, sangat
pencegahan penting, khususnya jika risiko kekerasan berbasis jender datang dari luar
Pusat Kolektif, misalnya, dari geng kriminal di masyarakat penampung. Kerja
sama ini juga sangat penting jika risiko datang dari dalam Pusat, misalnya,
jika risiko ditimbulkan oleh pasangan intim atau anggota keluarga.
Harus diberikan perhatian pada risiko eksploitasi dan pelecehan seksual dari
staf, penyedia layanan, kontraktor dan pihak lain yang berhubungan dengan
Pusat Kolektif.
Tanggung jawab Manajer Pusat Kolektif memiliki tanggung jawab khusus untuk memenuhi
manajer kebutuhan individu yang rentan ini. Koordinasi yang seksama antara Manajer
Pusat Kolektif dan badan layanan kesehatan atau sosial lokal sangat diperlukan.
Jika mendapatkan informasi yang tepat waktu dan mencukupi, mekanisme
perlindungan sosial nasional pasti memiliki kapasitas tertentu untuk memenuhi
kebutuhan penduduk Pusat Kolektif dengan kebutuhan khusus. Bantuan
tambahan dapat diberikan oleh NGO lokal atau NGO internasional khusus. Jika
pembagian informasi dan advokasi tidak memberikan hasil, maka Koordinator
Pusat Kolektif dapat diminta untuk memberikan dukungan sampai tingkat yang
cukup.
78
Bacaan lebih lanjut
ICRC, 2004. Inter-Agency Guiding Principles on Unaccompanied and Separated
Children.
Tersedia:
http://www.icrc.org/Web/Eng/siteeng0.nsf/htmlall/p1101/$File/ICRC_002_1011.
PDF
IASC, March 2010. Handbook for the Protection of Internally Displaced Persons.
Global Protection Cluster Working Group.
Tersedia di: http://www.unhcr.org/refworld/docid/4790cbc02.html
Situs web oneresponse:
http://oneresponse.info/GlobalClusters/Pages/default.aspx
79
80
10. DISTRIBUSI MAKANAN
Pesan Utama
u Bantuan makanan di Pusat Kolektif memerlukan lebih dari sekedar penghitungan dan
pendaftaran penerima. Ini memerlukan pengkajian kebutuhan secara mendalam, antara
lain, untuk menentukan relevansi dan jenis bantuan dan penyaluran makanan yang
diperlukan.
u Tantangan khusus dalam situasi Pusat Kolektif disebabkan oleh risiko mengecualikan
beberapa Pusat Kolektif yang berdiri sendiri, serta kebutuhan di pengungsian yang
berubah seiring berjalannya waktu.
u Bantuan makanan dengan mudah terancam risiko manipulasi dan/atau politisasi saat
didistribusikan di Pusat Kolektif.
u Masalah perlindungan, akses dan kebebasan perpindahan populasi yang ditampung
harus diperhatikan secara seksama saat bekerja dengan Pusat Kolektif.
81
Koordinasi
distribusi
makanan
Namun, tidak tersampaikannya bantuan ke Pusat Kolektif dapat memicu
pengungsian tambahan; masalah ini secara mendasar berdampak terhadap
pihak yang paling lemah dan rentan. Pendaftaran sendiri tidaklah cukup. Penting
untuk menghubungkan bantuan yang diberikan dengan pengkajian kebutuhan
yang tepat atas populasi yang ditampung di Pusat Kolektif.
Ukuran ransum;
Jenis makanan dan jenis penyaluran (makanan vs. uang/voucher, atau Pusat
Kolektif pedesaan vs. Pusat Kolektif perkotaan);
Penting untuk memantau gizi buruk dan menemukan kasus gizi buruk akut,
sehingga kasus-kasus ini dapat diidentifikasi, diarahkan, dan ditangani oleh
struktur yang tepat.
4
http://www.wfp.org/content/emergency-food-security-assessment-handbook
http://www.wfp.org/content/unhcrwfp-joint-assessment-missions-jam-guidelines
82
10.2 Memasak
Pengaturan Tempat memasak di Pusat Kolektif ditemukan di dalam bangunan atau, kadang,
memasak di luar di dekat fasilitas terdekat
(misalnya pondok). Seringkali ada
Tips
kecenderungan untuk beralih dari
masakan publik (di dapur umum) di Memasak di Pusat Kolektif
adalah masalah yang beragam
tahap awal penggunaan Pusat Kolektif
dan membutuhkan perhatian
ke masakan individu di Pusat Kolektif
khusus.
dengan jangka yang lebih panjang.
Potensi masalah Namun, pengaturan memasak individu menimbulkan beban yang berat terhadap
memasak sumber daya energi, yang dapat menambah dampak lingkungan lokal dan luas
di Pusat. Penerimaan budaya dan pengalaman dalam menggunakan kompor dan
sumber bahan bakar yang berbeda juga harus dipertimbangkan sejak
permulaan, termasuk dampak bahaya yang berkaitan dengan: misalnya, orang
yang tidak terbiasa memasak dengan minyak tanah bisa dengan tidak sengaja
menyebabkan kebakaran. Harus diberikan perhatian khusus terhadap hal
berikut:
Kompor gas memerlukan koneksi yang secara teknis tanpa cacat. Wadah
penyimpanan gas dapat menyebabkan risiko kebakaran dan ledakan,
khususnya jika disimpan di dalam bangunan.
Perhatian Karena beragamnya Pusat Kolektif, tradisi lokal dan pasokan energi, tidak ada
terhadap pernyataan umum mengenai beragam bentuk pengaturan memasak apa yang
lingkungan yang disarankan yang bisa digunakan, kecuali bahwa masalah ini membutuhkan
berbeda perhatian yang seksama. Populasi penduduk harus dilibatkan dalam
pengambilan keputusan dan solusi harus mematuhi penilaian keselamatan dan
keamanan Pusat.
83
Bacaan lebih lanjut
IASC, 2004 (Dalam perbaikan). Sphere. Humanitarian Charter and Minimum
Standards in Disaster Response; Chapter 3: Minimum Standards in Food
Security, Nutrition and Food Aid.
NRC, 2008. The Camp Management Toolkit; Chapter 13: Food Distribution and
Non-Food Items (NRC, 2008).
Tersedia: http://www.nrc.no/arch/_img/9293571.pdf
84
11. DISTRIBUSI BARANG BANTUAN NON
PANGAN
Pesan Utama
u Standar bagi barang bantuan non pangan (NFI) adalah kunci, karena kebutuhan
penduduk di pengungsian berubah seiring berjalannya waktu.
u Di Pusat Kolektif dengan kelompok populasi campuran, distribusi NFI dapat menjadi
tantangan. Sebisa mungkin, semua penduduk Pusat Kolektif harus mendapatkan
manfaat dari bantuan tersebut berdasarkan kriteria yang ditetapkan sebelumnya, jelas
dan transparan untuk menghindari kemungkinan kesalahpahaman/konflik.
u Perlu dibuat perjanjian mengenai paket NFI, dengan pertimbangan faktor tarik ulur.
85
Memilih NFI Sementara mengembangkan paket NFI, harus diperhitungkan pertimbangan
tertentu, karena situasi tertentu, seperti pengungsian, lokasi, distribusi dan
kepulangan yang berlarut-larut, semuanya berdampak terhadap jenis NFI yang
diperlukan.
Standar NFI Penting untuk memastikan agar pelaksana mematuhi standar NFI yang
disepakati. Kit dan kualitas standar memastikan tingkat respons sama bagi
semua pengungsi. Ini juga membantu menghindari ketimpangan antar kamp
dan pusat, serta faktor penarik dan pendorong yang dapat menyebabkan
pengungsian tambahan.
Melacak Pada akhirnya, penting untuk memiliki sistem untuk melacak distribusi NFI di
distribusi NFI mana terjadi ketegangan sosial internal dan ditandai dengan pertentangan atau
keluhan internal, karena staf yang melakukan distribusi dapat berada dalam
bahaya, dipersalahkan dengan tuduhan menguntungkan satu kelompok
penduduk lebih dari kelompok penduduk lain.
87
88
12. TEMPAT PERLINDUNGAN
Pesan Utama
89
Proses Disamping beragam karakteristik Pusat Kolektif di seluruh dunia, pada prinsipnya
pengkajian dan intervensi tempat perlindungan mengikuti logika lima tahapan penilaian dan
intervensi intervensi:
Stabilitas
Pusat Kolektif harus memenuhi standar keselamatan struktural. Bangunan Pusat
Kolektif tidak hanya harus memenuhi persyaratan kestabilan dalam situasi biasa,
namun juga dalam keadaan darurat seperti gempa bumi, angin ribut, atau
kondisi ekstrim lainnya.
90
Pemeliharaan dan perawatan berkelanjutan
Proses Pekerjaan perawatan dan perbaikan rutin sangat penting untuk mencegah
pengkajian dan menurunnya keselamatan, kesehatan atau kualitas hidup penduduk, serta
intervensi
degradasi struktur bangunan, termasuk kerusakan struktural. Pemeliharaan dan
perbaikan Pusat Kolektif adalah tanggung jawab utama Manajer Pusat Kolektif.
Namun, penduduk Pusat Kolektif dapat mengemban peranan penting dalam
menjalankan tugas ini. Mekanisme koordinasi internal Pusat Kolektif dan sedikit
insentif dapat mendorong penduduk Pusat Kolektif untuk memelihara bangunan
tempat mereka tinggal dengan lebih baik.
Standar Standar internasional minimum, seperti yang ditetapkan oleh Sphere dan Buku
minimum Panduan Keadaan Darurat UNHCR, pada umumnya hanya dipatuhi selama
situasi yang sangat kritis. Dari waktu ke waktu, standar meningkat dengan
penduduk Pusat Kolektif berupaya menciptakan kondisi hidup yang kurang lebih
normal. Kompleksnya masalah standar yang selalu berubah seringkali mengarah
pada standar yang tidak jelas atau belum ditetapkan atau pengabaian standar
secara sengaja oleh pelaku tertentu.
91
Pengalaman lapangan
Di Georgia, lembaga yang memperbaiki Pusat Kolektif menghadapi
masalah standar besar meter persegi ruang tempat tinggal per orang yang
berbeda.
Sphere: 3,5–4,5 m2
UNHCR: 4,5-5,5 m2
Negara: 8-10 m2
Menetapkan dan Administrator Pusat Kolektif dan Koordinator Pusat Kolektif memiliki tanggung
memenuhi jawab utama untuk menetapkan standar yang tepat, dan tanggung jawab
standar Manajer Pusat Kolektif adalah memastikan agar standar-standar itu diterapkan
selama masa penggunaan Pusat Kolektif. Harus diberikan perhatian yang
seksama terhadap dinamika kebutuhan tempat perlindungan selama periode
pengungsian yang panjang, serta terhadap dampak standar yang diterapkan
secara tidak terpadu dan tidak konsisten pada Manajer Pusat Kolektif dan,
terutama, penduduk Pusat Kolektif.
Menetapkan Keputusan mengenai bagaimana cara menerapkan standar dalam kasus khusus
standar adalah hal yang kompleks, namun harus disepakati dan dipatuhi oleh para
pemangku kepentingan saat melakukan perbaikan Pusat Kolektif.
92
Spesifikasi structural yang harus ditetapkan untuk perbaikan pusat kolektif jangka panjang
Atap Atap runcing atau atap datar dengan drainase yang layak
Bahan pelapis
Masa jaminan solusi minimum
Dinding Bahan yang digunakan untuk dinding penyangga dan bukan penyangga
Ketebalan dinding bukan penyangga
Plaster – ya atau tidak
Cat – ya atau tidak
Lantai Bahan yang akan digunakan untuk kamar yang berbeda
93
Spesifikasi structural yang harus ditetapkan untuk perbaikan pusat kolektif jangka panjang
Tanggung jawab Perawatan dan perbaikan Pusat Kolektif adalah tanggung jawab utama Manajer
perawatan dan Pusat Kolektif. Namun, penduduk Pusat Kolektif dapat mengemban peranan
perbaikan penting dalam menjalankan tugas ini. Mekanisme koordinasi internal Pusat
Kolektif dan insentif yang kecil dapat mendorong penduduk Pusat Kolektif untuk
memelihara bangunan tempat mereka tinggal dengan lebih baik. Khususnya di
Pusat Kolektif jangka panjang, harus dibentuk kelompok penduduk Pusat
Kolektif yang saling membantu untuk memelihara Pusat Kolektif.
Pengalaman lapangan
94
Bacaan lebih lanjut
UNDRO, 1982. Shelter after disaster.
IASC, 2004 (Dalam perbaikan). Sphere. Humanitarian Charter and Minimum
Standards in Disaster Response; Chapter 4: Minimum Standards in Shelter,
Settlement and Non-Food Items.
UNOCHA, 2008. Transitional Settlement and Reconstruction after natural
disasters.
Tersedia:
http://www.sheltercentre.org/library/Transitional+
settlement+and+reconstruction+after+natural+disasters
NRC, 2008. The Camp Management Toolkit; Chapter 15: Shelter.
Tersedia: http://www.nrc.no/arch/_img/9293575.pdf
IASC Emergency Shelter Cluster, 2009. Selecting NFIs for Shelter.
Tersedia: http://www.sheltercentre.org/library/Selecting+NFIs+Shelter
Situs web oneresponse:
http://oneresponse.info/GlobalClusters/Pages/default.aspx
95
96
13. AIR, SANITASI DAN HIGINITAS
Pesan Utama
u Infrastruktur dan fasilitas air, sanitasi dan kesehatan di Pusat Kolektif umumnya
sangat tidak layak. Solusinya biasanya cukup kompleks dan mahal, tetapi penting.
u Standar kuantitas dan kualitas fasilitas air, sanitasi dan kesehatan, serta tradisi
budaya dan skema perawatan, harus diatasi.
u Keterlibatan perwakilan kelompok pengguna yang berbeda adalah penting untuk
memastikan akses air, sanitasi dan higinitas yang aman, layak dan sesuai.
Pasokan air Kondisi air, sanitasi dan higinitas di dalam dan sekitar Pusat Kolektif sangat
berbeda. Di area perkotaan, air untuk Pusat Kolektif bisa berasal dari pasokan
air umum, yang terhubung ke Pusat Kolektif. Jika Pusat Kolektif sudah
terhubung namun masih kekurangan air, misalnya karena koneksi terputus,
maka koneksi ini perlu diperbaiki. Jika kekurangan air disebabkan masalah
dengan pasokan air kota, maka harus ditemukan solusinya. Jika memungkinkan,
solusi ini harus mencakup dukungan otoritas air untuk mengatasi masalah air
kota (hal ini akan cukup membantu meminimalkan ketidakpuasan di antara
otoritas dan masyarakat penampung terhadap penduduk Pusat Kolektif dan
penyedia layanan).
97
Pasokan air Tetapi, di banyak kasus, pasokan air Pusat Kolektif terjamin melalui sistem air
independen seperti sumur bor/galian manual
yang dioperasikan secara manual maupun
dengan pompa bermotor. Apapun sumber Tips
airnya, Pusat Kolektif harus memiliki fasilitas Disarankan untuk
penyimpanan air untuk mengatasi membuat komite
kekurangan air. Selanjutnya, pengumpulan Sanitasi-Higinitas Air di
air rumah tangga dan wadah penyimpanan Pusat Kolektif.
yang layak harus didistribusikan kepada
penduduk Pusat Kolektif sebagai bagian dari
paket NFI.
Pipa saluran air Di banyak negara dengan Pusat Kolektif, kelancaran air di dalam Pusat Kolektif
dalam ruangan dan di dalam tempat tinggal individu (yaitu pipa saluran air dalam ruangan)
adalah standar. Khususnya di Pusat Kolektif jangka panjang, aturan nasional ini
harus ditaati, bahkan jika aturan itu jauh di atas standar kemanusiaan dasar.
Menguji air Air minum harus diuji secara berkala untuk memastikannya memenuhi standar
minum kesehatan nasional. Struktur kesehatan nasional dan Manajer Pusat Kolektif
harus memastikan agar pengujian ini dilakukan, dan agar diterapkan tindakan
remediasi yang diusulkan.
Penggunaan air Mengenai pasokan air, secara umum, indikator Sphere 15 liter per orang per hari
terlalu rendah. Penggunaan air di antara penduduk Pusat Kolektif secara
substansial melebihi jumlah ini, sebagian karena banyak Pusat Kolektif memiliki
pasokan air yang disalurkan dengan pipa dan toilet yang menggunakan air
untuk flushing. Karena perbedaan kebiasaan budaya, standar nasional, dan
ketersediaan air secara aktual, tidak dapat dinyatakan aturan yang berlaku
secara standar dan luas.
98
Sanitasi yang Solusi sanitasi harus memperhatikan norma budaya dan standar higinitas yang
memadai dan relevan, disamping keterbatasan struktural Pusat Kolektif. Lebih lanjut, dari
aman perspektif perlindungan, pentingnya fasilitas terkait jender yang proporsional
terhadap rasio pria dan wanita tidak dapat diremehkan. Banyak Pusat Kolektif
yang tidak dibangun untuk hunian manusia dan seringkali tidak memiliki bentuk
instalasi sanitasi yang layak. Peremajaan Pusat Kolektif dengan solusi sanitasi,
walaupun mahal, sangatlah sulit dan memerlukan tingkat keahlian teknis yang
tinggi di pihak perancang dan pelaksana. Fasilitas luar ruangan bisa menjadi
pilihan yang memungkinkan yang masih dapat diterima oleh penduduk Pusat
Kolektif. Dalam kasus ini, akses yang aman ke fasilitas luar ruangan harus
diberikan bagi semua pengguna, khususnya anak-anak, wanita, dan individu
dengan kebutuhan khusus.
“Satu keluarga, Di Pusat Kolektif jangka panjang, keluarga atau rumah tangga biasanya
satu kamar merupakan unit yang tepat untuk satu ruang sanitasi (toilet dan mandi).
mandi” Sementara di banyak kasus, aturan "satu keluarga, satu kamar mandi" tidak
dapat diwujudkan karena keterbatasan struktural, dan pengalaman
menunjukkan bahwa, jika memungkinkan, ini adalah pilihan yang perlu
diupayakan. Pendekatan ini memastikan agar fasilitas ini terpelihara dengan baik
–tugas yang lebih sulit untuk unit yang digunakan oleh beberapa keluarga atau
rumah tangga. Fasilitas yang sering digunakan memerlukan skema perawatan
dan pembersihan yang harus diikuti oleh penduduk Pusat Kolektif, walaupun
skema seperti ini biasanya tidak terwujud.
Sistem Terkait pembuangan air, jika menghubungkan Pusat Kolektif dengan sistem
pembuangan air pembuangan air yang sudah ada tidaklah memungkinkan, maka dapat dibangun
tangki septik luar ruangan dengan jarak yang aman dari sumur air. Tetapi,
tangki septik ini memerlukan skema perawatan karena harus dikosongkan
secara berkala. Perawatan ini memerlukan koordinasi dengan unit kesehatan
dan sanitasi nasional, karena penduduk Pusat Kolektif biasanya tidak dapat
melakukan pekerjaan ini.
99
Bacaan lebih lanjut
NRC, 2008. The Camp Management Toolkit; Chapter 14: Water, Sanitation and
Hygiene.
Tersedia: http://www.nrc.no/arch/_img/9293573.pdf
Situs web oneresponse:
http://oneresponse.info/GlobalClusters/Pages/default.aspx
100
14. AKSES KESEHATAN
Pesan Utama
101
Strategi untuk Penyediaan layanan kesehatan dasar bagi pengungsi internal secara umum, dan
layanan kepada orang yang ditampung di Pusat Kolektif secara khusus, jangan sampai
kesehatan memiliki dampak negatif terhadap penyediaan layanan terhadap masyarakat
penampung. Meningkatnya kebutuhan
layanan kesehatan yang diakibatkan oleh
Tips
tingginya jumlah populasi membutuhkan
kerjasama dan advokasi yang baik dengan Ikuti strategi dan rencana
pemangku kepentingan nasional dan lokal. khusus kesehatan terbaru
untuk akses layanan
Hal ini juga memerlukan perencanaan
kesehatan; beritahukan
komprehensif, yang dapat mencakup
penduduk Pusat Kolektif
penyiapan fasilitas layanan kesehatan
segera.
sementara di area yang ditangani sebelum
dan/atau setelah krisis.
Standar Memastikan standar juga menjadi prioritas. Piagam Kemanusiaan dan Standar
kesehatan Minimum Sphere dalam Tanggap Darurat adalah referensi utama, namun bukan
satu-satunya. Juga ada referensi khusus; diberikan daftar di Klaster Kesehatan,
panduan IASC5. Terakhir, namun bukan minimal, juga dibuat referensi untuk
standar nasional, khususnya dalam situasi jika melebihi minimum yang
direkomendasikan oleh kebijakan internasional.
5
http://www.who.int/hac/global_health_cluster/guide/en/index.html
102
Pengkajian oleh Spesialis lingkungan kesehatan masyarakat harus diterjunkan untuk menilai
spesialis secara sistematis semua potensi ancaman terhadap kesehatan manusia yang
mungkin ada di Pusat Kolektif, seperti jenis cendawan tertentu, bahan konstruksi
berbahaya seperti asbes, dan limbah medis/biologis. Manajer Pusat Kolektif
harus ada untuk segera mengatasi ancaman-ancaman ini secepatnya setelah
terdeteksi.
103
Kesehatan Kebutuhan kesehatan seksual dan reproduksi lain, seperti pembalut dan tempat
wanita dan anak yang aman bagi wanita dan anak perempuan untuk mengganti dan
perempuan membersihkan diri, adalah sangat penting untuk memastikan kehormatan dan
kesehatan reproduksi dan keselamatan wanita dan anak perempuan, dan sangat
penting bagi mereka untuk berpartisipasi dalam masyarakat dan proses
pembangunan.
Layanan Penyakit menular lain juga dapat menyebar dengan cepat. Oleh karena itu,
kesehatan penting untuk bekerja sama dengan layanan kesehatan masyarakat dan
umum memastikan penduduk Pusat Kolektif mendapatkan vaksin sesuai kebijakan
imunisasi nasional.
Dukungan Orang dengan gangguan kejiwaan sebelumnya harus menerima perawatan dan
kejiwaan dukungan medis lanjutan yang baik. Ini meliputi dukungan psikotropika lanjutan,
yang diberikan bersama dengan bentuk dukungan non medis, seperti lokakarya
keterampilan atau kreatif dan konseling. Pendidikan kesehatan mental harus
diberikan bagi seluruh penduduk, untuk menghindari stigma terhadap individu
yang terdampak.
Kerentanan Banyak pengungsi bertahan terhadap pengalaman yang penuh tekanan selama
psikososial krisis dan/atau pengungsian mereka, dan mungkin menghadapi kondisi hidup
yang baru, yang kadang sangat buruk, di Pusat Kolektif. Salah satu faktor ini
atau efeknya secara bersamaan dapat menimbulkan kerentanan psikososial. Hal
ini dapat berdampak terhadap keluarga secara keseluruhan, dan setiap
anggotanya. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan perasaan normal dan
memastikan agar individu memiliki akses ke mekanisme utama dukungan
masyarakat dan keluarga.
104
Kegiatan Jika sudah ada, pertolongan pertama bantuan psikologis harus segera diberikan
kepada penduduk Pusat Kolektif. Pada tahap kedua, mobilisasi masyarakat,
kegiatan rekreasi, kegiatan sosialisasi dan keterampilan harus diorganisir bagi
seluruh pouplasi; anak-anak juga harus dibiarkan bermain. Kegiatan yang
mentargetkan penduduk Pusat Kolektif ini, pada tahap selanjutnya, harus
bersama-sama mentargetkan Pusat Kolektif dan populasi penampung.
Kelompok Selain itu, kelompok pendukung dan konseling individu dan kelompok harus
pendukung tersedia selama berada di Pusat Kolektif.
konseling
Layanan peka Walaupun pada umumnya dukungan diberikan kepada dan diterima oleh anak-
pria anak dan wanita, tekanan yang diakibatkan hilangnya atau berkurangnya peran
tradisional bagi pria dewasa tidak dapat dianggap remeh, dan dapat
menimbulkan kekerasan keluarga jika tidak diatasi. Laki-laki biasanya enggan
mengakui kerentanan dan masalah emosi. Oleh karena itu, mereka harus
ditargetkan untuk layanan peka pria, termasuk kelompok pendukung, kelompok
diskusi, dan kombinasi kegiatan keterampilan-konseling.
Penyediaan Lamanya waktu individu dan keluarga pengungsi berada di Pusat Kolektif
layanan jangka kemungkinan juga berdampak terhadap kesehatan psikologis mereka. Seperti
panjang halnya pada berbagai bentuk akomodasi institusional, kecuali dapat dipastikan
privasi dan kemandirian yang cukup, jangka waktu tinggal yang berkepanjangan
kemungkinan mengakibatkan tekanan, yang dapat menyebabkan depresi,
ketidaktenteraman sosial, atau masalah psikososial individu atau komunal lain.
Terlepas dari kebutuhan dukungan psikososial yang terdokumentasi dengan
baik, layanan aktual yang diberikan kepada penduduk biasanya rendah. Manajer
Pusat Kolektif bertanggung jawab untuk memastikan agar layanan ini diberikan.
Diperlukan bantuan psikososial di Pusat Kolektif jangka pendek dan jangka
panjang; masalahnya mungkin berbeda di pusat-pusat ini, namun kesemuanya
memerlukan tanggapan yang tepat.
105
Bacaan lebih lanjut
IASC, 2004 (Dalam perbaikan). Sphere. Humanitarian Charter and Minimum
Standards in Disaster Response; Chapter 5: Minimum Standards in Health
Services.
NRC, 2008. The Camp Management Toolkit; Chapter 16: Health Care and Health
Education.
Tersedia: http://www.nrc.no/arch/_img/9293577.pdf
IASC, Provisional version June 2009. Health Cluster: Global Health Cluster Guide.
Tersedia: http://www.crid.or.cr/digitalizacion/pdf/eng/doc17912/doc17912-a.pdf
Inter-agency Working Group on Reproductive Health in Crises, 2010. Inter-
agency Field Manual on Reproductive Health in Humanitarian Settings.
Tersedia: http://www.iawg.net/IAFM 2010.pdf
Situs web oneresponse:
http://oneresponse.info/GlobalClusters/Pages/default.aspx
106
15. PENDIDIKAN
Pesan Utama
u Pendidikan adalah hak asasi manusia yang paling mendasar dan dapat menjadi
penyelamat dan mendukung keberlanjutan kehidupan dalam konteks krisis.
u Menggunakan fasilitas pendidikan sebagai Pusat Kolektif harus dihindari. Tetapi, jika
tidak dapat terhindarkan, harus diambil langkah untuk mengurangi dampak
negatifnya.
Menegakkan hak Akses pendidikan yang aman dan berkualitas bagi semua orang yang terkena
pendidikan dampak oleh pengungsian adalah hak asasi manusia yang mendasar dan
merupakan tindakan perlindungan yang penting. Manajer Pusat Kolektif harus
bekerja sama dengan otoritas pendidikan lokal dan kelompok sektor/klaster
pendidikan terkait untuk memastikan agar hak pendidikan penduduk Pusat
Kolektif dan masyarakat penampung terpenuhi. Jika sekolah atau fasilitas belajar
lain digunakan sebagai Pusat Kolektif, harus diambil langkah pencegahan untuk
mengurangi gangguan yang disebabkan bagi pelajar dan sistem pendidikan
dalam jangka waktu pendek dan panjang.
Pengalaman lapangan
107
15.1 Pusat Kolektif di fasilitas pendidikan
Bangunan Idealnya, bangunan sekolah jangan digunakan untuk Pusat Kolektif. Harus
sekolah dilakukan identifikasi sebelumnya tentang lokasi alternatif yang akan digunakan
sebagai tempat perlindungan untuk memastikan agar sekolah hanya digunakan
sebagai upaya terakhir. Jika penggunaan sekolah sebagai tempat perlindungan
tidak terhindarkan, maka Manajer Pusat Kolektif dapat bekerja dengan otoritas
pendidikan lokal untuk meminimalkan dampak negatif penggunaan sekolah atau
fasilitas belajar lain sebagai tempat perlindungan, dengan menggunakan strategi
praktis yang baik berikut:
Jika koeksistensi ini tidak dapat dihindari, maka harus ada pemisahan yang
jelas antara ruang yang digunakan untuk pendidikan dan ruang yang
digunakan untuk tempat perlindungan serta fasilitas air/sanitasi.
Pengalaman lapangan
Di Sri Lanka, pengungsi internal yang berlindung di sekolah menggunakan
kursi sebagai kayu bakar. Peralatan yang berharga dihancurkan dan butuh
waktu bertahun-tahun untuk menggantinya. Hal ini memiliki dampak
negatif jangka panjang bagi penyediaan pendidikan.
6
Lihat Pengusiran, halaman 118.
108
Menghindari Penggunaan fasilitas pendidikan sebagai Pusat Kolektif dapat mengakibatkan
ketegangan lokal ketegangan dan ketidakpuasan di antara masyarakat penampung dan
pengungsi. Untuk menghindari hal ini, dapat diambil tindakan berikut:
Jika bangunan pendidikan digunakan sebagai Pusat Kolektif, maka harus ada
jaminan bahwa akan ditemukan tempat alternatif untuk sekolah, dan bahwa
bangunan sekolah itu akan tetap dalam kondisi yang baik saat dikembalikan
untuk penggunaannya semula. Jika memungkinkan, kesempatan untuk
memperbaiki bangunan atau area di sekitarnya harus dilakukan, misalnya,
dengan memberikan dan memperbaiki penyediaan sanitasi, memperkuat
struktur atau memperbaiki tempat bermain.
Pengalaman lapangan
109
15.2 Praktik baik yang relevan untuk penyediaan pendidikan
Penyediaan Dalam kondisi darurat, penyediaan pendidikan berkelanjutan sangat penting: hal
pendidikan ini adalah hak asasi manusia yang mendasar dan memainkan peran utama
dalam penyediaan perlindungan fisik, kognitif dan psikososial. Harus diberikan
perhatian untuk memastikan agar kedatangan populasi pengungsi secara umum,
dan penduduk Pusat Kolektif secara khusus, tidak mengganggu penyediaan
pendidikan bagi masyarakat penampung. Idealnya, penduduk Pusat Kolektif dan
pelajar yang tedampak di masyarakat penampung digabungkan ke sekolah-
sekolah sekitarnya. Jika tidak memungkinkan, maka harus dibangun tempat
belajar sementara, sementara mencari solusi jangka panjang. Selain panduan
yang diberikan di atas untuk mengurangi penggunaan dan dampak negatif
fasilitas pendidikan sebagai Pusat Kolektif, Manajer Pusat Kolektif harus bekerja
dengan otoritas pendidikan lokal dan kelompok sektor/klaster pendidikan terkait
untuk mengatasi masalah-masalah berikut:
110
Catatan umum mengenai pendidikan
Kebijakan dan • Jika perlu, bekerjalah dengan otoritas pendidikan lokal untuk transisi
koordinasi peserta didik dari tempat sementara ke sekolah lokal; hal ini meliputi
pendidikan upaya untuk memastikan kebijakan itu mendukung akses kesempatan
belajar yang fleksibel.
• Bekerjalah dengan otoritas pendidikan untuk memastikan agar pelajar
menerima ijazah/pengakuan untuk pembelajaran yang diselesaikan di
masa pengungsian.
Sambungan dari halaman sebelumnya
111
Bacaan lebih lanjut
UNESCO, 2006. Guidebook for Planning Education in Emergencies and
Reconstruction; Chapter 10: Learning Spaces and School Facilities.
Tersedia: www.ineesite.org/toolkit/docs/Chapter10.pdf
Women‟s Refugee Commission, 2006. Right to Education During Displacement:
A resource for organisations working with refugees and internally displaced
persons.
Tersedia: www.ineesite.org/toolkit/docs/right_to_ed.pdf
UNHCR, 2007. Safe Schools and Learning Environment, How to Prevent and
Respond to Violence in Refugee Schools, A Guide.
NRC, 2008. The Camp Management Toolkit; Chapter 17 : Education.
Tersedia: http://www.nrc.no/arch/_img/9293579.pdf
UNICEF, 2009. A Practical Guide for Developing Child Friendly Space.
INEE, 2010. INEE Minimum Standards for Education: Preparedness, Response,
Recovery.
Tersedia: http://www.unicef.org/eapro/Minimum_Standards_English_2010.pdf
Situs web oneresponse:
http://oneresponse.info/GlobalClusters/Pages/default.aspx
112
16. DUKUNGAN PENGHIDUPAN
Pesan Utama
Pertimbangan Beberapa faktor yang sangat penting bagi program penghidupan bagi penduduk
program Pusat Kolektif adalah sebagai berikut:
penghidupan Lokasi Pusat Kolektif: Sebagai aturan, lokasi Pusat Kolektif di area yang
berdekatan (dengan tempat asal pengungsi) dan yang lebih luas memiliki
dampak yang besar terhadap pilihan penghidupan. Pusat Kolektif di
pedesaan dan perkotaan dapat memberikan kesempatan yang berbeda.
113
Pertimbangan Konteks pra pengungsian: Penduduk Pusat Kolektif pada umumnya ingin
program melanjutkan cara hidup yang dijalani sebelumnya setelah masa
penghidupan pengungsian. Latar belakang
penduduk perkotaan atau pedesaan
Tips
sebelum pengungsian sangat
berpengaruh terhadap kegiatan Inisiatif kesuksesan
ekonomi yang mereka jalankan penghidupan tergantung pada
selama mengungsi. Pelatihan beberapa faktor eksternal.
keterampilan yang ditargetkan dapat Banyak di antaranya hanya
memberikan dukungan penghidupan dapat dipertimbangkan,
yang berkelanjutan dan namun tidak diubah.
pengembangan penghidupan.
114
16.2 Pendekatan penghidupan
Tujuan dan Program penghidupan harus memiliki tujuan yang jelas dan mekanisme yang
mekanisme pasti untuk mentargetkan individu. Kejelasan konseptual dan pengkajian aset
program dan kapasitas penduduk Pusat Kolektif yang baik adalah unsur utama
kesuksesan dukungan penghidupan Pusat Kolektif.
115
Program Pusat Kolektif seringkali terletak di area yang sangat buruk, dengan masyarakat
penghidupan penampung yang mereka sendiri membutuhkan kesempatan ekonomi yang luas.
bersama Program penghidupan bersama, yang mencakup anggota masyarakat
penampung dan penduduk Pusat Kolektif, membantu menyeimbangkan bantuan
antara kedua populasi ini dan mengurangi potensi ketegangan.
116
17. PENUTUPAN PUSAT KOLEKTIF
Pesan Utama
u Solusi jangka panjang untuk penduduk dari suatu Pusat Kolektif harus
dipertimbangkan dari waktu ke waktu selama pembentukan Pusat Kolektif.
u Solusi jangka panjang pengungsian setelah penutupan Pusat Kolektif termasuk
menciptakan permukiman baru, skema kompensasi untuk membeli perumahan,
privatisasi bangunan Pusat Kolektif dan perumahan sosial bagi penduduk Pusat
Kolektif yang rentan.
u Pengusiran adalah kemungkinan yang sah menurut hukum, namun hal ini tidak serta
merta harus memperburuk kehidupan penduduk Pusat Kolektif.
Program Sangat penting agar penutupan Pusat Kolektif dipertimbangkan dari saat
penghidupan pembentukan pusat Kolektif dan selama siklus hidupnya7. Bagaimana Pusat
bersama Kolektif ditutup akan memiliki dampak yang signifikan terhadap masa depan
penduduknya. Di beberapa kasus, penutupan dapat diakibatkan oleh
berakhirnya situasi darurat, yang memungkinkan penduduk Pusat Kolektif
kembali ke rumah mereka dan mendapatkan manfaat dari upaya pemulihan
sebelumnya. Dalam situasi lain, penutupan pusat Kolektif dapat disebabkan oleh
pengusiran penduduk atau solusi jangka panjang seperti integrasi local
penduduk dengan masyarakat penampung.
7
Pembentukan Pusat Kolektif, halaman 51.
117
Penutupan Koordinator Pusat Kolektif dan Manajer Pusat Kolektif bertanggung jawab untuk
terkoordinir menjamin agar hak-hak penduduk dihargai saat Pusat Kolektif ditutup atau
dikosongkan. Selain itu, diperlukan koordinasi yang baik dengan lembaga
dan/atau mekanisme koordinasi klaster untuk menjamin pesan advokasi yang
harmonis, khususnya jika Pusat Kolektif memberikan layanan kepada
masyarakat penampung (yaitu sekolah dan rumah sakit), tindakan para
pemangku kepentingan harus diselaraskan untuk mencegah pesan yang
bertentangan kepada otoritas yang bertanggung jawab atas lembaga ini.
Komite Disarankan untuk menciptakan komite penutupan kamp, yang terdiri dari
penutupan pejabat Negara, Koordinator Pusat Kolektif, Manajer Pusat Kolektif, penyedia
layanan Pusat Kolektif, perwakilan masyarakat penampung dan, di atas itu
semua, penduduk Pusat Kolektif. Komite memastikan tersedianya aliran
informasi yang baik ke kedua arah (dari dan kepada penduduk Pusat Kolektif).
Komite harus memastikan koordinasi antara semua klaster/sektor untuk
menjamin kelancaran kegiatan penutupan Pusat Kolektif.
17.1 Pengusiran
Alasan pengusiran
Alasan
Pusat Kolektif dapat ditutup dan penduduknya dapat dikeluarkan dengan
pengusiran
sejumlah alasan, termasuk di antaranya:
Kondisi bangunan tidak aman (misalnya, struktur Pusat Kolektif tidak stabil);
Tidak adanya pengakuan otoritas lokal (yaitu Pusat Kolektif yang berdiri
sendiri); atau
118
Memastikan Hak Negara untuk menutup Pusat Kolektif harus diakui, tetapi syarat agar situasi
kondisi yang penduduk Penduduk pusat Kolektif tidak semakin buruk (dengan memegang
layak di masa prinsip "tidak membahayakan") harus
yang akan dihargai. Kondisi kehidupan yang baru bagi
datang penduduk yang pernah tinggal di Pusat Tips
Kolektif harus setara atau lebih baik dari
standar yang berlaku di Pusat Kolektif yang Pengusiran dan penutupan
ditutup. Untuk menjamin kebutuhan dasar Pusat Kolektif adalah sah
ini, diperlukan pemantauan yang baik oleh menurut hukum, tetapi hak
minimum penduduk harus
Manajer Pusat Kolektif dan Koordinator
dihormati.
Pusat Kolektif. Manajer Pusat Kolektif dan
Koordinator Pusat Kolektif juga seharusnya
memberikan advokasi dan dukungan teknis kepada badan yang bertanggung
jawab untuk melakukan penutupan Pusat Kolektif.
Partisipasi Di atas itu semua, penduduk Pusat kolektif harus mengetahui tentang situasi
penduduk pada saat keputusan untuk
mengosongkan Pusat Kolektif dibuat. Tips
Hak mereka untuk berpartisipasi secara
aktif dalam pengambilan keputusan Jika pengusiran dipaksakan,
dan proses pelaksanaan tidak boleh diperlukan perjanjian Tim
dirampas. Pengusiran paksa dan Kemanusiaan Negara mengenai
cara untuk mendukung populasi
ketakutan akan "ditinggalkan sendiri di
pengungsi tanpa implikasi.
jalan" seringkali mengakibatkan
hilangnya fleksibilitas.
Standar Advokasi yang aktif atas nama penduduk terdampak, pemberian informasi dan
penutupan jaminan mengenai hak penduduk, dan peningkatan kesadaran di antara otoritas
minomum maupun penduduk akan sangat membantu memastikan standar minimum
penutupan Pusat Kolektif.
119
17.2 Menuju solusi jangka panjang
Menuju solusi Identifikasi solusi jangka panjang yang tepat adalah proses yang pertama-tama
jangka panjang memerlukan partisipasi penuh dari semua pelaku dan penduduk Pusat Kolektif.
Terkait solusi jangka panjang untuk penduduk Pusat Kolektif, atau untuk semua
pengungsi, berlaku tiga pilihan utama untuk semua bentuk pengungsian:
pemulihan berkelanjutan, permukiman/relokasi berkelanjutan, atau integrasi
lokal berkelanjutan. Dalam proses mencapai solusi jangka panjang, status
bangunan Pusat Kolektif dan penggunaannya sebagai Pusat Kolektif dapat
dihentikan. Jika status ini berakhir, maka pada umumnya akan terjadi salah satu
dari tiga situasi ini: bangunan dapat dikosongkan oleh penduduknya; dapat
tetap digunakan oleh penduduknya; atau penggunaannya dibiarkan tanpa
diputuskan. Masing-masing dari ketiga pilihan ini memiliki implikasi yang
berbeda terhadap penduduk yang pernah tinggal di Pusat Kolektif, sebagaimana
dijelaskan di bawah.
Pengalaman lapangan
Pilihan setelah Secara umum, ada dua pilihan yang diterapkan ketika Pusat Kolektif
pengosongan dikosongkan:
Akomodasi baru
Rumah baru dibangun atau diadaptasi dari rumah yang sudah ada bagi
penduduk Pusat Kolektif sebagai tempat tinggal permanen mereka. Negara
biasanya memberikan rumah baru ini kepada masyarakat pengungsi tanpa biaya
atau dengan ketentuan yang menguntungkan
120
Kompensasi
Penduduk Pusat Kolektif menerima bentuk kompensasi finansial karena
hilangnya rumah mereka, baik melalui skema uang tunai maupun voucher.
Mereka menggunakan kompensasi ini untuk membeli rumah dengan pilihan
mereka menurut harga pasar.
Pengalaman lapangan
Kepemilikan
Kepemilikan Jika bangunan Pusat Kolektif diprivatisasi, penduduk Pusat Kolektif menjadi
pemilik seluruh Pusat Kolektif, atau "flat" mereka, atau mereka ditawarkan
kesepakatan penyewaan jangka panjang yang menguntungkan di bangunan itu.
Pusat Kolektif kehilangan statusnya dan menjadi blok flat biasa.
Pengalaman lapangan
121
Perumahan Akomodasi dapat diberikan di bangunan selain bekas Pusat Kolektif, atau bekas
sosial Pusat Kolektif dapat dikonversi menjadi perumahan sosial di mana penduduk
Pusat Kolektif menjadi penyewa, yang didukung dengan bantuan kesejahteraan
sosial nasional.
Model penutupan
Penggunaan Hasil bagi Keunggulan Implikasi
bangunan penduduk
122
Solusi Koordinator Pusat Kolektif mengemban peran yang penting dalam mendukung
komprehensif solusi komprehensif dan multisektoral yang dapat mengatasi semua unsur hidup
dan bermartabat, termasuk perumahan dan prasarana yang layak, akses layanan
multisektoral sosial dasar, prospek penghidupan,
pemulihan hak dan kemungkinan partisipasi Tips
dalam kehidupan sipil. Dukungan solusi
Solusi jangka panjang selalu
jangka panjang, seperti paket bantuan bagi
merupakan solusi
orang yang kembali ke tempat asal, harus
multisektoral
memperhitungkan tingkat perlindungan
yang diperlukan dan diterima.
123
124
125