Anda di halaman 1dari 4

PEMASTIAN MUTU FISIK SEDIAAN SETERIL

(INJEKSI VITAMIN B1 DAN TETES MATA)


I. TUJUAN
a. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis pemastian mutu fisik sediaan steril ( injeksi
cair dan tetes mata)
b. Mahasiswa dapat melakukan pemastian mutu fisik sedian steril
c. Mahasiswa dapat mengevaluasi dan menyimpulkan hasil pengujian pemastian
mutu sedian steril
II. DASAR TEORI
Sediaan steril merupakan salah satu bentuk sediaaan farmasi yang banyak dipakai, terutama
saat pasien dirawat di rumah sakit. Sediaan steril sangat membantu pada saat pasien dioperasi,
diinfus, disuntik, mempunyai luka terbuka yang harus diobati, dan sebagainya (Lukas, 2006).
Sediaan yang termasuk sediaan steril yaitu sediaan obat suntik bervolume kecil atau besar,
cairan irigasi yang dimaksudkan untuk merendam luka atau lubang operasi, larutan dialisa dan
sediaan biologis seperti vaksin, toksoid, antitoksin, produk penambah darah dan sebagainya.
Sterilitas sangat penting karena cairan tersebut langsung berhubungan dengan cairan dan
jaringan tubuh yang merupakan tempat infeksi dapat terjadi dengan mudah (Ansel, 1989)
Parenteral menunjukkan pemberian lewat suntikan seperti berbagai sediaan yang diberikan
dengan disuntikkan (Ansel, 1989). Sediaan parenteral adalah bentuk sediaan untuk injeksi atau
sediaan untuk infus. Injeksi adalah pemakaian dengan cara penyemprotan larutan atau suspensi
ke dalam tubuh untuk tujuan terapeutik atau diagnostik. Injeksi dapat dilakukan langsung ke
dalam aliran darah, jaringan, atau organ (Lukas, 2006).
Tetes mata adalah sediaan steril yang berupa larutan atau suspensi yang digunakan dengan cara
meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dari bola mata
Pemastian mutu fisik sediaan seteril cair meliputi
- Pemeriksaan organoleptis
- Bebas partikulat
- Keseragaman volume
- PH

III. ALAT DAN BAHAN


Alat
 Beaker glas
 Gelas ukur
 PH meter
Bahan
 Tetes mata (braito)
 Injeksi vitamin B1

IV. CARA KERJA
Pengujian pemerian

Melakukan pengamatan secara visual ( bau, warna, kekeruhan atau kejernihan)


dari sampel (tetes mata dan injeksi)

Menuliskan hasil pengamatan sebagai organoleptis sediaan cair

Pengujian pH

Melakukan kalibrasi pH meter dengan kalibrator pH 4 & 7

Mencatat hasil kalibrasinya dan perhitungan dalam pencarian pH

Memasukkan sampel (tetes mata dan injeksi) ke dalam beaker glass kecil

Menyelupkan pH meter ke dalam sampel (tetes mata dan injeksi), hingga alat
membaca pH kemudian diamkan selama 5 detik

Mencatat hasil uji pH

Uji keseragaman volume

Tuang sediaan seteril (braito dan injeksi vitamin B1) kedalam masing-masing
gelas ukur

Catat volume yang terukur

Ulangi sebanyak 3x dan ambil rata-rata volumenya


V. HASIL
a. Braito tetes mata
Label
- No. batch = MAY18A07
- Volume = 5 ml
- Pabrik = PT. Konimex
Pemerian
- Kemasan = botol plastik
- Segel = tersegel dengan baik
- Label = dapat dibaca dengan jelas
- Cairan = jernih
- Bau = tidak berbau
Perhitungan
 Volume = 5,4 ml
 Gelas ukur kosong = 29,838 gram
 Gelas ukur + sampel = 34,932
 Berat isi = 5,094 gram
𝐵𝐸𝑅𝐴𝑇 𝑆𝐴𝑀𝑃𝐸𝐿 5,094 𝑔𝑟𝑎𝑚
 𝐵𝐽 = 𝑉𝑂𝐿𝑈𝑀𝐸 𝑇𝐸𝑅𝑈𝐾𝑈𝑅 = = 0,944
5,4 𝑚𝑙
 PH = kalibrasi = 7,4
Pengukuran = 6,5

Injeksi vitamin B1
Label
- No. batch = 0351018004
- Exp. Date = april 2020
- Pabrik = PT. Global Multi Pharmalab
Pemerian
- Kemasan = botol kaca (vial)
- Segel = keadaan tersegel dengan baik
- Label = dapat terbaca dengan jelas
- Cairan = jernih tidak berserat
- Bau = tidak berbau
Perhitungan
 Volume = 10,1 ml
 Gelas ukur kosong = 29,855 gram
 Gelas ukur + sampel = 39,829
 Berat isi = 9,974 gram
𝐵𝐸𝑅𝐴𝑇 𝑆𝐴𝑀𝑃𝐸𝐿 9,974 𝑔𝑟𝑎𝑚
 𝐵𝐽 = 𝑉𝑂𝐿𝑈𝑀𝐸 𝑇𝐸𝑅𝑈𝐾𝑈𝑅 = = 0,997
10,1 𝑚𝑙
 PH = kalibrasi = 7,34
Pengukuran = 1,90

VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H. C., (1989). Penghantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi 4. UI Press. Jakarta
Lukas, Stefanus., 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta: C.V. Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai