Meskipun reformasi telah bergulir, namun hingga saat ini bangsa dan negara
Indonesia masih menghadapi berbagai persoalan yang serius. Di dalam negeri, persoalan
rendahnya kepercayaan terhadap pemerintah, lemahnya penegakan hukum,
meningkatnya potensi disintegrasi oleh meningkatnya semangat primordialisme,
perselisihan ideologi, politik, agama, dekadensi moral, kemiskinan dan pengangguran,
serta makin rusaknya lingkungan hidup, semakin mengancam kelanggengan persatuan
bangsa Indonesia. Dari luar negeri berupa tantangan globalisme bagi negara
kebangsaan.
Mencermati situasi kehidupan kebangsaan yang demikian, bagi dunia pendidikan
tidak ada pilihan lain kecuali melakukan upaya pro-aktif pembinaan nasionalisme untuk
menggugah semangat kebangsaan dan kecintaan pada tanah air para peserta didik
sebagai generasi muda penerus bangsa. Dengan pembinaan nasionalisme atau
kebangsaan melalui proses dan metode pembelajaran PKn yang efektif diharapkan
peserta didik memperoleh wawasan kebangsaan yang luas, sehingga mampu memahami
dan menyikapi dinamika persoalan kebangsaan yang terus berkembang, serta
menumbuhkan jiwa kemandirian dan rasa kecintaan pada tanah air.
Sesuai dengan fungsinya, Pendidikan Kewarganegaraan menyelenggarakan
pendidikan kebangsaan, demokrasi, hukum, multikulural dan kewarganegaraan bagi
mahasiswa guna mendukung terwujudnya warga negara yang sadar akan hak dan
kewajiban, serta cerdas, terampil dan berkarakter sehingga dapat diandalkan untuk
membangun bangsa dan negara berdasar Pancasila dan UUD 1945 sesuai dengan bidang
keilmuan dan profesinya.
1|Page
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Ada Beberapa Manfaat yang akan Mahasiswa peroleh setelah mempelajari Materi
dalam Mata Kuliah ini, diantaranya adalah :
1. Materi dapat dipelajari secara terperinci
2. Bermanfaat untuk Mahasiswa agar mereka dapat mengetahui sejauh mana
kemampuan penguasaan materi dari pembelajaran yang sudah mereka lakukan
sendiri.
3. Sebagai Bahan Rujukan
Modul sebagai penuntun dalam proses pembelajaran mata kuliah
Kewarganegaraan. Bacalah modul ini secara teratur dimulai dari Kegiatan Belajar I,
dengan mengikuti setiap materi-materi yang dibahas,temukan kata kunci dan kata-kata
yang dianggap baru.
1. Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang materi modul untuk lebih memahami
materi yang anda pelajari.
2. Tangkaplah pengertian demi pengertian dari isi modul ini melalui pemahaman sendiri
dan tukar pikiran dengan teman anda, dosen atau tutor anda.
3. Pada akhir kegiatan belajar akan ada latihan untuk menguji pemahaman anda mengenai
materi yang telah dibahas.
4. Apabila pemahaman anda belum mencapai sedemikian, maka anda ditugaskan kembali
untuk mempelajari materi yang terkait hingga memahami sehingga dapat melanjutkan
pada kegiatan belajar berikutnya.
Mata kuliah ini membahas dan menanamkan tentang rasa kebanggaan dan cinta tanah
air, demokrasi yang berkeadaban, menjadi warga negara yang memiliki daya saing,
berdisiplin, dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai
berdasarkan system nilai pancasila.
2|Page
TUJUAN PEMBELAJARAN
Bahan Ajar Mata Kuliah
A. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan:
1. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,
memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa
2. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan:
1. Memiliki pengetahuan tentang pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi
mahasiswa
2. Memiliki sikap dan prilaku sesuai dengan HAM
3. Memiliki kesadaran hak dan kewajiban sebagai WNI
4. Memiliki kesadaran bela negara
5. Memiliki kedasaran berdemokrasi
6. Memiliki gambaran tentang wawasan nasional Indonesia
7. Memiliki motivasi untuk berpartisispasi dalam mewujudkan ketahanan
Indonesia
8. Memiliki motivasi untuk berpartisipasi dalam mewujudkan Poltranas
3|Page
KEGIATAN PEMBELAJARAN
4|Page
Bahan Ajar Mata Kuliah
5|Page
Bahan Ajar Mata Kuliah
Tujuan pendidikan kewarganegaan di pergruan tinggi sesuai dengan visi dan misi dari
Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri yang tertuang dalam keputusan DIRJEN DIKTI
No. 43/DIKTI/Kep-?2006, yaitu sebagai pedoman dan sumber nilai bagimahasiswa yang
berguna untuk memantapkan kepribadian mahasiswa sebagai manusia yang sebenarnya.
Lebih jelasnya membantu mahasiswa mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila, rasa
kebangsaan dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai, emnerapkan dan
mnegembangkan pengetahuan dan teknologi serta dengan rasa tanggung jawab
(Dwiyatmi, 2012).
Tujuan Pendidikan Kewarganeraan di Perguruan Tinggi adalah:
1. Mengembangkan potensi mahasiswa dalam menguasai ilmu pengetahuan,
keterampilan dan sikap kewarganegaraan yang diperlukan dalam kehidupan
masyarakat dan dilingkungan kerja kelak.
2. Menjadi warga negara yang cerdas, demokrasi, beradap dan bertanggungjawab,
menggalang kemampuan kompetitif bangsa di era globalisasi. Rumusan Civic
International tentang :Civic Education” yang efektif menurut Azyunardi dam
Dwiyanti (2012):
a. Pemahaman dasar cara kerja demokrasai dan lembaga-lembaganya
b. Pemahaman “rile of law” dan HAM
c. Penguatan keterampilampastisipatif untuk diterapkan dalam merespon dan
memecahkan masalas-masalah demokatis
d. Pengembanga bidaya demokratis dan lembaga endidikan dan kehidupan
masyarakat.
6|Page
Bahan Ajar Mata Kuliah
7|Page
Bahan Ajar Mata Kuliah
Sejak tahun 1960 ada beberapa perguruan tinggi yang membuka program
pendidikan guru pendidikan kewarganegaraan. Jurusan yang diambil bernama program
studi civics dan hokum atau proram pendidikan juruna pendidikan kewarganegaraan
(PKN). Program ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru pendidikan
kewarnegaraan.
Masyarakat Indonesia secara umum mendapatkan pendidikan kewarganegaraan
dalam kemasan P-4 yang berjalan kurang lebih 20 tahun hingga pada tahun 1999
dilikuidasi dengan istilah BP7.
TES FORMATIF
8|Page
Bahan Ajar Mata Kuliah
UMPAN BALIK
Apabila mahasiswa dapat menjawab soal maka mahasiswa akan dengan mudah
mengerjakan soal UAS
TINDAK LANJUT
GLOSARIUM
9|Page
Bahan Ajar Mata Kuliah
DAFTAR PUSTAKA
10 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
sebagai instrumen hukum adalah pengakuan hak-hak politik. Bukan hak-hak ekonomi,
hak sosial dan budaya. Kalau dilihat dalam realitasnya organ PBB memang dalam
struktur organisasinya adalah pertarungan dua buah ideologi. Pertarungan antara
liberalisme dan sosialisme. Dapat dikatakan pertarungan antara ICCPR yang
terlegitimasi dalam organ Dewan Keamanan dan ICESCR yang diejawantahkan dalam
organ Majelis Umum yang banyak dipegang atau diisi oleh negara berkembang untuk
memperjuang hak-hak ekonomi, sosial dan kebudayaan.
B. SEJARAH HAM
Gagasan mengenai hak asasi manusia ditandai dengan munculnya konsep hak
kodrati (natural rights theory) dimana pada zaman kuno yaitu filsafat stoika hingga ke
zaman modern dengan tulisan-tulisan hukum kodrati Thomas Aquinas, Hugo de Groot
dan selanjutnya pada zaman pasca Reinaisans, John Locke mengajukan pemikiran
tentang hukum kodrati sehingga melandasi munculnya revolusi yang terjadi di Inggris ,
Amerika Serikat dan Perancis pada abad 17 dan 18.
Sejarah hak asasi manusia berawal dari dunia Barat (Eropa). Seorang filsuf
Inggris pada abad ke-17, John Locke, merumuskan adanya hak alamiah (natural rights)
yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak kebebasan, dan hak
milik. Pada waktu itu, hak masih terbatas pada bidang sipil (pribadi) dan politik. Sejarah
perkembangan hak asasi manusia ditandai adanya tiga peristiwa penting di dunia Barat,
yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi Prancis.
1. Magna Charta (1215)
Piagam perjanjian antara Raja John dari Inggris dengan para bangsawan disebut
Magna Charta. Isinya adalah pemberian jaminan beberapa hak oleh raja kepada para
bangsawan beserta keturunannya, seperti hak untuk tidak dipenjarakan tanpa adanya
pemeriksaan pengadilan. Jaminan itu diberikan sebagai balasan atas bantuan biaya
pemerintahan yang telah diberikan oleh para bangsawan. Sejak saat itu, jaminan hak
tersebut berkembang dan menjadi bagian dari sistem konstitusional Inggris.
11 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
12 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
dalam UUD 1945. Sementara itu, secara menyeluruh HAM diatur dalam
Konstitusi RIS dan UUDS 1950.
Pada masa orde baru
Pelanggaran HAM pada masa orde baru mencapai puncaknya. Ini terjadi terutama
karena HAM dianggap sebagai paham liberal (Barat) yang bertentangan dengan
budaya timur dan Pancasila. Karena itu, HAM hanya diakui secara sangat
minimal. Komisi Hak Asasi Manusia dibentuk pada tahun 1993. Namun, komisi
tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik karena kondisi politik. Berbagai
pelanggaran HAM terus terjadi, bahkan disinyalir terjadi pula berbagai
pelanggaran HAM berat. Hal itu akhirnya mendorong munculnya gerakan
reformasi untuk mengakhiri kekuasaan orde baru.
Pada masa reformasi
Masalah penegakan hak asasi manusia di Indonesia telah menjadi tekad dan
komitmen yang kuat dari segenap komponen bangsa terutama pada era reformasi
sekarang ini. Kemajuan itu ditandai dengan membaiknya iklim kebebasan dan
lahirnya berbagai dokumen HAM yang lebih baik. Dokumen itu meliputi UUD
1945 hasil amendemen, Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia, UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan UU No. 26
tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Pada tahun 2005, pemerintah
meratifikasi dua instrumen yang sangat penting dalam penegakan HAM, yaitu
Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (ICESCR)
menjadi Undang-Undang No. 11 tahun 2005, dan Kovenan Internasional tentang
Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR) menjadi Undang-Undang No. 12 tahun 2005.
13 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
1) Pembukaan UUD 1945 Hak asasi manusia tercantum dalam pembukaan UUD
1945
a) Alinea I : “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah haak segala bangsa
dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.
b) Alinea IV : “… Pemerintah Negara Republik Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi dan keadilan sosial……”
2) Batang Tubuh UUD 1945 Secara garis besar hak-hak asasi manusia tercantum dalam
pasal 27 sampai 34 dapat dikelompokkan menjadi :
a) Hak dalam bidang politik (pasal 27 (1) dan 28),
b) Hak dalam bidang ekonomi (pasal 27 (2), 33, 34),
c) Hak dalam bidang sosial budaya (pasal 29, 31, 32),
d) Hak dalam bidang hankam (pasal 27 (3) dan 30). Berdasarkan amandemen UUD
1945, hak asasi manusia tercantum dalam Bab X A
TES FORMATIF
1. Pemberian jaminan beberapa hak oleh raja kepada para bangsawan beserta
keturunannya, seperti hak untuk tidak dipenjarakan tanpa adanya pemeriksaan
pengadilan. Peristiwa penting dalam perkembangan sejarah HAM menurut….
a. Revolusi Amerika
b. Magna Charta
c. Revolusi Prancis
d. Revolusi Inggris
e. Revolusi Indonesia
Kunci Jawan B
14 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
2. Orang Indonesia yang menyuarakan HAM pada abad ke 19 pertama kali adalah….
a. Wagi Rudolf Supratman
b. Sukarno
c. M. Hatta
d. RA.Kartini
e. Cut Mutia
Kunci Jawaban D
3. Instrument HAM manusia tertuang dalam pembukaan UUD 1045 pada alinea….
a. Alinea I
b. Alinea II
c. Alinea III
d. Alinea IV
e. Alinea I dan IV
Kunci Jawaban E
UMPAN BALIK
Apabila mahasiswa dapat menjawab soal maka mahasiswa akan dengan mudah
mengerjakan soal UAS
TINDAK LANJUT
15 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
GLOSARIUM
Adikodrati: sebutan untuk kejadian yang tidak bisa dijelaskan dengan hukum alam, atau
berada di atas dan di luar alam. Adikodrati sering dikaitkan dengan paranormal dan
okultisme, hal ini berbeda dari konsep tradisional dalam beberapa agama.
Konversi :proses perubahan dari satu system ke system yang lebih baik.
Ideologi: kumpulan ide-ide dasar, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang bersifat
sistematis
Liberalisme: sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan
pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama
DAFTAR PUSTAKA
Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki olehwarga negara guna
melakukan sesuatu sesuai peraturan perundang-undangan. Dengan kata lain hak warga
negara merupakan suatu keistimewaan yan menghendaki agar warga negara diperlakukan
sesuai keistimewaan tersebut. Sedangkan Kewajiban warga negara adalah suatu
keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warganegara dalam kehidupan
bermasyarkat berbangsa dan bernegara.Kewajiban warga negara dapat pula
16 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
diartikansebagai suatu sikapatau tindakan yang harus diperbuat oleh seseorang warga
negarasesuai keistimewaan yang ada pada warga lainnya.
Erat kaitannya dengan kedua istilah ini ada beberapa istilahlain yang memerlukan
penjelasan yaitu : tanggung jawab dan peran warga negara. Tanggunjawab warga negara
merupakan suatu ndisi yang mewajibkan seorang warga negara untuk melakukantugas
tertentu. Tanggung jawab itu timbul akibat telah menerimasuatu wewenang. Sementara
yang dimaksud dengan peran warganegara adalahaspek dinamis dari kedudukan warga
negara. Apabilaseorang warga negara melaksanakan hak dan kewajiban sesuai
kedudukannya maka warga tersebut menjalankan suatu peranan. Istilah peranan itu lebih
banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaiandiri dan sebagai suatu proses.
Istilah peranan mencakup 3 hal yaitu :
a. Peranan meliputi norma yang dihubungkn dengn posisi seseorangdalam masyarakat.
Dalam konteks ini peranan merupakanrangkaian peraturan yang membimbing
seseorang dalamkehidupan kemasyarakatan.
b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukanoleh individu dalam
masyarakat sebagai organisasi.
c. Peranan dapat juga dikatakan sebagai perilaku individu yangpenting bagi struktur
sosial masyarakat.
Dari pengertian diatas tersirat suatu makna bahwa hak dan kewajiban warga negara
itu timbul atau bersumber dari negara. Maksudnya negaralah yang memberikan ataupun
membebankan hak dan kewajiban itu kepada warganya.
Pemberian/pembebanandimaksud dituangkan dalam peraturan perundang-
undangansehingga warga negara maupun penyelenggara negara memilikiperanan yang
jelas dalam pengaplikasian dan penegakkan hak sertakewajiban tersebut.
Adapun hak warga negara menurut UUD 1945 adalah :
1. Persamaan kedudukan dalam hukum pemerintahan
2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Hak dalam upaya pembelaan negara
4. Hak berserikat dan berkumpul
17 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
18 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
TES FORMATIF
19 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
UMPAN BALIK
Apabila mahasiswa dapat menjawab soal maka mahasiswa akan dengan mudah
mengerjakan soal UAS
TINDAK LANJUT
DAFTAR PUSTAKA
1. Effendi, Hak Azasi Manusia dalam Hukum Nasional dan Internasional, Ghaliah
Indonesia Jakarta 1994
2. Aswanto, Persfektif HAM dalam UUD 1945, makalah seminar Nasional tentang
HAM, UNHAS,Makassar
3. Baharudin Lopa, Alqur’an dan HAM, PT Dana Bakti Prima Yasa,Yogyakarta,
4. H.A.Mansyur Effendi, Hak Azasi Manusia dalam Hukum Nasional
danInternasional
5. Ghalia Indonesia, Jakarta 1994Theo Huijbers, Filsafat Hukum, Kanisius,
Yogyakarta
6. Soejono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar PT Raja Grafindo PersadaJakarta.
20 | P a g e
IV. KESADARAN BELA NEGARA
Bahan Ajar Mata Kuliah
21 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
22 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
23 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
24 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
bahwa pengertian upaya bela negara adalah: “Sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaanny kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga
merupakankehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh
kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan
bangsa”. Mengalir dari pemahaman bela negara dari berbagai sumber, nilai-nilai dasar
bela negaradapat dikelompokkan dalam enam kelompok ruang lingkup nilai yakni: 1)
Rasa Cinta Tanah Air, 2) Sadar Berbangsa dan Bernegara, 3) Setia Kepada Pancasila
Sebagai Ideologi Negara,4)Rela berkorban Untuk Bangsa dan Negara, 5)Mempunyai
Kemampuan Aawal Bela Negara, dan 6) Mempunyai Semangat Untuk Mewujudkan
Negara yang Berdaulat, Adil dan makmur.
25 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
26 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
Untuk membangun sikap rela berkorban untuk bangsa dan negara tiap warga negara
perlu memahami beberapa aspek yang meliputi: konsepsi jiwa, semangat dan nilai juang
45 (JSN 45), tanggung jawab etik, moral dan konstitusi, serta sikap mendahulukan
kepentingan nasional diatas kepentingan pribadi atau golongan. Dengan sikap rela
berkorban demi untuk bangsa dan negara, akan dapat membangun kekuatan bangsa untuk
membangun ketahanan nasional yang kuat, kokoh dan handal dan mensukseskan
pembangunan nasional berpijak pada potensi bangsa negara secara mandiri.
e. Mempunyai kemampuan bela negara
Kemampuan awal bela negara dari tiap warga negara, diartikan sebagai potensidan
kesiapan untuk melakukan aksi bela negara sesuai dengan profesi dan kemampuannya di
lingkungan masing-masing atau di lingkungan publik yang memerlukan peran serta
dalam upaya bela negara. Pada dasarnya tiap warga negara mempunyai kemampuan awal
bela negara berdasarkan nilai-nilai dasar bela negara dari aspek kemampuan diri seperti
nilai-nilai percaya diri, nilai-nilai profesi dan sebagainya dalam mengantisipasi dan
mengatasi berbagai bentuk ATGH melalui berbagai tindakan dalam bentuk sederhana
hingga yang besar. Sesungguhnya tiap warga negara telah melakukan tindakan bela
negara dalam berbagai aspek yakni: aspek demografi, geografi, sumber daya alam dan
lingkungan, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan aspek pertahanan
keamanan.
Sehubungan dengan perkembangan IPTEKS dan globalisasi yang sangat dinamis,
telah menimbulkan dampak berbagai bentuk ATGH yang semakin komplek dan
cangggih yang perlu dukungan sikap tiap warga negara untuk berperan bersama dalam
mengantispasi dan mengatasinya sebagai wujud dari bela negara. Agar aksi bela negara
dapat berhasil optimal perlu pemahaman bersama tentang berbagai bentuk ATGH,
sehingga aksi bela negara menjadi gerakan nasional yang lebih efektif. Untuk memahami
bentuk-bentuk ATGHdi lingkungan masing-masing perlu melakukan analisis sederhana,
dengan memerhatikan potensi yang ada termasuk kearifan lokal, dan ancaman faktual
atau potensial, sehingga aksi bela negara sebagai solusi tiap masalah dapat berkembang
dengan sudut pandang yang sama. Aksi bela negara dengan pemahaman yang sama
27 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
dalam mengantisipasi dan mengatasi setiap bentuk ATGH akan menjadi gerakan nasional
bela negara yang sangat potensial dan berdaya guna optimal membangun ketahanan
nasional dan mensukseskan pembangunan nasional.
f. Semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur
Semangat untuk mewujudkan cita-cita bangsa, merupakan sikap dan tekad
kebangsaan yang dilandasi oleh tekad persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan cita-
cita bersama. Sikap dan tekad bersama merupakan kekuatan untuk mencapai cita-cita
bangsa sebagaimana tertuang dalam PembukaanUUD NRI Tahun 1945, yakni:
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia. Pada dasarnya bangsa Indonesia berjuang untuk merdeka, berdaulat dan
berkeadilan, memberantas kemiskinan dan kebodohan serta mendambakan perdamaian
dunia yang damai.
Nilai-niai dasar yang terkandung dalam semangat kebangsaan merupakan energi
potensial yang tinggi dari bangsa Indonesia dan akan berdaya guna secara efektif jika
digunakan dengan semangat kebangsaan dalam persatuan dan kesatuan tanpa
membedakan suku, ras, agama dan kelompok. Dengan semangat yang tinggi
berlandaskan sikap dan tekad yang membara akan mampu mendayagunakan
seluruhpotensi sumber daya nasional dan kearifan lokal, dengan, memperhatikan secara
sungguh-sungguh berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang timbul sesuai dengan
perkembangan zaman. Kearifan lokal merupakan rujukan nilai-nilai peradaban bangsa
Indonesia yang dapat digunakan untuk mendorong akselerasi pembangunan ketahanan
nasional dan mensukseskan pembangunan nasional menuju terwujudnya masyarakat adil
dan makmur.
TES FORMATIF
1. Upaya bela negara sudah tercantum dalam UUD 1945, pada pasal…..
a. Pasal 30 ayat 1
b. Pasal 30 ayat 2
28 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
UMPAN BALIK
Apabila mahasiswa dapat menjawab soal maka mahasiswa akan dengan mudah
mengerjakan soal UAS
29 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
TINDAK LANJUT
DAFTAR PUSTAKA
1. Agus Subagyo, “Bela Negara atau Negara Di Bela: Mengapa Negara Perlu Dibela?”,
dalam Jurnal Jipolis FISIP UNJANI, Vol. V, No. 14, Tahun 2006.
2. Agus Subagyo, “Revitalisasi Wawasan Kebangsaan”, Jurnal Karya Vira Jati Seskoad,
Edisi IV, No. 1,
3. Benedict Anderson, ”Kebutuhan Indonesia: Nasionalisme Dan Menumpas
Keserakahan”, dalam Joesoef Ishak, 100 Tahun Bung Karno, Jakarta: Hasta Mitra,
4. John Mc Kinsey, The Idea of Nationalism, Toronto: Cillier Books
5. Kenichi Ohmae, The End of The Nation State: The Rise of The Regional Economies,
New York: The Free Press
V. KESADARAN BERDEMOKRASI
A. KONSEP DEMOKRASI
1. Makna dan Hakikat Demokrasi
Demokrasi sebagai suatu sistemtelah dijadikan alternatif dalam berbagaitatanan
aktivitas bermasyarakat dan bernegara di beberapa Negara. Seperti diakuioleh Moh.
Mahfud MD, ada dua alasan dipilihnya demokrasisebagai sistembermasyarakat dan
bernegara.Pertama, hampir semua negara didunia ini telahmenjadikan demokrasi sebagai
asas yang fundamamental.;Kedua, demokrasisebagai asas kenegaraan secara esensial
telah memberikan arah bagi perananmasyarakat untuk menyelenggarakan Negara
sebagai organisasi tertingginya.Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan pemahaman
yang benar pada wargamasyarakat tentang demokrasi.
30 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
31 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
32 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
33 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
34 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
35 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
36 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
D. MACAM-MACAM DEMOKRATIS
Demokrasi telah menjadi sistem pemerintahan yang diidealkan. Banyak negara
menerapkan sistem politik demokrasi. Masing-masing negara menerapkan sistem
demokrasi dengan pemahaman masing-masing. Keanekaragaman pemahaman tersebut
dapat dirangkum ke dalam 3 sudut pandang, yaitu ideologi,cara penyaluran kehendak
rakyat, dan titik perhatian.
1. Berdasarkan ideology
Berdasarkan sudut pandang ideologi, sistem politik demokrasi dapatdibedakan
menjadi dua, yaitu demokrasi konstitusional atau demokrasi liberal dan demokrasi
rakyat.
a) Demokrasi konstitusional (demokrasi liberal)
Dasar pelaksanaan demokrasi konstitusional adalah kebebasan individu. Ciri khas
pemerintahan demokrasi konstitusional adalah kekuasaan pemerintahannya
terbatas dan tidak diperkenankan banyak campur tangan dan bertindak sewenang-
wenang terhadap warganya. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi.
b) Demokrasi rakyat
Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan tanpa kelas sosial dantanpa
kepemilikan pribadi. Demokrasi rakyat merupakan bentuk khususdemokrasi yang
memenuhi fungsi diktator proletar. Pada masa PerangDingin, sistem demokrasi
rakyat berkembang di negara-negara EropaTimur, seperti Cekoslovakia,
Polandia, Hungaria, Rumania, Bulgaria,Yugoslavia, dan Tiongkok. Sistem
politik demokrasi rakyat disebutjuga “demokrasi proletar” yang berhaluan
Marxisme-komunisme
37 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
38 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
b) Demokrasi material
Demokrasi material adalah sistem politik demokrasi yangmenitikberatkan pada
upayaupaya menghilangkan perbedaan dalam bidang-bidang ekonomi,
sedangkan persamaan bidang politik kurangdiperhatikan bahkan kadang-kadang
dihilangkan. Usaha untuk mengurangi perbedaan di bidang ekonomi dilakukan
oleh partaipenguasa dengan mengatasnamakan negara di mana segala
sesuatusebagai hak milik negara dan hak milik pribadi tidak diakui.
c) Demokrasi gabungan
Demokrasi gabungan adalah demokrasi yang menggabungkan kebaikan serta
membuang keburukan demokrasi formal dan demokrasil material.Persamaan
derajat dan hak setiap orang diakui, tetapi demikesejahteraan seluruh aktivitas
rakyat dibatasi. Upaya yang dilakukanoleh pemerintah untukkesejahteraan
rakyat, jangan sampaimengabdikan apalagi menghilangkan persamaan derajat
dan hak asasimanusia
TES FORMATIF
39 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
UMPAN BALIK
Apabila mahasiswa dapat menjawab soal maka mahasiswa akan dengan mudah
mengerjakan soal UAS
TINDAK LANJUT
GLOSARIUM
40 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
Demokrasi refresentatif: system demokrasi yang prinsipnya sedikit orang akan mewakili
banyak orang. Dalam demokrasi representative rakyat akan memilih wakilnya di lembaga
lefislatif untukkemudian membahas undang – undang dan meloloskannya sesuai dengan
keinginanrakyat. Wakil rakyat tersebut akan menduduki jabatannya di legislative dalam
kurun waktu tertentu.
Referendum: suatu proses pemungutan suara semesta untuk mengambil sebuah
keputusan
DAFTAR PUSTAKA
41 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
2. Aspek Historis
Dari segi sejarah, bahwa bangsa Indonesia menginginkan menjadi bangsa yang
bersatu dengan wilayah yang utuh adalah karena dua hal yaitu :
a) Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan terpecah,
kehidupan sebagai bangsa yang terjajah adalah penederitaaan, kesengsaraan,
kemiskinan dan kebodohan. Penjajah juga menciptakan perpecahan dalam
diri bangsa Indonesia.
b) Politik Devide et impera. Dengan adanya politik ini orang-orang Indonesia
justru melawan bangsanya sendiri. Dalam setiap perjuangan melawan
penjajah selalu ada pahlawan, tetapi juga ada pengkhianat bangsa.
c) Kita pernah memiliki wilayah yang terpisah-pisah, secara historis wilayah
Indonesia adalah wialayah bekas jajahan Belanda.
Upaya untuk mewujudkan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang utuh tidak
lagi terpisah baru terjadi 12 tahun kemudian setelah Indonesia merdeka yaitu ketika
Perdana Menteri Djuanda mengeluarkan pernyataan yang selanjutnya disebut sebagai
Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957. Isi pokok dari deklarasi tersebut menyatakan
bahwa laut territorial Indonesia tidak lagi sejauh 3 mili melainkan selebar 12 mil dan
secara resmi menggantikam Ordonansi 1939. Dekrasi Djuanda juga dikukuhkan dalam
UU No.4/Prp Tahun 1960 tenatang perairan Indonesia yang berisi :
1) Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman
Indonesia
2) Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut
3) Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi
dalam dari garis dasar.
Keluarnya Deklarasi Djuanda melahirkan konsepsi wawasan Nusantara dimana laut
tidak lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai penghubung.UU mengenai perairan Indonesia
diperbaharui dengan UU No.6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.
42 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
43 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya
menunjukkan letak antara dua unsur.
Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, ian
yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik.
Berdasarkan pengertian modern, kata “nusantara” digunakan sebagai pengganti nama
Indonesia. Sedangkan terminologis, Wawasan menurut beberapa pendapat sebagai
berikut :
a. Menurut prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan
semua aspek kehidupan yang beragam.”
b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap.
MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehipan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional”.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, secara sederhana wawasan nusantara berarti
cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
44 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
45 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
TES FORMATIF
46 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
UMPAN BALIK
Apabila mahasiswa dapat menjawab soal maka mahasiswa akan dengan mudah
mengerjakan soal UAS
TINDAK LANJUT
GLOSARIUM
Politik devide et impera: kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan
mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi
kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukkan. Dalam konteks lain, politik
pecah belah juga berarti mencegah kelompok-kelompok kecil untuk bersatu menjadi
sebuah kelompok besar yang lebih kuat.
Geopolitics: Ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan
masalah-masalah geografi wilayah atau tempattinggal suatu bangsa.
47 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
DAFTAR PUSTAKA
48 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
49 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
50 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
TES FORMATIF
51 | P a g e
Bahan Ajar Mata Kuliah
2. Wibawa
3. Dinamis
4. Konsultasi dan Kerjasama
Kunci Jawaban E
3. Salah satu keberhasilan ketahanan nasional adalah…
a. mampu mewujudkan segi ekonomi yang tidak mudah goyah
b. Memiliki semangat perjuangan fisik
c. kemampuan dalam melindungi keberadaan bangsa
d. mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ATHG
e. Ketahanan dikembangkan berdasarkan konsep Wawasan Nusantara
Kunci Jawaban A
UMPAN BALIK
Apabila mahasiswa dapat menjawab soal maka mahasiswa akan dengan mudah
mengerjakan soal UAS
TINDAK LANJUT
DAFTAR PUSTAKA
52 | P a g e