Anda di halaman 1dari 16

1

No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5


No. Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ Gasal
Materi Pokok : Minyak Bumi
Materi Pembelajaran: Minyak Bumi dan Fraksi Minyak Bumi

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Mempresentasikan video secara berkelompok berkaitan dengan
a. pembentukan minyak bumi
b. teknik pemisahan minyak bumi dan fraksi minyak bumi
c. kandungan dan kegunaan minyak bumi
d. dampak positif dan negative penggunaan minyak bumi serta cara
penanggulangan
2. Menjelaskan materi tentang minyak bumi berdasarkan video yang ditampilkan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1. Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaannya
3.1.1. Mempresentasikan video tentang minyak bumi secara berkelompok
3.1.2. Menjelaskan materi berdasarkan video yang ditampilkan
C. Materi Pembelajaran
1. pembentukan minyak bumi
2. teknik pemisahan minyak bumi dan fraksi minyak bumi
3. kandungan dan kegunaan minyak bumi
4. dampak positif dan negative penggunaan minyak bumi serta cara
penanggulangan
*Materi selengkapnya terlampir

D. Metode Pembelajaran
2

Metode pembelajaran : presentasi , diskusi, dan tanya jawab

E. Media Pembelajaran
1. Media pembelajaran : Buku LKS dan buku paket
2. Alat pembelajaran : laptop, LCD, white board, dan spidol
3. Bahan pembelajaran : Bahan ajar, LKS

F. Sumber Belajar
1. Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
2. Salirawati, Das, Fitria Meilina, Jamil Suprihatiningrum. 2007. Belajar Kimia
secara Menarik untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia
3. LKS kimia SMA kelas XI semester 1 : Kreativ, TIM Penyusun MIPA
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
a. Komunikasi
1. Pendidik memberi salam
2. Pendidik mempersilahkan peserta
didik duduk dan tenang untuk bersiap
mengikuti pembelajaran
3. Pendidik mengajak peserta didik
5 menit
berdoa sebelum memulai pelajaran
4. Pendidik menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran peserta didik

Pendahuluan b. Apresepsi

Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan


materi yang sudah disampaikan sebelummnya
mengenai minyak bumi.
Pernahkah kalian melihat ibu kalian memeras
santan? Apa warna air santan pada perasan
pertama? Apakah langsung putih mengental? Tentu
tidak kan. Nah setelah perasan pertama bagaimana
santan yang dihasilkan? Kental sekali bukan.
Bagaimana pada pemerasan terakhir? Apakah
masih kental? Tentu tidak kan. Hal ini sama halnya
3

pada proses pengolahan minyak bumi, pada proses


destilasi mula-mula minyak yang terambil sedikit,
selanjutnya minyak akan keluar semua dan pada
proses terakhir hanya tinggal sisa sisa minyak bumi
(residu).
c. Motivasi

Untuk mengetahui proses pembentukan minyak


bumi, teknik pemisahan minyak bumi dan fraksi
minyak bumi, kandungan dan kegunaan minyak
bumi, dan dampak positif dan negative penggunaan
minyak bumi serta cara penanggulangannya
marilah kita simak video yang ditampilkan oleh
teman-teman kalian.

Kegiatan Inti 1. Mengamati 80 menit


 Siswa melihat tayangan video dilayar depan
mengenai teknik pemisahan minyak bumi dan
fraksi minyak bumi, kandungan dan kegunaan
minyak bumi, dan dampak positif dan negative
penggunaan minyak bumi serta cara
penanggulangannya.

2. Menanya
 Siswa bertanya mengenai video yang ditampilkan
 Siswa bertanya mengenai kasus-kasus yang
terjadi disekeliling kita yang berkaitan dengan
minyak bumi.

3. Mengumpulkan informasi
 Siswa berusaha menganalisis pertanyaan yang
diajukan kepada mereka.
 Siswa berusaha mencari jawaban pada buku,
internet maupun sumber lain.
 Siswa menganalisis jawaban pertanyaan dari
berbagai sumber terkait dengan minyak bumi.
4

4. Mengasosiasi
 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan kepada
mereka.

5. Mengkomunikasikan
 Setelah siswa memperoleh jawaban dari
pertanyaan yang diperolehnya mereka berusaha
untuk menjawab pertanyaan secara bergantian.
 Jika ada siswa yang kurang puas dengan
jawabannya, siswa berusaha mencari jawaban
yang lebih logis dan mudah diterima oleh
penanya.
 Jika kelompok yang maju kesulitan dalam
mencari jawaban, teman lain berusaha
membantu mencari jawaban.
Penutup a. Simpulan

Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran


hari ini, mengenai proses pembentukan minyak
bumi, teknik pemisahan minyak bumi dan fraksi
minyak bumi, kandungan dan kegunaan minyak
5 menit
bumi, dan dampak positif dan negative penggunaan
minyak bumi serta cara penanggulangannya

b. Evaluasi
 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mengerjakan LKS halaman 24-25 soal pilihan
ganda.
 Siswa diminta untuk belajar karena pertemuan
berikutnya akan diadakan ulangan harian 2
tentang minyak bumi

c. Refleksi
5

 Meminta umpan balik kepada peserta didik


tentang kegiatan belajar yang telah berlangsung
pada hari ini.

d. Penutup
 Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan berdoa dan salam untuk menutup kegiatan
pembelajaran.

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


Aspek Prosedur Instrument Keterangan

Pengetahuan -Tes tertulis -Soal evaluasi Terlampir

Godean, Agustus 2016


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa PPL

Siti Martiningsih, S.Pd. Fatma Septiyani

NIP 19700223 200604 2 003 NIM 13303241017


6

Lampiran 1

Materi Lampiran 1.
Materi
1. Pengertian Minyak Bumi
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus – karang
dan oleum – minyak) dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah suatu cairan kental
yang berwarna coklat sampai hitam atau kehijauan, yang mudah terbakar dan
berbau kurang sedap, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.
Minyak bumi merupakan campuran kompleks dari senyawa-senyawa hidrokarbon,
baik senyawa alifatik, alisiklik, dan aromatik yang sebagian terdiri atas alkana
tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya, dengan sedikit
senyawa nitrogen (0,01-0,9%), belerang (0,1-7%), oksigen (0,06-0,4%) dan
senyawa logam dalam jumlah yang sangat kecil.
2. a. Teknik Pemisahan Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
1. Penghilangan garam
Minyak bumi mentah selalu terkotori dengan air garam yang berasal dari
sumur minyak bumi, sehingga air garam harus dihilangkan karena pada
konsentrasi tertentu (di atas 5 lb/1000 barel) dapat menyebabkan korosi pada
peralatan pengolahan yang terbuat dari baja. Garam dalam minyak mentah
berupa kristal garam yang terlarut atau tersuspensi dalam emulsi air dengan
minyak. Salah satu jenisnya adalah garam-garam klorida.
Penghilangan garam dilakukan dengan metode bejana pengendap,
pengendapan tegangan tinggi, dan menara dengan bahan isisan. Minyak mentah
dicuci dengan 10-15% air panas pada suhu 90-1500C, tekanan 50-250 psi. Air
garam dan minyak dibiarkan memisah dalam tangki. Penggunaan tekanan
adalah untuk mengurangi kehilangan fraksi ringan dalam minyak mentah.
Proses pemisahan dipercepat dengan melewatkan minyak mentah melalui
menara dengan bahan isian (pasir, kerikil, ijuk). Apabila garam dalam bentuk
emulsi, maka dipecah dahulu menggunakan sabun, asam lemak, sulfonat &
alkohol rantai panjang. Bahan kimia ditambahkan sebelum minyak mentah
dicampur dengan air. Pengendapan menggunakan arus listrik tegangan tinggi
yaitu 16500-33000 volt.
2. Distilasi
Distilasi (penyulingan) merupakan proses pendidihan cairan, pengembunan
& pengumpulan uapnya. Pada pengolahan minyak bumi modern, menggunakan
proses distilasi fraknisai (distilasi bertingkat. Pada industri minyak bumi,
7

penyulingan bertingkat dilakukan dalam menara besar dengan beberapa


piringan berpori.
Minyak mentah dipanaskan dalam tanur hingga suhu 3700C. Minyak akan
masuk kolom fraksinasi. Pemanasan ini dilakukan dengan steam. Selanjutnya
minyak terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Makin ke atas, suhu dalam
kolom fraksinasi akan semakin rendah (komponen bagian atas adalah gas
bertitik didih rendah). Komponen minyak mentah yang tidak menguap disebut
residu (parafin, lilin, aspal).
3. Cracking (Perengkahan)
Proses cracking berfungsi untuk memecah molekul hidrokarbon besar
menjadi kecil dengan panas. Proses cracking diharapkan dapat meningkatkan
kualitas hasil fraksinasi minyak bumi. Katalis yang sering digunakan adalah
zeolit. Reaksi cracking umumnya ada 4:
a) Reaksi cracking dengan parafin
Parafin  Parafin + Olefin
b) Reaksi cracking dengan olefin
c) Reaksi cracking dengan naften
Alkil naften  Naften + Olefin
d) Reaksi cracking dengan aromatis
Alkil aromatis  Aromatis + Olefin
4. Reforming
Yaitu perubahan bentuk molekul produk minyak bumi bermutu kurang baik
menjadi bentuk yag lebih baik kualitasnya. Reforming dilakukan dengan
menggunakan pemanasan dan katalis. Katalis yang digunakan adalah
molibdenum oksida dalam Al2O3 atau platina dalam lempung. Unit reforming
katalitis akan mengubah nafta berat dengan angka oktan rendah menjadi nafta
berat dengan angka oktan tinggi.
5. Alkilasi dan Polimerisasi
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi
moleuk yang lebih besar. Proses ini membutuhkan katalis asam kuat (H2SO4,
HCl, AlCl3). Polimerisasi merupakan penggabungan molekul-molekul kecil
(monomer) menjadi molekul yang lebih besar dan kompleks.
6. Treating
Treating adalah perlakuan yang berbeda untuk setiap fraksi hasil
penyulingan minyak bumi. Perlakuan paling sedrhana adalah pencucian soda
untuk menghilangkan senyawa belerang (desulfurizing). Perlakuan lebih
kompleks yaitu perlakuan pelarut (solvent treating), penghilangan wax atau
8

lilin (solvent dewaxing), perlakuan lempung (clay treating) dan perlakuan air
(hidrotreating).
7. Blending
Adalah proses pencampuran produk penyulingan minyak bumi dengan
senyawa tertentu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas produk dan
menyesuaikan sifat produk sesuai yang diharapkan. Misalnya dengan
penambahan suatu aditif.
b. Fraksi-fraksi minyak bumi
1. Fraksi 1
Pada fraksi ini dihasilkan gas, yang merupakan fraksi paling ringan. Minyak
bumi dengan titik didih di bawah 30oC, berarti pada suhu kamar berupa gas.
Gas pada kolom ini ialah gas yang tadinya terlarut dalam minyak mentah,
sedangkan gas yang tidak terlarut dipisahkan pada waktu pengeboran. Gas yang
dihasilkan pada tahap ini yaitu LNG (Liquid Natural Gas) yang mengandung
komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10), dan LPG (Liquid
Petroleum Gas) yang mengandung metana (CH4) dan etana (C2H6).
2. Fraksi 2
Pada fraksi ini dihasilkan petroleum eter. Minyak bumi dengan titik didih lebih
kecil 90oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendinginan dengan
suhu 30oC – 90oC. Pada trayek ini, petroleum eter (bensin ringan) akan mencair
dan keluar ke penampungan petroleum eter. Petroleum eter merupakan
campuran alkana dengan rantai C5H12 – C6H14.
3. Fraksi 3
Pada fraksi ini dihasilkan gasolin (bensin). Minyak bumi dengan titik didih
lebih kecil dari 175oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin
dengan suhu 90oC – 175oC Pada trayek ini, bensin akan mencair dan keluar ke
penampungan bensin. Bensin merupakan campuran alkana dengan rantai
C6H14–C9H20.
4. Fraksi 4
Pada fraksi ini dihasilkan nafta. Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari
200oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu
175oC-200oC. Pada trayek ini, nafta (bensin berat) akan mencair dan keluar ke
penampungan nafta. Nafta merupakan campuran alkana dengan rantai C9H20–
C12H26.
5. Fraksi 5
Pada fraksi ini dihasilkan kerosin (minyak tanah). Minyak bumi dengan titik
didih lebih kecil dari 275oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom
9

pendingin dengan suhu 175oC-275oC. Pada trayek ini, kerosin (minyak tanah)
akan mencair dan keluar ke penampungan kerosin. Minyak tanah (kerosin)
merupakan campuran alkana dengan rantai C12H26–C15H32.
6. Fraksi 6
Pada fraksi ini dihasilkan minyak gas (minyak solar). Minyak bumi dengan titik
didih lebih kecil dari 3750C, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom
pendingin dengan suhu 2500C-3750C. Pada trayek ini minyak gas (minyak
solar) akan mencair dan keluar ke penampungan minyak gas (minyak solar).
Minyak solar merupakan campuran alkana dengan rantai C15H32–C16H34.
7. Fraksi 7
Pada fraksi ini dihasilkan residu. Minyak mentah dipanaskan pada suhu tinggi,
yaitu di atas 375oC, sehingga akan terjadi penguapan. Pada trayek ini dihasilkan
residu yang tidak menguap dan residu yang menguap. Residu yang tidak
menguap berasal dari minyak yang tidak menguap, seperti aspal dan arang
minyak bumi. Adapun residu yang menguap berasal dari minyak yang
menguap, yang masuk ke kolom pendingin dengan suhu 375oC. Minyak
pelumas (C16H34–C20H42) digunakan untuk pelumas mesin-mesin, parafin
(C21H44–C24H50) untuk membuat lilin, dan aspal (rantai C lebih besar dari
C36H74) digunakan untuk bahan bakar dan pelapis jalan raya.

3. Komposisi Minyak Bumi


Gas alam merupakan campuran dari alkana dengan komposisi bergantung
pada sumbernya. Umumnya, mengandung 80% metana (CH4), 7% etana
(C2H6), 6% propana (C3H8), 4% butana dan isobutana (C4H10), dan 3%
pentana (C5H12). Gas alam yang dipasarkan sudah diolah dalam bentuk cair,
disebut LNG (liquid natural gas).
10

Minyak bumi hasil pertambangan yang belum diolah dinamakan minyak


mentah (crude oil). Minyak mentah merupakan campuran yang sangat
kompleks, yaitu sekitar 50–95% adalah hidrokarbon, terutama golongan alkana
dengan berat molekul di atas 100–an; sikloalkana; senyawa aromatik; senyawa
mikro, seperti asam-asam organik; dan unsur-unsur anorganik seperti belerang.
Hidrokarbon dalam minyak mentah terdiri atas hidrokarbon jenuh, alifatik,
dan alisiklik. Sebagian besar komponen minyak mentah adalah hidrokarbon
jenuh, yakni alkana dan sikloalkana. Di Indonesia, minyak bumi terdapat di
bagian utara pulau Jawa, bagian timur Kalimantan dan Sumatra; daerah Papua;
dan bagian timur pulau Seram. Minyak bumi juga diperoleh di lepas pantai
utara Jawa dan pantai timur Kalimantan.
Minyak bumi yang ditambang di Indonesia umumnya banyak mengandung
senyawa hidrokarbon siklik, baik sikloalkana maupun aromatik. Berbeda
dengan minyak dari Indonesia, minyak bumi dari negara-negara Arab lebih
banyak mengandung alkana dan minyak bumi Rusia lebih banyak mengandung
sikloalkana.
E. Bilangan Oktan
Fraksi terpenting dari minyak bumi adalah bensin. Bensin digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (perhatikan Gambar.2). Sekitar 10%
produk distilasi minyak mentah adalah fraksi bensin dengan rantai tidak
bercabang.

Gambar.2 Pemanfaatan
salah satu fraksi minyak
bumi untuk kendaraan
bermotor.

Dalam mesin bertekanan tinggi, pembakaran bensin rantai lurus tidak


merata dan menimbulkan gelombang kejut yang menyebabkan terjadi ketukan
pada mesin. Jika ketukan ini dibiarkan dapat mengakibatkan mesin cepat panas
dan mudah rusak. Ukuran pemerataan pembakaran bensin agar tidak terjadi
ketukan digunakan istilah bilangan oktan. Bilangan oktan adalah bilangan
perbandingan antara nilai ketukan bensin terhadap nilai ketukan dari
campuran hidrokarbon standar.
11

Campuran hidrokarbon yang dipakai sebagai standar bilangan oktan


adalah n-heptana dan 2,2,4-trimetilpentana (isooktana). Bilangan oktan untuk
campuran 87% isooktana dan 13% n-heptana ditetapkan sebesar 87 satuan.
Terdapat tiga metode pengukuran bilangan oktan, yaitu:
a. pengukuran pada kecepatan dan suhu tinggi, hasilnya dinyatakan
sebagai bilangan oktan mesin;
b. pengukuran pada kecepatan sedang, hasilnya dinamakan bilangan oktan
penelitian;
c. pengukuran hidrokarbon murni, dinamakan bilangan oktan road index.
Beberapa hidrokarbon murni ditunjukkan pada Tabel.2.
Hidrokarbon Bilangan Oktan
Road Indeks

n-heptana 0

2-metil 23
heptana

n-heksana 25

2-metil 44
heksana

1-heptana 60

n-pentana 62

1-pentena 84

1-butena 91

sikloheksana 97

2,2,4-trimetil 100
petana

Makin tinggi nilai bilangan oktan, daya tahan terhadap ketukan makin kuat
(tidak terjadi ketukan). Ini dimiliki oleh 2,2,4-trimetilpentana (isooktana),
sedangkan n-heptana memiliki ketukan tertinggi. Oleh karena 2,2,4-
trimetilpentana memiliki bilangan oktan tertinggi (100) dan n-heptana
12

terendah (0) maka campuran kedua senyawa tersebut dijadikan standar untuk
mengukur bilangan oktan.
Untuk memperoleh bilangan oktan tertinggi, selain berdasarkan komposisi
campuran yang dioptimalkan juga ditambah zat aditif, seperti tetraetillead
(TEL) atau Pb(C2H5)4. Penambahan 6 mL TEL ke dalam satu
galon bensin dapat meningkatkan bilangan oktan 15–20 satuan. Bensin
yang telah ditambah TEL dengan bilangan oktan 80 disebut bensin premium.
Metode lain untuk meningkatkan bilangan oktan adalah termal
reforming. Teknik ini dipakai untuk mengubah alkana rantai lurus menjadi
alkana bercabang dan sikloalkana. Teknik ini dilakukan pada suhu tinggi
(500–600°C) dan tekanan tinggi (25–50 atm).
13

Lampiran 2

RUBRIK TES PENGETAHUAN

No Tujuan Pembelajaran Butir Soal Skor

1. proses pembentukan Bagaimana cara mendeteksi adanya 10


minyak bumi minyak bumi?

Jawab : dengan menggunakan alat yang


memiliki sensor tertentu yang diberi
ledakan kecil dengan TNT.

2. teknik pemisahan Pada proses pengeboran, mengapa 10


minyak bumi dan fraksi muncul api pada tempat penampungan
minyak bumi minyak mentah?

Jawab : api itu sebenarnya digunakan


untuk menetralisir gas metana supaya
gas yang dihasilkan tidak beracun dan
hasil pembakarannya supaya sempurna

3. kandungan dan kegunaan Senyawa yang paling banyak terdapat 5


minyak bumi pada minyak bumi adalah

Jawab : alkana dan sikloalkana

4. dampak positif dan Apa dampak negatif pada lahan yang 10


negative penggunaan dilakukan pengeboran? Dan bagaimana
minyak bumi serta cara cara menanggulanginya?
penanggulangannya
Jawab : lahan akan menjadi berlubang
besar, jika hujan turun akan dapat
menimbulkan kubangan air. Tentu saja
akan menimbulkan masalah baru yang
berkaitan dengan kesehatan masyarakat
karena air kubangan yang mengandung
zat-zat kimia akan mengalir kesungai
bila hujan tiba.

Cara menanggulanginya : dilakukan


reboisasi dan penghijauan kembali,
14

pengurukan lahan agar lubang menjadi


tertutup, dikelola sehingga dapat
menjadi objek wisata baru

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥 2
Nilai =
7

Lampiran 3

RUBRIK TES KETERAMPILAN

Lembar Pengamatan Keterampilan


Skor Keterangan
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Video yang ditampilkan
2 Kejelasan saat menerangkan materi
3 Ketepatan dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan
kepadanya
4 Keaktifan saat presentasi

Rubrik
No Aspek yang dinilai Rubrik
1 Video yang 4 = jika video yang ditampilkan dari segi gambar
ditampilkan menarik, suara jelas dan mudah dipahami
3 = jika video yang ditampilkan dari segi gambar
menarik, namun suara kurang jelas tetapi
mudah dipahami
2 = jika video yang ditampilkan dari segi gambar
kurang menarik dan suara kurang jelas tetapi
mudah dipahami
1 = jika video yang ditampilkan dari segi gambar
kurang menarik, suara kurang jelas dan sulit
dipahami
15

2 Kejelasan saat 4 = jika siswa menjelaskan materi dengan suara yang


menerangkan materi keras, bahasa yang digunakan mudah dipahami
dan lancar dalam berbicara.
3 = jika siswa menjelaskan materi dengan suara yang
kurang keras, namun bahasa yang digunakan
mudah dipahami dan lancar dalam berbicara.
2= jika siswa menjelaskan materi dengan suara yang
kurang keras, namun bahasa yang digunakan
mudah dipahami meskipun kurang lancar dalam
berbicara.
1= jika siswa menjelaskan materi dengan suara yang
kurang keras, bahasa yang digunakan sulit
dipahami dan kurang lancar dalam berbicara.
3 Ketepatan dalam 4= jika siswa menjawab pertanyaan dengan bahasa
menjawab pertanyaan yang mudah dipahami, tidak berbelit-belit dan
yang diajukan jawabannya tepat
kepadanya 3= jika siswa menjawab pertanyaan dengan bahasa
yang sulit dipahami, namun tidak berbelit-belit
dan jawabannya tepat
2= jika siswa menjawab pertanyaan dengan bahasa
yang sulit dipahami, berbelit-belit namun
jawabannya tepat
1= jika siswa menjawab pertanyaan dengan bahasa
yang sulit dipahami, berbelit-belit dan
jawabannya kurang tepat
4 Keaktifan saat 4= jika siswa berusaha menjelaskan video,
presentasi menerangkan inti dari video dan berusaha
menjawab pertanyaan yang diajukan
3= jika siswa tidak berusaha menjelaskan video,
namun berusaha menerangkan inti dari video
dan berusaha menjawab pertanyaan yang
diajukan
2= jika siswa tidak berusaha menjelaskan video,
tidak berusaha menerangkan inti dari video
namun berusaha menjawab pertanyaan yang
diajukan
16

1= jika siswa tidak berusaha menjelaskan video,


tidak berusaha menerangkan inti dari video dan
tidak berusaha menjawab pertanyaan yang
diajukan

Pedoman penilaian
Kriteria Skor:
1 = Kurang Skor total : 16
2 = Cukup Skor minimal : 4
3 = Baik
4 = Sangat Baik

Anda mungkin juga menyukai