Proposal Pusat Penangkaran Dan Pengembangbiakan Burung Berbasis Wisata Rekreasi Di Kota Semarang
Proposal Pusat Penangkaran Dan Pengembangbiakan Burung Berbasis Wisata Rekreasi Di Kota Semarang
PROPOSAL
Disusun oleh:
Muhammad Kharis Khalimi
13.11.0165
Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. A. Roedyanto Soesilo, MSA.
NIDN : 0020065402
PROPOSAL
Semarang, 2019
Pembimbing,
i
PRAKATA
memberi saran, kritik, dan masukan dari awal hingga akhir proposal ini
selesai dibuat.
2. MD. Nestri Kiswari, ST., MSc. selaku dosen koordinator Proyek Akhir
Arsitektur 76.
ii
5. Teman-teman dan sahabat yang turut membantu memberi masukan,
proposal ini.
mengucapkan terimakasih.
Semarang, 2019
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
b. Tinjauan Teoritik .......................................................................... 16
BAB III ...................................................................................................... 22
PENDEKATAN DAN STRATEGI DESAIN ............................................... 22
3. 1 Pendekatan Desain ........................................................................... 22
3.2 Strategi Desain ................................................................................ 22
3.3 Kerangka Alur Pikir ............................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 25
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR BAGAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut IUCN tahun 2016, ada sekitar 21.286 jenis burung di dunia
tersebut ada di Indonesia. Dari data tersebut tercatat sebanyak 131 jenis
bagi jenis burung tersebut. Tempat yang terus diawasi sehingga jauh dari
adanya PERMEN LHK nomer 20 tahun 2018 yang mengatur tentang satwa
burung yang sangat besar. Dengan memiliki julukan Kota seribu gantangan
tribunjateng.com.
1
Untuk dapat merealisasikan wacana tersebut, perlu dirancang sebuah
1.2. Isu
a. Posisi
Pada landasan teori dan program dengan judul Pusat Penangkaran dan
2
Pada landasan teori dan program dengan judul Taman Burung dengan
Taman Burung.
Publikasi
Postmodern
Metafora
penelitian, Surakarta
pengembangan (2011)
pendidikan,
dan Pariwisata
b. Originalitas
3
mempunyai isu permasalahan bagaiamana menerapkan prinsip
Taman Burung. Sedangkan pada proyek yang kedua yaitu Taman Burung
mempunyai isu permasalahan pada penataan tata ruang dan bentuk yang
a. Tujuan
4
b. Manfaat
mengedukasi.
2. Manfaat Praktisi
BAB I. PENDAHULUAN
pernyataan masalah desain, kajian pustaka serta tujuan dan manfaat. Hal
Pada bab ini berisi tentang Kajian Empirik yang mengemukakan fungsi dan
jenis proyek bangunan yang akan dirancang serta kondisi lokasi yang
menjadi wadah pada projek yang akan dirancang. Sedangkan Kajian Teori
masalah desain
5
Pada bab ini berisikan Pendekatan desain yang membahas tema desain
atau tahapan dalam proses desain, dan Kerangka alur pikir merupakan
6
BAB II
Mega Orchid Bird Farm (MBOF) dan Taman Burung Bali (Bali Bird
Park).
Sumber : www.omkicau.com
mendidik dan penangkaran. MBOF ini berdiri pada tahun 1997 dan
7
memiliki luas sekitar 2 hektare dengan kandang-kandang kokoh
Sumber : www.omkicau.com
sekitar 1000 satwa jenis unggas yang berasal dari 250 spesies dan
seperti Makaw dan Toucan, dan juga Burung Beo dan lainnya yang
rumah adat seperi rumah Toraja, ada juga ruang untuk daerah lain
seperti Sumatra, Borneo, Jawa, dan Amerika selatan. Terlihat pula dari
8
beterbangan dan terdapat 2000 jenis tanaman tropis termasuk 50 jenis
burung ini.
Sumber : www.jejakpiknik.com
burung kakak tua untuk berfoto-foto, Feed the Lory, Papua Rain Forest
sejenis beo hitam bernama Kakatua Raja dan burung Julang Emas,
Feed the Pelican, The Komodo Experience yaitu kumpulan reptil dari
saat para burung itu diberi makan, dan berfoto bersama dengan
9
Gambar 2. 4 Foto bersama burung-burung di Taman Burung Bali
Sumber : www.jejakpiknik.com
Ada juga area inkubator di mana para seniman Bali menggambar telur-
itu, lokasi taman burung tersebut juga berdekatan dengan objek wisata
10
penelitian dan konservasi, zona servis, zona openspace, dan zona
parkir.
pemakan serangga.
burung.
Zona Open Space nantinya akan ada ruang terbuka hijau yang
Dan ada juga Zona Servis dan Parkir, Zona Servis nantinya akan
11
untuk zona parkir nantinya akan digunakan sebagi tempat parkir mulai
souvenir.
c. Kondisi Tapak
12
Gambar 2. 6 Peta Citra Lokasi Tapak
Sumber : maps.google.co.id
Tapak yang dipilih ini memiliki luasan sekitar 52.000 m². Batas tapak
pada sisi utara, selatan, barat, dan timur yaitu lahan kosong.
Soegijapranata. Selain itu juga memiliki akses jalan yang cukup lebar dan
jaringan listrik.
- Geografis
bawah permukaan laut hingga 340 meter diatas permukaan laut dengan
memiliki kondisi topografi yang unik berupa wilayah dataran rendah yang
13
sempit dan wilayah perbukitan yang memanjang dari sisi barat hingga sisi
sempit.
memiliki lebar 4 kilometer dari garis pantai, sedangkan pada wilayah timur
Semarang, seperti Kali Garang (Banjir Kanal Barat), Kali Pengkol, dan
Kali Bringin. Wilayah dataran rendah ini membentang di sisi utara Kota
Semarang Utara, banjir ini kadang juga disebabkan luapan air pasang laut
hulu dari sungai - sungai besar yang mengalir di Kota Semarang. Wilayah
kota atas juga bagian dari bentang kaki gunung api Ungaran, yang
14
Banyumanik berada di ketinggian rata-rata 300 meter di atas permukaan
Hal ini dikarenakan kawasan kota bawah yang sering terkena banjir akibat
luapan air laut (rob) dan udara kawasan ini yang relatif lebih sejuk.
1. Pengertian Penangkaran
1987).
lain:
15
Tenaga ahli yang terdidik, baik dibidang teknik penangkaran atau
fisik dan mental. (Jay B. Nash 2009). Edukasi atau disebut juga dengan
b. Tinjauan Teoritik
pengunjung?
16
1. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penangkaran
populasinya.
pengawasan.
didalamnya.
2. Bentuk Bangunan
permukaan dan sisi bentuk (Ching, 1979 : 50). Ciri-ciri pokok yang
1979) :
sisisisi bentuk.
17
oleh perbandingan ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain
disekelilingnya.
- Warna : adalah corak, intensitas dan nada pada permukaan suatu bentuk.
suatu bentuk.
perasaan kita pada waktu menyentuh, juga pada saat kualitas pemantulan
- Posisi : adalah letak relatif suatu bentuk terhadap suatu lingkungan atau
medan visual.
- Orientasi : adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang dasar, arah
3. Sirkulasi
18
Ada 5 pola sirkulasi :
a. Linier
antar keduanya.
b. Radial
sehingga muka mengarah keluar dan tidak ada akses masuk untuk
c. Spiral
Pola spiral adalah suatu jalan menerus yang bersasal dari titik
d. Network
e. Campuran
19
4. Arsitektur Hybrid
dengan pola-pola lama (sejarah), namun dengan bahan dan teknik yang
baru. (Jencks, C. :1997). Ada beberapa tahapan dari metode Hybrid ini
- Repetisi
- Distorsi bentuk
- Disorientasi
- Disproporsi
- Dislokasi
20
Penggabungan Penggabungan dan penyatuan beberapa elemen
ditetapkan order-nya.
21
BAB III
3. 1 Pendekatan Desain
Aspek Keterangan
Merancang konsep
Analisa fungsi
Analisa bentuk yang bangunan dengan
Arsitektur Hibrid dominan dan
sesuai berdasarkan fungsi yang berbeda
pengguna
fungsi dan pengguna agar dapat menjadi
dominan
satu kesatuan
22
Menerapkan
Analisa fungsi Analisa fungsi
sirkulasi tata ruang
Sirkulasi Ruang dominan dan kegiatan dominan
luar dan dalam
pengguna dan pengguna
sesuai fungsi dan
dominan dominan
pelaku
kenyamanan pengunjung?
23
3.3 Kerangka Alur Pikir
24
DAFTAR PUSTAKA
Ardan Nuril Muhammad dan Mahendra Sukma Angger. Jurnal. 2017. Metode
Hybrid dalam Perancangan Terminal Kampung Melayu Jatinegara,
Jakarta Timur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Suarabaya
Yanto Wiji. Tugas AKhir. 2010. Taman Burung Surakarta sebagai pusat
penelitian, pengembangan, pendidikan, dan pariwisata, Universitas
Muhammadiyah, Surakarta
25
Diakses dari:
https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/76770/pengelolaan-objek-
wisata-belum-optimal
26