Laporan Pendahuluan Kanker Nasofaring
Laporan Pendahuluan Kanker Nasofaring
6. Pemeriksaan Penunjang
a) pemeriksaan penunjang pada kanker nasofaring ada beberapa, yaitu:
b) pemeriksaan CT Scan pada daerah kepala dan leher untuk menhetagui keberadaan
kanker yang berrsembunyi
c) pemeriksaan serologi igA anti EA dan igA anti VCA untuk mengetahui infeksi virus
E-B
d) biopsy nasofaring dapat dulakukan dengan dua cara, taitu: dari hidung dan mulut
dengan anastesi topical dengan xylocain 10%.
e) pengerokan dengan kuret daerah lateral nasofaring dalam narcosis
7. Penatalaksanaan
a) radioterapi merupakan pengobatan utama
b) pemberian adjuvant kemoterapi yaitu: Cis-Platinum, bleomycin dan 5-fluororauncil
c) kemoterapi praradiasi dengan epirubicin dan cis platinum.
8. Komplikasi dan Prognosis
a) komplikasi akut
1) mukositis
inflamasi pada mukosa mulut berupa eitema dan adanya ulser yang biasanya
ditemukan opada pasien yang mendapatkan terapi kanker. pasien akan
mengeluhkan rasa sakit pada mulut dan dapat mempengaruhi nutrisi dan kualitas
hidup pasien.
2) kandidiasis
infeksi opurtunitik berupa kandidiasis pada mukosa mulut yang disebabkan oleh
jamu candida albicans.
3) dysgeusia
respon awal berupa hilangnya salah satu indra pengecapan oleh terapi radiasi.
b) komplikasi kronis
1) karies gigi
merupakan akibat dari terapi radiasi berupa gigi yang mengalami destruktif dan
mengalami kerusakan.
2) gagal napas
gagal napas terjadi dikarenakan adanya metastase darri tumor nasofaring sampai
pada trachea sehingga terjadi penyumbatan total pada trachea.
3) peningkatan tekanan intakanial
hal ini dapat tejadi rjika tumor sudah menyebar sampai lapisan otak dan menekan
duramater otak.
9. pathway
10. Konsep asuhan keperawatan
Pengkajian pada diabetes mellitus meliputi, antara lain:
1) Biodata
a) Nama klien : untuk membedakan pasien satu dengan yang lain
ffffffffffffffffffffffffffffffffdf(identifikasi pasien)
b) Umur : untuk mengetahui apakah pasien mempuyai faktor resiko
c) Agama : untuk menentukan bagaimana perawat memberikan
fffffffffffffffffffffffffffffffffffdukungan kepada pasien selama persalinan
d) Suku : untuk mengetahui adat istiadat/ budaya pasien
e) pendidikan : untuk menentukan bagaimana perawat memberikan
ddddddddddddddddddddddddkonseling kepada pasien
f) Pekerjaan : untuk mengetahui status 9ocial dan ekonomi pasien
g) Alamat : untuk mengetahui keadaan lingkungan tempat tinggal
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaapasien
h) Nama penanggung jawab : untuk mengetahui orang yang bertanggungjawab
membiayai pengobatan pasien dan juga menjadi
perantara perawat untuk menyetujui inform konsen untuk
tindakansyang akan dilakukan kepada pasien
2) Keluhan utama/Alasan masuk rumah sakit
a. Keluhan utama
Pasien biasanya dibawa ke rumah sakit dengan keluhan lemas, nyeri dan muncul
benjolan di pipi dan leher
b. keluhan saat pengkajian
pasien mengeluh sakit kepala dan pandangan kabur
c. Riwayat penyakit sekarang
pasien mengatakan lemas, nyeri dan muncul benjolan di pipi dan leher. pasien juga
mengeluh mual muntah dan nafsu makan berkurang.
d. Riwayat sebelumnya
apakah pasien pernah mengidap penyakit kanker nasofaring dan radang tengggorokan
sebelumnya
e. riwayat kesehatan keluarga
ada/tidak keluarga pasien yang pernah mengidap penyakit kanker nasofaring dan
penyakit menurun seperti: DM, hipertensi, dan lainnya.
3) Riwayat psikososial dan status spiritual
a. riwayat psikologis
menggambarkan respon psikologis pasien dalam menghadapi keadaannya sekarang.
b. aspek sosial
menggambarkan cara interaksi pasien kepada orang sekitarnya dan peran sosial di
keluarga
c. aspek spiritual
menggambarkan tentang cara pasien menganggap penyakitnya dan cara pasien
beribadah
4) pola kebiasaan sehari-hari
a. pola nutrisi
menggambarkan pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi pasien sebelum
dan sesudah di rawat dirumah sakit
b. pola eliminasi
menggambarkan pola BAK dan BAB pasien sebelum dan sesudah dirawat di
rumah sakit.
c. pola kebersihan diri
menggambarkan cara pasien untuk membersihkan diri sebelum dan sesudah
dirawat di rumah sakit
d. pola aktivitas, latihan, dan bermain
mnggambarkan tentang aktivitas yang dilakukan oleh pasien saat pasien sebelum
dam sesudah di rawat di rumah sakit
e. pola istirahat dan tidur
menggambarkan tentang durasi, kualita istirahat tidur pasien.
5) pemeriksaan fisik
keadaan umum
a. keadaan sakit
menggambarkan keparahan sakit yang dirasakan oleh pesien dan kesadaran pasien
b. tanda-tanda vital
yang meliputi tekanan darah,suhu, BB, RR, nadi,TB
c. Head to toe
1) kepala dan rambut
Distribusi rambut merata, tidak terdapat lesi dan benjolan, rambut tampak bau
dan kotor.
2) hidung
ada pendarahan hidung, tidak ada lesi, ada pernafasan cuping hidung,
3) telinga
gangguan pendengaran (-), serumen (-), tidak ada lesi, dan telinga kanan dan
kiri simetris.
4) mata
mata kanan dan kiri simetris, konjungtivis anemis (-), sclera tidak ikterik,
pupil isokor, dan reflek cahaya (-).
5) mulut, lidah, tonsil, dan faring
mulut:
mulut kering, kebersihan mulut bersih, caries gigi (+), tidak ada
pembengkakan gusi, dan bau mulut (-)
gigi:
gigi berjumlah 32 buah, caries gigi (+)
tonsil:
tidak ada pembesaran tonsil
faring:
terdapat sumbatan sekret
6) leher dan tenggorokan
leher
peningkatan JVP
warna kulit leher merata
pembesaran kelenjar tyroid dan limfe
tenggorokan
reflek menelan (-)
7) dada/thorax
a) pemeriksaan paru
inspeksi
gerakan dada simetris, retraksi dada (+), warna kulit merata, sesak
napas (+), RR: >20x/menit, bentuk dada normal
palpasi
akral hangat
perkusi
suara perkusi paru sonor
auskultasi
suara napas ronkie
b) pemeriksaan jantung
inspeksi
warna kulit merata, tidak ada lesi , bentuk dada normal
palpasi
terdapat kardiomegali
perkusi
suara perkusi redup
auskultasi
suara mur-mur (-)
c) pemeriksaan payudara
inspeksi
rabas (-), warna kulit merata, putting menonjol, payudara kiri lebih
besar daripada payudara kanan.
palpasi
tidak ada massa, tida ada lesi dan rabas, akral hangat, tidak ada
pembesaran limfe di axilla
8) Abdomen dan Pelvis
inspeksi
tidak ada asites, warna kulit merata, tidak ada lesi dan jaringan parut,
pelvis tampak kotor
palpasi
peristeltik >35x/menit
perkusi
tidak ada hepatomegali dan splenomegali
auskultasi
suara abdomen timpani
9) ekstermitas, kuku, kekuatan otot
ektermitas
terpasang infuse di tangan kiri, terpasang sensor tekanan darah di
tangan kanan, CRT< 2 detik
kuku
clubbing finger (-), kuku sianosis, sianosis (-).
kekuatan otot lemah
33
33
10) genetalia dan anus
kebersihan genetalia dan anus terjaga, tidak terpasang poli kateter urine, tidak
ada lesi
11) pemeriksaan neurologis
kesadaran GCS komposmentis
respon AVPU : alert
reflek pupil isokor
reflek cahaya (+)
13. Referensi
Brunner & Suddarth.2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi Edisi 3 Revisi. Jakarta: EGC
Hudak, Carolyn.1997.Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik.Jakarta: EGC
Mansjoer, Arief.2000.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta: Media Aeusculapius