Makalah Keperawatan Komplementer Kelompok 2
Makalah Keperawatan Komplementer Kelompok 2
NAMA NIM
AHMAD FAJAR RIZKY PO.62.20.1.17.201
ANDOKO SURYO CAHYONO PO.62.20.1.17.204
ANNISA NOR HADIATI PO.62.20.1.17.205
DENA MEIA MAHARANI PO.62.20.1.17.209
EDWIN PO.62.20.1.17.210
EGA PERMATA SARI PO.62.20.1.17.211
GOPRI PO.62.20.1.17.214
JOVI PO.62.20.1.17.222
LAELA AGUSTINAH PO.62.20.1.17.223
PURNAMA LAILY PO.62.20.1.17.228
PRISKILA ASTIANI PO.62.20.1.16.033
RAHAYU OCTAVIA DEWI PO.62.20.1.16.036
YESI LISTYANINGSIH PO.62.20.1.17.238
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun
masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “ Aromatherapi bagi kesehatan” ini disusun untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah Keperawatan Komplementer di Jurusan Keperawatan, Prodi Diploma III
Keperawatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini
dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
2. Dihirup ........................................................................................................................ 4
3. Penguapan ................................................................................................................... 4
1. Melati .......................................................................................................................... 6
2. Lavender ...................................................................................................................... 7
5. Kenanga ..................................................................................................................... 10
7. Rosemary................................................................................................................... 12
8. Sereh .......................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................................................. 17
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena yang ada saat ini penggunaan terapi alternatif dan komplementer
tanpa menggunakan obat telah banyak digunakan. Bentuk dan jenisnya pun beragam,
salah satunya adalah bentuk terapi komplementer dengan aromaterapi. Aromaterapi
adalah salah satu teknik pengobatan atau perawatan menggunakan bau-bauan yang
menggunakan minyak esensial aromaterapi. Proses ekstraksi (penyulingan) minyak
esensial ini secara umum dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu penyulingan dengan
dengan air (direbus), penyulingan dengan air dan uap (dikukus), dan penyulingan
dengan uap (diuapkan).
Salah satu aroma yang paling digemari adalah lavender. Kandungan utama
dari bunga lavender adalah linalyl asetat dan linalool (C10H18O). Linalool adalah
kandungan aktif utama yang berperan pada efek anti cemas (relaksasi) pada lavender.
Menurut hasil dari beberapa jurnal penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa minyak
esensial dari bunga lavender dapat memberikan manfaat relaksasi (carminative),
sedatif, mengurangi tingkat kecemasan, dan mampu memperbaiki mood seseorang.
Saat ini, minyak esensial dan komponen-komponen penyusunnya digunakan dalam
berbagai produk, seperti produk kosmetika, produk kebersihan, pembuatan makanan,
obat, pengharum, dan agrikultur. Menurut Ali B, et al., 2015 bahwa penggunaan
minyak esensial penting untuk terapi, aromatik, parfum, dan juga digunakan untuk
spiritual. Selain itu, pemanfaatan minyak esensial yang tidak kalah penting sebagai
produk aromaterapi.
Menurut data yang diperoleh dari Indonesian Essential Oil: The Scents of Natural
Life terdapat sekitar 40 jenis tanaman yang diproduksi di Indonesia yang berpotensi
sebagai sumber aromaterapi. Peran yang dapat diberikan perawat dalam terapi
komplementer atau alternatif dapat disesuaikan dengan peran perawat yang ada,
sesuai dengan batas kemampuannya. Pada dasarnya,perkembangan perawat yang
memerhatikan hal ini sudah ada. Sebagai contoh yaitu American Holistic Nursing
Association (AHNA), Nurse Healer Profesional Associates (NHPA) (Hitchcock et
al.,199 9). Ada pula National Cent er f or Complementary/Alternative Medicine
(NCCAM) yang berdiri tahun 1998 (Snyder & Lindquis, 2002).Manfaat dari produk
aromaterapi bagi kesehatan manusia di antaranya adalah untuk merelaksasikan tubuh,
menyegarkan pikiran, untuk memperbaiki mood, dan sebagai placebo dalam
penyembuhan penyakit yang memberikan efek fisiologi. Selain itu menurut hasil
penelitian dari beberapa peneliti, minyak atsiri yang terdapat dalam produk
aromaterapi memiliki manfaat sebagai berikut: sebagai antioksidan, untuk meredakan
inflamasi dan sebagai analgesic.
Dalam makalah ini, penulis membahas tentang bagaimana sejarah terapi
komplementer aromaterapi, cara mengaplikasikan dalam keperawatan, serta
pandangan budaya, agama dan kesehatan tentang aromaterapi.
B. Rumusan Masalah
Terapi komplementer saat ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena
dinilai minim efek samping, salah satunya terapi ini adalah menggunakan
aromaterapi. Berdasarkan hal ini maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana
sejarah terapi komplementer aromatherapy dan cara mengaplikasikanya dalam
keperawatan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
Tujuan Umum :
Mengetahui sejarah terapi komplementer dan bagaimana aplikasinya dalam
keperawatan.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui manfaat aromaterapi bagi kesehatan.
b. Mengetahui macam-macam aromaterapi.
c. Mengetahui manfaat aromaterapi untuk mengatasi masalah keperawatan.
B. Sejarah Aromaterapi
Aromaterapi adalah istilah modern untuk praktik yang sudah dilakukan ribuan
tahun lalu, seperti yang dilakukan orang Mesir kuno. Sejarah aromaterapi sudah
setua sejarah peradaban. Aromaterapi sudah dikenal dan digunakan oleh penduduk
dari Yunani, Romawi, dan Mesir kuno sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib
Imhotep di Mesir menggunakan minyak esensial (minyak atsiri) untuk mandi,
pijat, serta pembalseman mayat. Sejarah Aromaterapi dapat kita telusuri kembali
lebih dari 3.500 tahun sebelum masehi, ketika wewangian untuk pertama kali
dicatat dalam sejarah peradaban manusia. Pada kenyataannya, sejarah aromaterapi
berkaitan dengan perkembangan pengobatan aromatik, yang pada mulanya
digabungkan dengan kepercayaan. Di jaman Mesir kuno untuk pertama kalinya
C. Aplikasi Aromaterapi
1. Sebagai parfum
Pemakaian aromaterapi yang paling mudah adalah dengan
memanfaatkannya sebagai parfum. Berhubung minyak esensial memiliki
intensitas wangi yang amat kuat, Anda cukup menitikkan satu tetes saja pada
pergelangan tangan, dan menggosokkan sisa minyak di pergelangan tangan
pada leher. Cara lain adalah meneteskan minyak ke dalam air di dalam botol
semprot dan menggunakannya sebagai mist untuk pemakaian berulang.
2. Dihirup
Penggunaan aromaterapi dengan cara menghirup dianggap sebagai
cara disebut dengan teknik inhalasi. Beberapa tetes minyak diteteskan ke
dalam baskom yang berisi air panas, kemudian wajah dihadapkan ke atas
baskom dengan menutup kepala dan muka menggunakan handuk, dengan cara
ini uap yang naik dapat terhirup seluruhnya.
3. Penguapan
Alat yang digunakan untuk menyebarkan aromaterapi dengan cara
penguapan ini mempunyai rongga seperti gua untuk meletakkan lilin kecil atau
lampu minyak dan bagian atas terdapat cekungan seperti cangkir biasanya
terbuat dari kuningan untuk meletakkan sedikit air dan beberapa tetes minyak
esensial (Sharma 2009 dalam Yogasara, dkk 2014). Cara penggunaannya
adalah mengisi cekungan cangkir pada tungku dengan air dan tambahkan
beberapa tetes minyak esensial, kemudian nyalakan lilin, lampu minyak atau
listrik. Setelah air dan minyak menjadi panas, penguapan pun terjadi dan
seluruh ruangan akan terpenuhi dengan bau aromatik. Proses penguapan dapat
berlangsung sekitar lima sampai enam jam.
2. Lavender
a. Definisi
Bunga Lavender atau lavendel atau lavandula adalah salah satu
tanaman hias yang terkenal dan populer di manapun, tanaman asli yang
berasal dari kawasan pegunungan Mediterania, di mana ia tumbuh di baik
di medan yang berbatu. Dan hingga kini, tanama aromatik ini telah
dikembangkan hingga di seluruh Eropa selatan, Australia, dan Amerika
Serikat. Lavender adalah tumbuhan semak pendek, banyak memiliki
cabang dan bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian sekitar 60 sentimeter
( sekitar 24 inci ). Batang tanaman ini berongga pada bagian batang
bawah, bercabang , tegak, dan bertunas. Bagian daun atas berwarna abu-
abu hijau dan keperakan pada bagian bawah, berbentuk lonjong dan
meruncing, serta menempel pada bagian bawah tanaman. Bunga lavender
berwarna violet biru, dan yang memberikan minyak ramuan yang beroma
wangi. Batang bunga menjulang tinggi diatas daun, dan bunga melekat
pada batang hingga berjumlah 6 .
b. Kandungan Komposisi
Bunga lavender memiliki kandungan minyak yang mengeluarkan
aroma wangi. Bangian bunga ini biasanya dimanfaatkan dalam bentuk
ekstrak bunga lavender. Bunga lavender memiliki bulu-bulu halus pendek
yang berjumlah banyak dan berwarna putih. Tanaman lavender biasanya
diperbanyak secara generatif (menggunakan biji)
beberapa kandungan bunga lavender berikut ini :
Linalool Asetat
Monoterpene Hidrokarbon
Camphene
Alokasi Ocimene
Limonene
Geraniol
Lavandulol
c. Cara Penggunaan
3. Daun Mint
a. Definisi
Daun mint (Mentha piperita L.) merupakan salah satu tanaman herbal
aromatik penghasil minyak atsiri yang disebut minyak permen (peppermint
oil) (Ardisela, 2012). Menurut Sastrohamidjojo (2004), bila minyak
permen (peppermint oil) diproses lebih lanjut akan diperoleh
kandungan menthol. Penyulingan dilakukan pada 70-80%
kandungan menthol pada minyak permen (peppermint oil) dengan cara
pengurangan tekanan, sehingga didapatkan bentuk kristal yang berwarna
putih dan memiliki bau khas.
b. Kandungan Komposisi
Kandungan utama dari minyak daun mint (Mentha piperita
L.) adalah menthol, menthone dan metil asetat, dengan
kandungan menthol tertinggi (73,7-85,8%) (Hadipoentyanti, 2012;
Padalia et al, 2013). Selain itu, kandungan monoterpene, menthofuran,
sesquiterpene, triterpene, flavonoid, karotenoid, tannin dan beberapa
mineral lain juga ditemukan dari minyak daun mint (Mentha piperita L.)
c. Manfaat
L.) dapat digunakan untuk bumbu daging, ikan, saus, sup, masakan rebus,
cuka, minuman teh, tembakau, dan minuman anggur. Ujung daun yang
segar dari seluruh jenis mint juga digunakan dalam minum-minuman,
buah, saus apel, es krim, jeli, salad, dan sayur. Sedangkan, dalam dunia
kedokteran, kandungan ekstrak minyak daun mint yang mudah menguap
yaitu menthol digunakan untuk sakit perut, pereda batuk,
inhalasi, mouthwashes, pasta gigi, dsb. Daun mint (Mentha piperita
L.) digunakan oleh para herbalis sebagai antiseptik, antipruritik, dan obat
karminatif.
Sedangkan ekstrak tanamannya memiliki kandungan radioprotektif,
antioksidan, antikarsinogenik, antialergik, antispasmodik. Selain itu,
aroma dari peppermint dapat digunakan sebagai inhalan untuk sesak napas,
bahkan peppermint tea juga digunakan untuk pengobatan batuk,
bronchitis, dan inflamasi pada mukosa oral dan tenggorokan.
4. Buah Bergamot
a. Definisi
Buah bergamot seukuran jeruk, jika sudah masak buahnya berwarna
kuning mirip lemon, dan memiliki aroma menyenangkan. Buah Bergamot
tumbuh di pohon-pohon kecil yang mekar selama musim dingin. Jeruk
bergamot berasal dari Asia dan secara komersial tumbuh di Calabria, di
Perancis, dan di Pantai Gading. Buah memiliki aroma pedas, lembut,
ringan dan menyegarkan. Di Calabria, Bergamot digunakan sebagai obat
herbal untuk malaria serta digunakan dalam aromaterapi.
5. Kenanga
a. Definisi
Bunga Kenanga (Canangium Odoratum Baill) sering disebut kenongo
(Bahasa Jawa) Kenanga sering pula disebut Kenongo (Jawa), Makosoi
(Fiji), Cadenia (Spanyol) merupakan tanaman dari family annonaceae
adalah tanaman dengan bunga yang baunya sangat khas diduga berasal
dari Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bunga kenanga sering dijadikan
bunga tabur & pohonnya sebagai peneduh di halaman rumah atau di tepi
jalan.
Bunga ini merupakan tanaman liar yang dapat tumbuh mencapai 30
meter & dapat tumbuh subur pada daerah yang ketinggiannya mencapai
1200 meter dari permukaan laut & biasanya dikenal sebagai pohon
parfum, seperti bunga pagoda & bunga melati, bunga kenanga juga sering
dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Orang-orang tua dulu sering
menggunakan bunga kenanga untuk mengobati batuk akibat bronkhitis,
obat sesak nafas serta malaria.
b. Kandungan Komposisi
Asam bensoat
Geraniol,
Farnesol,
Bensin asetat,
Eugenol,
Kadinen,
Linalool,
Sadrol
Serta pinen.
c. Manfaat
Mengobati Scabies
6. Jeruk Pahit
a. Definisi
b. Kandungan Komposisi
Beta Karoten
Bioflavonoid
Protein nabati
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Retinol
Asam askorbat
c. Manfaat
Aromaterapi yang Menyejukan, Ambillah 2-3 tetes aromaterapi jeruk dan
campurkan dengan air, panaskan. Letakkan didepan kita. Setelah itu,
pejamkan mata dan lakukan olah pernapasan seperlunya atau sekadar
meditasi memusatkan pikiran. Lakukan selama 10 menit. Badan akan
menjadi segar, tenang dan penuh semangat. Uap yang di timbulkan dari
aromaterapi jeruk menimbulkan perasaan tenang dan menyenangkan.
Teteskan minyak jeruk secukupnya pada bath tub dan berendamlah dengan
air hangat. Badan menjadi segar, sehat dan aromanya yang menenangkan
membuat pikiran menjadi rileks. Cara mandi jeruk ini juga banyak
diterapkan di rumah-rumah kecantikan yang bertujuan untuk
menghilangkan stress dan memunculkan kembali ketenangan pikiran.
7. Rosemary
a. Definisi
Nama “rosemary” berasal dari bahasa Latin untuk “embun” (ros) dan
“laut” (marinus), atau “embun dari laut”. Tanaman ini juga kadang-kadang
disebut anthos, yang dalam Bahasa Yunani kuno berarti “bunga”.
b. Manfaat
Rosemary memiliki nilai antioksidan 3.300, kekuatan melawan radikal
bebas setara dengan goji berry. Senyawa dalam rosemary yang
bertanggung jawab untuk manfaat pengobatan adalah carnosol, Selain
menjadi antioksidan kuat, carnosol juga dikenal untuk sifat anti-kanker dan
anti-inflamasi. Selain itu aromaterapi dari bunga ini juga bersifat sebagai
stimulan dan analgesik yang bisa digunakan untuk meredakan sakit kepala
dan nyeri otot. Caranya adalah dengan mencampurkan 2 tetes minyak
rosemary, 1 sendok teh minyak kelapa dan oleskan pada bagian tubuh
yang nyeri. Selain meredakan peradangan dan menghentikan pertumbuhan
sel kanker, penelitian menemukan rosemary juga sangat efektif untuk
kegunaan lain yaitu untuk penebal rambut, mengurangi nyeri otot,
memperlancar peredaran darah, meredakan sakit kepala dan untuk
mengurangi masalah bau badan.
8. Sereh
a. Definisi
Citronella essential oil (minyak esensial atau minyak atsiri sereh
wangi) telah digunakan selama berabad-abad di Cina, Indonesia dan Sri
Lanka untuk mengurangi ruam, inflamasi, infeksi, rasa sakit dan kondisi
kesehatan lainnya. Citronella oil memiliki konsentrasi tinggi antioksidan
dan fitokimia yang berasal dari batang dan daun sereh wangi
(Cymbopogon nardus). Minyak ini banyak digunakan sebagai minyak
wangi alami, penolak serangga, serta menjadi bagian dalam produk
kecantikan dan rumah tangga. Menurut puluhan studi klinis, citronella oil
(minyak sereh wangi) murni memiliki sifat antiseptik, antimikroba dan
antijamur. Minyak ini berwarna kekuningan dan memiliki aroma yang
segar dan seperti buah sitrus, sehingga mengingatkan kita akan aroma
rumput segar yang manis.
b. Kandungan Komposisi
Citronella Ceylon diperoleh dari tumbuhan Cymbopogon nardus
Rendle dan memiliki bahan-bahan aktif berikut: geraniol (18 persen
hingga 20 persen), limonene (9 persen hingga 11 persen), methyl
isoeugenol (7 persen hingga 11 persen), citronellol (6 persen hingga 8
persen) dan citronellal (5 persen hingga 15 persen).
Citronella Ceylon memiliki aroma yang mirip dengan buah jeruk (citrus
fruit) dan dan cinnamon (kayu manis).
c. Manfaat
Pengusir Serangga Alami Citronella telah terdaftar sebagai penolak
serangga di Amerika Serikat sejak tahun 1948. Citronella bahkan
Method of delivery
Liqui Vapo
d r
Stomach Brain
Muscle
Excretio
n
Bladder
Makalah Keperawatan Komplementer 2019
DAFTAR PUSTAKA
Dwijayanti, W., dkk. (2014). Efek aromaterapi lavender inhalasi terhadap intensitas nyeri
pasca sectio caesaria. Medica Hospitalia. 2(2), 120-125.
Jaelani. 2009. Aromaterapi. Jilid Pertama. Edisi Pertama, Jakarta: Pustaka Populer Obor.
https://www.google.com/amp/supermom.lokavor.studio/2018/03/13/minyak-sereh-untuk-
aromaterapi/amp diunggah pada 27 Juli 2019 pukul 08.05 WIB
https://www.atsirich.com/165/9-manfaat-efek-samping-ylang-ylang-essential-oil-minyak-
kenanga/ diunggah pada 26 Juli 2019, 15.30 WIB
https://www.atsirich.com/103/13-manfaat-kegunaan-bergamot-essential-oil-minyak-
bergamot/ diunggah pada 27 Juli 2019, 19.30 WIB