Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

AROMATHERAPI BAGI KESEHATAN


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Keperawatan Komplementer

NAMA NIM
AHMAD FAJAR RIZKY PO.62.20.1.17.201
ANDOKO SURYO CAHYONO PO.62.20.1.17.204
ANNISA NOR HADIATI PO.62.20.1.17.205
DENA MEIA MAHARANI PO.62.20.1.17.209
EDWIN PO.62.20.1.17.210
EGA PERMATA SARI PO.62.20.1.17.211
GOPRI PO.62.20.1.17.214
JOVI PO.62.20.1.17.222
LAELA AGUSTINAH PO.62.20.1.17.223
PURNAMA LAILY PO.62.20.1.17.228
PRISKILA ASTIANI PO.62.20.1.16.033
RAHAYU OCTAVIA DEWI PO.62.20.1.16.036
YESI LISTYANINGSIH PO.62.20.1.17.238

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN
KESEHATAN PALANGKA RAYA
2019
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun
masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “ Aromatherapi bagi kesehatan” ini disusun untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah Keperawatan Komplementer di Jurusan Keperawatan, Prodi Diploma III
Keperawatan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini
dimasa mendatang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan pembaca.

Palangka Raya, Juli 2019

Penulis

DIII Keperawatan Regular XX


ii
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 3

A. Definisi Aromaterapi ...................................................................................................... 3

B. Sejarah Aromaterapi ....................................................................................................... 3

C. Aplikasi Aromaterapi ...................................................................................................... 4

1. Sebagai parfum ............................................................................................................ 4

2. Dihirup ........................................................................................................................ 4

3. Penguapan ................................................................................................................... 4

4. Campuran air mandi .................................................................................................... 5

5. Campuran minyak pijat ............................................................................................... 5

6. Pengharum ruangan ..................................................................................................... 5

7. Pemakaian secara oral ................................................................................................. 5

D. Jenis jenis Tanaman Aromaterapi ................................................................................... 6

1. Melati .......................................................................................................................... 6

2. Lavender ...................................................................................................................... 7

3. Daun Mint ................................................................................................................... 8

4. Buah Bergamot ............................................................................................................ 9

5. Kenanga ..................................................................................................................... 10

6. Jeruk Pahit ................................................................................................................. 11

7. Rosemary................................................................................................................... 12

DIII Keperawatan Regular XX


iii
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

8. Sereh .......................................................................................................................... 13

E. Pathway Distribusi Aromatherapi ................................................................................. 15

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 17

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 17

B. Saran ............................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 18

DIII Keperawatan Regular XX


iv
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena yang ada saat ini penggunaan terapi alternatif dan komplementer
tanpa menggunakan obat telah banyak digunakan. Bentuk dan jenisnya pun beragam,
salah satunya adalah bentuk terapi komplementer dengan aromaterapi. Aromaterapi
adalah salah satu teknik pengobatan atau perawatan menggunakan bau-bauan yang
menggunakan minyak esensial aromaterapi. Proses ekstraksi (penyulingan) minyak
esensial ini secara umum dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu penyulingan dengan
dengan air (direbus), penyulingan dengan air dan uap (dikukus), dan penyulingan
dengan uap (diuapkan).
Salah satu aroma yang paling digemari adalah lavender. Kandungan utama
dari bunga lavender adalah linalyl asetat dan linalool (C10H18O). Linalool adalah
kandungan aktif utama yang berperan pada efek anti cemas (relaksasi) pada lavender.
Menurut hasil dari beberapa jurnal penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa minyak
esensial dari bunga lavender dapat memberikan manfaat relaksasi (carminative),
sedatif, mengurangi tingkat kecemasan, dan mampu memperbaiki mood seseorang.
Saat ini, minyak esensial dan komponen-komponen penyusunnya digunakan dalam
berbagai produk, seperti produk kosmetika, produk kebersihan, pembuatan makanan,
obat, pengharum, dan agrikultur. Menurut Ali B, et al., 2015 bahwa penggunaan
minyak esensial penting untuk terapi, aromatik, parfum, dan juga digunakan untuk
spiritual. Selain itu, pemanfaatan minyak esensial yang tidak kalah penting sebagai
produk aromaterapi.
Menurut data yang diperoleh dari Indonesian Essential Oil: The Scents of Natural
Life terdapat sekitar 40 jenis tanaman yang diproduksi di Indonesia yang berpotensi
sebagai sumber aromaterapi. Peran yang dapat diberikan perawat dalam terapi
komplementer atau alternatif dapat disesuaikan dengan peran perawat yang ada,
sesuai dengan batas kemampuannya. Pada dasarnya,perkembangan perawat yang
memerhatikan hal ini sudah ada. Sebagai contoh yaitu American Holistic Nursing
Association (AHNA), Nurse Healer Profesional Associates (NHPA) (Hitchcock et
al.,199 9). Ada pula National Cent er f or Complementary/Alternative Medicine
(NCCAM) yang berdiri tahun 1998 (Snyder & Lindquis, 2002).Manfaat dari produk
aromaterapi bagi kesehatan manusia di antaranya adalah untuk merelaksasikan tubuh,
menyegarkan pikiran, untuk memperbaiki mood, dan sebagai placebo dalam

DIII Keperawatan Regular XX


1
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

penyembuhan penyakit yang memberikan efek fisiologi. Selain itu menurut hasil
penelitian dari beberapa peneliti, minyak atsiri yang terdapat dalam produk
aromaterapi memiliki manfaat sebagai berikut: sebagai antioksidan, untuk meredakan
inflamasi dan sebagai analgesic.
Dalam makalah ini, penulis membahas tentang bagaimana sejarah terapi
komplementer aromaterapi, cara mengaplikasikan dalam keperawatan, serta
pandangan budaya, agama dan kesehatan tentang aromaterapi.
B. Rumusan Masalah
Terapi komplementer saat ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena
dinilai minim efek samping, salah satunya terapi ini adalah menggunakan
aromaterapi. Berdasarkan hal ini maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana
sejarah terapi komplementer aromatherapy dan cara mengaplikasikanya dalam
keperawatan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
Tujuan Umum :
Mengetahui sejarah terapi komplementer dan bagaimana aplikasinya dalam
keperawatan.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui manfaat aromaterapi bagi kesehatan.
b. Mengetahui macam-macam aromaterapi.
c. Mengetahui manfaat aromaterapi untuk mengatasi masalah keperawatan.

DIII Keperawatan Regular XX


2
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Definisi Aromaterapi
Aromaterapi berasal dari kata “aroma”, yang artinya bau yang menarik yang
berasal dari tumbuhan (minyak essensial) atau rempah, dan berasal dari kata
“terapi”, yang artinya suatu perawatan yang dirancang untuk pengobatan.
Berbagai peninggalam seni dan lukisan dari kebudayaan kuno Mesir, China, dan
Persia memperlihatkan bahwa essens atau kandungan inti dari tumbuhan banyak
sekali digunakan dan dianggap sangat berharga oleh para pemuka agama, dokter,
dan penyembuh.
Aromaterapi merupakan proses penyembuhan kuno yang menggunakan sari
tumbuhan aromaterapi murni yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan tubuh, pikiran dan jiwa. Beberapa minyak sari yang umum
digunakan dalam aromaterapi karena sifatnya yang serbaguna adalah Langon
kleri, eukaliptus, geranium, lavender, lemon, peppermint, petigrain, rosemary,
pohon teh, dan ylang-ylang. Aromaterapi mempunyai efek yang positif karena
diketahui bahwa aroma yang segar dan harum bisa merangsang sensori dan
reseptor yang ada di hidung kemudian memberikan informasi lebih jauh ke area di
otak yang mengontrol emosi dan memori serta memberikan informasi ke
hipotalamus. Hipotalamus merupakan pengatur system internal tubuh, termasuk
sistem seksualitas, suhu tubuh, dan reaksi terhadap stress (Koensoemardiyah,
2009).

B. Sejarah Aromaterapi
Aromaterapi adalah istilah modern untuk praktik yang sudah dilakukan ribuan
tahun lalu, seperti yang dilakukan orang Mesir kuno. Sejarah aromaterapi sudah
setua sejarah peradaban. Aromaterapi sudah dikenal dan digunakan oleh penduduk
dari Yunani, Romawi, dan Mesir kuno sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib
Imhotep di Mesir menggunakan minyak esensial (minyak atsiri) untuk mandi,
pijat, serta pembalseman mayat. Sejarah Aromaterapi dapat kita telusuri kembali
lebih dari 3.500 tahun sebelum masehi, ketika wewangian untuk pertama kali
dicatat dalam sejarah peradaban manusia. Pada kenyataannya, sejarah aromaterapi
berkaitan dengan perkembangan pengobatan aromatik, yang pada mulanya
digabungkan dengan kepercayaan. Di jaman Mesir kuno untuk pertama kalinya

DIII Keperawatan Regular XX


3
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

membakar dupa dari kayu dan herbal beraroma.Perkembangan aromatik sebagai


obat menjadi dasar dari pertumbuhan aromaterapi.Minyak esensial Mesir: Myrrh
adalah ramuan yang paling populer digunakan untuk memproduksi minyak
esensial. Selain Myrrh, minyak lainnya yang terbuat dari kemenyan, spikenard,
cedarwood, kayu manis dll juga populer digunakan.

C. Aplikasi Aromaterapi
1. Sebagai parfum
Pemakaian aromaterapi yang paling mudah adalah dengan
memanfaatkannya sebagai parfum. Berhubung minyak esensial memiliki
intensitas wangi yang amat kuat, Anda cukup menitikkan satu tetes saja pada
pergelangan tangan, dan menggosokkan sisa minyak di pergelangan tangan
pada leher. Cara lain adalah meneteskan minyak ke dalam air di dalam botol
semprot dan menggunakannya sebagai mist untuk pemakaian berulang.
2. Dihirup
Penggunaan aromaterapi dengan cara menghirup dianggap sebagai
cara disebut dengan teknik inhalasi. Beberapa tetes minyak diteteskan ke
dalam baskom yang berisi air panas, kemudian wajah dihadapkan ke atas
baskom dengan menutup kepala dan muka menggunakan handuk, dengan cara
ini uap yang naik dapat terhirup seluruhnya.

3. Penguapan
Alat yang digunakan untuk menyebarkan aromaterapi dengan cara
penguapan ini mempunyai rongga seperti gua untuk meletakkan lilin kecil atau
lampu minyak dan bagian atas terdapat cekungan seperti cangkir biasanya
terbuat dari kuningan untuk meletakkan sedikit air dan beberapa tetes minyak
esensial (Sharma 2009 dalam Yogasara, dkk 2014). Cara penggunaannya
adalah mengisi cekungan cangkir pada tungku dengan air dan tambahkan
beberapa tetes minyak esensial, kemudian nyalakan lilin, lampu minyak atau
listrik. Setelah air dan minyak menjadi panas, penguapan pun terjadi dan
seluruh ruangan akan terpenuhi dengan bau aromatik. Proses penguapan dapat
berlangsung sekitar lima sampai enam jam.

DIII Keperawatan Regular XX


4
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

4. Campuran air mandi


Tuangkan beberapa tetes minyak esensial ke dalam air hangat yang
akan Anda gunakan untuk mandi berendam. Hirup dalam-dalam keharuman
yang menguar ke permukaan bersama uap air. Anda bisa menggunakan
minyak esensial saja atau mencampurnya dengan garam mandi yang biasa
dipakai sehari-hari. Jika ingin mencampurnya dengan garam mandi, pastikan
keharuman di antara keduanya selaras.
5. Campuran minyak pijat
Untuk meningkatkan manfaat pijat, teteskan minyak esensial ke dalam
minyak yang akan digunakan untuk memijat, seperti minyak zaitun, almond,
atau jojoba. Untuk minyak pijat, pilih yang aromanya netral dan tidak
menusuk hidung. Tambahan aromaterapi ke dalam minyak pijat akan
membuat Anda merasa lebih relaks dan segar setelahnya. Aromaterapi yang
biasa dipilih untuk pijat adalah lavender, ylang-ylang, dan jasmine.
6. Pengharum ruangan
Untuk mengharumkan ruangan, Anda bisa meneteskan minyak esensial
pada kain pelapis bantal, kasur, ataupun tirai. Anda juga bisa meneteskan
minyak pada wadah kain tebal atau spons dan meletakkannya persis di depan
blower pendingin ruangan, baik di dalam kamar ataupun mobil. Alternatif lain
adalah dengan meneteskan minyak esensial ke dalam alat diffuser yang bisa
menyebarkan uap air ke berbagai penjuru ruangan.
7. Pemakaian secara oral
Pemakaian minyak esensial juga dapat dilakukan secara oral alias
disantap. Tapi, hati-hati, karena tak semua jenis minyak esensial bisa
digunakan dengan cara ini. Untuk kepastiannya, Anda bisa membaca petunjuk
pemakaian pada kemasan atau menanyakannya secara langsung kepada
produsen. Pemakaian aromaterapi secara oral biasanya dilakukan dengan cara
meneteskan minyak esensial ke dalam minuman atau masakan.

DIII Keperawatan Regular XX


5
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

D. Jenis jenis Tanaman Aromaterapi


1. Melati
a. Definisi
Melati merupakan salah satu jenis bunga yang berasal dari Indonesia .
penggunaan melati dalam berbagai kegiatan kebudayaan sudah menjadi
ciri khas di Negara Indonesia, sehingga dengan terbiasanya masyarakat
Indonesia dengan aroma melati, diharapkan dapat memberikan rasa tenang
dan rileksasi kepada yang menghirupnya. Melati yang merupakan salah
satu jenis bunga dapat digunakan sebagai alternative dalam mengurangi
nyeri persalinan. Selain tanpa efek samping , aroma melati juga merupakan
wewangian yang sering dirasakan dan disukai oleh wanita.
b. Kandungan Komposisi
Aroma ekstrak melati ini mengandung ekstrak bunga melati dan
merupakan terapi nonfarmakologi yang aman dan tidak membahayakan
ibu dan janin.
c. Cara Penggunaan
Penggunaan melati yang telah dijadikan essensial oil memudahkan ibu
dengan cara menghirup aromanya ketika mengalami nyeri atau di saat his
(kontaksi). Sehingga ibu tidak perlu repot dan tidak harus dipusingkan
dengan peralatan atau tindakan yang membuat dia terganggu dengan
proses persalinan yang sedang dijalaninya. Metode aroma terapi ada
berbagai macam, essensial oil diserap oleh tubuh melalui
inhalasi/penghirupan , topical, oral, rectal, atau vagina. Penyerapan
melalui aplikasi topical dan inhalasi merupakan dua metode yng paling
umum digunakan. Zat aromatic dalam minyak essensial mudah menguap
dan memiliki wangi yang khas.
d. Manfaat
Bahwa aroma terapi dapat membantu mengurangi kecemasan ibu,
ketakutan dan atau nyeri selama proses persalinan. Penggunaan aroma
terapi selama proses kelahiran menurunkan kebutuhan penggunaan
pengurang nyeri.

DIII Keperawatan Regular XX


6
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

2. Lavender
a. Definisi
Bunga Lavender atau lavendel atau lavandula adalah salah satu
tanaman hias yang terkenal dan populer di manapun, tanaman asli yang
berasal dari kawasan pegunungan Mediterania, di mana ia tumbuh di baik
di medan yang berbatu. Dan hingga kini, tanama aromatik ini telah
dikembangkan hingga di seluruh Eropa selatan, Australia, dan Amerika
Serikat. Lavender adalah tumbuhan semak pendek, banyak memiliki
cabang dan bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian sekitar 60 sentimeter
( sekitar 24 inci ). Batang tanaman ini berongga pada bagian batang
bawah, bercabang , tegak, dan bertunas. Bagian daun atas berwarna abu-
abu hijau dan keperakan pada bagian bawah, berbentuk lonjong dan
meruncing, serta menempel pada bagian bawah tanaman. Bunga lavender
berwarna violet biru, dan yang memberikan minyak ramuan yang beroma
wangi. Batang bunga menjulang tinggi diatas daun, dan bunga melekat
pada batang hingga berjumlah 6 .
b. Kandungan Komposisi
Bunga lavender memiliki kandungan minyak yang mengeluarkan
aroma wangi. Bangian bunga ini biasanya dimanfaatkan dalam bentuk
ekstrak bunga lavender. Bunga lavender memiliki bulu-bulu halus pendek
yang berjumlah banyak dan berwarna putih. Tanaman lavender biasanya
diperbanyak secara generatif (menggunakan biji)
beberapa kandungan bunga lavender berikut ini :

 Linalool Asetat
 Monoterpene Hidrokarbon
 Camphene
 Alokasi Ocimene
 Limonene
 Geraniol
 Lavandulol

c. Cara Penggunaan

DIII Keperawatan Regular XX


7
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

Bunga lavender yang masih dalam keadaan segar dan mempunyai


kualitas bagus dapat diekstrak supaya minyak atsiri didalamnya bisa
diambil. Minyak atsiri yang terkandung dalam bunga lavender ini dapat
mengatasi berbagai keluhan kesehatan secara tradisional dan tidak ada
resiko atau efek samping penggunaan jika pemakaiannya sesuai aturan
yang benar.
Beragam produk yang terbuat dari bunga kering dan minyak essensial
tumbuhan bunga lavender ini dapat berupa minyak aroma terapi, gel,
ekstrak original, infus, lotion atau hand body, campuran teh herbal,
tincture bahkan berupa bunga kering secara utuh.

3. Daun Mint
a. Definisi
Daun mint (Mentha piperita L.) merupakan salah satu tanaman herbal
aromatik penghasil minyak atsiri yang disebut minyak permen (peppermint
oil) (Ardisela, 2012). Menurut Sastrohamidjojo (2004), bila minyak
permen (peppermint oil) diproses lebih lanjut akan diperoleh
kandungan menthol. Penyulingan dilakukan pada 70-80%
kandungan menthol pada minyak permen (peppermint oil) dengan cara
pengurangan tekanan, sehingga didapatkan bentuk kristal yang berwarna
putih dan memiliki bau khas.
b. Kandungan Komposisi
Kandungan utama dari minyak daun mint (Mentha piperita
L.) adalah menthol, menthone dan metil asetat, dengan
kandungan menthol tertinggi (73,7-85,8%) (Hadipoentyanti, 2012;
Padalia et al, 2013). Selain itu, kandungan monoterpene, menthofuran,
sesquiterpene, triterpene, flavonoid, karotenoid, tannin dan beberapa
mineral lain juga ditemukan dari minyak daun mint (Mentha piperita L.)

c. Manfaat

Daun mint (Mentha piperita L.) banyak dimanfaatkan dalam industri


farmasi, rokok, makanan antara lain untuk pembuatan pasta gigi, minyak
angin, balsam, kembang gula dan lain-lain (Hadipoentyanti, 2012).
Berdasarkan penggunaannya sebagai bumbu, mint (Mentha piperita

DIII Keperawatan Regular XX


8
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

L.) dapat digunakan untuk bumbu daging, ikan, saus, sup, masakan rebus,
cuka, minuman teh, tembakau, dan minuman anggur. Ujung daun yang
segar dari seluruh jenis mint juga digunakan dalam minum-minuman,
buah, saus apel, es krim, jeli, salad, dan sayur. Sedangkan, dalam dunia
kedokteran, kandungan ekstrak minyak daun mint yang mudah menguap
yaitu menthol digunakan untuk sakit perut, pereda batuk,
inhalasi, mouthwashes, pasta gigi, dsb. Daun mint (Mentha piperita
L.) digunakan oleh para herbalis sebagai antiseptik, antipruritik, dan obat
karminatif.
Sedangkan ekstrak tanamannya memiliki kandungan radioprotektif,
antioksidan, antikarsinogenik, antialergik, antispasmodik. Selain itu,
aroma dari peppermint dapat digunakan sebagai inhalan untuk sesak napas,
bahkan peppermint tea juga digunakan untuk pengobatan batuk,
bronchitis, dan inflamasi pada mukosa oral dan tenggorokan.
4. Buah Bergamot
a. Definisi
Buah bergamot seukuran jeruk, jika sudah masak buahnya berwarna
kuning mirip lemon, dan memiliki aroma menyenangkan. Buah Bergamot
tumbuh di pohon-pohon kecil yang mekar selama musim dingin. Jeruk
bergamot berasal dari Asia dan secara komersial tumbuh di Calabria, di
Perancis, dan di Pantai Gading. Buah memiliki aroma pedas, lembut,
ringan dan menyegarkan. Di Calabria, Bergamot digunakan sebagai obat
herbal untuk malaria serta digunakan dalam aromaterapi.

Selain itu, Bergamot digunakan sebagai antidepresan, dan menenangkan


dan menyegarkan untuk sistem saraf. Hal ini sangat berguna sebagai
antiseptik dan digunakan sebagai penolak serangga.
b. Kandungan Komposisi
- senyawa asetat
- linalyl
- alkohol linalool
c. Manfaat
Beberapa manfaat paling umum dari minyak esensial bergamot meliputi:

DIII Keperawatan Regular XX


9
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

 Bekerja sebagai antidepresan kuat


 Mengurangi nyeri
 Membantu menyembukan infeksi
 Menenangkan iritasi kulit
 Bekerja sebagai obat penenang
 Membersihkan kulit berminyak
 Membunuh kuman dan bakteri
 Mengurangi stres
 Mengurangi batuk
 Karena meningkatkan sekresi hormon, minyak esensial bergamot
mengurangi sensitifitas saraf yang memicu rasa sakit.

5. Kenanga

a. Definisi
Bunga Kenanga (Canangium Odoratum Baill) sering disebut kenongo
(Bahasa Jawa) Kenanga sering pula disebut Kenongo (Jawa), Makosoi
(Fiji), Cadenia (Spanyol) merupakan tanaman dari family annonaceae
adalah tanaman dengan bunga yang baunya sangat khas diduga berasal
dari Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bunga kenanga sering dijadikan
bunga tabur & pohonnya sebagai peneduh di halaman rumah atau di tepi
jalan.
Bunga ini merupakan tanaman liar yang dapat tumbuh mencapai 30
meter & dapat tumbuh subur pada daerah yang ketinggiannya mencapai
1200 meter dari permukaan laut & biasanya dikenal sebagai pohon
parfum, seperti bunga pagoda & bunga melati, bunga kenanga juga sering
dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Orang-orang tua dulu sering
menggunakan bunga kenanga untuk mengobati batuk akibat bronkhitis,
obat sesak nafas serta malaria.
b. Kandungan Komposisi

 Asam bensoat

 Geraniol,

DIII Keperawatan Regular XX


10
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

 Farnesol,

 Bensin asetat,

 Eugenol,

 Kadinen,

 Linalool,

 Sadrol

 Serta pinen.

c. Manfaat

 Sebagai Aroma Terapi


 Membantu Mengatasi Kulit Kering

 Sebagai Bahan Luluran

 Mencegah Bau Badan

 Membantu Menyembuhan Penyakit Kuning

 Untuk Mengatasi Demam Saat Nifas

 Dapat Membantu Mengobati Encok (Rematik)

 Untuk Gatal Akibat Gigitan Serangga

 Mengobati Scabies

 Untuk Mengobati Sakit Kepala

6. Jeruk Pahit

a. Definisi

Jeruk pahit merupakan salah satu tumbuhan berbunga


anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan).
Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa
masam yang segar, meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki
rasa manis. Buah ini biasanya digunakan untuk minyak atsiri, parfum, dan
minuman.

b. Kandungan Komposisi

DIII Keperawatan Regular XX


11
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

 Beta Karoten
 Bioflavonoid
 Protein nabati
 Lemak
 Karbohidrat
 Kalsium
 Fosfor
 Retinol
 Asam askorbat
c. Manfaat
Aromaterapi yang Menyejukan, Ambillah 2-3 tetes aromaterapi jeruk dan
campurkan dengan air, panaskan. Letakkan didepan kita. Setelah itu,
pejamkan mata dan lakukan olah pernapasan seperlunya atau sekadar
meditasi memusatkan pikiran. Lakukan selama 10 menit. Badan akan
menjadi segar, tenang dan penuh semangat. Uap yang di timbulkan dari
aromaterapi jeruk menimbulkan perasaan tenang dan menyenangkan.
Teteskan minyak jeruk secukupnya pada bath tub dan berendamlah dengan
air hangat. Badan menjadi segar, sehat dan aromanya yang menenangkan
membuat pikiran menjadi rileks. Cara mandi jeruk ini juga banyak
diterapkan di rumah-rumah kecantikan yang bertujuan untuk
menghilangkan stress dan memunculkan kembali ketenangan pikiran.

7. Rosemary
a. Definisi
Nama “rosemary” berasal dari bahasa Latin untuk “embun” (ros) dan
“laut” (marinus), atau “embun dari laut”. Tanaman ini juga kadang-kadang
disebut anthos, yang dalam Bahasa Yunani kuno berarti “bunga”.
b. Manfaat
Rosemary memiliki nilai antioksidan 3.300, kekuatan melawan radikal
bebas setara dengan goji berry. Senyawa dalam rosemary yang
bertanggung jawab untuk manfaat pengobatan adalah carnosol, Selain
menjadi antioksidan kuat, carnosol juga dikenal untuk sifat anti-kanker dan
anti-inflamasi. Selain itu aromaterapi dari bunga ini juga bersifat sebagai

DIII Keperawatan Regular XX


12
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

stimulan dan analgesik yang bisa digunakan untuk meredakan sakit kepala
dan nyeri otot. Caranya adalah dengan mencampurkan 2 tetes minyak
rosemary, 1 sendok teh minyak kelapa dan oleskan pada bagian tubuh
yang nyeri. Selain meredakan peradangan dan menghentikan pertumbuhan
sel kanker, penelitian menemukan rosemary juga sangat efektif untuk
kegunaan lain yaitu untuk penebal rambut, mengurangi nyeri otot,
memperlancar peredaran darah, meredakan sakit kepala dan untuk
mengurangi masalah bau badan.

8. Sereh
a. Definisi
Citronella essential oil (minyak esensial atau minyak atsiri sereh
wangi) telah digunakan selama berabad-abad di Cina, Indonesia dan Sri
Lanka untuk mengurangi ruam, inflamasi, infeksi, rasa sakit dan kondisi
kesehatan lainnya. Citronella oil memiliki konsentrasi tinggi antioksidan
dan fitokimia yang berasal dari batang dan daun sereh wangi
(Cymbopogon nardus). Minyak ini banyak digunakan sebagai minyak
wangi alami, penolak serangga, serta menjadi bagian dalam produk
kecantikan dan rumah tangga. Menurut puluhan studi klinis, citronella oil
(minyak sereh wangi) murni memiliki sifat antiseptik, antimikroba dan
antijamur. Minyak ini berwarna kekuningan dan memiliki aroma yang
segar dan seperti buah sitrus, sehingga mengingatkan kita akan aroma
rumput segar yang manis.
b. Kandungan Komposisi
Citronella Ceylon diperoleh dari tumbuhan Cymbopogon nardus
Rendle dan memiliki bahan-bahan aktif berikut: geraniol (18 persen
hingga 20 persen), limonene (9 persen hingga 11 persen), methyl
isoeugenol (7 persen hingga 11 persen), citronellol (6 persen hingga 8
persen) dan citronellal (5 persen hingga 15 persen).
Citronella Ceylon memiliki aroma yang mirip dengan buah jeruk (citrus
fruit) dan dan cinnamon (kayu manis).
c. Manfaat
 Pengusir Serangga Alami Citronella telah terdaftar sebagai penolak
serangga di Amerika Serikat sejak tahun 1948. Citronella bahkan

DIII Keperawatan Regular XX


13
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

mampu mengusir nyamuk Aedes aegypti, yang menyebarkan “demam


berdarah.”Menurut beberapa penelitian, Anda perlu kembali
mengoleskan citronella oil setiap 30-60 menit untuk mempertahankan
efektivitasnya sebagai pengusir serangga. Anda dapat
mengkombinasikan citronella oil dengan beberapa tetes minyak
kelapa dan mengoleskannya ke tubuh seperti lotion. Cara lain,
larutkan beberapa tetes citronella oil dalam botol semport berisi air
dan gunakan untuk menyemprot kulit atau pakaian Anda.
Menerapkan citronella oil langsung ke tubuh dianggap lebih efektif
untuk memerangi serangga dibanding dalam bentuk lilin aromaterapi.

 Anti-inflamasi dan Pereda Nyeri Karena sifat antioksidan dan


kemampuan untuk meningkatkan aliran darah, citronella sering
digunakan sebagai pengobatan arthritis alami, khususnya untuk
mengurangi nyeri yang terkait dengan masalah ortopedi seperti
osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Kombinasikan 2-3 tetes
citronella oil dengan carrier oil seperti minyak kelapa dan pijatkan ke
sendi dan otot yang bengkak, atau berendam dalam air citronella
hangat untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri.

 Mengurangi Stres, Citronella oil (minyak sereh wangi) bermanfaat


menenangkan pikiran dan berkontribusi mengurangi stres serta
membuat tidur menjadi lebih nyenyak. Anda bisa mendifusikan di
rumah, memijatkan ke kulit atau menyemprotkannya ke sprei tempat
tidur.

 Membantu Pencernaan, Citronella mendukung organ pencernaan


dengan mengurangi peradangan dan membantu detoksifikasi hati,
perut dan usus. Senyawa tertentu dalam citronella mencegah
pertumbuhan bakteri dalam saluran pencernaan dan mempercepat
penyembuhan penyakit serta luka. Minyak ini juga mampu
membunuh organisme (parasit atau cacing) dalam usus kecil dan
besar. Anda bisa menelan citronella oil dalam jumlah kecil untuk
memberi perlindungan terhadap leaky gut syndrome (sindrom usus
bocor), penyakit autoimun, infeksi pada usus, saluran kencing,
kandung kemih, saluran pencernaan, prostat, dan ginjal.

DIII Keperawatan Regular XX


14
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

E. Pathway Distribusi Aromatherapi


Essential Oil

Method of delivery

Liqui Vapo
d r

Internal Externa Inhalation


l
Oral Dermal
Lung
Mouth Skin Nose

Stomach Brain
Muscle

Small interestine tissue Hormon and


Joint neurochemica
Large interestine
l release
Mental/emotional
Heart Blood stream
effect

Body tissue Reproductive


Liver pancreas
and organ organ

Excretio
n

DIII Keperawatan Regular XX Skin Kidneys Lung


15

Bladder
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

DIII Keperawatan Regular XX


16
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
Aromaterapi merupakan proses penyembuhan kuno yang
menggunakan sari tumbuhan aromaterapi murni yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan tubuh, pikiran dan jiwa.
Aromaterapi sudah dikenal dan digunakan oleh penduduk dari Yunani,
Romawi, dan Mesir kuno sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib Imhotep di
Mesir menggunakan minyak esensial (minyak atsiri) untuk mandi, pijat, serta
pembalseman mayat. Di dunia medis sudah dilakukan penelitian bahwa
aromaterapi merangsang bagian otak dan mempengaruhi kesehatan fisik,
emosional, dan mental. Selain itu dalam pandangan agama dan budaya di
Indonesia ternyata aromateraphy dipakai sehari-hari karena diyakini memiliki
banyak manfaat.
B. Saran
Berdasarkan dari penelitian yang ada aromateraphy banyak memiliki
manfaat baik di dunia kesehatan maupun non kesehatan, sebaiknya
aromateraphy bisa dikembangkan lagi untuk mengambil banyak manfaatnya
khususnya bagi kesehatan.

DIII Keperawatan Regular XX


17
Makalah Keperawatan Komplementer 2019

DAFTAR PUSTAKA
Dwijayanti, W., dkk. (2014). Efek aromaterapi lavender inhalasi terhadap intensitas nyeri
pasca sectio caesaria. Medica Hospitalia. 2(2), 120-125.

Jaelani. 2009. Aromaterapi. Jilid Pertama. Edisi Pertama, Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Rifkia, V., 2011. Sejarah Aromaterapi di Mesir Kuno. Universitas Indonesia.


https://www.atsirich.com/249/11-manfaat-efek-samping-citronella-oil-minyak-sereh-wangi/
diunggah pada 27 Juli 2019 pukul 08.02 WIB

https://www.google.com/amp/supermom.lokavor.studio/2018/03/13/minyak-sereh-untuk-
aromaterapi/amp diunggah pada 27 Juli 2019 pukul 08.05 WIB

https://disehat.com/manfaat-aromaterapi-peppermint-untuk-kesehatan/ diunggah pada 26 juli


2019, 09.34 WIB

https://www.atsirich.com/165/9-manfaat-efek-samping-ylang-ylang-essential-oil-minyak-
kenanga/ diunggah pada 26 Juli 2019, 15.30 WIB

https://www.atsirich.com/103/13-manfaat-kegunaan-bergamot-essential-oil-minyak-
bergamot/ diunggah pada 27 Juli 2019, 19.30 WIB

DIII Keperawatan Regular XX


18

Anda mungkin juga menyukai