Anda di halaman 1dari 5

ETIKA DAN PRANATA ARSITEKTUR

ETIKA DAN PRANATA DI LINGKUNGAN ARSITEKTURAL SUMATERA SELATAN

DOSEN MATA KULIAH : IR. H. CHAIRUL MUROD, MT

NAMA MAHASISWA : FINCEN KEMURNIAN HIA

NIM : 03061381520056

TAHUN AJARAN 2017

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA


Etika dan pranata di lingkungan Arsitek
I. Latarbelakang
Arsitek merupakan profesi yang sangat spesifik, karena dalam melakukan praktik arsitektur
harus mampu menangkap suatu pesan ataupun keinginan daripada pengguna jasa, agar dapat
diwujudkan menjadi suatu karya bangunan yang fungsional beserta lingkungan binaannya. Arsitek
dalam keprofesiannya juga harus memperhatikan kondisi sekitar perancangannya dibangun,
apakah ada pihak yang dirugikan baik manusia, sumber daya alam, budaya kedaerahan sekitar.
Bahkan arsitek haruslah mampu mengikuti perubahan perkembangan dunia yang terus terjadi, jelas
bukan keahlian yang mudah tanpa dilator belakangi oleh pendidikan dan pengalaman.
Di Indonesia sendiri pendidikan arsitektur dimulai sekitar tahun 1950-an, kemudian
diikuti oleh bebrapa organisasi keprofesian dan semakin berkembang kepada munculnya sejumlah
spesialisasi keahlian. Beraitan dengan hal tersebut, apresiasi masyarakat pada keahlian ini pun
tumbuh dengan pesat, sehingga pembangunan sarana dan prasarana kian menjadi andalan untuk
melakukan pembangunan ekonomi. Kini peran profesi arsitek di Indonesia telah banyak mewarnai
pembangunan fisik negeri ini, bahkan sudah sampai tahap memfasilitasi pembangunan bagi
masyaraat kurang mampu di daerah kumuh, perumahan dan pemuiman korban bencana alam
sehingga tidak hanya dinikmati kalangan maysrakat mampu.
Semakin berkembangnya profesi arsitek ini terutama di kota palembang membuat
menjamurnya sarjana-sarjana arsitek dari dalam maupun luar kota Palembang. Hal ini menimbulkan
semakin tingginya persaingan antara sesama arsitek. Bagi kalian yang akan menghadapi arsitektur
baik yang masih dalam jenjang pendidikan maupun yang sedang mengambil master arsiteknya, perlu
lah diketahui adanya peraturan tertulis yang ada di dalam dunia kerja arsitek. Aturan tersebut diatur
dalam Etika dan Pranata dalam Arsitektur. Berikut saya akan membahasnya dalam page selanjutnya.

II. Rumusan Masalah


- Apa itu profesi arsitek?
- apa keterkaitan etika dan pranata dalam profesi arsitek?
III. Pembahasan
1. Definisi Profesi Arsitek
a. Definisi Arsitek
Sumber : Budiharjo. E.1997, Jati Diri Arsitek
Kata Arsitek berasal dari bahasa Yunani, Architekton yang merupakan rangkaian dua kata yaitu
Archi yang berartipemimpin atau yang pertama, dan Tekton yangberarti membangun. Jadi
Arsitek adalah pemimpin pembangunan (master builder).

Marcus Pollio Vitruvius (1486)


Ada tiga aspek penting dalam arsitektur, yaitu :
 firmitas - kekuatan atau konstruksi
 utilitas - kegunaan atau fungsi
 venusitas - keindahan atau estetika

Sumber : Buku Merah IAI ( Ikatan Arsitektur Indonesia )


Arsitek adalah sebutan ahli yang mempunyai latar belakang atau dasar pendidikan tinggi
Arsitektur dan atau yang setara serta mempunyai kompetensi yang diakui, melakukan praktek
Profesi Arsitek, sesuai ketentuan organisasi profesi arsitek serta telah memiliki Sertifikat IAI.

b. Definisi Keprofesian

Schein, E.H (1962)


Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang
sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat

Hughes, E.C (1963)


Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang diderita
atau terjadi pada kliennya

Daniel Bell (1973)


Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan
secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh
sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani
masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi
mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat
mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyaraka

c. Definisi Profesi Arsitek

Profesi Arsitek adalah keahlian dan kemampuan penerapan dibidang perencanaan perancangan
arsitektur dan pengelolaan proses pembangunan lingkungan binaan yang diperoleh melalui
pendidikan tinggi arsitektur dan atau yang diakui oleh Organisasi serta dari pengalaman
penerapan pengetahuan ilmu dan seni tersebut, yang menjadi nafkah dan ditekuni secara terus-
menerus dan berkesinambungan

1. Keterkaitan Etika dan pranata dalam profesi Arsitek


(seluruh arsitek di kota palembang, Organisasi Arsitek IAI, pemerintah)

Nilai Etika :

- Profesi harus dipandang sebagai pelayanan dan oleh karena itu sifat “tanpa pamrih” menjadi
ciri khas dalam mengembangkan profesi.
- Pelayanan profesional dalam mendahulukan kepentingan pencari keadilan mengacu pada
nilai-nilai luhur.
- Pengembangan profesi harus selalu berorientasi pada masyarakat sebagai keseluruhan.
- Persaingan dalam pelayanan berlangsung secara sehat sehingga dapat menjamin mutu dan
peningkatan mutu pengemban profesi
- Sebuah badan yang beranggotakan anggota profesional yang memiliki integrasi profesi dan
menjunjung tinggi Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek.
- Dewan ini berfungsi untuk melakukan tinjauan atas kode etik yang sudah ada untuk
kemudian membuat usulan penyempurnaan, memberikan edukasi etika profesi kepada
anggota, dan menjadi badan tempat menyelesaikan permasalah dan pelanggaran kode etik
yang dilakukan oleh anggota IAI
Nilai Pranata :

- UU – Ars diperlukan untu melindungi kepentingan masyaraat luas dengan mengatur arsitek
dan prakte arsitek
- Arsite dan aryanya bukan seedar komoditas niaga, karna arsitek berakar dari nilai seni
budaya yang memerlukanpengaturan khas untuk dapat berkembang. Yang nantinya kan jadi
cermin budaya masyaraat Indonesia
- UU – Ars diperlukan untuk mengaui keberadaan arsite sebagai ahli dalam bidang peerjaan
lingkungan binaan sesuai dengan pendidikan yang diterimanya, dan memenuhi hak
masyarakat untuk hidup dalam lingungan binaan yang baik dan nyaman
- UU – Ars menjadi salah satu alat untuk mensejajarkan diri dalam tata pergaulan dan dunia
profesi arsitek sala internasional
- UU – Ars diperlukan sebagai usaha turut menghhidupan institusi demokrasi Indonesia
- UU – Ars menegaskan siapa yang berhak melakukan pratek arsitek

IV. Kesimpulan dan penutup

Demikian keterkaitan etika dan pranata di di dalam lingkungan keluaraga dan masyarakat.
Jiak masih banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam makalah saya saya mohon
maaf karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih
dan semoga apa yang saya tulis ini dapat ber manfaat bagi pembaca.

-Sekian-

Anda mungkin juga menyukai