Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Diabetes Melitus ( DM ) adalah penyakit kronis yag terjadi ketika
pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak dapat
secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan. Insulin adalah hormon
yang mengatur gula darah. Hiperglikemia atau gula darah yang meningkat,
merupakan efek umum dari diates yang tidak terkontrol, dan dari waktu ke
waktu menyebabkan kerusakan serius pada banyak system tubuh, khususnya
saraf dan pembuluh darah ( WHO, 2011)

Tujuan terapi diabetes melitus adalah untuk mencapai kadar glukosa


normal tanpa terjadi hipoglikemi serta memelihara kualitas hidup yang baik.
Lima komponen yang harus diperhatikan dan diikuti pasien dalam
penatalaksanaan umum diabetes yaitu diet, latihan, pemantaun kadar glukosa
darah, terapi serta pendidikan ( Smeltzer,et al 2010 )

International Of Diabetic Federation ( IDF, 2015 ) menyatakan tingkat


prevalensi global penderita DM pada tahun 2014 sebesar 8,3% dari
keseluruhan penduduk di dunia dan mengalami peningkatan pada tahun 2014
menjadi 387 juta kasus. Indonesia merupakan negara yang menempati urutan
ke tujuh dengan urutan DM sebesar 8,5 juta penderita. Angka kejadian DM
menurut data Riskesdas ( 2013) terjadi peningkatan dari 1,1% di tahun 2007
meningkat menjadi 2,4% di tahun 2013 dari keseluruhan penduduk sebanyak
250 juta jiwa. Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang tidak
dapat disembuhkan akan tetapi dapat dikendalikan, dengan cara penderita
diabetes melitus harus patuh dalam kontrol. Penderita diabetes melitus di
provinsi Banten menempati urutan kelima terbesar sebanyak sebesar 1,3%
Penderita ( Dinkes Cilegon, 2017 ). Berdasarkan data dari register, pasien
diabetes melitus yang dirawat di ruang Nusa Indah RSUD kota Cilegon dari
bulan desember 2018 sampai dengan februari 2019 berjumlah 115 orang.

1
Dalam setiap bulannya diruang nusa indah pasien DM termasuk 10 penyakit
terbesar dan menempati urutan pertama ,dengan persentasi 25%,pasien
dirawat disertai dengan komplikasi dan dengan hari rawat yg panjang lebih
dari 5 hari. Pengelolaan DM dapat dilakukan dengan terapi Farmakologis dan
non farmakologis, pengelolaan terapi farmakologis yaitu pemberian insulin
dan pemberian obat hipoglikemik oral. Terapi nonfarmakologi meliputi diet,
dan latihan jasmani ( senam Kaki ). Berdasarkan hasil wawancara dengan
perawat dan ahli gizi sudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang asupan
gizi tapi membutuhkan beberapa hari agar gula darah stabil.

Berdasarkan hal tersebut kelompok mengambil pasien dengan diagnosa


medis DM dan untuk menurunkan kadar gula darah kelompok memberikan
terapi nonfarmakologi yaitu mengajarkan senam kaki diabetes pada pasien
DM. Latihan senam kaki merupakan salah satu dari empat pilar utama
penatalaksanaan diabetes melitus ( PERKENI , 2006 ) latihan jasamani dapat
menurunkan kadar gula darah karena latihan jasamani akan meningkatkan
pemakaian glukosa oleh otot yang aktif ( Yunir & Soebari, 2009 ).

Latihan Jasmani ( Senam kaki ) sangat dianjurkan untuk pasien diabetes


mellitus. Maka dari itu perlunya kita menjaga kesehatan agar terhindar dari
penyakit. Sangat penting peran perawat pada kasus diabetes melitus antara
lain sebagai pemberi asuhan keperawatan dimana perawat memberikan
kebutuhan dasar manusia yang diutuhkan dengan menggunakan proses asuhan
keperawatan, perawat sebagai advokat diamana memberikan infornasi kepada
pasien dan keluarga dalam mengambil keputusan atas tindakan yang akan
diberikan kepada pasien, sebagai pendidik dimana perawat akan membantu
pasien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit,
bahkan tindakan yang diberikan untuk merubah perilaku. Sebagai coordinator
dimana perawat akan memberikan pengarahan serta perencanaan dalam
pelayanan kesehatan dengan tim kesehatan lain agar pelayanan kesehatan
dapat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasien. Sebagai kolaborator
perawat akan berkolaborasi dengan tim lainnya untuk melakukan pelayanan

2
asuhan keperawatan, sebagai konsultan dimana perawat akan bereperan
sebagai tempat untuk berkonsultasi terhadap tindakan keperawatan yang
sesuai dengan asuhan keperawatan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Hal ini menjadi dasar keinginan kelompok untuk mengelola pasien


dengan kasus diabetes melitus. Oleh Sebab itu berdasarkan latar belakang masalah
maka perumusan masalah mengenai pada kasus ini ialah “ Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Diabetes Melitus “

TUJUAN MAKALAH
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan pada klien
dengan diagnosa Diabetes Melitus
b. Tujuan Khusus
1) Mahasiswa mampu mengkaji klien dengan kasus diabetes melitus
2) Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa dari pengkajian Diabetes
Melitus
3) Mahasiswa mampu menyusun rencana dalam pelaksanaan perawatan
diabetes melitus
4) Mahasiswa mampu melakukan tindakan sesuai rencana yang telah
disusun
5) Mahasiswa mampu mengevaluasi dari rencana tindakan yang telah
disusun dan dilakukan.
1.3 MANFAAT MAKALAH
Manfaat yang bisa kita dapat sebagai mahasiswa dalam makalah ini yaitu :

3
a. Bisa memahami konsep dasar penyakit pada pasien dengan Diabetes
Melitus
b. Bisa memahami konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan Diabetes
Melitus
c. Bisa melakukan senam kaki diabetes dan mengajarkan pada pasien
diabetes melitus

Anda mungkin juga menyukai