MAKALAH
ID FAKULTAS TEKNIK
Di susun oleh:
Agus Salim. S
15-022-014-076
FAKULTAS TEKNIK
2018/2019
Kata Pengantar
Puji syukur kehadhlirat Allah SWT, karena dengan berkah, rahmat dan hidayah-Nya
diktat ini dapat diselesaikan.
Tujuan utama dari penulisan diktat ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam
memahami tentang Islam dan ilmu pengetahuan. Dengan adanya diktat ini diharapkan
mahasiswa dapat mengefisiensikan proses dan waktu pema-haman terhadap materi
yang disampaikan oleh dosen yang bersangkutan di depan kelas tanpa kehilangan
waktu untuk mencatat.
30, januari,2019
Penulis
Daftar Isi
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
pikiran tersebutlah, kita selalu akan berinteraksi dengan ilmu. Akal yang
baik dan benar, akan terisi dengan ilmu-ilmu yang baik pula. Sedangkan
teknologi, dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan itu sendiri. Namun, dalam mempelajari dan mengaplikasikan
iptek itu sendiri, harus memperhatikan beberapa hal yang penting.
Tidak semua sains dan teknologi yang diciptakan para ilmuwan itu baik
untuk kita. Terkadang ada pula yang menggunakan bahan – bahan
berbahaya bagi kesehatan lingkungan sekitar. Beberapa dari mereka ada
yang menyalahgunakan hasil penelitian tsb. Sesungguhnya Allah
melarang kita membuat pengrusakan di bumi, seperti dalam firman-Nya
dalam (Q.S. Al-A’raf : 56). “Dan janganlah kamu membuat kerusakan
dimuka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepadaNya
dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang – orang yang
berbuat baik.”
Kita sebagai manusia, tak lepas dari tanggung jawab kita sebagai
khalifah dimuka bumi. Dimana kita ditugaskan untuk menjaga bumi dan
seluruh isinya agar tetap asri. Ada alasan mengapa Allah menciptakan
kita sebagai khalifah dibumi ini?!!, yaitu karena manusia memiliki akal
untuk berfikir dan mengenali lingkungannya. Inilah yang membedakan
manusia dengan makhluk hidup lainnya. Bahkan malaikat pun pernah
protes lantaran adam memiliki jabatan sebagai khalifah. Seperti yang
dikatakan Allah dalam firman-Nya Q.S. Al-Baqarah : 34 “Dan ingatlah
tatkala kami berkata kepada malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam!
Maka sujudlah mereka, kecuali iblis enggan dia dan menyombongkan diri,
karena dia adalah dari golongan makhluk yang kafir.” Dengan surat
tersebut menjelaskan bahwa kemampuan berfikir itulah yang membuat
manusia dijadikan sebagai khalifah dimuka bumi ini jika dibandingkan
dengan malaikat yang kita ketahui sebagai makhluk yang maksum dari
dosa. Bisa disimpulkan bahwa untuk menjadi khalifah tidak hanya
5
bertasbih menyebut asma-Nya tapi juga kemampuannya dalam mengenali
lingkungannya dan berfikir. Ini adalah karunia yang besar bagi kita.
Seharusnya kita bersyukur dan mampu memanfaatkannya dengan baik.
1.2 RumusanPermasalahan
6
BAB II
PEMBAHASAN
Kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm" yang berarti memahami, mengerti,
atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan
dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti
mengetahui masalah-masalah sosial, dan lain sebagainya.
7
Di mesir mulai tumbuh berbagai gagasan ilmiah dari pengetahuan
arsitektur, ilmu gaya, ilmu hitung, ilmu ukur. Semua ilmu ini penting untuk
keperluan membangun berbagai kuil, istana, dan piramid. Ilmu bedah dan
ilmu kedokteran juga mulai dikembangkan di Mesir, di Babilonia
dikembangkan berbagai gagasan ilmiah dari ilmu bintang dan ilmu pasti.
Suatu hal lain yang perlu diketahui bahwa masih melekat pada
pertumbuan ilmu pada masa yang pertama ini adalah adanya penjelasan
penjelasan yang persifat gaib. Pada masa berikutnya di Yunani Kuno
antara tahun 600-30 S.M mengenal siapa para pengembang ilmu serta
tempat dan tahun kelahirannya.
Ada dua jenis ilmu yang dipelajari yang pada waktu itu mendekati
kematangannya, pertama, ilmu kedokteran, praktek yang setidaknya
mencoba menerapkan metode yang berdisiplin dalam pengamatan dan
penarikan kesimpulan, dan kedua, geometri, yang sedang mengumpulkan
setumpukan hasil di seputar hubungan-hubungan antara ilmu hitung yang
disusun secara khusus dan sedang mendekati masalah-masalah struktur
logis serta masalah-masalah definisi. Imuwan-ilmuwan yang terkemuka
pada waktu itu di antaranya adalahThales (±525-654 s.M.) merupakan
ilmuwan yang pertama di dunia karena ia memplopori tumbuhnya Ilmu
Bintang, Ilmu Cuaca, Ilmu Pelayaran, dan Ilmu Ukur dengan berbagai
ciptaaan dan penemuan penting. Ilmuwan Yunani Kuno kedua adalah
Pythagoras (578?-510 s.M.) merupakan ahli Ilmu Pasti. Ilmuwan Yunani
Kuno yang ketiga adalah Democritus (±470-±400 s.M.), gagasan
ilmiahnya yang terkenal ialah tentang atom.
8
ketatalaksanaan serta mengatuur hukum dan pemerintahan. Bangsa ini
tidak menekankan soal-soal praktis dan mengabaikan teori ilmiah,
sehingga pada masa ini tidak muncul ilmuwan yang terkemuka.
Perkembangan berikutnya pada zaman pertengahan, ribuan naskah
pengetahuan dari Zaman Yunani Kuno yang terselamatkan dan
diterjemahkan dalam bahasa Arab oleh cendekiawan Muslim dan
sebagian ditambahi catatan ulasan, abad VII dan VIII Kaum Muslim
meguasai wilayah-wilayah Asia Kecil sampai Mesir dan Spanyol. Kota-
kota yang merupakan pusat-pusat kebudayaannya ialah Bagdad,
Damaskus, Kairo, Kordoba, dan Toledo. Ilmuwan-ilmuwan Muslim yang
terkenal seperti Al-Razi (865-925) dan Ibnu Sina (980-1037) adalah ahli
ilmu Kedokteran, Jabir ibn Hayyan (±721-±815) dalam Pengetahuan Kimia
dan obat-obatan, serta dalam Ilmu Penglihatan oleh Ibn al-Haytham (965-
1038).
Pada abad XI bangsa-bangsa Eropa Utara berangsur-angsur mengetahui
perkembangan pengetahuan ilmiah yang berlagsung di daerah Muslim.
Dan dengan sebab itu Abad XIV-XVI dikenal Zaman Pencerahan
(renaissance) di Eropa, ditandai dengan kelahiran kembali semua ilmiah
maupun pengetahuan kemanusiaan dari Masa Yunani Kuno. Ilmuwan
yang terkemuka saat itu ialah Nicolaus Copernicus (1473-1543) seorang
peletak dasar Ilmu Bintang Modern. Lainnya adalah Andreas Vesailus
(1514-1564) ahli Ilmu Urai Tubuh Modern. Dengan berakhirnya Zaman
Pencerahan dunia memasuki Zaman Modern mulai Abad XVII, pengertian
ilmu yang modern dan berlainan dengan ilmu lama atau klasik mulai
berkembang dalm abad ini. Perkembangan ini terjadi karena
perkembangan 3 hal, yaitu perubahan alam pikiran orang, kemajuan
teknologi, dan lahirnya tata cara ilmiah. Pada Zaman ini banyak
melahirkan ilmuwan dengan teori baru di bidang ilmu pengetahuan yang
beragam. Misal, Isaac Newton (1642-1727) penemu Kaidah Gaya Berat
dan Teori Butir Cahaya, Thomas Robert Malthus (1766-1834) Teori
Kependudukan. Setelah memasuki Abad XX pertumbuhan ilmu di dunia
9
mengalami ledakan, karena boleh dikatakan setiap tahun puluhan
penemuan hasil penelitian para ilmuwan muncul.
1. Objektif.
Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan
masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya
dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih
harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah
kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya
disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti
atau subjek penunjang penelitian.
2. Metodis
Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi
kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk
menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani
“Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode
tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis.
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu
objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur
dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh,
menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat
10
menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis
dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal.
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang
bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut
180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat.
Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal)
yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya
adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas
dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
11
5. Menyadarkan kita akan keesaan Allah SWT
6. Menjawab pertanyaan yang dari dulu diajukan oleh nenek moyang
kita melalui penelitian ilmiah.
12
2.2 Akal dan Wahyu dalam Islam
1. Definisi Akal
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akal adalah daya pikir untuk
memahami sesuatu atau kemampuan melihat cara-cara memahami
lingkungannya. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan akal adalah
gabungan dari dua pengertian di atas, yang disampaikan oleh ibn
Taimiyah dan menurut kamus, yakni daya pikir untuk memahami sesuatu,
yang di dalamnya terdapat kemungkinan bahwa pemahaman yang
didapat oleh akal bisa salah atau bisa benar. Untuk selanjutnya, dalam
penelitian ini hanya terbatas pada penggunaan kata akal.
Akal secara bahasa dari mashdar Ya’qilu, ‘Aqala, ‘Aqlaa, jika dia
13
menahan dan memegang erat apa yang dia ketahui.
14
2. Pemuliaan Islam Terhadap Akal
15
3. Islam memerintahkan manusia agar belajar dan menuntut ilmu
sebagaimana dalam firman Allah,
16
Adam,
Iblis berkata:
”Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api,
sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah..” (QS.Shaad ; 76).
Karena inilah islam melarang akal menggeluti bidang-bidang yang diluar
jangkauannya seperti pembicaraan tentang Dzat Allah, hakekat ruh, dan
yang semacamnya, Rasulullah bersabda,
17
Sebenarnya umat yang menjadi pengamal wahyu Allah (Islam) memiliki
identitas (ciri, sibghah) yang jelas di antaranya menguasai ilmu
pengetahuan. Dalam mewujudkan keberadaannya ditengah masyarakat
mereka menjadi innovator dan memiliki daya saing serta memiliki imajinasi
yang kuat disamping kreatif dan memiliki pula inisiatif serta teguh dalam
prinsip (istiqamah, consern), bahkan senantiasa berfikir objektif dan
mempunyai akal budi.
4. Definisi Wahyu
18
yanglurus”
5. Fungsi Wahyu
19
empiris, bahkan dengan observasi, eksperimen, penyelidikan dan
penelitian, yang ini semua dikerjakan dengan akal pikiran.
Sabda Nabi : "Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki
dan perempuan" (HR. Ibnu Abdil Bar). Dimanapun ilmu berada, Islam
memerintahkan untuk mencarinya. Sabda Nabi : "Carilah ilmu meskipun di
negeri Cina" (HR Ibnu 'Adi dan Baihaqi). Menuntut ilmu dalam Islam tidak
20
berhenti pada batas usia tertentu, melainkan dilaksanakan seumur hidup.
tegasya dalam hal menuntut ilmu tidak ada istilah "sudah tua". Selama
hayat masih dikandung badan, manusia wajib menuntut ilmu. Hanya
caranya saja hendaklah disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan
masing-masing. Perintah menuntut ilmu sepanjang masa ini diterangkan
dalam Hadits Nabi SAW. "Carilah ilmu sejak buaian sampai ke liang
lahad".
21
Begitulah penghormatan yang diberikan kepada orang-orang yang
menuntut ilmu pengetahuan itu.
Ilmu Memperkuat Iman
Firman Allah SWT : "Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu
meyakini Al Qur'an itulah yang hak (petunjuk yang benar) dari Tuhanmu,
lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepada-Nya" (al Hajj : 54).
Dari salah satu hadits nabi yang diriwayatkan oleh Abu Daud : "Dari
Abu Darda' berkata, saya mendengar Rasulallah SAW bersabda :
'Kelebihan seseorang alim dari seseorang 'abid (banyak ibadah) seperti
kelebihan bulan pada bintang-bintang".
Menurut hadits ini orang yang berilmu melebihi dari orang yang
banyak ibadah laksana bulan melebihi bintang-bintang. Ilmu manfaatnya
tidak terbatas, bukan hanya bagi pemiliknya. Tapi ia membias ke orang
lain yang mendengarkannya atau yang membaca karya tulisnya.
Sedangkan ibadah manfaatnya terbatas hada pada sipelakunya.
22
Ilmu atasar dan pengaruhnya tetap abadi dan lestari selama masih
ada orang yang memanfaatkannya, meskipun sudah beberapa ribu tahun.
Tetapi orang yang melakukan shalat, puasa, zakat, haji, bertasbih,
bertakbir dll tetap diberi pahala oleh Allah SWT, akan tetapi semua ini
segera berakhir dengan berakhirnya pelaksanaan dan kegiatan.
23
pertanggungjawabannya”.
24
Terdapat tiga alasan pokok, mengapa kita perlu menguasai iptek,
yaitu:
:
1. Ilmu pengetahuan yg berasal dari dunia Islam sudah diboyong oleh
negara-negara barat. Ini fakta, tidak bisa dipungkiri.
25
untuk memikirkan ayat-ayat-Nya (QS 12/1-3) dan menjadikan Nabi SAW
sebagai pemimpin dalam segala hal (QS 33/21).
2. Alam semesta:
a) Ayat tentang asal mula alam semesta dari kabut/nebula (QS 41/11).
b) Ayat tentang urutan penciptaan (QS 79/28-30): Kegelapan (nebula
dari kumpulan H dan He yang bergerak pelan), adanya sumber cahaya
akibat medan magnetik yang menghasilkan panas radiasi termonuklir
(bintang dan matahari) pembakaran atom H menjadi He lalu menjadi C
lalu menjadi O baru terbentuknya benda padat dan logam seperti planet
(bumi) panas turun menimbulkan kondensasi baru membentuk air baru
mengakibatkan adanya kehidupan (tumbuhan).
c) Ayat bahwa bintang2 merupakan sumber panas yang tinggi (QS 86/3),
matahari sebagai contoh tingkat panasnya mencapai 6000 derajat C.
e) Ayat bahwa planet berada pada sistem tata surya terdekat (sama ad-
dunya) (QS 37/6).
26
h) Ayat tentang revolusi bumi mengedari matahari (QS 27/88).
i) Ayat bahwa matahari dan bulan memiliki waktu orbit yang berbeda2
(QS 55/5) dan garis edar sendiri2 yang tetap (QS 36/40).
q) Ayat tentang proses terjadinya air susu yang bermula dari makanan
(farts) lalu diserap oleh darah (dam) lalu ke kelenjar air susu (QS 16/66),
perlu dicatat bahwa peredaran darah baru ditemukan oleh Harvey 10 abad
setelah wafatnya nabi Muhammad SAW.
27
r) Ayat tentang penciptaan manusia dari air mani yang merupakan
campuran
(QS 76/2), mani merupakan campuran dari 4 kelenjar, testicules
(membuat
spermatozoid), vesicules seminates (membuat cairan yang bersama mani),
prostrate
(pemberi warna dan bau), Cooper & Mary (pemberi cairan yang melekat
dan lendir).
3. Diri manusia:
4. Sejarah:
28
Jika manusia masih ragu akan kebenaran wahyu-Nya dan akan
datangnya hari pembalasan, maka perhatikanlah kaum Nuh, Hud, Shalih,
Fir’aun, dan sebagainya, yang kesemuanya keberadaannya dibenarkan
dalam sejarah hingga saat ini.
Bila diteliti bahwa ayat pertama turun adalah (Iqra’, artinya baca)
QS. 96, Al ‘Alaq 1-5. Membaca dan menulis, adalah “jendela ilmu
pengetahuan”. Dijelaskan, dengan membaca dan menulis akan
mendapatkan ilmu pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahui
(‘allamal-insana maa lam ya’lam). Ilham dan ilmu belum berakhir. Wahyu
Allah berfungsi sebagai sinyal dan dorongan kepada manusia untuk
mendalami pemahaman sehingga mampu membaca setiap perubahan
zaman dan pergantian masa. Adapun keistimewaan ilmu, menurut wahyu
Allah, antara lain :
3. Di atas orang berilmu, masih ada lagi yang Maha Tahu (QS.12:76)
4. Bertanyalah kepada ahli ilmu kalau kamu tidak tahu, (QS.16:43, dan
21:7)
29
8. Ilmu mereka (orang yang menolak ajaran agama) tidak sampai
tentang akhirat (QS.27:66)
30
“Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap Muslimin, Sesungguhnya Allah
mencintai para penuntut ilmu.” (Al-Hadits Nabi SAW).
31
BABIII
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti.
Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya,
dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
32
5. Alquran dan Al Sunnah merupakan sumber ilmu pengetahuan yang
utama dlaam islam.
3.2Saran
1. Sebagai umat islam kita harus selalu menggali ilmu pengetahuan
yang berguna bagi umat manusia.
33
DAFTAR PUSTAKA
34