Anda di halaman 1dari 5

Rumah Adat Panggung

Rumah panggung ini adalah khas dari Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu
rumah tradisional suku Bugis, Sulawesi Selatan dengan bentuk persegi 4 yang dibuat
memanjang ke arah belakang.

Rumah adat Sulawesi Selatan ini juga memang sengaja dibuat lepas karena bisa
dipindahkan dari satu wilayah ke wilayah lain. Masyarakat Bugis pada umumnya
membahas yang disebut sistem klasifikasi sosial yang juga sangat menentukan pada
rumah mereka hal tersebut ditandai dengan beberapa simbol khusus.

Dari beberapa lapisan sosial itu kemudian juga sangat kompatibel dengan desain
Rumah. Rumah soa roja yanh memiliki ukuran besar dengan jumlah tiang antara
empat puluh sampai empat puluh persen Bangunan soa raja ini memiliki timpak laja
yang bertingkat antara tiga hingga lima tingkat dan tangganya juga yang bisa
mencapai 2 meter.
Rumah Adat Bola
Jika sao roja merupakan
tempat tinggal untuk
bangsawan atau juga bisa
bangsawan bangsawan
lainnya, maka rumah adat
bola ini berarti rumah biasa
yang menjadi tempat tinggal
rakyat biasa.

Interior dalam Ukuran rumah


adat ini juga lebih kecil
dibandingkan sao roja
dengan jumlah tiang antara dua puluh hingga tiga puluh dan juga memiliki timpak laja
yang tidak dapat diperbesar atau dapat diizinkan polos.

Tangga dari rumah adat bola ini tidak terlalu tinggi yang ditawarkan dengan
bermacam-macam ornamen, seperti yang ditawarkan:

1. Corak alam

Yang memiliki hiasan kaligrafi dari peternakan Islam.

2. Ornamen dan flora

memiliki hiasan bunga atau kembang, daun yang membantu rezeki tidak terputus.
3. fauna asli

Bagaimana menggunakan kepala kerbau yang menjadi simbol bumi, penunjuk jalan,
binatang tunggangan dan juga status sosial. Selain itu juga naga yang digunakan
berarti wanita lemah dengan lembut dan memiliki kekuatan yang dahsyat.
Bentuk ayam jantan yang memiliki makna kerajinan dan kekayaan agar hidup bisa
selalu baik dan membawa Keberuntungan.

Rumah Tongkonan

Selanjutnya adalah Rumah tongkonan yang akan dibangun berjajar menuju arah
utara. Rumah yang mengarah ke utara yang memiliki atap yang melengkung ke atas
yang menyimbolkan para leluhur masyarakat Toraja yang didukung dari Arah utara.
Dan dari kompilasi ada penduduk yang meninggal, maka mereka percaya kalau
arwah akan setuju bersama leluhur mereka dari utara. Tongkonan memiliki variasi
hiasan dan beberapa ukiran yang berwarna merah, hitam dan juga kuning yang tidak
hanya digunakan sebagai tempat tinggal, tetapi juga pusat kehidupan sosial suku
Toraja.
Dalam Keunikan rumah adat Sulawesi Selatan rumah khas Toraja atau tongkongan
dibuat dari seratus persen dari bahan kayu yang dibuat panggung dan juga dipasang
kembali dengan ijuk yang berwarna hitam melengkung seperti perahu kembali.
Seperti rumah adat Sulawesi Selatan yang ada, bangunan ini juga menggunakan
bagian kolong-kolong rumah sebagai kerbau sehingga atap rumah yang melengkung
dan terlihat sama seperti rumah gadang Sumatera.

Rumah Adat Walewangko

Rumah adat Walewangko memiliki sebuatan lain, yaitu rumah Pewaris. Seperti rumah adat
pada umumnya, rumah adat Walewangko memiliki bentuk rumah panggung. Rumah ini
disangga oleh dua tiang yang katanya tidak boleh disambungkan dengan material yang lain.
Ada beberapa fungsi rumah adat Walewangko sesuai dengan bagian ruangannya.

Bagian depan atau lesar merupakan ruangan tanpa dinding yang menyerupai beranda, dan
digunakan sebagai tempat di mana ketua adat memberikan ceramahnya. Selanjutnya, pada
rumah ini dapat ditemukan serambi depan atau lebih dikenal dengan sekey oleh masyarakat
setempat. Di sinilah para tamu dijamu oleh penghuni rumah.

Selain itu, ruangan ini juga digunakan sebagai tempat menggelar upacara adat.
Namun, untuk tamu yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan sang pemilik rumah
akan dijamu di ruangan yang bernama pores.
Ada juga yang menggunakan ruangan ini dengan fungsi yang lebih spesifik, yaitu hanya
untuk menyambut tamu wanita.Jika tidak ada tamu, maka ruangan ini dipakai oleh seluruh
anggota keluarga untuk melakukan aktivitas.Letak pores ini tersambung dengan ruangan
lainnya, yaitu dapur, ruang makan, dan kamar tidur.

Terakhir, ada bagian kolong rumah.Bagian kolong rumah dimanfaatkan sebagai ruangan
untuk menyimpan hasil panen atau cadangan makanan.
Rumah Adat Tambi

Kalau rumah adat yang memiliki bentuk unik ini, berasal dari Sulawesi Tengah. Rumah adat
Tambi adalah rumah yang ditinggali oleh suku Kaili.Bentuknya rumah panggung dan hanya
boleh memiliki tinggi satu meter.

Untuk tiang yang menyangga rumah ini juga ditentukan jumlahnya, yaitu sembilan tiang dan
tidak boleh lebih.Sembilan tiang tersebut disusun sejajar dan disatukan dengan sebuah balok
kayu. Kayu yang digunakan pun tidak sembarangan. Masyarakat setempat menggunakan
kayu hutan yang terkenal kuat dan tahan lapuk. Karena bentuk bangunan serta ukurannya
sudah ditentukan, maka dapat dipastikan bahwa rumah adat Tambi hanya memiliki luas 5×7
meter.

Hal yang paling menonjol dari rumah adat Tambi adalah atapnya yang berbetuk prisma dan
hampir menutupi seluruh badan rumah. Dengan kata lain, atapnya juga berfungsi sebagai
dinding rumah. Karena bentuknya yang sangat mungil dan bertipe rumah panggung, sekilas
kita dapat mengira bahwa rumah ini sangat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai