Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Sebuah latar belakang


Infus adalah teknik yang melibatkan dalam menusuk vena melalui
transkutan dengan stilet kaku tajam seperti angiokateler atau dengan jarum di
steker. Cairan intravena (infus) diletakkan cairan atau obat langsung ke
pembuluh darah dalam jumlah dan waktu dengan menggunakan infus set (Potter
& Perry, 2005). Teknik melalui tusukan vena transkutan dengan stilet kaku,
sebagai angiokateter atau dengan jarum di steker. Terapi intravena atau yang
biasa disebut terapi infus merupakan metode yang efektif untuk memasok cairan,
elektrolit, nutrisi, dan obat melalui pembuluh darah atau intravaskular (Mubarak,
2008). kateterisasi vena adalah pembuatan jalur vena untuk pemberian cairan,
darah atau obat-obatan, dan mengulangi suntikan (Mansjoer, 2000).
B. Tujuan
 Untuk memulihkan cairan tubuh yang hilang
 Sebagai pengganti nutrisi
BAB II

DISKUSI

A. Pengertian

Intravena pemberian cairan (intravena) cairan atau obat langsung kedalam


vena yaitu memasukan dalam jumlah dan waktu tertentu menggunakan infus set
(Potter, 2005) teknik tusukan vena melalui transkut dengan stilet kaku, sebagai
angiokateler atau dengan jarum di steker.

Cairan intravena (infus) diletakkan cairan atau obat langsung ke pembuluh


darah dalam jumlah dan waktu dengan menggunakan infus set (Potter & Perry,
2005). Teknik melalui tusukan vena transkutan dengan stilet kaku, sebagai
angiokateter atau dengan jarum di steker. Terapi intravena atau yang biasa disebut
terapi infus merupakan metode yang efektif untuk memasok cairan, elektrolit,
nutrisi, dan obat melalui pembuluh darah atau intravaskular (Mubarak, 2008).
kateterisasi vena adalah pembuatan jalur vena untuk pemberian cairan, darah atau
obat-obatan, dan mengulangi suntikan (Mansjoer, 2000).

Instalasi Lokasi Infusion Menurut Perry dan Potter (2005), tempat atau
lokasi dari vena perifer yang sering digunakan dalam infus dangkal atau perifer
vena kulit yang terletak di dalam subkutan fasia dan akses termudah untuk terapi
IV. Daerah dimana infus yang memungkinkan adalah permukaan dorsal tangan
(dangkal dorsal vena, vena basalika, vena cephalic), lengan bagian dalam (basalika
vena, vena cephalic, median vena cubiti, vena median lengan bawah, dan vena
radial) , permukaan dorsal (saphena vena, ramus dorsalis).
Menurut Dougherty, dkk, (2010), Pemilihan lokasi pemasangan terapi
intravana mempertimbangkan beberapa faktor yaitu:
1. Umur pasien : misalnya pada anak kecil, pemilihan sisi adalah sangat
penting dan mempengaruhi berapa lama intravena terakhir.
2. Prosedur yang diantisipasi : misalnya jika pasien harus menerima jenis
terapi tertentu atau mengalami beberapa prosedur seperti pembedahan,
3. Pilih sisi yang tidak terpengaruh oleh apapun. Aktivitas pasien : misalnya
gelisah, bergerak, tak bergerak, perubahan tingkat kesadaran.
4. Jenis intravena: jenis larutan dan obat-obatan yang akan diberikan sering
memaksa tempat-tempat yang optimum (misalnya hiperalimentasi adalah
sangat mengiritasi vena-vena perifer)
5. Durasi terapi intravena: terapi jangka panjang memerlukan pengukuran
untuk memelihara vena; pilih vena yang akurat dan baik, rotasi sisi dengan
hati-hati, rotasi sisi pungsi dari distal ke proksimal (misalnya mulai di
tangan dan pindah ke lengan)
6. Ketersediaan vena perifer bila sangat sedikit vena yang ada, pemilihan sisi
dan rotasi yang berhati-hati menjadi sangat penting ; jika sedikit vena
pengganti
7. Terapi intravena sebelumnya : flebitis sebelumnya membuat vena menjadi
tidak baik untuk di gunakan, kemoterapi sering membuat vena menjadi
buruk (misalnya mudah pecah atau sklerosis)
8. Pembedahan sebelumnya : jangan gunakan ekstremitas yang terkena pada
pasien dengan kelenjar limfe yang telah di angkat (misalnya pasien
mastektomi) tanpa izin dari dokter
9. Sakit sebelumnya : jangan gunakan ekstremitas yang sakit pada pasien
dengan stroke
10. Kesukaan pasien : jika mungkin, pertimbangkan kesukaan alami pasien
untuk sebelah kiri atau kanan dan juga sisi.

B. Indikasi

Langkah-langkah infus diberikan pada dehidrasi kliendengan, sebelum


transfusidarah, pra tepat dan program pengobatan pasca-bedah, serta klien yang
menderita sistem gangguan pencernaan.

C. Persiapan

I. Persiapan Klien

 Cek perencanaan Keperawatan klien


 Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan

II. alat-alat persiapan

 infus standar
 infus Ciran dan infus set sesuai kebutuhan
 Jarum / sayap jarum / abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
 Belat / infus setrika
 Perlak dan tourniquet
 Plaster dan gunting
 Bengkok
 sarung tangan bersih
 Kassa seteril
 Kapas alkohol dalam tempatnya
 Bethadine di tempat

D. Instalasi Implementasi Infusion

 Mencuci tangan
 Beritahu langkah-langkah yang akan diambil dan pasca sampiran
 Mengisis tetes selang
 Membuka infus plastik diatur dengan benar
 Masih melindungi seteril selang
 Menggantungkan infus set dengan cairan IV dengan posisi cairan infus
mengarah ke atas
 Menggantung cairan intravena standar dalam cairan infus
 Mengisi kompartemen infus set dengan menekan (tapi tidak harus
terendam)
 tabung IV mengisi dengan tepat cairan
 Menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahankan keseterilan
 Periksa udara dalam selang
 Pakailah sarung tangan bersih bila diperlukan
 Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus
 Meletakkan perlak dan pengalas di bawah bagian yang akan dipasang infus
 Memilih vena yang tepat dan benar
 menginstal tourniquet
 Desinfeksi vena dengan teknik yang benar dengan alkohol dengan teknik
lingkaran atau dari atas ke bawah sekali hapus
 Terbuka kateter (abocath) dan periksa untuk kerusakan
 Thrust kateter / abocath vena telah dengan segala arah dari samping
 Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen darah ke dalam kateter,
ketika Mandrin secara bertahap ditarik keluar saat kateter dimasukkan
perlahan-lahan
 torniquet dicabut
 Menghubungkan dengan ujung selang yang sebelumnya telah dikeluarkan
oleh cairan sedikit, dan dia dibiarkan menetes sedikit
 Memberikan plester pada ujung plastik kateter / abocath tapi tidak
menyentuh daerah tusukan untuk fiksasi
 Dibalut dengan kain kasa bethadine seteril dan menutupnya dengan kain
kasa kering seteril
 Memberikan plester dengan benar dan menjaga keamanan kateter / abocath
agar tidak tercabut
 Set infus tukik yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan klien
 Untuk administrasi IV cairan, pada laju alir sampai tetesan yang tepat per
menit.
 Tuliskan tanggal dan waktu instalasi
 Alat berkemas dan memperhatikan respon klien
 Mencuci tangan
 Buat catatan dari tindakan yang diambil

E. Pelaksanaan Rilis Infusion

Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikan juga respon klien terhadap


pemberian tindakan.

F. Evaluasi

Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikan juga respon klien terhadap


pemberian tindakan.

G. Dokumentasi

Memperhatikan tindakan yang diambil (waktu eksekusi, hasil tindakan,


respon klien reaksi infus, cairan dan tetesan yang diberikan, nomor abocath, vena
yang dipasang, dan perawat yang melakukan) pada dokumentasi rekaman.
BAB III

PENUTUP

A. Sebuah kesimpulan

Infus adalah teknik yang mencakup menusuk vena melalui transkutan


dengan stilet kaku tajam seperti angiokateter atau dengan jarum terpasang. Infus
melalui vena. Tujuan: Untuk mengembalikan cairan tubuh dan nutrisi yang hilang
pengganti. Indikasi: laju aliran infus harus dipantau setiap jam Kontraindikasi: Pada
pasien dengan dehidrasi berat.

B. Saran

Sebuah perawatan kesehatan profesional atau paramedis mampu


mengambil tindakan untuk infus tepat dan benar dan steril.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Dasar Keterampilan Keperawatan dan Tata Karya Husada.

Dasar Keterampilan Praktek Buku Penerbit Salemba Medika kebidanan klinik.

https://pdf.multilizer.net/online-
b/preview/preview_4434059/?lang=default&previewimage1=b4427fb1-818a-
4b66-9dc7-
26686653f37e_4.jpg&pagecount=22&smpuuid=7d1fe343538aceab28c41c6f070b
39bc

https://www.scribd.com/doc/306195106/MAKALAH-PEMASANGAN-INFUS

Anda mungkin juga menyukai