Anda di halaman 1dari 7

SOSIALISASI POKJA KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF (KKS)

I. SUSUNAN TIM POKJA KKS


1) KETUA : EKO SRI WURJANI JUNIASIH,S.Sos
2) SEKRETARIS : AMIN NUROHMAN,SE
3) ANGGOTA : DENY AMBRIASIH,S.Kep.Ners
DWI SULISTYANI
ARDIAN DAMAR PRABOWO
SABAR PRIYANTO
ANDIKA RATNANINGTYAS
FARIDA AL ISTIQOMAH
II. POKJA KKS
PADA AKREDITASI VERSI 2012 : POKJA KPS (KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF)
VERSI SNARS EDISI 1 : POKJA KKS (KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF)
1. STANDAR DAN ELEMEN PENILAIAN (EP) KKS

RS ADALAH INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN YANG MENYELENGGARAKAN PELAYANAN


KESEHATAN PERORANGAN SECARA PARIPURNA. UNTUK DAPAT MEMBERIKAN PELAYANAN
PRIMA DIBUTUHKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG KOMPETEN DAN BERINTEGRITAS.
KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF MENJADI HAL YANG PENTING KARENA AKAN
LANGSUNG BERPENGARUH TERHADAP PELAYANAN PASIEN.

BERBICARA TENTANG KKS BERARTI BAGAIMANA MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA DI


RUMAH SAKIT MULAI DARI PERENCANAAN SDM (KETERPADUAN ANTARA RENCANA
STRATEGIS DENGAN PERENCANAAN TAHUNAN DAN PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN),
PENGELOLAAN SDM (PEMUTAHIRAN DATA SECARA KONTINYU, PENEMPATAN STAF,
RETENSI (ROTASI,MUTASI), PENILAIAN KINERJA, PEMBINAAN STAF (DISIPLIN,REWARD &
PUNISHMEN), PENANGANAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN STAF SERTA PENANGANAN
KEKERASAN DITEMPAT KERJA, DAN PEMBERHENTIAN KERJA.

KKS TERDIRI DARI : 26 STANDAR DAN 95 ELEMEN PENILAIAN (EP)


PENGELOMPOKKAN STANDAR PENILAIAN DI POKJA KKS :
I. PERENCANAAN
1. Standar KKS 1
2. Standar KKS 2
3. Standar KKS 2.1
4. Standar KKS 2.2
5. Standar KKS 2.3
6. Standar KKS 2.4
7. Standar KKS 3
8. Standar KKS 4
9. Standar KKS 5
10. Standar KKS 6

 Orientasi
11. Standar KKS 7
II. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1. Standar KKS 8
2. Standar KKS 8.1
3. Standar KKS 8.2

III. MENENTUKAN PENUGASAN STAF MEDIS


1. Standar KKS 9
2. Standar KKS 9.1
3. Standar KKS 9.2

IV. PEMBERIAN KEWENANGAN KLINIS STAF MEDIS


1. Standar KKS 10

V. MONITORING DAN EVALUASI BERKELANJUTAN ANGGOTA STAF


MEDIS
1. Standar KKS 11

VI. PENEMPATAN ULANG STAF MEDIS DAN PEMBAHARUAN


KEWENANGAN KLINIS
1. Standar KKS 12

VII. STAF KEPERAWATAN


1. Standar KKS 13
2. Standar KKS 14
3. Standar KKS 15

VIII. STAF KLINIS PEMBERI ASUHAN LAINNYA DAN STAF KLINIS


LAINNYA
1. Standar KKS 16
2. Standar KKS 17
3. Standar KKS 18

URAIAN :
I. PERENCANAAN
 PENETAPAN PERENCANAAN KEBUTUHAN STAF RS YG BERDASAR PADA
PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERENCANAAN TAHUNAN SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN RS.
 RENCANA KEBUTUHAN REKRUTMEN STAF SUDAH ADA,TERKENDALA DG ADANYA
PP 49 TAHUN 2018 TTG MANAJEMEN PPPK, NAMUN SAAT INI KITA MASIH
BERUPAYA ADANYA KETENTUAN PUSAT TERKAIT KEBUTUHAN REKRUTMEN
TENAGA BLUD OKI MAKSIMALKAN DAN OPTIMALKAN TENAGA YANG ADA
 CATATAN PENTING :
- DI TIAP UNIT ADA BUKTI PERENCANAAN KEBUTUHAN STAF
- File kepegawaian setiap staf RS terpeihara dan selalu di perbaharui
II. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KKS 8 :
 ADANYA PROGRAM DIKLAT STAF YG DILAKSANAKAN INTERNAL/EKTERNAL RS
UNTUK MEMPERTAHANKAN KOMPETENSINYA ( DOKUMENTASI HASIL CAPAIAN
PELATIHAN DI FILE KEPEGAWAIAN)
 KKS.8.1
RS MENGADAKAN PELATIHAN TEKNIK RESUSITASI JANTUNG PARU TK. DASAR
UNTUK SELURUH STAF DAN TK. LANJUT UNTUK STAF YG TELAH DITENTUKAN
(KAMAR OPERASI,PELAYANAN INTENSIF DAN GAWAT DARURAT)
CATT. REGULASI DAN DATA DUKUNG PADA INSTALASI DIKLAT
 KKS 8.2

III. MENENTUKAN PENUGASAN STAF MEDIS


 RS MENYELENGGARAKAN PENGUMPULAN DOKUMEN KREDENSIAL STAF MEDIS
YG DIBERI IZIN MEMBERIKAN ASUHAN KEPADA PASIEN SECARA MANDIRI.
 Untuk staf medis yang belum mendapatkan kewenangan mandiri,
dilakukan metode supervisi, frekuensi supervisi, dan supervisor yang
ditunjuk didokumentasikan di arsip kredensial individu tersebut
 Proses Kredensial sbb:
a. Staf Medis mengajukan permohonan kredensial ditujukan
kepada Direktur.
b. Direktur menugaskan kepada Ketua Komite Medis untuk
melakukan kredensial terhadap praktisi independen.
c. Ketua Komite Medis menugaskan kepada Sub Komite
Kredensial untuk melakukan Kredensialing kepada praktisi
independen yang bersangkutan.
d. Sub Komite Kredensial melakukan proses kredensialing kepada
praktisi independen yang bersangkutan sesuai dengan aturan
yang berlaku.
e. Sub Komite Kredensial memberikan rekomendasi hasil
kredensial kepada Ketua Komite Medis.
f. Ketua Komite Medis melaporkan hasil kredensial kepada
Direktur sebagai bahan untuk diterbitkan Surat Penugasan
Klinik dan Rincian Kewenangan Klinis.
g. Direktur menerbitkan Surat Penugasan Klinik dan Rincian
Kewenangan Klinis berdasarkan rekomendasi dari Ketua
Komite Medis.
h. Dokumen Kredensial dan Rekredensial meliputi :
 STR, Ijin praktik yang masih berlaku.
 File pelanggaran etik atau disiplin, termasuk infomasi dari sumber luar
seperti dari MKEK dan MKDKI.
 Rekomendasi mampu secara fisik maupun mental memberikan asuhan
kepada pasien tanpa supervisi dari profesi dokter yang ditentukan.
 Bila staf medis mengalami gangguan kesehatan, kecacatan tertentu atau
proses penuaan yang menghambat pelaksanaan kerja, maka kepada
yang bersangkutan dilakukan penugasan klinis ulang.
 Jika seorang anggota staf medis mengajukan kewenangan baru terkait
pelatihan spesialisasi canggih, atau subspesialisasi maka dokumen
kredensial harus segera diverifikasi dari sumber yang mengeluarkan
sertifikat tersebut.Keanggotaan staf medis mungkin tidak dapat diberikan
jika rumah sakit tidak mempunyai teknologi medis khusus untuk
mendukung kewenangan klinis tertentu. Sebagai contoh,seorang
nephrolog melamar untuk memberikan layanan dialisis di rumah sakit,
bila rumah sakit tak memiliki pelayanan ini maka kewenangan klinis untuk
melakukan haemodialisis tak dapat diberikan.

IV. PEMBERIAN KEWENANGAN STAF MEDIS


a. Ketua Komite Medis melaporkan hasil kredensial kepada
Direktur sebagai bahan untuk diterbitkan Surat Penugasan
Klinik dan Rincian Kewenangan Klinis.
b. Direktur menerbitkan Surat Penugasan Klinik dan Rincian
Kewenangan Klinis berdasarkan rekomendasi dari Ketua
Komite Medis.

V. MONITORING DAN EVALUASI BERKELANJUTAN ANGGOTA STAF


MEDIS
RS melaksanakan evaluasi mutu dan keselamatan asuhan pasien yang diberikan oleh
setiap anggota staf medis. (Standar KKS 11)

Anggota staf medis adalah model atau mentor dalam menumbuhkan budaya aman
(safety culture) di rumah sakit. Budaya aman ditandai dengan partisipasi penuh dari
semua staf untuk melaporkan bila ada insiden keselamatan pasien.

(tiga) area umum yaitu:

1. PERILAKU,
2. PENGEMBANGAN PROFESIONAL
3. KINERJA KLINIS.
URAIAN :
1. PERILAKU
a. Perilaku yang tidak layak (inappropriate) seperti kata-kata atau bahasa
tubuh yang merendahkan atau menyinggung perasaan sesama staf, misalnya
mengumpat dan memaki;
b. Perilaku yang mengganggu (disruptive) antara lain perilaku tidak layak yang
dilakukan secara berulang, bentuk tindakan verbal atau nonverbal yang
membahayakan atau mengintimidasi staf lain, dan “celetukan maut” adalah
komentar sembrono di depan pasien yang berdampak menurunkan
kredibilitas staf klinis lain. Contoh mengomentari negatif hasil tindakan atau
pengobatan staf lain di depan pasien, misalnya “obatnya ini salah, tamatan
mana dia...?”, melarang perawat untuk membuat laporan KTD, memarahi
staf klinis lainnya di depan pasien, kemarahan yang ditunjukkan dengan
melempar alat bedah di kamar operasi, serta membuang rekam medis di
ruang rawat;Perilaku yang melecehkan (harassment) terkait dengan ras,
agama, dan suku termasuk gender;
4. Pelecehan seksual.
VI. PENEMPATAN ULANG STAF MEDIS DAN PEMBAHARUAN
KEWENANGAN KLINIS
Rumah sakit menetapkan proses penetapan ulang staf medis dan
pembaharuan kewenangan klinis paling sedikit setiap 3 (tiga)
tahun, untuk penetapan kewenangan klinis dilanjutkan dengan
atau tanpa modifikasi kewenangan klinis, sesuai hasil monitoring
dan evaluasi berkelanjutan setiap anggota staf medis.

VII. STAF KEPERAWATAN


KKS 14, 15 : Tentang Kredensial dan Rekredensial Perawat
 Rumah sakit perlu memastikan untuk mempunyai staf
keperawatan yang kompeten sesuai dengan misi, sumberdaya
dan kebutuhan pasien. Staf keperawatan bertanggungjawab
untuk memberikan asuhan keperawatan pasien secara langsung.
Sebagai tambahan, asuhan keperawatan memberikan
kontribusi terhadap outcome pasien secara keseluruhan.
 Rumah sakit harus memastikan bahwa perawat yang kompeten
untuk memberikan asuhan keperawatan dan harus spesifik
terhadap jenis asuhan keperawatan sesuai peraturan
perundang-undangan.
 Rumah sakit memastikan bahwa setiap perawat yang
kompeten untuk memberikan asuhan keperawatan, baik
mandiri, kolaborasi, delegasi, mandat kepada pasien secara
aman dan efektif dengan cara :
a) Memahami peraturan dan perundang-undangan terkait
perawat dan praktik keperawatan;
b) Mengumpulkan semua kredensial yang ada untuk setiap
perawat, sekurang-kurangnya meliputi :
 Bukti pendidikan, registrasi, izin, kewenangan, pelatihan
dan pengalaman terbaru dan diverifikasi dari sumber
aslinya;
 Bukti kompetensi terbaru melalui informasi dari sumber
lain dimana perawat pernah bekerja sebelumnya;
 Surat rekomendasi dan/atau informasi lain yang mungkin
diperlukan rumahsakit, antara lain seperti riwayat
kesehatan, dan sebagainya;
Catt. Penting
Seluruh data proses review kinerja staf keperawatan
didokumentasikan dalam kredesial perawat atau dokumen
lainnya, arsip file di Kepegawaian dan unit kerja .

VIII. STAF KLINIS PEMBERI ASUHAN LAINNYA DAN STAF KLINIS


LAINNYA
Intinya : RS melaksanakan kredensial dan rekredensial terhadap
Profesional Pemberi Asuhan Lainnya dan Staf Klinis Lainnya.
 Rumah sakit melaksanakan identifikasi tanggungjawab
pekerjaan dan penugasan klinis berdasarkan kredensial
profesional pemberi asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis
lainnya sesuai peraturan perundang-undangan. Contohnya :
para profesional ini termasuk bidan, nutrisionis, apoteker,
fisioterapis, teknisi tranfusi darah, penata anestesi dan
lainnya. Bila pendidikanya profesi termasuk golongan
profesional pemberi asuhan (PPA), sedangkan bila
pendidikannya vokasi maka kewenangannya adalah sebagai
PPA lainnya.

CATATAN PENTING TERKAIT EVALUASI KEPEGAWAIAN :


1. Belum dipatuhi sepenuhnya ketentuan apel pagi bagi wajib apel,
dibutuhkan sangsi yang tegas ???
2. Belum dipatuhinya ketentuan pemakaian baju dinas sesuai dengan
Peraturan Bupati No. 51 Tahun 2016 (Model dan Bahan serta atribut
lainnya). Contoh : model rok yang tdk standar (lipit2), celana yg ketat
dan dari bahan yg tdk standar untuk kantor, kerudung )
3. Hasil Stuban di RS Emanuel, terkait standar KKS maka file
kepegawaian mpk bagian yang penting pada saat telusur dan setiap
pegawai harus memahami tugas dan kewenangannya karena akan
ditanyakan survieor.

Yel yel :
AKREDITASI…….PARIPURNA
PARIPURNA…….BINTANG LIMA
RSUD HJ. ANNA LASMANAH…..PASTI BISA….YES YES YES YES YES

Anda mungkin juga menyukai