Anda di halaman 1dari 29

MONOGRAFI WILAYAH KERJA PENYULUH

PERTANIAN

WKPP : BATANGTORU II

NAMA PPL : ERI SYAHRUDIN SIMAMORA

BP3K : BATANGTORU

KECAMATAN : BATANGTORU

TAHUN : 2017

DINAS PERTANIAN

KABUPATEN TAPANULI SELATAN

TA.2017
LAPORAN BULANAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN

TAHUN 2017

NAMA : ERI SYAHRUDIN SIMAMORA

WKPP : BATANGTORU II

KECAMATAN : BATANGTORU

BP3K KECAMATAN BATANGTORU

TAPANULI SELATAN
LAPORAN KERJA TAHUNAN PENYULUH PERTANIAN

TAHUN 2017

NAMA : ERI SYAHRUDIN SIMAMORA

WKPP : BATANGTORU II

KECAMATAN : BATANGTORU

BP3K KECAMATAN BATANGTORU

TAPANULI SELATAN
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Cara Memberikan pupuk kompos pada tanaman padi sawah.

Tujuan : Petani mengetahui cara mengaplikasikan pupuk kompos pada


tanaman padi sawah dan teknik pemupukan dengan mengunakan
pupuk kompos.

Metode : Demonstrasi cara, diskusi

Media : Folder

Waktu : 90 menit.

Alat bantu : Kertas Koran, spidol,dan alat tulis

Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan

Pendahuluan Perkenalan 5 Menit

Menyampaikan materi tentang Cara


60
Isi/Materi memberikan pupuk kompos pada tanaman
Menit
padi sawah

- Diskusi,
Pengakhiran/ 25
- Kata Penutup
Penutup Menit
SINOPSIS

Judul Materi : Cara Memberikan pupuk kompos pada tanaman padi sawah

Bagian awal :

Landasan Teoritis: Memberikan kompos pada lahan sawah sebaiknya


sebelum melakukan pengolahan tanah yang kedua dengan cara menaburkan kompos
pada lahan yang sudah dilakukan pengolahan lahan pertama, kemudian lakukan
pengolahan lahan kedua agar pada saat pemindahan bibit dilapangan kompos sudah
diserap langsung oleh tanaman karena kompos telah terurai dengan tanah. Adapun
dosis pemupukan dengan menggunakan kompos adalah 8 – 15 ton/Ha

Bagian utama

A. Alat dan Bahan yang digunakan:


1. Cangkul,
2. Sarung Tangan,
3. Kompos yang sudah matang,
4. Lahan sawah

B. Langkah Kerja:
1. Siapkan lahan sawah yang akan diberikan pupuk kompos
2. Siapkan kompos yang sudah matang
3. Taburkan pada lahan sawah yang sudah diolah pertama secara merata
4. Biarkan lahan selama 2 – 3 hari
5. Lakukan pengolahan tanah kedua dengan membalikan tanah secara merata.
6. lahan sudah siap ditanami.

Bagian akhir

Bahan Diskusi

1. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam pemupukan kompos?


2. Sebutkan langkah–langkah kerja dalam pemupukan kompos?
3. Sebutkan berapa dosis pemupukan padi sawah untuk lahan seluas 1 Ha?.
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Persemaian Pada Padi Sawah


Tujuan : Menambah Pengetahuan Pembuatan Persemaian
Metode : Ceramah, Praktek, Diskusi
Media : Kertas Koran
Waktu : 60 Menit
Alat Bantu : Kertas Koran, Spidol

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

Pendahuluan Salam Pembuka 10 Menit Ceramah


Menjelaskan Tujuan

Isi Materi Cara Membuat 40 Menit Diskusi, Praktek


Persemain Padi Sawah

Pengakhiran/Penutup Membuat Kesimpulan 10 Menit Ceramah


Hasil Belajar

Batangtoru, Januari 2018

Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora

NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :

Koordinator BPP Napa

Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap

NIP.196109011987111001
SINOPSIS

Judul Materi : Persemaian Pada Padi Sawah

Isi Materi :

Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi.Pembuatan persemaian memerlukan

suatu persiapan yang sebak baiknya, sebab benih dipersemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi

disawah. Luas Persemaian yang diperlukan kira kira 1/20 dari areal sawah yang akan ditanami. Penggarapan

tanah untuk persemaian dimulai kira kira sebulan sebelum tanam. Caranya tanah dibajak terlebih

dahulu,kemudian digaru sampai melumpur dengan baik kira 15 – 20 cm lalu dibuat bedengan dengan ukuran:

Tinggi : 20 cm ; Lebar : 120 cm ; Panjang : 500 cm

Kemudian diantara bedengan dibuat selokan sebesar 30 cm untuk memudahkan penaburan benih,

pemupukan, pengairan dan pencabutan.

Penaburan benih dilakukan secara merata pada lahan persemaian dengan kerapatan benih, satu

genggam benih untuk 1 meter persegi lahan.


Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Cara pengendalian hama keong mas

Tujuan : Petani mengetahui alternatif pengendalian hama keong mas.

Metode : Diskusi, Ceramah

Media : Brosur dan komik

Waktu : 60 Menit

Alat bantu : Alat Peraga dan Sound Siystem

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

Pendahuluan -Salam pembuka 10 Menit Ceramah

-Perkenalan

-Menjelaskan latar belakang dari hama keong


mas pada tanaman padi sawah

Isi/Materi -Menjelaskan tujuan dan manfaat pengendalian Ceramah dan


hama keong mas pada tanaman padi sawah Tanya Jawab
35 Menit
-Diskusi

Pengakhiran -Membuat kesimpulan 15 Menit Ceramah

-Do’a

-Kata penutup
CARA PENGENDALIAN HAMA KEONG MAS

Keong mas merupakan hama yang saat ini sering membuat para petani resah , oleh karena itu untuk
mengatasinya diperlukan ketekunan dan kegiatan rutin yang perlu dilakukan. Para petani memerlukan cara yang tepat
untuk mengatasi dan memberantas hama yang satu ini. Hama keong mas dapat diatasi dengan beberapa cara yang
mudah tanpa biaya. Namun juga ada beberapa penanganan yang memerlukan biaya dalam menangani hama yang satu
ini. Tergantung dengan situasi populasi keong mas yang menyerang tanaman seberapa banyaknya

Terdapat beberapa tahap/cara untuk mengatasi hama keong mas ini secara sederhana dan mudah, yaitu:

1. Mengambil keong mas yang menempel pada tanaman pada saat dia masih bergerak aktif. Biasanya dilakukan
pada pagi hari dan sore hari. Hal ini perlu dilakukan secara rutin.

2. Menggunakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung zat berupa racun bagi hama keong mas tersebut. beberapa
tanaman yang mengandung racun: Cabai merah, daun ejeng gondok, daun jeruk, daun tembakau.

3. Menggunakan atraktan yang menyerupai daun talas, pepaya, pisang, kertas koran untuk mengumpulkan keong
tersebut. Diletakkan berjejer pada petakan sawah dengan jarak 1-2 meter dari umpan.

4. Mempertahankan air agar tidak tinggi melebihi 3 centimeter karena keong mas menyukai tanaman yang lembab
atau dengan cara mengeringkan tanah.

5. Dengan menggunakan musuh alami melepas itik di areal sawah sebelum tanam dan sesudah panen untuk
memakan keong mas yang muda dan kecil

6. Menggunakan perangkap dari bahan kelambu bekas atau karung goni ditempatkan pada kubangan sawah
yang tergenang air dan diberikan makanan kesukaan keong mas seperti kelapa, pisang, pepaya, beras, limbah
sayuran. Perangkap tersebut dipasang sore hari kemudian pada esuk hari keong yang terkumpul diambil.

7. Mengeringkan sawah apabila terjadi serangan cukup besar dan buat kubangan di sawah untuk memudahkan
pemungutan keong mas.

8. Tancapkan ajir kayu atau bambu di sepanjang dekat pematang untuk memudahkan pemungutan.

9. Menaburkan serbuk abu kasar atau serasah kayu ditempat yang terserang keong. apabila terserap dalam
cangkang akan mengakibatkan kematian.
Judul Penyuluhan : Budidaya Padi Sistem Jajar Legowo

Tujuan : Petani,mau melaksanakan sistim Tanam jajar Legowo 4:1 sesuai


Petunjuk Teknis. Sebesar 20% pada musim Tanam 2015

Metode : ceramah dan demcar dan demlot

Media : Peta singkap

Waktu : 60 menit

Alat Bantu : alat tulis, kertas koran dan peralatan tanam

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

Pendahuluan  Salam pembukaan


 Menjelaskan cakupan Ceramah
materi 15 Menit
 pertemuan
 Menjelaskan tujuan
penyuluhan
Isi Materi
 Pengertian sistem Diskusi, pemutaran
30 Menit
tanam legowo 4 :1 video, demonstrasi
 Keuntungan Sistim cara
tanam Legowo
 Cara penanamn Sistim
Tanam Legowo

Ceramah
Pengakhiran/Penutup  Membuat kesimpulan
hasil belajar 15 Menit
 Umpan balik proses
penyuluhan

Medan , 09 September 2015


Penyuluh,

MASRIYANI TELAUMBANUA,SST
Budidaya Padi Sistem Jajar Legowo

Cara tanam padi jajar legowo merupakan salah satu teknik produksi yang
memungkinkan tanaman padi dapat menghasilkan produksi yang cukup tinggi
serta memberikan kemudahan dalam aplikasi pupuk dan pengendalian organisme
pengganggu tanaman. Padi yang merupakan tanaman pangan utama penduduk,
sebagian besar diproduksi di lahan sawah. Belum optimalnya produktivitas
padi lahan sawah antara lain karena serangan hama, penyakit dan gulma.
Melalui perbaikan cara tanam padi dengan sitem jajar legowo diharapkan
selain dapat meningkatkan produksi, pengendalian organisme pengganggu dan
pemupukan mudah dilakukan, dan Juga Bertujuan :

Sistem tanam padi jajar legowo merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan produksi padi. Dengan Sistem tanam padi jajar legowo ini,
populasi tanamaman dapat meningkat menjadi 30% dengan peningkatan produksi
mencapai 10%. Selain Sistem tanam padi jajar legowo, masih banyak cara
lain dalam meningkatkan produksi. Sistem tanam padi jajar legowo bisa
diterapkan pada dataran rendah hIngga dataran tinggi.

Lahan sawah yang sudah siap ditanami, 1 – 2 hari sebelum tanam air
dibuang sehingga lahan dalam keadaan macak-macak. Tujuan air dihilangkan
adalah untuk dapat membentuk garis-garis tanam secara jelas. Dengan
menggunakan alat pembuat garis jajar legowo 4 : 1 (Atajale 4 : 1), dibuat
garis tanam 40 cm x ( 20 cm x 20 cm) dengan cara menarik atajale pada
lahan yang akan ditanami. Arah baris tanam sebaiknya sesuai dengan arah
aliran air pegairan.

Bibit padi umur kurang dari 21 hari sebanyak 2-3 bibit ditanam pada
perpotongan garis-garis yang terbentuk, dengan cara maju atau mundur
sesuai kebiasaan regu tanam.
Sistem tanam padi jajar legowo bisa diterapkan pada dataran rendah hingga
dataran tinggi. Terutama pada lahan –lahan Persawahan perpegairan dan
Lahan tadah Hujan

Dengan melakukan Sistem tanam padi jajar legowo maka diharapkan


produksi padi akan meningkat 10% samapi 15% dibanding dengan
menggunakan cara-cara yang lain, sehingga akan lebih menguntungkan
secara ekonomis.

Yang melaksanakan penanaman sistim tanam padi jajar Legowo


adalah petani yang memiliki lahan yng berpengairan Teknis , setegah
teknis, yang persawahan Tadah Hujan.

Dari Uraian diatas diharapkan petani mau melaksanakan Tanaman


padi jajar legowo karena penanaman ini akan menghasilkan produksi
yang lebih tinggi dan tentunya akan menghasilkan pendapatan yang
lebih tinggi.
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH ( LPM )

Judul : Pupuk Organik

Tujuan : Petani dapat membuat pupuk Organik

Metode : Penyuluhan dan Diskusi

Media :

Waktu : 90 Menit

Alat Bantu : Spidol,Kertas Koran,Lakban

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan


Pendahuluan - Salam Pembuka 30 Menit
- Menjelaskan cakupan Materi dan tujuan
Materi - Defenisi Pupuk Organik 30 Menit
- Jenis jenis Pupuk Organik
Kesimpulan - Petani dapat menggunakan bahan hayati 30 Menit
dan sisa kotoran hewan yang ada
- Ramah Lingkungan

PPL WKPP Sumuran Ketua Kelompok Tani

Nurhamida,SP Satia
Nip.198112052017062001
S I N O P S I S
PUPUK ORGANIK DEFENISI

Pupuk organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman,
hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat
fisik, kimia, dan biologi tanah.

Jenis-jenis pupuk organik

Ada berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani di lapangan. Secara umum pupuk
organik dibedakan berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya. Dilihat dari segi bentuk, terdapat
pupuk organik cair dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya terdapat pupuk hijau,
pupuk kandang dan pupuk kompos.

a. Pupuk hijau

Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa panen
maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya. Tanaman yang biasa digunakan
untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis leguminosa (kacang-kacangan) dan tanaman air (azola).
Jenis tanaman ini dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya nitrogen, yang tinggi serta
cepat terurai dalam tanah.

b. Pupuk kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi, kerbau dan
kambing. Secara umum pupuk kandang dibedakan berdasarkan kotoran hewan yang kencing dan
tidak kencing. Contoh hewan yang kencing adalah sapi, kambing dan kerbau. Hewan yang tidak
kencing kebanyakan dari jenis unggas seperti ayam, itik dan bebek.

c. Pupuk kompos

Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui proses biologis
dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa
mikroorganisme ataupun makroorganisme. Mikroorganisme dekomposer bisa berupa bakteri, jamur
atau kapang. Sedangkan makroorganisme dekomposer yang paling populer adalah cacing tanah.
Dilihat dari proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk kompos yaitu proses aerob
(melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak melibatkan udara).

d. Pupuk hayati organik

Pupuk hayati merupakan pupuk yang terdiri dari organisme hidup yang memiliki kemampuan untuk
meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan nutrisi penting bagi tanaman. Dalam Peraturan
Menteri Pertanian pupuk hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik melainkan sebagai
pembenah tanah, lihat penjelasannya dalam pengertian pupuk hayati. Namun dalam penerapannya di
lapangan seringkali dianggap sebagai pupuk organic.
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH ( LPM )

Judul : Pupuk Organik

Tujuan : Petani dapat membuat pupuk Organik

Metode : Ceramah dan Diskusi

Media :

Waktu : 90 Menit

Alat Bantu : Spidol,Kertas Koran,Lakban dan bahan bahan pupuk organik cair

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan


Pendahuluan - Salam Pembuka 30 Menit
- Menjelaskan cakupan Materi dan tujuan
Materi - Bahan bahan pupuk organik cair 30 Menit

Pengakhiran - Petani dapat membuat pupuk organik cair 30 Menit


- Ramah Lingkungan

PPL WKPP Sumuran Ketua Kelompok Tani

Nurhamida,SP Satia
Nip.198112052017062001
Bahan- bahan Pembuatan pupuk organik cair

- 3-5 butir ragi tape yang sudah di haluskan


- 2/3 bagian drum di isi kotoran sapi/kambing

- Air secukupnya ,sampai menutupi 1/3 bagian drum lalu tutup

- Setiap hari di aduk selama 5 menit

- Pupuk organik dapat di gunakan setelah 7 hari

Berikut cara membuat pupuk organik cair.


-Larutkan bioaktivator seperti EM4 sebagai mikroba kedalam air secukupnya. Tambahkan pemanis alami gula
merah, gula pasir, atau air tebu.

-Diamkan minimal 20 menit untuk membangkitkan mikroba. Masukkan kotoran ternak segar kedalam
tong/ember plastik

-Masukkan bahan bahan yang sudah kita cincang tadi dan campurkan ratakan kedalam tong/ember

-Masukkan semua bahan – bahan padat lainnya dan campur rata. Tuangkan larutan bioaktivator yang telah
dipersiapkan sebelumnya.

-Kalau perlu tambahkan terasi untuk lebih mempercepat proses pengurain pupuk organik cair.

-Masukkan air kencing, air cucian beras, air rendaman ikan dan bahan cair lainya kedalam ember bekas, aduk
hingga merata Tambahkan air secukupnya, perbandingan air adalah 35 persen cair dan 65 persen padat.
Aduk perlahan menggunakan tongkat kayu.

-Setelah semua langkah diatas selesai. Tutup tong plastik dengan rapat lalu masukkan selang lewat tutup
tong yang telah diberi lubang.
-Rekatkan tempat selang dengan tutup tong plastik sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang
yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air.

Dosis Penggunaan Pupuk organik cair :


- Untuk Tanaman Kebun ( Kopi,Cengkeh,panili ,lada dll ) gunakan 1:5 ( 1 POC : 5 L Air ) di siram di
sekitar batang
- Untuk Sayuran ( Sawi,Kol, tomat,bayam ,kangkung, wortel,kentang dll ) gunakan 1:10 ( 1 POC : 10 L
Air ) di siramkan secara merata.
- Tanaman Pangan ( Padi,jagung kedele ,kacang hijau dll ) gunakan 1 liter POC /tangki (14 L ) dengan
cara di semprotkan

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH ( LPM )

Judul : Pengolahan Lahan

Tujuan : Petani dapat mengolah lahannya dengan baik

Metode : Penyuluhan dan Diskusi


Media :

Waktu : 90 Menit

Alat Bantu : Spidol,Kertas Koran,Lakban

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan


Pendahuluan - Salam Pembuka 30 Menit
- Menjelaskan cakupan Materi dan tujuan
Materi - Defenisi pengolahan 30 Menit
- Cara Pengolahan
Penutup - Di harap petani mampu mengolah lahan 30 Menit
dengan baik dan sempurna

PPL WKPP Sumuran Ketua Kelompok Tani

Nurhamida,SP ......................................
Nip.198112052017062001
PENGOLAHAN LAHAN
Agar memberikan hasil maksimal, lahan sawah haruslah diolah secara baik. Pengolahan lahan yang
baik sebelum padi ditanami adalah salah satu kunci utama dari keberhasilan panen. Pengolahan lahan
yang diperuntukan bagi tanaman padi sangatlah penting untuk diperhatikan. Karena lahan sawah
(tanah sawah) merupakan tempat mengambil cadangan hara yang dibutuhkan bagi tanaman padi.
Oleh karena itu, pertumbuhan tanaman padi diantaranya akan dipengaruhi oleh sejauh mana proses
pengolahan yang dilaksanakan sebelum ditanami.

Sistem pengolahan lahan sawah dengan menggunakan dapat dilaksanakan secara tradisional maupun
modern. Cara tradisional menggunakan bajak, singkal, dan cangkul sedangkan cara modern
menggunakan alat mekanisasi seperti traktor tangan (hand tractor).

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil maksimal tersebut adalah sbb.:
1. Proses pengolahan lahan sawah diawali dengan cara melakukan pemisahan jerami, sisa – sisa
panen yang tidak terangkat, rumput dan tanaman gulma lainnya. Agar supaya jerami dan sisa – sisa
tanaman lainya tidak dibakar. Maka untuk memudahkan proses pengolahan lahan, sebaiknya jerami
dipisahkan dan dikumpulkan disekitar pematang (pinggiran petakan).

2. Pada musim kemarau, tanah sawah sebaiknya digenangi air terlebih dulu selama beberapa hari
agar pori-pori tanah membuka dan tekstur tanah menjadi lembek.

3. Setelah tanah menjadi lembek, siap untuk diolah.

4. Pengolahan pertama dilakukan dengan cara membajak. Pembajakan bisa dengan cara tradisional
maupun modern. Cara tradisional menggunakan bajak/singkal dengan bantuan tenaga sapi atau
kerbau sedangkan cara modern menggunakan bajak traktor tangan. Proses pembajakan ini dilakukan
dengan cara membalikkan lapisan olah tanah agar sisa – sisa tanaman seperti rumput, dan jerami
dapat terbenam. Setelah tanah dibajak, maka dibiarkan beberapa hari, agar terjadi proses fermentasi
untuk membusukkan sisa tanaman dan jerami di dalam tanah.

5. Selama proses tersebut sebaiknya ditambahkan bahan organik atau pupuk kandang lainnya.
Tujuannya agar kandungan hara dan pertumbuhan mikroba dalam tanah dapat meningkat. Disamping
itu, penggunaan bahan organik dan pupuk kandang dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi
tanah serta faktor-faktor pertumbuhan lainnya yang biasanya tidak disediakan oleh pupuk kimia
(anorganik). Gunakan bahan organik atau pupuk kandang sebanyak 2-3 ton/ha. Bahan organik atau
pupuk kandang tersebut antara lain berupa kompos, jerami, kotoran sapi atau ayam, pupuk hijau dan
pupuk organik lainnya. Pupuk kandang dan sumber organik lainnya digunakan pada saat pengolahan
lahan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kadar bahan organik tanah.

6. Setelah selesai pengolahan pertama dilanjutkan dengan pengolahan kedua. Dalam pengolahan
kedua ini dilakukan proses penggemburan atau proses pencampuran antara bahan organik dengan
tanah. Proses ini dimaksudkan agar bahan organik dapat menyatu dengan lapisan olah tanah.
Usahakan selama pengolahan ini pasokan air agar mencukupi. Jangan terlalu kering dan jangan
terlalu basah. Proses pencampuran ini dilakukan sampai bahan organik benar-benar menyatu dan
melumpur dengan lapisan olah tanah.
7. Proses selanjutnya permukaan tanah diratakan dengan bantuan alat berupa papan kayu yang ditarik
sapi atau kerbau (tradisional). Atau, dengan menggunakan traktor tangan (modern). Proses ini
dimaksudkan agar lapisan olah tanah benar-benar siap untuk ditanami padi pada saat tandur
dilaksanakan.

8. Proses pengolahan lahan ini waktunya disesuaikan dengan persiapan persemaian, agar tidak terjadi
keterlambatan pada saat pindah tanam. Waktu yang ideal berkisar antara 15 – 21 hari.

Agar memberikan hasil lebih maksimal, dianjurkan agar penggunaan traktor tangan tidak dilakukan
secara terus menerus dalam waktu yang lama. Sesekali diselingi dengan cara tradisional
menggunakan bajak/singkal karena pengaruh yang ditimbulkan jika setiap kali mengolah tanah
menggunakan traktor adalah tekstur tanah menjadi lebih padat. Hal ini akan mempengaruhi proses
penyerapan hara dan pertumbuhan perakaran pada tanaman padi .
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH ( LPM )

Judul : Pupuk Dasar

Tujuan : Petani dapat memahami pupuk dasar dan aplikasinya

Metode : Penyuluhan dan Diskusi

Media :

Waktu : 90 Menit

Alat Bantu : Spidol,Kertas Koran,Lakban

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan


Pendahuluan - Salam Pembuka 30 Menit
- Menjelaskan cakupan Materi dan tujuan
Materi - Pengertian Pupuk dasar 30 Menit
- Cara penggunaan pupuk dasar
Penutup - Di harap petani mampu menerapkan pupuk 30 Menit
dasar dengan baik

PPL WKPP Sumuran Ketua Kelompok Tani

Nurhamida,SP ..................................
Nip.198112052017062001
PUPUK DASAR
Untuk memahami pemupukan bagi tanaman padi, kita harus mengetahui umur tanaman padi terlebih dahulu.
Sekarang ini banyak varietas padi yang dilepas pemerintah berumur genjah. Contoh, Inpari 10 berumur 108-
116 hari dan Inpari 13 berumur 103 hari.
Tetapi untuk padi ciherang dan IR 64 umumnya berumur 115-125 hari.

FASE TUMBUH PADI

Dengan melihat 2 kondisi ini saja, kita akan kesulitan untuk menentukan kapan waktu pemupukan yang tepat
bagi keduanyaKalau saya pribadi, untuk menentukan kapan tanaman padi dipupuk dilihat dari fase-fase
tumbuhnya tanaman padi.

Saya ambil contoh padi ciherang yang berumur 115 – 125 hari.

Biasanya pembagian fase-fase ini adalah sbb :


– persemaian 20 hari
– fase vegetatif 35 hst
– fase generatif reproduktif 36-65 hst
– fase generatif pematangan 66-100 hst

– PUPUK DASAR, Sswaktu bibit pindah tanam, bibit perlu waktu sekitar 8-12 hst atau rata-rata 10 hst
untuk dapat memperkokoh perakaran. Saat inilah, sebaiknya pemupukan pertama dilakukan. Sebab pada saat
itu daun dan akar tanaman padi sudah mulai berkembang. Dengan demikian akan maksimal menyerap unsur
hara.

Jangan diberikan pada waktu 0-5 hst, sebab daun dan akar tanaman padi belum berkembang dan masih dalam
kondisi stres. Artinya akar belum siap menerima pupuk. Bila kita berikan akan sia-sia, apalagi kita berikan
pupuk urea dalam jumlah yang tinggi. Sebab pupuk urea mudah menguap dan bersifat higroskopis. Pada
waktu pemberian sebaiknya memperhatikan kondisi air. Sebaiknya sewaktu pemberian pupuk, saat kondisi air
lagi macak-macak.
MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR
BAHAN- BAHAN

 Tong plastik bertutup ukuran 100 Liter


 Selang panjang 2 meter
 Botol Plastik bekas 1 buah
 EM 4 cc
 Gula pasir 250 gr
 Air secukupnya
 Kotoran Sapi 10 kg
 Terasi 10 gr
 Batang Pisang yang sudah di cincang 10 kg

CARA MEMBUAT

1. Larutkan EM 4 bersama air tambahkan gula pasir,diamkan selama 20 menit untuk


membangkitkan mikroba.
2. Masukkan kotoran sapi ,batang pisang yang sudah di cincang ke dalam tong plastik
3. Tuangkan larutan EM 4 yang telah di persiapkan sebelumnya,tambahkan terasi dan aduk
hingga merata
4. Tambahkan air secukupnya,perbandingan air 35 % cair dan 65 % padat,aduk perlahan
dengan tongkat kayu
5. Setelah semua langkah di atas selesai,tutup tong plastik dengan rapat lalu masukkan selang
lewat tutup tong yang telah di beri lubang.
6. Rekatkan tempat selang dengan tutup tong plastik sehingga tidak ada celah udara.Biarkan
ujung selang yang lain masuk kedalam botol yang telah di beri air.

Dosis Penggunaan Pupuk organik cair :


- Untuk Tanaman Kebun ( Kopi,Cengkeh,panili ,lada dll ) gunakan 1:5 ( 1 POC : 5 L Air ) di siram di
sekitar batang
- Untuk Sayuran ( Sawi,Kol, tomat,bayam ,kangkung, wortel,kentang dll ) gunakan 1:10 ( 1 POC : 10 L
Air ) di siramkan secara merata.
- Tanaman Pangan ( Padi,jagung kedele ,kacang hijau dll ) gunakan 1 liter POC /tangki (14 L ) dengan
cara di semprotkan
Lembaran Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Pembuatan Pupuk Bokasi Jerami


Tujuan :Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Petani
Metode :Ceramah dan demonstrasi
Media :Leafleat
Waktu :30 menit
Alat bantu :Kertas Koran

Pokok Kegiatan Uraian kegiatan Waktu Ket

Pendahuluan Pembuatan Pupuk bokasi Jerami ini


betujuan untuk menganjurkan kepada
seluruh kelompok agar menggunakan
Pupuk Bokasi Jerami

Isi Materi - Bahan – bahan


- Alat
- Cara Pembuatan

Pengakhtiaran - Kesimpulan
- Saran

Tapsel, 07 September 2015


Penyuluh Penyuluhan

ADELINA FITRIANI LUBIS,SP


NIP.19840728 200801 2 001
SINOPSIS

PEMBUTAN PUPUK BOKASI JERAMI

Bahan – bahan :
1. Pupuk Kandang 10 Kg
2. Dedak 10 Kg
3. Abu Sekam 30 Kg
4. Jerami 50 Kg
5. Gula Merah 100 cc
6. EM 4 100 cc
7. Air 4 Liter

Alat – alat :
1.Ember
2.Hand Sprayer
3.Cangkul
4.Plastik Terpal

Cara pembuatan :
1. Jerami terlebih dahulu di cincang halus kemudian +Pupuk Kandang +Dedak
+Sekam
2. Larutan EM 4 +Gula merah +Air Kemudian diaduk hingga larut dan tercampur
rata,setelah itu di masukkan kedalam hand sprayer
3. Bahan yang di aduk No 1 disiram dengan larutan No 2
4. Bahan yang telah dicampur diletakkan diatas terpal kering dengan bentuk
gundukan tinggi sampai 20 cm
5. Tutup gundukan dengan menggunakan Plastik / Terpal
6. Suhu dipertahankan ± 40º c - 50º c
Jika Suhu tinggi Jerami diaduk agar suhu turun,kemudian di tutup
kembali
7. Proses Fermentasi 7 – 12 Hari
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul :penggunaan benih Varietas unggul Dan Bersertifikat

Tujuan : Petanidapat memakai benih varietas unggul dan bersertifikat 75 %

Metode: Demonstrasi

Media : Brosur

Waktu : 60 menit

Alat bantu: Spidol, kertas koran dan benih

Pokok kegiatan Uraian Kegiatan


Waktu Keterangan

-Pendahuluan - Salam Pembuka 10 menit Ceramah


- Menjelaskan cakupanMateri dalam
pertemuan
- Menjelaskan tujuan penyuluhan
- .Keunggulan benih Varietas unggul
dan bersertifikat
-Isi Materi - Persiapan Benih 40 Menit Diskusi dan
- Cara Memilih Benih Demostasi
- Perlakuan Benih
- Persiapan Persemaian
-Pengakhiran/Penutup - Membuat kesimpulan hasil belajar 10 Menit Ceramah
- Umpan balik proses penyuluhan.

Batangtoru, Januari 2018

Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II


Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora

NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :

Koordinator BPP Napa

Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap

NIP.196109011987111001
SINOPSIS

PENGGUNAAN BENIH BERVARIETAS UNGGUL DAN BERSERTIFIKASI

Varietas unggul merupakan salah satu tehknologi utama yang mampu meningkatkan produksi

Padi dan pendapatan petani.

Dengan memakai benih Bersertifikat Vigornya sangat tinggi,sehingga sangat disarankan kepada
petani,karena menghasilkan bibit yang sehat, akar yang banyak, pertumbuhannya seragam,tumbuhnya lebih
cepat dan produksinya tinggi. Hal
yang harus di ketahui oleh petani adalah perbedaan hasil produksi penggunaan benih Varietas unggul dan
bersertifikat dibandingkan dengan benih jabal yaitu ;

NO Nama Benih Produksi (ton/ha)

1 Benih Unggul 8 ton

2 Jabal 4ton

Berdasarkan table tersebut diatas pemakaian benih varietyes unggul dan bermutu produksi lebih tinggi yaitu
8 ton/ha.

Tata cara penggunaan benih varietas unggul dan bersetivikat adalah sebagai berikut ;

 Benih direndam dalam larutan garam 20 gram /liter air, untuk menentukan jumlah garam
dengan menggunakan indicator telur. Dalam air perendaman dimasukkan telur kemudian
garam dimasukkan sedikit demi sedikit demi sedikit sampai telur mengapung.
 Benih yang mengapung / mengambang dibuang.
 Benih direndam selama 24 jam
 Ditiriskan selama 48 jam dalam karung / goni yang lembab.

Pelaksanaan.

Pelaksanaan penaburan benih varietas unggul dan bersertivikat setelah ditiriskan selama 48 jam ,
disebarkan merata pada persemaian sekitar satu genggam untuk setiap m2 .Setelah itu bibit siap di
tanam<21 hari.
Penaburan

Penaburan benih dilakukan dilahan sawah yang sudah siap diolah dengan luas penebaran benih
1/20 dari luas lahan.Dengan pemakaian benih diatas sangat mengurangi pemakaian benih dibandingkan
dengan pemakaian benih jabal, benih unggul dianjurkan 25 kg/ha, sementara jabal 35-40 kg/ha.

Dari uraian diatas diharapkan agar petani mau melaksanakan penggunaan benih variewtas baru yang
bersertivikat disebabkan hasil produksinya tinggi dibandingkan jabal.

Anda mungkin juga menyukai