Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Pendahuluan -Salam pembuka 10 Menit Ceramah
-Menjelaskan tujuan dan manfaat
penyulaman dan penyiangan pada
tanaman
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
PEMUPUKAN SUSULAN I
Pemupukan merupakan komponen yang sangat penting dalam teknis budidaya padi sawah
hal ini tentu sangat menunjang untuk mencapai keberhasilan dan produksi yang maksimal.
Pemupukan susulan I dilakukan pada umur 18-21 hari setelah tanam, karena pada saat ini lah
tanaman padi sawah membutuhkan asupan makanan yang cukup untuk pertumbuhan anakan.
Dalam hal ini unsur hara yang banyak dibutuhkan adalah unsur hara N (Nitrogen) & K (Kalium),
dengan dosis 1/3 dosis keseluruhan per hektar nya.
Pada saat melakukan pemupukan, terlebih dahulu lahan di keringkan (macak-macak) agar
kelembaban tanah tetap terjaga dan tanaman lebih cepat menyerap unsur hara yang diberikan dari
tanah. Pemupukan disaran kan tidak dilakukan pada siang hari melainkan di laksanakan pada
pagi dan sore hari, hal ini dilakukan untuk menghindari penguapan unsur hara yang terdapat pada
pupuk yang diberikan sehingga bisa menghindari kerusakan pada tanaman yang telah kita berikan
pupuk.
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Pendahuluan -Salam pembuka 10 Menit Ceramah
-Menjelaskan tujuan dan manfaat
penyulaman dan penyiangan pada
tanaman
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Penyulaman
Penyulaman bertujuan untuk mengganti bibit yang mati atau gagal tumbuh, penyulaman
dapat dilakukan ketika tanaman telah siap ditanam dan paling lambat 2 minggu setelah tanam.
Perhatikan dengan jeli kondisi tanaman yang gagal tumbuh atau adanya gangguan hama seperti
keongmas, orong-orong dan lain-lain. Setelah itu cabut tanaman tersebut dan diganti dengan bibit
yang baru.
Apabila tanaman masih banyak yang mati diatas umur 2 minggu setelah tanam,
dianjurkan untuk menyulam dengan memilih rumpun yang mempunyai anakan banyak .
Penyulaman dengan menggunakan bibit baru akan berdampak ketidak seragaman pertumbuhan
nantinya.
Penyiangan
Penyiangan dapat dilakukan sesuai kondisi lahan pertanaman, apabila lahan telanh di
tumbuhi rumput segera lakukan penyiangan. Jaga gulma agar tidak tumbuh di area pertanaman.
Apabila gulma tumbuh secara berlebihan maka yang akan terjadi tanaman tidak akan mendapat
pasokan unsur hara yang cukup karena persaingan mengambil unsur hara dengan rumput. Maka
dari itu penyiangan harus dilakukan dengan baik dan tepat waktu.
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Persemaian Pada Padi Sawah
memerlukan suatu persiapan yang sebak baiknya, sebab benih dipersemaian ini akan menentukan
pertumbuhan padi disawah. Luas Persemaian yang diperlukan kira kira 1/20 dari areal sawah
yang akan ditanami. Penggarapan tanah untuk persemaian dimulai kira kira sebulan sebelum
tanam. Caranya tanah dibajak terlebih dahulu,kemudian digaru sampai melumpur dengan baik
Tinggi : 20 cm
Lebar : 120 cm
Panjang : 500 cm
Kemudian diantara bedengan dibuat selokan sebesar 30 cm untuk memudahkan penaburan benih,
Penaburan benih dilakukan secara merata pada lahan persemaian dengan kerapatan benih,
Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Pendahuluan -Salam pembuka 10 Menit Ceramah
-Perkenalan
-Menjelaskan latar belakang dari hama
keong mas pada tanaman padi sawah
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
1. Kelompok Tani Saroha ( Tgl 02 Oktober 2018 )
2. Kelompok Tani Teruna ( Tgl 09 Oktober 2018 )
Lembar Persiapan Menyuluh ( LPM )
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
PENGOLAHAN LAHAN
Agar memberikan hasil maksimal, lahan sawah haruslah diolah secara baik. Pengolahan lahan
yang baik sebelum padi ditanami adalah salah satu kunci utama dari keberhasilan panen. Pengolahan lahan
yang diperuntukan bagi tanaman padi sangatlah penting untuk diperhatikan. Karena lahan sawah (tanah
sawah) merupakan tempat mengambil cadangan hara yang dibutuhkan bagi tanaman padi. Oleh karena itu,
pertumbuhan tanaman padi diantaranya akan dipengaruhi oleh sejauh mana proses pengolahan yang
dilaksanakan sebelum ditanami.Sistem pengolahan lahan sawah dengan menggunakan dapat dilaksanakan
secara tradisional maupun modern. Cara tradisional menggunakan bajak, singkal, dan cangkul sedangkan
cara modern menggunakan alat mekanisasi seperti traktor tangan (hand tractor).
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil maksimal tersebut adalah sbb.:
1. Proses pengolahan lahan sawah diawali dengan cara melakukan pemisahan jerami, sisa – sisa panen
yang tidak terangkat, rumput dan tanaman gulma lainnya. Agar supaya jerami dan sisa – sisa tanaman
lainya tidak dibakar. Maka untuk memudahkan proses pengolahan lahan, sebaiknya jerami dipisahkan dan
dikumpulkan disekitar pematang (pinggiran petakan).
2. Pada musim kemarau, tanah sawah sebaiknya digenangi air terlebih dulu selama beberapa hari agar
pori-pori tanah membuka dan tekstur tanah menjadi lembek.
3. Setelah tanah menjadi lembek, siap untuk diolah.
4. Pengolahan pertama dilakukan dengan cara membajak. Pembajakan bisa dengan cara tradisional
maupun modern. Cara tradisional menggunakan bajak/singkal dengan bantuan tenaga sapi atau kerbau
sedangkan cara modern menggunakan bajak traktor tangan. Proses pembajakan ini dilakukan dengan cara
membalikkan lapisan olah tanah agar sisa – sisa tanaman seperti rumput, dan jerami dapat terbenam.
Setelah tanah dibajak, maka dibiarkan beberapa hari, agar terjadi proses fermentasi untuk membusukkan
sisa tanaman dan jerami di dalam tanah.
5. Selama proses tersebut sebaiknya ditambahkan bahan organik atau pupuk kandang lainnya.
Tujuannya agar kandungan hara dan pertumbuhan mikroba dalam tanah dapat meningkat. Disamping itu,
penggunaan bahan organik dan pupuk kandang dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah
serta faktor-faktor pertumbuhan lainnya yang biasanya tidak disediakan oleh pupuk kimia (anorganik).
Gunakan bahan organik atau pupuk kandang sebanyak 2-3 ton/ha. Bahan organik atau pupuk kandang
tersebut antara lain berupa kompos, jerami, kotoran sapi atau ayam, pupuk hijau dan pupuk organik
lainnya. Pupuk kandang dan sumber organik lainnya digunakan pada saat pengolahan lahan untuk
meningkatkan kesuburan tanah dan kadar bahan organik tanah.
6. Setelah selesai pengolahan pertama dilanjutkan dengan pengolahan kedua. Dalam pengolahan kedua
ini dilakukan proses penggemburan atau proses pencampuran antara bahan organik dengan tanah. Proses
ini dimaksudkan agar bahan organik dapat menyatu dengan lapisan olah tanah. Usahakan selama
pengolahan ini pasokan air agar mencukupi. Jangan terlalu kering dan jangan terlalu basah. Proses
pencampuran ini dilakukan sampai bahan organik benar-benar menyatu dan melumpur dengan lapisan
olah tanah.
7. Proses selanjutnya permukaan tanah diratakan dengan bantuan alat berupa papan kayu yang ditarik
sapi atau kerbau (tradisional). Atau, dengan menggunakan traktor tangan (modern). Proses ini
dimaksudkan agar lapisan olah tanah benar-benar siap untuk ditanami padi pada saat tandur dilaksanakan.
8. Proses pengolahan lahan ini waktunya disesuaikan dengan persiapan persemaian, agar tidak terjadi
keterlambatan pada saat pindah tanam. Waktu yang ideal berkisar antara 15 – 21 hari.
Agar memberikan hasil lebih maksimal, dianjurkan agar penggunaan traktor tangan tidak dilakukan secara
terus menerus dalam waktu yang lama. Sesekali diselingi dengan caratradisional menggunakan
bajak/singkal karena pengaruh yang ditimbulkan jika setiap kali mengolah tanah menggunakan traktor
adalah tekstur tanah menjadi lebih padat. Hal ini akan mempengaruhi proses penyerapan hara dan
pertumbuhan perakaran pada tanaman
Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
1. Kelompok Tani Harapan Jaya ( Tgl 02 Juli 2018 )
2. Kelompok Tani Teruna ( Tgl 03 Juli 2018 )
3. Kelompok Tani Satahi 3 ( Tgl 05 Juli 2018 )
4. Kelompok Tani Tani Jaya ( Tgl 06 Juli 2018 )
5. Kelompok Tani Saroha ( Tgl 24 Juli 2018 )
Lembaran Persiapan Menyuluh (LPM)
Pengakhtiaran - Kesimpulan
- Saran
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Alat – alat :
1.Ember
2.Hand Sprayer
3.Cangkul
4.Plastik Terpal
Cara pembuatan :
1. Jerami dan daunan hijau terlebih dahulu di cincang halus kemudian +Pupuk Kandang
+Dedak +Sekam
2. Larutan EM 4 +Gula merah +Air Kemudian diaduk hingga larut dan tercampur
rata,setelah itu di masukkan kedalam hand sprayer
3. Bahan yang di aduk No 1 disiram dengan larutan No 2
4. Bahan yang telah dicampur diletakkan diatas terpal kering dengan bentuk
gundukan tinggi sampai 20 cm
5. Tutup gundukan dengan menggunakan Plastik / Terpal
6. Suhu dipertahankan ± 40º c - 50º c
Jika Suhu tinggi Jerami diaduk agar suhu turun,kemudian di tutup
kembali
7. Proses Fermentasi 7 – 14 Hari
Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
PENGGUNAAN BENIH BERVARIETAS UNGGUL DAN BERSERTIFIKASI
Varietas unggul merupakan salah satu tehknologi utama yang mampu meningkatkan produksi
Padi dan pendapatan petani.
Dengan memakai benih Bersertifikat Vigornya sangat tinggi,sehingga sangat disarankan kepada
petani,karena menghasilkan bibit yang sehat, akar yang banyak, pertumbuhannya
seragam,tumbuhnya lebih cepat dan produksinya tinggi.
Hal yang harus di ketahui oleh petani adalah perbedaan hasil
produksi penggunaan benih Varietas unggul dan bersertifikat dibandingkan dengan benih jabal
yaitu ;
NO Nama Benih Produksi (ton/ha)
1 Benih Unggul 8 ton
2 Jabal 4ton
Berdasarkan table tersebut diatas pemakaian benih varietyes unggul dan bermutu produksi lebih
tinggi yaitu 8 ton/ha.
Tata cara penggunaan benih varietas unggul dan bersetivikat adalah sebagai berikut ;
Benih direndam dalam larutan garam 20 gram /liter air, untuk menentukan jumlah
garam dengan menggunakan indicator telur. Dalam air perendaman dimasukkan
telur kemudian garam dimasukkan sedikit demi sedikit demi sedikit sampai telur
mengapung.
Benih yang mengapung / mengambang dibuang.
Benih direndam selama 24 jam
Ditiriskan selama 48 jam dalam karung / goni yang lembab.
Pelaksanaan.
Pelaksanaan penaburan benih varietas unggul dan bersertivikat setelah ditiriskan selama
48 jam , disebarkan merata pada persemaian sekitar satu genggam untuk setiap m2 .Setelah itu
bibit siap di tanam<21 hari.
Penaburan
Penaburan benih dilakukan dilahan sawah yang sudah siap diolah dengan luas penebaran
benih 1/20 dari luas lahan.Dengan pemakaian benih diatas sangat mengurangi pemakaian benih
dibandingkan dengan pemakaian benih jabal, benih unggul dianjurkan 25 kg/ha, sementara jabal
35-40 kg/ha.
Dari uraian diatas diharapkan agar petani mau melaksanakan penggunaan benih variewtas
baru yang bersertivikat disebabkan hasil produksinya tinggi dibandingkan jabal.
Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
Kelompok Tani :
Desa :
Hari/Tanggal : 2018
Kecamatan : Batangtoru
Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Pendahuluan - Salam pembukaan Penjelasan 5 Menit Ceramah
- Tujuan
Isi/Materi - Menjelaskan manfaat dan keunggulan Diskusi,
pestisida organik 40 Menit demcar
- Menjelaskan cara penggunaan pestisida
organik
- Tanya jawab
Pengakhiran - Kesimpulan 5 Menit ceramah
- Penutup
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Bagian awal
Penggunaan pestisida kimia di indonesia telah memusnahkan 55 jenis hama dan 72 % agen
hayati. Oleh karena itu diperlukan pengganti yaitu pestisida yang ramah lingkungan.
Bagian Utama
Beberapa manfaat dan keunggulan pestisida alami antara lain:
1. Mudah terurai dialam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan)
2. Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang
3. Dapat membunuh hama/penyakit seperti ekstra dari daun pepaya, tembakau, biji
mahoni, dsb.
4. Dapat sebagai pengumpul perangkap hama tanaman orok-orok, kotoran ayam
5. Bahan yg digunakan murah serta tidak sulit dijumpai dari sumber daya yg ada
disekitar dan bisa dibuat sendiri
6. Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga obat-obatan pertanian.
Cara aplikasi pestisida organik:
Mempersiapkan alat dan bahan
Alat : semprot (handsprayer)
Bahan : Pestisida organik, air
Cara kerja :
- Campurkan 5-10 cc Pestisida organik ke dalam 1 Ltr air
- aduk larutan hingga merata kedalam handsprayer
- Semprotkan ketanaman secara merata minimal 3x penyemprotan/musim
- Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari.
Bagian akhir
Penyuluh Pertanian Lapangan sebagai pendamping petani, seyogyanya dapat menyebarkan
informasi teknologi terkini yang dapat menjawab keluhan dan memenuhi kebutuhan petani
dilapangan, salah satunya dengan cara menginformasikan manfaat dan cara penggunaan
pestisida organik kepada para petani.
S I N O P S I S
PUPUK ORGANIK DEFENISI
Pupuk organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -
sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang
digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Ada berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani di lapangan. Secara umum pupuk
organik dibedakan berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya. Dilihat dari segi bentuk, terdapat
pupuk organik cair dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya terdapat pupuk hijau,
pupuk kandang dan pupuk kompos.
a. Pupuk hijau
Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa panen
maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya. Tanaman yang biasa
digunakan untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis leguminosa (kacang-kacangan) dan tanaman
air (azola). Jenis tanaman ini dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya nitrogen, yang
tinggi serta cepat terurai dalam tanah.
b. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi, kerbau dan
kambing. Secara umum pupuk kandang dibedakan berdasarkan kotoran hewan yang kencing dan
tidak kencing. Contoh hewan yang kencing adalah sapi, kambing dan kerbau. Hewan yang tidak
kencing kebanyakan dari jenis unggas seperti ayam, itik dan bebek.
c. Pupuk kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui proses
biologis dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa
mikroorganisme ataupun makroorganisme. Mikroorganisme dekomposer bisa berupa bakteri,
jamur atau kapang. Sedangkan makroorganisme dekomposer yang paling populer adalah cacing
tanah. Dilihat dari proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk kompos yaitu proses
aerob (melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak melibatkan udara).
Pupuk hayati merupakan pupuk yang terdiri dari organisme hidup yang memiliki kemampuan
untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan nutrisi penting bagi tanaman. Dalam
Peraturan Menteri Pertanian pupuk hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik melainkan
sebagai pembenah tanah, lihat penjelasannya dalam pengertian pupuk hayati. Namun dalam
penerapannya di lapangan seringkali dianggap sebagai pupuk organik.
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
Vaksinasi ND pada Ayam Buras
Vaksinasi ND adalah upaya untuk memberikan suatu zat kepada ternak agar tidak
terserang oleh suatu penyakit yang dapat mengakibatkan kerugian yang sangat
besar,sehingga hal ini perlu menjadi perhatian bagi setiap pelaku usaha ternak agar usaha
peternakan yang diusahakan tidak selalu mengalami kerugian saja,tetapi bisa mendapatkan
keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.
Vaksinasi ND dilakukan dengan Rumus ‘3.3.3 atau dengan kata lain vahsinasi
pertama pada Umur Anak ayam berumur tiga hari,selanjutnya plaksanaan yang kedua
dilakukan pada umur ayam 3 bulan dan selanjutnya pelaksanaan vaksinasi diulang setiap
tiga bulan sekali.
Langkah langkah plaksanaan adalah sebagai berikut:
Ambil vaksin sesuai dengan jumlah ayam yang akan divaksin .kemudian ambil
larutanyang akan dipakai sebagai pelarut vaksin.
Langkah selanjutnya adalah mencampur vaksin dimana jika vaksin ND 50 Dosis
maka pelarut yang dipakai juga harus 50 ml.karna setiap satu Ekor Ayam hanya 1 ml saja
dan tidak boleh lebih.
Langkah selanjutnya adalah ambil ayam satu demi satu dan vaksinlah ayam satu
demi satu dan masukkan kekandang yang sudah disediakan untuk ayam yang sudah
divaksin danjangan dicampur menjadi satu antara ayam yang sudah divaksin dengan yang
belum agar vaksin yang sudah diberikan dapat berpungsi dengan baik.
Dalam plaksanaan vaksinasi ND spuit atau jarum yang sudah pernah dipakai tidak
boleh dipakai lagi untuk melakukan vaksinasi yang akan datang,tapi pakailah spuit yang
baru dan lebih stril dari kuman.
Dengan melaksanakan vaksinasi secara teratur maka penyebaran penyakit ND pada
ayam buras dapat kita tekan. Sehingga masyarakat tidak selalu dihadapkan pada masalah
yang selalu merugikan petani yaitu masyarakat petani ternak.
Keterangan:
Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Judul Materi : Pemanfaatan Limbah Pertanian sebagai Pakan ternak
Bagian awal
Hijauan merupakan bahan pakan utama bagi ternak ruminansia. Penyediaan hijauan
makanan ternak bisa dilakukan dengan penyediaan Hijauan makanan ternak unggul,
pemanfaatan rumput lapangan atau pemanfaatan limbah pertanian seperti jerami padi.
Jerami merupakan limbah pertanian yang paling besar jumlahnya, akan tetapi
pemanfaatannya sebagai bahan pakan ternak masih sangat terbatas karena jerami padi
kurang disukai ternak, nilai protein dan mineralnya rendah serta kecernaannya pun rendah,
sehingga tidak bisa memberikan respon pertumbuhan yang baik.
Bagian utama
Cara membuat Biosilase Jerami :
1. Ambil jerami 10 Kg
2. Layukan jerami bila masi segar
3. Potong jerami dengan ukuran 5-10 cm
4. Campur jerami dengan isi rumen
5. Masukkan kedalam kantong dan padatkan
6. Ikat kantong plastik rapat-rapat sehingga kondisinya hampa udara
7. Beri pemberat agar padat
8. Simpan selama 2-4 minggu.
Bagian akhir
Tanda Biosilase jerami yang baik:
1. Warna tetap seperti aslinya
2. Potong jerami menjadi 5-10 cm dan letakkan di atas plastik
3. Siram jerami dengan larutan air urea hingga merata
4. Masukkan jerami dalam silo atau diatas plastik lalu diinjak-injak agar
jerami padat
5. Tutup/timbun permukaan dengan tanah sehingga membentuk
gundukan setebal 30 cm di atas permukaan tanah, diamkan selama 30
hari
6. Angin-anginkan sebelum diberikan pada ternak
7. Berikan amoniase jerami paling banyak 50% dari jumlah pakan
hijauan yang diberikan.
Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
1. Kelompok Tani Tani Jaya ( Tgl 27 Juli 2018 )
2. Kelompok Tani TerunaHarapan Jaya (Tgl 30 Juli 2018 )
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
Sinopsis
Membuat galangan atau bedengan pada tanaman cabe tidaklah terlalu sulit, sebab adanya
galangan inilah memungkinkan diatasnya ditanami berbagai jenis tanaman sayuran budidaya,
tanaman palawija, tanaman apotek, maupun tanaman buah. Fungsi bedengan atau galangan
sangat penting dalam membudidayakan berbagai macam jenis tanaman buah maupun sayur
mayur, karena dapat membuat struktur tanah menjadi lebih gembur dan memungkinkan keadaan
akar tanaman menjadi lebih nyaman sehingga akar- akarnya tumbuh sempurna dan menghasilkan
tanaman yang sehat, berkualitas tinggi.
Cara untuk membuat bedengan untuk tanaman cabe sebenarnya sangat mudah, karena
tidak perlu memerlukan teknik khusus dan langsung saja melakukan praktek. Berikut ini panduan
singkat tentang bagaimana cara membuat galangan/bedengan tanaman cabe yang baik dan benar
Sebelum membuat bedengan, terlebih dahulu bersihkan lahan dari kemungkinan adanya
batu batuan kerikil besar, akar tanaman yang mengganggu atau batu cadas yang terkadang
juga tertimbun pada lahan sebelum dibuatkan bedengan.
Setelah dibersihkan lahannya, selanjutnya adalah membajak tanah dengan cara dibolak
balik hingga tanahnya cukup halus, pastikan juga bahwa tinggi tanah yang dibajak
setinggi 25-30cm.
Pembajakan tanah selesai, maka selanjutnya mendesain tanah membentuk bedengan
bedengan dan juga galangan yang menghubuingkan satu bedengan/ galangan satu dengan
lainnya.
Ukuran bedengan yang ideal untuk tanaman cabe adalah panjang disesuaikan lahan
tanam, lebar = 1meter. Sebaiknya bedengan/ galangan dibuatkan membujur dari arah
utara keselatan supaya proses fotosintesis tanaman cabe berjalan optimal pada pagi hari.
Jangan lupa letakkan juga mulsa plastik diatas bedengan/galangan sebelum ditanami
benih cabe.
Buatkan juga saluran irigasi diantara bedengan satu dengan lainnya, hal ini sangat positif
supaya air dapat tertampung wadah yang optimal.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga dengan mengikuti langkah demi
langkah yang telah dijelaskan tadi diatas rencana untuk budidaya cabe dapat berjalan
dengan baik.
Lembar Persiapan Menyuluh
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
Sipnosis
Adapun pembuatan insektisida nabati berawal dari penggunaan insektisida kimia yang
semakin hari semakin tinggi dan semakin banyak pula jenis produksinya,untuk itu perlu kita
sendiri mempergunakan dan memamfaatkan tanaman yang tumbuh disekeliling kita sekaligus
memperkecil biaya produksi dan mengurangi residu kimia .dalam mempertahankan kwalitas dan
kwantitas hasil tanmankita dimana kita sekarang ini menghadapi pasar bebas yang disebut MEA.
Untuk pembuatan insektisida nabati kita lebih dahulu mempersiapkan alat dan bahan yaitu
1. Daun mimba 300gr
2. Sere liar 600gr
3. Lengkuas 600gr
4. Detergent 20gr
5. Air sumur 2liter
6. Jereken putih 1 buah
Bahan tersebut satu persatu kita tumbuk,kemudian kita gabung dalam ember yangberisi air
2 liter, masukkan detergent, kita simpan 2x24 jam.Setelah itu bahan tadi kita peras dan saring
dengan kain kasa lalu masukkan dalam jerigen putih tutup rapat.Insektisida siap digunakan.Dosis
250cc/tangki ukuran 15 liter.Aplikasi 1x 1minggu.
Demikian pembuatan insektisida nabati ini semoga bisa bermanfaat dan berkesinambungan.
Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Varietas unggul merupakan salah satu tehknologi utama yang mampu meningkatkan produksi
Padi dan pendapatan petani.
Dengan memakai benih Bersertifikat Vigornya sangat tinggi,sehingga sangat disarankan kepada
petani,karena menghasilkan bibit yang sehat, akar yang banyak, pertumbuhannya
seragam,tumbuhnya lebih cepat dan produksinya tinggi.
Hal yang harus di ketahui oleh petani adalah perbedaan hasil
produksi penggunaan benih Varietas unggul dan bersertifikat dibandingkan dengan benih jabal
yaitu ;
NO Nama Benih Produksi (ton/ha)
1 Benih Unggul 8 ton
2 Jabal 4ton
Berdasarkan table tersebut diatas pemakaian benih varietyes unggul dan bermutu produksi lebih
tinggi yaitu 8 ton/ha.
Tata cara penggunaan benih varietas unggul dan bersetivikat adalah sebagai berikut ;
Benih direndam dalam larutan garam 20 gram /liter air, untuk menentukan jumlah
garam dengan menggunakan indicator telur. Dalam air perendaman dimasukkan
telur kemudian garam dimasukkan sedikit demi sedikit demi sedikit sampai telur
mengapung.
Benih yang mengapung / mengambang dibuang.
Benih direndam selama 24 jam
Ditiriskan selama 48 jam dalam karung / goni yang lembab.
Pelaksanaan.
Pelaksanaan penaburan benih varietas unggul dan bersertivikat setelah ditiriskan selama
48 jam , disebarkan merata pada persemaian sekitar satu genggam untuk setiap m2 .Setelah itu
bibit siap di tanam<21 hari.
Penaburan
Penaburan benih dilakukan dilahan sawah yang sudah siap diolah dengan luas penebaran
benih 1/20 dari luas lahan.Dengan pemakaian benih diatas sangat mengurangi pemakaian benih
dibandingkan dengan pemakaian benih jabal, benih unggul dianjurkan 25 kg/ha, sementara jabal
35-40 kg/ha.
Dari uraian diatas diharapkan agar petani mau melaksanakan penggunaan benih variewtas
baru yang bersertivikat disebabkan hasil produksinya tinggi dibandingkan jabal.
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
Judul : Pengendalian Penyakit Pembuluh Kayu /Vascular Streak Dieback (VSD) Pada
Tanaman Kakao.
Tujuan : Petani dapat mengenal / mengetahui dan mengendalikan penyakit pembuluh
kayu pada tanaman kakao.
Metode : Ceramah dan Diskusi.
Media : Peta singkat,, tabloid, brosur dan alat bantu lainnya.
Waktu : 90 Menit
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
JUDUL MATERI : Pengendalian Penyakit Pembuluh Kayu /Vascular Streak Dieback (VSD)
Pada Tanaman Kakao.
Bagian Awal :
Kakao merupan salah satu komoditas andalan nasional dan yang mempunyai peran penting dalam
perekonomian Indonesia. Banyak pertanaman kakao petani hancur akibat serangan hama dan penyakit,
sehingga banyak petani mengalihkan usaha tani kakao ke usaha tani yang lain. Salah satu faktor penyebab
kehancuran tanaman kakao adalah penyakit Pembuluh Kayu /Vascular Streak Dieback (VSD) sehingga
produktifitasnya menurun.
Bagian Utama :
A. Penyebab penyakit
Pembuluh Kayu /Vascular Streak Dieback (VSD) disebabkan oleh jamur Onchobasidium theobromae .
Gejala umum serangan pada tanaman yaitu :
1. Sasaran infeksi adalah daun muda.
2. Setelah 3 bulan terinfeksi penyakit, daun menguning dengan bercak hijau.
3. Daun yang terserang penyakit kemudian keguguran.
4. Jika bekas tempat duduknya daun disayat akan terlihat tiga noktah berwarna coklat.
5. Terlihat garis-garis coklat pada ranting yang sakit.
B. Cara pengendalian
1. Pola tanaman di pembibitan.
Lokasi pembibitan jangan dibuat disekitar tanaman kakao yang terserang VSD.
Bibit yang terserang segera disingkirkan dari lokasi pembibitan dan dimusnahkan.
Lokasi Pembibitan diberi atap untuk mencegah jatuhnya spora patogen ke daun muda di
pembibitan.
Lakukan penyemprotan dengan fungisida, misalnya Bayleton 0,1 %, Baycor 0,1 % dengan
sasaran penyemprotan adalah daun muda dengan interval 2 minggu sekali.
2. Pola tanaman dewasa.
Lakukan pemangkasan sanitasi dengan cara memotong ranting yang sakit.
Lakukan eradikasi dengan cara membongkar tanaman yang terserang hebat.
Lakukan pemupukan untuk mempercepat tunas baru.
3. Teknik pengendalian
Menggunakan bahan tanaman yang tahan terhadap penyakit atau bibit unggul seperti Klon KW
162, KW 163,dll
Pemeliharaan tanaman dan teknik budidaya yang benar dan tepat
Bagian Akhir
Diharapkan dengan pemahaman dan pembelajaran yang telah disampaikan maka para petani dapat
lebih mengetahui dan menguasai cara-cara yang baik dalam meningkatkan produktifitas hasil pertaniannya
sehingga kehidupan petani lebih sejahtera.
Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Panen Dan Pasca Panen Padi
Bagian Awal :
Pemanenan merupan kendala yang sering dialami oleh petani padi yaitu bagaimana
mengefisiensikan pemanenan dengan waktu dan biaya yang relatif murah, singkat dengan
kualitas yang baik. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang Pasca Panen Padi.
Bagian Utama :
A. Pengertian panen
Yang dimaksud panen adalah suatu kegiatan pemungutan hasil pertanian yang telah cukup
umur dan sudah saatnya untuk dipetik.
B. Kriteria panen
Warna daun sudah berwarna kekuningan tetapi tidak terlalu tua.
Tanaman masuk pada fase pemasakan
Sesuai dengan umur kemasakan fisiologis
Ditandai dengan perubahan pada warna buah
C. Tahapan penanganan pasca panen.
Penjemuran
Melakukan penjemuran hasil panen dibawah terik matahari penuh, agar kadar air pada
hasil panen dapat di sesuaikan demi menjaga kualitas panen.
Grading
Memberikan penilaian yang lebih pada tanaman yang memiliki nilai lebih dari yang lain
dengan tujuan untuk meningkatkan nilai harga jual.
Pengemasan
Menempatkan suatu hasil pertanian pada suatu wadah dengan tujuan melindungi dari
kerusakan, mempermudah perlakuan selanjutnya.
Penyimpanan
Kegiatan yang dilakukan dalam upaya untuk memperpanjang daya simpan agar dapat di
distribusikan ke wilayah yang lain.
Pemasaran
Penjualan dapat dilakukan dari lahan langsung atau dengan cara menitipkannya ke
swalayan atau menjual langsung kepada konsumen.
D. Prinsip dasar penanganan pasca panen.
Mengenali sifat biologis hasil tanaman yaitu respirasi, transpirasi, struktur dan hasil
tanaman yang di panen.
Mengetahui jenis kerusakan yang terjadi antara lain perubahan fisik dan kerusakan
mekanis.
Bagian Akhir
Diharapkan dengan pemahaman dan pembelajaran yang telah disampaikan maka para petani
dapat lebih mengetahui dan menguasai cara-cara yang baik dalam meningkatkan produktifitas
hasil pertaniannya sehingga kehidupan petani lebih sejahtera
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
Judul : Budidaya Bayam
Tujuan : Meningkatkan pengetahuan petani dalam budidaya bayam
Metode : Ceramah, Diskusi
Media : Leaflet
Waktu : 120 menit
Alat Bantu : Spidol Dan Kertas Koran
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
PORKOT HARAHAP
NIP. 196109011987111001
SINOPSIS
Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
2. Kelompok Tani Satahi 3 ( Tgl 03 Mei 2018 )
3. Kelompok Harapan Jaya ( Tgl 07 Mei 2018 )
4. Kelompok Tani Tani Jaya ( Tgl 11 Mei 2018 )
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
Judul : Budidaya Bayam
Tujuan : Meningkatkan pengetahuan petani dalam budidaya bayam
Metode : Ceramah, Diskusi
Media : Leaflet
Waktu : 120 menit
Alat Bantu : Spidol Dan Kertas Koran
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
PORKOT HARAHAP
NIP. 196109011987111001
SINOPSIS
Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Salam pembuka,peaparan tujuan 10 menit Ceramah
Pendahuluan
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Tanaman padi sebagai penghasil beras adalah merupakan tanaman politik, yang dapat
mempengaruhi stabilitas suatu wilayah.
Pelaksanaan tanam yang dilakukan selama ini secara tidak beraturan (sistim tegel) merupakan
kebiasaan petani di wilayah kerja.
Sistim Tanam dengan menggunakan Jajar Legowo 2:1 dapat memberi manfaat yang baik
terhadap petani yaitu : populasi tanaman padi sawah bertambah banyak dibandingan dengan
sisitim tegel/tidak beraturan, meminimalisir serangan hama/penyakit, menormalkan sinar
matahari terhadap tanaman padi serta melancarkan sirkulasi udara dan pemanfaatan air secara
merata.
Termotivasinya petani menerapkan sistim legowo 2:1 di lahan usahataninya adalah suatu
keberhasilan yang merubah sikap, keterampilan dan pengetahuan dan sekaligus mening katkan
hasil/provitas usahataninya.
LEMBAR PERSIAPAN PENYULUHAN (LPM)
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Isi
Apa yang perlu diketahui?
Pengaturan air di dalam petakan sawah dengan methode 2 ½ : 3 : 2 : 2 didapat pebedaan
hasil produksi sebagai berikut :
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
Sinopsis
Sawi manis adalah tanaman jenis sayuran yang dapat di tanam sepanjang tahun dan
dikomsumsi sehari harinya.
Keuntungan budidaya sawi manis adalah.
dapat hidup di berbagai tempat baik didataran tinggi maupun dataran rendah
tahan terhadap cuaca
Tata cara Budidaya sawi manis yaitu :
persiapan benih karena salah satu paktor penentu keberhasilan
pengolahan lahan
pembuatan bedengan
persemaian
Penanaman
Pemupukan
Panen
untuk setiap hektar lahan tanam dibutuhkan benih sawi sebanyak 750 gram dan panen
setelah berumur 40 – 50 hari dari umur semai.
Demikian yang dapat saya sampaikan semoga bapak ibu dapat mengerti dan
menerapkannya di lahan masing masing.
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Tikus menyerang tanaman padi pada semua fase pertumbuhan. Serangan berat yang
disebabkan hama tikus dapat menyebabkan kerusakan pada masa primordial (masa titik tumbuh)
dengan cara memotong pangkal batang untuk memakan bulir gabah. Hama tikus menyerang
tanaman padi pada malam dan siang hari. Hama tikus biasanya bersembunyi di lubang pada
tanggul irigasi, pematang,pekarangan dan semak-semak.
.Kapan dilaksanakan?
Pelaksanaan kegiatan penanggulangan hama tikus dimulai dari sejak pra tanam /
pengolahan tanah, pada saat persemaian benih padi, pada fase vegetatif dan fase primordial.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk meminimalisir serangan hama tikus mulai dari sejak dini di
daerah persawahan, baik di sekitar tanggul irigasi, pematang sawah, jalan desa maupun batas
kampung.
1. Dimana dilaksanakan
Kegiatan penanganan hama tikus sebaiknya dilakukan sebelum musim tanam tiba atau pada saat
areal persawahan yang satu hamparan maupun tidak dimana keadaan persawahannya masih
dalam kondisi bera. Ini memudahkan para petani dan anggota kelompok tani lainnya mudah
melakukan kegiatan seperti gropyokan, pemberian emposan (pengasapan) dengan belerang.
2. Mengapa dilaksanakan?
Untuk mengurangi hama Tikus pada lahan pertanaman padi sawah
3. Siapa yang melaksankan?
Yang melaksankan adalah petani padi sawah.
Kegiatan ini diharapkan mampu mengurangi serangan hama tikus pada pertanaman padi
sawah dan dengan demikian peningkatan produktivitas padi dapat terwujud.
Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
1. Kelompok Tani Tani Jaya ( Tgl 20 Juli 2018 )
2. Kelompok Harapan Jaya ( Tgl 23 Juli 2018 )
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
Sinopsis
Lele adalah salah satu macam ikan tawar yang sudah di budidayakan secara menyeluruh
di Indonesia oleh karena pangsa pasar ikan lele terus berkembang menarik untuk di ketahui cara
budidaya ikan lele.
Lele dapat hidup dalam kepadatan tebar tinggi dan rasio terhadap pertumbuhan yang baik
dan mempunyai segudang mampaat untuk kesehatan kita dan tidak membutuhkan modal besar.
Tahapan persiapan :
Penentuan Lokasi
Pembuatan Kolam
Persiapan Peralatan dan bahan (ember Plastik, air, benih ikan lele)
Setelah benih ikan dimasukkan ke kolam selanjutnya pemberian pakan yang banyak
mengandung protein hewani dan diberikan sesuai kebutuhan yaitu 3-6% dari bobot tubuhnya
misal bobot 50 gram memerlukan 2,5 gram (5% bobot tubuh) perekor, dan diberikan 4 – 5 kali
sehari. dan ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg dalam tempo 3
bulan.
Demikian uraian yang dapat saya sampaikan semoga bapak ibu tahu mau dan mampu
membudidayakan ikan lele.
Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
1. Kelompok Tani Harapan Jaya ( Tgl 08 Oktober 2018 )
2. Kelompok Tani Satahi 3 ( Tgl 18 Oktober 2018 )
3. Kelompok Tani Tani Jaya( Tgl 19 Oktober 2018 )
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Pendahuluan -Salam pembuka 10 Menit Ceramah
-Perkenalan
-Menjelaskan latar belakang dari hama
keong mas pada tanaman padi sawah
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
CARA PENGENDALIAN HAMA KEONG MAS
Keong mas merupakan hama yang saat ini sering membuat para petani resah , oleh karena
itu untuk mengatasinya diperlukan ketekunan dan kegiatan rutin yang perlu dilakukan. Para
petani memerlukan cara yang tepat untuk mengatasi dan memberantas hama yang satu ini. Hama
keong mas dapat diatasi dengan beberapa cara yang mudah tanpa biaya. Namun juga ada
beberapa penanganan yang memerlukan biaya dalam menangani hama yang satu ini. Tergantung
dengan situasi populasi keong mas yang menyerang tanaman seberapa banyaknya
Terdapat beberapa tahap/cara untuk mengatasi hama keong mas ini secara sederhana dan
mudah, yaitu:
10. Mengambil keong mas yang menempel pada tanaman pada saat dia masih bergerak aktif.
Biasanya dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Hal ini perlu dilakukan secara rutin.
11. Menggunakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung zat berupa racun bagi hama keong
mas tersebut. beberapa tanaman yang mengandung racun: Cabai merah, daun ejeng
gondok, daun jeruk, daun tembakau.
12. Menggunakan atraktan yang menyerupai daun talas, pepaya, pisang, kertas koran untuk
mengumpulkan keong tersebut. Diletakkan berjejer pada petakan sawah dengan jarak 1-2
meter dari umpan.
13. Mempertahankan air agar tidak tinggi melebihi 3 centimeter karena keong mas menyukai
tanaman yang lembab atau dengan cara mengeringkan tanah.
14. Dengan menggunakan musuh alami melepas itik di areal sawah sebelum tanam dan
sesudah panen untuk memakan keong mas yang muda dan kecil
15. Menggunakan perangkap dari bahan kelambu bekas atau karung goni ditempatkan pada
kubangan sawah yang tergenang air dan diberikan makanan kesukaan keong mas seperti
kelapa, pisang, pepaya, beras, limbah sayuran. Perangkap tersebut dipasang sore
hari kemudian pada esuk hari keong yang terkumpul diambil.
16. Mengeringkan sawah apabila terjadi serangan cukup besar dan buat kubangan di sawah
untuk memudahkan pemungutan keong mas.
17. Tancapkan ajir kayu atau bambu di sepanjang dekat pematang untuk memudahkan
pemungutan.
18. Menaburkan serbuk abu kasar atau serasah kayu ditempat yang terserang keong. apabila
terserap dalam cangkang akan mengakibatkan kematian.
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
CARA MEMBUAT PESTISIDA NABATI EKSTRAK DAUN PEPAYA
Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian
selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di
seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis
dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda,
"papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya".
Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang".Buah pepaya
dimakan dagingnya, baik ketika muda maupun masak.Daging buah muda dimasak sebagai
sayuran.
Daging buah masak dimakan segar atau sebagai campuran koktail buah. Pepaya
dimanfaatkan pula daunnya sebagai sayuran dan pelunak daging.Daun pepaya muda dimakan
sebagai lalap (setelah dilayukan dengan air panas) atau dijadikan pembungkus buntil.Oleh
orang Manado, bunga pepaya yang diurap menjadi sayuran yang biasa dimakan. Getah pepaya
(dapat ditemukan di batang, daun, dan buah) mengandung enzim papain, semacam protease, yang
dapat melunakkan daging dan mengubah konformasi protein lainnya. Papain telah diproduksi
secara massal dan menjadi komoditas dagang.Nah dari kandungan papain papaya inilah akan
dibuat pestisida nabati. Pemamfaatan bahan Alam bisa kita gunakan sebagai Pestisida Alami,
Jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan
lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak, karena residunya akan terurai dan mudah
hilang. Pestisida nabati dapat membunuh atau mencegah serangan hama dan penyakit melalui
cara kerja yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggal. Pestisida
alami dari ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat digunakan untuk
mencegah hama seperti aphis, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta berbagai jenis serangga.
Adapun cara membuat Pestisida Nabati Ekstrak Daun Pepaya adalah:
Bahan dan Alat :
- 100 gram irisan daun papaya
- 1 liter air
- Deterjen 3 gram (secukupnya)
- Alat tumbuk atau belnder
- Saringan
Cara Membuat :
- Hancurkan daun papaya menggunakan blender sampai halus
- Tambahkan 1 liter air
- Tambahkan deterjen lalu aduk sampai merata
- Biarkan selama 1 malam
Cara menggunakan :
Saring ekstrak papaya yang telah didiamkan semalam tersebut lalu masukkan kedalam spayer dan
semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang hama pada pagi hari.
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Salam pembuka 15 menit Ceramah
Menjelaskan cakupan materi dalam
Pendahuluan pertemuan
Menjelaskan tujuan pertemuan
Penjelasan tujuan dan latar belakang.
Pengertian bibit unggul 60 menit Ceramah,
Isi/Materi Kriteria bibit unggul Diskusi
Varietas bibit unggul kelapa sawit
Membuat kesimpulan hasil belajar 10 menit Ceramah
Pengakhiran
Umpan balik proses pertemuan
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Kelapa sawit adalah tanaman komoditas utama perkebunan Indonesia, di karenakan nilai
ekonomi yang tinggi dan kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak nabati terbanyak
diantara tanaman penghasil minyak nabati lainnya (kedelai, zaitun, kelapa dan bunga matahari).
Untuk memperoleh tanaman kelapa sawit yang berkualitas, salah satunya adalah dengan
penggunaan bibit yang berkualitas serta melakukan pembibitan yang benar. Karena pemilihan
bibit dan proses pembibitan akan sangat berpengaruh terhadap kualitas dan reproduksi dari
tanaman kelapa sawit di kemudian harinya. Penggunaan benih yang bermutu rendah akan
mengakibatkan kerugian terhadap biaya dan waktu yang telah di keluarkan oleh petani.
Kelapa sawit memiliki banyak jenis berdasarkan ketebalan cangkangnya kelapa sawit
dibedakan menjadi Dura, Pesifera dan Tenera.
1. Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dapat
memperpendek umur mesin pengolahan, namun biasanya tandan buahnya besar-
besar dan kandungan minyaknya berkisar 18%.
2. Pesifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga
sangat jarang menghasilkan buah.
3. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan Pesifera. Jenis ini di anggap
bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat
sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertile.Beberapa tenera
tenera unggul persentase daging perbuahnya dapat mencapai 90% dan
kandungan minyak pertandannya dapat mencapai 28%.
Menurut Direktorat Jendral Perkebunan (2009), ada 2 jenis bahan tanam kelapa sawit
yang di produksi yaitu kecambah dan bibit. Standart kecambah kelapa sawit yang baik adalah :
- Berat benih minimal 0,8 gr
- Panjang radikula dan plumula ± 2 cm,
- Warna radikula dan plumula putih kekuningan
- Arah tumbuh radikula dan plumula berlawanan arah
- Bebas dari OPT.
Manfaat
Agar petani kelapa sawit dapat membedakan bibit unggul yang baik, serta mendapatkan
hasil yang optimal, dan menguntungkan petani.
Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
Sinopsis
Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan atau persiapan yang
sebaik baiknya sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi sawah oleh
karena itu pesemaian harus benar benat mendapat perhatian , agar harapan untuk mendapatkan
bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai
Langkah langkah yang perlu kita perhatikan untuk menyemaikan benih padi antara itu :
1. Penggunaan benih unggul
2. Kebutuhan benih 25-30 Kg/Hektar
3. Luas pesemaian yang akan dibuat yaitu 1/20 dari luas lahan
Persiaan lahan pesemaian
Untuk mempesiapkan lahan persemaian, tanah harus bsubur, terkena sianr matahari dan ada
penagairan adapun tahap tahapan persiapan lahan anatara lain :
1. Tanah dibersihkan dari sisa sisa gulama yang masih tetinggal kemudian tanah di cangkul
sedalam 30-40 CM agar aakr bibit memasuki tanah lebih dalam sehingga dapat menyeap
hara lebih banyak
2. Selanjutnya tanah digaru dan diratakan kemudian dibuat bedengan
Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Pendahuluan -Salam pembuka 10 Menit Ceramah
-Menjelaskan cara pembuatan zat
perangsang tumbuh bagi tanaman
-Menjelaskan tujuan dan manfaat zat
perangsang tumbuh pada tanaman
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
Cara Membuat Zat Perangsang Tumbuh Tanaman
Kemajuan antara IPTEK sistem pertanian revolusi hijau jauh lebih popular bila dibanding
dengan sistem pertanian organic, apalagi pemerintah berperan memberikan tuntunan, subsidi dan
berbagai kebijakan lainnya.Namun dibalik dari itu muncul dampak negatif dan menyusul harga
pupuk, pestisida maupun ZPT yang melonjak naik. Walaupun demikian para petani akan mudah
menerapkan system pertanian organic secara bertahap.
Dengan menggunakan system pertanian organic dalam hal ini salah satunya Perangsang
Tumbuh Tanaman, bertujuan untuk menggunakan pupuk alami / organic untuk mengembalikan
kesuburan tanah.Zat perangsang tumbuh sangat dibutuhkan tanaman untuk memacu
pertumbuhannya, dalam hal ini petani dapat membuat sendiri dari bahan yang mudah dijangkau.
Cara membuat:
- semua bahan dicampur dan diaduk sampai homogen
- bahan yang telah tercampur (larutan) dimasukkan ke dalam jerigen
- larutan difermentasikan ± 44 jam.
setelah difermentasikan dalam waktu yang telah ditentukan, apabila dibuka tutup
jerigennya akan terdengar suara mendesis.
Penggunaan:
- dosis 5 cc / liter air
- disemprotkan ke tanaman, disiramkan ke tanah.
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Pendahuluan -Salam pembuka 10 Menit Ceramah
-Menjelaskan tujuan dan manfaat
penyulaman dan penyiangan pada
tanaman
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Penyulaman
Penyulaman bertujuan untuk mengganti bibit yang mati atau gagal tumbuh, penyulaman
dapat dilakukan ketika tanaman telah siap ditanam dan paling lambat 2 minggu setelah tanam.
Perhatikan dengan jeli kondisi tanaman yang gagal tumbuh atau adanya gangguan hama seperti
keongmas, orong-orong dan lain-lain. Setelah itu cabut tanaman tersebut dan diganti dengan bibit
yang baru.
Apabila tanaman masih banyak yang mati diatas umur 2 minggu setelah tanam,
dianjurkan untuk menyulam dengan memilih rumpun yang mempunyai anakan banyak .
Penyulaman dengan menggunakan bibit baru akan berdampak ketidak seragaman pertumbuhan
nantinya.
Penyiangan Gulma
Penyiangan dapat dilakukan sesuai kondisi lahan pertanaman, apabila lahan telang di
tumbuhi rumput segera lakukan penyiangan. Jaga gulma agar tidak tumbuh di area pertanaman.
Apabila gulma tumbuh secara berlebihan maka yang akan terjadi tanaman tidak akan mendapat
pasokan unsur hara yang cukup karena persaingan mengambil unsure hara dengan rumput. Maka
dari itu penyiangan harus dilakukan dengan baik dan tepat waktu.
PENGGUNAAN BENIH BERVARIETAS UNGGUL DAN BERSERTIFIKASI
Varietas unggul merupakan salah satu tehknologi utama yang mampu meningkatkan
Produksi dan pendapatan petani. Dengan memakai benih Bersertifikat Vigornya sangat
tinggi,sehingga sangat disarankan kepada petani,karena menghasilkan bibit yang sehat, akar yang
banyak, pertumbuhannya seragam,tumbuhnya lebih cepat dan produksinya tinggi.
Hal yang harus di ketahui oleh petani adalah perbedaan hasil produksi penggunaan benih
Varietas unggul dan bersertifikat dibandingkan dengan benih jabal yaitu ;
NO Nama Benih Produksi (ton/ha)
1 Benih Unggul 8 ton
2 Jabal 4ton
Berdasarkan table tersebut diatas pemakaian benih varietyes unggul dan bermutu produksi lebih
tinggi yaitu 8 ton/ha.
Beberapa kelebihan penggunaan benih unggul bersertifikat:
• Pertumbuhan bebit seragam.
• Menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak.
• Ketika bibit dipindah, tumbuh lebih cepat, kokoh dan menghijau
• Tahan hama dan penyaakit
• Produktivitas tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan petani.
• dll
Tata cara penggunaan benih varietas unggul dan bersetivikat adalah sebagai berikut ;
Benih direndam dalam larutan garam 20 gram /liter air, untuk menentukan jumlah
garam dengan menggunakan indicator telur. Dalam air perendaman dimasukkan
telur kemudian garam dimasukkan sedikit demi sedikit demi sedikit sampai telur
mengapung.
Benih yang mengapung / mengambang dibuang.
Benih direndam selama 24 jam
Ditiriskan selama 48 jam dalam karung / goni yang lembab.
Pelaksanaan.
Pelaksanaan penaburan benih varietas unggul dan bersertivikat setelah ditiriskan selama
48 jam , disebarkan merata pada persemaian sekitar satu genggam untuk setiap m2 .Setelah itu
bibit siap di tanam<21 hari.
B. Penyiangan dan Penyulaman
Setelah penanaman, Apabila tanaman padi ada yang mati harus segera diganti (disulam).
Tanaman sulam itu dapat menyamai yang lain, apabila penggantian bibit baru jangan sampai
lewat 10 hhari sesudah tanam.
Selain penyulaman yang perlu dilakukan adalah penyiangan agar rumput-rumput liar yang
tumbuh di sekitar tanaman padi tidak bertumbuh banyak dan mengambil zat-zat makanan yang
dibutuhkan ttanaman padi. Penyiangan dilakukan dua kali yang pertama setelah padi berumur 3
minggu dan yang kedua setelah padi berumur 6 minggu
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
Judul : Budidaya Bayam
Tujuan : Meningkatkan pengetahuan petani dalam budidaya bayam
Metode : Ceramah, Diskusi
Media : Leaflet
Waktu : 120 menit
Alat Bantu : Spidol Dan Kertas Koran
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
PORKOT HARAHAP
NIP. 196109011987111001
SINOPSIS
Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
3. Kelompok Tani Satahi 3 ( Tgl 03 Mei 2018 )
4. Kelompok Harapan Jaya ( Tgl 07 Mei 2018 )
5. Kelompok Tani Tani Jaya ( Tgl 11 Mei 2018 )
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Pasca Panen Padi
Bagian Awal :
Pemanenan merupan kendala yang sering dialami oleh petani padi yaitu bagaimana
mengefisiensikan pemanenan dengan waktu dan biaya yang relatif murah, singkat dengan kualitas yang
baik. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang Pasca Panen Padi.
Bagian Utama :
C. Pengertian panen
Yang dimaksud panen adalah suatu kegiatan pemungutan hasil pertanian yang telah cukup umur dan
sudah saatnya untuk dipetik.
D. Kriteria panen
Warna daun sudah berwarna kekuningan tetapi tidak terlalu tua.
Tanaman masuk pada fase pemasakan
Sesuai dengan umur kemasakan fisiologis
Ditandai dengan perubahan pada warna buah
Bagian Akhir
Diharapkan dengan pemahaman dan pembelajaran yang telah disampaikan maka para petani dapat
lebih mengetahui dan menguasai cara-cara yang baik dalam meningkatkan produktifitas hasil pertaniannya
sehingga kehidupan petani lebih sejahtera
Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
1. Kelompok Tani Satahi 3 ( Tgl 17 Mei 2018 )
2. Kelompok Harapan Jaya ( Tgl 14 Mei 2018 )
3. Kelompok Tani Tani Jaya ( Tgl 18 Mei 2018 )
4. Kelompok Tani Saroha ( Tgl 21 Mei 2018 )
5. Kelompok Tani Teruna ( Tgl 22 Mei 2018 )
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
Keteranga
Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu
n
Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru
PORKOT HARAHAP
NIP. 196109011987111001
SINOPSIS
Pemupukan dilakukan sebanyak 2- 3 kali dalam satu masa tanam tergantung dari tingkat
kesuburan tanah dan jenis benih yang digunakan. Jagung hibrida biasanya membutuhkan
pemupukan yang lebih banyak dibanding jagung biasa.
Jenis pupuk yang dibutuhkan tanaman jagung harus memenuhi unsur N, P dan K. Unsur N bisa
didapatkan dari urea, unsur P dari SP-36 dan unsur K dari KCl. Takaran pupuk untuk budidaya
jagung berdasarkan anjuran Balitbangtan per hektarnya adalah 350 kg Urea + 200 kg SP-36 +
100 kg KCl.
Bila kesulitan mendapatkan KCL, unusr K bisa didapatkan dari pupuk NPK. Dengan takaran
sebagai berikut , 400 kg NPK 15:15:15 + 270 kg urea + 80 kg SP-36 untuk setiap hektarnya.
Untuk frekuensi pemukan setelah pemupukan dasar bisa dilakukan sebanyak dua kali, berikan
pada 10 dan 35 hari setelah tanam (hst). Untuk frekuensi pemupukan 3 kali berikan pada umur 7-
10 hst, 28-30 hst dan 40-45 hst.
Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
1. Kelompok Harapan Jaya ( Tgl 16 Juli 2018 )