Anda di halaman 1dari 75

Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Pemupukan Susulan I Pada Tanaman Padi Sawah


Tujuan : Petani dapat mengetahui dosis dan waktu yang tepat
Metode : Demontrasi Cara
Media : Brosur
Waktu : 60 Menit
Alat bantu : Sound Siystem

Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Pendahuluan -Salam pembuka 10 Menit Ceramah
-Menjelaskan tujuan dan manfaat
penyulaman dan penyiangan pada
tanaman

Isi/Materi -Memperaktekkan langsung di lahan Demonstrasi


persawahan 35 Menit Cara dan
-Diskusi Tanya Jawab

Pengakhiran -Membuat kesimpulan 15 Menit Ceramah


-Do’a
-Kata penutup

Batangtoru, Februari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS

PEMUPUKAN SUSULAN I

Pemupukan merupakan komponen yang sangat penting dalam teknis budidaya padi sawah
hal ini tentu sangat menunjang untuk mencapai keberhasilan dan produksi yang maksimal.
Pemupukan susulan I dilakukan pada umur 18-21 hari setelah tanam, karena pada saat ini lah
tanaman padi sawah membutuhkan asupan makanan yang cukup untuk pertumbuhan anakan.
Dalam hal ini unsur hara yang banyak dibutuhkan adalah unsur hara N (Nitrogen) & K (Kalium),
dengan dosis 1/3 dosis keseluruhan per hektar nya.

Pada saat melakukan pemupukan, terlebih dahulu lahan di keringkan (macak-macak) agar
kelembaban tanah tetap terjaga dan tanaman lebih cepat menyerap unsur hara yang diberikan dari
tanah. Pemupukan disaran kan tidak dilakukan pada siang hari melainkan di laksanakan pada
pagi dan sore hari, hal ini dilakukan untuk menghindari penguapan unsur hara yang terdapat pada
pupuk yang diberikan sehingga bisa menghindari kerusakan pada tanaman yang telah kita berikan
pupuk.
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Penyulaman Dan Penyiangan Pada Tanaman Padi Sawah


Tujuan : Petani dapat menentukan waktu yang tepat
Metode : Demontrasi Cara
Media : Brosur
Waktu : 60 Menit
Alat bantu : Sound Siystem

Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Pendahuluan -Salam pembuka 10 Menit Ceramah
-Menjelaskan tujuan dan manfaat
penyulaman dan penyiangan pada
tanaman

Isi/Materi -Memperaktekkan langsung di lahan Demonstrasi


persawahan 35 Menit Cara dan
-Diskusi Tanya Jawab

Pengakhiran -Membuat kesimpulan 15 Menit Ceramah


-Do’a
-Kata penutup

Batangtoru, Februari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS

Penyulaman
Penyulaman bertujuan untuk mengganti bibit yang mati atau gagal tumbuh, penyulaman
dapat dilakukan ketika tanaman telah siap ditanam dan paling lambat 2 minggu setelah tanam.
Perhatikan dengan jeli kondisi tanaman yang gagal tumbuh atau adanya gangguan hama seperti
keongmas, orong-orong dan lain-lain. Setelah itu cabut tanaman tersebut dan diganti dengan bibit
yang baru.
Apabila tanaman masih banyak yang mati diatas umur 2 minggu setelah tanam,
dianjurkan untuk menyulam dengan memilih rumpun yang mempunyai anakan banyak .
Penyulaman dengan menggunakan bibit baru akan berdampak ketidak seragaman pertumbuhan
nantinya.

Penyiangan
Penyiangan dapat dilakukan sesuai kondisi lahan pertanaman, apabila lahan telanh di
tumbuhi rumput segera lakukan penyiangan. Jaga gulma agar tidak tumbuh di area pertanaman.
Apabila gulma tumbuh secara berlebihan maka yang akan terjadi tanaman tidak akan mendapat
pasokan unsur hara yang cukup karena persaingan mengambil unsur hara dengan rumput. Maka
dari itu penyiangan harus dilakukan dengan baik dan tepat waktu.
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Persemaian Pada Padi Sawah


Tujuan : Menambah Pengetahuan Pembuatan Persemaian
Metode : Ceramah, Praktek, Diskusi
Media : Kertas Koran
Waktu : 60 Menit
Alat Bantu : Kertas Koran, Spidol

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

Pendahuluan Salam Pembuka 10 Menit Ceramah


Menjelaskan Tujuan

Isi Materi Cara Membuat 40 Menit Diskusi, Praktek


Persemain Padi
Sawah

Pengakhiran/Penutup Membuat Kesimpulan 10 Menit Ceramah


Hasil Belajar

Batangtoru, Januari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Persemaian Pada Padi Sawah

Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi.Pembuatan persemaian

memerlukan suatu persiapan yang sebak baiknya, sebab benih dipersemaian ini akan menentukan

pertumbuhan padi disawah. Luas Persemaian yang diperlukan kira kira 1/20 dari areal sawah

yang akan ditanami. Penggarapan tanah untuk persemaian dimulai kira kira sebulan sebelum

tanam. Caranya tanah dibajak terlebih dahulu,kemudian digaru sampai melumpur dengan baik

kira 15 – 25 cm lalu dibuat bedengan dengan ukuran:

Tinggi : 20 cm

Lebar : 120 cm

Panjang : 500 cm

Kemudian diantara bedengan dibuat selokan sebesar 30 cm untuk memudahkan penaburan benih,

pemupukan, pengairan dan pencabutan.

Penaburan benih dilakukan secara merata pada lahan persemaian dengan kerapatan benih,

satu genggam benih untuk 1 meter persegi lahan.


Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Cara pengendalian hama keong mas


Tujuan : Petani mengetahui alternatif pengendalian hama keong mas.
Metode : Diskusi, Ceramah
Media : Brosur dan komik
Waktu : 60 Menit
Alat bantu : Alat Peraga dan Sound Siystem

Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Pendahuluan -Salam pembuka 10 Menit Ceramah
-Perkenalan
-Menjelaskan latar belakang dari hama
keong mas pada tanaman padi sawah

Isi/Materi -Menjelaskan tujuan dan manfaat Ceramah dan


pengendalian hama keong mas pada 35 Menit Tanya Jawab
tanaman padi sawah
-Diskusi

Pengakhiran -Membuat kesimpulan 15 Menit Ceramah


-Do’a
-Kata penutup

Batangtoru, Januari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS

CARA PENGENDALIAN HAMA KEONG MAS


Keong mas merupakan hama yang saat ini sering membuat para petani resah , oleh karena
itu untuk mengatasinya diperlukan ketekunan dan kegiatan rutin yang perlu dilakukan. Para
petani memerlukan cara yang tepat untuk mengatasi dan memberantas hama yang satu ini. Hama
keong mas dapat diatasi dengan beberapa cara yang mudah tanpa biaya. Namun juga ada
beberapa penanganan yang memerlukan biaya dalam menangani hama yang satu ini. Tergantung
dengan situasi populasi keong mas yang menyerang tanaman seberapa banyaknya
Terdapat beberapa tahap/cara untuk mengatasi hama keong mas ini secara sederhana dan
mudah, yaitu:
1. Mengambil keong mas yang menempel pada tanaman pada saat dia masih bergerak aktif.
Biasanya dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Hal ini perlu dilakukan secara rutin.
2. Menggunakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung zat berupa racun bagi hama keong
mas tersebut. beberapa tanaman yang mengandung racun: Cabai merah, daun ejeng
gondok, daun jeruk, daun tembakau.
3. Menggunakan atraktan yang menyerupai daun talas, pepaya, pisang, kertas koran untuk
mengumpulkan keong tersebut. Diletakkan berjejer pada petakan sawah dengan jarak 1-2
meter dari umpan.
4. Mempertahankan air agar tidak tinggi melebihi 3 centimeter karena keong mas menyukai
tanaman yang lembab atau dengan cara mengeringkan tanah.
5. Dengan menggunakan musuh alami melepas itik di areal sawah sebelum tanam dan
sesudah panen untuk memakan keong mas yang muda dan kecil
6. Menggunakan perangkap dari bahan kelambu bekas atau karung goni ditempatkan pada
kubangan sawah yang tergenang air dan diberikan makanan kesukaan keong mas seperti
kelapa, pisang, pepaya, beras, limbah sayuran. Perangkap tersebut dipasang sore
hari kemudian pada esuk hari keong yang terkumpul diambil.
7. Mengeringkan sawah apabila terjadi serangan cukup besar dan buat kubangan di sawah
untuk memudahkan pemungutan keong mas.
8. Tancapkan ajir kayu atau bambu di sepanjang dekat pematang untuk memudahkan
pemungutan.
9. Menaburkan serbuk abu kasar atau serasah kayu ditempat yang terserang keong. apabila
terserap dalam cangkang akan mengakibatkan kematian.
Lembar Persiapan Menyuluh ( LPM )

Judul Penyuluhan : Tanam Padi Sistem Jajar Legowo


Tujuan : Petani,mau melaksanakan sistim Tanam jajar Legowo 4:1 sesuai
Petunjuk Teknis. Sebesar 20% pada musim Tanam 2015
Metode : ceramah dan demcar dan demlot
Media : Peta singkap
Waktu : 60 menit
Alat Bantu : alat tulis, kertas koran dan peralatan tanam

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

Pendahuluan  Salam pembukaan


 Menjelaskan cakupan materi 15 Menit Ceramah
 pertemuan
 Menjelaskan tujuan
penyuluhan

Isi Materi  Pengertian sistem tanam


legowo 4 :1 30 Menit Diskusi, pemutaran video,
 Keuntungan Sistim tanam demonstrasi cara
Legowo
 Cara penanamn Sistim
Tanam Legowo

 Membuat kesimpulan hasil Ceramah


belajar
Pengakhiran/Penutup
 Umpan balik proses 15 Menit
penyuluhan

Batangtoru, Januari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS

Pertanaman Padi Sistem Jajar Legowo


Cara tanam padi jajar legowo merupakan salah satu teknik produksi yang memungkinkan
tanaman padi dapat menghasilkan produksi yang cukup tinggi serta memberikan kemudahan
dalam aplikasi pupuk dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. Padi yang merupakan
tanaman pangan utama penduduk, sebagian besar diproduksi di lahan sawah. Belum optimalnya
produktivitas padi lahan sawah antara lain karena serangan hama, penyakit dan gulma. Melalui
perbaikan cara tanam padi dengan sitem jajar legowo diharapkan selain dapat meningkatkan
produksi, pengendalian organisme pengganggu dan pemupukan mudah dilakukan, dan juga
bertujuan untuk menambah populasi rumpun per hektarnya.
Sistem tanam padi jajar legowo merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi
padi. Dengan Sistem tanam padi jajar legowo ini, populasi tanamaman dapat meningkat menjadi
30% dengan peningkatan produksi mencapai 10%. Selain Sistem tanam padi jajar legowo, masih
banyak cara lain dalam meningkatkan produksi. Sistem tanam padi jajar legowo bisa diterapkan
pada dataran rendah hIngga dataran tinggi.
Lahan sawah yang sudah siap ditanami 1 – 2 hari sebelum tanam, air dibuang sehingga
lahan dalam keadaan macak-macak. Tujuan air dihilangkan adalah untuk dapat membentuk garis-
garis tanam secara jelas. Dengan menggunakan alat pembuat garis jajar legowo 4 : 1 (Atajale 4 :
1), dibuat garis tanam 40 cm x ( 20 cm x 20 cm) dengan cara menarik atajale pada lahan yang
akan ditanami. Arah baris tanam sebaiknya sesuai dengan arah aliran air pegairan.
Bibit padi umur kurang dari 21 hari sebanyak 2-3 bibit ditanam pada perpotongan garis
garis yang terbentuk, dengan cara maju atau mundur sesuai kebiasaan regu tanam.
Sistem tanam padi jajar legowo bisa diterapkan pada dataran rendah hingga dataran tinggi.
Terutama pada lahan –lahan Persawahan perpegairan dan Lahan tadah Hujan
Dengan melakukan Sistem tanam padi jajar legowo maka diharapkan produksi padi akan
meningkat 10% samapi 15% dibanding dengan menggunakan cara-cara yang lain, sehingga akan
lebih menguntungkan secara ekonomis.
Yang melaksanakan penanaman sistim tanam padi jajar Legowo adalah petani yang memiliki
lahan yng berpengairan Teknis , setegah teknis, yang persawahan Tadah Hujan.
Dari Uraian diatas diharapkan petani mau melaksanakan Tanaman padi jajar legowo
karena penanaman ini akan menghasilkan produksi yang lebih tinggi dan tentunya akan
menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.
Lembar Persiapan Menyuluh ( LPM )
Judul : Pembuatan Pupuk Organik Cair
Tujuan : Petani dapat membuat pupuk Organik
Metode : Penyuluhan dan Diskusi
Media : Drum Plastik
Waktu : 90 Menit
Alat Bantu : Spidol,Kertas Koran,Lakban
Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Pendahuluan Salam Pembuka 30 Menit
- Menjelaskan cakupan Materi dan tujuan
Materi - Defenisi Pupuk Organik 30 Menit
- Jenis jenis Pupuk Organik
Kesimpulan - Petani dapat menggunakan bahan hayati 30 Menit
dan sisa kotoran hewan yang ada
- Ramah Lingkungan

Batangtoru, Oktober 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS

A.Bahan- bahan Pembuatan pupuk organik cair


- 3-5 butir ragi tape yang sudah di haluskan
- 2/3 bagian drum di isi kotoran sapi/kambing
- Air secukupnya ,sampai menutupi 1/3 bagian drum lalu tutup
- Setiap hari di aduk selama 5 menit
- Pupuk organik dapat di gunakan setelah 7 hari

B. Cara membuat pupuk organik cair.


-Larutkan bioaktivator seperti EM4 sebagai mikroba kedalam air secukupnya. Tambahkan
pemanis alami gula merah, gula pasir, atau air tebu.
-Diamkan minimal 20 menit untuk membangkitkan mikroba. Masukkan kotoran ternak segar
kedalam tong/ember plastik
-Masukkan bahan bahan yang sudah kita cincang tadi dan campurkan ratakan kedalam
tong/ember
-Masukkan semua bahan – bahan padat lainnya dan campur rata. Tuangkan larutan
bioaktivator yang telah dipersiapkan sebelumnya.
-Kalau perlu tambahkan terasi untuk lebih mempercepat proses pengurain pupuk organik cair.
-Masukkan air kencing, air cucian beras, air rendaman ikan dan bahan cair lainya kedalam
ember bekas, aduk hingga merata Tambahkan air secukupnya, perbandingan air adalah 35
persen cair dan 65 persen padat. Aduk perlahan menggunakan tongkat kayu.
-Setelah semua langkah diatas selesai. Tutup tong plastik dengan rapat lalu masukkan selang
lewat tutup tong yang telah diberi lubang.
-Rekatkan tempat selang dengan tutup tong plastik sehingga tidak ada celah udara. Biarkan
ujung selang yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air.

C. Dosis Penggunaan Pupuk organik cair :


- Untuk Tanaman Kebun ( Kopi,Cengkeh,panili ,lada dll ) gunakan 1:5 ( 1 POC : 5 L Air )
di siram di sekitar batang
- Untuk Sayuran ( Sawi,Kol, tomat,bayam ,kangkung, wortel,kentang dll ) gunakan 1:10 ( 1
POC : 10 L Air ) di siramkan secara merata.
- Tanaman Pangan ( Padi,jagung kedele ,kacang hijau dll ) gunakan 1 liter POC /tangki (14
L ) dengan cara di semprotkan

Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
1. Kelompok Tani Saroha ( Tgl 02 Oktober 2018 )
2. Kelompok Tani Teruna ( Tgl 09 Oktober 2018 )
Lembar Persiapan Menyuluh ( LPM )

Judul : Pengolahan Lahan


Tujuan : Petani dapat mengolah lahannya dengan baik
Metode : Penyuluhan dan Diskusi
Media : Leaflet
Waktu : 90 Menit
Alat Bantu : Spidol,Kertas Koran,Lakban
Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Pendahuluan - Salam Pembuka 30 Menit
- Menjelaskan cakupan Materi dan tujuan
Materi - Defenisi pengolahan 30 Menit
- Cara Pengolahan
Penutup - Di harap petani mampu mengolah lahan 30 Menit
dengan baik dan sempurna

Batangtoru, Juli 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
PENGOLAHAN LAHAN

Agar memberikan hasil maksimal, lahan sawah haruslah diolah secara baik. Pengolahan lahan
yang baik sebelum padi ditanami adalah salah satu kunci utama dari keberhasilan panen. Pengolahan lahan
yang diperuntukan bagi tanaman padi sangatlah penting untuk diperhatikan. Karena lahan sawah (tanah
sawah) merupakan tempat mengambil cadangan hara yang dibutuhkan bagi tanaman padi. Oleh karena itu,
pertumbuhan tanaman padi diantaranya akan dipengaruhi oleh sejauh mana proses pengolahan yang
dilaksanakan sebelum ditanami.Sistem pengolahan lahan sawah dengan menggunakan dapat dilaksanakan
secara tradisional maupun modern. Cara tradisional menggunakan bajak, singkal, dan cangkul sedangkan
cara modern menggunakan alat mekanisasi seperti traktor tangan (hand tractor).

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil maksimal tersebut adalah sbb.:
1. Proses pengolahan lahan sawah diawali dengan cara melakukan pemisahan jerami, sisa – sisa panen
yang tidak terangkat, rumput dan tanaman gulma lainnya. Agar supaya jerami dan sisa – sisa tanaman
lainya tidak dibakar. Maka untuk memudahkan proses pengolahan lahan, sebaiknya jerami dipisahkan dan
dikumpulkan disekitar pematang (pinggiran petakan).
2. Pada musim kemarau, tanah sawah sebaiknya digenangi air terlebih dulu selama beberapa hari agar
pori-pori tanah membuka dan tekstur tanah menjadi lembek.
3. Setelah tanah menjadi lembek, siap untuk diolah.
4. Pengolahan pertama dilakukan dengan cara membajak. Pembajakan bisa dengan cara tradisional
maupun modern. Cara tradisional menggunakan bajak/singkal dengan bantuan tenaga sapi atau kerbau
sedangkan cara modern menggunakan bajak traktor tangan. Proses pembajakan ini dilakukan dengan cara
membalikkan lapisan olah tanah agar sisa – sisa tanaman seperti rumput, dan jerami dapat terbenam.
Setelah tanah dibajak, maka dibiarkan beberapa hari, agar terjadi proses fermentasi untuk membusukkan
sisa tanaman dan jerami di dalam tanah.
5. Selama proses tersebut sebaiknya ditambahkan bahan organik atau pupuk kandang lainnya.
Tujuannya agar kandungan hara dan pertumbuhan mikroba dalam tanah dapat meningkat. Disamping itu,
penggunaan bahan organik dan pupuk kandang dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah
serta faktor-faktor pertumbuhan lainnya yang biasanya tidak disediakan oleh pupuk kimia (anorganik).
Gunakan bahan organik atau pupuk kandang sebanyak 2-3 ton/ha. Bahan organik atau pupuk kandang
tersebut antara lain berupa kompos, jerami, kotoran sapi atau ayam, pupuk hijau dan pupuk organik
lainnya. Pupuk kandang dan sumber organik lainnya digunakan pada saat pengolahan lahan untuk
meningkatkan kesuburan tanah dan kadar bahan organik tanah.
6. Setelah selesai pengolahan pertama dilanjutkan dengan pengolahan kedua. Dalam pengolahan kedua
ini dilakukan proses penggemburan atau proses pencampuran antara bahan organik dengan tanah. Proses
ini dimaksudkan agar bahan organik dapat menyatu dengan lapisan olah tanah. Usahakan selama
pengolahan ini pasokan air agar mencukupi. Jangan terlalu kering dan jangan terlalu basah. Proses
pencampuran ini dilakukan sampai bahan organik benar-benar menyatu dan melumpur dengan lapisan
olah tanah.
7. Proses selanjutnya permukaan tanah diratakan dengan bantuan alat berupa papan kayu yang ditarik
sapi atau kerbau (tradisional). Atau, dengan menggunakan traktor tangan (modern). Proses ini
dimaksudkan agar lapisan olah tanah benar-benar siap untuk ditanami padi pada saat tandur dilaksanakan.
8. Proses pengolahan lahan ini waktunya disesuaikan dengan persiapan persemaian, agar tidak terjadi
keterlambatan pada saat pindah tanam. Waktu yang ideal berkisar antara 15 – 21 hari.
Agar memberikan hasil lebih maksimal, dianjurkan agar penggunaan traktor tangan tidak dilakukan secara
terus menerus dalam waktu yang lama. Sesekali diselingi dengan caratradisional menggunakan
bajak/singkal karena pengaruh yang ditimbulkan jika setiap kali mengolah tanah menggunakan traktor
adalah tekstur tanah menjadi lebih padat. Hal ini akan mempengaruhi proses penyerapan hara dan
pertumbuhan perakaran pada tanaman

Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
1. Kelompok Tani Harapan Jaya ( Tgl 02 Juli 2018 )
2. Kelompok Tani Teruna ( Tgl 03 Juli 2018 )
3. Kelompok Tani Satahi 3 ( Tgl 05 Juli 2018 )
4. Kelompok Tani Tani Jaya ( Tgl 06 Juli 2018 )
5. Kelompok Tani Saroha ( Tgl 24 Juli 2018 )
Lembaran Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Pembuatan Pupuk Kompos Jerami


Tujuan :Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Petani
Metode :Ceramah dan demonstrasi
Media :Leafleat
Waktu :30 menit
Alat bantu :Kertas Koran

Pokok Kegiatan Uraian kegiatan Waktu Ket

Pendahuluan Pembuatan Pupuk bokasi Jerami ini betujuan


untuk menganjurkan kepada seluruh
kelompok agar menggunakan Pupuk Bokasi
Jerami

Isi Materi - Bahan – bahan


- Alat
- Cara Pembuatan

Pengakhtiaran - Kesimpulan
- Saran

Batangtoru, Juni 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS

PEMBUTAN PUPUK KOMPOS JERAMI


Bahan – bahan :
1. Pupuk Kandang 10 Kg
2. Dedak 10 Kg
3. Abu Sekam 30 Kg
4. Daunan hijau 20 Kg
5. Jerami 50 Kg
6. Gula Merah 100 cc
7. EM 4 100 cc
8. Air 4 Liter

Alat – alat :
1.Ember
2.Hand Sprayer
3.Cangkul
4.Plastik Terpal

Cara pembuatan :
1. Jerami dan daunan hijau terlebih dahulu di cincang halus kemudian +Pupuk Kandang
+Dedak +Sekam
2. Larutan EM 4 +Gula merah +Air Kemudian diaduk hingga larut dan tercampur
rata,setelah itu di masukkan kedalam hand sprayer
3. Bahan yang di aduk No 1 disiram dengan larutan No 2
4. Bahan yang telah dicampur diletakkan diatas terpal kering dengan bentuk
gundukan tinggi sampai 20 cm
5. Tutup gundukan dengan menggunakan Plastik / Terpal
6. Suhu dipertahankan ± 40º c - 50º c
Jika Suhu tinggi Jerami diaduk agar suhu turun,kemudian di tutup
kembali
7. Proses Fermentasi 7 – 14 Hari

Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:

3. Kelompok Tani Harapan Jaya ( Tgl 05 Juni 2018 )


4. Kelompok Tani Satahi 3 ( Tgl 28 Juni 2018 )
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul :penggunaan benih Varietas unggul Dan Bersertifikat


Tujuan : Petanidapat memakai benih varietas unggul dan bersertifikat 75 %
Metode : Demonstrasi
Media : Brosur
Waktu : 60 menit
Alat bantu: Spidol, kertas koran dan benih

Pokok kegiatan Uraian Kegiatan


Waktu Keterangan
-Pendahuluan - Salam Pembuka 10 menit Ceramah
- Menjelaskan cakupanMateri
dalam pertemuan
- Menjelaskan tujuan penyuluhan
- .Keunggulan benih Varietas
unggul dan bersertifikat
-Isi Materi - Persiapan Benih 40 Menit Diskusi dan
- Cara Memilih Benih Demostasi
- Perlakuan Benih
- Persiapan Persemaian
-Pengakhiran/Penutup - Membuat kesimpulan hasil 10 Menit Ceramah
belajar
- Umpan balik proses penyuluhan.

Batangtoru, Januari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
PENGGUNAAN BENIH BERVARIETAS UNGGUL DAN BERSERTIFIKASI

Varietas unggul merupakan salah satu tehknologi utama yang mampu meningkatkan produksi
Padi dan pendapatan petani.
Dengan memakai benih Bersertifikat Vigornya sangat tinggi,sehingga sangat disarankan kepada
petani,karena menghasilkan bibit yang sehat, akar yang banyak, pertumbuhannya
seragam,tumbuhnya lebih cepat dan produksinya tinggi.
Hal yang harus di ketahui oleh petani adalah perbedaan hasil
produksi penggunaan benih Varietas unggul dan bersertifikat dibandingkan dengan benih jabal
yaitu ;
NO Nama Benih Produksi (ton/ha)
1 Benih Unggul 8 ton
2 Jabal 4ton

Berdasarkan table tersebut diatas pemakaian benih varietyes unggul dan bermutu produksi lebih
tinggi yaitu 8 ton/ha.
Tata cara penggunaan benih varietas unggul dan bersetivikat adalah sebagai berikut ;
 Benih direndam dalam larutan garam 20 gram /liter air, untuk menentukan jumlah
garam dengan menggunakan indicator telur. Dalam air perendaman dimasukkan
telur kemudian garam dimasukkan sedikit demi sedikit demi sedikit sampai telur
mengapung.
 Benih yang mengapung / mengambang dibuang.
 Benih direndam selama 24 jam
 Ditiriskan selama 48 jam dalam karung / goni yang lembab.

Pelaksanaan.
Pelaksanaan penaburan benih varietas unggul dan bersertivikat setelah ditiriskan selama
48 jam , disebarkan merata pada persemaian sekitar satu genggam untuk setiap m2 .Setelah itu
bibit siap di tanam<21 hari.

Penaburan
Penaburan benih dilakukan dilahan sawah yang sudah siap diolah dengan luas penebaran
benih 1/20 dari luas lahan.Dengan pemakaian benih diatas sangat mengurangi pemakaian benih
dibandingkan dengan pemakaian benih jabal, benih unggul dianjurkan 25 kg/ha, sementara jabal
35-40 kg/ha.
Dari uraian diatas diharapkan agar petani mau melaksanakan penggunaan benih variewtas
baru yang bersertivikat disebabkan hasil produksinya tinggi dibandingkan jabal.

Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:

5. Kelompok Tani Harapan Jaya ( Tgl 04 Juni 2018 )


6. Kelompok Tani Satahi 3 ( Tgl 28 Juni 2018 )
DAFTAR HADIR PERTEMUAN KELOMPOK
MUSYAWARAH PEMBAHASAN TURUN TANAM

Kelompok Tani :
Desa :
Hari/Tanggal : 2018
Kecamatan : Batangtoru

No Nama Alamat Tanda Tangan


1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.

PPL WKPP Batangtoru II Ketua Kelompok Tani

Eri Syahrudin Simamora


NIP. 198808142017061001
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Teknis Aplikasi Pestisida Organik pada tanaman Hortikultura


Tujuan : Menambah wawasan petani tentang pestisida organik pada tanaman
Hortikultura
Metode : Ceramah, Diskusi dan Demonstrasi cara
Media : Brosur
Waktu : 50 Menit
Alat bantu : Alat peraga,kertas koran dan spidol

Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Pendahuluan - Salam pembukaan Penjelasan 5 Menit Ceramah
- Tujuan
Isi/Materi - Menjelaskan manfaat dan keunggulan Diskusi,
pestisida organik 40 Menit demcar
- Menjelaskan cara penggunaan pestisida
organik
- Tanya jawab
Pengakhiran - Kesimpulan 5 Menit ceramah
- Penutup

Batangtoru, Januari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS

Judul Materi : Teknis Aplikasi Pestisida Organik pada tanaman Hortikultura

Bagian awal
Penggunaan pestisida kimia di indonesia telah memusnahkan 55 jenis hama dan 72 % agen
hayati. Oleh karena itu diperlukan pengganti yaitu pestisida yang ramah lingkungan.
Bagian Utama
Beberapa manfaat dan keunggulan pestisida alami antara lain:
1. Mudah terurai dialam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan)
2. Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang
3. Dapat membunuh hama/penyakit seperti ekstra dari daun pepaya, tembakau, biji
mahoni, dsb.
4. Dapat sebagai pengumpul perangkap hama tanaman orok-orok, kotoran ayam
5. Bahan yg digunakan murah serta tidak sulit dijumpai dari sumber daya yg ada
disekitar dan bisa dibuat sendiri
6. Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga obat-obatan pertanian.
Cara aplikasi pestisida organik:
Mempersiapkan alat dan bahan
Alat : semprot (handsprayer)
Bahan : Pestisida organik, air
Cara kerja :
- Campurkan 5-10 cc Pestisida organik ke dalam 1 Ltr air
- aduk larutan hingga merata kedalam handsprayer
- Semprotkan ketanaman secara merata minimal 3x penyemprotan/musim
- Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari.
Bagian akhir
Penyuluh Pertanian Lapangan sebagai pendamping petani, seyogyanya dapat menyebarkan
informasi teknologi terkini yang dapat menjawab keluhan dan memenuhi kebutuhan petani
dilapangan, salah satunya dengan cara menginformasikan manfaat dan cara penggunaan
pestisida organik kepada para petani.
S I N O P S I S
PUPUK ORGANIK DEFENISI
Pupuk organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -
sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang
digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Jenis-jenis pupuk organik

Ada berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani di lapangan. Secara umum pupuk
organik dibedakan berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya. Dilihat dari segi bentuk, terdapat
pupuk organik cair dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya terdapat pupuk hijau,
pupuk kandang dan pupuk kompos.

a. Pupuk hijau

Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa panen
maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya. Tanaman yang biasa
digunakan untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis leguminosa (kacang-kacangan) dan tanaman
air (azola). Jenis tanaman ini dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya nitrogen, yang
tinggi serta cepat terurai dalam tanah.

b. Pupuk kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi, kerbau dan
kambing. Secara umum pupuk kandang dibedakan berdasarkan kotoran hewan yang kencing dan
tidak kencing. Contoh hewan yang kencing adalah sapi, kambing dan kerbau. Hewan yang tidak
kencing kebanyakan dari jenis unggas seperti ayam, itik dan bebek.

c. Pupuk kompos

Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui proses
biologis dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa
mikroorganisme ataupun makroorganisme. Mikroorganisme dekomposer bisa berupa bakteri,
jamur atau kapang. Sedangkan makroorganisme dekomposer yang paling populer adalah cacing
tanah. Dilihat dari proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk kompos yaitu proses
aerob (melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak melibatkan udara).

d. Pupuk hayati organik

Pupuk hayati merupakan pupuk yang terdiri dari organisme hidup yang memiliki kemampuan
untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan nutrisi penting bagi tanaman. Dalam
Peraturan Menteri Pertanian pupuk hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik melainkan
sebagai pembenah tanah, lihat penjelasannya dalam pengertian pupuk hayati. Namun dalam
penerapannya di lapangan seringkali dianggap sebagai pupuk organik.
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Vaksinasi ND pada ayam buras


Tujuan : Agar ternak tetap sehat
Metode : Ceramah dan Diskusi
Media : Peta singkap
Waktu : 40 Menit
Alat bantu : Spidol, Karton

Pokok Uraian Kegiatan Waktu Keterangan


Kegiatan

Pendahuluan - Perkenalan 5 Menit Ceramah


- Tujuan
Isi/Materi - Menerangkan kepada petani agar 30 Menit Ceramah,
dilakukanvaksinasi secara teratur dan benar diskusi
- Tanya jawab
Pengakhiran -Kesimpulan 5 Menit Ceramah
- Penutup

Batangtoru, Januari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
Vaksinasi ND pada Ayam Buras

Vaksinasi ND adalah upaya untuk memberikan suatu zat kepada ternak agar tidak
terserang oleh suatu penyakit yang dapat mengakibatkan kerugian yang sangat
besar,sehingga hal ini perlu menjadi perhatian bagi setiap pelaku usaha ternak agar usaha
peternakan yang diusahakan tidak selalu mengalami kerugian saja,tetapi bisa mendapatkan
keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.
Vaksinasi ND dilakukan dengan Rumus ‘3.3.3 atau dengan kata lain vahsinasi
pertama pada Umur Anak ayam berumur tiga hari,selanjutnya plaksanaan yang kedua
dilakukan pada umur ayam 3 bulan dan selanjutnya pelaksanaan vaksinasi diulang setiap
tiga bulan sekali.
Langkah langkah plaksanaan adalah sebagai berikut:
Ambil vaksin sesuai dengan jumlah ayam yang akan divaksin .kemudian ambil
larutanyang akan dipakai sebagai pelarut vaksin.
Langkah selanjutnya adalah mencampur vaksin dimana jika vaksin ND 50 Dosis
maka pelarut yang dipakai juga harus 50 ml.karna setiap satu Ekor Ayam hanya 1 ml saja
dan tidak boleh lebih.
Langkah selanjutnya adalah ambil ayam satu demi satu dan vaksinlah ayam satu
demi satu dan masukkan kekandang yang sudah disediakan untuk ayam yang sudah
divaksin danjangan dicampur menjadi satu antara ayam yang sudah divaksin dengan yang
belum agar vaksin yang sudah diberikan dapat berpungsi dengan baik.
Dalam plaksanaan vaksinasi ND spuit atau jarum yang sudah pernah dipakai tidak
boleh dipakai lagi untuk melakukan vaksinasi yang akan datang,tapi pakailah spuit yang
baru dan lebih stril dari kuman.
Dengan melaksanakan vaksinasi secara teratur maka penyebaran penyakit ND pada
ayam buras dapat kita tekan. Sehingga masyarakat tidak selalu dihadapkan pada masalah
yang selalu merugikan petani yaitu masyarakat petani ternak.

Keterangan:

LPM ini di pergunakan kepada:

1. Kelompok Tani Satahi 3 ( Tgl 07 Juni 2018 )


Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Pemanfaatan Limbah Pertanian sebagai Pakan ternak


Tujuan : Menambah wawasan petani dengan ilmu tentang Pemanfaatan limbah
pertanian sebagai pakan ternak
Metode : Ceramah, Diskusi dan Demonstrasi cara
Media : Folder, Peta singkap
Waktu : 100 menit
Alat bantu : Spidol, kertas

Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan

- Salam pembuka 10 Menit Ceramah


Pendahuluan - Penjelasan
- Tujuan
- Pengertian serta pemanfaatan biosilase 70 Menit Ceramah,
jerami sebagai pakan ternak diskusi
- Kesediaan peternak dalam membuat
Isi/Materi biosilase jerami
- Cara pembuatan biosilase jerami
- Penyimpanan biosilase
- Hasil biosilase
- Diskusi 20 Menit Ceramah
Pengakhiran - Kesimpulan
- Penutup

Batangtoru, Juli 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Judul Materi : Pemanfaatan Limbah Pertanian sebagai Pakan ternak

Bagian awal

Hijauan merupakan bahan pakan utama bagi ternak ruminansia. Penyediaan hijauan
makanan ternak bisa dilakukan dengan penyediaan Hijauan makanan ternak unggul,
pemanfaatan rumput lapangan atau pemanfaatan limbah pertanian seperti jerami padi.
Jerami merupakan limbah pertanian yang paling besar jumlahnya, akan tetapi
pemanfaatannya sebagai bahan pakan ternak masih sangat terbatas karena jerami padi
kurang disukai ternak, nilai protein dan mineralnya rendah serta kecernaannya pun rendah,
sehingga tidak bisa memberikan respon pertumbuhan yang baik.
Bagian utama
Cara membuat Biosilase Jerami :
1. Ambil jerami 10 Kg
2. Layukan jerami bila masi segar
3. Potong jerami dengan ukuran 5-10 cm
4. Campur jerami dengan isi rumen
5. Masukkan kedalam kantong dan padatkan
6. Ikat kantong plastik rapat-rapat sehingga kondisinya hampa udara
7. Beri pemberat agar padat
8. Simpan selama 2-4 minggu.
Bagian akhir
Tanda Biosilase jerami yang baik:
1. Warna tetap seperti aslinya
2. Potong jerami menjadi 5-10 cm dan letakkan di atas plastik
3. Siram jerami dengan larutan air urea hingga merata
4. Masukkan jerami dalam silo atau diatas plastik lalu diinjak-injak agar
jerami padat
5. Tutup/timbun permukaan dengan tanah sehingga membentuk
gundukan setebal 30 cm di atas permukaan tanah, diamkan selama 30
hari
6. Angin-anginkan sebelum diberikan pada ternak
7. Berikan amoniase jerami paling banyak 50% dari jumlah pakan
hijauan yang diberikan.

Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
1. Kelompok Tani Tani Jaya ( Tgl 27 Juli 2018 )
2. Kelompok Tani TerunaHarapan Jaya (Tgl 30 Juli 2018 )
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Pembuatan Bedengan / Galengan Untuk Tanaman Cabe


Tujuan : Agar petani cabe mampu membuat bedengan dengan baik
Metode : Penyuluhan (ceramah), Praktek lapang
Media : lahan
Waktu : 75 Menit
Alat Bantu : Cangkul , Tali rafiah, Garu

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan


Pendahuluan  Salam Pembuka 10 Menit Ceramah
 Tujuan Umum
Isi/ Materi  Manfaat Bedengan 60 Menit Ceramah,
 Cara Pembuatan bedengan cabe demcar
 Tanya Jawab
Pengahiran  Penutup 5 Menit Ceramah
 Do’a

Batangtoru, Januari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
Sinopsis

Judul Materi : Pembuatan bedengan pada tanaman cabe

Membuat galangan atau bedengan pada tanaman cabe tidaklah terlalu sulit, sebab adanya
galangan inilah memungkinkan diatasnya ditanami berbagai jenis tanaman sayuran budidaya,
tanaman palawija, tanaman apotek, maupun tanaman buah. Fungsi bedengan atau galangan
sangat penting dalam membudidayakan berbagai macam jenis tanaman buah maupun sayur
mayur, karena dapat membuat struktur tanah menjadi lebih gembur dan memungkinkan keadaan
akar tanaman menjadi lebih nyaman sehingga akar- akarnya tumbuh sempurna dan menghasilkan
tanaman yang sehat, berkualitas tinggi.
Cara untuk membuat bedengan untuk tanaman cabe sebenarnya sangat mudah, karena
tidak perlu memerlukan teknik khusus dan langsung saja melakukan praktek. Berikut ini panduan
singkat tentang bagaimana cara membuat galangan/bedengan tanaman cabe yang baik dan benar
 Sebelum membuat bedengan, terlebih dahulu bersihkan lahan dari kemungkinan adanya
batu batuan kerikil besar, akar tanaman yang mengganggu atau batu cadas yang terkadang
juga tertimbun pada lahan sebelum dibuatkan bedengan.
 Setelah dibersihkan lahannya, selanjutnya adalah membajak tanah dengan cara dibolak
balik hingga tanahnya cukup halus, pastikan juga bahwa tinggi tanah yang dibajak
setinggi 25-30cm.
 Pembajakan tanah selesai, maka selanjutnya mendesain tanah membentuk bedengan
bedengan dan juga galangan yang menghubuingkan satu bedengan/ galangan satu dengan
lainnya.
 Ukuran bedengan yang ideal untuk tanaman cabe adalah panjang disesuaikan lahan
tanam, lebar = 1meter. Sebaiknya bedengan/ galangan dibuatkan membujur dari arah
utara keselatan supaya proses fotosintesis tanaman cabe berjalan optimal pada pagi hari.
 Jangan lupa letakkan juga mulsa plastik diatas bedengan/galangan sebelum ditanami
benih cabe.
 Buatkan juga saluran irigasi diantara bedengan satu dengan lainnya, hal ini sangat positif
supaya air dapat tertampung wadah yang optimal.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga dengan mengikuti langkah demi
langkah yang telah dijelaskan tadi diatas rencana untuk budidaya cabe dapat berjalan
dengan baik.
Lembar Persiapan Menyuluh

JuduL : Insektisida nabati


Tujuan : Untuk mengurangi pemakaian insektisida kimia
Metoda : Demonstrasi plot
Media : Leaflet
Waktu : 120 menit
Alat bantu : Daun mimba 300gr, serai 600gr, lengkuas 600gr,detergent 20 gr, air 2 jerigen
warna putih

Pokok Uraian Kegiatan Waktu Keterangan


Kegiatan
Pendahuluan Salam pembukaan, penjelasan tujuan, persiapan 20 menit ceramah
bahan dan alat.
Isi Materi Cara membuat insekitsida nabati,fungsi dan 90 menit Cara/praktek
manfaatnya lapangan
Pengakhiran Kesimpulan dan hasil pelaksanaan 10 menit Ceramah.

Batangtoru, Oktober 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
Sipnosis

JUDUL : PEMBUATAN INSEKTISIDA

Adapun pembuatan insektisida nabati berawal dari penggunaan insektisida kimia yang
semakin hari semakin tinggi dan semakin banyak pula jenis produksinya,untuk itu perlu kita
sendiri mempergunakan dan memamfaatkan tanaman yang tumbuh disekeliling kita sekaligus
memperkecil biaya produksi dan mengurangi residu kimia .dalam mempertahankan kwalitas dan
kwantitas hasil tanmankita dimana kita sekarang ini menghadapi pasar bebas yang disebut MEA.
Untuk pembuatan insektisida nabati kita lebih dahulu mempersiapkan alat dan bahan yaitu
1. Daun mimba 300gr
2. Sere liar 600gr
3. Lengkuas 600gr
4. Detergent 20gr
5. Air sumur 2liter
6. Jereken putih 1 buah
Bahan tersebut satu persatu kita tumbuk,kemudian kita gabung dalam ember yangberisi air
2 liter, masukkan detergent, kita simpan 2x24 jam.Setelah itu bahan tadi kita peras dan saring
dengan kain kasa lalu masukkan dalam jerigen putih tutup rapat.Insektisida siap digunakan.Dosis
250cc/tangki ukuran 15 liter.Aplikasi 1x 1minggu.
Demikian pembuatan insektisida nabati ini semoga bisa bermanfaat dan berkesinambungan.

Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:

1. Kelompok Tani Harapan Jaya (Tgl 01 Oktober 2018)


2. Kelompok Tani Tani Jaya (Tgl 05 Oktober 2018)
3. Kelompok Tani Satahi 3 (Tgl 11 Oktober 2018)
4. Kelompok Tani Saroha (Tgl 16 Oktober 2018
5. Kelompok Tani Teruna (Tgl 23 Oktober 2018
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul :penggunaan benih Varietas unggul Dan Bersertifikat


Tujuan : Petanidapat memakai benih varietas unggul dan bersertifikat 75 %
Metode : Demonstrasi
Media : Brosur
Waktu : 60 menit
Alat bantu: Spidol, kertas koran dan benih

Pokok kegiatan Uraian Kegiatan


Waktu Keterangan
-Pendahuluan - Salam Pembuka 10 menit Ceramah
- Menjelaskan cakupanMateri
dalam pertemuan
- Menjelaskan tujuan penyuluhan
- .Keunggulan benih Varietas
unggul dan bersertifikat
-Isi Materi - Persiapan Benih 40 Menit Diskusi dan
- Cara Memilih Benih Demostasi
- Perlakuan Benih
- Persiapan Persemaian
-Pengakhiran/Penutup - Membuat kesimpulan hasil 10 Menit Ceramah
belajar
- Umpan balik proses penyuluhan.

Batangtoru, Januari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS

PENGGUNAAN BENIH BERVARIETAS UNGGUL DAN BERSERTIFIKASI

Varietas unggul merupakan salah satu tehknologi utama yang mampu meningkatkan produksi
Padi dan pendapatan petani.
Dengan memakai benih Bersertifikat Vigornya sangat tinggi,sehingga sangat disarankan kepada
petani,karena menghasilkan bibit yang sehat, akar yang banyak, pertumbuhannya
seragam,tumbuhnya lebih cepat dan produksinya tinggi.
Hal yang harus di ketahui oleh petani adalah perbedaan hasil
produksi penggunaan benih Varietas unggul dan bersertifikat dibandingkan dengan benih jabal
yaitu ;
NO Nama Benih Produksi (ton/ha)
1 Benih Unggul 8 ton
2 Jabal 4ton

Berdasarkan table tersebut diatas pemakaian benih varietyes unggul dan bermutu produksi lebih
tinggi yaitu 8 ton/ha.
Tata cara penggunaan benih varietas unggul dan bersetivikat adalah sebagai berikut ;
 Benih direndam dalam larutan garam 20 gram /liter air, untuk menentukan jumlah
garam dengan menggunakan indicator telur. Dalam air perendaman dimasukkan
telur kemudian garam dimasukkan sedikit demi sedikit demi sedikit sampai telur
mengapung.
 Benih yang mengapung / mengambang dibuang.
 Benih direndam selama 24 jam
 Ditiriskan selama 48 jam dalam karung / goni yang lembab.

Pelaksanaan.
Pelaksanaan penaburan benih varietas unggul dan bersertivikat setelah ditiriskan selama
48 jam , disebarkan merata pada persemaian sekitar satu genggam untuk setiap m2 .Setelah itu
bibit siap di tanam<21 hari.

Penaburan
Penaburan benih dilakukan dilahan sawah yang sudah siap diolah dengan luas penebaran
benih 1/20 dari luas lahan.Dengan pemakaian benih diatas sangat mengurangi pemakaian benih
dibandingkan dengan pemakaian benih jabal, benih unggul dianjurkan 25 kg/ha, sementara jabal
35-40 kg/ha.
Dari uraian diatas diharapkan agar petani mau melaksanakan penggunaan benih variewtas
baru yang bersertivikat disebabkan hasil produksinya tinggi dibandingkan jabal.
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Pengendalian Penyakit Pembuluh Kayu /Vascular Streak Dieback (VSD) Pada
Tanaman Kakao.
Tujuan : Petani dapat mengenal / mengetahui dan mengendalikan penyakit pembuluh
kayu pada tanaman kakao.
Metode : Ceramah dan Diskusi.
Media : Peta singkat,, tabloid, brosur dan alat bantu lainnya.
Waktu : 90 Menit

Tahapan Kegiatan Penyuluh Waktu (menit) Ket


Pendahuluan Memberi salam, tujuan penyuluhan 10 menit Ceramah

Penyajian isi /  Menjelaskan tentang penyakit pembuluh 70 menit Ceramah


Materi kayu / vascular streak dieback (vcd)
Penyuluhan pada tanaman kakao dan penyebab
penyakit tersebut.
 Menjelaskan tentang pengendalian
penyakit pembuluh kayu / vascular
streak dieback (vcd) pada tanaman
kakao
Penutup  Menyusun rencana tindak lanjut 10 menit Ceramah
 Menyampaikan kuisioner evaluasi.
 Memberi salam penutup

Batangtoru, Oktober 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS

JUDUL MATERI : Pengendalian Penyakit Pembuluh Kayu /Vascular Streak Dieback (VSD)
Pada Tanaman Kakao.
Bagian Awal :
Kakao merupan salah satu komoditas andalan nasional dan yang mempunyai peran penting dalam
perekonomian Indonesia. Banyak pertanaman kakao petani hancur akibat serangan hama dan penyakit,
sehingga banyak petani mengalihkan usaha tani kakao ke usaha tani yang lain. Salah satu faktor penyebab
kehancuran tanaman kakao adalah penyakit Pembuluh Kayu /Vascular Streak Dieback (VSD) sehingga
produktifitasnya menurun.
Bagian Utama :
A. Penyebab penyakit
Pembuluh Kayu /Vascular Streak Dieback (VSD) disebabkan oleh jamur Onchobasidium theobromae .
Gejala umum serangan pada tanaman yaitu :
1. Sasaran infeksi adalah daun muda.
2. Setelah 3 bulan terinfeksi penyakit, daun menguning dengan bercak hijau.
3. Daun yang terserang penyakit kemudian keguguran.
4. Jika bekas tempat duduknya daun disayat akan terlihat tiga noktah berwarna coklat.
5. Terlihat garis-garis coklat pada ranting yang sakit.
B. Cara pengendalian
1. Pola tanaman di pembibitan.
 Lokasi pembibitan jangan dibuat disekitar tanaman kakao yang terserang VSD.
 Bibit yang terserang segera disingkirkan dari lokasi pembibitan dan dimusnahkan.
 Lokasi Pembibitan diberi atap untuk mencegah jatuhnya spora patogen ke daun muda di
pembibitan.
 Lakukan penyemprotan dengan fungisida, misalnya Bayleton 0,1 %, Baycor 0,1 % dengan
sasaran penyemprotan adalah daun muda dengan interval 2 minggu sekali.
2. Pola tanaman dewasa.
 Lakukan pemangkasan sanitasi dengan cara memotong ranting yang sakit.
 Lakukan eradikasi dengan cara membongkar tanaman yang terserang hebat.
 Lakukan pemupukan untuk mempercepat tunas baru.
3. Teknik pengendalian
 Menggunakan bahan tanaman yang tahan terhadap penyakit atau bibit unggul seperti Klon KW
162, KW 163,dll
 Pemeliharaan tanaman dan teknik budidaya yang benar dan tepat
Bagian Akhir
Diharapkan dengan pemahaman dan pembelajaran yang telah disampaikan maka para petani dapat
lebih mengetahui dan menguasai cara-cara yang baik dalam meningkatkan produktifitas hasil pertaniannya
sehingga kehidupan petani lebih sejahtera.

Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:

1. Kelompok Tani Satahi 3 (Tgl 04 Oktober 2018)


2. Kelompok Tani Harapan Jaya (Tgl 15 Oktober 2018)
3. Kelompok Tani Tani Jaya (Tgl 26 Oktober 2018)
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Panen Dan Pasca Panen Padi


Tujuan : Petani dapat mengenal / mengetahui kriteria panen, tahapan penanganan panen
dan prinsip dasar penanganan pasca panen.
Metode : Ceramah dan Diskusi.
Media : Peta singkat, Power point, tabloid, brosur dan alat bantu lainnya.
Waktu : 100 Menit

Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Petani/ Waktu () Ket


Peserta
Pendahuluan Memberi salam, menjelaskan Mendengar, 15 menit Ceramah
cakupan materi memperhatikan
Penyajian isi /  Menjelaskan tentang Mendengar, 75menit Ceramah,
Materi pengertian panen, kriteria memperhatikan dan diskusi
Penyuluhan panen, tahapan panen dan mencatat.
prinsip dasar penanganan
pasca panen.
Penutup  Menyusun rencana tindak Mendengar, 10 menit Ceramah
lanjut memperhatikan dan
 Menyampaikan kuisioner menyusun rencana
evaluasi. tindak lanjut.
 Memberi salam penutup

Batangtoru, November 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Panen Dan Pasca Panen Padi
Bagian Awal :
Pemanenan merupan kendala yang sering dialami oleh petani padi yaitu bagaimana
mengefisiensikan pemanenan dengan waktu dan biaya yang relatif murah, singkat dengan
kualitas yang baik. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang Pasca Panen Padi.
Bagian Utama :
A. Pengertian panen
Yang dimaksud panen adalah suatu kegiatan pemungutan hasil pertanian yang telah cukup
umur dan sudah saatnya untuk dipetik.
B. Kriteria panen
 Warna daun sudah berwarna kekuningan tetapi tidak terlalu tua.
 Tanaman masuk pada fase pemasakan
 Sesuai dengan umur kemasakan fisiologis
 Ditandai dengan perubahan pada warna buah
C. Tahapan penanganan pasca panen.
 Penjemuran
Melakukan penjemuran hasil panen dibawah terik matahari penuh, agar kadar air pada
hasil panen dapat di sesuaikan demi menjaga kualitas panen.
 Grading
Memberikan penilaian yang lebih pada tanaman yang memiliki nilai lebih dari yang lain
dengan tujuan untuk meningkatkan nilai harga jual.
 Pengemasan
Menempatkan suatu hasil pertanian pada suatu wadah dengan tujuan melindungi dari
kerusakan, mempermudah perlakuan selanjutnya.
 Penyimpanan
Kegiatan yang dilakukan dalam upaya untuk memperpanjang daya simpan agar dapat di
distribusikan ke wilayah yang lain.
 Pemasaran
Penjualan dapat dilakukan dari lahan langsung atau dengan cara menitipkannya ke
swalayan atau menjual langsung kepada konsumen.
D. Prinsip dasar penanganan pasca panen.
 Mengenali sifat biologis hasil tanaman yaitu respirasi, transpirasi, struktur dan hasil
tanaman yang di panen.
 Mengetahui jenis kerusakan yang terjadi antara lain perubahan fisik dan kerusakan
mekanis.
Bagian Akhir
Diharapkan dengan pemahaman dan pembelajaran yang telah disampaikan maka para petani
dapat lebih mengetahui dan menguasai cara-cara yang baik dalam meningkatkan produktifitas
hasil pertaniannya sehingga kehidupan petani lebih sejahtera
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
Judul : Budidaya Bayam
Tujuan : Meningkatkan pengetahuan petani dalam budidaya bayam
Metode : Ceramah, Diskusi
Media : Leaflet
Waktu : 120 menit
Alat Bantu : Spidol Dan Kertas Koran

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

Salam pembukaan 10 menit Ceramah


Pendahuluan Menjelaskan cakupan materi dalam
pertemuan
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Menjelaskan cara Pengolahan lahan, Ceramah,
Menjelaskan kebutuhan benih. 100 menit Diskusi
Isi/Materi Menjelaskan cara Penyemaian, Penanaman,
Pengamatan hama, cara Panen.
Tanya jawab
Kesimpulan & Umpan Balik 10 menit Ceramah,
Pengakhiran Salam Penutup Diskusi

Batangtoru, Mei 2018


Disetujui Oleh :
Supervisor BPP Napa
Kecamatan Batangtoru PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nasution, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP. 197911052008012003 NIP. 198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

PORKOT HARAHAP
NIP. 196109011987111001
SINOPSIS

Judul :Cara Menanam dan Budidaya Sayur Bayam


Bayam merupakan sayuran hijau yang sangat tinggi protein serta zat besinya.Pada sejarahnya
tanaman bayam merupakan tanaman hias karena bentuk daunnya yang unik.Namun, lama
kelamaan bayam beralih manfaat menjadi sayuran konsumsi.Bayam merupakan tanaman yang
mudah dibudidayakan. Bayam memiliki nama latin Amaranthus spp. Dan berasal dari daerah
tropis di Amerika. Bayam memiliki dua jenis yang populer di masyarakat.Mereka adalah bayam
hijau dan bayam merah.Bayam yang hijau memiliki batang hijau keputihan, dan daunnya tidak
selebar bayam merah.Sedangkan jenis yang kedua yaitu bayam merah memiliki daun yang sangat
lebar dan warnanya hijau kemerahan. Kedua jenis ini dapat dibudidayakan sama mudahnya.
Namun sebelum mengetahui cara menanam bayam, terlebih dahulu terdapat syarat tumbuh
bayam yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut antara lain seperti yang dijelaskan di bawah
ini:
 Tanaman bayam tumbuh subur di daerah yang curah hujannya tergolong cukup tinggi.
Kisaran curah hujan daerah yang cocok menanam bayam adalah berkisar 1.500 mm per
tahunnya.
 Daerah yang cocok untuk budidaya bayam adalah daerah yang memiliki sinar matahari
cukup banyak dan kelembaban udaranya sekitar 40% hingga 60%.
 Kadar keasaman tanah yang cocok untuk budidaya tanah adalah tanah dengan pH normal
yaitu 7.
 Tanamlah bayam saat intensitas hujan tinggi yaitu di awal musim hujan.
Cara Menanam dan Budidaya Sayur Bayam Hijau dan Merah
Pemilihan bibit
Bibit untuk membudidayakan bayam diharapkan memenuhi standar bibit yang unggul dan
kualitasnya bagus.Bibit bayam dapat dibeli di toko-toko pertanian. Namun, pastikan bibit tersebut
berasal dari induk yang bebas hama dan penyakit dan kemampuan perkecambahannya lebih dari
90%. Jika bibit yang paling bagus kualitasnya telah anda dapatkan segera lakukan persemaian
bibit.
Persemaian bibit
Mulailah menyemai bibit dengan menyiapkan lahan persemaian.Lahan persemaian
merupakan campuran dari tanah dan pupuk dengan perbandingan 1:1. Tanamlah bibit pada lahan
persemaian dan tutup kembali dengan menggunakan tanah yang sama. Berikan pengairan yang
cukup dan tunggu hingga seminggu hingga muncul daun sempurna.Jika sudah maka bibit sudah
siap dipindahkan ke media tanam.
Persiapan media tanam
Media tanam sebelum ditanami bibit hasil persemaian, terlebih dahulu harus melalui proses
pengolahan. Pengolahan dilakukan dengan menggemburkan tanah serta membersihkan tanah dari
tanaman pengganggu.Jika media tanam telah digemburkan dan bersih, campurkanlah tanah
dengan pupuk kandang.Jika sudah diamkan tanah selama satu minggu.Setelah tanah siap buatlah
bedengan dan pastikan setiap bedengan memiliki jarak untuk pertumbuhan tanaman.Siapkan
lubang-lubang tanam pada bedengan dengan kedalaman 30 cm. jika lahan sudah siap, maka bibit
hasil persemaian dapat segera ditanam.
Penanaman
Pindahkan bibit hasil persemaian dengan hati-hati dan pindahkan hingga akar-
akarnya.Masukkan bibit hasil semai ke dalam lubang tanam dan tutup kembali dengan media
tanam yang telah disiapkan.Pastikan kecukupan air untuk tanaman tetap terjaga.Sehingga sangat
disarankan untuk menanam bayam di musim hujan.
Perawatan
Tanaman bayam harus melalui perawatan juga seperti tanaman pada umumnya.Macam-
macam perawatan tanaman bayam adalah pengairan, pemupukan, penyulaman, serta
pemangkasan.Pengairan pada tanaman bayam dilakukan secara rutin.Jangan biarkan bayam
kekeringan karena kekurangan asupan air.Sedangkan untuk pemupukan, pupuk yang digunakan
bisa pupuk organik ataupun non-organik sesuai jenis bayam yang ingin dibudidayakan. Berikan
pupuk dengan dosis kurang lebih 0,5 kg per tanaman. Lakukan juga penyulaman pada tanaman-
tanaman yang setelah 7 hari penanaman tidak menunjukkan pertumbuhan yang bagus. Segera
ganti dengan yang baru untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit, jika bibit yang rusak
tersebut diakibatkan oleh hama atau penyakit. Perawatan terakhir dilakukan dengan
pemangkasan.Pemangkasan tumbuhan pengganggu secara rutin dapat membantu mempercepat
pertumbuhan tanaman bayam.
Pemanenan
Lakukan pemanenan bayam kurang lebih setelah usia satu bulan. Ciri-ciri bayam siap panen
adalah bayam yang tingginya berkisar 15-20 cm dan belum berbunga.Lakukan pemanenan pada
waktu pagi hari atau sore hari untuk menghindari bunga shock terhadap sinar matahari. Pastikan
untuk menyimpan bayam pada tempat yang tepat sebelum dipasarkan.

Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
2. Kelompok Tani Satahi 3 ( Tgl 03 Mei 2018 )
3. Kelompok Harapan Jaya ( Tgl 07 Mei 2018 )
4. Kelompok Tani Tani Jaya ( Tgl 11 Mei 2018 )
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
Judul : Budidaya Bayam
Tujuan : Meningkatkan pengetahuan petani dalam budidaya bayam
Metode : Ceramah, Diskusi
Media : Leaflet
Waktu : 120 menit
Alat Bantu : Spidol Dan Kertas Koran

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

Salam pembukaan 10 menit Ceramah


Pendahuluan Menjelaskan cakupan materi dalam
pertemuan
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Menjelaskan cara Pengolahan lahan, Ceramah,
Menjelaskan kebutuhan benih. 100 menit Diskusi
Isi/Materi Menjelaskan cara Penyemaian, Penanaman,
Pengamatan hama, cara Panen.
Tanya jawab
Kesimpulan & Umpan Balik 10 menit Ceramah,
Pengakhiran Salam Penutup Diskusi

Batangtoru, Mei 2018


Disetujui Oleh :
Supervisor BPP Napa
Kecamatan Batangtoru PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nasution, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP. 197911052008012003 NIP. 198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

PORKOT HARAHAP
NIP. 196109011987111001
SINOPSIS

Judul :Cara Menanam dan Budidaya Sayur Bayam


Bayam merupakan sayuran hijau yang sangat tinggi protein serta zat besinya.Pada sejarahnya
tanaman bayam merupakan tanaman hias karena bentuk daunnya yang unik.Namun, lama
kelamaan bayam beralih manfaat menjadi sayuran konsumsi.Bayam merupakan tanaman yang
mudah dibudidayakan. Bayam memiliki nama latin Amaranthus spp. Dan berasal dari daerah
tropis di Amerika. Bayam memiliki dua jenis yang populer di masyarakat.Mereka adalah bayam
hijau dan bayam merah.Bayam yang hijau memiliki batang hijau keputihan, dan daunnya tidak
selebar bayam merah.Sedangkan jenis yang kedua yaitu bayam merah memiliki daun yang sangat
lebar dan warnanya hijau kemerahan. Kedua jenis ini dapat dibudidayakan sama mudahnya.
Namun sebelum mengetahui cara menanam bayam, terlebih dahulu terdapat syarat tumbuh
bayam yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut antara lain seperti yang dijelaskan di bawah
ini:
 Tanaman bayam tumbuh subur di daerah yang curah hujannya tergolong cukup tinggi.
Kisaran curah hujan daerah yang cocok menanam bayam adalah berkisar 1.500 mm per
tahunnya.
 Daerah yang cocok untuk budidaya bayam adalah daerah yang memiliki sinar matahari
cukup banyak dan kelembaban udaranya sekitar 40% hingga 60%.
 Kadar keasaman tanah yang cocok untuk budidaya tanah adalah tanah dengan pH normal
yaitu 7.
 Tanamlah bayam saat intensitas hujan tinggi yaitu di awal musim hujan.
Cara Menanam dan Budidaya Sayur Bayam Hijau dan Merah
Pemilihan bibit
Bibit untuk membudidayakan bayam diharapkan memenuhi standar bibit yang unggul dan
kualitasnya bagus.Bibit bayam dapat dibeli di toko-toko pertanian. Namun, pastikan bibit tersebut
berasal dari induk yang bebas hama dan penyakit dan kemampuan perkecambahannya lebih dari
90%. Jika bibit yang paling bagus kualitasnya telah anda dapatkan segera lakukan persemaian
bibit.
Persemaian bibit
Mulailah menyemai bibit dengan menyiapkan lahan persemaian.Lahan persemaian
merupakan campuran dari tanah dan pupuk dengan perbandingan 1:1. Tanamlah bibit pada lahan
persemaian dan tutup kembali dengan menggunakan tanah yang sama. Berikan pengairan yang
cukup dan tunggu hingga seminggu hingga muncul daun sempurna.Jika sudah maka bibit sudah
siap dipindahkan ke media tanam.
Persiapan media tanam
Media tanam sebelum ditanami bibit hasil persemaian, terlebih dahulu harus melalui proses
pengolahan. Pengolahan dilakukan dengan menggemburkan tanah serta membersihkan tanah dari
tanaman pengganggu.Jika media tanam telah digemburkan dan bersih, campurkanlah tanah
dengan pupuk kandang.Jika sudah diamkan tanah selama satu minggu.Setelah tanah siap buatlah
bedengan dan pastikan setiap bedengan memiliki jarak untuk pertumbuhan tanaman.Siapkan
lubang-lubang tanam pada bedengan dengan kedalaman 30 cm. jika lahan sudah siap, maka bibit
hasil persemaian dapat segera ditanam.
Penanaman
Pindahkan bibit hasil persemaian dengan hati-hati dan pindahkan hingga akar-
akarnya.Masukkan bibit hasil semai ke dalam lubang tanam dan tutup kembali dengan media
tanam yang telah disiapkan.Pastikan kecukupan air untuk tanaman tetap terjaga.Sehingga sangat
disarankan untuk menanam bayam di musim hujan.
Perawatan
Tanaman bayam harus melalui perawatan juga seperti tanaman pada umumnya.Macam-
macam perawatan tanaman bayam adalah pengairan, pemupukan, penyulaman, serta
pemangkasan.Pengairan pada tanaman bayam dilakukan secara rutin.Jangan biarkan bayam
kekeringan karena kekurangan asupan air.Sedangkan untuk pemupukan, pupuk yang digunakan
bisa pupuk organik ataupun non-organik sesuai jenis bayam yang ingin dibudidayakan. Berikan
pupuk dengan dosis kurang lebih 0,5 kg per tanaman. Lakukan juga penyulaman pada tanaman-
tanaman yang setelah 7 hari penanaman tidak menunjukkan pertumbuhan yang bagus. Segera
ganti dengan yang baru untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit, jika bibit yang rusak
tersebut diakibatkan oleh hama atau penyakit. Perawatan terakhir dilakukan dengan
pemangkasan.Pemangkasan tumbuhan pengganggu secara rutin dapat membantu mempercepat
pertumbuhan tanaman bayam.
Pemanenan
Lakukan pemanenan bayam kurang lebih setelah usia satu bulan. Ciri-ciri bayam siap panen
adalah bayam yang tingginya berkisar 15-20 cm dan belum berbunga.Lakukan pemanenan pada
waktu pagi hari atau sore hari untuk menghindari bunga shock terhadap sinar matahari. Pastikan
untuk menyimpan bayam pada tempat yang tepat sebelum dipasarkan.
Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
5. Kelompok Tani Satahi 3 ( Tgl 03 Mei 2018 )
6. Kelompok Harapan Jaya ( Tgl 07 Mei 2018 )
7. Kelompok Tani Tani Jaya ( Tgl 11 Mei 2018 )
Lembar Persiapan Penyuluh (LPM)

Judul : Penanaman Padi Dengan Sistim Legowo 2:1


Tujuan : Petani Mampu Melakukan Tanam Dengan Sistim Legowo 2:1
Metode : Ceramah
Media : Leaflet
Waktu : 60 Menit
Alat Bantu : Laptop,Infokus

Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Salam pembuka,peaparan tujuan 10 menit Ceramah
Pendahuluan

Sistim Tanam Jajar Legowo 2:1 sangat 40 menit ceramah


dianjurkan, karena selama ini petani bertanam
dengan sistim tegel sehingga populasi tanaman
sangat minim.Jarak tanam yang tidak teratur
dapat mengundang hama (tikus) yang dapat
menurunkan hasil.Jajar Legowo 2:1 adalah
Isi/Materi
membuat dua jajar tanaman padi sawah dalam
barisan teratur dengan jarak dari pinggir 10 cm,
jarak dalam barisan 10 cm, jarak antar barisan
20 cm, dan jarak antara jajar barisan adalah 40
cm.
Pelaksanaan penanaman padi sawah dengan 10 menit ceramah
sistim legowo 2:1 dapat meningkatkan
hasil/Provitas karena populasi tanaman lebih
Pengakhiran
banyak dibandingkan sistim tegel serta dapat
meminimalisir serangan hama dan penyakit

Batangtoru, Januari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS

Tanaman padi sebagai penghasil beras adalah merupakan tanaman politik, yang dapat
mempengaruhi stabilitas suatu wilayah.
Pelaksanaan tanam yang dilakukan selama ini secara tidak beraturan (sistim tegel) merupakan
kebiasaan petani di wilayah kerja.
Sistim Tanam dengan menggunakan Jajar Legowo 2:1 dapat memberi manfaat yang baik
terhadap petani yaitu : populasi tanaman padi sawah bertambah banyak dibandingan dengan
sisitim tegel/tidak beraturan, meminimalisir serangan hama/penyakit, menormalkan sinar
matahari terhadap tanaman padi serta melancarkan sirkulasi udara dan pemanfaatan air secara
merata.
Termotivasinya petani menerapkan sistim legowo 2:1 di lahan usahataninya adalah suatu
keberhasilan yang merubah sikap, keterampilan dan pengetahuan dan sekaligus mening katkan
hasil/provitas usahataninya.
LEMBAR PERSIAPAN PENYULUHAN (LPM)

Judul : Pemberian air secara terputus-putus pada tanaman padi sawah


tujuan : Petani dapat melaksanakan pemberian air secara terputus-putus
pada tanaman padi sawah
Metode : Ceramah dan diskusi
Media : Demonstrasi
Waktu : 90 Menit
Alat Bantu : Spidol , kertas Koran Laptop dan inpocus.

Pokok kegiatan Uraian kegiatan Waktu Keterangan


- Salam pembuka
Pendahuluan 30 menit
- Menjelaskan jakupan materi dan tujuan
- Keuntungan pemberian air secara terputus-
putus 2 ½ : 3 : 2: 2
Materi 30 menit
- Tinggi penggenangan air dan frekunsinya
sesuai dengan umur tanaman
- Dengan pemberian air secara terputus-
putus,maka dapat meningkatkan jumlah
Pengakhiran 30 menit
anakan dan daya tumbuh.
- Terjadinya penghematan air.

Batangtoru, Januari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS

Judul : Pemberian air secara terputus-putus pada tanaman padi sawah


Bagian awal
Tanaman padi merupakan tanaman yang membutuhkan air yang banyak,atau
membutuhkan penggenangan dalam masa pertumbuhannya. di dalam pertumbuhan bunga. Untuk
itu perlu pengaturan pemberian air. Terutama pada lahan sawah yang mempunyai irigasi. salah
satu methode pemberian air yaitu pemberian air terputus-putus dengan rumus
I 2½:3:2:2
Maksudnya adalah : 2 ½ Cm → tinggi air. 3 hari air dimasukkan . 2 hari air di
keringkan dan 2 minggu sebelum panen air di keringkan.

Isi
Apa yang perlu diketahui?
Pengaturan air di dalam petakan sawah dengan methode 2 ½ : 3 : 2 : 2 didapat pebedaan
hasil produksi sebagai berikut :

No Cara pengaturan Hasil panen Ton / Ha


1 2½:3:2:2 7 – 9 Ton / Ha

2 Tidak ada pengaturan 4 – 5 Ton / Ha


Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Budidaya sawi manis


Tujuan : Mengetahui cara budidaya sawi manis
Metode : Penyuluhan
Media : Power Point, Leaftlet
Waktu : 60 Menit
Alat bantu : spidol, kertas koran

Pokok Uraian Kegiatan Waktu Keterangan


Kegiatan
Pendahuluan  Salam Pembuka 10 Menit  ceramah
 Perkenalan
 Tujuan
Isi/Materi  Keuntungan budidaya 40 Menit  Ceramah
sawi manis
 Tata cara budidaya sawi
manis
Pengakhiran  Penutup 10 Menit  Ceramah
 Doa

Batangtoru, Januari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
Sinopsis

Budidaya sawi manis

Sawi manis adalah tanaman jenis sayuran yang dapat di tanam sepanjang tahun dan
dikomsumsi sehari harinya.
Keuntungan budidaya sawi manis adalah.
 dapat hidup di berbagai tempat baik didataran tinggi maupun dataran rendah
 tahan terhadap cuaca
Tata cara Budidaya sawi manis yaitu :
 persiapan benih karena salah satu paktor penentu keberhasilan
 pengolahan lahan
 pembuatan bedengan
 persemaian
 Penanaman
 Pemupukan
 Panen
untuk setiap hektar lahan tanam dibutuhkan benih sawi sebanyak 750 gram dan panen
setelah berumur 40 – 50 hari dari umur semai.
Demikian yang dapat saya sampaikan semoga bapak ibu dapat mengerti dan
menerapkannya di lahan masing masing.
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Pengendalian Hama Tikus Secara Terpadu


Tujuan : Petani dapat mengendalikan serangan hama tikus secara terpadu sebanyak 50
orang
Metode : Demonstrasi cara
Media : Folder
Waktu : 60 menit
Alat Bantu : kertas plano, spidol, alat perangkap tikus, alat emposan, plastic untuk
Pemagaran, bamboo.

Pokok Kegiatan Uraian kegiatan Waktu Keterangan

Pendahuluan  Salam Pembuka 5 menit Ceramah


 Menjelaskan cakupan materi
dalam pertemuan
 Menjelaskan tujuan penyuluhan

 Hama tikus dan serangan yang


Isi Materi dilakukan 50 menit Diskusi,
 Penanggulangan serangan hama Pemutaran video,
tikus Demonstrasi cara
 Tanya jawab

 Membuat kesimpulan hasil


Penutup belajar 5 menit ceramah
 Umpan balik / masukan proses
penyuluhan

Batangtoru, Juli 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS

PENGENDALIAN HAMA TIKUS SECARA TERPADU

Tikus menyerang tanaman padi pada semua fase pertumbuhan. Serangan berat yang
disebabkan hama tikus dapat menyebabkan kerusakan pada masa primordial (masa titik tumbuh)
dengan cara memotong pangkal batang untuk memakan bulir gabah. Hama tikus menyerang
tanaman padi pada malam dan siang hari. Hama tikus biasanya bersembunyi di lubang pada
tanggul irigasi, pematang,pekarangan dan semak-semak.
.Kapan dilaksanakan?
Pelaksanaan kegiatan penanggulangan hama tikus dimulai dari sejak pra tanam /
pengolahan tanah, pada saat persemaian benih padi, pada fase vegetatif dan fase primordial.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk meminimalisir serangan hama tikus mulai dari sejak dini di
daerah persawahan, baik di sekitar tanggul irigasi, pematang sawah, jalan desa maupun batas
kampung.
1. Dimana dilaksanakan
Kegiatan penanganan hama tikus sebaiknya dilakukan sebelum musim tanam tiba atau pada saat
areal persawahan yang satu hamparan maupun tidak dimana keadaan persawahannya masih
dalam kondisi bera. Ini memudahkan para petani dan anggota kelompok tani lainnya mudah
melakukan kegiatan seperti gropyokan, pemberian emposan (pengasapan) dengan belerang.
2. Mengapa dilaksanakan?
Untuk mengurangi hama Tikus pada lahan pertanaman padi sawah
3. Siapa yang melaksankan?
Yang melaksankan adalah petani padi sawah.

Kegiatan ini diharapkan mampu mengurangi serangan hama tikus pada pertanaman padi
sawah dan dengan demikian peningkatan produktivitas padi dapat terwujud.

Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
1. Kelompok Tani Tani Jaya ( Tgl 20 Juli 2018 )
2. Kelompok Harapan Jaya ( Tgl 23 Juli 2018 )
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Budidaya ikan lele


Tujuan : Mengetahui cara berbudidaya ikan lele
Metode : Penyuluhan
Media : Power Point, Leaftlet
Waktu : 60 Menit
Alat bantu : spidol, kertas koran

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan


Pendahuluan  Salam Pembuka 10 Menit  ceramah
 Perkenalan
 Tujuan
Isi/Materi  Keuntungan 40 Menit  Ceramah
budidaya ikan lele
 Tata cara
budidaya ikan lele
Pengakhiran  Penutup 10 Menit  Ceramah
 Doa

Batangtoru, Oktober 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
Sinopsis

Budidaya ikan lele

Lele adalah salah satu macam ikan tawar yang sudah di budidayakan secara menyeluruh
di Indonesia oleh karena pangsa pasar ikan lele terus berkembang menarik untuk di ketahui cara
budidaya ikan lele.
Lele dapat hidup dalam kepadatan tebar tinggi dan rasio terhadap pertumbuhan yang baik
dan mempunyai segudang mampaat untuk kesehatan kita dan tidak membutuhkan modal besar.
Tahapan persiapan :
 Penentuan Lokasi
 Pembuatan Kolam
 Persiapan Peralatan dan bahan (ember Plastik, air, benih ikan lele)
Setelah benih ikan dimasukkan ke kolam selanjutnya pemberian pakan yang banyak
mengandung protein hewani dan diberikan sesuai kebutuhan yaitu 3-6% dari bobot tubuhnya
misal bobot 50 gram memerlukan 2,5 gram (5% bobot tubuh) perekor, dan diberikan 4 – 5 kali
sehari. dan ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg dalam tempo 3
bulan.
Demikian uraian yang dapat saya sampaikan semoga bapak ibu tahu mau dan mampu
membudidayakan ikan lele.

Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
1. Kelompok Tani Harapan Jaya ( Tgl 08 Oktober 2018 )
2. Kelompok Tani Satahi 3 ( Tgl 18 Oktober 2018 )
3. Kelompok Tani Tani Jaya( Tgl 19 Oktober 2018 )
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Cara pengendalian hama keong mas


Tujuan : Petani mengetahui alternatifpengendalian hama keong mas.
Metode : Diskusi, Ceramah
Media : Brosur dan komik
Waktu : 60 Menit
Alat bantu : Alat Peraga dan Sound Siystem

Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Pendahuluan -Salam pembuka 10 Menit Ceramah
-Perkenalan
-Menjelaskan latar belakang dari hama
keong mas pada tanaman padi sawah

Isi/Materi -Menjelaskan tujuan dan manfaat Ceramah dan


pengendalian hama keong mas pada 35 Menit Tanya Jawab
tanaman padi sawah
-Diskusi

Pengakhiran -Membuat kesimpulan 15 Menit Ceramah


-Do’a
-Kata penutup

Batangtoru, Januari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
CARA PENGENDALIAN HAMA KEONG MAS

Keong mas merupakan hama yang saat ini sering membuat para petani resah , oleh karena
itu untuk mengatasinya diperlukan ketekunan dan kegiatan rutin yang perlu dilakukan. Para
petani memerlukan cara yang tepat untuk mengatasi dan memberantas hama yang satu ini. Hama
keong mas dapat diatasi dengan beberapa cara yang mudah tanpa biaya. Namun juga ada
beberapa penanganan yang memerlukan biaya dalam menangani hama yang satu ini. Tergantung
dengan situasi populasi keong mas yang menyerang tanaman seberapa banyaknya

Terdapat beberapa tahap/cara untuk mengatasi hama keong mas ini secara sederhana dan
mudah, yaitu:

10. Mengambil keong mas yang menempel pada tanaman pada saat dia masih bergerak aktif.
Biasanya dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Hal ini perlu dilakukan secara rutin.

11. Menggunakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung zat berupa racun bagi hama keong
mas tersebut. beberapa tanaman yang mengandung racun: Cabai merah, daun ejeng
gondok, daun jeruk, daun tembakau.

12. Menggunakan atraktan yang menyerupai daun talas, pepaya, pisang, kertas koran untuk
mengumpulkan keong tersebut. Diletakkan berjejer pada petakan sawah dengan jarak 1-2
meter dari umpan.

13. Mempertahankan air agar tidak tinggi melebihi 3 centimeter karena keong mas menyukai
tanaman yang lembab atau dengan cara mengeringkan tanah.

14. Dengan menggunakan musuh alami melepas itik di areal sawah sebelum tanam dan
sesudah panen untuk memakan keong mas yang muda dan kecil

15. Menggunakan perangkap dari bahan kelambu bekas atau karung goni ditempatkan pada
kubangan sawah yang tergenang air dan diberikan makanan kesukaan keong mas seperti
kelapa, pisang, pepaya, beras, limbah sayuran. Perangkap tersebut dipasang sore
hari kemudian pada esuk hari keong yang terkumpul diambil.

16. Mengeringkan sawah apabila terjadi serangan cukup besar dan buat kubangan di sawah
untuk memudahkan pemungutan keong mas.

17. Tancapkan ajir kayu atau bambu di sepanjang dekat pematang untuk memudahkan
pemungutan.

18. Menaburkan serbuk abu kasar atau serasah kayu ditempat yang terserang keong. apabila
terserap dalam cangkang akan mengakibatkan kematian.
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Membuat Pestisida Nabati Ekstrak Daun Pepaya


Tujuan : Mengharapkan Petani Mau dan Mampu Membuat Pestisida Nabati
Ekstrak Daun Pepaya dari tidak tahu menjadi tahu
Metode : Ceramah, Demcar
Media : Video film, Laptop, In focus
Waktu : 90 menit
Alat bantu : spidol, kertas koran

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

Pendahuluan Fungsi Pestisida Nabati bagi 15 menit Ceramah


tanaman

Isi/ Materi Cara membuat Pestisida Nabati 60 menit Ceramah / Demonstrasi


Ekstrak Daun Pepaya
Pengakhiran Evaluasi dan penjelasan ulang 15 menit Ceramah

Batangtoru, Januari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
CARA MEMBUAT PESTISIDA NABATI EKSTRAK DAUN PEPAYA

Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian
selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di
seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis
dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda,
"papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya".
Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang".Buah pepaya
dimakan dagingnya, baik ketika muda maupun masak.Daging buah muda dimasak sebagai
sayuran.
Daging buah masak dimakan segar atau sebagai campuran koktail buah. Pepaya
dimanfaatkan pula daunnya sebagai sayuran dan pelunak daging.Daun pepaya muda dimakan
sebagai lalap (setelah dilayukan dengan air panas) atau dijadikan pembungkus buntil.Oleh
orang Manado, bunga pepaya yang diurap menjadi sayuran yang biasa dimakan. Getah pepaya
(dapat ditemukan di batang, daun, dan buah) mengandung enzim papain, semacam protease, yang
dapat melunakkan daging dan mengubah konformasi protein lainnya. Papain telah diproduksi
secara massal dan menjadi komoditas dagang.Nah dari kandungan papain papaya inilah akan
dibuat pestisida nabati. Pemamfaatan bahan Alam bisa kita gunakan sebagai Pestisida Alami,
Jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan
lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak, karena residunya akan terurai dan mudah
hilang. Pestisida nabati dapat membunuh atau mencegah serangan hama dan penyakit melalui
cara kerja yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggal. Pestisida
alami dari ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat digunakan untuk
mencegah hama seperti aphis, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta berbagai jenis serangga.
Adapun cara membuat Pestisida Nabati Ekstrak Daun Pepaya adalah:
Bahan dan Alat :
- 100 gram irisan daun papaya
- 1 liter air
- Deterjen 3 gram (secukupnya)
- Alat tumbuk atau belnder
- Saringan

Cara Membuat :
- Hancurkan daun papaya menggunakan blender sampai halus
- Tambahkan 1 liter air
- Tambahkan deterjen lalu aduk sampai merata
- Biarkan selama 1 malam

Cara menggunakan :
Saring ekstrak papaya yang telah didiamkan semalam tersebut lalu masukkan kedalam spayer dan
semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang hama pada pagi hari.
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Penggunaan bibit unggul bersertifikat pada kelapa sawit


Tujuan : Petani mau menggunakan bibit unggul bersertifikat kelapa sawit
dari 25 petani menjadi 45 petani
Metode : Ceramah, Diskusi, Pemutaran vidio
Media : Bibit
Waktu : 85 menit
Alat Bantu : Spidol, Kertas Koran, Microfone.

Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
 Salam pembuka 15 menit Ceramah
 Menjelaskan cakupan materi dalam
Pendahuluan pertemuan
 Menjelaskan tujuan pertemuan
 Penjelasan tujuan dan latar belakang.
 Pengertian bibit unggul 60 menit Ceramah,
Isi/Materi  Kriteria bibit unggul Diskusi
 Varietas bibit unggul kelapa sawit
 Membuat kesimpulan hasil belajar 10 menit Ceramah
Pengakhiran
 Umpan balik proses pertemuan

Batangtoru, Oktober 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS

PENGGUNAAN BIBIT UNGGUL PADA TANAMAN KELAPA SAWIT

Kelapa sawit adalah tanaman komoditas utama perkebunan Indonesia, di karenakan nilai
ekonomi yang tinggi dan kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak nabati terbanyak
diantara tanaman penghasil minyak nabati lainnya (kedelai, zaitun, kelapa dan bunga matahari).
Untuk memperoleh tanaman kelapa sawit yang berkualitas, salah satunya adalah dengan
penggunaan bibit yang berkualitas serta melakukan pembibitan yang benar. Karena pemilihan
bibit dan proses pembibitan akan sangat berpengaruh terhadap kualitas dan reproduksi dari
tanaman kelapa sawit di kemudian harinya. Penggunaan benih yang bermutu rendah akan
mengakibatkan kerugian terhadap biaya dan waktu yang telah di keluarkan oleh petani.
Kelapa sawit memiliki banyak jenis berdasarkan ketebalan cangkangnya kelapa sawit
dibedakan menjadi Dura, Pesifera dan Tenera.
1. Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dapat
memperpendek umur mesin pengolahan, namun biasanya tandan buahnya besar-
besar dan kandungan minyaknya berkisar 18%.
2. Pesifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga
sangat jarang menghasilkan buah.
3. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan Pesifera. Jenis ini di anggap
bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat
sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertile.Beberapa tenera
tenera unggul persentase daging perbuahnya dapat mencapai 90% dan
kandungan minyak pertandannya dapat mencapai 28%.
Menurut Direktorat Jendral Perkebunan (2009), ada 2 jenis bahan tanam kelapa sawit
yang di produksi yaitu kecambah dan bibit. Standart kecambah kelapa sawit yang baik adalah :
- Berat benih minimal 0,8 gr
- Panjang radikula dan plumula ± 2 cm,
- Warna radikula dan plumula putih kekuningan
- Arah tumbuh radikula dan plumula berlawanan arah
- Bebas dari OPT.

Manfaat
Agar petani kelapa sawit dapat membedakan bibit unggul yang baik, serta mendapatkan
hasil yang optimal, dan menguntungkan petani.

Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:

1. Kelompok Tani Harapan Jaya ( Tgl 22 Oktober 2018 )


2. Kelompok Tani Satahi 3 ( Tgl 25 Oktober 2018 )
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Persiapan persemaian padi sAwah


Tujuan : Petani mampu melaksanakan persiapan persemaian padi sawah dengan benar
Metode : Ceramah,diskusi,demontrasi cara
Waktu : 60 menit
Alat bantu : cangkul

Pokok kegiatan Uraian kegiatan Waktu Keterrangan


Pendahuluan 1.Salam pembukaan 5menit Ceramah
2.menjelaskan,cakupan materi
dalam pertemuan
3.Menjelaskan tujuan dan cara
Isi materi Melaksanakan persiapan lahan 50 menit Demonstrasi
persemain padi sawah
Pengakhiran/penutup Membuat kesipulan hasilbelajar 5 menit Ceramah
atau umpan balik proses
penyuluhan

Batangtoru, Januari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
Sinopsis

Persiapan persemaian padi sawah

Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan atau persiapan yang
sebaik baiknya sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi sawah oleh
karena itu pesemaian harus benar benat mendapat perhatian , agar harapan untuk mendapatkan
bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai
Langkah langkah yang perlu kita perhatikan untuk menyemaikan benih padi antara itu :
1. Penggunaan benih unggul
2. Kebutuhan benih 25-30 Kg/Hektar
3. Luas pesemaian yang akan dibuat yaitu 1/20 dari luas lahan
Persiaan lahan pesemaian
Untuk mempesiapkan lahan persemaian, tanah harus bsubur, terkena sianr matahari dan ada
penagairan adapun tahap tahapan persiapan lahan anatara lain :
1. Tanah dibersihkan dari sisa sisa gulama yang masih tetinggal kemudian tanah di cangkul
sedalam 30-40 CM agar aakr bibit memasuki tanah lebih dalam sehingga dapat menyeap
hara lebih banyak
2. Selanjutnya tanah digaru dan diratakan kemudian dibuat bedengan

Setelah bedengan selesai benih di taburkan di atas bedengan.


Demikian lah materi yang saya berikan pada sore hari ini semoga bermampaat bagi kita
semua.
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Cara Membuat Zat Perangsang Tumbuh Tanaman.


Tujuan : Petani dapat membuat ZPT dari bahan yang ramah lingkungan.
Metode : Demontrasi Cara
Media : Brosur
Waktu : 60 Menit
Alat bantu : Alat Peraga dan Sound Siystem

Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Pendahuluan -Salam pembuka 10 Menit Ceramah
-Menjelaskan cara pembuatan zat
perangsang tumbuh bagi tanaman
-Menjelaskan tujuan dan manfaat zat
perangsang tumbuh pada tanaman

Isi/Materi -Memperaktekkan langsung cara Demonstrasi


pembuatan zat perangsang tumbuh bagi 35 Menit Cara dan
tanaman Tanya Jawab
-Diskusi

Pengakhiran -Membuat kesimpulan 15 Menit Ceramah


-Do’a
-Kata penutup

Batangtoru, Januari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
Cara Membuat Zat Perangsang Tumbuh Tanaman

Kemajuan antara IPTEK sistem pertanian revolusi hijau jauh lebih popular bila dibanding
dengan sistem pertanian organic, apalagi pemerintah berperan memberikan tuntunan, subsidi dan
berbagai kebijakan lainnya.Namun dibalik dari itu muncul dampak negatif dan menyusul harga
pupuk, pestisida maupun ZPT yang melonjak naik. Walaupun demikian para petani akan mudah
menerapkan system pertanian organic secara bertahap.

Dengan menggunakan system pertanian organic dalam hal ini salah satunya Perangsang
Tumbuh Tanaman, bertujuan untuk menggunakan pupuk alami / organic untuk mengembalikan
kesuburan tanah.Zat perangsang tumbuh sangat dibutuhkan tanaman untuk memacu
pertumbuhannya, dalam hal ini petani dapat membuat sendiri dari bahan yang mudah dijangkau.

Alat yang digunakan :


-Gelas ukur
-Ember/timba
-Pengaduk
-Jerigen
- Timbangan

Bahan yang digunakan :


- Ajinomoto :15 gram
- Kecap manis :500 ml
- Air kelapa :15 liter

Cara membuat:
- semua bahan dicampur dan diaduk sampai homogen
- bahan yang telah tercampur (larutan) dimasukkan ke dalam jerigen
- larutan difermentasikan ± 44 jam.
 setelah difermentasikan dalam waktu yang telah ditentukan, apabila dibuka tutup
jerigennya akan terdengar suara mendesis.

Penggunaan:
- dosis 5 cc / liter air
- disemprotkan ke tanaman, disiramkan ke tanah.
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul : Penyulaman Dan Penyiangan Pada Tanaman Padi Sawah


Tujuan : Petani dapat menentukan waktu yang tepat
Metode : Demontrasi Cara
Media : Brosur
Waktu : 60 Menit
Alat bantu : Sound Siystem

Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Pendahuluan -Salam pembuka 10 Menit Ceramah
-Menjelaskan tujuan dan manfaat
penyulaman dan penyiangan pada
tanaman

Isi/Materi -Memperaktekkan langsung di lahan Demonstrasi


persawahan 35 Menit Cara dan
-Diskusi Tanya Jawab

Pengakhiran -Membuat kesimpulan 15 Menit Ceramah


-Do’a
-Kata penutup

Batangtoru, Februari 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS

Penyulaman
Penyulaman bertujuan untuk mengganti bibit yang mati atau gagal tumbuh, penyulaman
dapat dilakukan ketika tanaman telah siap ditanam dan paling lambat 2 minggu setelah tanam.
Perhatikan dengan jeli kondisi tanaman yang gagal tumbuh atau adanya gangguan hama seperti
keongmas, orong-orong dan lain-lain. Setelah itu cabut tanaman tersebut dan diganti dengan bibit
yang baru.
Apabila tanaman masih banyak yang mati diatas umur 2 minggu setelah tanam,
dianjurkan untuk menyulam dengan memilih rumpun yang mempunyai anakan banyak .
Penyulaman dengan menggunakan bibit baru akan berdampak ketidak seragaman pertumbuhan
nantinya.

Penyiangan Gulma
Penyiangan dapat dilakukan sesuai kondisi lahan pertanaman, apabila lahan telang di
tumbuhi rumput segera lakukan penyiangan. Jaga gulma agar tidak tumbuh di area pertanaman.
Apabila gulma tumbuh secara berlebihan maka yang akan terjadi tanaman tidak akan mendapat
pasokan unsur hara yang cukup karena persaingan mengambil unsure hara dengan rumput. Maka
dari itu penyiangan harus dilakukan dengan baik dan tepat waktu.
PENGGUNAAN BENIH BERVARIETAS UNGGUL DAN BERSERTIFIKASI

Varietas unggul merupakan salah satu tehknologi utama yang mampu meningkatkan
Produksi dan pendapatan petani. Dengan memakai benih Bersertifikat Vigornya sangat
tinggi,sehingga sangat disarankan kepada petani,karena menghasilkan bibit yang sehat, akar yang
banyak, pertumbuhannya seragam,tumbuhnya lebih cepat dan produksinya tinggi.
Hal yang harus di ketahui oleh petani adalah perbedaan hasil produksi penggunaan benih
Varietas unggul dan bersertifikat dibandingkan dengan benih jabal yaitu ;
NO Nama Benih Produksi (ton/ha)
1 Benih Unggul 8 ton
2 Jabal 4ton

Berdasarkan table tersebut diatas pemakaian benih varietyes unggul dan bermutu produksi lebih
tinggi yaitu 8 ton/ha.
Beberapa kelebihan penggunaan benih unggul bersertifikat:
• Pertumbuhan bebit seragam.
• Menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak.
• Ketika bibit dipindah, tumbuh lebih cepat, kokoh dan menghijau
• Tahan hama dan penyaakit
• Produktivitas tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan petani.
• dll

Tata cara penggunaan benih varietas unggul dan bersetivikat adalah sebagai berikut ;
 Benih direndam dalam larutan garam 20 gram /liter air, untuk menentukan jumlah
garam dengan menggunakan indicator telur. Dalam air perendaman dimasukkan
telur kemudian garam dimasukkan sedikit demi sedikit demi sedikit sampai telur
mengapung.
 Benih yang mengapung / mengambang dibuang.
 Benih direndam selama 24 jam
 Ditiriskan selama 48 jam dalam karung / goni yang lembab.

Pelaksanaan.
Pelaksanaan penaburan benih varietas unggul dan bersertivikat setelah ditiriskan selama
48 jam , disebarkan merata pada persemaian sekitar satu genggam untuk setiap m2 .Setelah itu
bibit siap di tanam<21 hari.
B. Penyiangan dan Penyulaman
Setelah penanaman, Apabila tanaman padi ada yang mati harus segera diganti (disulam).
Tanaman sulam itu dapat menyamai yang lain, apabila penggantian bibit baru jangan sampai
lewat 10 hhari sesudah tanam.

Selain penyulaman yang perlu dilakukan adalah penyiangan agar rumput-rumput liar yang
tumbuh di sekitar tanaman padi tidak bertumbuh banyak dan mengambil zat-zat makanan yang
dibutuhkan ttanaman padi. Penyiangan dilakukan dua kali yang pertama setelah padi berumur 3
minggu dan yang kedua setelah padi berumur 6 minggu
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
Judul : Budidaya Bayam
Tujuan : Meningkatkan pengetahuan petani dalam budidaya bayam
Metode : Ceramah, Diskusi
Media : Leaflet
Waktu : 120 menit
Alat Bantu : Spidol Dan Kertas Koran

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

Salam pembukaan 10 menit Ceramah


Pendahuluan Menjelaskan cakupan materi dalam
pertemuan
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Menjelaskan cara Pengolahan lahan, Ceramah,
Menjelaskan kebutuhan benih. 100 menit Diskusi
Isi/Materi Menjelaskan cara Penyemaian, Penanaman,
Pengamatan hama, cara Panen.
Tanya jawab
Kesimpulan & Umpan Balik 10 menit Ceramah,
Pengakhiran Salam Penutup Diskusi

Batangtoru, Mei 2018


Disetujui Oleh :
Supervisor BPP Napa
Kecamatan Batangtoru PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nasution, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP. 197911052008012003 NIP. 198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

PORKOT HARAHAP
NIP. 196109011987111001
SINOPSIS

Judul :Cara Menanam dan Budidaya Sayur Bayam


Bayam merupakan sayuran hijau yang sangat tinggi protein serta zat besinya.Pada sejarahnya
tanaman bayam merupakan tanaman hias karena bentuk daunnya yang unik.Namun, lama
kelamaan bayam beralih manfaat menjadi sayuran konsumsi.Bayam merupakan tanaman yang
mudah dibudidayakan. Bayam memiliki nama latin Amaranthus spp. Dan berasal dari daerah
tropis di Amerika. Bayam memiliki dua jenis yang populer di masyarakat.Mereka adalah bayam
hijau dan bayam merah.Bayam yang hijau memiliki batang hijau keputihan, dan daunnya tidak
selebar bayam merah.Sedangkan jenis yang kedua yaitu bayam merah memiliki daun yang sangat
lebar dan warnanya hijau kemerahan. Kedua jenis ini dapat dibudidayakan sama mudahnya.
Namun sebelum mengetahui cara menanam bayam, terlebih dahulu terdapat syarat tumbuh
bayam yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut antara lain seperti yang dijelaskan di bawah
ini:
 Tanaman bayam tumbuh subur di daerah yang curah hujannya tergolong cukup tinggi.
Kisaran curah hujan daerah yang cocok menanam bayam adalah berkisar 1.500 mm per
tahunnya.
 Daerah yang cocok untuk budidaya bayam adalah daerah yang memiliki sinar matahari
cukup banyak dan kelembaban udaranya sekitar 40% hingga 60%.
 Kadar keasaman tanah yang cocok untuk budidaya tanah adalah tanah dengan pH normal
yaitu 7.
 Tanamlah bayam saat intensitas hujan tinggi yaitu di awal musim hujan.
Cara Menanam dan Budidaya Sayur Bayam Hijau dan Merah
Pemilihan bibit
Bibit untuk membudidayakan bayam diharapkan memenuhi standar bibit yang unggul dan
kualitasnya bagus.Bibit bayam dapat dibeli di toko-toko pertanian. Namun, pastikan bibit tersebut
berasal dari induk yang bebas hama dan penyakit dan kemampuan perkecambahannya lebih dari
90%. Jika bibit yang paling bagus kualitasnya telah anda dapatkan segera lakukan persemaian
bibit.
Persemaian bibit
Mulailah menyemai bibit dengan menyiapkan lahan persemaian.Lahan persemaian
merupakan campuran dari tanah dan pupuk dengan perbandingan 1:1. Tanamlah bibit pada lahan
persemaian dan tutup kembali dengan menggunakan tanah yang sama. Berikan pengairan yang
cukup dan tunggu hingga seminggu hingga muncul daun sempurna.Jika sudah maka bibit sudah
siap dipindahkan ke media tanam.
Persiapan media tanam
Media tanam sebelum ditanami bibit hasil persemaian, terlebih dahulu harus melalui proses
pengolahan. Pengolahan dilakukan dengan menggemburkan tanah serta membersihkan tanah dari
tanaman pengganggu.Jika media tanam telah digemburkan dan bersih, campurkanlah tanah
dengan pupuk kandang.Jika sudah diamkan tanah selama satu minggu.Setelah tanah siap buatlah
bedengan dan pastikan setiap bedengan memiliki jarak untuk pertumbuhan tanaman.Siapkan
lubang-lubang tanam pada bedengan dengan kedalaman 30 cm. jika lahan sudah siap, maka bibit
hasil persemaian dapat segera ditanam.
Penanaman
Pindahkan bibit hasil persemaian dengan hati-hati dan pindahkan hingga akar-
akarnya.Masukkan bibit hasil semai ke dalam lubang tanam dan tutup kembali dengan media
tanam yang telah disiapkan.Pastikan kecukupan air untuk tanaman tetap terjaga.Sehingga sangat
disarankan untuk menanam bayam di musim hujan.
Perawatan
Tanaman bayam harus melalui perawatan juga seperti tanaman pada umumnya.Macam-
macam perawatan tanaman bayam adalah pengairan, pemupukan, penyulaman, serta
pemangkasan.Pengairan pada tanaman bayam dilakukan secara rutin.Jangan biarkan bayam
kekeringan karena kekurangan asupan air.Sedangkan untuk pemupukan, pupuk yang digunakan
bisa pupuk organik ataupun non-organik sesuai jenis bayam yang ingin dibudidayakan. Berikan
pupuk dengan dosis kurang lebih 0,5 kg per tanaman. Lakukan juga penyulaman pada tanaman-
tanaman yang setelah 7 hari penanaman tidak menunjukkan pertumbuhan yang bagus. Segera
ganti dengan yang baru untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit, jika bibit yang rusak
tersebut diakibatkan oleh hama atau penyakit. Perawatan terakhir dilakukan dengan
pemangkasan.Pemangkasan tumbuhan pengganggu secara rutin dapat membantu mempercepat
pertumbuhan tanaman bayam.
Pemanenan
Lakukan pemanenan bayam kurang lebih setelah usia satu bulan. Ciri-ciri bayam siap panen
adalah bayam yang tingginya berkisar 15-20 cm dan belum berbunga.Lakukan pemanenan pada
waktu pagi hari atau sore hari untuk menghindari bunga shock terhadap sinar matahari. Pastikan
untuk menyimpan bayam pada tempat yang tepat sebelum dipasarkan.

Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
3. Kelompok Tani Satahi 3 ( Tgl 03 Mei 2018 )
4. Kelompok Harapan Jaya ( Tgl 07 Mei 2018 )
5. Kelompok Tani Tani Jaya ( Tgl 11 Mei 2018 )
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Pasca Panen Padi


Tujuan : Petani dapat mengenal / mengetahui kriteria panen, tahapan penanganan panen
dan prinsip dasar penanganan pasca panen.
Metode : Ceramah dan Diskusi.
Media : Peta singkat, Power point, tabloid, brosur dan alat bantu lainnya.
Waktu : 100 Menit

Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Petani/ Waktu () Ket


Peserta
Pendahuluan Memberi salam, menjelaskan Mendengar, 15 menit Ceramah
cakupan materi memperhatikan
Penyajian isi /  Menjelaskan tentang Mendengar, 75menit Ceramah,
Materi pengertian panen, kriteria memperhatikan dan diskusi
Penyuluhan panen, tahapan panen dan mencatat.
prinsip dasar penanganan
pasca panen.
Penutup  Menyusun rencana tindak Mendengar, 10 menit Ceramah
lanjut memperhatikan dan
 Menyampaikan kuisioner menyusun rencana
evaluasi. tindak lanjut.
 Memberi salam penutup

Batangtoru, Mei 2018


Disetujui Oleh Supervisor PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nst, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP.19791105200812003 NIP.198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

Porkot Harahap
NIP.196109011987111001
SINOPSIS
Pasca Panen Padi
Bagian Awal :
Pemanenan merupan kendala yang sering dialami oleh petani padi yaitu bagaimana
mengefisiensikan pemanenan dengan waktu dan biaya yang relatif murah, singkat dengan kualitas yang
baik. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang Pasca Panen Padi.
Bagian Utama :
C. Pengertian panen
Yang dimaksud panen adalah suatu kegiatan pemungutan hasil pertanian yang telah cukup umur dan
sudah saatnya untuk dipetik.

D. Kriteria panen
 Warna daun sudah berwarna kekuningan tetapi tidak terlalu tua.
 Tanaman masuk pada fase pemasakan
 Sesuai dengan umur kemasakan fisiologis
 Ditandai dengan perubahan pada warna buah

E. Tahapan penanganan pasca panen.


 Penjemuran
Melakukan penjemuran hasil panen dibawah terik matahari penuh, agar kadar air pada hasil
panen dapat di sesuaikan demi menjaga kualitas panen.
 Grading
Memberikan penilaian yang lebih pada tanaman yang memiliki nilai lebih dari yang lain dengan
tujuan untuk meningkatkan nilai harga jual.
 Pengemasan
Menempatkan suatu hasil pertanian pada suatu wadah dengan tujuan melindungi dari kerusakan,
mempermudah perlakuan selanjutnya.
 Penyimpanan
Kegiatan yang dilakukan dalam upaya untuk memperpanjang daya simpan agar dapat di
distribusikan ke wilayah yang lain.
 Pemasaran
Penjualan dapat dilakukan dari lahan langsung atau dengan cara menitipkannya ke swalayan atau
menjual langsung kepada konsumen.

F. Prinsip dasar penanganan pasca panen.


 Mengenali sifat biologis hasil tanaman yaitu respirasi, transpirasi, struktur dan hasil tanaman
yang di panen.
 Mengetahui jenis kerusakan yang terjadi antara lain perubahan fisik dan kerusakan mekanis.

Bagian Akhir
Diharapkan dengan pemahaman dan pembelajaran yang telah disampaikan maka para petani dapat
lebih mengetahui dan menguasai cara-cara yang baik dalam meningkatkan produktifitas hasil pertaniannya
sehingga kehidupan petani lebih sejahtera

Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
1. Kelompok Tani Satahi 3 ( Tgl 17 Mei 2018 )
2. Kelompok Harapan Jaya ( Tgl 14 Mei 2018 )
3. Kelompok Tani Tani Jaya ( Tgl 18 Mei 2018 )
4. Kelompok Tani Saroha ( Tgl 21 Mei 2018 )
5. Kelompok Tani Teruna ( Tgl 22 Mei 2018 )
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Pemupukan Tanaman Jagung


Tujuan : Meningkatkan pengetahuan petani tentang pemupukan
Metode : Ceramah, Diskusi
Media : Leaflet
Waktu : 45 menit
Alat Bantu : Spidol Dan Kertas Koran

Keteranga
Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu
n

Salam pembukaan 10 menit Ceramah


Pendahuluan Menjelaskan cakupan materi dalam
pertemuan
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Menjelaskan tujuan pemupukan Ceramah,
Menjelaskan kebutuhan dosis dan jenis 25 menit Diskusi
Isi/Materi pupuk.
Menjelaskan cara pemupukan yang
dianjurkan.
Tanya jawab
Kesimpulan & Umpan Balik 10 menit Ceramah,
Pengakhiran Salam Penutup Diskusi

Batangtoru, Juli 2018


Disetujui Oleh :
Supervisor BPP Napa
Kecamatan Batangtoru PPL WKPP Batangtoru II

Lenny Marlina Nasution, S.TP Eri Syahrudin Simamora


NIP. 197911052008012003 NIP. 198808142017061001

Mengetahui :
Koordinator BPP Napa
Kecamatan Batangtoru

PORKOT HARAHAP
NIP. 196109011987111001
SINOPSIS

PEMUPUKAN TANAMAN JAGUNG

Pemupukan dilakukan sebanyak 2- 3 kali dalam satu masa tanam tergantung dari tingkat
kesuburan tanah dan jenis benih yang digunakan. Jagung hibrida biasanya membutuhkan
pemupukan yang lebih banyak dibanding jagung biasa.

Jenis pupuk yang dibutuhkan tanaman jagung harus memenuhi unsur N, P dan K. Unsur N bisa
didapatkan dari urea, unsur P dari SP-36 dan unsur K dari KCl. Takaran pupuk untuk budidaya
jagung berdasarkan anjuran Balitbangtan per hektarnya adalah 350 kg Urea + 200 kg SP-36 +
100 kg KCl.

Bila kesulitan mendapatkan KCL, unusr K bisa didapatkan dari pupuk NPK. Dengan takaran
sebagai berikut , 400 kg NPK 15:15:15 + 270 kg urea + 80 kg SP-36 untuk setiap hektarnya.
Untuk frekuensi pemukan setelah pemupukan dasar bisa dilakukan sebanyak dua kali, berikan
pada 10 dan 35 hari setelah tanam (hst). Untuk frekuensi pemupukan 3 kali berikan pada umur 7-
10 hst, 28-30 hst dan 40-45 hst.

Keterangan:
LPM ini di pergunakan kepada:
1. Kelompok Harapan Jaya ( Tgl 16 Juli 2018 )

Anda mungkin juga menyukai