BIOOKSIDATOR
Biooksidasi merupakan pengolahan zat-zat kimia dalam suatu limbah atau air
dengan memanfaatkan makhluk hidup (dalam lumpur aktif) untuk menguraikan zat-zat
kimia dalam limbah atau air tersebut dengan penambahan oksigen untuk mengaktifkan
makhluk hidup tersebut. Biooksidator adalah unit operasi pengolahan biologi suatu air
limbah secara biooksidasi dengan memanfaatkan bantuan dari sifat-sifat
mikroorganisme.Pengendalian pencemaran air terdiri atas berbagai upaya untuk
memanfaatkan daya alami (terutama gravitasi, prose salami dan proses biologi) dalam
mengolah dan membuang air limbah guna menjaga dan memeperbaiki tingkat kesehatan
masyarakat, mengawetkan sumber-sumber alami, dan untuk melestarikan kualitas
lingkungan (wordpress).
Jenis dan macam air limbah dikelompokan berdasarkan sumber penghasil atau
penyebab sumber penghasil atau penyebab air limbah yang secara umum terdiri dari:
1. Air limbah domestik
Air limbah yang berasal dari kegiatan penghunian, seperti rumah tinggal, hotel,
sekolahan, perkantoran, pertokoan, pasar dan fasilitas-fasilitas pelayanan umum.
2. Air limbah industri
Air limbah yang berasal dari kegiatan industry, seperti pabrik industry logam, tekstil,
kulit, pangan, industry kimia dan lainnya.
3. Air limbah limpasan dan rembesanair hujan
Air limbah yang melimpas di atas permukaan tanah dan meresap kedalam tanah
sebagai akibat terjadinya hujan (anonim,2009)
Pengolahan limbah dengan aerobic activated sludge (lumpur aktif) merupakan proses
biologis menggunakan mikroorganisme untuk mendegradasi bahan-bahan organik yang
terkandung dalam limbah cair. Proses lumpur aktif berlangsung dalam bak aerasi yang
dilengkapi bak sedimentasi untuk memisahkan endapan lumpur dari air limbah yang
telah terolah. Kualitas effluent tergantung pada karakter mikroorganisme pembentuk
lumpur aktif, antara lain sifat pengendapannya dan kondisi bak sedimentasi. Proses
lumpur aktif relatif sederhana, namun untuk limbah yang mengandung bahan-bahan
organik, N dan P dengan konsentrasi tinggi, cara pengolahan ini memiliki beberapa
kendala, antara lain berpotensi menghasilkan ‘bulking sludge’ akibat adanya
mikroorganisme berfilamen dan menghambat proses sedimentasinya. Demikian juga
efisiensi proses akan menurun bila beban organik limbah yang diolah terlalu fluktuatif
(anonim,2011).
63.00
61.00
%T
59.00 A Rendah
B Rendah
57.00
A Tinggi
B Tinggi
55.00
0.00 5.00 10.00 15.00
Waktu
Grafik 5.1. Hubungan antara waktu aerasi dengan %T untuk kecepatan aerasi
rendah dan tinggi pada proses kontinyu.
75
70
65
A-Rendah
60
B-Rendah
55 A-Tinggi
B-Tinggi
50
45
40
5 10 15
Grafik 5.2. Hubungan antara waktu aerasi dengan %T untuk kecepatan aerasi
rendah dan tinggi pada proses batch.
90000.00
80000.00
70000.00
60000.00
Ts
50000.00 A Rendah
40000.00 B Rendah
30000.00 A Tinggi
20000.00 B Tinggi
10000.00
0 5 10 15
Waktu
140000
120000
100000
80000
Ts
A Rendah
60000
B Rendah
40000
A Tinggi
20000 B Tinggi
0
0 5 10 15
Waktu
Pada proses kontinyu berdasarkan grafik 5.3 dan 5.4 menunjukkan hubungan
antara waktu pengambilan sampel dengan TSuntuk sampel A dan B kecepatan
aerasi rendah serta untuk sampel A dan B kecepatan aerasi tinggi pada sampel
ini tidak ada yang sesuai dengan teori. Hal ini disebabkan karena bakteri tidak
dapat menguraikan bahan organik secara sempurna dikarenakan nutrisi yang
terdapat dalam lumpur aktif itu sendiri terlalu sedikit sehingga
perkembangbiakan bakteri tidak bisa cepat dan bahan organik yang terdapat
dalam air limbah tidak dapat terurai secara sempurna.
5.10. Kesimpulan
- Pengaruh waktu aerasi dengan %T.
Semakin lama waktu aerasi, maka tingkat kejernihan (%T) akan semakin tinggi
pula.
a. Pada proses Kontinyu
Aerasi pada kecepatan rendah : %T= 57,4– 64,6
Aerasi pada kecepatan tinggi : %T= 56,7 – 64,2
b. Pada proses Batch :
Aerasi pada kecepatan rendah : %T = 46,1 – 69,7
Aerasi pada kecepatan tinggi : %T = 63,5 – 71,1
- Pengaruh waktu pengambilan sampel (t) dengan Total Solid (TS). Semakin lama
waktu aerasi, maka Total Solid (TS) akan semakin rendah.
DAFTAR PUSTAKA
(___https://bkis.wordpress.com/
(___http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/554/jbptitbpp- 27674-5-2009ta-4.pdf
(___http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-KESLING-2-1-10.pdf
(___http://ikk357.weblog.esaunggul.ac.id/wpcontent/uploads/sites/313/2012/11/Limbah
Cair-Industri1.pdf
(___http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/554/jbptitbpp-gdl-VAIO-27674-5-20011ta-4.pdf