Anda di halaman 1dari 10

“ Tugas Pembutan Sampan “

( Kapasitas 300 Kg)

D
I
S
U

S
U
N
OLEH

NAMA :

1. ROY WIKA W HUTAURK (16 202 220)


2. DANIEL PANGGABEAN (16 202 221)
3. HENDRY DAVID (16 202 207)

Dosen Pembimbing

Drs.M kamil,S.T, M.T

Jurusan Tekhnik Mesin


Fakultas Teknologi Industri
INSITUT TEKNOLOGI MEDAN
TA 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampan di Indonesia umumnya terbuat dari kayu, jika terjadi


kelangkaan kayu maka diperlukan suatu alternatif bahan lain pengganti
kayu dalam membuat kapal sebagai unit penangkapan ikan. Pada
industri kapal, fiberglass merupakan salah satu bahan baku pembuat
kapal selain kayu, baja, ferro cement dan alumunium. Penggunaan
fiberglass ini diharapkan dapat mengganti kayu sebagai bahan utama
pembuat kapal, terutama untuk sampan berukuran kecil seperti : speed
boat, patrol boat, fishing boat dan perahu, pesiar lainnya. Kecamatan
Cisolok merupakan kecamatan pesisir yang berada diujung barat
Kabupaten Sukabumi, berbatasan langsung dengan Provinsi Banten
disebelah barat, disebelah timur berbatasan dengan Kecamatan
Cikakak, disebelah utara dengan Kecamatan Kabandungan, dan
disebalah selatan dengan Samudera Hindia. Luas Kecamatan Cisolok
mencapai ha yang terdiri dari 10 desa, 4 desa pantai dan 6 desa non
pantai. Tabel 1 Jumlah desa dan statusnya di Kecamatan Cisolok No.
Desa Status Luas (ha) 1 Pasir baru Pantai Cikahuripan Pantai Cisolok
Pantai Karangpapak Pantai Sirnaresmi Non pantai Cicad as Non pantai
Cikelat Non pantai Gunung Karamat Non pantai Gunung Tanjung Non
pantai Caringin Non pantai 1474 Desa Cikahuripan merupakan jenis
desa pantai yang berbasis pada sumberdaya bahari. Sumber pendapatan
utama penduduk hampir 90% berasal dari hasil tangkapan ikan dilaut.
Dilihat dari tipologi wilayah, Desa Cikahuripan wilayah daratannya
sebagian besar merupakan tanah yang terjal dan berbukit sehingga
pemukiman penduduk mengikuti garis pantai (mendekati pantai) yang banyak
memiliki lahan yang relatif lebih datar. Galangan kapal fiberglass di Desa
Cikahuripan merupakan satu-satunya galangan kapal fiberglass di Kecamatan
Cisolok. Di PPI Cisolok terdapat 213 unit kapal terdiri dari 197 unit kapal
congkreng dan 16 unit sampan. Jumlah nelayan yang beraktifitas dikawasan
tersebut sebanyak 465 orang. Keuntungan yang diperoleh dalam teknologi
pembuatannya menurut Marten dan Paranoan vide Widodo 1994 yaitu: 1) Tidak
memerlukan keahlian/skill yang tinggi; 2) Membutuhkan lokasi pembuatan yang
tidak begitu luas; 3) Mudah dibentuk; dan 4) Peralatan yang digunakan adalah alat-
alat sederhana, murah dan dapat diperoleh dengan mudah di dalam negeri. Oleh
karena itu peneliti ingin mengetahui teknik serta ekonomi pembuatan sampan
fiberglass.
1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan ini adalah : 1) Mendeskripsikan proses pembuatan sampan


fiberglass; 2) Menghitung biaya pembuatan kapal fiberglass; dan 3) Menghitung
kelayakan usaha kapal fiberglass. 1.3 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan gambaran informasi tentang cara pembuatan kapal fiberglass
yang ada di desa Cikahuripan Kec. Cisolok, Sukabumi serta ekonomi kapal dari
kapal cadik dengan bahan fiberglass.

BAB II
PEMBAHASA
2.1 Metode pembuatan sampan
Metode pembuatan sampan FRP Fiberglass Reinforc (FRP) merupakan bahan
dasar yang digunakan dalam pembuatan perahu cadik yang dilakukan di Cisolok
Sukabumi. FRP digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan sampan karena
FRP awet dan mudah dalam perawatannya. Pertimbangan tersebut diambil karena
saat ini harga kayu yang melambung sehingga dalam pembuatan sampan dari bahan
kayu mahal harganya. Oleh karena itu bahan FRP menjadi pilihan sebagai pengganti
bahan kayu sebagai bahan utama dalam pembuatan sampanu. Perahu cadik dari
bahan FRP yang ada di Cisolok Sukabumi berasal dari Cilacap Jawa Tengah, karena
nelayan dari Cilacap yang membawa perahu dengan bahan dasar FRP ini. Nelayan
Cisolok Biasanya membeli sampan bekas dengan LOA ± 9 m dari nelayan Cilacap
yang beroperasi di daerah peraiaran Sukabumi, karena harga yang ditawarkan lebih
murah yakni ± 8 juta rupiah dibandingkan dengan membeli baru seharga Rp belum
ditambah biaya ongkos kirim dari Cilacap ke Cisolok. Oleh karena itu untuk
mempermudah pengadaan perahu pihak kelurahan Cisolok meminta bantuan kepada
pihak LPPM selaku perwakilan dari IPB. Perahu cadik terbuat dari bahan dasar
Fiberglass Reinforcement Plastic (FRP) di Desa Cikahuripan. Perahu tersebut dibuat
dengan sistem cetakan permanen yang dapat digunakan berulang kali. Pembuatan
cetakan dicetak dari perahu yang telah beroperasi di perairan sekitar Sukabumi.
Resin yang digunakan merupakan resin jenis polyester orthophthalic. Resin jenis ini
sangat tahan terhadap proses korosi air laut dan asam encer (Djaya, 2008b). Di
dalam pembuatan cetakan perahu dengan pembuatan sampan kebutuhan resin
berbeda. Hal ini disebabkan pada pembuatan cetakan woven roving yang
dibutuhkan kurang, sehingga terdapat bagian cetakan yang tidak terkena woven
roving. Selain itu pada pembuatan cetakan lapisan luar tidak dilapisi dengan gelcoat
kembali sehingga bagian luar terlihat kasar dan mengurangi kebutuhan resin. Serat
gelas yang digunakan dalam poses pembuatannya merupakan serta tipe E-glass
(electrical glass), karena bahan ini yang banyak digunakan untuk pembangunan
perahu dari fiberglass.ement Plastic
2.2 Proses polimerisasi

proses polimerisasi pada larutan polyester. Resin polyester juga bisa berubah
dari bentuk cair menjadi bentuk padat karena pengaruh lingkungan luar yang
berlangsung secara menerus dalam jangka waktu yang lama. Untuk mencegah
proses ini biasanya kedalam larutan resin polyester tersebut ditambahkan zat
inhibitor. Kualitas fisik FRP ditentukan oleh tipe dan jumlah penguatan gelas yang
digunakan, dengan penggunaan kombinasi yang berbeda dari jumlah dan tipe
penguatan, tingkat kualitas fisik dapat bervariasi Bahan pendukung Pada proses
pembuatan laminasi ada beberapa material pendukung yang berpengaruh terhadap
karakteristik laminasi sehingga perlu diketahui fungsi, komposisi dan pengaruh dari
masing-masing bahan pendukung tersebut diantaranya: 1) Katalis (Catalyst) Katalis
berfungsi untuk memulai proses awal perubahan bentuk resin dari cair menjadi
padat (polymerization) pada temperature kamar (27 Celcius). Umumnya pemberian
katalis ini adalah sekitar 0.5 4% dari fraksi volume resin. Misalnya pemberian
katalis 2% maka resin akan mengalami proses perubahan dari cair ke bentuk agar
(gel) sekitar 15 menit pada suhu 27 C. Katalis ini tidak berfungsi bila bercampur
dengan air, katalis yang umum dipakai untuk polyester resin adalah Metil Ethyl
Keton Peroksida (MEKP). 2) Accelerator (Promotor) Accelerator adalah bahan
pendukung yang berfungsi supaya katalis dan polyester resin dapat berpolymerisasi
pada temperatur kamar dengan waktu relatif lebih cepat, dalam hal ini proses
polimerisasi terjadi tanpa adanya pemberian panas dari luar. Adapun promotor ini
paling tinggi 1% dari fraksi volume resin polyester. Promotor yang sering
digunakan adalah Cobalt naphthenate. Untuk bangunan kapal promotor biasanya
sudah langsung dicampur pada resin polyester (diproses oleh produsen resin)
misalnya polyester resin SHCP 268 BQTN dan Yukalac 157 BQTN EX.

2.3 Bahan
Sterin merupakan bahan pendukung berupa cairan encer bening tidak
berwarna yang berfungsi untuk mengencerkan. Adapun penambahan sterin ini
adalah sekitar 35-40% dari fraksi volume resin yang akan diencerkan. 4) Gelcoat
Gelcoat termasuk salah satu jenis resin polyester dan fungsi utamanya yaitu sebagai
lapisan pelindung laminasi kulit FRP dari goresan atau gesekan benda keras pada
permukaan kulit, lapisan gelcoat merupakan lapisan terluar dari laminasi maka
sebaiknya resin gelcoat (misalnya jenis gelcoat yang dipakai gelcoat 2141 TEX)
mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap pengaruh cuaca/ lingkungan luar.
Pada lapisan luar gelcoat ini diberi pewarna (pigmen) dan pemberian campuran zat
pewarna tidak boleh lebih dari 15% dari resin gelcoat dengan ketebalan maksimum
15µ merupakan permukaan yang berhubungan langsung dengan cetakan (mold) saat
proses laminasi. 5) Pigmen (pewarna) Pigmen (pewarna) adalah campuran yang
digunakan untuk memberikan warna pada lapisan luar yang dikehendaki yang
dicampurkan pada gelcoat, misalnya: Pigmen white super, pigmen color. 6) Parafin
Parafin adalah cairan yang berfungsi memberikan kesan cerah pada gelcoat yang
telah diberi pigmen, pemakaiannya sedikit hampir sama dengan cobalt. 7) Lapisan
pelepas (mold release) Lapisan pelepas (mold release) merupakan lapisan yang
berfungsi untuk mencegah laminasi tidak lengket dengan cetakan. Lapisan ini yang
umum digunakan yaitu untuk lapisan pertama adalah mold release wax (misalnya
mirror glaze) dan lapisan berikutnya PVA. 8) Talk Talk yaitu sejenis bubuk kapur
yang dapat berfungsi sebagai dempul setelah dicampur dengan resin dan katalis.
Katalis dan akselerator tidak pernah boleh dicampur langsung secara bersamaan,
karena komponen ini dapat meledak (Rocca, 1967).

40 Lapisan inti Lapisan inti (Lapisan/Bahan Pengisi) ialah bahan-bahan yang


digunakan untuk membentuk konstruksi fiberglass, ada beberapa lapisan inti yang
digunakan antara lain: 1) Kayu, multipleks/tripleks dan polywood merupakan bahan
pengisi yang umum digunakan pada deck, sekat dan bangunan atas dari kapal
(Gambar 5), kerusakan yang sering terjadi disebabkan proses pelapukan kayu. 2)
Pelat baja dan pelat besi digunakan untuk pondasi/ pangkon dari mesin utama,
mesin bantu, mesin-mesin geladak dan sebagai pelat mata (untuk mengangkat hasil
laminasi misalnya lambung). 3) Pelat Fiberglass digunakan sebagai siku/ bracket-
bracket dan sekat pada tangki bahan bakar, oil dan air (Wash Bulkhead) 4) Firet
Coremat (Coad Matto), berbentuk lembaran kain busa digunakan sebagai pengganti
matto maupun woven roving pada konstruksi yang menerima beban relatif rendah
contohnya bangunan atas. 5) Foamed Plastik (Hard Plastic Foams), foamed plastik
yang sering digunakan adalah Polystyrene, Polyurethane dan Polyvinyl Chloride
(PVC), material tersebut berbentuk foam (gabus) dengan variasi massa jenis. (1)
Polystyrene memiliki kemampuan menahan resapan air yang kurang baik, mudah
lapuk (decay) dan ketahanan tumbukan sangat rendah serta rentan terhadap
pengaruh temperatur rendah dalam hal ini tidak bisa digunakan pada temperatur
kurang dari - 4 C. Harga dari polystyrene ini paling murah. Foam ini dengan
kepadatan 30 berbentuk sheet (lembaran dengan ukuran 2x1 m) berwarna putih
digunakan pada bagian tangki, palkah dan sekat palkah. (2) Polyurethane memiliki
kemampuan menahan resapan air, ketahanan terhadap proses pelapukan dan
ketahanan tumbuk lebih baik dibandingkan polystyrene, foam ini berbentuk
lembaran dengan ukuran 200 x 100 x 7,5 cm berwarna kekuningan digunakan pada
gading-gading, pembujur pada lambung kapal. (3) Polyvinyl Chloride (PVC)
merupakan foamed plastic yang memiliki keunggulan yang terbaik yaitu tahan
terhadap pengaruh lingkungan korosif,

ringan serta kemampuan menahan resapan air sangat tinggi, sehingga sangat
cocok untuk bangunan kapal. Salah satu contoh pemakaian PVC yaitu pemakaian
pipa PVC setengah lingkaran untuk penegar sekat ruang tali induk kapal ikan tuna
20 ton. Di negara maju (USA) dipakai Divinycell H Grade buatan Barracuda
Tecnologies dimana material ini bisa digunakan pada temperatur -2000C s/d 700 C,
material Divinycell ini terdiri dari dua type yaitu: Plate score dan grade score,
dimana plate score ini berupa lembaran Divinycell menerus seperti plat datar
sedangkan grade score berupa lembaran Divinycell dengan potongan celah yang
saling tegak lurus. Tujuan dari pemberian celah pada lembaran Divinycell ini yaitu
untuk memudahkan lembaran Divinycell mengikuti bentuk kurva (konstruksi
kapal). Bahan pengisi celah pada Divinycell tipe grade score yang umum dipakai
adalah divilette. Divilette yang dipakai untuk bangunan kapal yaitu Divilette 600
dengan data teknis sebagai berikut: Kekuatan tarik : 10 MPa Modulus Elastisitas :
1000 MPa Water absorption : 80 mg Elongation at Break : 3 % Liner shrinkage : 1.2
% 6) Honeycomb Cell Paper merupakan lapisan pengisi diantara dua laminasi kulit
fiberglass dan diantara laminasi kulit tersebut dibatasi oleh lapisan tipis adhesive
film. Honeycomb Cell Paper ini umumnya terbuat dari aluminium sehingga sangat
ringan, namun ketahanan terhadap pengaruh lingkungan korosif sangat rendah
sehingga kerusakan akibat korosi sangat dominan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses pembangunan sampan FRP di PPI Cisolok sukabumi dengan sistem
cetakan, bentuk konstruksi cetakan sampan dibuat menggunakan plug dari sampan
FRP yang telah ada dan beroperasi di perairan sekitar teluk. Tahapan pembuatan
cetakan dengan sistem cetak dimulai dari persiapan model sampan, laminasi badan
cetakan, pelepasan cetakan, dan tahap penyelesaian (finishing). Pembuatan badan
cetakan dengan cara laminasi diawali dengan pelapisan gelcoat, pelapisan mat 300,
pelapisan woven roving 800, pemasangan rangka kayu, dan pelapisan mat 400. (2)
Proses pembuatan sampan dengan cara mencetak sampan dari cetakan yang telah
dibuat sebelumnya. Tahapan pembuatan sampan dimulaii dengan persiapan,
pemasangan nama perahu, pembuatan badan sampan, pelepasan, pengerjaan kayu,
dan penyelesaian. Pembuatan badan sampan sama seperti pembuatan cetakan yaitu
dengan teknik laminasi hanya saja pelapisannya berbeda. Laminasi pembuatan
sampan diawali dengan pelapisan gelcoat, pelapisan mat 300, pelapisan mat 400,
pelapisan woven roving 800, pengerjaan kayu yang dilapisi mat dan pelapisan
gelcoat. (3) Faktor-faktor yang menentukan besar biaya pembangunan perahu antara
lain biaya material (FRP dan non-frp), biaya transportasi untuk pembelian material
FRP dan upah tenaga kerja. (4) Biaya produksi untuk satu buah perahu dengan
ukuran CUNO 6,73 m 3 di desa Cikahuripan Sukabumi sebesar Rp dengan harga
jual sebesar Rp dengan keuntungan yang diperoleh Rp Berdasarkan CUNO, biaya
produksi perahu di desa Cikahuripan Sukabumi sebesar Rp /CUNO. (5) Usaha
pembuatan sampan cadik dari bahan fiberglass reinforcement plastic (FRP) di desa
Cikahuripan Cisolok Sukabumi memberikan keuntungan sebesar Rp jika penjualan
dilakukan beserta dengan penjualan mesin, dengan payback period selama 3,2 tahun
atau 39 bulan.

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini pemakalah buat dengan sesungguhnya, untuk


memenuhi tugas mata kuliah (1) Perlu dilakukan beberapa penelitian lanjutan
mengenai optimasi penggunaan material, dan kekuatan konstruksi pembangunan
perahu di desa Cikahuripan kecamatan Cisolok, Sukabumi; (2) Perlu dilakukan
penelitian lanjutan mengenai sistem pemesanan, pembayaran, dan pemesanan
perahu terkait kelanjutan usaha pembuatan sampan.

Anda mungkin juga menyukai