Resume Dasar-Dasar Komunikasi
Resume Dasar-Dasar Komunikasi
RESUME
Oleh
Sugianti 14 22 024
Endang Saputra 14 22 022
2
a. Perspektif psikologis, merupakan tahapan komunikator pada proses
encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan
sehingga terjadi komunikasi interpersonal.
b. Perspektif mekanis, merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer
pesan dengan bahasa verbal/non verbal. Komunikasi ini dibedakan :
1) Proses komunikasi primer, penyampaian pikiran oleh komunikator
kepada komunikan menggunakan lambang sebagai media.
2) Proses komunikasi sekunder, Merupakan penyampaian pesan dengan
menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai media pertama.
3) Proses komunikasi linier, Penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan sebagai titik terminal.
4) Proses komunikasi sirkular, Terjadinya feedback atau umpan balik dari
komunikan ke komunikator.
3. Model-model komunikasi
Fungsi model ada 3 yaitu:
1) Melukiskan proses komunikasi.
2) Menunjukkan hubungan visual.
3) Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.
Model komunikasi yang perlu diketahui dalam memenuhi komunikasi antar
manusia:
3
a. Model S-R
Komunikasi dianggap sebagian suatu proses aksi reaksi yang sangat
sederhana. Contohnya : ketika anda tersenyum dan saya membalas senyuman
anda itulah model S-R. Model ini mengasumsikam bahwa kata-kata verbal
(lisan-tulisan), isyarat-isyarat non verbal, gambar-gambar dan tindakan-
tindakan tertentu akan merangsang respon. Model ini menganggap
komunikasi itu bersifat statis.
b. Model Aristoteles
Aristoteles adalah filosof Yunani, tokoh paling dini yang mengkaji
komunikasi, intinya adalah persuasi model Aristoteles adalah model yang
paling klasik atau disebut juga model retoris. Aristoteles mengemukakan 3
unsur yang harus ada didalam proses komunkasi:
a) Pembicara (speaker).
b) Pesan (massage).
c) Pendengar (listener).
Menurut Aristoteles, persuasi dapat dicapai oleh:
a) Siapa anda (etos- kepercayaan anda).
b) Apa argumen anda (logos- logika dalam pendapat anda).
c) Dengan memainkan emosi khalayak (phatos- emosi khalayak).
Kelemahan model ini adalah dalam proses komunikasi dipandang sebagai
suatu yang statis dan tidak memperdulikan saluran, umpan balik, efek, dan
kendala-kendala.
c. Model Laswell.
Merupakan sebuah pandangan umum tentang komunikasi yang
dikembangkan dari batasan ilmu polotik. Laswel mengemukakan 3 fungsi
komunikasi:
a) Pengawasan lingkungan
b) Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang
meresponlingkungan
c) Transmisi warisan sosial.
Model ini melihat komunikasi sebagai transmisi pesan.
4
d. Model Shannon dan Weaver.
Terdiri dari 5 elemen:Informasi Source adalah yang memproduksi pesan.
a) Transmitter yang menyandikan pesan dalam bentuk sinyal.
b) Channel adalah saluran pesan
c) Receiver adalah pihak yang menguraikan pesan sinyal.
d) Destination adalah dimana pesan sampai.
Konsep penting model ini adalah gangguan (noise) yakni setiap rangsangan
tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan
yang disampaikan.
e. Model Scharmm.
Menurutnya komukasi senantiasa membutuhkan minimal 3 unsur:
a) Sumber berupa: seorang individual (berbicara, menulis, menggambar,
bergerak) koran, rumah produksi, televisi.
b) Pesan, berupa: tulisan, suara, lambaian tangan atau sinyal-sinyal lain yang
mempunyai makna.
c) Sasaran, berupa: individu yang mendengar, melihat, membaca, anggota
dalam kelompok, mahasiswa dalam perkuliahan, penonton televisi,
pembaca surat kabar dll.
f. Model Berlo
Model yang paling terkenal yang dikembangkan oleh David berlo tahun
1960. Hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri
dari 4 komponen yaitu: sumber, pesan, alat, dan penerima.
g. Model Interaksional
Model ini berlawan dengan model S-R dan beberapa model lainya. Sementara
model-model tersebut berasumsi bersifat pasif, model interaksional
menganggap manusia jauh lebih aktif.
4. Jenis-jenis Komunikasi
a. Komunikasi verbal (kata-kata)
Mencangkup aspek-aspek berupa:
5
a. Vocabulary (pembendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif
apabila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu
olah kata menjadi sangat penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan
bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara, akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan
akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda.
Intonasi yang tidak proporsional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor, dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Humor merupakan
satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas, komunikasi akan efektif bila diampaikan secara singkat dan
jelas, langsung pada pokok permasalahan.
f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi
artinya dapat menyediakan waktu untuk menengar atau memperlihatkan apa
yang disampaikan.
b. Komunikasi NonVerbal.
Komunikasi nonverbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan
komunikasi nonverbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang termasuk
komunikasi nonverbal:
a. Ekspresi wajah, merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi karena
ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi.
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih
bersifat spontan daripada komunikasi verbal.
d. Postur tubuh dengan cara berjalan, cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan
bergerak memperlihatksn ekspresi dirinya.
e. Sound (suara), rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu
ungkapan perasaan dan pikiran seeorang yang dapat dijadikan komunikasi.
f. Gaya isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan.
6
5. Persepsi Manusia dan Objek.
Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh pengindraan yang
merupakan prose diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indra atau juga
disebut proses sensoris.
a. Persepsi manusia (persepsi sosial), proses mempersepsi objek-objek dan
peristiwa sosial individu untuk mencoba memahami apa yang tampak dan
tidak tampak pada alat indranya. Kita mempersepsi orang melalui:
1. Proxemics: jarak ketika orang berkomunikasi
2. Kinesis: gerakan, isyarat.
3. Petunjuk wajah: sedih, senang
4. Paralinguistik: dialog, bahasa, intonasi.
b. Artifaktual Persepsi Objek. Objek yang dapat dipersepsi adalah suatu yang
ada disekitar manusia dan sekaligus manusia itu sendiri. Orang yang
menjadikan dirinya sebagai objek persepsi disebut self perseption.
6. Perbedaan antara Persepsi manusia dan objek.
a. Perepsi objek melalui lambang-lambang fisik sedangkan persepsi orang
melalui lambang-lambang verbal dan nonverbal.
b. Persepsi objek menaggapi sifat-sifat luar sedangkan persepsi orang
menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan dsb)
c. Objek tidak bereaksi sedangkan manusia bereaksi. Objek bersifat statis
sedangkan manusia bersifat dimanis.
7
kognitif dalam pembentukan pesan telah memberikan peran penting dalam usaha
memahami karakteristik dan proses pembentukan kesan.