Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WAE NAKENG
Jln Ruteng-Labuan Bajo

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAE NAKENG


NOMOR : /SK/ PKMW/V/2015
TENTANG
JENIS-JENIS SEDASI YANG DAPAT DILAKUKAN DI
PUSKESMAS
Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa,
Menimbang : a. bahwa dalam pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di
puskesmas terutama pelayanan gawat darurat,pelayanan gigi,dan
keluarga berencana kadang-kadang memerlukan tindakan bedah
minor yang membutuhkan local anastesi dan sedasi. Pelaksanaan
local anastesi dan sedasi tersebut harus memenuhi standard an
peraturan yang berlaku,serta kebijakan dan prosedur yang berlaku
di puskesmas
Mengingat : 1. Undang-Undang No.23 Tahun1992 Tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3495)
2. Undang-Undang No.22 tahun 1997 Tentang Narkotika (Lmbaran
Negara Tahun 1997 No.10,Tambahan Lembaran Negara Nomor
3698)

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAE NAKENG TENTANG
JENIS-JENIS SEDASI YANG DAPAT DILAKUKAN DI
PUSKESMAS

Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Wae Nakeng tentang JENIS-JENIS


SEDASI YANG DAPAT DILAKUKAN DI PUSKESMAS
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAE NAKENG
NOMOR : /SK/PKMW/V/2015
TANGGAL : 28 Mei 2015
TENTANG : JENIS-JENIS SEDASI YANG DAPAT DILAKUKAN DI
PUSKESMAS

SEDASI
1. Pengertian Sedasi
Sedasi adalah teknik dimana satu atau lebih obat yang digunakan untuk
menekan system saraf pusat dari pasien sehingga mengurangi kesadaran
pasien untuk lingkungannya
2. Tingkatan sedasi
 Sedasi Minimal (anxiolysis) : dalam keadaan ini,pasien dapat
merespon perintah verbal dan mungkin memiliki beberapa gangguan
kognitif, tetapi tidak ada efek kardiopulmoner
 Sedasi Moderat : ada depresi kesadaran, tetapi pasien dalam keadaan
ini dapat merespon dengan tepat perintah verbal, baik sendiri atau
bersama dengan stimulasi taktil cahaya. Pasien mampu
mempertahankan jalan napas secara independen, ventilasi yang cukup,
dan fungsi jantung biasanya terpengaruh oleh obat yang diberikan
 Sedasi yang dalam : Pasien pada kondisi ini tidak mudah terbangun
tetapi mereka merespon dengan sengaja (mereka tidak hanya menarik)
setelah stimulasi berulang atau menyakitkan. Pasien-pasien mungkin
memerlukan bantuan menjaga jalan napas dan ventilasi yang cukup,
tetapi status kardiovaskuler normal biasanya dipertahankan selama
ventilasi sesuai
3. Jenis-jenis Sedasi
 Golongan Benzodiasepin : Diazepam 2mg, 5 mg dan diazepam injeksi
 Golongan Barbiturat : Phenobarbital 30mg dan Phenobarbital inj

Kedua : Keputusan ini berlaku mulai Tanggal 1 Oktober 2015, dengan


ketentuan bila ada kekeliruan akan dilakukan perubahan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Wae Nakeng
Pada tanggal : 28 Mei 2015
KEPALA PUSKESMAS WAE NAKENG

Bergitha Erna Fernandes

Anda mungkin juga menyukai