Utilization of Banana Peel Waste As An Organic Liquid Fertilizer and Its Aplication On Growth of Swamp Cabbage Land (Ipomea Reptans Poir)
Utilization of Banana Peel Waste As An Organic Liquid Fertilizer and Its Aplication On Growth of Swamp Cabbage Land (Ipomea Reptans Poir)
Abstract
Banana peel waste utilization as organic manure and its application has been made to the land kale plant
growth (Ipomea reptans poir). This paper aims to describe how to manufacture liquid organic fertilizer from
waste banana skin, determine the total nitrogen content of liquid organic fertilizer and the effect of liquid
organic fertilizer waste banana skin on plant growth kale land (Ipomea reptans poir). The method used was
experimental at the stage of making a liquid organic fertilizer waste banana peel in fermentation, the
determination of total nitrogen content and the application of the organic liquid fertilizer waste banana skin
using a randomized block design (RBD) with 4 treatments include P0 (0 mL); P1 (20 mL); P2 (40 mL); and
P3 (60 mL).The parameters measured were plant height (cm), number of leaves (leaf) and wet weight (g). The
growth data of the swamp cabbage land (Ipomea reptans poir) were analyzed by using the statistical test analysis
of variance (ANOVA) then followed by Duncan test with significance level of 5%. The results showed that levels
of total nitrogen of the organic liquid fertilizer waste was 0.032% and the application of the organic liquid
fertilizer of banana peel waste on the growth of swamp cabbange land (Ipomea reptans poir) influence on plant
height (cm) and wet weight (g) but have no effect on the number of leaves (leaf). Treatment P2 (40 mL) showed
the best result for the average plant height (cm), number of leaves (leaf) and wet weight (g) of the swamp
cabbage land (Ipomea reptans poir).
Keywords: Banana peel waste , liquid organic fertilizer, kale land (Ipomea reptains Poir)
219
Ince Manis Pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai pupuk.........
kandungan bahan kimia di dalamnya maksimum alat destruksi, alat destilasi dan alat titrasi digital.
5%. Pada dasarnya pupuk organik cair lebih baik Bahan yang digunakan: benih kangkung darat
dibandingkan dengan pupuk organik padat. Hal (Ipomea reptans poir) Bangkok LP-1, kulit pisang,
inidisebabkan penggunaan pupuk organik cair tanah mengandung kotoran ternak ayam, gula
memiliki beberapa kelebihan yaitu pasir, air, K2SO4 (Merck), HgO (Merck),H2SO4
pengaplikasiannya lebih mudah, unsur hara yang pekat (Ajak Chemicals), H3BO3 (Merck), Indikator
terdapat di dalam pupuk cair mudah diserap metil mereh, NaOH (Merck),HCl (Smart Lab),
tanaman, mengandung mikroorganisme yang bakteri EM4, aquades, almunium foil dan tissue.
banyak, mengatasi defesiensi hara, tidak
bermasalah dalam pencucian hara, mampu Pembuataan pupuk organik cair kulit pisang
menyediakan hara secara cepat, proses Limbah kulit pisang ditimbang sebanyak 5 kg,
pembuatannya memerlukan waktu yang lebih dipotong kecil-kecil dan diblender hingga halus.
cepat, serta penerapannya mudah di pertanian Bakteri EM-4 sebanyak 125 mL dan gula pasir 125
yakni tinggal disemprotkan ke tanaman (Siboro, g dilarutkan dalam toples plastik yang berisi 5 liter
dkk., 2013) air kemudian diaduk hingga rata. Kulit pisang yang
Salah satu limbah rumah tangga yang dapat telah halus dicampur dalam toples plastik yang
dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair yaitu berisi cairan bakteri EM4 dan gula, kemudian
limbah kulit pisang. Limbah ini banyak terdapat diaduk kembali hingga tercampur rata dan ditutup
dikota Palu Sulawesi Tengah sebagai bahan rapat.Fermentasi dilakukan selama 8 hari
buangan dagangan berbagai macam olahan (Rambitan & Sari, 2013). Pupuk organik cair
makanan seperti pisang goreng, kripik, dan selai hasil dari fermentasi selama 8 hari diaduk lalu
pisang. Limbah kulit pisang tersebut cukup banyak disaring kemudian dimasukkan ke dalam 7 botol
yaitu sekitar 1/3 dari buah pisang yang belum aqua berukuran 1500 mL masing-masing sebanyak
dikupas.Sejauh ini pemanfaatan kulit pisang masih 1000 mL.
kurang, hanya sebagaian masyarakat yang Aplikasi Pupuk Organik Cair Pada Tanaman
memanfaatkannya sebagai pakan ternak dan cukup Kangkung Darat (Ipomea reptans poir)
menarik perhatian kulit pisang terkadang hanya Benih kangkung darat direndam dengan air
dibuang begitu saja di tempat sampah tanpa ada hangat selama 15-20 menit. Selanjutnya masukan
pengolahan lebih lanjut hingga lama kelamaan tanah yang mengandung kotoran ternak ayam ke
memberikan efek bau yang kurang sedap pada dalam 8 buah polybag berukuran tinggi 25 cm dan
lingkungan sekitar. diameter 20 cm kemudian dilubangi sedalam 1 cm.
Kulit pisang mengandung unsur hara yang Ambil sebanyak 3 biji benih kangkung darat
banyak dibutuhkan tanaman, salah satunya yaitu ditanam ke dalam polybag yang telah dilubangi,
unsur nitrogen. Nitrogen merupakan unsur (setiap 1 lubang berisi 1 biji benih kangkung darat)
penyusun yang penting dalam sintesa protein. kemudian tutup kembali dengan tanah dan disiram
Sebagian besar dari nitrogen total dalam air dapat sampai lembab. Setelah berumur 1 minggu,
terikat sebagai nitrogen organik, yaitu dalam dilakukan pemupukan dengan perlakuan yaitu (P0
bahan-bahan berprotein. Senyawa-senyawa = kontrol); (P1 = 20 mL); (P2 = 40 mL); dan (P3 =
nitrogen terdapat dalam bentuk terlarut atau 60 mL). Selanjutnya dilakukan pemeliharaan
sebagai bahan tersuspensi. Jenis nitrogen di air meliputi: penyulaman dilakukan pada hari ke-5
meliputi nitrogen organik, amonia, nitrit, dan setelah tanam dengan cara menyiram tanaman
nitrat. Perananan utama nitrogen bagi tanaman kangkung darat (Ipomea reptans poir) setiap hari
adalah untuk merangsang pertumbuhan secara (pagi dan sore kecuali jika pada saat hujan).
keseluruhan, khusus batang, cabang, dan daun. Penyiangan dilakukan untuk menghilangkan
Selain itu nitrogen pun berperan penting dalam rumput-rumput liar (gulma) yang tumbuh
pembentukan hijau daun yang sangat berguna disekitar tanaman dengan cara dicabut.
dalam proses lainnya. Fungsi lainnya adalah Pengendalian penyakit dilakukan dengan cara
membentuk protein, lemak, dan berbagai mencabut tanaman yang sakit. Pengamatan
persenyawaan organik lainnya (Hakim, 2009) dilakukan pada tinggi tanaman (cm), jumlah daun
Tulisan ini mendeskripsikan pembuatan pupuk (helai), dan berat basah (g).Panen dilakukan secara
organik cair limbah kulit pisang yang di proses serempak pada seluruh tanaman pada umur empat
melalui fermentasi sehingga dapat menentukan minggu setelah tanam dengan mencabut seluruh
kadar hara nitrogen dan pengaruh pupuk organik bagian tanaman sampai keakarnya.
cair limbah kulit pisang terhadap pertumbuhan
tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans poir). Analisis kadar nitrogen total pada pupuk organik
cair
Metode Pupuk organik cair kulit pisang sebanyak 10
mL dimasukkan ke dalam tabung
Alat dan Bahan : destruksi.Kemudian ditambahkan 1,5 g campuran
Alat yang digunakan: cangkul, Polybag, toples
(K2SO4 dan HgO) dengan perbandingan (1 : 2)
plastik, sendok, saringan santan, loyang, botol
dan 10 mL larutan H2SO4. Semua bahan
aqua, botol semprot, pisau, blender, gelas ukur,
didestruksi sampai mendidih dan cairan menjadi
pipet tetes, timbangan biasa, timbangan analitik,
jernih. Setelah itu pemanasan dihentikan dan
220
Volume, 6, No. 4, 2017, 219-226 Jurnal Akademika Kimia
221
Ince Manis Pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai pupuk.........
kenaikan suhu berkisar pada suhu 223 oC-366 oC N untuk kelangsungan hidupnya, hal ini
sehingga proses destruksi ini dapat berjalan cepat. dinamakan log phase.Log phase yaitu waktu dimana
Katalisator yang digunakan yaitu padatan selenium mikroorganisme mulai tumbuh dan berkembang
yaitu campuran dari padatan K2SO4 dan secara logaritmis. Pada fase ini mikroorganisme
HgO.dimana 1 g K2SO4 dapat menaikan titik mengalami perkembangbiakan yang paling cepat
didih 3 oC. Setelah itu proses destruksi dihentikan setelah beradaptasi terhadap kondisi baru, sel-sel
dan sampel menjadi jernih. Larutan yang jernih akan tumbuh cepat sampai jumlah maksimum dan
menunjukkan semua partikel bahan padat telah memakan nitrogen yang ada, sehingga kadar
terdestruksi menjadi partikel yang larut tanpa Nitrogen menurun (Mulyaningsih,
partikel padat yang tersisa. 2013)Meskipun kadar nitrogen pada penelitian ini
Tahap kedua yaitu tahap distilasi dimana cukup rendah akan tetapi tidak melebihi ambang
sampel hasil destruksi ditambahkan dengan batas yang sudah ditentukan oleh Peraturan
aquades.Penambahan aquades ini dilakukan agar Menteri Pertanian No.
dapat melarutkan sampel hasil destruksi agar 28/Permentan/OT.140/2/2009 yaitu >2%,
hasilnya dapat terdistilasi dengan sempurna.Tahap sehingga pupuk organik cair dapat diaplikasikan ke
distilasi ini bertujuan untuk memisahkan zat yang tanaman kangkung darat (Ipomea reptans poir).
diinginkan yaitu memecahkan amonium sulfat
(NH4)2SO4 menjadi amonia (NH3) dengan Pengaruh pupuk terhadap pertumbuhan tanaman
penambahan NaOH. Fungsi NaOH yaitu dapat kangkung darat (ipomea reptans poir)
memberikan suasana basa karena reaksi tidak dapat Tinggi tanaman
berlangsung asam dan menghasilkan uap amonia Berdasarkan hasil uji anava bahwa pemberian
yang ditangkap oleh larutan asam borak (H3BO3) pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap
yang telah dicampurkan dengan indikator metil pertumbuhan tinggi tanaman kangkung darat
merah. Distilasi dihentikan ketika hasil destilasi (Ipomea reptans Poir) diperoleh Fhitung (21,31) >
berwarna kuning. Ftabel (6,59). Pertumbuhan tinggi tanaman
(NH4)2SO4 + 2 NaOH 2Na2SO4 + 2NH4OH kangkung darat (Ipomea reptans Poir) dikaitkan
2 NH4OH 2 NH3 + 2H2O dengan unsur hara makro yaitu nitrogen sehingga
4 NH3 + 2 H3BO3 2(NH4)2BO3 + H2 dapat menyebabkan terdorongnya atau terpacunya
Tahap terakhir yaitu tahap titrasi bertujuan sel di ujung batang untuk segera mengadakan
untuk mengetahui berapa banyak asam borat pembelahan dan pembesaran sel terutama di
bereaksi dengan amonia. Larutan HCl akan daerah meristematis dan akan menyebabkan
mentitrasi amonium-borat menjadi amonium terpacunya sintesis dan pembelahan dinding sel
klorida sehingga pada akhir titrasi terjadi kelebihan yang didominasi pada ujung pucuk tanaman
HCl. Akhir titrasi ditandai perubahan warna tersebut (Istiqomah, 2014). Proses ini merupakan
larutan dari kuning berubah menjadi merah muda. sintesa protein yang diperoleh tanaman dari
Perlakuan untuk blanko juga melalui tiga tahap lingkungan seperti bahan organik dalam tanah.
tersebut. Blanko berfungsi sebagai faktor koreksi Penambahan bahan organik yang mengandung
terhadap senyawa N yang berasal dari pereaksi nitrogen (N) akan mempengaruhi kadar nitrogen
yang digunakan (Bintang, 2010). Hasil titrasi (N) total dan membantu mengaktifkan sel-sel
tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. tanaman dan mempertahankan jalannya proses
Tabel 1. Kadar nitrogen total pupuk cair kulit fotosintesis yang pada akhirnya pertumbuhan
pisang dengan mengunakan Metode Khejdal tinggi tanaman dapat dipengaruhi (Hidayat, dkk.,
Sampel Berat Volume Volume Kadar 2013).
Pupuk Sampel Titran Blanko Nitrogen Tabel 2 menunjukkan hasil perhitungan uji
Organik (mg) (mL) (mL) Total duncan dengan taraf 5% bahwa perlakuan (P2)
Cair Kulit (%) dengan dosis 40 mL menghasilkan tinggi tanaman
Pisang tertinggi dengan rata-rata tinggi tanaman yaitu
Ulangan 1 9467,1 4,22 0,22 0,036 23,39 cm berbeda nyata jika dibandingkan dengan
Ulangan 2 9467,0 3,22 0,22 0,027 perlakuan (P1, P3 dan P0). Hal ini diduga karena
Ulangan 3 9467,1 3,45 0,22 0,029 perlakuan (P2) merupakan dosis yang mampu
Rata-rata 0,032 mencukupi kebutuhan hara tanaman khususnya
Tabel 1 menunjukan rata-rata kadar nitrogen unsur nitrogen sehingga pertumbuhan tanaman
total pupuk organik cair kulit pisang yaitu sebesar menjadi optimal. Peranan utama nitrogen (N) bagi
0,032%.Kadar nitrogen total yang diperoleh tanaman untuk merangsang pertumbuhan secara
merupakan hasil dari mikroba yang mampu keseluruhan, khususnya batang(Marviana &
mendekomposisi bahan organik secara keseluruhan Utami, 2014).
(Saraswati & Sumarno, 2008). Akan tetapi kadar Efisiensi pemupukan yang optimal dapat
nitrogen pada penelitian ini masih cukup rendah dicapai apabila pupuk diberikan dalam jumlah
jika dibandingkan dengan standar minimum yang sesuai kebutuhan tanaman. Bila pupuk
pupuk organik yaitu 0,4 % (Sholikah, dkk., 2013). diberikan melebihi volume tanaman adalah untuk
Hal ini diduga karena pada waktu fermentasi merangsang pertumbuhan optimum, maka dapat
selama 8 hari ternyata mikroorganisme sedang aktif mengakibatkan terjadinya keracunan pada
tumbuh dan berkembang sehingga membutuhkan tanaman (Nasaruddin & Rosmawati, 2011)
222
Volume, 6, No. 4, 2017, 219-226 Jurnal Akademika Kimia
Perlakuan (P3) menghasilkan tinggi tanaman kadarprotein, dan mempercepat tumbuh daun.
terendah yaitu 18,54 ( lihat Tabel 2). Hal ini Klorofil dibutuhkan pada proses fotosintesis.
disebabkan Perlakuan (P3) mengalami kelebihan Umumnya klorofil disintesis pada daun dan
unsur nitrogen sehingga pertumbuhan tidak berperan untuk menangkap cahaya matahari yang
optimal. Menurut (Zahrah, 2011) dalam jumlahnya berbeda-beda tiap spesies (Marviana &
pemupukan tanaman akan lebih baik bila Utami, 2014). Oleh sebab itu, semakin luas
menggunakan jenis pupuk, dosis, cara, dan waktu permukaan daun maka intensitas sinar matahari
pemberian yang tepat. Kelebihan unsur hara yang diterima semakin besar, dan klorofil pada
seperti N dan unsur hara makro lainya akan daun yang berfungsi menangkap energi matahari
berpengaruh tidak baik terhadap pertumbuhan dan akan meningkatkan laju fotosentesis sehingga
produksi. Pemberian pupuk yang tidak tepat dapat semakin banyak karbohidrat yang dihasilkan untuk
mengakibatkan tanaman menjadi stres, yang pembelahan sel dan menyebabkan daun tumbuh
menyebabkan proses fisiologi tanaman terganggu. lebih besar dan lebar (Uminawar, dkk., 2013)
Tabel 2. Ringkasan uji Duncan tinggi tanaman Penyerapan klorofil dapat dipengaruhioleh
kangkung darat (Ipomea reptans poir) berbagai faktor seperti cahaya, air, suhu, unsur
Perlakuan Tinggi Tanaman Notasi nitrogen dan magnesium (Gent, 2002). Sementara
(cm) perlakuan (P3) mengalami pertumbuhan jumlah
P0 14,44 a daun yang terendah yaitu 8,16 (helai) (lihat Tabel
P1 20,24 b 3). Hal disebabkan perlakuan (P3) kekurangan
P2 23,39 c (defisiensi) nitrogen pada tanaman menyebabkan
P3 18,65 b pertumbuhan yang lambat dan kerdil. Daunnya
berwarna hijau muda dan daun yang lebih tua
Keterangan: menguning dan akhirnya kering (Sedayu, dkk.,
Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom
2014)
yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Duncan
Tabel 3. Ringkasan Uji Duncan jumlah daun
5%. P0 ( Tanpa pupuk cair kulit pisang), P1 (20 mL),
kangkung darat (Ipomea reptans Poir)
P2 (40 mL), dan P3 (60 mL).
Perlakuan Jumlah Daun Notasi
Jumlah daun (Helai) (helai)
Berdasarkan hasil uji anava bahwa pemberian P0 7,13 a
pupuk organik cair berpengaruh tidak nyata P1 8,49 ab
terhadap pertumbuhan jumlah daun kangkung P2 9,94 b
darat diperoleh Fhitung (4,75) < Ftabel (6,59). Hal ini P3 8,16 ab
diduga kandungan nitrogen hasil fotosintesis lebih
banyakdigunakan untuk pertambahan tinggi Keterangan:
tanaman sehingga pertumbuhan tidak berlangsung Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom
secaraseragam pada seluruh bagian yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Duncan
tanaman.Pertumbuhan dimungkinkan terfokus 5%.P0 (Tanpa pupuk cair kulit pisang), P1 (20 mL), P2
padajaringan meristem batang sehinggapembesaran (40 mL), dan P3 (60 mL).
sel yang dihasilkan daripembelahan sel tersebut
yang menyebabkan pertambahan ukuran tanaman Berat basah (g)
(Kusumaningrum, dkk., 2007). Selain itu juga Berdasarkan hasil uji anova bahwa pemberian
diduga bahwa nitrogen dalam tanah banyak pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap
dimanfaatkan oleh mikroorganisme yang terdapat berat basah kangkung darat diperoleh Fhitung (9,79)
pada tanah maupun pupuk sehingga terjadi >Ftabel (6,59). Hal ini disebabkan karena nitrogen
persaingan kadar hara antara mikroorganisme digunakan dalam membentuk senyawa yang
danakar tumbuhan. Penyerapan nitrogen menjadi penting bagi proses fotosintesis dan proses
lebih rendah karena tidak terjadi nitrifikasi oleh pembelahan sel. Akibatnya tanaman dapat
bakteri yang jumlahnya menurun sehingga jumlah membentuk organ struktural tanaman dengan
daun akan mengalami kerontokan (Sholikah, dkk., baik. Karbohidrat yang dihasilkan oleh daun
2013). sebagai hasil proses fotosintesis dapat menstimulir
Berdasarkan Tabel 3 meskipun tidak memberi pembentukan organ-organ baru (Hakim, 2009).
pengaruh nyata secara statistik namun hasil Uji Hal tersebut diperkuat oleh pendapat (Parman,
Duncan Pada taraf 5% menunjukan 2007) bahwa Jumlah daun yang disertai
bahwaperlakuan (P2) dengan dosis 40 mL penampakan daun yang berwarna hijau
memberi hasil jumlah daun terbanyak yaitu 9,94 menandakan adanya kandungan klorofil yang
helai yang tidak berbeda nyata dengan pelakuan dapat menghasilkan fotosintat untuk pertumbuhan
(P1) dan (P2) namun berbeda nyata dengan (P0). dan perkembangan tanaman yang pada akhirnya
Hal ini disebabkan unsur nitrogen pada perlakuan mempengaruhi berat basah tanaman.
(P2) dapat mencukupi kebutuhan tanaman Tabel 4 menunjukkan hasil uji duncan dengan
kangkung darat (Ipomea reptans Poir). Manfaat taraf 5% bahwa perlakuan (P2) dengan rata-rata
unsur nitrogen yaitu meningkatkan pertumbuhan berat basah tertinggi yaitu 27,4 g yang tidak
tanaman, memproduksi klorofil, meningkatkan berbeda nyata dengan (P1) namun berbeda nyata
223
Ince Manis Pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai pupuk.........
dengan (P3) dan (P0). hal ini disebabkan Ucapan Terima Kasih
kandungan N totaltanah akan mengalami Penulis mengucapkan terima kasih kepada Idha
peningkatan apabila diberi pupuk organik cair, Kusuma Utami selaku laboran laboratorium
disamping itu pupuk organik cair menyebabkan Agroteknologi FAPERTA yang telah banyak
pori pori tanah lebih baik, sehingga perkembangan membantu selama penelitian.
akar menjadi lebih baik. Perkembangan akar yang
baik dapat menyerap unsur hara secara maksimal Referensi
(Raihan & Tirtayani, 2001) Sementara itu, Bintang, M. (2010). Biokimia teknik penelitian.
Perlakuan (P3) menghasilkan berat basah terendah Jakarta: Erlangga.
yaitu 21,70 g. Hal ini disebabkan pupuk yang
terlalu banyak maupun sedikit menyebabkan
larutan tanah menjadi pekat sehingga air dan Dewanto, F. G., Londok, J. J. M. R., Tuturoong,
garam-garam mineral tidak dapat diserap oleh akar R. A. V. & Kaunang, W. B. (2013). Pengaruh
dan terjadi penimbunan garam atau ion-ion pemupukan anorganik dan organik terhadap
dipermukaan akar yang akan menghambat produksi tanaman jangung sebagai sumber
peresapan hara khususnya (N) dan sekaligus pakan. Jurnal Zootek, 32(5), 1-8.
menimbulkan keracunan bagi tanaman
(Supriyanto, dkk., 2014).
Tabel 4. Ringkasan Uji Duncan berat basah Fahrudin, F. (2009). Budidaya caisim (brassica
kangkung darat (Ipomea reptans Poir) juncea l.) mengunakan ekstrak teh dan pupuk
Berat Basah kascing. Sebelas Maret, Surakarta. Retrieved
Perlakuan Notasi from
(g)
P0 20,10 a
http://eprints.uns.ac.id/9399/1/16099250820
1012411.pdf
P1 26,10 b
P2 27,40 b
P3 21,70 a Gent, M. P. N. (2002). Growth and compsition of
salad greens as affected organic compared to
Keterangan: nitrate fertilizer and by enviroment in high
Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom tunnels. Journal of Plant Nutrition, 25(5),
yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Duncan 981–998.
5%. P0( Tanpa pupuk cair kulit pisang), P1 (20 mL),
P2 (40 mL), dan P3 (60 mL).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Hakim, A. M. (2009). Asupan nitrogen dan pupuk
dapat dikatakan bahwa dari semua parameter organik cair terhadap hasil dan kadar vitamin
pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah daun C kelopak bunga rosela (hisbiscus sabdariffa
dan berat basah tanaman kangkung darat (Ipomea l.). Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
reptans Poir) menunjukan perlakuan dengan dosis Retrieved from
terbaik yaitu perlakuan P2 (40 mL) dari semua http://eprints.uns.ac.id/8886/1/16039250820
perlakuan yang dicobakan dengan rata-rata 1009481.pdf
pertumbuhan tinggi tanaman yaitu 23,39 cm,
jumlah daun yaitu 9,49 helai, dan berat basah Hidayat, T., Wardati & Armaini. (2013).
27,40 gram, karena perlakuan tersebut lebih baik Pertumbuhan dan produksi sawi (brassica
dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini juncea L) pada inceptiol dengan aplikasi
disebabkan setiap dosis pupuk yang diberikan pada kompos tandan kosong kelapa sawit. Jurnal
tanaman akan mempengaruhi besar kecilnya Agroteknologi, 7(2), 1-9.
kandungan hara N dalam pupuk tersebut, tetapi
belum dapat dijamin bahwa semakin besar dosis
yang diberikan akan semakin meningkatkan Huda, M. K., Latifah & Prasetya, A. T. (2013).
pertumbuhan tanaman. Sebab tanaman juga Pembuatan pupuk organik cair dari urin sapi
memiliki batas dalam penyerapan hara untuk dengan aditif tetes tebu (molasses) metode
kebutuhan hidupnya (Priangga, dkk., 2013). fermentasi. Indonesian Journal of Chemical
Science, 2(3), 185-189.
Kesimpulan
Kadar nitrogen total dalam pupuk organik cair
kulit pisang yaitu 0,032% sedangkan Istiqomah, N. (2014). Uji penambahan pupuk
organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil
pengaplikasian pupuk organik cair kulit pisang tanaman kancang tanah yang dibudidayakan
berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi pada lahan lebek. Jurnal Media Sains, 7(2),
tanaman (cm), dan berat tanaman (g). Namun 185-192.
tidak berpengaruh terhadap pertambahan jumlah
daun (helai). Perlakuan P2 (40 mL) menunjukan
perlakuan terbaik untuk parameter pertumbuhan Kusumaningrum, I., Hastuti, R. B. & Haryanti, S.
tanaman kangkung darat (Ipomea reptans Poir). (2007). Pengaruh perasan sargassum
crassifolium dengan konsentrasi yang berbeda
224
Volume, 6, No. 4, 2017, 219-226 Jurnal Akademika Kimia
terhadap pertumbuhan tanaman kedelai Society For Southeast Asian Agricultural Sciences,
(glycine max (l) merill). Jurnal Buletin Anatomi 16(2), 67-63.
dan Fisiologi, 17(2), 13-23. Parman, S. (2007). Pengaruh pemberian pupuk
organik cair terhadap pertumbuhan dan
Latifah, R. N., Winarsih & Rahayu, Y. S. (2012). produksi kentang (solanum tuberosum l.).
Pemanfaatan sampah organik sebagai bahan Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi, 17(2),
pupuk organik cair untuk pertumbuhan 21-31.
tanaman bayam merah (alternanthera ficoides).
Jurnal Lentera Biologi, 1(3), 139-144. Priangga, R., Suwarno & Hidayat, N. (2013).
Pengaruh level pupuk organik cair terhadap
Mahmoud, E., Kader, N. A. E.., Robin, P., produksi bahan kering dan imbangan daun-
Mahmoud, E., Akkal-Corfini, N. & El- batang rumput gajah defeliosi keempat. Jurnal
Rahman, L. A. (2009). Effects of different Ilmiah Peternakan, 1(1), 365-373.
organic and inorganic fertilizers on cucumber
yield and some soil properties. Journal World of Putra, Y. W. & Saefudin, N. (2008). Alkohol
Agricultural Sciences, 5(4), 408-414. alifatis sebagai pemacu pertumbuhan dan
prekursor dasar dari ethylen melalui jalur
Marviana, D. D. & Utami, L. B. (2014). Respon sintesa HMP (high metabolism pathway).
pertumbuhan tanaman terung (solanum Jurnal Primadona,, 4(1), 84-90.
mlogena. l .) terhadap pemberian kompos
berbahan dasar tongkol jagung dan kotoran Raihan & Tirtayani, N. (2001). Pengaruh
kambing sebagai materi pelajaran biologi versi pemberian bahan organik terhadap N dan P
kurikulum 2013. Jurnal Penelitian Mahasiswa tersedia tanah serta hasil beberapa varietas
Pendidikan Biologi, 1(1), 161-166. jagung di lahan pasang surut. Jurnal Agrivita,
23(1), 13-19.
Moerhasrianto, P. (2011). Respon pertumbuhan tiga
macam sayuran pada berbagai konsenrasi nutrisi Rambitan, V. M. M. & Sari, M. P. (2013).
larutan hidroponik. Universitas Jember, Pengaruh pupuk kompos kulit pisang kepok
Jember. Retrieved from (musa paradisiaca l.) terhadap pertumbuhan
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/1 dan hasil tanaman kacang tanah (arachis
23456789/23879/0%20%2861%29.pdf?seque hypogaea l.) sebagai penunjang praktikum
nce=1 fisiologi Tumbuhan. Jurnal Education Biologi
Tropika, 1(1), 1-60.
Mulyaningsih, R. (2013). Pemanfaatan tepung
tulang ayam (TTA) untuk meningkatkan kadar Saraswati, R. & Sumarno. (2008). Pemanfaatan
N, P, dan K pada pupuk organik cair industri mikroba penyubur tanah sebagai komponen
limbah tahu. Semarang, Semarang. Retrieved teknologi pertanian. Jurnal Iptek Tanaman
from Pangan, 3(1), 41-58.
http://lib.unnes.ac.id/19674/1/4311409043.p
df
Sedayu, B. B., Erawan, I. M. S. & Assadad, L.
(2014). Pupuk cair dari rumput laut eucheuma
Nasaruddin & Rosmawati. (2011). Pengaruh cottonii, sargassum sp. dan gacilaria sp.
pupuk organik cair (POC) hasil fermentasi mengunakan proses pengomposan. Jurnal
daun gamal, batang pisang dan sabut kelapa Pascapanen Bioteknologi Kelautan dan
terhadap pertumbuhan bibit kakao. Jurnal Perikanan, 9(1), 61-68.
Agrisistem, 7(1), 29-37.
225
Ince Manis Pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai pupuk.........
Supriyanto, Muslimin & Umar, H. (2014). Wijaya, T. A., Djauhari, S. & Cholil, A. (2014).
Pengaruh berbagai dosis pupuk organik cair Keanekaragaman jamur filoplarn kangkung
urin sapi terhadap pertumbuhan semai jambon darat (ipomoea reptans poir.) pada lahan
merah. Jurnal Warta Rimba, 2(2), 149-157. pertanian organik dan konvensional. Jurnal
Hama Penyakit Tumbuhan, 2(1), 29-36.
Taufika, R., Chaniago, I. & Ardi. (2011).
Pengujian beberapa dosis pupuk organik cair Zahrah, S. (2011). Respons berbagai varietas
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (glycine max (l) merril) terhadap
wortel (daucus carota l.). Jurnal Tanaman pemberian pupuk NPK organik. Jurnal
Hortikultura, 4(3), 175-184. Teknobiologi, 2(1), 65-69.
226