Anda di halaman 1dari 2

RS ISLAM IBNU SINA PENGGUNAAN SARUNG TANGAN

PEKANBARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


009/SPO-KPPI/02/IX/1437 H 00 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


STANDAR
PROSEDUR 23 Juni 2016
OPERASIONAL dr. Hj. Novrielly, M.Kes
Direktur
Penggunaan Sarung Tangan adalah suatu kegiatan menggunakan
PENGERTIAN sarung tangan untuk melindungi petugas dan mencegah
penyebaran infeksi.
1. Melindungi kulit petugas dari resiko pajanan darah, semua
jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan
TUJUAN
selaput lendir pasien
2. Mencegah penularan infeksi melalui transmisi kontak
1. Undang – Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. SK Menkes RI No 270/MENKES/2007 tentang Pedoman
Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasiltas Pelayanan Kesehatan Lainnya
4. SK Menkes RI No 382/Menkes/2007 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
KEBIJAKAN
Fasiltas Pelayanan Kesehatan Lainnya
5. SK Menkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit
6. SK Direktur RSI Ibnu Sina Pekanbaru
No.021/SK/DIR/VIII/1437 H tanggal 11 Mei 2016 Tentang
Pembentukan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit (PPIRS) di RSI Ibnu Sina Pekanbaru
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
a. Tentukan ukuran sarung tangan yang sesuai ukuran
tangan dan jenis tindakan
1) sarung tangan steril
2) sarung tangan non steril
3) sarung tangan rumah tangga

2. PELAKSANAAN
a. Lakukan kebersihan tangan
Penggunaan sarung tangan hanya satu kali pakai untuk
satu perasat pada satu orang pasien. Tidak dibenarkan
berulangkali satu sarung tangan untuk. beberapa pasien
b. Pasang sarung tangan memakai prinsip skin to skin,
glove to glove :
1) Tangan yang belum menggunakan sarung tangan
tidak boleh menyentuh bagian steril/bagian luar
sarung tangan.
RS ISLAM IBNU SINA PENGGUNAAN SARUNG TANGAN
PEKANBARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


009/SPO-KPPI/02/IX/1437 H 00 2/2

2) Ambill salah satu sarung tangan dengan memegang


bagian dalam pergelangan sarung tangan yang
terlipat.
3) Pasang sarung tangan tersebut pada sisi tangan yang
cocok dengan salah satu tangan tetap memegang sisi
dalam sarung tangan bagian pergelangan.
4) Selanjutnya ambil pasangan sarung tangan tersebut
(sisi yang lain) menggunakan tangan yang telah
terpasang sarung tangan dengan memegang area
luar sarung tangan pada bagian pergelangan yang
terlipat.
5) Pasang sarung tangan tersebut dengan tetap
memegang sisi luar bagian pergelangan sarung
tangan.
6) Setelah kedua sarung tangan terpasang, rapikan dan
kencangkan sarung tangan
c. Lepaskan sarung tangan segera setelah selesai tindakan.
(dilarang menyentuh benda dan permukaan yang tidak
terkontaminasi atau pasien lain)
d. Buang secara hati-hati sarung tangan yang sudah
digunakan sesuai dengan jenis sampah dan
kontamisasinya:
1) Bila sarung tangan terkontaminasi darah, ekskreta,
atau cairan tubuh pasien terutama) penderita HBV,
HCV atau HIV, langsung dibuang sebagai sampah
infeksius (kuning)
2) Bila terpapar bahan sitostatika dan radiasi dibuang ke
tempat sampah radiasi (ungu)
e. Bila digunakan sebagai pengolah bahan makanan dibuang
ke tempat sampah biasa (hitam) Selalu perhatikan tangan
pasca melepas sarung tangan adakah tanda-tanda
kebocoran sarung tangan pada tangan.
f. Lakukan prosedur kebersihan tangan segera setelah
melepaskan sarung tangan
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Kerja RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Konseptor

Anda mungkin juga menyukai