Kerangka Acuan MTBS
Kerangka Acuan MTBS
A. PENDAHULUAN
Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jens fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peran penting dalam sistem kesehatan nasional subsistem upaya kesehatan.
Penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat perlu ditata ulang meningkatkan
aksebilitas,keterjangkauan,dan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat masyarakat
serta mensukseskan program jaminan social bidang kesehatan.
Kemajuan suatu wilayah/daerah dapat dilihat dari 3 indikator, anatara lain Pendidikan,
Kesehatan,dan Ekonomi. Dimana ketiga factor tadi merupakan suatu upaya dalam rangka
meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Masyarakat).
Pembangunan kesehatan yang merupakan salah satu indicator untuk meningkatkan
IPM,maka harus mempunyai Visi dan Misi serta strategi yang jelas dan terarah. Salah satu
sasarannya adalah meningkatkan perencanaan dan system informasi kesehatan yang seluas-luasnya
yang dapat diakses oleh masyarakat, sehingga tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai.
B. LATAR BELAKANG
Dengan adanya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 tahun 2013 tentang penyelenggaraan manajemen
terpadu balita sakit berbasis masyarakat bahwa kesulitan akses pelayanan kesehatan pada beberapa
daerah di Indonesia menyebabkan masih tingginya kematian neonatal, bayi, dan anak balita , bahwa
dalam rangka pemberian akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada beberapa daerah
kesulitan akses di Indonesia, perlu melibatkan peran serta aktif masyarakat dalam pelayanan
kesehatan neonatal, bayi dan anak balita berdasarkan standar dan ketentuan yang berlaku, Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan dan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, bahwa Puskesmas
merupakan salah satu unit fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dasar secara terpadu. Pelayanan terpadu meliputi program promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
Oleh karena itu puskesmas sebagai institusi fasilitas kesehatan terdepan harus senantiasa
ditingkatkan baik sumberdaya manusia maupun sarana dan prasarananya sehingga dalam
memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dapat meningkat secara optimal. Disamping
itu pula bahwa program kegiatan puskesmas perlu disusun dengan baik mulai persiapan,
perencanaan, pelaksanaandan monitoring serta evaluasi yang berkesinambungan.
Dengan demikian setiap program kegiatan Puskesmas diharapkan dapat berjalan dengan baik,
dapat dilaksanakan secara terukur dengan adanya indicator tertentu, keterjangkauan dan disesuaikan
dengan kemampuan sumberdaya manusia yang ada serta disesuaikan dengan ketersediaan sarana
dan prasarana yang ada.
WHO dan UNICEF mengembangkan suatu paket pegangan klasifikasi dan
terapikomprehensif, memadukan intervensi yang terpisah-pisah menjadi satu paket terpadu yaitu
paket Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang merupakan suatu pendekatan keterpaduan
dalam tatalaksana balita sakit yang dating berobat kefasilitas kesehatan dasar yang meliputi upaya
kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare, demam, campak, malaria, infeksitelinga, malnutrisi dan
upaya promotif dan preventif yang meliputi imunisasi, pemberian vitamin A dan konseling
pemberian makan anak.
E. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah :
1. Meningkatnya kemampuan SDM Puskesmas baik skill maupun pengetahuan dalam hal
pelayanan kesehatan terhadap balita sakit.
2. Terbentuknya SOP dalam bekerja.
3. Pelayanan balita sakit sesuai tatalaksana MTBS.
4. Tim kerja puskesmas.
5. Terselenggaranya dokumen pendukung/referensi.
F. JADWAL PELAKSANAAN
G. EVALUASI
Setiap kegiatan yang dilaksanakan perlu adanya evaluasi agar dapat dilihat keberhasilan maupun
kekurangannya serta dapat membuat rencana tindak lanjutnya.