Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN PELAYANAN MANAJEMEN


TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)
UPT PUSKESMAS SINDANGRESMI
TAHUN 2017

A. PENDAHULUAN
Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jens fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peran penting dalam sistem kesehatan nasional subsistem upaya kesehatan.
Penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat perlu ditata ulang meningkatkan
aksebilitas,keterjangkauan,dan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat masyarakat
serta mensukseskan program jaminan social bidang kesehatan.
Kemajuan suatu wilayah/daerah dapat dilihat dari 3 indikator, anatara lain Pendidikan,
Kesehatan,dan Ekonomi. Dimana ketiga factor tadi merupakan suatu upaya dalam rangka
meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Masyarakat).
Pembangunan kesehatan yang merupakan salah satu indicator untuk meningkatkan
IPM,maka harus mempunyai Visi dan Misi serta strategi yang jelas dan terarah. Salah satu
sasarannya adalah meningkatkan perencanaan dan system informasi kesehatan yang seluas-luasnya
yang dapat diakses oleh masyarakat, sehingga tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai.

B. LATAR BELAKANG
Dengan adanya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 tahun 2013 tentang penyelenggaraan manajemen
terpadu balita sakit berbasis masyarakat bahwa kesulitan akses pelayanan kesehatan pada beberapa
daerah di Indonesia menyebabkan masih tingginya kematian neonatal, bayi, dan anak balita , bahwa
dalam rangka pemberian akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada beberapa daerah
kesulitan akses di Indonesia, perlu melibatkan peran serta aktif masyarakat dalam pelayanan
kesehatan neonatal, bayi dan anak balita berdasarkan standar dan ketentuan yang berlaku, Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan dan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, bahwa Puskesmas
merupakan salah satu unit fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dasar secara terpadu. Pelayanan terpadu meliputi program promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
Oleh karena itu puskesmas sebagai institusi fasilitas kesehatan terdepan harus senantiasa
ditingkatkan baik sumberdaya manusia maupun sarana dan prasarananya sehingga dalam
memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dapat meningkat secara optimal. Disamping
itu pula bahwa program kegiatan puskesmas perlu disusun dengan baik mulai persiapan,
perencanaan, pelaksanaandan monitoring serta evaluasi yang berkesinambungan.
Dengan demikian setiap program kegiatan Puskesmas diharapkan dapat berjalan dengan baik,
dapat dilaksanakan secara terukur dengan adanya indicator tertentu, keterjangkauan dan disesuaikan
dengan kemampuan sumberdaya manusia yang ada serta disesuaikan dengan ketersediaan sarana
dan prasarana yang ada.
WHO dan UNICEF mengembangkan suatu paket pegangan klasifikasi dan
terapikomprehensif, memadukan intervensi yang terpisah-pisah menjadi satu paket terpadu yaitu
paket Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang merupakan suatu pendekatan keterpaduan
dalam tatalaksana balita sakit yang dating berobat kefasilitas kesehatan dasar yang meliputi upaya
kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare, demam, campak, malaria, infeksitelinga, malnutrisi dan
upaya promotif dan preventif yang meliputi imunisasi, pemberian vitamin A dan konseling
pemberian makan anak.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dibuatnya suatu kerangka acuan dalam setiap pelaksanaan kegiatan
sebuah program yaitu agar pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai rencana sehingga
dapat terukur, terjangkau dan dapat dievaluasi.
1. TujuanUmum
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan mandiri dengan
memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya.
b. Menurunkan angka kesakitan bayi dan balita serta menekan morbiditas karena penyakit
tersebut.
2. Tujuan Khusus
a. Adanya manajemen yang baik dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan terhadap
bayi dan balita sakit sesuai SOP yang ada.
b. Pelayanan kesehatan dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
c. Masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah dan terjangkau.
d. Adanya peningkatan kualitas sumberdaya manusia untuk mengembangkan
profesionalisme dan proporsionalitas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
balita sakit.
e. Agar semua tenaga kesehatan meliputi perawat ,bidan dan dokter mampu menangani
bayi dan balita sakit yang berkunjung ke fasilitas kesehatan sesuai dengan tatalaksana
MTBS.
f. Mengetahui jumlah balita sakit yang datang berkunjung dan ditangani sesuai dengan
tatalaksana MTBS.
g. Agar dapat mempersiapkan sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan balita.
D. KEGIATAN POKOK
Untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan baik secara umum maupun secara khusus perlu
langkah-langkah kongkrit yang harus dilaksanakan, oleh karena itu perlu disusun secara sistematis
yaitu :
1. Melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan
2. Melakukan perencanaan diantaranya :
a. Inventarisasi kebutuhan
b. Pelaksana dan penanggungjawabnya
c. Waktu dan tempatnya kegiatan akan dilaksanakan
d. Indikator yang harus dicapai
3. Pelaksanaan
Setelah perencanaan dibuat maka selanjutnya mulai pelaksanaanya itu dengan melakukan :
a. Membentuk tim kerja
b. Mengadakan pertemuan tim kerja guna membahas pelaksanaan rencana yang sudah disusun
bersama.
c. Pelaksanaan :
 Menyusun SOP MTBS
 Menyusun langkah-langkah kegiatan pelayanan MTBS
 Melakukan pelayanan balita sakit sesuai tatalaksana MTBS

E. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah :
1. Meningkatnya kemampuan SDM Puskesmas baik skill maupun pengetahuan dalam hal
pelayanan kesehatan terhadap balita sakit.
2. Terbentuknya SOP dalam bekerja.
3. Pelayanan balita sakit sesuai tatalaksana MTBS.
4. Tim kerja puskesmas.
5. Terselenggaranya dokumen pendukung/referensi.

F. JADWAL PELAKSANAAN

NO WAKTU KEGIATAN TUJUAN INDIKATOR


1 Setiap hari kerja Melakukan Terlaksanannya - Seluruh balita sakit dapat
pelayanan pada pelayanan terpadu dilayani sesuai tatalaksana
balita sakit yang khusus nya upaya MTBS.
berkunjung ke kuratif terhadap - Menurunkan jumlah angka
fasilitas kesehatan penyakit kesakitan dan kematian
sesuai dengan pneumonia, diare, pada balita serta menekan
tatalaksana MTBS. campak, malaria, morbiditas karena penyakit
infeksi telinga, dan tersebut.
malnutrisi.
2 Setiap hari kerja Melakukan tindakan Terlakasananya Keluarga paham tentang
difasilitas upaya promotif dan bagaimana melakukan
kesehatan seperti preventif. penanganan dan
pemberian pencegahan terhadap
oralit,tablet penyakit yang sering terjadi
zinc,vitamin A, pada balita.
imunisasi, cara p
emberian obat
dirumah dan
konseling
pemberian makan
dan ASI padabayi.

G. EVALUASI
Setiap kegiatan yang dilaksanakan perlu adanya evaluasi agar dapat dilihat keberhasilan maupun
kekurangannya serta dapat membuat rencana tindak lanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai