Anda di halaman 1dari 12

MODUL PEMELIHARAAN BATERAI

TEHNIK SEPEDA MOTOR ( TSM )

Disusun Oleh : Cito Tamrin

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM NURUL UMMAH

SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN - PEKALONGAN

1
Baterai/Aki Pada Sepeda Motor

A. SEJARAH AKI

Aki ditemukan oleh ahli fisika dari Prancis bernama Gaston Plante pada
tahun 1859. Saat ini terdapat 3 jenis aki yakni aki basah, aki hybrid & aki kering.
Aki basah banyak digunakan oleh mobil & motor. Salah satu ciri dari aki jenis
ini adalah adanya lubang2 tempat pengisian air aki. Keunggulan dari aki basah
yakni harganya terjangkau. Sedangkan kelemahannya adalah tingkat
penguapannya tinggi. Oleh karena itu kendaraan yang menggunakan jenis aki
basah harus rutin memeriksa ketinggian permukaan air aki. Gunakan air suling
untuk menambah cairan pada aki. Kondisi permukaan air yang berada di bawah
garis lower serta salah menuangkan cairan ketika menambah cairan aki (seperti
aki zuur, air ledeng) membuat aki cepat rusak. Kemudian adalah aki hybrid. Aki
jenis ini mirip dengan aki basah hanya saja material sel-selnya lebih bagus
dibandingkan dengan aki basah karena menggunakan lapisan anti penguapan.
Aki hybrid lebih mudah perawatannya dibandingkan dengan aki basah
konvensional.Dan terakhir adalah aki kering. Istilah kering muncul karena
aki tipe ini tidak memiliki lubang pengisian air aki. Berhubung tidak
ada lubangnya, maka banyak orang bilang aki ini kering, gak pake air aki. Hal ini
kurang tepat karena aki tipe ini tetaplah basah hanya saja sudah tidak
menggunakan media air aki lagi tapi menggunakan gel2 di dalamnya. Nah aki
jenis ini lebih tepat disebut aki maintenance free (MF). Salah satu keunggulan
dari aki MF adalah tingkat penguapannya sangat rendah sehingga boleh dibilang
relatif tidak memerlukan perawatan. Selain itu aki MF bisa diletakkan berdiri ato
tidur. Dengan berbagai kelebihannya aki MF dibanderol paling mahal
dibandingkan dengan aki basah & aki hybrid.

2
B. Definisi Aki/Accu Pada Sepeda Motor

Aki adalah suatu media yang dapat menyimpan energi (umumnya energy listrik)
dalam bentuk energi kimia. Aki temasuk sel sekunder, karena selain
menghasilkan arus listrik, aki juga dapat diisi arus listrik kembali. Secara
sederhana aki merupakan sel yang terdiri dari elektrode Pb sebagai anode dan
PbO2 sebagai katode dengan elektrolit H2SO4.

C. Komponen komponen aki

1. Kotak aki : Berfungsi sebagai rumah atau wadah dari komponen aki yang
terdiri atas cairan aki, pelat positif dan pelat negatif berikut separatornya.
2. Tutup aki: Berada di atas, tutup aki berfungsi sebagai penutup lubang
pengisian air aki ke dalam wadahnya. Sehingga aki tidak mudah tumpah. Di
aki kering tertentu tidak ada komponen ini. Kalaupun ada tidak boleh dibuka.
3. Lubang ventilasi : Untuk tipe konvensional ada di samping atas dan ada
slangnya. Berfungsi untuk memisahkan gas hydrogen dari asam sulfat serta
sebagai saluran penguapan air aki. Sedang tipe MF, gas hydrogen
dikondisikan lagi menjadi cairan sehingga tidak dibutuhkan lubang ventilas
4. Pelat logam: Terdiri dari pelat positif dan negatif. Untuk pelat positif dibuat
dari logam timbel preoksida (PbO2). Sedangkan pelat negatif hanya dibuat
dari logam timbel (Pb).
5. Air aki: Dibuat dari campuran air (H2O) dan asam sulfat (SO4).
6. Separator: Berada di antara pelat positif dan negatif, separator bertugas untuk
memisahkan atau menyekat pelat positif dan negatif agar tidak saling
bersinggungan yang dapat menimbulkan short alias hubungan arus pendek.
7. Sel: Adalah ruangan dalam wadah bentuk kotak-kotak yang berisi cairan aki,
pelat positif dan negatif berikut seperatornya.

3
8. Terminal aki: Keduanya berada di atas wadah, karena merupakan ujung dari
rangkaian pelat-pelat yang nantinya dihubungkan ke beban arus macam lampu
dan lainnya. Bagian ini terdiri dari terminal.

D. Fung si aki pada sepeda motor secara umum

1. Untuk menghidupkan motor dengan menggunakan starter aki sangatlah


berfungsi
2. Sebagai sistem penerangan karena tanpa aki lampu tidak bisa dinyalakan
apabila dinyalakan akan putus karena kelebihan arus.
3. Lampu rem juga membutuhkan aki tanpa aki lampu rem yang sangat penting
saat mngendara tidak akan berfungsi.
4. Agar lampu sen dapat dinyalakan.
5. Sebagai pendukung sensor baik sensor minyak maupun sensor sensor lain.
6. Aki juga sangat berfungsi pada sepeda motor yang menggunakan speedo
meter digitral.
7. Untuk membunyikan klakson juga butuh aki

E. Tips Agar Aki Motor Tahan Lama

1. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah permukaan cairan yang harus
tetap berada antara garis permukaan atas dengan garis permukaan bawah atau
cek setiap 2 bulan sekali. Jika mendapatkan cairan berada pada garis
permukaan bawah tambahkan air aki hingga mencapai batas permukaan atas.
2. Hindari memodifikasi aliran listrik aki. Menyambung kabel ke aki dengan
cara tidak benar menyebabkan daya listrik cepat habis. Terlebih bila sistim
pengisian ke accu bermasalah.
3. Walaupun motor menggunakan double starter tersemat starter elektrik, sebisa
mungkin Anda menggunakan kick starter (engkol) untuk menghidupkan
mesin motor. Hal tersebut biasanya dilakukan pada pagi hari ketika hendak
beraktivitas. Penggunaan kick starter di pagi hari ternyata cukup signifikan
menghemat baterai aki.
4. Cara lain yang ampuh menghemat aki motor adalah perhatikan jarak antara
penggunaan motor dan tidak menggunakan motor. Biasanya pengguna motor
secara acak menggunakan motor.Karenanya dalam hal ini kita perlu teliti.
Anda sebaiknya menggunakan starter engkol ketika motor tidak digunakan
dalam waktu 8-12 jam. Sementara jika motor tidak digunakan dalam waktu
singkat (5-7 jam), Anda bisa memanfaatkan eletrik starter.

4
F. Konstruksi Aki / Baterai
Berdasarkan konstruksi baterai dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. Konstruksi Comound
Baterai ini sel-selnya berdiri sendiri-sendiri dan antara sel yang satu
dengan yang lain dihubungkan dengan lead bar (connector) diluar case.
2. Konstruksi Solid
Baterai ini antara sel yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan
lead bar di dalam case. Terminal yang kelihatan hanya dua buah hasil
hubungan seri dari sel-selnya.

G .Tipe Baterai

Berdasarkan konstruksinya baterai dibedakan menjadi 2 jenis, antara lain :

1. Baterai Tipe Basah (Wet Type)

Baterai tipe basah (wet type) terdiri dari elemen-elemen yang telah
diisi penuh dengan muatan listrik (full charged) dan dalam penyimpanannya
telah diisi dengan elektrolit. Baterai ini tidak bisa dipertahankan tetap dalam
kondisi full charge. Sehingga harus diisi (charge) secara periodik. Selama
baterai tidak digunakan dalam penyimpanan, akan terjadi reaksi kimia secara
lambat yang menyebabkan berkurangnya kapasitas baterai. Reaksi ini disebut
“self Discharge”.

2. Baterai Tipe kering (Dry Type)


Baterai tipe kering (Dry Type) terdiri dari plat-plat (positip & negatip)
yang .telah diisi penuh dengan muatan listrik, tetapi dalam penyimpanannya
tidak diisi dengan elektrolit. Jadi keluar pabrik dalam kondisi kering. Pada

5
dasarnya baterai ini sama seperti dengan baterai tipe basah. Elemen-elemen
bateraij ini diisi secara khusus dengan cara memberikan arus DC pada plat
yang direndamkan ke dalam larutan elektrolit lemah. Setelah plat-plat itu
terisi penuh dengan muatan listrik, kemudian diangkat dari larutan elektrolit
lalu dicuci dengan air dan dikeringkan. Kemudian plat-plat tersebut dirangkai
dalam case baterai. Sehingga biala baterai tersebut akan dipakai, cukup diisi
elektrolit dan langsung bisa digunakan tanpa discharge kembali.

Vent plug

Vent plug terdapat pada tutup disetiap sel. Fungsinya adalah untuk
mencegah masuknya debu dan kotoran kedalam sel. Fungsi yang lebih penting
lagi adalah agar tersedia saluran (lubang). Untuk membebaskan gas dan
kemungkinan terbentuknya lagi asam sulfat yang terkandung di dalam uap asam
yang terbentuk pada saat pengisian baterai.

Plat Positip Dan Plat Negatip

1. Plat Positif terbuat dari material PbO2 (lead peroxide) yang berwarna coklat tua
2. Plat Negatip Plat negatip terbuat dari material Pb (spongy lead) yang berwarna
kelabu. Untuk mencegah plat positip dan plat negatip bersinggungan, dipasang
separator, yang terbuat dari polyvynil chloride (PVC) yang berpori-pori.

Elektrolit (H2SO4)
Standard berat jenis (specific gravity) elektrolit baterai pada temperatur
standart (20 derajat celcius) adalah 1.280. Apabila temperatur larutan elektrolit
berubah, maka standart berat jenis elektrolit baterai dapat dicari dengan rumus : S 20

6
= St + 0,0007 (t – 20) Dimana : S20 = Berat jenis pada temperatur 20 derajat celcius
St = Berat jenis pada temperature pengukuran t = Temperatur elektrolit Berat jenis
elektrolit akan turun pada saat baterai dipakai (discharge). Pada kondisi standart (20
derajat celcius), bila berat jenis elektrolit turun mencapai 1.200, maka baterai harus
diisi kembali (charging). Bila jumlah elektrolit di dalam baterai berkurang, maka
harus ditambah dengan air aki (air suling). Perubahan berat jenis elektrolit
tergantung oleh :

- Discharge rate.
- Charge rate.
- Temperature.
- Jumlah dari asam sulfat yang terkandung dalam elektrolit.

Larutan elektrolit dapat membeku pada temperature tertentu. Oleh karena itu
kalau menyimpan baterai boleh ditempat sedingin mungkin asalkan tidak sampai
larutan elektronitnya membeku.

a. Reaksi Kimia
Baterai pada saat discharging maupun recharging akan terjadi reaksi kimia.

1) Reaksi Kimia Pada Saat Discharging.


Yang dimaksud discharging adalah penggunaan isi (kapasitas)
baterai.Reaksi kimia yang terjadi ialah : Pb O2 + 2 H2 SO4 Pb SO4 + 2 H2 O
+ Pb SO4 Pada ahir discharging, plat positip dan plat negatip akan menjadi s

2) Reaksi Kimia Pada Saat Recharging


adalah proses pengisian baterai. Reaksi kimia yang terjadi ialah : Pb
SO4 + 2 H2 O + Pb SO4 Pb O2 + 2 H2 SO4 Ahir dari proses recharging ini,
plat positip kembali menjadi Pb O2 dan plat negatipnya Pb, sedangkan
elektrolit kembali terbentuk menjadi H2 SO4.

Larutan Elektrolit
Hasil campuran 36 % Asam Sulfat dan 64 % air akan menghasilkan
elektrolit yang berat jenisnya 1.270 pada 80 derajat F (27 derajat C).Larutan
elektrolit ini terdiri dari pencampuran antara Asam Sulfat (H2SO4) yang berat
jenisnya 1.835 dan air (H2O) yang berat jenisnya 1 dengan komposisi tertentu.

7
Terminal Voltage
Terminal voltage adalah batas tegangan baterai yang diijinkan pada saat
discharging dan recharging.

a. Saat Discharging
Ketika baterai dipakai dengan arus besar, sebagia contoh digunakan
untuk memutar engine waktu start, maka tahanan dalam baterai akan naik. Hal
ini tidak hanya disebabkan berkurangnya asam sulfat (yang semestinya untuk
mempertahankan kecepatan reaksi kimia antara plat-plat dan elektrolit), tetapi
juga akibat polarisasi baterai itu.

b. Saat Recharging
Pada saat recharging ( arus pengisian kurang lebih seper sepuluh dari
arus discharging rata-rata ) maka akan menghasilkan naiknya perbedaan
potensial antara positip dan negatip. Pada saat recharging tersebut, akan
timbul gelembung-gelembung karena peristiwa elektrolisa (penguraian) H2O.
Gelembung-gelembung tersebut dapat menyebabkan umur baterai pendek.
Oleh karena itu, ketika recharging apabila sudah mencapai terminal voltage,
maka recharging dihentikan.

Self Discharge
Suatu baterai yang telah diisi elektrolit, jika didiamkan (tidak dipakai)
akan kehilangan muatan listriknya. Hal ini disebabkan, setelah baterai diisi
elektrolit, maka baterai mulai mengalami suatu reaksi kimia, meskipun baterai
tersebut dipakai atau tidak. Sifat seperti ini tidak dapat dihindarkan pada semua
baterai. Kehilangan muatan listrik yang tersimpan tanpa pemakaian melalui
rangakaian luar disebut “Self Discharge” Sebab-sebab self discharge sebagai
berikut :

1. Plat negatip beraksi langsung dengan asam sulfat dari elektrolit membentuk
timbal sulfat (Pb SO4)
2. Hubungan singkat antara plat positip dan plat negatip melalui endapan dari
material aktif
3. Jika suhu dan konsentrasi elektrolit tidak merata disekitar plat positip dan
negatip akan terjadi reaksi elektrokimia local.
Hal-hal seperti di atas ini yang menyebabkan muatan baterai akan berkurang
meskipun tidak dipakai. Reaksi kimia yang terjadi dalam baterai akan lebih cepat

8
dengan kenaikan suhu elektrolit. Hal ini juga berarti “Self Discharge” akan
bertambah cepat jika suhu lebih tinggi. Jadi penyimpanan baterai pada suhu rendah
lebih efektif dalam memperkecil kecepatan “Self Discharge”. Faktor lain yang
mempercepat “Self Discharge” adalah bila elektrolit atau air suling yang diisikan ke
dalam baterai mengandung material-material yang tidak diinginkan, karena akan
menimbulkan reaksi local.

Kapasitas Baterai
Kapasitas baterai adalah jumlah listrik yang dapat dihasilkan dengan melepaskan
arus tetap, sampai dicapai voltage ahir. Besarnya ditentukan dengan mengalikan
besar arus pelepasan dengan waktu pelepasan dan dinyatakan dalam AH (Ampere
Hour). Jadi untuk menyatakan kapasitas baterai, perlu ditentukan laju arus
pelepasan. Karena kapasitas baterai tergantung dari kuat arus pelepasan. Misalnya
suatu baterai mempunyai kapasitas 100 AH untuk laju arus 20 jam. Ini berarti baterai
tersebut sanggup melepaskan muatan sebesar 5 ampere selama 20 jam. Tapi tidak
berarti mampu melepaskan muatan sebesar 10 ampere selama 10 jam. Jadi jika ingin
membandingkan kapasitas baterai perlu disamakan dahulu laju arus pelepasan
muatan listriknya.

Pengetesan Baterai
Kondisi dari sebuah baterai ditunjukan oleh berat jenis larutan elektronitnya.
Salah satu cara yang paling sederhana dan lebih dipercaya adalah dengan mengukur
berat jenis dari larutan elektrolit. Alat untuk mengukur berat jenis elektrolit disebut
“Hydrometer” dan dilengkapi dengan thermometer untuk mengetahui temperatur
elektrolit. Hydrometer dikalibrasi untuk mengukur berat jenis elektrolit pada
temperature standar (JIS) 20 derajat celcius (68 derajat F). Untuk menentukan
pembacaan berat jenis yang benar adalah sebagi berikut :

Bila suhu di atas 20 derajat C (68 derajat F), ditambah 0,0007 tiap kenaikan
1 derajat C. - Bila suhu di bawah 20 derajat C (68 derajat F), dikurangi 0,0007 tiap
penurunan 1 derajat C.Sebagai contoh, pada suhu 49 derajat C didapatkan
pembacaan berat jenis elektrolit 1,2597. Dimana pengukuran ini suhu elektrolitnya
29 derajat celcius di atas standar yang ditetapkan yaitu 20 derajat JIS. Sehingga
pembacaan berat jenis yang sebenarnya dihitung dengan rumus sebagai berikut

S20 = St + 0,0007 (t – 20)


= 1.2597 + 0,0007 (49 – 20)

9
= 1,2597 + 0,0203 = 1,28
Jadi pembacaan yang benar setelah dikoreksi dengan temperature adalah 1,28

Perawatan Baterai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penyimpanan baterai :
1. Baterai yang tidak dipakai harus disimpan di tempat yang kering, sejuk dan tidak
kena sinar matahari langsung, karena bisa mempercepat reaksi kimia (self
discharge)
2. Baterai yang diterima lebih dahulu sebaiknya didahulukan pemakaiannya.
3. Untuk baterai tipe basah, perlu adanya pengisian secara periodi, yaitu minimal 1
bulan sekali, untuk menjaga baterai tetap full charge dan tidak cepat rusak.

Peringatan Keselamatan
Asam Sulfat sangat berbahaya, dapat menyebabkan kulit dan mata
teriritasi dan terbakar. Asam Sulfat juga dapat menyebabkan ledakan pada
beberapa kasus. Saat bekerja dengan Aki dan Elektrolit, lindungi diri Anda
dengan kaca mata pelindung, dan pelindung wajah. Pakailah bahan garmen untuk
melindungi wajah, tangan dan tubuh Anda. Selain hal-hal di atas, perhatikan
dengan tindakan-tindakan pencegahan di bawah ini:

1. Selalu bekerja di udara terbuka atau tempat yang mempunyai ventilasi besar
pada saat Anda bekerja dengan Aki.
2. Pastikan tempat sekitar Anda bebas dari sumber api ataupun percikan api,
bahkan rokok. Sumber Api dapat menyebabkan Aki meledak.
3. Selalu pastikan tutup pengisian Elektrolit tertutup erat dan tepat.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Selalu putuskan hubungan kabel negatif terlebih dahulu pada saat pelepasan
Aki, dan menghubungkannya paling akhir pada saat pemasangan Aki.
6. Jangan pernah bersentuhan dengan Aki pada saat pengisian aliran listrik
(charging), pengetesan, atau penyetruman mesin.
7. Matikan semua kelistrikan sebelum memutuskan koneksi arus listrik.
8. . Sebelum menggunakan alat yang dapat menghantarkan listrik (konduktor),
pindahkan barang-barang yang mengandung metal yang ada pada tangan
ataupun lengan (jam tangan).

10
11
PEMELIHARAAN BATERAI

Disusun Oleh

Tim Guru Produktif

SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN KAB. PEKALONGAN

Jl. Raya Paninggaran

12

Anda mungkin juga menyukai