Dari tayangan video yang berjudul sejarah perkembangan alquran dapat kita
analisis dan ambil beberpa pokok pelajaran. Dalam sejarah perkembangan
ulumul Quran terdapat beberapa fase, dimana tiap-tiap fase menjadi dasar
bagi perkembangan menuju fase selanjutnya, secara garis besar ulumul quran
terdiri dari dua fase
A. Fase Sebelum Kodifikasi
Benih kemunculan ulumul quran sudah ada sejak Rasulullah SAW
masih ada, hal ini di buktikan dengan ketika Rasulullah SAW menerima
wahyu maka rasulullah langsung menyampaikanya kepada para sahabat,
kegairahan para sahabat untuk mempelajari Al quran secara Langsung
dari Nabi Muhammad SAW dan mereka tidak akan berpindah ayat sebelum
sahabat benar benar menghafal dan memahami sebuah ayat.
B. Fase Kodifikasi
Pada fase ini Al quran mulai di kodifikasi dalam bentuk kumpulan
mushaf oleh para sahabat setelah sepeninggalan nabi, Fenomena itu terus
berlangsung sampai ketika ‘Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Al-
Aswad Ad-Dauli untuk menulis ilmu nahwu. Pengodifikasian itu semakin
marak dan meluas ketika Islam berada pada tangan pemerintahan Bani
Umayyah dan Bani ‘Abbasiah pada periode-periode awal pemerintahannya.
1
Dengan Kebijakan Pengumpulan (Penulisan Al-Quran yg pertama
dipimpin oleh Zaid bin Tsabit atas inisiatif Umar bin Khottob atas dasar
banyaknya para penghafal Al Quran yang Gugur Syahid di medan
perang. Pemngumpulan dari para sahabat yang menerima ayat langsung
dari rasulullah berlangsung selama 1 tahun 12 H – 13 H di bawa
pengawasan Abu Bakar As Sidiq RA, lembaran yang dukumpulkan
berupa lembaran suhuf yang di bukukan dan ayatnya sudah tersusn dan
lengkap di namakan mushaf di simpan oleh hafsah.
2. Masa Kekhalifahan Usman Ra
Menghindari perbedaan logat membaca al aquran di kalangan
muslimin, mushaf yang di simpan hafsah di pinjam untuk di tulis ulang
penyusunya zaid bin sabit, abdulah bin zubair, said ibnu al ash,
abdurahman ibnu hisyam 650 M kebijakan menyatukan kaum muslimin
pada satu mushaf, dan hal itupun terlaksana. Mushaf itu disebut
mushaf Al Imam atau mushaf usmani. Salinan-salinan mushaf ini
dikirimkan ke beberapa propinsi.
F. Pencetakan Al Qur’an
Di awali dari Pemberian tanda baca , identitas ayat,
1. Pada tahun1538 M Al-Qur’an pertama kali dicetak di
kota Bunduqiyyah atau Venice oleh Paganino and Alesaandro Paganini
tanggal 9 Augustus 1538 M dan dikirimkan ke kaisar otoman namun di
tolak karena banyak kesalahan di dalamnya.
2. Tahun 1543 terjemahan Al quran dalam bahasa latin di cetak dan sukses
besar dan dicetak ulang tahun 1550 M.
3. Tahun 1694 pencetakan al quran yang sidah di legkapai tanda baca di
lakukan di hamberg, jerman.
4. Tahun 1787 mushaf pertama yang dicetak kalangan umat islam mushaf
maulay usmani di terbitkan di di kota St Peterbeurg, Russi rusia oleh
kekaisaran otoman.
5. Tahun 1834 Al quran yang dilengkapi pedoman penggunaan dicetak dan
di terjemahkan oleh orientalis jerman Gustav Flugel sayangnya edisi ini
mengandung cacat terutana pada sistem penomoran surat yang tidak
sesuai sistem mushaf standar islam. sebab itu, mulai Abad ke-20,
pencetakan Al-Qur’an dilakukan umat islam sendiri. Pencetakannya
mendapat pengawasan ketat dari para Ulama untuk menghindari
timbulnya kesalahan cetak.
6. Al-Qur’an yang dicetak versi yang standart disebut dengan edisi Mesir
atau juga dikenal dengan edisi Raja Fuad. Sebab edisi cetakan ini
diperkenalkan di Mesir di bawah kekuasan Raja Fuad dan di bawah
pengawasan Universitas Al-Azhar. Edisi ini didasarkan pada qiraat Hafs
dan pertama kali dicetak di Cairo tahun 1925.
2
Selanjutnya, pada tahun 1947 M untuk pertama kalinya Al-Qur’an
dicetak dengan tekhnik cetak offset yang canggih dan dengan memakai
huruf-huruf yang indah. Pencetakan ini dilakukan di Turki atas prakarsa
seorang ahli kaligrafi Turki yang terkemuka yakni Said Nursi. Percetakan
khusus Al-Quran yang bernama “Majma’ Malik Fahd Li Thiba’ah Mushaf
Syarif”. Ini adalah percetakan al-Qur’an terbesar di dunia. Letaknya di kota
Madinah, dan mulai beroperasi sejak tahun 1984.
G.Percetakan Al quran Di Indonesia
Mushaf al-Qur`an yang beredar di Indonesia hingga kurun waktu tahun
1970-an Pada saat itu pula belum banyak penerbit yang secara khusus
menerbitkan al-Qur`an, di antara penerbit yang sudah mencetak al-Qur`an
adalah: CV. Afif Cirebon, PT. Al-Ma`arif Bandung, CV. Salim Nabhan
Surabaya dan Tintamas Jakarta, al-Qur`an di cetakan atau edisi Bombay,
Pakistan dan al-Qur`an Bahriyyah cetakan Istanbul.