Ilm 1
Ilm 1
PENDAHULUAN
penelitian dengan populasi jumlah sampel yang besar yaitu Beaver Dam
Eye Study dan Blue Mountain Study. Keseluruhan prevalensi ERM pada
Prevalensi pada etnis China dan Caucasian lebih tinggi yaitu berkisar 39%
1
dengan retinal vein occlution 12,5% dan 9,1% pada pasien tanpa kelainan
retina1
Epiretinal membrane dapat terjadi pada 3% sampai 8,5% pada
II. DEFINISI
maculopathy.6
III. ANATOMI
Retina merupakan lapisan yang paling dalam yang melapisi bola
mata, suatu membran yang tipis, lunak dan transparan. Retina merupakan
dari optik disk ke ora serata. Secara garis besar dibagi atas 2 bagian:
2
kutub posterior dan perifer yang dipisahkan oleh ekuator retina. Kutub
posterior sampai ekuator retina, ini merupakan area posterior retina. Kutub
posterior retina terbagi atas 2 area: optik disk dan makula lutea. Retina
berakhir, terbagi dalam 2 bagian; anterior pars plikata dan posterior pars
3
IV. ETIOLOGI
retina.5
hal ini disebabkan fluktuasi dari kadar gula darah yang tinggi yang
4
permukaan retina yang merupakan tempat sel-sel tersebut untuk
berproliferasi.5
V. HISTOPATOLOGIS
Pemeriksaan histopatologi pada umumnya dijumpai sel RPE dan
sel Glial retina ( astrosit dan sel muller). Walau demikian myofibroblast,
retinopathy. Dan jika berat disebut juga macular pucker. Jika dijumpai
perubahan cystic dari makula. Traksi yang lebih lanjut pada pembuluh
berlanjut gejala ringan dapat memberat dengan keterlibatan kedua mata. 3,4
5
kebanyakan pasien stabil, yaitu 20/50 atau lebih baik, diperkirakan sekitar
tersebut. Yaitu :1
Grade 0, ( Cellophane maculopaty)
6
central photopsia, macropsia. Apabila ERM grade 1 tanpa melibatkan
VII. DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis
untuk diagnosis dengan menilai struktur dan penebalan retina. Resolusi yang
7
Gambar 5b. Suatu hasil scaning OCT yang memperlihatkan
Epiretinal membran1
membrane seperti oklusi pembuluh darah retina, tumor intra okular. Udem
VIII. PENATALAKSANAAN
A. EPIRETINAL MEMBRAN PEELING
Peeling pada Epiretinal membrane telah berlangsung sejak lama
dan peralatan.11
tidak dilakukan pada Epiretinal membrane yang ringan dan tidak atau
8
sedikit mengganggu penglihatan. Keputusan pengangkatan Epiretinal
terhadap operasi.3,10,11
C. TEHNIK PEMBEDAHAN
9
Gambar 6. Peralatan Vitertomi, Trokart-253
solution.3,9
10
dari permukaan retina secara kontinnyu tidak terputus-putus seperti
baik.6,5
Membran.6
visualisasi yang lebih mudah dan lebih selektif. Pewarnaan yang sering
tindakan ERM dan ILM peeling dibandingkan dengan ERM peeling saja.13
11
Gambar 8. Fotografi pada saat operasi grade 2 Epiretinal membrane
dengan pemakaian tryphan blue6
12
IX. KOMPLIKASI
- Perdarahan vitreus
- Retinal Petechiae
apapun.1
1%. Jika dijumpai retinal break pada saat tersebut langsung diatasi
dengan cryoterapi atau laser diikuti dengan tamponade gas atau udara. 4
13
X. PROGNOSIS
rata dalam 1 tahun. Kembalinya retina kepada posisi normal dalam artian
DAFTAR PUSTAKA
14
1. Ryan.J.Stephen.MD., RETINA, Fifth Edition, Volume Three,
4, p97-99,349-350,2011-2012.
4. Jack J Kansky, Clinical ophthalmology, Seven Edition, 2012.
5. Bennett. D.M., Advances in Epiretinal membranee Treatment,
refractive eyecare,2011
6. Kwok AKH, Medical Practice, Treatment of Epiretinal membranee
Disease, 2013.
9. Joseph, Epiretinal membrane peeling, Eye and Laser, 2013.
10. Sandali Otman. MD, Et all., Epiretinal membranes reurrence,
Factor, 2013.
11. Epiretinal membranee : Surgical Treatment,
http://one.aao.org/focalpoints
12. Chang S., Double Peeling During Vitrectomy for Macular Pucker,
Othalmology, June,2013.
15
15. Panos.D.G., Idiopthic macular Epiretinal membrane with
16