Anda di halaman 1dari 9

Laporan Biologi : Pengaruh Suhu Terhadap

Pertumbuhan Kacang Hijau

XII IPA 4

Kelompok 6

SMA NEGERI 1 Cirebon

Jalan Wahidin S. no 81 Cirebon

Telp. (0231) 203666 Fax. 208011

E-mail Info@smansacirebon.sch.id Web www.smansacirebon.sch.id

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I Pendahuluan

I. 1. Latar Belakang Masalah

I. 2. Rumusan Masalah

I. 3. Tujuan Penelitian

I. 4. Manfaat Penelitian

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB III Metodologi Penelitian

III. 1. Metode Penelitian

III. 2. Alat dan Bahan

III. 3. Cara Kerja


BAB IV Hasil dan Pembahasan

IV. 1. Hasil Penelitian

IV. 2. Hasil Pembahasan

BAB V Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I Pendahuluan

I. 1. Latar Belakang Masalah

Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Tumbuhan tumbuh
dari kecil menjadi besar dan kemudian menjadi satu individu yang mempunyai akar,
batang dan daun. Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Pertumbuhan merupakan hasil interaksi antara faktor internal (dalam) dan
faktor eksternal (luar).

Pertumbuhan tanaman tidak lepas dari eksternal yang berupa suhu. Suhu akan
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Ada tanaman tertentu yang akan tumbuh
dengan baik di tempat yang bersuhu panas, ada yang tumbuh dengan baik di tempat
bersuhu lembab (sedang), dan ada juga yang tumbuh dengan baik ditempat yang
bersuhu dingin.

I. 2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kacang hijau?

I. 3. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kacang hijau.

2. Membandingkan pertumbuhan kacang hijau yang diletakkan di tempat yang


memiliki suhu berbeda.

I. 4. Manfaat Penelitian

1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kecambah.


2. Mengetahui suhu yang tepat bagi optimal bagi pertumbuhan kecambah.

BAB II Tinjauan Pustaka

Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi juga
dipa-kai untuk bagian tumbuhan lainnya. Secara visual dan morfologis suatu biji
yang berke-cambah, umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang
menonjol keluar dari biji. Sebenarnya proses perkecambahan adalah proses fisika
saat biji melakukan imbibisi atau penyarapan air sampai biji ukurannya bertambah
melalui mikrofil dan mengaktifkan enzim-enzim sehingga menghasilkan berbagai
reaksi kimia, kerja enzim-enzim tersebut antara lain mengaktifkan metabolisme biji
dengan mensintesis cadangan makanan sebagai pesediaan makanan pada saat
perkecambahan berlangsung yang dipakai untuk berkecam-bah. Tumbuhnya
tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Air

Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta
sebagai media reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis dan menjaga kelem-
bapan. Bila tanaman kekurangan air, akan mengakibatkan tanaman menjadi kering,
kekurangan nutrisi. Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena
pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan terburuk tanaman akan
mati. Agar tana-man dapat tumbuh dengan baik, suhu di lingkungan tanaman
tersebut juga harus ditentukan.

2. Suhu

Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 30⁰C. Semakin tinggi suhu yang ada di
lingkungan suatu tumbuhan, maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah
kandungan air pada tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan
perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih
panjang dari pada perlakuan tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu sendiri
adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan.

Pada Umumnya, tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan


berkembang dengan baik, yang disebut suhu optimum. Suhu paling rendah yang
masih memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu minimum, sedangkan
suhu paling tinggi yang memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu
maksimum.
Setiap tumbuhan mempunyai suhu minimum, optimal dan maksimum yang
berbeda-beda. Keberadaan suhu ini erat hubungannya dengan kerja enzim. Jika
suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah, enzim akan rusak. (Erlangga, hal. 15)

3. Oksigen

Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan oksigen
bila hidup di lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai respirasi sel-sel
akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen yang
tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat
karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah.

4. Cahaya

Faktor terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah intensitas


cahaya. Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh, akan tumbuh dengan ciri-
ciri : berdaun hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah
sedikit namun ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan
tanaman yang ditanam di tempat yang mendapatkan banyak cahaya, maka tanaman
itu akan mempunyai ciri-ciri : berdaun hijau muda, stomatanya akan berjumlah
banyak namun berukuran kecil, perakarannya lebih lebat, dan pertumbuhannya lebih
cepat.

Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh cahaya


antara lain: perkecambahan, perpanjangan batang, perluasan daun, sintesis klorofil,
gerakan batang, gerakan daun, pembukaan bunga dan dominasi tunas.

5. Nutrisi

Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa kimia sebagai sumber energi dan
sumber materi dari berbagai komponen sel yanng diperlukan selama pertumbuhan,
apabila ada kekurangan terhadap salah satu unsur akan mengakibatkan kekurangan
unsur defisiensi atau mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.

6. Kelembaban

Pada keadaan lembab, banyak air yang diserap oleh tumbuhan dan sedikit
penguapan sehingga mengakibatkan pertumbuhan menjadi cepat. Akibat
pemanjangan sel-sel yang cepat, tumbuhan bertambah besar. Pada kondisi, ini
faktor kehilangan air sangat kecil karena tranpantasi yang kurang. Adapun untuk
mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helai
daun yang lebar.

BAB III Metodologi Penelitian


III. 1. Metode Penelitian : Eksperimen

a. Variabel Bebas : Suhu

b. Variabel Terkontrol :

- Waktu

- Tempat

- Cahaya

- Banyaknya biji kacang hijau

- Takaran Air

c. Variabel Terikat : Pertumbuhan Kacang Hijau

d. Hipotesis :

· Pada suhu yang lebih rendah, tanaman kacang hijau akan lebih
cepat pertumbuhannya.

· Pada suhu yang lebih tinggi, pertumbuhan tanaman kacang hijau kurang
pesat di bandingkan dengan tanaman yang berada di suhu yang lebih rendah.

III. 2. Alat dan Bahan

· 10 Butir Kacang Hijau

· 2 Butir Mangkuk Plastik

· Air

· Kapas

· Label

· Alat Tulis

· Penggaris

· Benang

III. 3. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Rendam kacang hijau dalam mangkuk yang berisi air selama 65 menit.
3. Letakkan kapas pada mangkuk plastik, lalu basahi kapas hingga merata.

4. Pilih sepuluh kacang hijau yang memiliki keadaan sama.

5. Letakkan kacang hijau yang telah direndam ke atas kapas (satu mangkuk = 5
butir).

6. Beri tanda pada setiap kacang dengan menggunakan label yang ditempelkan
pada bibir mangkuk plastik agar tidak tertukar.

7. Letakkan mangkuk pertama di belakang kulkas di ruang makan dan letakkan


mangkuk kedua di sekitar ruang makan. (Dengan variabel terkontrol yang sama)

8. Siram masing-masing pot yang berisi kacang hijau itu sekali sehari.

9. Ukur tinggi dan catat perubahan masing – masing kecambah, kemudian di


rata-ratakan per harinya.

10. Tulis hasil pengamatan kedalam tabel.

BAB IV Hasil dan Pembahasan

IV.1. Hasil Penelitian

a. Pengamatan Pertumbuhan Kecambah pada Suhu Rendah (di Sekitar Ruang


Makan)

Tinggi Kecambah (cm)


Hari
ke- Rata-
1 2 3 4 5
rata

1 0 0 0 0 0, 5 0, 1

2 1, 45 1, 1 0, 45 0, 95 1, 5 1, 09

3 4, 6 1, 9 0, 5 1, 5 2, 25 2, 15

4 6, 7 3, 3 0, 7 2, 45 4, 95 3, 62

5 7, 5 3, 9 0, 7 4 7, 3 4, 68
6 8, 2 4, 55 0, 85 6, 6 8, 3 5, 7

7 12, 55 5 1, 6 10, 8 12, 4 8, 47

Rata-
5, 85 2, 82 0, 69 3, 8 5,31 3, 69
rata

b. Pengamatan Pertumbuhan Kecambah pada Suhu Tinggi (di Belakang Kulkas)

Tinggi Kecambah (cm)


Hari
ke- Rata-
1 2 3 4 5
rata

1 0 0 0 0 0 0

2 1 0,9 0,7 1,5 1,1 1,04

3 2 1,5 1,5 4,7 1,4 2,22

4 3, 3 2, 3 1,65 6, 2 3, 6 3,41

5 6, 2 3, 9 3, 05 7, 5 4, 15 4, 96

6 7, 6 4, 8 4, 9 8 5, 3 6, 12

7 9, 1 10, 3 6, 9 14, 2 11, 3 10, 36

Rata-
3, 74 3, 4 2, 7 6 3, 4 4
rata

IV.2. Hasil Pembahasan

Percobaan ini mengamati hubungan antara pertumbuhan kecambah kacang hijau


dengan perbedaan suhu yang ada. Jika dilihat dari hasil tabel a dan b menunjukkan
adanya perbedaan.

Pada proses perendaman yang dilakukan selama 65 menit terlihat kacang-kacang


hijau lebih menggembung daripada sebelum di rendam dalam air. Hal itu
menandakan adanya proses imbibisi.
- Hari pertama, tidak ada perubahan berarti pada kacang hijau di mangkuk I (yang
ditaruh di suhu rendah/di sekitar ruang makan) dengan kacang hijau di mangkuk II
(yang ditaruh di suhu tinggi/belakang kulkas). Perubahan hanya ditunjukkan oleh
kacang no 5 pada mangkuk I dengan merekahnya kulit kacang dan munculnya tunas
kecil dan kacang no 1 pada mangkuk II dengan merekahnya kulit kacang.

- Hari kedua, mulai terlihat perbedaan antara mangkuk I dan mangkuk II. Hal ini
ditandai dengan bertambah tingginya masing-masing kecambah.

- Hari ketiga, semua kecambah menunjukkan pertambahan tinggi kecambah


dengan pertumbuhan yang normal.

- Hari keempat, adanya beberapa kecambah yang bertambah tinggi dengan pesat
dibandingkan kecammbah-kecambah yang lain.

- Hari kelima, banyak kecambah bertambah tinggi dengan pesat (jauh dari data
yang di ambil dari hasil pengamatan hari sebelumnya) dan ada beberapa memiliki
plumula yang sudah tinggi juga di samping radikulanya. Namun, salah satu kacang
di mangkuk I tidak mengalami perubahan tinggi atau tetap. Beberapa kecambah
memiliki plumula yang pendek.

- Hari keenam, semua kecambah mengalami perubahan tinggi. Sebagian besar


kecambah telah memiliki daun dan beberapa kecambah pertumbuhan plumulanya
sudah mulai panjang dari hari sebelumnya.

- Hari ketujuh, semua kecambah bertambah tinggi. Banyak kecambha yang


mengalami perubahan tinggi yang lumayan pesat diikuti dengan pertumbuhan
plumula dan radikula yang lebih panjang dari sebelumnya.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan :

Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan kecambah


dipengaruhi suhu dimana kacang-kacang tersebut diletakkan. Kecambah akan
tumbuh dengan baik pada suhu yang optimal yaitu sekitar 30-400C. Dalam
percobaan ini pula bisa disimpulkan, kecambah yang diletakkan di suhu yang lebih
panas menyebabkan pertumbuhan kecambah menjadi lebih cepat dibanding jika di
taruh di suhu ruangan. Di samping suhu, banyak faktor eksternal maupun internal
serta cara adaptasi dari setiap kacang yang berbeda sehingga pertumbuhan kacang
hijau perharinya pun tidak konsisten.
Saran :

Sebaiknya dalam melakukan penelitian seperti ini, agar kacang tumbuh pesat dan
akan lebih baik lagi apabila diletakkan pada suhu optimal. Perlu diperhatikan juga
jenis atau bentuk tempat/wadah yang akan digunakan untuk meletakkan kacang
hijau selama percobaan, karena jika berbeda jenis atau bentuknya dikhawatirkan
akan menghasilkan hasil pengamatan yang salah atau diluar perkiraan.

DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, D.A., dkk. 2012. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

http://dedewkania.blogspot.com/2013/01/laporan-penelitian-pengaruh-suhu.html.
Sabtu, 7 September 2013 | 15.24

http://sriiagustini.blogspot.com/2012/11/biologi.html. Sabtu, 7 September 2013 |


16.00

Anda mungkin juga menyukai