Dalam rangka memperkuat asumsi data yang telah didapat sebelumnya dan
sebagai upaya mempertajam penentuan strategi yang tepat, maka Balai Taman
Nasional Ujung Kulon melalui kegiatan Pride Campaign melakukan kegiatan
diskusi kelompok terbatas, FGD dilakukan dengan mempertimbangkan teknik
dan persamaan latar belakang maupun social budaya di masing-masing desa
tanpa upaya intervensi dari pihak TNUK, untuk itu bersama dengan PT Graha
Inforesindo dan TNUK kami berupaya melakukan FGD dan menggabungkan
beberapa data yang bisa dijadikan landasan. Berikut Ringkasan hasil FGD di 14
Desa sekitar TNUK :
B. Desa Rancapinang
1. Pola interaksi masyarakat dengan TNUK
- Penggarapan lahan kebun dan sawah
- Pengambilan kayu bakar
- Pengembalaan ternak
- Lahan garapan masyarakat lebih banyak di dalam kawasan
- Masyarakat cenderung memanfatkan SDA di dalam kawasan, lebih murah
dan cepat
2. Permasalahan yang dihadapi :
- Terbatasnya lahan milik masyarakat di desa untuk pertanian
- Informasi yang diterima masyarakat mengenai pengelolaan hutan taman
nasional ujung kulon masih belum jelas, karena kegiatan penyadartahuan
dari TNUK sangat minim di kawsan tersebut dikarenakan akses jalan yang
sangat sulit.
- Terbatasnya mata pencaharian masyarakat.
- Musim kemarau masyarakat tidak bisa bercocok tanam, karena
terbatasnya informasi pola pertanian dan rasa malas
3. Kebutuhan untuk memecahkan permasalahan :
- BTNUK diharapkan meningkatkan upaya pemberdayaan ekonomi
masyarakat
- Membuat pasar lokal atau koperasi yang dapat menampung hasil kebun
kelapa, cengkeh dan pete
- Pengembangan lapangan kerja alternatif
- Pembangunan usaha ternak, baik modal maupun keterampilan
- Pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menjaga
hutan dan meningkatkan produktifitas ekonomi serta pertanian