Anda di halaman 1dari 10

KARYA ILMIAH

MASA PEMERINTAHAN JEPANG SEBAGAI


SAUDARA TUA INDONESIA
D
I
S
U
S
U
N

OLEH
Ainun Zaqinah
Sherli
Nurfadhillah Agusnadi
Sry Yulianti
Asdar Basta

SMA NEGERI 3 SOPPENG


TAHUN PELAJARAN 2018/1019

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
serta karunia-Nya kepada saya sehingga Karya Tulis yang berjudul "Jepang Saudara Tua "
dapat tersusun.
Saya menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik
serta saran yang membangun dari para pembaca akan saya terima dengan senang hati
sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi saya agar kelak saya dapat membuat dengan
lebih baik lagi. Semoga karya tulis ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca.

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………1
A.Latar Belakang……………………………………………………………………..1
B.Rumusan Masalah…………………………………………………………………..1
C.Pemecahan Masalah…………………………………………………………………1
D.Maksud dan Tujuan……….…………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………2
A.Kronologi Masuknya Jepang di Indonesi,,,……………………………………..……2
B.Jepang di Sebut Saudara Tua Indonesia……….……………………………....…...3
C.Pengaruh Kebijakan Pemerintah Jepang di Indonesia………….…………..….….4
D.Dampak positif jepang di Indonesia………………………………………...……6
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….……6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..……….7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sejarah adalah kejadian di masa lampau. Dengan mempelajari sejarah kita dapat
mengetahui suatu kejadian atau peristiwa yang telah terjadi di masa lampau.Termasuk kerya
tulis saya yg berjudul "Jepang Saudara Tua" ini juga termasuk sejarah yang harus kita
ketahui.
saya membuat karya tulis ini agar pembaca dapat tau tentang sejarah Jepang di Indonesia.
Zaman sekarang ini banyak orang yang tidak perduli dengan sejarah bangsa
nya.padahal sangat penting mempelajari sejarah agar tidak lupa atau paling tidak mengenang
jasa para pahlawan bangsa. Dan semoga karya tulis saya ini dapat bermanfaat untuk
membantu mengenang sejarah bangsa kita.

B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana kronologi masuknya Jepang ke Indonesia
2.Kenapa Jepang di sebut saudara tua Indonesia
3.Bagaimana pengaruh kebijakan pemarintah Jepang di Indonesia
4. Apa dampak positif kedatangn Jepang di Indonesia

C.Pemecahan Masalah
1.Kronoligi masuknya Jepang ke Indonesia
2.Jepang di sebut saudara tua Indonesia
3.Pengaruh kebijakan pemerintah Jepang di Indonesia
4.Dampak positif Jepang di Idonesia

D.Maksud dan Tujuan


1.Agar pembaca tau tentang sejarah masuknya Jepang ke Indonesia
2.Melatih minat pembaca agar lebih tertarik untuk mempelajari sejarah Idonesia
3.Menambah wawasan pembaca

1
BAB II
PEMBAHASAN
A.Kronologi masuknya Jepang ke Indonesia

Tanggal 8 Desember 1941 : secara tiba-tiba Jepang menyerbu ke Asia Tenggara dan
membom Pearl Harbor, yaitu pangkalan terbesar Angkatan Laut
Amerika di Pasifik. Lima jam setelah penyerangan atas Pearl
Harbor itu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van
Starkenborgh Stachhouwer menyatakan perang terhadap
Jepang.
Tanggal 11 Januari 1942 : tentara Jepang mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur, dan
esok harinya (12 Januari 1942) Komandan Belanda di pulau
itu menyerah.
Tanggal 24 Januari 1942 : Balikpapan yang merupakan sumber minyak ke-2 jatuh ke
tangan tentara Jepang
Tanggal 29 Januari 1942 : Pontianak berhasil diduduki oleh Jepang
Tanggal 3 Februari 1942 : Samarinda diduduki Jepang
Tanggal 5 Februari 1942 : sesampainya di Kotabangun, tentara Jepang melanjutkan
penyerbuannya ke lapangan terbang Samarinda II yang waktu
itu masih dikuasai oleh tentara Hindia Belanda (KNIL).
Tanggal 10 Februari 1942 : dengan berhasil direbutnya lapangan terbang itu, maka dengan
mudah pula Banjarmasin diduduki oleh tentara Jepang
Tanggal 14 Februari 1942 :
diturunkan pasukan paying di Palembang. Dua hari kemudian (16 Februari 1942)
Palembang dan sekitarnya berhasil diduduki.
Dengan jatuhnya Palembang itu sebagai sumber minyak, maka terbukalah Pulau Jawa bagi
tentara Jepang. Di dalam menghadapi ofensif Jepang, pernah dibentuk suatu komando
gabungan oleh pihak Serikat, yakni yang disebut ABDACOM (American British Dutch
Australian Command) yang markas besarnya ada di Lembang, dekat Bandung dengan
panglimanya Jenderal H. Ter Poorten diangkat sebagai panglima tentara Hindia Belanda
(KNIL). Pada akhir Februari 1942 Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Tjarda van
Starkenborgh telah mengungsi ke Bandung disertai oleh pejabat-pejabat tinggi pemerintah.
Pada masa itu Hotel Homman dan Preanger penuh dengan pejabat-pejabat tinggi Hindia
Belanda.
Tanggal 1 Maret 1942 : tentara ke-16 Jepang berhasil mendarat di 3 tempat sekaligus
yaitu di Teluk Banten, di Eretan Wetan (Jawa Barat), dan di
Kragan (Jawa Tengah).
Tanggal 1 Maret 1942 :
Jepang telah mendaratkan satu detasemen yang dipimpin oleh Kolonel Toshinori
Shoji dengan kekuatan 5000 orang di Eretan, sebelah Barat Cirebon. Pada hari yang sama,
Kolonel Shoji telah berhasil menduduki Subang. Momentum itu mereka manfaatkan dengan
terus menerobos ke lapangan terbang Kalijati, 40 Km dari Bandung. Setelah pertempuran
singkat, pasukan-pasukan Jepang merebut lapangan terbang tersebut.
Tanggal 2 Maret 1942 : tentara Hindia Belanda berusaha merebut Subang kembali,
tetapi ternyata mereka tidak berhasil. Serangan balasan kedua

2
atas Subang dicoba pada tanggal 3 Maret 1942 dan sekali lagi,
tentara Hindia Belanda berhasil dipukul mundur.
Tanggal 4 Maret 1942 : untuk terakhir kalinya tentara Hindia Belanda mengadakan
serangan dalam usaha merebut Kalijati dan mengalami
kegagalan.
Tanggal 5 Maret 1942 :
ibu kota Batavia (Jakarta) diumumkan sebagai ‘Kota Terbuka’ yang berarti bahwa
kota itu tidak akan dipertahankan oleh pihak Belanda. Segera setelah jatuhnya kota Batavia
ke tangan mereka, tentara ekspedisi Jepang langsung bergerak ke selatan dan berhasil
menduduki Buitenzorg (Bogor). Pada tanggal yang sama, tentara Jepang bergerak dari
Kalijati untuk menyerbu Bandung dari arah utara. Mula-mula digempurnya pertahanan di
Ciater, sehingga tentara Hindia Belanda mundur ke Lembang dan menjadikan kota tersebut
sebagai pertahanan terakhir. Tetapi tempat ini pun tidak berhasil dipertahankan sehingga pada
tanggal 7 Maret 1942 dikuasai oleh tentara Jepang.
Tak lama sesudah berhasil didudukinya posisi tentara KNIL di Lembang, maka pada tanggal
7 Maret 1942, psukan-pasukan Belanda di sekitar Bandung meminta penyerahan lokal dari
pihak Belanda ini kepada Jenderal Imamura tetapi tuntutannya adalah penyerahan total
daripada semua pasukan Serikat di Jawa (dan bagian Indonesia lainnya). Jika pihak Belanda
tidak mengindahkan ultimatum Jepang, maka Kota Bandung akan di bom dari udara Jenderal
Imamura pun mengajukan tuntutan lainnya agar Gubernur Jenderal Belanda turut dalam
perundingan di Kalijati yang diadakan selambat-lambatnya pada hari berikutnya. Jika
tuntutan ini dilanggar, pemboman atas Kota Bandung dari udara akan segera dilaksanakan.
Akhirnya pihak Belanda memenuhi tuntutan Jepang dan keesokan harinya, baik Gubernur
Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer maupun Panglima Tentara Hindia Belanda
serta beebrapa pejabat tinggi militer dan seorang penerjemah pergi ke Kalijati. Di sana
mereka kemudian berhadapan dengan Letnan Jenderal Imamura yang dating dari Batavia
(Jakarta). Hasil pertemuan antara kedua belah pihak adalah kapitulasi tanpa syarat Angkatan
Perang Hindia Belanda kepada Jepang.
Dengan penyerahan tanpa syarat oleh Letnan Jenderal H. Terpoorten, Panglima Angkatan
Perang Hindia Belanda atas nama Angkutan Perang Serikat di Indonesia kepada tentara
ekspedisi Jepang di bawah Pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura pada tanggal 8 Maret
1942, berakhirlah peemrintahan Hindia Belanda di Indonesia dan dengan resmi mulailah
kekuatan pendudukan Jepang di Indonesia.

B.Jepang di sebut Saudara Tua Indonesia


Pada permulaan tentara jepang menginjakan kaki nya di Indonesia, mereka berbuat
baik terhadap bangsa jepang. Jepang melancarkan propaganda, bahwa jepang akan
mendukung kemerdekaan indonesia. Propaganda itu disiarkan oleh radio jepang, yang
disebut Nippon Hoso Kyoku. Pada stasiun itu dibentuk seksi indonesia, yang khusus
mengadakan penyiaran bagi bangsa indonesia. Siaran-siaran itu didahului oleh lagu Indonesia
Raya.
Jepang mengaku sebagai Saudara Tua, yang hendak memperbaiki nasib bangsa
indonesia dan membebaskannya dari penjajahan belanda. Pada mulanya, penduduk dibiarkan
mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Dinas propaganda jepang, yang disebut sendenbu menganjurkan agar rakyat indonesia
memberi dukungan sepenuhnya kepada “saudara tua” untuk memenangkan “perang suci” dan
membangun kemakmuran bersama di Asia Timur Raya, yang disebut Dai Toa. Jepang

3
menjadi pemimpin bangsa Asia dengan semboyan: NIPPON CAHAYA ASIA - NIPPON PEMIMPIN
ASIA - NIPPON PELINDUNG ASIA. Semboyan itu digambarkan dengan lambang “Tiga A”.
Akan tetapi, janji-janji manis selangkah demi selangkah diingkari oleh jepang. Pada tanggal
20 maret 1942, baru sebelas hari setelah belanda menyerah, penguasa jepang sudah melarang
dikibarkan bendera merah putih dan dilarang menyanyikan lagu indonesia raya.Dinas
propaganda jepang makin giat mengajak rakyat agar membaktikan tenaga dan hartanya untuk
perbekalan perang. Beribu-ribu rakyat terkena wajib kerja paksa ditempat-tempat yang jauh
dari kampung halamannya. Mereka mengerjakan pembangunan-pembangunan militer, seperti
pembangunan landasan terbang, jembatan-jembatan, gua-gua penyimpanan perbekalan,
benteng-benteng pertahanan, dan sebagainya. Mereka itu disebut romusha. Romusha
Indonesia dikirimkan juga ke daerah-daerah medan perang dimalaya dan birma. Selain itu
juga rakyat indonesia diperas tenaga dan hartanya. Padi, jagung, ternak dan hasil-hasil usaha
pertanian rakyat harus diserahkan sebagian kepada jepang. Para petani diwajibkan pula
menanam pohon jarak, yang buahnya diolah untuk minyak pelumasan kendaraan-kendaraan.
Bahkan barang-barang perhiasan yang berharga dimintanya dari indonesia. Selain itu masih
banyak lagi kekejaman jepang terhadap rakyat indonesia. Menghadapi penderitaan itu, rakyat
tidak berani mengeluarkan keluhannya, karena takut diketahui oleh polisi rahasia jepang yang
disebut kompeitai yang terkenal kejam.

C.Pengaruh kebijakan pemerintah Jepang di Indonesia


Bidang Politik
Pada masa pendudukan Jepang kegiatan politik dilarang keras dengan adanya
larangan berkumpul dan berserikat. Semua oraganisasi Pergerakan Nasional yang didirikan
rakyat dibubarkan kecuali terhadap golongan Islam Nasionalis masih diberikan kelonggaran.
Upaya Jepang dalam memperkuat kedudukannya di Indonesia selain merubah sistem
pemerintahannya, yakni dengan sistem pemerintahan militer juga dengan mendekati kaum
nasionalis Islam, kaum nasionalis sekuler maupun golongan pemuda.

Bidang Ekonomi
Pada masa kendudukan jepang, perekonomian Indonesia sangat terpuruk, hal ini di
karenakan penyerangan Jepang terhadap Hindia Belanda pada bulan maret 1942 dengan
menggunakan sistem bumi hangus. Sehingga perekonomian Indonesia bisa di katakan
lumpuh. Untuk memperbaiki keadaan ini, Jepang mulai melakukan rehabillitasi sarana dan
prasarana yang menyangkut kegiatan perekonomian.
Selanjutnya Jepang melakukan tindakan penyitaan terhadap seluruh kekeyaan musuh
meliputi perusahaan-perusahaan,bank-bank,sarana dan perasarana telekomunikasi dan lain
sebagainya. Seluruh kebijakan ekonimi yang di lakukan pemerintah Jepang di utamakan
untuk kepentingan perang. Bahkan tanaman-tanaman perkebunan yang di rasa tidak
bermanfaat bagi kepentingan perang langsung di ganti dengan tanaman lain yang bermanfaat
bagi kepntingan perang, seperti tanaman jarak yang berguna sebagi pelumas.

Bidang Militer
Meluasnya perang Asia Pasifik ke Asia Tenggara, Asia Timur dan Pasifik membuat
Jepang kekurangan tanaga militer. Oleh karenanya di bentuklah organisasi-organisasi yang
bersifat militer maupun semi militer. Organisasi-organisasi itu antara lain :

a.Seinendan (Barisan Pemuda )


seinendan merupakan organisasi semi mililter yang didirikan 29 April 1943 dengan
anggota yang berada dalam rentang usia 14-22 tahun. Dalam organisasi ini para pemuda di
latih untuk melakukan penyerangan dan pertahanan diri. Maksud terselubung dari pendirian

4
organisasi ini tidak lain adalah untuk mempersiapkan pasukan cadangan dalam perang Asia
Pasifik.

b.Keibondan (barisan pembantu polisi)


Keibondan merupakan organisasi semi militer yang didirikan bersamaan dengan
didirikannya seinendan, anggotanya berusia 23-25 tahun.Keibondan di bentuk dengan
tujuan untuk membantu tugas polisi seperti menjaga lalu-lintas,sebagai mata-mata desa dan
lain sebagainya.Hampir di seluruh pelosok tanah air Keibondan di bentuk meskipun dalam
nama yang berbeda,seperti bogondan di Sumatra dan Borneo Konen Hokukudan di
Kalimantan.

c.Fujinkai (barisan wanita )


Masih dalam organisasi yang sama dengan dua organisasi sebelumnya,Fujinkai di bentuk
Agustuas 1943.Para anggotanya adalah wanita umur 15 tahun ke atas.Tugas Fujinkai adalh
mengumpulkan dana yang bersifat wajib baik dalam bentuk perhiasan,hewan ternak dan
makanan untuk keperluan perang.

d.Heiho(pembantu prajurit Jepang )


Heihi merupakn organisasi militer resmi yang didirikan April 1945 dengana anggota
berusia15-25 tahun.Heiho merupakan bagian dari tentara Jepang yang menjadi tenaga kasar
dengan tugas memelihara senjata,memindahkan senjata dan peluru dari gudang ke
truk.Total jumlah Heiho sampai masa berakhirnnya penduduk Jepang adalah sekitar 42.000
orang.

e.Syuisyintai (barisan pelopor)


Syusyintai merupakn organisasi di bawah pimpinan Ir.Soekarno di bantu Oto
Iskandardinata,R.P Suroso,dan Dr Buntaran Martoatmojo yang didirikan 25 september
1944. Di sini pemuda di persiapkan untuk gerakan perlawanan rakyat dan latihan-latihan
lebih kemiliteran.

f.Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat jawa)


Jawa hokokai merupakan organisasi pemerintahan yang di awasi langsung oleh pejabat
jepang.Organisasi ini didirikan secara resmi pada tanggal 1 Maret 1944, dengan anggotanya
adalah para pemuda berusia minimal 14 tahun.Tujuan dari organisasi ini adalah untuk
menggerakkan rakyat dalam rangka pengumpulan pajak,upeti dan hasil tani.

g.Peta (Pembelaan Tanah Air)


Pendirian Peta merupakan asal usul dari Letnan Jendral Gatot Mangkupraja kepada Letnan
Jendral Kumakici Harada pada 3 Oktober 1944. Berbeda dengan organisasi lain , Peta
didirikan untuk orang Indonesia agar mendapat pendidikan militer Jepang.Peta ini nantinya
bertugas untuk membela dan mempertahakan tanah air.

Dalam Sosial Budaya


Pada masa kependudukan Jepang seluruh media masa baik radio,majalah maupun
surat kabar mendapat pengawasan ketan oleh bidang sensor . Meskipun demikian, media
masa memberi sumbangsih yang besar terhadap perkembangan dan penyebaran bahasa
Indonesia sejak di larangnya bahasa Belanda di seluruh media masa.Perkembangan pesat
terjadi dalam penggunaan bahasa Indonesia bahkan pada akhirnya 1928, Jepang tidak mau
mangijinkan pengangkatan bahasa Indonesia kedalam isi teks sumpah pemuda.

5
D.Dampak Positf Jepang di Indonesia
Tidak banyak yang mengetahui tentang dampak positifnya Jepang menduduki
Indonesia. Ada pun dampak positif yang dapat dihadirkan antara lain :
1.Di perbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan
menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa nasional.
2. Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk
kepentingan bersama.
3. Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT)
4. Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan
bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.
5. Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini
muncullah ide Pancasila.
6. Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi
kepentingan Jepang pada awalnya, namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk
berperang.
7. Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipon sentris dan diperkenalkannya kegiatan
upacara dalam sekolah.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

Jepang menduduki Indonesia selama 3 tahun.walupun awalnya manis akhirnya


pahit.Namun tidak semua nya pahit ada juga ke untungan dengan kedatangan Jepang.Seperti
berakhirnya masa penjajahan Belanda, di perbolehkannya bahasa Indonesia dan lain
sebagainya.

B.Saran

Berdasarkan pembahasan di atas di sarankan bagi pembaca agar :


1.lebih sering belajar sejarah Indonesia agar tidak hilang di telan waktu
2.Menjaga budaya bangsa
3.Lebih giat belajar untuk membangun Indonesia yang jauh lebih baik kedepannya

6
DAFTAR PUSTAKA

http://www.bimbie.com/pengaruh-jepang.htm
http://halra.com/pengaruh-kebijakan-pemerintah-pendudukan-jepang-di-indonesia.html
http://sadily.blogspot.com/2009/04/dampak-positif-dan-negatif-pendudukan.html

Anda mungkin juga menyukai