2
E. Riwayat penyakit keluarga
Ayah dan adik laki-laki pasien memiliki riwayat hipertensi. Dikeluarga pasien
tidak ada yang memiliki riwayat penyakit kanker, diabetes, dan jantung.
F. Riwayat Perilaku kebiasaan pasien
Pasien menyukai makanan asin, terutama ikan asin. Pasien memiliki kebiasaan
terlambat makan dan suka mengonsumsi kopi. Pasien jarang berolahraga bahkan
hampir tidak pernah sama sekali. Pasien tidak merokok dan tidak minum minuman
beralkohol. Aktivitas sehari-hari pasien adalah berberes rumah seperti ibu rumah
tangga lain.
G. Riwayat sosial ekonomi
Pasien merupakan anak ke-3 dari 6 bersaudara. Pasien tinggal bersama suami
dan seorang cucu perempuan dari anak tertua pasien. Pasien memiliki 3 orang anak, 1
laki-laki dan 2 perempuan, ketiga anak pasien sudah menikah dan sudah memiliki
anak. Cucu-cucu pasien sering dititipkan dirumah pasien.
Pasien tinggal di rumah milik pribadi di JL. Swadaya raya gang. Setia rt 09/01,
Kelurahan Duren sawit. Saat ini kebutuhan sehari-hari pasien dipenuhi dari uang hasil
bekerja suami pasien . Suami pasien bekerja dirumah membantu mengobati orang
sakit dan dibayar sukarela, sehingga penghasilan nya tidak menentu. Sedangkan
pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Terkadang pasien mendapat uang bantuan
dari anak-anak pasien, tetapi jumlah nya tidak pasti, karena pasien mengatakan anak-
anak nya juga bukan orang berada. Tempat tinggal pasien memiliki luas sekitar 32m2
(4m x 8 m), dengan ruang tamu , 2 kamar tidur, 1 kamar gudang, 1 dapur, dan 1
kamar mandi. Rumah pasien tidak memiliki pencahayaan yang cukup, karena terletak
dibelakang rumah lain. Selain itu pasien hanya memiliki 1 pintu utama dan 1 jendela
kecil pada dapur . Kamar-kamar yang ada dirumah pasien tidak memiliki jendela
sehingga sumber pencahayaan berasal dari lampu dan ventilasi hanya dari pintu
kamar. Langit-langit rumah sebagian dari triplek, pada bagian dapur terbuat dari seng.
Lantai rumah terbuat dari keramik. Kamar mandi pasien digunakan sekaligus untuk
mencuci pakaian,menggunakan wc jongkok yang memiliki jarak dengan septitank
kurang lebih 10 meter. Sumber air berasal dari air pam yang digunakan untuk masak,
mandi, dan mencuci, untuk air minum pasien menggunakan air galon isi ulang.
Pembayaran listrik menggunakan token, kurang lebih sebulan menghabiskan Rp.
100.000-, Hubungan sosial pasien dengan suami,anak,menantu dan cucunya cukup
baik, walaupun pasien sering adu pendapat dengan suami nya . Hubungan pasien
3
dengan tetangganya cukup baik, tetapi pasien jarang mengikuti kegiatan sosial di
lingkungannya.
H. Genogram
Laki-laki
Perempuan
4
J. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum dan Tanda-tanda vital termasuk status gizi
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Tinggi Badan : 156 cm
Berat badan : 52 kg
IMT : BB/(TB2) = 52 / (1,56x1,56) = 21,37
Kriteria :
Kurang : < 18,5
Normal : 18,5-22,9
Lebih : >23
Pra obes : 23 – 24,9
Obese Kelas I : 25-29,9
Obese Kelas II : > 30
Status gizi : Overweight
Mikro : Tidak ada tanda klinis kekurangan gizi mikro
Tanda vital :
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Pernafasan : 21 x/menit
Suhu : 36,7 oC
2. Status Generalis
Kepala : Rambut berwarna hitam, tidak terdapat benjolan
Mata : Kongjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, reflex cahaya
langsung +/+, reflex cahaya tidak langsung +/+, ukuran pupil
3 mm/3 mm, isokor, lensa jernih
Telinga : Liang telinga kiri dan kanan lapang, tidak ada serumen, tidak
ada sekret
Hidung : Cavum nasi lapang/ lapang, konka Eutrofi, tidak hiperemis,
tidak ada sekret, tidak ada krusta
Tenggorokan : Uvula ditengah, arkus faring simetris, arkus faring tidak
5
hiperemis, tonsil tidak hiperemis, T0-T0
Gigi dan mulut : bibir tidak kebiruan, lidah di tengah, gusi tidak tampak
hiperemis
Leher : JVP 5 – 2 cm, trakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba
membesar
KGB :
o Suprasternal kanan kiri tidak teraba membesar, tidak
ada nyeri tekan
o Colli anterior kanan kiri tidak teraba membesar, tidak
ada nyeri tekan
o Colli posterior kanan kiri tidak teraba membesar, tidak
ada nyeri tekan
Dada
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris
Palpasi : Vokal fremitus teraba simetris, Iktus kordis teraba 2 jari di bawah
areola mamae sinistra
Perkusi : Paru kiri dan kanan sonor
Batas Paru hati: ICS 6 garis mid klavikula dextra
Batas Paru Lambung: ICS 7 garis axilaris anterior sinistra
Batas Jantung kanan: ICS 4 garis parasternal sinistra
Batas Jantung kiri: ICS 5 garis midclavicula sinistra
Kesan : Tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler kanan dan kiri, tidak terdapat Rhonki -/-, tidak
terdapat wheezing pada lapangan paru, pada pemeriksaan jantung, bunyi jantung
regular, tidak ditemukan bunyi gallop maupun bunyi murmur
Abdomen
Inspeksi : tidak buncit, pusar tidak menonjol, tidak ada pelebaran vena, tidak
ada gerakan hiperperistaltik, tidak ada jejas, tidak ada kelainan kulit
Auskultasi : Bising usus (+), normal 5x/menit
Perkusi : Timpani di seluruh lapang perut, nyeri ketok -
Palpasi : Hepar tidak teraba membesar, limpa tidak teraba membesar, nyeri
pada penekanan perut bagian epigastrium, perut teraba supel, pemeriksaan ginjal
dengan balotemen : tidak ada pembesaran ginjal
6
Pemeriksaan Urologi
Inspeksi : tidak ada benjolan pada suprapubik, tidak ada kemerahan pada kulit
Palpasi : tidak ada nyeri pada penekanan suprapubik
Perkusi : nyeri ketuk suprapubik tidak ada, nyeri ketok costovertebra tidak ada
di kiri maupun kanan
Ekstremitas :
Atas : Akral hangat, capilarry refill time < 2 detik, edema (-).
Bawah : Akral hangat, capilarry refill time < 2 detik, edema (-)
Tulang belakang : Tidak ada kelainan
Pemeriksaan Neurologi : Tidak ada kelainan
Pemeriksaan refleks :
- Refleks fisiologis: ++/++
- Refleks patologis : -/-
- Rangsang Meningen : -/-
- Kekuatan motorik : 55555 55555
55555 55555
Anus dan rektum : Tidak dilakukan pemeriksaan (karena tidak ada indikasi)
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan (karena tidak ada indikasi)
7
PERUMUSAN MASALAH KESEHATAN PASIEN
DIAGNOSTIK HOLISTIK
A. ASPEK PERSONAL
Keluhan utama : Sakit kepala
Kekhawatiran : Pasien khawatir sakit kepala yang dirasakan akan semakin
berat.
Harapan : Pasien berharap agar keluhannya hilang dan dapat beraktivitas
kembali.
B. ASPEK KLINIS
Diagnosa kerja : Hipertensi gr I + gastritis kronis
Status gizi : Normal
Terapi : Amlodipine 5 mg 1x1, ranitidine 2x1, omeprazole 2x1.
E. DERAJAT FUNGSIONAL
Derajat satu : pasien tidak memiliki keterbatasan beraktifitas dan masih
dapat melakukan pekerjaan sendiri.
8
RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN
Sasaran yang
No Kegiatan Rencana intervensi Sasaran Waktu
diharapkan
1 Aspek Personal Evaluasi : Pasien 45 menit - Keluhan dan
-Keluhan, kekhawatiran dan kekhawatiran
dan harapan pasien. Keluarga keluarga pasien
Pasien dapat berkurang.
Edukasi :
Memberikan informasi - Pasien dan keluarga
mengenai penyakit yang dapat mengerti
dialami pasien, penyebab, tentang penyakit,
gejala klinis, pengobatan, pencegahan dan
prognosis, serta pengobatan atas
pencegahannya. penyakit yang
dialami pasien.
Menyakinkan pasien
bahwa penyakitnya
diberikan pengobatan dan
memberi edukasi untuk
meminum obat secara
rutin
2 Aspek Klinis Evaluasi : Pasien 1 hari - Pasien dapat sadar
Hipertensi - Pemeriksaan tanda vital betul mengenai
Grade I dan fisik umum. penyakit serta
Gatritis kronis faktor resikonya
Terapi dan mau berusaha
Medikamentosa : untuk minum obat
Amlodipine 5 secara teratur dan
mg 1x 1; benar benar
Ranitidine menjalankan
2x1; terapinya dengan
omeprazole baik dan sukses
2x1 - Tekanan darah <
9
Edukasi: 130/80 mmHg
Menginformasikan
cara minum obat,
dan mengedukasi
untuk minum obat
dengan rutin,
menjaga pola
makan, dan
olahraga. serta
memberitahu
pasien untuk tetap
rutin kontrol ke
puskesmas.
3 Aspek Risiko Edukasi :
Internal - Memberitahukan Pasien 1 hari - Pasien memiliki
- Usia pasien kepada pasien untuk dan kesadaran untuk
di atas 50 menjaga gaya hidup keluarga memperbaiki gaya
tahun dan pasien, mengatur pola pasien. hidup dan pola
mulai makan serta olahraga makan pasien.
memasuki pasien. - Pasien memiliki
usia lanjut - Memberitahukan kesadaran untuk
risiko risiko penyakit tidak mengabaikan
yang muncul pada keluhannya,
usia lanjut. kesadaran untuk
- Memberitahukan periksa ke dokter
kepada pasien untuk dan mengambil
lebih sigap terhadap obat anti
keluhan. Kemudian hipertensinya
mengambil obat anti- sesegera mungkin
hipertensinya 2-3 hari kalau obatnya
sebelum obat anti- sudah habis.
hipertensi yang - Pasien dapat
dimiliki habis. mengurangi makan
10
- Memiliki - Memberitahukan makanan yang asin,
keluarga kepada pasien bahwa berlemak, serta
dengan orang dengan genetic menjadi rutin
riwayat hipertensi akan lebih berolahraga.
hipertensi rentan terkena
hipertensi
- Memberitahukan
- Pasien
kepada pasien untuk
menyukai
memotivasi pasien
makan
untuk mau hidup lebih
makanan
sehat,, makan
yang asin
makanan yang lebih
dan kopi
bergizi serta
mengurangi yang asin
dan berlemak,
berolahraga ringan
seperti jalan pagi
minimal 30 menit dll,
mengurangi konsumsi
kopi karena kopi tidak
baik untuk orang
dengan riwayat
penyakit lambung.
11
Home visit Sabtu, 22 Oktober 2016
Keluhan utama pasien : sakit kepala
Keluhan tambahan : -
RPD : Pasien memiliki riwayat gastritis kronis dan sering sakit kepala seperti ini
sebelumnya.
RPK : Ayah dan kakak laki-laki pasien memiliki riwayat hipertensi
RKP : pasien masih sulit makan teratur, sudah mulai mengurangi makan asin dan
kopi, tetapi belum memulai untuk berolahraga.
Pemeriksaan fisik :
TD : 140/90 mmHg N: 80x/menit RR : 22X/menit S: 36’C
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : Komposmentis
Kepala : Dalam batas normal
Mata : Dalam batas normal
THT : Dalam batas normal
Gigi dan mulut: Dalam batas normal
Leher : Dalam batas normal
KGB : Tidak terdapat pembesaran
Thorax : Dalam batas normal
Abdomen : Nyeri tekan epigastrium +
Ekstremitas : Dalam batas normal
Sosial :
o Hubungan dengan keluarga : pasien sering adu pendapat dengan suaminya, dan
sering bertengkar kecil dengan cucunya. Tetapi hubungan mereka masih terjalin
baik dan harmonis.
o Pasien sering berbincang dnegan tetangganya, tetapi pasie jarang mengikuti
kegiatan di lingkungannya.
o Pasien sering dititipi cucu-cucunya yang masih kecil oleh anak-anaknya .
Ekonomi
o Pasien merupakan ibu rumah tangga, penghasilan sehari-hari didapat dari suami
pasie yang bekerja dirumah yang mengobati orang dengan cara tradisional,
penghasilan yang didapat tidak menentu bergantung pada sukarela yang diberikan .
o Pasien kadang-kadang mendapat bantuan uang dari anak-anaknya, tetapi tidak
seberapa karena anak-anak pasien juga bukan tergolong orang yang mampu.
12
o Pasien tinggal dirumah pribadi, memiliki kendaraan 1 buah sepeda motor, dan alat
elektronik seperti TV, kipas angin, dan 1 buah telepon rumah.
Edukasi
o Mengingatkan pasien agar minum obat teratur, jangan minum obat hanyak jika ada
keluhan, dan menyuruh pasien rutin kontrol ke puskesmas.
o Memberitahu pasien pentingnya merubah pola hidup, mulai dari makan yang
teratur, kurangi makan-makanan asin, goreng-gorengan. Kurangi konsumsi kopi.
Mulai berolahraga teratur setiap pagi seperti jalan santai 30-45 menit. Istirahat
yang cukup
o Menjaga keharmonisan antar keluarga dan tetangga karena penyakit pasien bisa
dipicu oleh faktor stress karena banyak pikiran.
TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI
Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnostik holistik dan rencana selanjutnya
Pertemuan ke-1 Saat kedatangan yang pertama dilakukan beberapa hal yaitu
14 Maret 2015 1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan menjalin hubungan
yang baik dengan pasien.
2. Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan dan
mempersiapkan alat yang akan dipergunakan.
3. Memastikan pasien telah mengerti tujuan prosedur pemeriksaan.
4. Meminta persetujuan pemeriksaan kepada pihak pasien.
5. Melakukan anamnesis mulai dari identitas sampai riwayat psikososial
ekonomi dan melakukan pemeriksaan fisik.
6. Membuat diagnostik holistik pada pasien.
7. Menyusun penatalaksanaan masalah yang dialami pasien dan
keluarga.
Intervensi yang diberikan:
1. Memberi tentang penyakit, faktor resiko dan cara pencegahan
2. Memberikan semangat, dan menenangkan pikiran pasien
3. Memberitahukan bahwa obat yang diberikan diminum secara rutin
4. Mengedukasi gaya hidup pasien.
13
Pertemuan ke-2 Intervensi yang diberikan:
19 Maret 2015 1. Melakukan anamnesis untuk mengevaluasi penyakit pasien
2. Memeriksa kembali keadaan fisik pasien untuk mengevaluasi
penyakit pasien
3. Mengevaluasi intervensi yang diberikan sebelumnya.
4. Mengingatkan untuk melanjutkan terapi yang sudah diberikan.
5. Memantau terus pasien agar obat diminum rutin dan sampai habis
6. Memeriksa keadaan rumah pasien
BBI: 90%(TB-100)
-wanita <150 cm: (TB-100)
-laki-laki <160 cm: (TB-100)
14
LAMPIRAN
Aktivitas
Metode : observasi dan wawancara
Instrument : check list dan kuisioner
Tidak
4. Apakah keluarga bapak/ibu makan secara teratur 3 kali dalam sehari?
Ya
Tidak
Lain-lain:…
5. Apakah setiap kali makan, kebutuhan karbohidrat (nasi,kentang,umbi2an), lauk
(daging,tahu,tempe), sayur dan buah terpenuhi?
Ya
Tidak
Lain-lain
Lain-lain:…
6. Apakah bapak/ibu selalu mencuci baju sendiri?
Ya
15
Tidak
Lain-lain:…
7. Apakah sehabis mandi selalu berganti pakaian?
Ya
Tidak
Lain-lain:…
8. Berapa luas bangunan rumah bapak/ibu? ….
± 32 m2
11. Ventilasi …
Ada
Tidak
Terbuka
Tertutup
12. Pencahayaan …
Baik
Cukup
Kurang
13. Kamar mandi
Ada
Tidak, keterangan: …
Lantai
Ubin
16
Keramik
Lain-lain: …
Kran
Ada
Tidak, keterangan: …
Bak mandi
Ya
Air
Sumur
PAM
Ventilasi
Ada
Tidak
Terbuka
Tertutup
WC
Jongkok
Duduk
Lain-lain: ...
Jarak septic tank dari sumber air
<10 m
>10m
Dapur …
Ada
Tidak, keterangan: …
Kompor
Gas
17
Minyaktanah
Lain-lain: …
Pencahayaan
Baik
Cukup
Kurang
Ventilasi
Ada
Tidak
Terbuka
Tertutup
14. Pengelolaan sampah …
Dibuang setiap hari
Dibuang>1 hari
15. Pengelolaan sampah …
Tong sampah pribadi
Tong sampah umum
Lain-lain: …
16. Kamar tidur, jumlah.. 2
Kondisi kamar …Di dalam kamar terdapat 1 tempat tidur dan lemari pakaian
Kasur
Kapuk
Busa
Lain-lain: spring bed…
Pencahayaan
Baik
Cukup
Kurang
Ventilasi
Ada
Tidak
18
Terbuka
Tertutup
Tidak, keterang: …
Ibu
< 1 juta …..
>1 juta …..
Tidakbekerja
Lain-lain: …
< 1 juta …..
>1 juta …..
Tidak bekerja
19
Kebutuhan
Metode: wawancara
Instrumen: kuisioner
Tidak
20
7. Apakah anak – anak bapak/ibu bersekolah?
Ya…..
Tidak…..
Ya
Tidak
kadang – kadang
21
22