Anda di halaman 1dari 4

Forum Diskusi M1 KB2

Nama : Muh. Hasbi Alwi


NPK : 1846880090017
Kelas : B IPA UNM

1. Jelaskan jenis-jenis teknologi pada reproduksi tumbuhan dan hewan !


2. Jelaskan konsep pewarisan sifat yang menyimpan/tidak sama dengan sifat induknya
(akibat peristiwa pautan/pindah silang/gagal berpisah/gen letal) dalam pemuliaan
keturunan !
3. Bagaimana cara sistem pedigree dalam pemuliaan keturunan ?
JAWABAN
1. Jenis-jenis teknologi pada reproduksi tumbuhan dan hewan adalah sebagai berikut :
a. Kultur Jaringan adalah salah satu metode untuk memperbanyak tumbuhan dengan
cara mengambil bagian dari suatu tumbuhan seperti sel, jaringan atau organ kemudian
bagian yang sudah diambil tersebut disimpan pada medium yang mengandung nutrisi
dan zat pengatur hormon, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak
diri dan berkembang menjadi tanaman utuh yang memiliki akar, batang dan daun.
Dasar dari kultur jaringan adalah teori sel yang menyatakan sifat totipotensi sel,
yaitu bahwa setiap sel tanaman yang hidup dilengkapi dengan informasi genetik dan
perangkat fisiologis yang lengkap untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman
utuh, jika kondisinya sesuai.
Semua jenis tumbuhan dapat dibiakkan menggunakan metode ini, namun
masing-masing membutuhkan perlakuan khusus agar dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Metode memiliki beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan
metode tradisional, yaitu tanaman hasil kultur bebas dari penyakit, waktu
pertumbuhan dan perbanyakan tumbuhan relatif lebih singkat, dapat menghasilkan
keturunan dalam jumlah yang sangat banyak, tidak membutuhkan lahan yang luas, dan
tidak tergantung musim. Untuk menghasilkan tanaman hasil kultur yang baik dan
bebas dari penyakit, bagian tumbuhan yang akan dipilih untuk dikultur biasanya di
ambil dari bagian meristem tanaman, baik meristem pucuk atau meristem ketiak.
Pemilihan jaringan ini dilakukan karena jaringan meristem memiliki daya
regenerasi (kemampuan tumbuh) yang sangat tinggi dan sangat kecil kemung kinan
terinfeksi penyakit. Pelaksanaan metode kultur jaringan ini secara umum meliputi
persiapan medium tanam yaitu berupa medium agar ditambah nutrisi tertentu,
persiapan eksplan atau bahan tanaman, penanaman bahan tanam pada medium,
penumbuhan bahan tanam, serta aklimatisasi atau proses adaptasi dengan lingkungan
alami.
b. Inseminasi Buatan (Kawin Suntik) adalah proses memasukan sperma hewan jantan
pada hewan betina dengan menggunakan alat tertentu dengan tujuan untuk dapat
mengatasi kesulitan bertemunya hewan jantan dengan betina karena faktor geografis
ataupun karena masa kawin yang tidak bersamaan.
Keuntungan dari metode Inseminasi Buatan adalah sebagai berikut :
- Untuk memperbaiki kualitas keturunan.
- Mengefisiensikan penggunaan bibit dari sapi jantan unggul secara lebih luas dalam
jangka waktu yang lama.
- Mencegah penularan atau penyebaran penyakit kelamin karena tidak melibatkan
interaksi fisik dari hewan betina maupun jantan.
- Memudahkan pengaturan proses perkawinan.
- Meningkatkan tingkat reproduksi hewan.
c. Bayi Tabung (Fertilisasi in Vitro) merupakan proses mempertemukan sperma dengan
sel telur diluar tubuh induknya yang berjuan untuk mengatasi masalah sperma yang
tidak dapat bertemu dengan sel telur.
Teknik ini dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin memiliki anak namun
terhambat oleh masalah kesuburan ataupun masalah genetik. Proses ini melibatkan sel
telur dewasa yang diambil dari ovarium wanita dan akan tinggal di laboratorium khusus
untuk dibuahi oleh sperma. Jika proses fertilisasi berhasil, maka sel telur akan
dipindahkan ke dalam rahim seorang wanita dengan harapan akan terjadi kehamilan.
Teknik ini memungkinkan adanya penanaman lebih dari satu sel telur yang telah
dibuahi ke dalam rahim wanita sehingga bisa menghasilkan lebih dari satu anak.
Sperma dan telur berasal dari pasangan yang ingin melakukan program bayi
tabung. Di beberapa negara sel telur dan sperma disediakan oleh lembaga tertentu dan
orang yang memiliki uang dapat memilih calon ibu atau ayah dari bayi yang ingin
dilahirkan. Empat langkah dasar dari program bayi tabung adalah sebagai berikut.
- Menggunakan obat untuk membuat folikel menjadi banyak di dalam ovarium. Jika
folikel yang berkembang dalam ovarium lebih banyak, maka sel telur yang
dihasilkan juga lebih banyak.
- Memantau perkembangan folikel dengan ultrasonografi untuk mengetahui
perkembangan telur dalam ovarium dan lapisan uterus. Setelah folikel dan lapisan
uterus matang, baru hormon HCG (Human Chorionik Gonadotropin) diberikan
sebagai pemicu.
- Setelah 36 jam dari pemberian pemicu, kondisi telur dipantau kembali dengan
ultrasonografi.
- Spesimen sperma disiapkan dan dicuci terlebih dahulu. Setelah dicuci kemudian
sperma ditempatkan dengan sel telur dan disimpan dalam inkubator selama 18
jam. Setelah 18 jam akan dilihat normal atau tidaknya fertilisasi di bawah
mikroskop. Jika normal akan disimpan pada inkubator sampai embrio menjadi
multiseluler.
- Tahap berikutnya adalah memindahkan embrio ke dalam uterus. Jumlah embrio
yang dipindahkan dapat lebih dari satu. Meskipun memungkinkan lebih dari satu
embrio yang ditempatkan di rahim, tetapi tergantung kondisi rahimnya.
d. Kloning adalah metode reproduksi aseksual yang mengganti sel telur dengan sel
somatis dan diberi kejutan listrik hingga sel tersebut berkembang biak. Kemudian
setelah berhasil berubah menjadi embrio, maka embrio tersebut ditanamkan pada
rahim hewan betina. Dan anak yang dihasilkan tersebut akan sangat mirip dengan
induk yang diambil inti somatisnya.
Teknologi kloning melibatkan dua pihak, yaitu donor sel somatis (sel tubuh) dan
donor ovum (sel gamet). Meskipun pada proses ini kehadiran induk betina adalah hal
yang mutlak dan tidak mungkin dihindari, tetapi pada proses tersebut tidak ada
fertilisasi dan rekombinasi (perpaduan) gen dari induk jantan dan induk betina. Ini
mengakibatkan anak yang dihasilkan memiliki sifat yang sama persis dengan ‘induk’
donor sel somatis.
e. Hibridisasi (Persilangan) merupakan proses mengawinkan dua individu yang berbeda
sifatnya untuk mendapatkan individu baru yang mempunyai sifat yang berbeda dengan
induknya. Ada beberapa macam hibridisasi yaitu intravarietal, intervarietal,
interspesifik, intergenerik, dan introgresif.

2. Penjelasan tentang konsep pewarisan sifat yang menyimpan/tidak sama dengan sifat
induknya (akibat peristiwa pautan/pindah silang/gagal berpisah/gen letal) dalam
pemuliaan keturunan adalah sebagai berikut :
a. Peristiwa Pautan (Linkage) adalah gen-gen yang terletak dalam kromosom yang sama
dan gagal berpisah sewaktu meiosis dan membentuk gamet. Pautan dari dua macam
gen atau lebih akan menghasilkan jumlah gamet yang lebih sedikit dibandingkan
dengan gen-gen yang tidak berpautan. Oleh karena itu, keturunan yang dihasilkan
akan memiliki perbandingan fenotip dan genotip yang lebih sedikit pula.
b. Peristiwa Pindah silang (Crossing Over) adalah peristiwa pertukaran materi genetik
antara kromosom dan pasangan homolognya sehingga gen-gen dapat berpindah dari
satu kromosom ke kromosom homolognya. Misalnya, pada profase I (proses
pembelahan meiosis pada sel kelamin), kromosom homolog muncul pertama kali
sebagai pasangan. Kromosom-kromosom homolog ini saling bersilangan pada
kiasmata. Pada kiasmata inilah terjadi pindah silang materi genetik dari kromosom
satu dengan kromosom lainnya.
Peristiwa pindah silang akan menghasilkan keturunan dengan sifat yang baru.
Hal ini disebabkan karena adanya rekombinasi gen, yaitu penggabungan dari sebagian
gen induk jantan dengan sebagian gen induk betina pada saat proses fertilisasi
(pembuahan), sehingga menghasilkan susunan pasangan gen yang berbeda dari gen-
gen induknya.
c. Peristiwa Gagal berpisah (Nondisjunction) adalah peristiwa dimana kromosom tidak
memisah (kromosom yang telah mengganda akan ditarik menuju kutub yang
berlawanan) pada waktu meiosis. Kromosom tersebut ditarik oleh benang spindel
yang menempel pada bagian sentromer. Namun kadang kala ada kejadian dimana
benang spindel tidak mampu menarik kromosom sehingga kromosom yang telah
mengganda tertarik semua ke salah satu kutub. hal ini menyebabkan terjadinya
penambahan atau pengurangan kromosom pada gamet yang terbentuk (aneuploidi)
sehingga setelah meiosis selesai, ada sel anak yang kelebihan kromosom dan ada sel
anak yang tidak kebagian kromosom.
d. Gen Letal adalah gen yang dapat mengakibatkan kematian pada individu homozigot.
Kematian ini dapat terjadi pada masa embrio atau beberapa saat setelah kelahiran.
Namun adapula yang bersifat subletal, yaitu menyebabkan kematian pada waktu
individu yang bersangkutan menjelang dewasa
Terdapat dua macam gen letal yaitu gen letal dominan dan gen letal resesif. Pada
gen letal dominan, individu akan mati apabila mempunyai gen homozigot dominan
dan menimbulkan efek subletal atau kelainan fenotipe Sedangkan pada gen letal
resesif, individu akan mati jika memiliki gen homozigot resesif dan cenderung
menghasilkan fenotipe normal pada individu heterozigot.
3. Cara Sistem Pedigree dalam pemuliaan keturunan adalah sebagai berikut :
Sistem Pedigree (Seleksi silsilah) termasuk dalam seleksi untuk hasil hibridisasi. Seleksi ini
merupakan seleksi dari makhluk hidup dengan kombinasi karakter yang dikehendaki pada
generasi F2, turunan selanjutnya diseleksi lagi pada generasi-generasi berikutnya sampai
mencapai kemurnian genetik.
Metode ini disebut pedigree karena pencatatan dilakukan setiap anggota populasi
bersegregasi dari hasil persilangan. Silsilah (pedigree) diperlukan untuk menyatakan bahwa
dua galur tersebut serupa dengan cara mengaitkan terhadap individu tanaman generasi
sebelumnya. Single seed descend (SSD) adalah sistem seleksi pedigree pada tanaman yang
dilakukan dengan memanen satu biji setiap tanaman mulai dari F2‒F5, kemudian setiap
biji tersebut dicampur untuk ditanam pada generasi selanjutnya. Diallel selective mating
system adalah adalah seleksi dengan menggunakan berbagai variasi metode seleksi dalam
usaha mengkombinasikan berbagai karakter yang diinginkan. Sedangkan, Sistem seleksi
pedigree pada ternak, dilakukan dengan melihat dan mencatat penampilan produktivitas
keturunan ternak yang telah lalu. Seleksi pedigree memerlukan waktu yang lama,
peralatan yang komplit dan urutan prosedur pemuliabiakan yang terprogram teratur dan
terarah.

Anda mungkin juga menyukai