Abstract
The theme of the article is financial management. This article discusses how the changes should be made to
the Turnaround analysis approach that can improve the performance of a company. The article is the result
of the study of literature. Change is an important portion of a management, where every leader is measured
ability to predict changes and to make changes as the potential of the company's performance. A leader faces
changes by having a vision and strategy that is based on assumptions about the future situation which is
expected to occur. Along with the development of science and technology requires a company to change the
level of productivity and company performance. This has encouraged management to be able to make changes
in various ways or methods. One of them with an analysis of the Turnaround is to do a fundamental change,
through changes in leadership, management, operational processes, and changes in the market approach. All
these aim to increase the market value and increase the efficiency of the company in the long term. Change
does not have to happen, but changes must be able to run well. Management changes are required in order
to assist the process of change to become more focused and able to put these changes into the organization or
the company's business world.
interelasi dan interdepedensi nyata, meskipun perubahan tidak bisa dihindarkan. Harus
korelasinya mungkin tidak segera dapat dilihat dihadapi. Karena hakikatnya memang
(Siswanto, 2004). Perubahan lingkungan seperti itu maka diperlukan satu manajemen
dan teknologi yang begitu cepat memaksa perubahan agar proses dan dampak dari
organisasi untuk menyesuaikan dirinya. Sudah perubahan tersebut mengarah pada titik
banyak contoh organisasi atau perusahaan- positif. Berbagai perubahan didunia paling
perusahaan yang gagal dalam menyesuaikan tidak dapat dikatagorikan menjadi dua jenis:
dengan perubahan akhirnya tertinggal oleh pertama, perubahan yang bersifat fluktuatif
pesaing-pesaingnya dan akhirnya mati. Namun dan tidak menentu (volatile) dan perubahan
sebaliknya perusahaan-perusahaan besar yang mengejutkan atau tidak dapat diprediksi
mau terus bergerak secara inovatif akan selalu (chaotic). Agar perusahaan atau organisasi
mampu bertahan menyongsong perubahan. dapat menghadapi perubahan ini, salah satu
Manajemen perubahan merupakan jalan yang perlu dilakukan adalah bagaimana
proses yang terus menerus untuk melayani perubahan-perubahan tersebut dibaca
kebutuhan akan perubahan. Perubahan kecendrungannya (trend) untuk kemudian
selalu memunculkan kekhawatiran serta diminimumkan resikonya dan mengubah
harapan. Penguasaan strategi untuk mengelola resiko tersebut menjadi sebuah peluang
perubahan merupakan hal yang penting. dalam melakukan perubahan. Perubahan
Demikian juga bagaimana proses perubahan juga membutuhkan metode-metode dengan
itu terjadi, kapan seharusnya dilakukan analisis yang sesuai dengan perubahan yang
perubahan. Oleh karena perubahan memang dilakukan (Helmalia, 2011).
selalu terjadi dan pasti akan selalu terjadi,
PEMBAHASAN
pimpinan organisasi baik organisasi pemerintah
maupun non-pemerintah disamping harus Perubahan tidak dapat dielakkan dalam
memiliki kepekaan terhadap perubahan- kehidupan manusia. Perubahan mulai disadari
perubahan yang terjadi diluar organisasi yang menjadi bagian yang penting dari suatu
dipimpinnya dan mampu memperhitungkan organisasi diawali sekitar 40 tahun yang
dan mengakomodasikan dampak dari lalu. Dimulai oleh dunia usaha yang lebih
perubahan-perubahan yang terjadi itu, mutlak dulu menyadari pentingnya perubahan bagi
perlu pula untuk mempunyai keterampilan peningkatan kualitas produksi yang dihasilkan.
dan keberanian untuk melakukan perubahan Berbagai upaya dan pendekatan telah dilakukan
didalam organisasi demi peningkatan untuk memecahkan masalah yang timbul
kemampuan organisasional untuk mencapai akibat adanya perubahan. Perubahan adalah
tujuan yang telah ditetapkan. respon terencana atau tak terencana terhadap
tekanan-tekanan dan desakan-desakan yang
Dilain pihak Tidak banyak orang yang
ada. Manajemen perubahan adalah upaya
suka akan perubahan, namun walau begitu
yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat
Pengaruh Tekanan Ketaatan (Helmalia) 181
yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan perubahan dalam aspek infrastruktur sosial di
dalam organisasi. Perubahan mempunyai dalam organisasi dapat berhasil secara efektif
manfaat bagi kelangsungan hidup suatu dalam suatu organisasi.
organisasi, tanpa adanya perubahan maka dapat Sedangkan menur ut Berger dkk,
dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan mengatakan manajemen perubahan
bertahan lama. Perubahan dapat terjadi karena organisasi adalah suatu proses berkelanjutan
sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dalam mensinkronkan empat faktor kunci
dari luar organisasi tersebut (Azhar, 2003). manajemen starategi, operasi bisnis, budaya dan
Manajemen perubahan merupakan penghargaan dengan lingkungan organisasi,
suatu ilmu eklektik, gabungan dari beberapa dimana proses itu dilakukan secara responsif
komponen ilmu, seperti ilmu psikologi, dan efektif sehingga organisasi mampu
sosiologi, administrasi bisnis, ekonomi, bertahan di tengah persaingan yang keras
teknik industri, teknik sistim dan studi (Helmalia, 2011). Manajemen perubahan
prilaku organisasi dan manusia. Komponen- adalah proses terus-menerus memperbaharui
komponen ilmu tersebut diintegrasi oleh para organisasi berkenaan dengan arah, struktur,
ahli dengan menggunakan konsep-konsep dan kemampuan untuk melayani kebutuhan
dan prinsip-prinsip yang biasa dikenel dengan yang selalu berubah dari pasar, pelanggan dan
General System theory (GST). para pekerja itu sendiri. Kegiatan manajemen
Berdasarkan Davidson (2009) bahwa perubahan harus berlangsung pada tingkat
manajemen perubahan (Change Management) tinggi mengingat laju perubahan yang dihadapi
merupakan sebuah proses penyejajaran akan lebih besar dari masa sebelumnya.
(alignment) berkelanjutan sebuah organisasi Seperti yang telah dikemukakan oleh
dengan pasarnya dan melakukanya lebih Soerjogoeritno, menjelaskan perubahan
tanggap dan efektif dari pada para peasingnya. organisasional dapat dilakukan melalui
Dimana Manajemen Perubahan adalah upaya perspektif manajemen perubahan. Perspektif
yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat manajemen perubahantersebut didasarkan
yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan pada empat dimensi utama :
dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi 1) Berkaitan dengan konsep tentang proses
karena sebab-sebab yang berasal dari dalam perubahan
maupun dari luar organisasi tersebut (Sinarta, 2) Berkaitan dengan konteks dan ketidakpastian
2005). Menurut Hiatt dan Creasey (2002)
3) Berkaitan dengan konsep tentang isi dan
mengatakan manajemen perubahan organisasi
skala perubahan yang akan dilakukan, dan
adalah suatu proses, alat dan teknik mengelola
4) Berkaitan dengan metode dan strategi
upaya perubahan khususnya yang berkaitan
yang dipilih dalam mengelola perubahan
dengan aspek manusia agar dapat tercapai
(Soerjogoeritno, 2004).
outcome/ hasil yang ditetapkan, dan agar
182 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016
Dimensi pertama yang muncul dalam resistensi yang kuat dalam menolak perubahan.
perspektif manajemen perubahan adalah konsep Arah perubahan yang tidak sesuai dengan
tentang proses perubahan. Konsep mengenai tujuan-tujuan dan kepentigan anggota sangat
proses perubahan ini akan memunculkan memungkinkan akan memunculkan fenomena
pertanyaan mendasar mengenai “kapan status quo. Jika perubahan dipersepsi sebagai
perubahan organisasi akan terjadi?”. Pemahaman sesuatu yang membuat anggota organisasi
mengenai proses perubahan dapat menjadikan tidak nyaman dengan posisi dan kondisi
dasar dalam menciptakan kondisi sehingga yang baru, maka tidak mengherankan jika
memungkinkan terjadinya perubahan. antusiasme dan komitmen untuk melakukan
Dimensi kedua yaitu perubahan yang perubahan sangat kecil.
berkaitan dengan konteks dan ketidakpastian. Dimensi keempat, yaitu menyangkut
Dimensi ini terkait dengan alasan mengenai metode atau strategi yang dipilih dalam melakuka
mengapa harus berubah. Jika dikaitkan perubahan. Dimensi ini memunculkan
dengan fenomena lingkungan bisnis yang pertanyaan “tentang strategi apa yang akan
terus mengalami perubahan yang dinamis digunakan?”. pemilihan metode dan strategi yang
maka pertanyaan seperti “apakah kita harus tepat merupakan faktor penentu keberhasilan
berubah?”menjadi tidak relevan lagi untuk organisasi dalam melakukan perubahan.
dikemukakan. Pertanyaan yang lebih penting Perubahan bertujuan agar organisasi tidak
adalah “dari mana perubahan akan dimulai?”, menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam
“apakah perubahan akan menjadi hal yang menghadapi perkembangan jaman, kemajuan
lebih baik?”, “kapan seharusnya perubahan teknologi dan dibidang pelayanan masyarakat
dilakukan?’. Jawaban dari pertanyaan seperti adalah peningkatan kesadaran masyarakat akan
itu akan menjadi dasar intuk membangun pelayanan yang berkualitas. Perubahan terdiri
suatu konsep, suatu kegiatan bahkan landasan dari 3 tipe yang berbeda, dimana setiap tipe
dalam mengelola perubahan. Landasan memerlukan strategi manajemen perubahan
yang kuat akan menjadi urgen ketika kita yang berbeda pula. Tiga macam perubahan
memahami bahwa setiap perubahan akan tersebut adalah:
memunculkan ketidakpastian. a. Pe r u b a h a n Ru t i n , d i m a n a t e l a h
Dimensi ketiga, yaitu menyangkut konsep direncanakan dan dibangun melalui proses
tentang isi dan skala perubahan yang akan organisasi
dilakukan. Dimensi ini mensyaratkan bahwa b. Perubahan Peningkatan, yang mencakup
perubahan dipersepsi sebagai sesuatu yang keuntungan atau nilai yang telah dicapai
membumi dan dapat dijangkau oleh mind organisasi.
set dan pemikiran. Ketika arah perubahan
c. Perubahan Inovatif, yang mencakup
dipersepsikan sebagai sesuatu yang tinggi
cara bagaimana organisasi memberikan
atau utopis, maka yang tercipta adalah
pelayanannya (Siswanto, 2004).
Pengaruh Tekanan Ketaatan (Helmalia) 183
komunikasi dan kepentingan masing- mengenal perubahan apa yang akan dilakukan /
masing anggota. Proses kerja sama yang terjadi. Dalam tahap ini seseorang atau kelompok
berlangsung dalam organisasi juga kadang- dapat mengenal kebutuhan perubahan dan
kadang merupakan penyebab dilakukannya mengidentifikasi tipe perubahan.
perubahan. Problem yang timbul dapat
Tahap 2, adalah tahap perencanaan perubahan.
menyangkut masalah system kerjasamanya
Pada tahap ini harus dianalisis mengenai
dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau
diagnostik situasional tehnik, pemilihan strategi
peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama
umum, dan pemilihan. Dalam proses ini perlu
yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat
dipertimbangkan adanya factor pendukung
menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak
sehingga perubahan dapat terjadi dengan baik.
efisien. System birokrasi (kaku) menyebabkan
hubungan antar anggota menjadi impersonal Tahap 3, merupakan tahap implementasi
yang mengakibatkan rendahnya semangat perubahan dimana terjadi proses pencairan,
kerja dan pada gilirannya produktivitas perubahan dan pembekuan yang diharapkan.
menurun, demikian sebaliknya. Perubahan Apabila suatu perubahan sedang terjadi
yang harus dilakukan akan menyangkut kemungkinan timbul masalah. Untuk itu perlu
struktur organisasi yang digunakan. dilakukan monitoring perubahan.
Urutan proses perubahan yang mencakup sehingga aspek-aspek yang tidak mendukung
tahapan-tahapan tersebut ditunjukkan pada dapat dihilangkan (setidak-tidaknya dikurangi),
gambar dibawah ini: sementara itu aspek-aspek yang mendukung
dapat lebih ditingkatkan perannya dalam
mencapai keberhasilan perubahan yang
dilaksanakan.
Setelah mengenali berbagai keterbatasan
yang ada, tahapan berikutnya ialah memilih
strategi perubahan yang sesuai. Harold
Levitt dalam Wallace dan Szilagy (1982)
mengemukakan bahwa dalam rangka
melaksanakan perubahan organisasi ada empat
Gambar 1. Proses Pelaksanaan Perubahan yang macam strategi yang dapat dipilih, yaitu:
Direncanakan a. Perubahan struktur organisasi.
Tahap berikutnya ialah identifikasi b. Perubahan teknologi.
terhadap berbagai keterbatasan (constraints) c. Perubahan tugas.
yang dihadapi oganisasi dalam melakukan d. Perubahan manusianya.
perubahan. Berbagai keterbatasan itu mencakup
iklim kepemimpinan, struktur, organisasi, dan Perubahan struktur berkenaan dengan
karakteristik anggota. Iklim kepemimpinan pola hubungan kerja antar anggota. Sebagai
ialah suasana kerja yang ditimbulkan oleh contoh perubahan dari pola sentralisasi
gaya kepemimpinan seseorang. Apakah ke dalam desentralisasi atau sebaliknya,
suasana kerja cenderung menerima atau perubahan dari bentuk fungsional ke bentuk
menolak terjadinya perubahan banyak matrik, perubahan dari struktur yang memiliki
ditentukan oleh praktik kepemimpinan yang tingkat formalitas tinggi ke tingkat formalitas
diterapkan seseorang. Struktur yang fleksibel rendah, dan sebagainya. Perubahan teknologi
memberikan kemungkinan yang lebih besar terutama berkaitan dengan proses dan metode
bagi keberhasilan suatu program perubahan kerja yang digunakan, misalnya penggantian
dibandingkan dengan struktur yang kaku dan sistem manual dengan mesin, penggunaan
birokratis, kecuali jika strukturnya itu sendiri komputer, dan penggunaan ICT. Perubahan
yang hendak diubah. tugas berkaitan dengan perubahan jenis,
macam, maupun jumlah satuan tugas yang
Berbagai karakteristik individu (anggota)
dikerjakan anggota. Termasuk dalam katagori
yang ikut menentukan keberhasilan program
ini misalnya mutasi kerja, rotasi kerja, dan
perubahan organisasi antara lain: sikap,
penambahan serta pengurangan tugas-tugas
kepribadian, dan harapan. Karakteristik-
yang dibebankan kepada anggota. Perubahan
karakteristik tersebut harus ikut dipertimbangkan
Pengaruh Tekanan Ketaatan (Helmalia) 187
manusianya ialah perubahan organisasi yang 4. Perubahan dalam beban kerja yang dipikul
menyangkut faktor orang dalam kedudukannya oleh organisasi sebagai keseluruhan atau
sebagai warga sekolah. Termasuk dalam komponen-komponen tertentu dari organisasi.
katagori ini misalnya program-program
Perubahan prosedur kerja
latihan, penataran, bimbingan & konseling,
dan pemecahan masalah (Problem solving). Perubahan dalam bidang prosedur kerja
dapat saja terjadi dengan atau tanpa perubahan
Sasaran Perubahan dalam struktur organisasi. Perubahan dalam
Dalam menganalisa sasaran-sasaran prosedur kerja dapat terjadi secara menyeluruh
perubahan yang sifatnya organisasional, dan mencakup seluruh peroses administrasi,
hendaknya selalu diperhatikan kaitan antara ataupun terjadi secara inkeremental artinya
sasaran-sasaran yang ingin dicapai itu dengan hanya mencakup sebagian proses administrasi.
tujuan yang hendak dicapai, sepanjang tujuan Perubahan prosedur kerja meliputi:
yang telah ditentukan sebelumnya tidak turut 1. Perubahan prosedur kerja dalam kegiatan
diubah. Memang bukan hal yang mustahil investigatif dalam rangka analisa dan
terjadi bahwa tujuan organisasi pun dirasakan perumusan kebijaksanaan. Dalam rangka
memerlukan perubahan, baik dalam arti analisa san perumusan kebijaksanaan,
keseluruhan, maupun komponen tertentu dari organisasi-organisasi modern melakukan
tujuan tersebut. Berikut adalah sasaran-sasaran kegiatan investigatif atau dengan kata
perubahan tersebut: lain usaha pengumpulan informasi. Jika
misalnya suatu organisasi mengambil
Perubahan dalam struktur organisasi
keputusan untuk mengubah strategi dan
Komponen organisasi yang amat sering
caranya memperoleh informasi, keputusan
dijadikan sebagai salah satu sasaran perubahan
tersebut tentunya mempunyai implikasi
organisasional adalah stuktur organisasi.
dalam bentuk perubahan dalam prosedur
Perubahan dalam struktur organisasi meliputi :
kerja untuk memenuhi kebutuhan
1. Perumusan dalam rumusan atau segi-segi organisasi akan informasi tertentu.
tertentu pada tujuan yang telah ditetapkan.
2. Perubahan prosedur kerja dalam perumusan
2. Perubahan dalam mision yang hendak kebijaksanaan. Hal ini berkaitan dengan
diemban. Seperti misalnya mission suatu manajemen dan gaya kepemimpinan para
Angkatan Bersenjata yang dirumuskan pemimpin organisasi. Artinya, jika seorang
dengan gaya tertentu dalam suasana damai pemimipin menerapkan manajemen
yang perlu diubah apabila negara dalam terbuka dan sifatnya partisipatif, ia akan
keadaan perang. mengajak bawahannya untuk berperan
3. Perubahan dalam rumusan, sifat dan aktif dalam perumusan kebijaksanaan.
jenis tugas pokok, tugas dan kegiatan Cara dan pendekatan seperti ini mungkin
operasional.
188 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016
terasa berbelit-belit dan rumit, akan tetapi pokok naik. Sehingga orang-orang
dipandang dari segi perilaku administratif, terpaksa mempertimbangkan kembali
jalan inilah merupakan cara yang terbaik. niatnya untuk membeli mobil mewah
Atau sebaliknya ketika seorang pemimpin dan lebih banyak memikirkan untuk
menjalankan manajemen yang sifatnya memenuhi kebutuhan pokoknya yang
otoriter ia akan menutup partisipasi lebih mendesak. Hal ini mengakibatkan
bawahannya dalam proses perumusan organisasi niaga tersebut harus mengadakan
kebijaksanaan tersebut penyesuaian tertentu dalam menyusun
3. Perubahan prosedur kerja dalam proses rencana kerjanya baik dalam rencana
pengambilan keputusan. Sebagaimana halnya produksi, penggudangan, pemasaran dan
dengan proses perumusan kebijaksanaan, sebagainya.
proses pengambilan keputusan juga 5. Per ubahan prosedur kerja dalam
berkaitan dengan manajemen dan gaya pengorganisasian. Hal ini berkaitan
kepemimpinan para pemimpin organisasi. dengan perubahan yang bersifat struktural
Dalam proses pengambilan keputusan dalam organisasi.
perlu dirumuskan secara tegas dan jelas sifat 6. Perubahan perubahan prosedur kerja dalam
dan bentuk keterlibatan berbagai pihak, pergerakan bawahan. Hal ini berkaitan
termasuk segala perubahan yang dianggap dengan faktor motivasional yang bersifat
perlu untuk peningkatan efisiensi dan kebendaan dan non-kebendaan dari para
efektifitas kerja baik di tingkat individual anggota organisasi. Para anggota organisasi
maupun pada tingkat organisasional. akan menerima perubahan yang akan
4. Perubahan prosedur dalam perencanaan. terjadi apabila dalam diri mereka timbul
Hal ini berkaitan dengan kepekaan dan sikap keyakinan bahwa perubahan yang terjadi
tanggap terhadap perubahan-perubahan itu akan menguntungkan atau bahkan
yang terjadi dalam berbagai bidang diluar merugikannya. Disamping itu pimpinan
organisasi yang pengaruhnya dirasakan organisasi memang perlu untuk selalu
dalam pelaksanaan tugas fungsional mencari dan menemukan prosedur baru
organisasi. Perubahan-perubahan tersebut yang dapat menguntungkan bagi organisasi
berimplikasi terhadap kualitas, jenis dan dan yang memberi kemudahan bagi para
bentuk informasi yang diperlukan dalam anggotanya. Misalnya pada prosedur
menyusun rencana yang pada gilirannya pembayaran gaji dan upah. Pembayaran
mungkin menuntut perubahan dalam gaji dengan cara yang konvensional dengan
prosedur kerja. Misalnya, suatu organisasi cara antri di depan loket pembayaran gaji
niaga yang memproduksi mobil mewah. mungkin lebih efisien dan lebih mudah
Tiba-tiba terjadi krisis ekonomi yang apabila diganti dengan sistem pembayaran
mengakibatkan harga-harga kebutuhan transfer via rekening. Hal tersebut diatas
Pengaruh Tekanan Ketaatan (Helmalia) 189
terjadi hambatan cash flow, harus segera Tingkat kesuksesan pengaplikasian strategi
dilakukan tindakan melalui efisiensi. menahan penurunan (decline stemming
strategy) dipengaruhi beberapa faktor, antara
Proses dan Siklus Turnaround
lain tingkat ketahanan perusahaan terhadap
Sebelum kita menjalankan analisis turn distress, ukuran perusahaan dan sumber-
around maka harus diketahui terlebih dahulu sumber bebas yang tersedia (Kasali, 2005).
strategi yang akan dijalankan, diantaranya :
1. Orientasi efisiensi (Efficiency oriented) Siklus Turnaround
disembuhkan. Oleh karena itu, seorang kondisi EBIT (earning before interest and tax)
pemimpin harus tahu persis dimanakah posisi yang positif dan cukup untuk memenuhi
perusahaan berada. Apakah perusahaan masih kebutuhan-kebutuhan baru.
layak untuk disembuhkan melalui program Pemimpin perubahan juga harus melihat
Turnaround? Atau jangan-jangan sudah berada apakah masih ada produk yang dapat
pada tahap krisis yang sudah sulit untuk dihandalkan untuk menghasilkan revenue.
disembuhkan, semua itu akan tergambar dari Perusahaan harus punya produk atau
kinerja perusahaan yang dimilikinya. jasa yang menghasilkan pendapatan.
Ada beberapa indikator yang dapat dipakai Tapi ketika perusahaan menjadi lebih
untuk melihat seberapa jauh perusahaan besar dan produk-produknya sangat
dapat diputar haluannya. Indikator-indikator beragam, eksekutif menjadi tidak fokus.
tersebut antara lain (Kasali, 2005): Bahkan banyak yang tidak tahu produk-
1) Dukungan yang kuat dari stekholder, produk mana saja yang menjadi kanibal.
termasuk para pekerja, komonitas dan Tidak jarang semua produk adalah
pemegang saham. Bila ia perusahaan besar kanibal, yaitu produk rugi yang dijual
dibutuhkan dukungan dari negara. dibawah harga pokok, dan sebahagian
Dukungan para stakeholder dapat dilihat menumpuk digudang atau sulit ditagaih
dari ucapan-ucapan, opini-opini yang pembayarannya. Produk-produk yang
beredar dan diungkapkan, serta keseriusan tidak laku biasanya memiliki masa tagih
dalam berkorban. Para pekerja bersedia (collection period) yang panjang. Selain
gaji/upahnya diturunkan, dirumahkan itu, mungkin saja produk-produk anda
atau tidak menerima kompensasi selama sudah ketinggalan zaman dan berada jauh
beberapa waktu. Minimal, mereka dibawah kendali dibawah merek-merek
tidak melakukan aksi-aksi sepihak yang terkemuka. Semua itu menunjukan tidak
mengekspresikan ketidakpuasan mereka, adanya produk andalan yang mampu
seperti menutup pintu masuk, melarang mendatangkan cash flow.
orang lain bekerja, atau merusak aset-aset Kalau pasarnya masih ada, dan permintaan
perusahaan. Dukungan-dukungan ini akan masih dapat didorong, perbaikan mutu
menumbuhkan optimisme dan kepercayaan. produk dan layanan harus dijadikan
Dengan adanya dukungan, eksekutif prioritas. Yang jelas, harus ada core business
dapat bekerja dengan optimal, sambil yang menghasilkan revenue. Kalau core
melakukan pembenaha, setelah itu kondisi business tidak bisa menghasilkan positive
yang kompetitif (seperti mendorong rivalry cash flow maka perusahaan tidak bisa hidup.
diantara pelaku usaha) mutlak dibutuhkan. Kalau tidak ada di core business, perhatian
2) Adanya bisnis inti (core business) yang mampu dapat juga diarahkan pada non-core
mendatangkan cash flow yang tampak dari business. Pada masa-masa tertentu,
Pengaruh Tekanan Ketaatan (Helmalia) 193
eksekutif memang melirik non-core 3) Adanya team manajemen yang solid dan
business sebagai source income. Tetapi tangguh untuk mengendalikan operasional
bisnis inti itu sendiri harus benar-benar perusahaan.
sehat dan tidak boleh membebani anak- Selain core business yang sehat, tentu juga
nak perusahaannya. Perhatian juga harus dibutuhkan team manajmen yang solid,
ditujukan pada anak-anak perusahaan dan mempunyai irama yang sama. Pada
yang tidak sehat. Anak perusahaan juga saat baru diangkat, mereka memang
harus menunjang perusahaan induk, terlihat akur dan bersemangat. Tetapi
bukan membebaninnya. Adakalanya kalau mereka tidak saling mengenal
yang terjadi adalah anak-anak perusahaan dan kurang respek maka semangatnya
mengkanibalkan induknya. Untuk bisa berubah menjadi negatif dan saling
menyehatkan core business, pemimpin merusak. Pekerjaan Turnaround adalah
harus membuang lapisan-lapisan diluar pekerjaan yang penuh resiko dan steressful.
lapisan inti yang sudah membusuk. Artinya, ada kemungkinan manajemen
Lapisan-lapisan itu dapat berupa anak akan dilanda kepanikan-kepanikan, rasa
perusahaan, divisi, cabang ataupun produk. saling curiga, dan saling menyalahkan.
Sebuah core business yang sehat antara Akibatnya, organisasi akan terpecah-pecah
lain dapat dilihat melalui adanya hal-hal dan berjalan sendiri-sendiri. Apalagi kalau
sebagai berikut: masing-masing punya agenda sendiri-
a. Produk unggulan dengan merek yang sendiri maka mereka bisa saling merusak,
terpercaya bukan memecahkan persoalan. Tidak
b. Hasil-hasil penelitian yang dapat jarang terjadi bongkar pasang berkali-kali
segera dikomersialkan untuk menemukan team yang solid.
d. Jaringan pemasaran yang kuat dan Tim bukan cuma harus solid, melaikan
dapat diandalkan juga credible, dan dikenal luas. Team yang
datang dengan reputasi yang baik akan
e. Sumber-sumber pasokan bahan baku
mampu menimbulkan kepercayaan dari
yang berkualitas
pemilik dana (bank). Ini berarti terbuka
f. Hak-hak paten
kesempatan untuk melakukan negoisiasi
g. Cara kerja yang efisien utang (terutama bunga dan termin
h. Tenaga kerja yang produktif dengan pembayaran) dan memperoleh sumber-
kultur kerja yang sehat sumber pendanaan baru yang bersifat long-
term. Team ini bukan Cuma harus credible,
194 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016
melaikan juga menyandang keahlian- Dari beberapa defenisi diatas dapat diambil
keahlian tertentu yang dipersepsikan kesimpulan bahwa pengertian kinerja adalah
positif oleh pasar. Mereka harus mampu suatu kemampuan atau prestasi yang dicapai
memberikan rencana-rencana baru yang dalam melaksanakan suatu tindakan tertentu.
lebih menarik dan menjelaskan bagaimana Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari
cara menyampaikannya. suatu proses dengan mengorbankan berbagai
sumber daya. Salah satu parameter kinerja
Semua hal diatas tersebut merupakan
tersebut adalah laba. Laba bagi perusahaan
prasyarat untuk menjalankan manajemen
sangat diperlukan karena untuk kelangsungan
perubahan dengan analisis Turnaround, apakah
hidup perusahaan. Untuk memperoleh
metode atau analisis ini masih memungkinkan
laba, perusahaan harus melakukan kegiatan
dipakai untuk menyelamatkan suatu
operasional. Kegiatan operasional ini dapat
perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya.
terlaksana jika perusahaan mempunyai
Kinerja Perusahaan sumber daya. Laba dapat memberikan sinyal
Keberhasilan sebuah perusahaan dalam yang positif mengenai prospek perusahaan
mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan di masa depan tentang kinerja perusahaan.
masyarakat sangat bergantung dari kinerja Dengan adanya pertumbuhan laba yang
perusahaan dan manajer perusahaan di dalam terus meningkat dari tahun ke tahun, akan
pelaksanaan tanggungjawabnya. Menurut memberikan sinyal yang positif mengenai
Ikatan Akuntan Indonesia pengertian kinerja kinerja perusahaan. Pertumbuhan laba
keuangan berdasarkan SAK ETAP adalah perusahaan yang baik mencerminkan
“hubungan antara penghasilan dan beban dari bahwa kinerja perusahaan juga baik. Karena
entitas sebagaimana disajikan dalam laporan laba merupakan ukuran kinerja dari suatu
laba rugi. Laba sering digunakan sebagai perusahaan, maka semakin tinggi laba yang
ukuran kinerja atau sebagai dasar untuk dicapai perusahaan, mengindikasikan semakin
pengukuran lain, seperti tingkat pengembalian baik kinerja perusahaan. Laporan keuangan
investasi atau laba per saham”. merupakan hasil tindakan pembuatan
ringkasan data keuangan perusahaan.
Menurut Bernardin dan Russel (2003)
pengertian kinerja sebagai berikut : “performance Pengukuran Kinerja Perusahaan
is defined as the record of outcomes produced on
Menurut Halim Sistem pengukuran
a specified job function or activity during time
kinerja “memiliki sasaran implementasi strategi
period”. Prestasi atau kinerja adalah catatan
Dalam menetapkan sistem pengukuran kinerja,
tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-
manajemen puncak memilih seragkaian ukuran-
fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama
ukuran yang menunjukkan strategi perusahaan”.
kurun waktu tertentu.
Ukuran-ukuran ini dapat dilihat sebagai faktor
kesuksesan kritis saat ini dan masa depan. Jika
Pengaruh Tekanan Ketaatan (Helmalia) 195
faktor-faktor ini diperbaiki, maka perusahaan dibutuhkan sebuah strategi dalam melakukan
telah menerapkan strateginya. Kesuksesan suatu perubahan ini, salah satunya dengan analisis
strategi tergantung pada strategi itu sendiri. Turnaround. Putar haluan dilakukan oleh
Sistem pengukuran kinerja secara ringkas perusahaan yang sedang mengalami penurunan
merupakan mekanisme perbaikan lingkungan akibat kerugian selama beberapa kali berturut-
organisasi agar berhasil dalam menerapkan turut atau salah urus. Sebelum ditangani,
strategi perusahaan (Halim, 2009). diperlukan analisis terhadap laporan-laporan
Penilaian kinerja menurut Mulyadi (2009) keuangan perusahaan untuk melihat posisi
adalah ”penentuan secara periodik efektifitas keuangan. Langkah Turnaround dimulai
operasional suatu organisasi, bagian organisasi dengan reorganisasi, dilakukan bila nilai
dan personelnya berdasarkan sasaran, standar perusahaan (enterprice value) masih lebih
dan kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya”. besar dari nilai likuidasinya (liquidation value).
Pengukuran kinerja tersebut dilakukan Pengukuran kinerja perusahaan dapat dilihat
untuk mengukur keberhasilan setiap tim dari keberhasilan manajemen dalam mengelola
dan karyawan dalam mencapai sasaran yang perusasahaannya. Dengan melakukan analisis
telah ditetapkan. Menurut Hadi Tjokrosusilo ini, maka bisa meningkatkan kembali nilai
(2013) ada sejumlah indikator bahwa suatu perusahaan dan dapat meningkatkan kinerja
perusahaan sehat, yaitu : perusahaan.
a. Jumlah pelanggan
DAFTAR PUSTAKA
b. Efektifitas karyawan,
Arsyad, Azhar. 2003. Pokok-Pokok Manajemen.
c. Jumlah cabang, Asset,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
d. Revenue/Profit,
e. Produk principal bertambah lebih cepat Bernardin, H. John, dan Joyce E. A Russel.
dari industri, 2003. Human Resource Management.
Singapore: McGraw-Hill Inc.
f. Memikirkan karyawan (People Development).
Burke. W.W. 2002. Organization Change:
KESIMPULAN Theory and Practice. London: Fondations
Pencapaian hasil yang maksimal dalam for Organizational Science.
sebuah perusahaan harus diiringan dengan
Davidson, Jeff. 2009. The Complete Ideal's
manajemen perubahan. Perubahan dapat
Guides: Change Management. Jakarta:
dilakukan secara terus menerus untuk
Prenada Media Group.
melayani kebutuhan manajemen perusahaan
atau kebutuhan konsumen, tergantung pada Halim, Abdul. 2009. Sistim Pengendalian
faktor yang mempengaruhinya “apakah Manajemen. Yogyakarta: UPP STIM
faktor internal atau faktor eksternal”. Maka YKPN.
196 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016
Hammer, Michael and James Champy. 1994. Soerjogoeritno, E. R. 2004. Total Organizational
Reengineering the Corporation: A Manifesto Change, Berkelanjutan: Perspektif
for Business Revolution, The Academy of Manajemen Perubahan, Usahawan, 6 (32).
Management Review, 19 (3): 595-600.
Supardi, Sri Mastuti. 2003. Validitas
Helmalia. 2011. Perubahan Organisasi Penggunaan Z Score Altman untuk
dalam Perspektif Manajemen Perubahan, Menilai Kebangkrutan Pada Perusahaan
Maqdis, 3 (1). Perbankan yang Go Public di Bursa Efek
Jakarta. Kompak, 7 (1): 68-93.
Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard:
Alat Manajemen Kontemporer untuk Tjokrosusilo, Hadi. 2013. Analisa Rasio
Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. keuangan untuk Menilai Kinerja Perusahaan
Jakarta: Salemba Empat. Univ. Maritim.
Rhenald Kasali. 2005. Change! Manajemen Wallace & Szilagyi. 1982. Managing Behavior
Perubahan dan Manajemen Harapan. in Organization. London: Scott Foresman
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. & Company.