Anda di halaman 1dari 17

KAJIAN

PENYUSUNAN RANCANGAN
PERATURAN BUPATI
SRAGEN TENTANG
PELAKSANAAN INOVASI DAERAH
KABUPATEN SRAGEN TAHUN
2023

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN RISET DAN


INOVASI DAERAH KABUPATEN SRAGEN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nya, Kajian Kebijakan Rancangan Peraturan Bupati Sragen tentang
Pelaksanaan Inovasi Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2023 dapat diselesaikan.
Salah satu tantangan utama pembangunan saat ini adalah tata kelola
birokrasi yang efektif dan efisien. Untuk itu pemerintah harus meningkatkan
integritas, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi birokrasi dalam
menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik, serta
mempercepat proses transformasi untuk mencapai keseimbangan antara para
pihak dalam bentuknya yang terbaik yang dapat mendukung proses
pembangunan nasional ke depan secara efektif dan efisien. Sehingga dengan
demikian pemerintah harus proaktif dalam mengembangkan terobosan dan
inovasi pengelolaan pembangunan, khususnya mencari solusi yang optimum
bagi kepentingan nasional dengan melibatkan semua unsur pembangunan
Kajian ini berisikan telaah ilmiah terhadap aspek-aspek berikut, (i) Latar
Belakang (ii) Identifikasi Masalah, (iii) Tujuan penyusunan, (iv) Dasar Hukum,
(v) Pokok Pikiran, (v) Sasaran, Jangkauan dan Arah Pengaturan, (vi) Ruang
Lingkup Materi, dan (vi) Simpulan serta Saran. Hasil telaah ilmiah tersebut
digunakan sebagai landasan untuk merumuskan materi dalam Rancangan
Peraturan Bupati Sragen tentang Pelaksanaan Inovasi Daerah Kabupaten
Sragen Tahun 2023. Selain itu, kegiatan ini diperlukan untuk mewujudkan
terciptanya regulasi yang taat asas, transparan dan melibatkan masyarakat
dan para stakeholder sehingga kedepannya akan menjadi masukan
pada perumusan dan penetapan setiap Peraturan Kepala Daerah di
Kabupaten Sragen.
Kami berharap semoga sistematika maupun muatan Kajian ini telah
memenuhi kaidah-kaidah yang berlaku serta dapat memberikan gambaran
singkat terkait dengan Rancangan Peraturan Bupati Sragen tentang
Pelaksanaan Inovasi Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2023, untuk selanjutnya
mendapatkan persetujuan bersama.

Sragen, November 2023


Tim Penyusun
DAFTARISI
Halaman
Kata Pengantar .
Daftar lsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.. .. .. . . . . . . . . iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . 1
.8.. . . Identifikasi
. . . . .. M a salah ... . ... . . ...... ... ... .... . . ........... . .. .. . .... . .. . 2
.C.
. . . Tujuan Penyusunan .. . .. 2
D. Dasar Hukum 3

BAB II POKOK PIKIRAN 4


A. Evaluasi dan Analisis Peraturan Perundang-undangan terkait. 4
8. Landasan Filosofis, Sosiologis dan Yuridis...... .. 5

BAB III MATERI MUATAN 8


A. Sasaran, Jangkauan dan arah Pengaturan 8
8. Ruang Lingkup materi... .. .. . .. .. .. .. 9

BAB IV PENUTUP 11
A. Kesimpulan . . . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . . .. . . . . .. . . .. .. . . . . .. 11
8 . Saran . . .............. . .. .. .. . .......... ..... . . . . . . . ........ . . . . . ... .. . . . . .... 1 1
.... ..
DAFTAR PUSTAKA
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan semangat refonnasi birokrasi membawa transfonnasi
didalam budaya pemerintahan untuk mengedepankan sistem yang
kompetitif guna mencapai perfonna organisasi publik yang baik dalam
perspektif tata kelola serta penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini tentu
akan memerlukan serangkaian inovasi untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik diera modem. Dengan memandang bahwa
adanya inovasi didalam pemerintahan akan meningkatkan kualitas
pelayanan lebih efektif dan efisien, sehingga inovasi kemudian dalam
pemyelenggaraaan pemerintahan akan juga dibutuhkan oleh
Pemerintah Daerah, pimpinan daerah, perangkat daerah dalarn hal
meningkatkan kualitas keputusan dan Tindakan. Pada saat yang sama
pula adanya inovasi akan berdampak pada kualitas pelayanan publik.
Penyelenggaran pemerintah daerah dengan segala tantangan perubahan
dan paradigma refonnasi birokrasi, dan peningkatan daya saing daerah
tentu kemudian menuntut adanya terobosan-terobosan yang inovatif
sesuai dengan kewenangan kepala daerah dalam melaksanakan urusan
pemerintahan serta mencapai tata kelola pemerintahan yang baik.
Untuk mewujudkan kualitas pelayanan publik, lalu memperbaiki sistem
tata kelola pemerintahannya dan melakukan inovasi sesuai dengan
kewenangannya dibutuhkan peran pemerintah yang begitu besar. Urgensi
daripada Inovasi bagi pemerintah daerah sejalan dengan prinsip-prinsip
good governance. Oleh karena itu setiap pemerintah daerah saat ini
didorong untuk melakukan serangkaian terobosan penting sebagai upaya
pembaharuan atau menciptakan kreatifitas sesuai dengan urusannya.
Salah satunya dengan mengoptimalkan inovasi daerah yang merupakan
komponen penting didalam wujud perkembangan tata kelola pemerintahan
yang baik diera globalisasi. Hal ini beraftliasi dengan daya saing daerah,
dimana inovasi memiliki kemarnpuan mendorong daya saing daerah yang
kemudian daya saing daerah menjadi pijakan dalam penentuan kebijakan
daerah
Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang
lnovasi Daerah yang merupakan turunan dari pelaksanaan Undang
Undang 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah sejatinya
menjadi payung hukum kepada pemerintah daerah untuk membentuk
lingkungan birokrasi yang inovatif, inilah yang mem berikan peluang
pemerintah daerah untuk melakukan inovasi khususnya pada UU
23/2014 pasal 386 yang menyatakan bahwa "dalam rangka peningkatan
kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah dapat
melakukan inovasi". Selanjutnya berkenaan dengan pelaksanaan
inovasi, pemerintah juga telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 1 1
Tahun 2019 Tentang Sistern Nasional Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi,
yang dalam pasal 1 dijelaskan pula bahwa Inovasi adalah hasil
pemikiran, penelitian, pengembangan, pengkajian dan/atau penerapan
yang mengandung unsur kebaruan dan telah diterapkan serta
memberikan kemanfaatan ekonomi dan/atau sosial.
Namun begitu perjalanan dalam melakukan inovasi tak semulus apa
yang menjadi harapan dalam melakukan inovasi daerah. Kegamangan
dalam melakukan inovasi dalam lingkup organisasi perangkat daerah
acapkali luput dari perhatian struktur birokrasi didalam penyelenggaraan
urusan pemerintahan, hal ini dapat dipicu oleh beberapa hal yang
notabene menjadi patologi birokrrasi yang terjadi pula didalam inovasi
daerah. Hambatan didalam pelaksanaan inovasi dapat berasal dari
dalam maupun luar lingkungan organisasi, serta perencanaan inovasi
itu sendiri dan para pelaksana inovasi.
Masalah pelaksanaan inovasi oleh perangkat daerah dapat diakibatkan
dari "pakern" aturan yang begitu banyak dari penyelenggaraan
pemerintahan sehingga usaha dalam melakukan inovasi kemudian tidak
terpetakan dengan baik. Padahal banyak hal yang pada dasarnya
merupakan bentuk inovasi namun tidak tercatat atau
terdokumentasikan menjadi suatu inovasi daerah. Oleh karena itu,
urgensi pemetaan dan pemcatatan inovasi mesti dilakukan oleh unit
organisasi perangkat daerah dalam rangka mengetahui perkembangan
jalannya inovasi dan merangsang aparatur negara dalam melakukan
inovasi.
Peraturan Bupati yang akan disusun ini akan mengatur pelaksanaan dan
pengimplementasian lnovasi Daerah di Kabupaten Sragen. Dengan
adanya peraturan Bupati mengenai hal ini maka harapannya akan ada
pedoman yang dapat diakses oleh siapa pun dalam rangka pelaksanaan
dan pengimplementasian lnovasi daerah di Kabupaten Sragen.

B. ldentiflJr•ai Masalah.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dilakukan
identifikasi masalah bahwa perlu dibuatnya Pedoman Pelaksanaan
lnovasi Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2023. Berdasarkan identifikasi
masalah tersebut dapat dirumuskan pokok masalah, yaitu sebagai
berikut:
1. Urgensi pembentukan Peraturan Bupati Kabupaten Sragen tentang
Pelaksanaan lnovasi Daerah Kabupate Sragen Tahun 2023.
2. Apa sasaran arah, jangkauan dan serta ruang lingkup pengaturan,
serta materi muatan Rancangan Peraturan Bupati tentang
Pelaksanaan Inovasi Daerah Kabupate Sragen Tahun 2023.

C. Tujuan Penyuaunan
Sesuai dengan ruang lingkup identifikasi masalah yang dikemukakan di
atas, tujuan penyusunan Kajian atau Naskah Akademik Rancangan
Peraturan Bupati tentang Pelaksanaan lnovasi Daerah Kabupaten Sragen
Tahun 2023 sebagai berikut:
1. Merumuskan permasalahan hukum yang dihadapi sebagai alasan
pembentukan Rancangan Peraturan Bupati tentang pelaksanaan
lnovasi Daerah sebagai dasar pemecahan masalah yang dihadapi
Kabupaten Sragen dalam upaya Pengembangan Inovasi Daerah.
2. Merumuskan pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis dan
yuridis pembentukan Rancangan Peraturan Bupati tentang
pelaksanaan Inovasi Daerah.
3. Merumuskan sasaran yang akan diwujudkan, ruang lingkup
pengaturan, jangkauan dan arah pengaturan Rancangan Peraturan
Daerah tentang Pelaksanaan Inovasi Daerah.
4. Merumuskan dan memberikan pedoman terhadap Pelaksanaan Inovasi
Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2023.

D. Daaar Hullum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara RI tahun 2009 Nomor: 1 1 2
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2 0 1 1 Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah tentang
Inovasi Daerah 10 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
3. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua At.as
Undang -Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang lnovasi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 206,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6123);
6. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 201 1 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
B A B U POKOK
PIKIRAN
A. Evaluasi dan Analiais Peraturan Penmdang-undan1an terkait.
Keadaan Hulmm Yan& Ada s-t
Ini
Inovasi daerah bukan sesuatu yang baru dan asing di dengar. Daerah
telah lebih maju menerapkan inovasi daerah, bahkan tidak sedikit daerah
yang telah menerima penghargaan atas prestasinya dalam
mengembangkan inovasi daerah. Fakta empiris menunjukkan bahwa
inovasi daerah melibatkan para kepala daerah dan tidak sedikit mereka
yang masuk ke dalam penjara. Kondisi tersebut memprihatinkan dan
memperlihatkan perlunya regulasi yang mampu mengawasi dan
menjamin keselamatan kepala daerah dalam bentuk Undang-Undang
No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Bab XXI pasal 386
sampai dengan pasal 390, yang memiliki substansi agar berinovasi bagi
pemerintahan daerah. Regulasi tersebut sebagai payung hukum dan azas
yang disepakati bersama dengan para stakeholder dan menjadi langkah
awal untuk mencapai tujuan dari inovasi daerah dalam rangka
peningkatan kinerja, penyelenggaraan pemerintahan daerah dan
peningkatan daya saing daerah dalam upaya pemberdayaan yang
partisipatoris bagi setiap elemen masyarakat. lnovasi daerah beragam
versi dan mencakup segala bidang baik pelayanan publik, tata kelola
pemerintahan dan bentuk inovasi lainnya.
Secara yuridis Inovasi Daerah dimulai dengan hadimya Undang-undang
No.18 tahun 2002, tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Pasal 6 ( 1 ); Pasal 18 (1)
dan Pasal 21 (2), kemudian diperkuat dengan keberadaan UU No 23 thn
2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 209 (l); Pasal 21 9 (1) dan (2);
Pasal
374 (4) Pasal 386 s.d Pasal 390, Peraturan Pemerintah No 18 tahun 2016
tentang Perangkat Daerah, Peraturan bersama Menteri Riset dan Teknologi
dan Menteri Dalam Negeri No.03 & 36 tahun 2012 Tentang
Penguatan Sistem Inovasi Daerah Pasal 16 (2), Peraturan Menteri Dalam
Negeri No. 17
Tahun 2016 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di
Lingkungan Kernendagri dan Pemerintahan Daerah dan Peraturan
Pemerintah No. 38 Tahun 2017 ten tang Inovasi Daerah
Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
PernerintahanDaerah, diatur dalam Pasal 386, pada ayat 1 diatur bahwa
inovasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah merupakan dalam
rangka meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Inovasi- novasi tersebut merupakan semua bentuk pembaharuan dalam
penyelenggaraan pernerintahan daerah. Selanjutnya, Pasal 389 ditegaskan
bahwa -Dalam hal pelaksanaan inouasi yang telah menjadi kebijakan
Pemerintah Daero.h dan inouasi tersebut tidak mencapai sasaran yang telah
ditetapkan, aparatur sipil neqara tidak dapat dipidana. Jenis, prosedur dan
rnetode penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang bersifat inovatif
ditetapkan dengan Perkada ayat (6). Dengan adanya hak imunitas yang
diatur dalam UU Nornor 23 Tahun 2014 tentang Inovasi Daerah ini, maka
Kepala Daerah, DPRD, Perangkat Daerah, ASN, masyarakat dan para
pemangku kepentingan Iainnya, tidak perlu lagi merasa khawatir atau
takut untuk melakukan inovasi daerah- dan gaga! dalam melakukan
inovasi daerah. Sebab, telah dilindungi oleh hukum. Kehadiran Undang
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah
untuk mendorong kemandirian daerah dalam rangka menciptakan kondisi
perekonomian yang lebih baik, berdasarkan preferensi dan kebutuhan
masyarakatnya. Melalui otonomi daerah diharapkan daerah akan semakin
berusaha untuk meningkatkan kapasitas daya saing daerah, dengan
kewenangan yang dimilikinya daerah diharapkan pula mampu untuk
mengembangkan berbagai potensi sebagai produk unggulan. Peningkatan
daya saing daerah menjadi penting untuk dilakukan sebab ketika daya
saing daerah, maka dengan sendirinya daya saing nasional juga akan
meningkat. Oleh karena itulah perlu ada kreasi dan inovasi daerah
untuk mendorong lahirnya produk unggulan daerah, tentu dengan
meningkatkan kemitraan daerah (antar desa, kecamatan dan antar
kabupaten) dan menghindari persaingan tidak sehat antar daerah
Berikutnya adalah Peraturan Bersama Menteri Riset dan Teknologi dan
Menteri Dalam Negeri No 3 Tahun 2012 dan No 36 Tahun 2012
Tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah, Dalam Peraturan Menteri
Bersama ini dijelaskan bahwa setiap daerah harus melakukan beberapa
poin penting tentang penguatan S!Da, yaitu kebijakan membuat tim
koordinasi dan Roadmap SIDa, penataan SIDa baik kelembagaan
maupun sumberdaya SIDa, mengembangkan SIDa melalui potensi
lokal, dan melakukan koordinasi dan pelaporan hingga pemerintah
pusat. Daya saing dan kohesi sosial suatu daerah ditentukan oleh sistem
inovasi daerah dalam upaya mengembangkan potensi spesifik daerahnya.
Penerapan basil Inovasi Daerah, menurut PP ini, ditetapkan dengan: a.
Perda, untuk penerapan lnovasi Daerah yang mengakibatkan pembebanan
kepada masyarakat, pembatasan kepada masyarakat, dan/ atau
pembebanan pada anggaran pendapatan dan belanja Daerah; atau b.
Perkada, untuk penerapan Inovasi Daerah yang berkaitan dengan tata
laksana internal Pemerintah Daerah dan tidak mengakibatkan
pembebanan kepada masyarakat, pembatasan kepada masyarakat,
dan/ atau pembebanan pada anggaran pendapatan dan belanja
Daerah.
-Hak kekayaan intelektual atas Inovasi Daerah menjadi milik
Pemerintah Daerah dan tidak dapat dikomersialisasikan,I bunyi Pasal 20
ayat (3) PP ini. Sementara di ayat berikutnya disebutkan, penerapan
Inovasi Daerah dilaporkan oleh kepala Daerah kepada Menteri paling
lambat 6 (enam) bulan sejak Perda atau Perkada ditetapkan

B. Lanclaaan Flloao:Oa, Soaiologi• dan Yuridia.


1 . Landasan
Filosofis
Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan tugas dan kewajiban
pemerintah diantaranya untuk memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut sejalan dengan
konsep negara kesejahteraan, dimana pemerintah aktif dalam
kehidupan masyarakat. Segala aspek kehidupan dalam
bermasyarakat berhubungan dengan pemerintahan, sehingga sudah
menjadi kewajiban pemerintah untuk berbuat dan melaksanakan
kebijakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.
Meliputi pemenuhan kewajiban negara terhadap manusia
(pelayanan civil) dan penggunaan wewenang pemerintah
berdasarkan undang-undang untuk melayani masyarakat
(peiayanan publik), termasuk pemberdayaan dan
pembangunan. Indonesia sebagai negara berdaulat yang
menganut sistem negara kesatuan, memiliki satuan-satuan sub
nasional. Dalam bentuk pemerintahan yang bertingkat
seperti Negara Indonesia, kewenangan untuk menyejahterakan
dan mencerdaskan kehidupan bangsa dilimpahkan oleh
pemegang kewenangan lebih tinggi atau pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah. Dimana daerah diberikan tugas
menjalankan roda pemerintahan melalui perangkatnya sesuai
dengan kewenangan yang diberikan dan kemampuan sumber
daya di wilayahnya yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
18
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Salah satu upaya
untuk mensejahterahkan masyarakat adalah melalui Inovasi
Daerah. Sebagai salah satu solusi atas persoalan pembangunan
daerah. Inovasi Daerah. adalah untuk menyejahterakan masyarakat
melalui perbaikan dan peningkatan kinerja pemerintahan
dalam pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, peningkatan
daya saing daerah.

2. Landasan Yuridis
Secara yuridis landasan yang dijadikan sebagai dasar dan
alasan pembentukan Peraturan Daerah tentang Inovasi Daerah,
antara lain adalah: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara RI
tahun 2009 Nomor: 1 1 2
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
2.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 201 1 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2 0 1 1 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang -
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5657); 5.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 ten tang Inovasi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 206,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6123); 6.
Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 7. Peraturan Presiden
Nomor 32 Tahun 2010 tentang Komite Inovasi Nasional;
Landasan Sosiologis
Ada beberapa hal yang medasari pentingnya sistem inovasi daerah
dibentuk. Dalam dasawarsa terakhir ini terjadi pergeseran dari
ekonomi yang berbasis industri menuju ke ekonomi berbasis
pengetahuan. Selain itu, daya saing daerah ditentukan oleh
kemampuan memanfaatkan modal SOM melalui inovasi. Kebijakan
inovasi bukanlah kebijakan tunggal, melainkan sehimpunan kebijakan
yang ditujukan untuk mengembangkan/memperkuat sistem inovasi.
Karena itu, kerangka kebijakan inovasi tersebut seyogyanya
membentuk upaya terpadu atas solusi untuk mengatasi isu-isu
sistemik, mewadahi kebijakan-kebijakan sangat penting yang
berkontribusi dalam memperkuat sistem inovasi. Setiap pembangunan
yang dilakukan bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
Kesejahteraan merupakan kondisi tercukupinya kebutuhan
masyarakat dalam menjalankan roda perekonomian. Seiring dengan
hadimya era globalisasi, maka tantangan untuk mencapai
kesejahteraan juga semakin besar. Kemajuan teknologi yang pesat,
arus informasi yang Iuas, persaingan pasar yang ketat, dan
dinamika sosial yang kompleks, menuntut upayaupaya yang
terpadu dan koheren dalam konteks pembangunan. Dengan
mencermati beragam dinamika perubahan yang ada, maka
pembangunan kedepan akan semakin kompleks dan membutuhkan
upaya yang bertumpu pada pemanfaatan pengetahuan. Saat ini,
terjadi pergeseran ekonomi yang berbasis industri menjadi ekonomi
berbasis pengetahuan. Maka, upaya kedepan, perlu mendorong
berkembangnya ekonomi pengetahuan dan masyarakat yang
berpengetahuan. Sistem inovasi merupakan salah satu pendekatan
pembangunan ekonomi dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berupaya memberikan nilai tambah (added value).
Karena perkembangan dan kemajuan suatu daerah tersebut dapat
ditandai dengan kemampuan aparat yang ada dalam mengembangkan
dan mengelola keunggulan yang ada di daerah tersebut secara
sustainable dan kompetitif. Persoalan inovasi dan daya saing
daerah pada dasamya bukan persoalan sederhana yang mudah
dipecahkan. lnovasi dan daya saing daerah merupakan masalah rumit
suatu sistem tersendiri sekaligus sebagai hasil interaksi antar
subsistem yang ada didalamnya.
BAB IU
MA.TERI IIUATAN
A. Sasaran, J•ngkauan, daa Arah Pen.gaturan
1. Sasaran yang akan diwujudkan
Sasaran yang akan diwujudkan dalam penyusunan Rancangan
Peraturan Bupati tentang Pelaksanaan Inovasi Daerah adalah
terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan kinerja
pernerintahan dalam pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat dan
peningkatan daya saing daerah. Dengan hadirnya Perbub tentang
Pelaksanaan lnovasi Daerah diharapkan dapat :
a) meningkatkan kinerja Pemerintahakan Daerah dalarn rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
pelayanan publik, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta
peningkatan daya saing Daerah;
b) mewujudkan penyelenggaraan Pemerintan Daerah yang efektif dan
efisien, berbasis pada ilmu pengetabuan dan teknologi, serta
berorientasi pada kemanfaatan bagi masyarakat dan
pemerintahan daerah;
c) mempercepat terwujudnya visi dan misi serta program
pembangunan daerah, serta
Sasaran yang hendak diwujudkan dari Peraturan Bupati tentang
Pelaksanaan Inovasi Daerah ini adalah :
a) terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat disegala
bidang melalui pengembangan kebijakan, program dan kegiatan
yang inovatif di daerah;
b) terwujudnya peningkatan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan
Daerab disegala bidang melalui pengembangan sistem inovasi
daerah; terwujudnya peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan
dan peran serta masyarakat serta peningkatan daya saing Daerab
melalui berbagai prakarsa program dan kegiatan yang inovatif;
c) terwujudnya visi, misi dan program pembangunan daerah
yang
inovatif dan terciptanya Kabupaten Sragen sebagai Kabupaten
Ter Inovatif di Indonesia.
2. Jangkauan dan Arab Pengaturan
Jangkauan dan Arab pengaturan untuk mencapai sasaran yang akan
diwujudkan adalab meliputi 1) pengaturan pengusulan inovasi,
penerapan dan penetapan menjadi Inovasi Daerah, 2) pengaturan
tentang ujicoba inovasi, penilaian, penghargaan dan informasi
inovasi daerah, 3) pengaturan pembentukan tim pengembangan
inovasi daerah, pembinaan dan pengawasan pemerintab terhadap
keberlanjutan inovasi daerah, 4) peran serta masyarakat dalam
berinovasi, 5) pendanaan program inovasi daerah.
.• -:-..,i.;

B. RU&Jll Linpup llateri Peqaturllll


1. Ketentuan Umum
Ketentuan umum berisikan tentang pengertian (definisi) yang
digunakan dalam Peraturan Daerah tentang Inovasi Daerah, yaitu :
• Daerah adalah Kabupaten Sragen;
• Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang memimpin pelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom;
• Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah lembaga perwakilan rakyat Daerah yang berkedudukan
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;
• Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;
• Bupati adalah Bupati Sragen;
• Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Sragen;
• lnovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan dan/atau
perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis
nilai dan konteks ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada
dalam produk atau proses produksi;
• lnovasi Daerah adalah semua bentuk pembaharuan dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
• Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh
kementerian negara dan penyelenggara Pemerintahan Daerah
untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan
menyejahterakan masyarakat.
2. Muatan Materi Yang Akan Diatur
Muatan Materi Pokok yang diatur dalam Perbub Pelaksanaan
Inovasi
Daerah, terdiri dari :
a. Tujuan, sasaran dan Prinsip
b. Pelaksanaan lnovasi
c. Ketentuan Peralihan
d. Pembiayaan
e. Ketentuan Penutup
3. Tujuan dari Peraturan Bupati ini dimaksudkan untuk memberi
kepastian hukum bagi penerapan Inovasi Daerah yang telah
dilaksanakan di Kabupaten Sragen;
Sasaran yang hendak diwujudkan dari Peraturan Bupati tentang
Pelaksanaan Inovasi Daerah yaitu untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui:
• meningkatkan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
• menumbuhkan dan mengembangkan budaya inovasi di
lingkungan Pemerintah Daerah;
• pembentukan kerjasama antar perangkat daerah dalam rangka
pengembangan inovasi.
Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Sistem Inovasi lnovasi Daerah,
diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip:
• peningkatan efisiensi;
• perbaikan efektivitas;
• perbaikan kualitas pelayanan;
• tidak ada konflik kepentingan;
• berorientasi kepada kepentingan umum;
• dilakukan secara terbuka;
• memenuhi nilai-nilai kepatutan dan/ atau kearifan lokal
masyarakat;
• dapat dipertanggungiawabkan
4. Pembiayaan Kegiatan Pelaksanaan Inovasi Daerah yang sudah
ditetapkan oleh Bupati dituangkan dalam rencana kerja Pemerintah
Daerah dan dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja
Daerah serta pendanaan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
5. Ketentuan Peralihan Pada saat Peraturan Bupati ini berlaku, terhadap
inovasi yang dihasilkan dan dilaksanakan sebelum Peraturan ini
diundangkan, dinyatakan sebagai Inovasi Daerah dan harus dilaporkan
dan didata; Begitupun dengan pelaporan dan pendataan,
dikoordinasikan oleh Perangkat Daerah yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan yang membidangi penelitian dan pengembangan.
6. Ketentuan Penutup Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam
Serita Daerah Kabupaten Sragen.
. . .. .

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
l. Pembentukan Peraturan Bupati tentang Pelaksanaan Inovasi Daerah di
Kabupaten Sragen sangatlah penting untuk ditetapkan sebagai acuan
Pelaksanaan Inovasi Daerah dalam mempercepat peningkatan
kesejahteraan masyarakat, peningkatan kinerja pemerintah dan
peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat serta
peningkatan daya saing daerah.
2. Inovasi Daerah sebagai salah satu instrumen yang terbukti mampu
membawa perubahan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah kearah yang lebih baik dan mampu
meningkatkan daya saing daerah. Peningkatan Daya Saing Daerah
dalam era globalisasi sekarang ini menjadi penting untuk dilakukan
oleh Daerah agar Daerah mampu bersaing, baik dengan Daerah dalam
skala regional, skala nasional maupun skala intemasional.
3. Kehadiran Peraturan Bupati tentang Pelaksanaan Inovasi Daerah
untuk memperkuat, dan menjamin keberlanjutan program Inovasi
Daerah dan memberikan kepastian hukum atas kebijakan dan program
Inovasi Daerah di Kabupaten Sragen.
B. Saran
Salah satu fungsi dan tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah
dengan asas desentralisasi adalah meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik. Oleh karena itu, sesuai
dengan fungsi dan tujuan tersebut, Pembentukan Perbub tentang
Pelaksanaan Inovasi Daerah adalah sebagai bentuk wujud nyata dari
pelaksanaan otonomi daerah. Kehadiran Peraturan Bupati tentang
Pelaksanaan Inovasi Daerah di Kabupaten Sragen akan dapat menjadi
titik awal dalam perbaikan pelayanan publik maupun berjalannya
reformasi birokrasi di daerah secara efektif publik sekaligus akan menjadi
titik awal untuk terciptanya percepatan pembangunan kesejahteraan
masyarakat serta penyelenggaraan pemerintahan di daerah yang bersih
dan baik.

Sragen, November 2023

N PERENCANAAN
AN INOVASI
DAERAH RAG EN

.STP
a Tingkat I
NIP. 19790919 199912 1 001
DAFTAR
PUSTAKA

1. Made Gede Subha Karma Resen, 2015, Inovasi Daerah (Refleksi dan
Pengaturan Inovasi Daerah di Indonesia), Jurnal Magister Hukum
Udayana, Vol.4, No. 4 :680-687
2. Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Suatu
Tinjauan Singkat),Rajawali Pers, Jakarta, 2001, him. 13-14.
3. Halim, Hamzah dan Kemal Redindo Syahrul Putera. 2010. Cara Praktis
Menyusun & Merancang Peraturan Daerah; Suatu Kajian Teoritis &
Praktis Disertai Manual; Konsepsi Teoritis Menuju Artikulasi Empiris.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
4. Hutagalung, Simon Sumanjoyo dan Hermawa, Dedy (2018). Membangun
Inovasi Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Deepublish hal 1-2.

Anda mungkin juga menyukai