(PKL)
MENGANALISIS LEGALISASI AKTA NIKAH DI KUA LELES
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
praktik kerja lapangan (PKL)
Oleh:
Zhilan Nurfadilah
0069597510
Laporan ini telah disetujui dan disahkan pada tanggal ............…… Januari 2023
Pembimbing I, Pembimbing II ,
Ketua Jurusan
Rekayasa Perangkat Lunak
Mengetahui,
Kepala SMK Teknologi Mandiri
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan PKL di KUA Leles ini diselesaikan tepat pada
waktunya. Penyusunan laporan PKL ini adalah untuk melengkapi syarat kelulusan tahun ajaran
2023-2024 di SMK TEKNOLOGI MANDIRI.
Adapun penyusunan laporan PKL ini berdasarkan data yang diperoleh selama
melaksanakan PKL, data dan keterangan dari pembimbing. Penyusun menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan PKL ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu,
penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT.
2. Kedua orangtua.
3. Dra. Ninin Rahminiasih. M.M, selaku kepala SMK TEKNOLOGI MANDIRI.
4. Tini Nur Anggraeni, S.T. selaku ketua Kompetensi Keahlian RPL.
5. Sri Hartati, S. Kom dan Asti Budiarti, S.Pd selaku pembimbing isi dan tulisan.
6. Herawati Fauziah, S. Pd selaku wali kelas XI RPL 1.
7. Jajang selaku pembimbing perusahaan.
8. Guru dan Staf SMK Teknologi Mandiri.
Demikian laporan PKL dibuat, mudah-mudahan laporan PKL ini bisa bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
Hal.
III
DAFTAR GAMBAR
Hal.
IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik kerja lapangan dilaksankan untuk melatih dan memberikan pengajaran kepada
siswa dalam dunia industri atau dunia usaha yang relevan terkait kompetensi keahlian
masing-masing. Selain itu PKL juga bertujuan untuk memberikan bekal ilmu dalam dunia
kerja agar di masa mendatang para siswa dapat bersaing dalam dunia industri, agar memiliki
kemampuan teknis dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan
ilmu pengetahuan.
Kegiatan PKL ini merupakan salah satu bentuk banyaknya visi dan misi SMK
Teknologi Mandiri dalam mempersiapkan siswa dan siswinya untuk memasuki dunia
industri dan dunia usaha (DI/DU) nantinya.
Pencatatan Perkawinan didasarkan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan. Sesuai dengan Undang-Undang No. 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 Pencatatan perkawinan yang sebelumnya berdasarkan
atas asa peristiwa, sejak ditetapkannya undang-undang ini berubah menjadi berdasarkan atas
domisili. Sehingga pencatatan dilakukan pada instansi pelaksanan sesuai dengan domisili
pelapor.
Salah satu dokumen penting yang perlu dimiliki oleh pasangan suami istri yang telah sah
menikah secara agama dan negara adalah akta nikah.
Berdasarkan uraian di atas maka penyusun mengambil judul “Menganalisis Legalisasi
Akta Nikah Di KUA Leles”.
B. Pembatasan Masalah
Batasan masalah pada penyusunan laporan ini yaitu alur legalisasi akta nikah secara
manual.
5
D. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan berisi uraian singkat setiap BAB mulai dari BAB I sampai BAB
1V, dimana uraian ini memberikan gambaran serta isi dari tiap-tiap BAB yang ada dalam
laporan ini, Adapun sistematika dari laporan ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN. BAB ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah,
pembatasan masalah, dan tujuan.
BAB II LANDASAN TEORI. BAB ini menjelaskan tentang pengertian teori dan data
perusahaan.
BAB III PEMBAHASAN. BAB ini berisikan alur program, perancangan basis data/langkah
- langkah menjalankan program dan tampilan program.
BAB IV PENUTUP, BAB ini berisikan kesimpulan dan saran laporan.
6
BAB II
TEORI PENUNJANG
A. Tinjuan Pustaka
1. Pengertian Akta Nikah
Perkawinan adalah ikatan lahir dan bathin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Pasal 1 UU Nomor 1 Tahun 1974). Perkawinan
yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan wajib dilaporkan oleh
Penduduk kepada Instansi. Pelaksana di tempat terjadinya peristiwa perkawinan paling
lambat 60 (enam puluh) hari sejak tanggal perkawinan.
Pencatatan Perkawinan didasarkan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan. Sesuai dengan Undang-Undang No. 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 Pencatatan perkawinan yang sebelumnya berdasarkan
atas asa peristiwa, sejak ditetapkannya undang-undang ini berubah menjadi berdasarkan atas
domisili. Sehingga pencatatan dilakukan pada instansi pelaksanan sesuai dengan domisili
pelapor.
Sama halnya dengan kelahiran, sebuah pernikahan merupakan hal yang harus dilegalkan
secara negara agar pasangan suami istri memiliki perlindungan dan pengakuan tentang
status pernikahan, hak dan kewajiban, serta anak-anak yang akan dilahirkan kelak.
Salah satu dokumen penting yang perlu dimiliki oleh pasangan suami istri yang telah sah
menikah secara agama dan negara adalah akta nikah.
Dalam akta nikah dijelaskan tentang telah terjadinya perkawinan antara suami dan istri
dan hal tersebut diakui oleh negara setelah sah secara agama.
2. Flowchart
a. Pengertian Flowchart
Flowchart atau bagan alur adalah diagram yang menampilkan langkah-langkah dan
keputusan untuk melakukan sebuah proses dari suatu program. Setiap langkah
digambarkan dalam bentuk diagram dan dihubungkan dengan garis atau arah panah.
Flowchart berperan penting dalam memutuskan sebuah langkah atau fungsionalitas
dari sebuah proyek pembuatan program yang melibatkan banyak orang sekaligus. Selain
itu dengan menggunakan bagan alur proses dari sebuah program akan lebih jelas, ringkas,
dan mengurangi kemungkinan untuk salah penafsiran. Penggunaan flowchart dalam
7
dunia pemrograman juga merupakan cara yang bagus untuk menghubungkan antara
kebutuhan teknis dan non-teknis.
b. Simbol Flowchart
8
b. Simbol use case diagram
B. Data Perusahaan
1. Sejarah Singkat KUA Leles
Kantor Urusan Agama Kecamatan Leles merupakan intansi vertikal kementrian
Agama yang berada di bawah kementrian agama dan bertanggung jawab langsung kepala
KUA Kabupaten Garut. Sedangkan tugas KUA adalah melaksanakan tugas pokok
kementrian agama dalam wilayah kecamatan berdasarkan kebijakan kepala KUA
kabupatendan per undang-undangan.
Berdasarkan arsip pencatatan nikah yang ada, Kantor KUA Kecamatan Leles awal
mula berdirinya kurang lebih pada tahun1985, bertempat di samping Masjid Besar
Agung Leles, Jl. Raya Leles No. 65, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44152.
Kantor Urusan Agama Kecamatan Leles merupakansalah satu KUA dari 42 KUA
Kecamatanyang ada di wilayah kabupaten Garut, kebaradaanya merupakan pintu gerbang
masuk ke wilayah pemerintahan kabupaten Garut. Adapun fungsi dari KUA Kecamatan
9
Leles adalah melaksanakan pencatatan nikah, rujuk, pembinaan masjid, zakat, wakaf dan
ibadah sosial lainnya.
2. Visi dan Misi
a. Visi
“Memaksimalkan pelayanan dan bimbingan keagamaan pada Kantor Urusan Agama”
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas pelayanan bidang keagamaan pada masyarakat
2) Meningkatkan kualitas pelayanan nikah dan rujuk berbasis teknologi informasi
3) Meningkatkan kualitas pelayanan serta bimbingan haji, zakat, dan wakaf
4) Meningkatkan kualitas pelayanan bimbingan keluarga sakinah
5) Meningkatkan kualitas bimbingan produk halal
6) Meningkatkan kualitas bimbingan kemitraan umat islam
7) Meningkatkan kualitas bimbingan ibadah sosial
8) Meningkatkan kualitas bimbingan kemasjidan
3. Struktur Organisasi
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
b. Tujuan mendata berkas adalah untuk memverifikasi kelengkapan berkas calon
pengantin.
c. Setelah diverifikasi, akta nikah diberikan kepada pemohon.
2. Alur Usecase
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Salah satu dokumen penting yang perlu dimiliki oleh pasangan suami istri yang telah
sah menikah secara agama dan negara adalah akta nikah, yaitu berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang wajib dilaporkan oleh Penduduk kepada
Instansi.
2. Fungsi dari legalisasi akta nikah yaitu akta perkawinan bisa melindungi hak dan
kewajiban suami istri, juga melindungi anak-anak yang di lahirkan dari perkawinan
tersebut. Dengan akta nikah perkawinan, hak atas pemenuhan kebutuhan dasar anak
akan terlindungi oleh undang – undang.
B. Saran
Di kantor KUA Leles masih banyak kekurangan yang masih digunakan diantaranya pada
penganalisisan, seperti memasukan data manual dan ketidakadaannya pelayanan online yang
mengakibatkan kesulitan dalam mencari data perkawinan. Disarankan untuk di kantor KUA
Leles, agar memakai aplikasi yang terkomputerisasi dengan menggunakan sistem online
sehingga admin dan pengguna mudah dan lebih cepat untuk mengaksesnya.
13
DAFTAR PUSTAKA