TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh ijazah Diploma III
Program Studi Administrasi BisnIs Jurusan Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Pontianak
Oleh:
NIM : 3201904064
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian dari Tugas Akhir
pernyataan ini Saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada paksaan dari
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini tepat waktunya. Tugas akhir
Penulisan tugas akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
ijazah Diploma III pada Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri
Pontianak.
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, ilmu,
masukan, serta motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih
1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan ilmu
pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
2. Kedua orang tua serta keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa
kepada penulis.
3. Bapak Ir. H. Muhammad Toasin Asha, M.Si. selaku Direktur Politeknik Negeri
Pontianak.
5. Ibu Novi Desanti, S.E., M.AB. selaku Ketua Program Studi D III
Administrasi Bisnis.
6. Drs. Agus Eko Tejo S., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
i
6. Seluruh Dosen Politeknik Negeri Pontianak khususnya Jurusan
serta seluruh karyawan PT PLN (Persero) yang telah berbagi ilmu dan
8. Kepada Aisyah, Reza, Ardiansyah, Apis, Haidir, dan Rizik yang telah
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini mungkin terdapat
kekurangan karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Untuk itu
penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
penulisan tugas akhir ini. Semoga dengan adanya tugas akhir ini dapat memberikan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK
PRAKATA............................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Profil Perusahaan................................................................ 10
1.Sejarah Singkat Perusahaan........................................... 10
2.Visi, Misi, dan Motto Perusahaan .................................... 13
3. Gambaran Umum Perusahaan......................................... 14
a. Aspek Kepegawaian................................................... 20
b. Aspek Pemasaran....................................................... 21
B. Uraian Struktur Organisasi......................................................
1. Struktur Organisasi...........................................................
2. Uraian Pekerjaan..............................................................
BAB IV PENUTUP
A . S i m p u l a n ............................................................................
B. Saran ................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
kita tidak akan terlepas dengan penggunaan listrik. Selain memberikan manfaat,
listrik juga memiliki potensi bahaya apabila tidak digunakan dengan benar dan
bijak. Beberapa bahaya listrik yang dapat mengancam keselamatan diri antara
lain kebakaran, meledaknya komponen listrik, bahaya tersengat listrik yang dapat
dan pencegahannya.
umum yaitu Public Relations atau yang biasa kita kenal dengan hubungan
publik.
1
2
relations atau humas adalah usaha sengaja, terencana, dan tidak pernah mati
dan masyarakat.”
terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan
Relations atau Humas adalah segala bentuk komunikasi yang dilakukan secara
koordinasi PLN UP3 Pontianak dan PLN UIW Kalimantan Barat yang beralamat
Kalimantan Barat dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
yang ada di kota Pontianak. PT PLN (Persero) ULP Siantan sendiri terbagi ke
transaksi energi, bagian teknik, dan bagian K3L (Kesehatan, Keamanan kerja,
dan Lingkungan).
2
3
masyarakat umum adalah petugas dari K3L (Kesehatan, Keamanan kerja, dan
Lingkungan).
Saat wawancara awal penulis dengan kepala bagian K3L. Ada beberapa
kegiatan yang rutin dilakukan oleh PT PLN (Persero) ULP Siantan yaitu Program
program yang diinformasikan oleh bagian K3L ini merupakan program yang
Siantan, penulis tertarik pada pelaksanaan kegiatan edukasi yang dilakukan oleh
potensi bahaya listrik. Masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap
Hal tersebut menjadi perhatian khusus bagi PT PLN (Persero) ULP Siantan
sengatan listrik yang ada di Kalimantan Barat khususnya di wilayah Siantan dan
sekitarnya. Salah cara yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) ULP Siantan untuk
menekan jumlah kasus kecelakaan umum akibat sengatan listrik tersebut adalah
program yang diupayakan oleh PT PLN (Persero) ULP Siantan dengan tujuan
benar, serta hal apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh masyarakat agar
terhindar dari bahaya listrik. Program ini rutin dilakukan oleh PT PLN (Persero)
ULP Siantan setiap hari senin dan rabu oleh penanggung jawab K3L (Kesehatan,
Keamanan kerja, dan Lingkungan) dan setiap hari Jum’at dilakukan oleh manajer
PLN, adanya pemasangan jaringan internet di dekat jaringan SUTM PLN, dan
lainnya. Serta melakukan edukasi kepada pemain layangan agar tidak bermain
layangan menggunakan tali kawat. Untuk pemilihan target yang akan diedukasi
rumah warga yang ada di wilayah PT PLN ULP Siantan, dimana target yang
kepada masyarakat agar dapat terhindar dari kecelakaan akibat listrik adalah:
tersengat listrik.
5
menyebabkan kebakaran.
7. Selalu periksa instalasi listrik secara rutin setiap 5 tahun sekali untuk
langsung dengan tatap muka maupun dengan brosur. Untuk lebih jelasnya
sembilan aspek tersebut dapat dilihat pada studi dokumentasi yang penulis
lampirkan.
masyarakat terhadap penggunaan listrik yang bijak, aman, dan benar agar dapat
B. Rumusan Masalah
adalah
Ketenagalistrikan?
Ketenagalistrikan?
C. Tujuan Penelitian
Keselamatan Ketenagalistrikan.
7
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
3. Bagi Perusahaan
Keselamatan Ketenagalistrikan.
E. Metode Penelitian
analisis, dan penyajian data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
Maka metode penelitian yang akan penulis lakukan adalah sebagai berikut:
data yaitu menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder.
Dari toeri diatas maka sumber data primer yang penulis dapat adalah data
petugas PLN. Sementara sumber data sekunder yang penulis dapatkan adalah
dari sumber yang sudah ada. Contoh sumber data sekunder adalah tabel-tabel,
a. Wawancara
yang ingin diketahui oleh pewawancara lewat informasi yang disampaikan oleh
memperoleh infomasi secara lisan dengan cara tanya jawab secara tatap muka
“Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara
langsung atau percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.”
Dari teori yang penulis paparkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
dari informan tersebut. Untuk mendapatkan data yang penulis perlukan maka
kegiatan ini dengan mewawancarai 4 orang informan yaitu Manajer PT PLN ULP
Siantan, Kepala bagian K3L (Kesehatan, Keamanan kerja, dan Lingkungan), dan
Dengan 4 orang informan dirasa sudah cukup untuk mendapatkan data informasi
11
yang dibutuhkan dari program ini karena nantinya proses wawancara akan
informan terhadap program ini. Agar wawancara dapat berjalan sesuai harapan,
maka penulis akan menyiapkan terlebih dahulu apa saja yang dibutuhkan dalam
b. Observasi
Menurut Hardani, dkk (2020:125), “Observasi adalah suatu teknik atau cara
objek, kondisi atau suasana tertentu baik secara langsung maupun tidak
langsung.
12
c. Dokumentasi
dokumen.”
surat,film, catatan harian, naskah, arikel dan sejenisnya, bahkan juga berasal
dari pikiran manusia yang tertuang didalam buku atau naskah-naskah yang
terpublikasi.”
adalah pengumpulan data yang dapat berupa tulisan, foto, video, rekaman suara,
menginterprestasikannya.”
satu variabel atau lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
dengan metode deskriptif. Penyajian data ini akan penulis paparkan pada bab
apa adanya sesuai dengan fakta yang terjadi menggunakan metode deskriptif.
3. Analisis Data
terdapat 3 macam jenis kegiatan dalam analisis data kualitatif yaitu sebagai
berikut:
kualitatif karena dengan metode ini penulis dapat mengetahui objek yang diteliti
kehidupan masyarakat dan aktivitas sosial sehingga sesuai dengan judul yang
masalah yang diteliti, setelah data yang diperlukan terkumpul lalu peneliti akan
menganalisis data tersebut, dan untuk hasil akhirnya berupa kesimpulan dari
data yang diteliti. Dari kesimpulan tersebut dapat menjawab penelitian yang
F. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Strategi
15
sasaran dan tujuan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Penerapan
strategi dilakukan dengan tujuan agar dalam pelaksanaan sebuah program atau
kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang di harapkan.
Berikut beberapa teori yang dikemukakan para ahli mengenai pengertian strategi
antara lain. Menurut Marrus (1995) dalam Umar (2001:31), “Strategi adalah
proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa strategi adalah suatu tindakan yang dirancang oleh sebuah organisasi
tujuan yang diinginkan. Dengan adanya strategi ini organisasi memiliki target
2. Pengertian Komunikasi
(receiver) dengan maksud dan tujuan tertentu. Tujuan dari komunikasi adalah
16
dipahami oleh orang lain (to make opinions, fellings, information etc, known or
understood by others).”
proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain
dengan tujuan tertentu dan dengan harapan dapat tercapainya makna yang
3. Strategi Komunikasi
terlebih dahulu agar informasi yang disampaikan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Strategi komunikasi juga dilakukan dengan maksud agar informasi
yang disampaikan mudah diterima dan dipahami oleh penerima pesan (receiver).
yang terkait mengenai rencana dan taktik atau cara akan dipergunakan untuk
1. Mengenal Khalayak
pihak yang sama sekali tidak pasif, melainkan aktif. Sehingga antara komunikator
dan komunikan bukan saja terjadi sebuah hubungan, tetapi juga saling
2. Menyusun Pesan
dan materi. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui
18
media komunikasi. Isi dari sebuah pesan bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan,
informasi, nasihat atau propaganda. Syarat dari sebuah pesan yang efektif
3. Menetapkan Metode
penyampaian sebuah komunikasi juga salah satu hal yang penting agar
khalayak dengan media komunikasi yang akan digunakan. Hal ini dikarenakan
situasi dan kondisi komunikan tidak semua sama, seperti halnya media
adalah perencanaan dalam melakukan komunikasi agar tujuan dari pesan yang
Dalam menjalankan bisnis salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan
yang ingin disampaikan dapat sesuai dengan maksud dan tujuan yang diinginkan.
pertukaran informasi yang dilakukan di dalam dunia bisnis baik secara verbal
maupun non verbal dengan maksud dan tujuan tertentu. Dalam menyampaikan
kata-kata yang mudah dimengerti dan dipahami lawan bicara, selain itu seorang
komunikator juga harus dapat memilih dan menggunakan media yang tepat saat
5. Komunikasi Efektif
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi dua arah dimana pesan yang
disampaikan oleh pengirim dapat dipahami oleh penerima pesan dan penerima
pesan tersebut akan melakukan umpan balik dari pesan yang tersebut. Jadi
komunikasi efektif terjadi apabila terdapat aliran informasi dua arah antara
mencapai pemahaman yang sama sang pihak yang lain melakukan tindakan,
Menurut Nurjaman dan Umam (2012:45-46), Ada lima aspek yang harus
Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang efektif dapat terjadi apabila
serta adanya umpan balik dan aksi dari penerima pesan. Dengan melakukan
komunikasi yang efektif orang lain akan memahami maksud dan tujuan dari
pesan yang ingin kita sampaikan dan dapat melakukan tindakan sesuai dengan
yang kita harapkan. Selain itu, dengan melakukan komunikasi yang efektif
6. Hambatan Komunikasi
penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Namun apa jadinya jika komunikasi
yang dilakukan mengalami kendala dan hambatan. Oleh karena itu penting untuk
komunikasi agar komunikasi yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan
22
a. Kebisingan (noise-factor)
Kebisingan adalah hambatan berupa suara-suara yang mengganggu
jalannya komunikasi sehingga pesan komunikasinya tidak bisa diterima
sebagaimana mestinya.
b. Faktor semantik
Faktor semantik adalah hambatan berupa pemakaian kata atau istilah
yang menimbulkan salah paham atau pengertian.
c. Interest (kepentingan)
Kepentingan akan membuat seseorang atau orang banyak selektif dalam
hal penghayatan atau tanggapannya. Orang-orang cenderung hanya
memperhatikan rangsangan-rangsangan yang ada hubungan dengan
kepentingannya.
d. Motivasi
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar
dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya. Keinginan, kebutuhan
dan kekurangan-kekurangan seseorang berbeda dengan yang lainnya
dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat
e. Prasangka
Merupakan salah satu hambatan berat terhadap berlangsungnya
komunikasi, sebab orang yang memiliki prasangka belum apa-apa sudah
bersikap was-was dan menantang komunikator atau pembicara yang
hendak melancarkan komunikasi.
pesan sependapat dan melakukan seperti apa yang disampaikan oleh orang
paksaan melainkan dengan cara membujuk orang lain agar sependapat dan mau
harus membiasakan diri berbicara dengan kata-kata, istilah istilah, dan ide-ide
yang dimengerti oleh orang banyak. Dalam hal ini dia mengemukakan empat
yang ingin di sampaikan. Informasi tersebut haruslah jelas dan mudah dimengerti
oleh lawan bicara. Agar informasi yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh
lawan bicara penting dilakukannya pendekatan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan
untuk menarik perhatian lawan bicara sehingga lawan bicara dapat antusias
24
perhatian dari lawan bicara maka upaya selanjutnya yaitu dengan membuat
lawan bicara memiliki rasa ingin mengetahui dan seruan untuk melakukannya
8. Media Komunikasi
efektif sehingga tujuan dari pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan
Media yang digunakan dapat berupa media komunikasi elektronik maupun media
komunikasi nonelektronik.
BAB II
A. Profil Perusahaan
dimulai pada abad ke-19. Pada masa itu Belanda mendirikan perusahaan pabrik
gula dan pabrik teh dan mendirikan tenaga pembangkit listrik untuk keperluan
bisnisnya. Untuk pertama kalinya perusahaan listrik swasta yang dipegang oleh
Maattschappy) dan dilegal untuk kota Pontianak dan sekitarnya pada tanggal 25
Agustus 1922.
perusahaan kelistrikan diambil alih oleh Jepang dan dinamai dengan NIPPON
kepada Amerika Serikat pada Perang Dunia ke-2 dan mengharuskan Jepang
oleh NV. ANIEM dengan Ir. De Moon sebagai kepala terakhir dari perusahaan ini.
26
27
Pada tanggal 20 Mei 1961 lewat Surat Keputusan Menteri PUT 1611 PLN
menetapkan keputusan dengan Ir. Rusdi Hadjerat sebagai pemimpin PLN yang
sesuai dengan ketetapan menteri. Pembagian ini dilakukan dengan tujuan agar
dan dibawah koordinasi oleh PLN UIW (Unit Induk Wilayah) Kalimantan Barat.
Saat berdirinya PT PLN (Persero) ULP Siantan pertama kali berlokasi di Jalan
Budi Utomo dengan menyewa Ruko yang ada disana sebagai tempat untuk
hingga 2002, lalu ditahun 2002 PT PLN (Persero) ULP Siantan pindah lokasi
kantor dari Jalan Budi Utomo ke Gang Remis, Jalan Gusti Situt Machmud,
Pontianak Utara dan menetap selama 6 tahun dengan keadaan masih menyewa
kualitas pelayanan terbaik dan terdepan dalam penyedia kelistrikan nasional, PT PLN
(Persero) ULP Siantan memiliki visi, misi, dan motto perusahaan. Adapun visi, misi,
VISI
MISI
2. Mengelola niaga dan manajemen pelanggan serta penjualan tenaga listrik untuk
kinerja perusahaan.
3. Mengelola sumber data dan aset perusahaan secara efisien, efektif dan sinergis
Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Keamanan serta prinsip tata kelola perusahaan
MOTTO
"Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik"
a. Aspek Kepegawaian
Aset berharga yang dimiliki oleh perusahaan adalah sumber daya manusia
yang berkualitas (SDM). Dengan memiliki SDM yang unggul perusahaan dapat
dengan mudah mencapai tujuannya. SDM dimiliki oleh perusahaan dalam hal ini
29
adalah tenaga kerja atau karyawan, baik itu perusahaan kecil maupun
Siantan karyawan dibagi menjadi dua yaitu karyawan tetap dan outsourcing.
Saat ini jumlah karyawan tetap yang dimiliki PT PLN (Persero) ULP Siantan
Tabel 2
Jumlah Karyawan Pada PT PLN (Persero) ULP Siantan
Berdasarkan Status Karyawan
yang ada pada PT PLN (Persero) ULP Siantan terbagi menjadi 2 bagian yaitu
karyawan tetap dan karyawan outsourcing. Yang menjadi karyawan tetap pada
PT PLN (Persero) ULP Siantan adalah Manajer ULP Siantan, Kepala K3L, 4
orang bagian Teknik. Total jumlah karyawan tetap PT PLN (Persero) ULP
(Persero) ULP Siantan terbagi menjadi 3 yaitu, 73 orang bagian pelayanan dan
Total jumlah karyawan outsourcing PT PLN (Persero) ULP Siantan adalah 165
orang.
berdasarkan pada tingkat pendidikannya. Hal tersebut dapat kita lihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3
Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pada PT PLN (Persero) ULP Siantan
1 SMA/SMK 11 61,1 %
2 D3 4 22,2 %
3 S1 3 16,7 %
Total 18 100 %
Dari tabel tersebut dapat kita ketahui bahwa terdapat pembagian karyawan
terakhir dari para karyawan tetap yang ada pada PT PLN (PERSERO) ULP
Siantan. Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa karyawan yang mempunyai
yaitu 5 orang, diikuti oleh pelayanan administrasi dan transaksi energi masing-
bagian teknik, dan transaksi energi masing-masing sebanyak 1 orang. Jadi total
b. Aspek Pemasaran
Agar kegiatan pemasaran dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
dahulu. Salah satu strategi pemasaran yang sering digunakan adalah Bauran
digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam
pasar sasaran.
digunakan sebagai alat bagi perusahaan untuk mengetahui keinginan pasar dan
dalam mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa
terdapat 7-P yaitu: Product (Produk), Price (Harga), Promotion (Promosi), Place
32
(Bukti Fisik). Adapun penjelasan konsep 7P yang ada pada PT PLN (Persero)
a. Product (Produk)
Produk adalah bentuk barang atau jasa yang ditawarkan dan diperjual
kebutuhan pasar. Secara umum ada beberapa produk yang dihasilkan oleh
tambah daya listrik, dan jasa pasang baru. Adapun uraian dari produk-produk
pelanggan yang ingin menambah Daya Listrik mereka dalam jangka waktu
tertentu. Misalnya pada acara-acara besar seperti nikahan, konser, pesta, dll.
yang dapat memakan Daya Listrik yang cukup besar. Saat memasang daya
listrik sementara ini pelanggan dapat memilih tenggang waktu yang mereka
inginkan. Dan apabila tenggang waktu yang telah ditentukan berakhir, maka
Jasa tambah daya listik merupakan jasa yang ditawarkan oleh PLN kepada
pelanggan yang ingin menambah daya listrik yang mereka miliki. Seiring
listrik yang dibutuhkan juga akan semakin meningkat. Oleh karena itu, untuk
pelanggan yang ingin agar daya listrik yang mereka miliki ditambah, dapat
2. Price (Harga)
barang atau jasa yang dijual. Pada PT PLN (Persero) ULP Siantan tarif harga
Berikut merupakan daftar harga listrik berdasarkan tarif dan golongan yang
Tabel 4
Daftar Harga Listrik berdasarkan Tarif dan Golongan Yang
Disediakan Oleh PLN
1 Rumah Tangga
2 Bisnis
kVA
3 Industri
4 Perusahaan
kVA
5 Pemasangan Sementara
PS - Rp. 1.644,52 -
3. Place (Tempat),
Tempat usaha merupakan lokasi dimana kita akan melakukan proses jual
beli.
35
Saat ini tempat usaha PT PLN (Persero) ULP Siantan berada di Jalan Khatulistiwa,
Tempat berdirinya kantor PT PLN (Persero) ULP Siantan sendiri terbilang cukup strategis
dimana perusahaan ini terletak di tengah-tengah Kecamatan Pontianak Utara dan mudah
diakses oleh pelanggan PLN Siantan itu sendiri karena berada di tepi Jalan Khatulistiwa,
4. Promotion (Promosi)
bisa lebih mengenal dan tertarik dengan produk bisnis Anda. Untuk
biasanya menggunakan media sosial dan aplikasi PLN Mobile. Media sosial
konsumen dengan menawarkan harga yang terjangkau dan pemasangan listrik yang
mudah. Media sosial yang digunakan oleh PLN adalah instagram, facebook, dan
whatsapp official PLN. Sedangkan promosi lewat aplikasi yaitu menggunakan aplikasi
PLN Mobile.
PLN Mobile merupakan aplikasi yang dibuat oleh PT PLN untuk memudahkan
pelanggan melakukan pembelian produk jasa PLN. Aplikasi ini menawarkan fitur beli
token listrik, bayar tagihan, pengaduan gangguan, pasang baru, tambah daya dan fitur
lainnya. Untuk menarik pelanggan agar menggunakan PLN Mobile ini, PLN
Dengan menggunakan media sosial dan aplikasi PLN Mobile PLN, PLN
(Persero) ULP Siantan dapat memasarkan produk layanan jasa mereka dengan
36
cepat, efektif dan dapat dengan mudah menjangkau secara luas target pasar ke
seluruh Indonesia.
Bukti fisik merupakan semua yang berbentuk peralatan atau perangkat yang
digunakan untuk mendukung berjalannya bisnis kita. Bukti fisik adalah hal nyata
yang dapat dilihat atau dirasakan oleh konsumen terhadap produk atau jasa yang
dalam menilai produk yang ditawarkan. Pada perusahaan jasa bukti fisik yang dapat
petugas telah melayani pelanggan dengan baik, penanganan keluhan yang tergolong
cepat, ruang tunggu yang nyaman, atau lengkapnya sarana dan prasarana yang ada
Bukti fisik pada PT PLN (Persero) ULP Siantan dapat dilihat pada saat petugas
baik seperti saat kedatangan akan disambut dengan ramah dan dibukakan pintu oleh
petugas PLN serta setiap keluhan dan pertanyaan pasti akan ditanggapi dengan baik
oleh petugas PLN. Di dalam ruangan pelanggan akan difasilitasi ruang tunggu ber-
ac, televisi, koran, dan fasilitas lain seperti wifi sehingga pelanggan tidak bosan ketika
menunggu giliran di loket dan pelanggan merasa puas..Bukti fisik juga dapat dilihat
6. People (Partisipan)
Yang termasuk dalam aspek ini tentu saja bukan hanya konsumen namun
semua SDM yang terlibat termasuk pekerja atau tim bisnis. Hal ini sangat
kecenderungan yang berbeda dalam dunia bisnis. Dimana orang-orang yang ada
dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Semua sikap dan tindakan yang
dilakukan karyawan yang ada di kantor akan diperhatikan dan dinilai oleh konsumen.
Baik cara bersikap, bertutur kata, berpakaian dan penampilan karyawan, akan
memberikan kesan kepada pelanggan. Hal ini akan menjadi faktor keberhasilannya
Di PT PLN (Persero) ULP Siantan yang menjadi partisipan adalah petugas PLN itu
sendiri yang memberikan pelayanan kepada konsumen. Dimana petugas PLN harus
bisa melakukan komunikasi yang baik, berpenampilan yang rapi, dan bekerja dengan
7. Process (Proses)
diarahkan dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah ditentukan agar tujuan
yang diinginkan oleh perusahaan dapat tercapai dengan baik. Untuk PT PLN
(Persero) ULP Siantan khususnya dan PT PLN (Persero) secara umumnya memiliki
pelanggan. mengenai Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran studi
dokumentasi.
1. Struktur Organisasi
perusahaan. Hal ini bertujuan agar kinerja perusahaan akan semakin efektif
karena masing-masing bagian memiliki tugas yang jelas serta terarah demi
dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah
secara formal.”
jenis wewenang, bidang, dan hubungan pekerjaan. Instruksi yang diberikan akan
transaksi energi, bagian teknik, dan bagian K3L (Kesehatan, Keamanan kerja,
perusahaan diduduki oleh Manager ULP, diikuti oleh Ahli Kinerja, Pejabat K3L,
2. Uraian Pekerjaan
Uraian pekerjaan (job description) adalah pernyataan tertulis yang menjelaskan tanggung
jawab dan kualifikasi untuk pekerjaan tertentu, berdasarkan analisis pekerjaan. Uraian
pekerjaan biasanya meliputi tujuan jabatan, tugas pokok, dan wewenang yang dimiliki.
Dengan adanya uraian pekerjaan dapat mewujudkan pencapaian kinerja perusahaan yang
semakin baik. Untuk uraian pekerjaan pada PT PLN (Persero) ULP Siantan tiap bagiannya
1. Manager ULP
a. Tujuan Jabatan
tenaga listrik, niaga dan pelayanan pelanggan sesuai dengan kewenangannya dalam
b. Tugas Pokok
Langganan.
distribusi.
c. Wewenang
2. Menandatangani surat keluar, Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) ,
a. Tujuan Jabatan
b. Tugas Pokok
kerja.
c. Wewenang
a. Tugas Pokok
a.Tugas Pokok
1. Menyusun rencana kerja seksi Sumber Daya manusia sesuai rencana kerja
pengobatan pegawai.
untuk pelaporannya.
tugas.
5.Supervisor Teknik
a.Tujuan Jabatan
pengembangan aset jaringan dan kontruksi distribusi serta penyarn bungan dan
pemutusan.
b.Tugas pokok:
pelayanan teknik.
berlaku.
c.Wewenang
1. Manuver jaringan
a. Tugas Pokok:
43
kerja.
distribusi.
a. Tugas pokok:
Pengukur dan Pembatas (APP) dan penyaluran energi dengan bagian terkait.
manajemen billing.
termasuk APP.
5. Mengevaluasi gagal baca meter Automatic Meter Reading (AMR), dan tindak
lanjutnya.
9. Melakukan sarnpling penerapan kWh baru hasil Metrologi dan tera ulang
44
10. Memastikan kebenaran hasil pemeriksaan seting meter elektronik Relay dan
Perawatan APP.
a. Tugas pokok:
(SOP).
dan lain-lain.
Piutang
a. Tugas Pokok:
1. Menyusun rencana kerja seksi pernbacaan rneter kerja sebagai pedoman kerja.
meter pelanugan sesuai golongan dan jenis tarifnya untuk proses selanjutnya.
unit.
penyelesaian.
46
BAB III
PENYAJIAN DATA
masyarakat. Maka telah menjadi tanggung jawab bagi PLN itu sendiri untuk senantiasa
menjaga keamanan dan keselamatan bagi masyarakat dalam menggunakan listirk. Salah
satu program unggulan yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) ULP Siantan untuk
penulis teliti. Maka dari itu, penulis melakukan metode pencarian data
tersampaikan dengan baik dan tujuannya tercapai, maka penting untuk menyusun
penulis lakukan pada PT PLN (Persero) ULP Siantan, langkah awal yang dilakukan
46
47
masyarakat yang berpotensi terkena sengatan listrik. Jadi rumah yang dalam
listrik akan kita datangi, kita edukasi, kita himbau supaya untuk berhati-hati
mengetahui program tersebut karena waktu itu petugas PLN sudah datang
kerumah saya untuk melakukan sosialisasi mengenai program ini kepada saya.”
Hal tersebut didukung pula dengan observasi dan studi dokumentasi yang
informan 4 jawabannya adalah “Eh, tidak ada sih, tidak ada edukasi terhadap
saya gitu, ataupun orang lain pun tidak ada, saya pun tahu cuma yang umum
saja sih Pak.” Dari hasil wawancara diatas dapat kita ketahui bahwa informasi
tersampaikan kepada masyarakat luas, karena masih ada masyarakat yang tidak
Namun saat penulis menanyakan hal ini kepada masyarakat, apakah selama
tahu akan hal itu Pak, sampai saat ini sih belum ada. Yang memberikan
himbauan terkait bahaya listrik setahu saya sih petugas aja.” Hal ini juga
Informan 4 menyatakan “Untuk saat ini sih belum ada Pak.” Berdasarkan
wawancara yang penulis lakukan kepada masyarakat bahwa masih belum ada
49
informasinya tersebar luas. Hal ini juga didukung oleh observasi dan studi
hasil wawancara yang penulis lakukan kepada informan 1, target yang dijadikan
menggunakan listrik dari PLN.” Hal ini juga disampaikan oleh informan 2,
umum yang dia istilahnya beraktivitas di dekat jaringan listrik seperti orang
papan nama dekat jaringan listrik nah itu khususnya, cuma secara umumnya
masyarakat luas.” Hal ini juga sesuai dengan observasi dan dokumentasi yang
maka menurutnya yaitu “Hal ini dilakukan di ruang lingkungan kantor ULP
“Khusus untuk ULP Siantan yaitu disekitar masyarakat yang berada di area ULP
Siantan khusus, cuma pada dasarnya ditempat dimana PLN itu ada atau listrik itu
ada nah disitu harus dilakukan edukasi ke masyarakat.” Hal tersebut juga
didukung dengan observasi dan studi dokumentasi yang penulis lakukan saat
Siantan.
disampaikan mudah dipahami dan diterima oleh lawan bicara sehingga lawan
bicara dapat mengerti maksud dari pesan yang ingin disampaikan. Berdasarkan
dari hasil wawancara yang penulis lakukan kepada informan 1, cara yang
“Agar masyarakat lebih mudah memahami apa yang kami sampaikan, tentunya
agar lebih mengenal mereka seperti menanyakan nama, berapa lama tinggal
disini, dan lain sebagainya hal ini bertujuan untuk memancing lawan bicara agar
sampaikan, setelah dirasa cukup, maka kami akan sampaikan terkait resiko yang
poster, jadi kalau kita gambarkan dalam bentuk poster dengan gambar-gambar
istilahnya disitu menarik nah itu pasti akan lebih mudah diterima oleh masyarakat
daripada kita menjelaskan dengan kata-kata saja namun kita juga barengi
dengan itu dengan gambar poster.” Berdasarkan dari penjelasan diatas dapat
pernyataan dari informan 3 yaitu “Iya saya dapat memahami maksud dari
informasi yang disampaikan kepada saya bahwa saya harus berhati-hati dan
saja informasi yang PLN sampaikan kepada Bapak terkait Program Peduli
dibawah jaringan listrik dan selalu berhati-hati dalam penggunaan listrik agar
52
senantiasa dalam keadaan aman dan terhindar dari sengatan listrik. Selain
dengan cara mengedukasi saya mengenai apa saja kegiatan yang tidak boleh
kepada saya agar selalu berhati-hati dalam penggunaan listrik agar dapat
terhindar dari sengatan listrik. Petugas juga membagikan brosur kepada saya
temuan data dari hasil observasi dan studi dokumentasi yang penulis lakukan
tetap berhati-hati saat melakukan aktivitas di dekat jaringan listrik. Petugas juga
masyarakat.
mempengaruhi mereka agar sependapat dan mau melakukan seperti apa yang
sampaikan. Menurut informan 1 yaitu “Hal ini berkaitan dengan pertanyaan yang
rumah, dan bahkan bisa meninggal dunia. Dengan begitu masyarakat akan lebih
ajak, kita himbau dulu masyarakat bahwa listrik itu berbahaya dan kita ceritakan
aja apa adanya bahwa resiko ketika tersengat listrik adalah kematian jadi dengan
begitu masyarakat memiliki kewaspadaan yang lebih karna ini bahaya loh
gitukan, bukan untuk saya tapi untuk masyarakat itu sendiri ini berbahaya, jadi
jangan ambil resiko untuk bekerja dekat jaringan listrik, beraktivitas dekat
“Bukannya tidak tahu bahwa yang saya lakukan berpotensi bahaya tersengat
adalah “Sebenarnya saya mengetahui akan hal itu bahwa mendirikan bangunan
dekat jaringan listrik itu sangat berbahaya, saya tidak berani untuk
menyampaikan hal ini kepada atasan saya untuk mendirikan bangunan dekat
jaringan listrik, saya mengabaikannya dan kurang peduli akan hal itu. Saya
hanya ingin pekerjaan yang ditugaskan kepada saya selesai saja.” Dalam hal ini
masih melakukan aktivitas di dekat jaringan listrik dan lebih memilih untuk
mengabaikan keselamatannya.
Untuk mengetahui respon atau feedback dari kegiatan yang kita lakukan,
tentunya kita harus mengetahui tanggapan dari target dari sasaran program ini
lebih tahu dan peduli terhadap keselamatan mereka mulai dari hal yang kecil
tentunya positif dan menyambut baik akan hal ini karna tujuan dari program ini
berterima kasih jadi yang awalnya mereka ini tidak faham menjadi lebih paham
berterima kasih dan menyambut baik dengan adanya sosialisasi ini.” Tanggapan
dari masyarakat terhadap program ini tentunya baik dan mendukung apa yang
telah dilakukan oleh petugas. Hal ini disampaikan langsung oleh masyarakat
“Tentu saja saya sangat mendukung langkah yang dilakukan oleh petugas PLN
menjadi tahu bagaimana cara pemanfaatan listrik yang baik dan benar.” Dan
pernyataan dari informan 4 yaitu “Bagus Pak, bagus karena itu buat informasi
juga buat masyarakat luas kan Bapak kan, jadi yang tidak tahu menjadi tahu dan
55
berhati-hati Bapak nah gitu. Itu saya sangat apresiasi sih Pak dan saya pun
sangat mendukung.”
pesan yang disampaikan serta adanya umpan balik dan aksi dari penerima
sesuai dengan rencana dan tujuan atau belum adalah dengan mewawancarai
informan 1 mengenai apakah program ini sudah efektif berjalan dengan rencana
dan tujuan yang diinginkan, maka informan 1 menyatakan “Untuk saat ini sudah
berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan kami, namun tentunya program ini
potensi bahaya listrik yang ada. Selain itu kami juga menerima kritik dan
mestinya.” Hal tersebut juga disampaikan oleh informan 2 yaitu “Untuk target
sudah tercapai dan saya rasa sudah efektif namun masih ada beberapa yang
perlu ditingkatkan jadi masyarakat ini sangat luas, masyarakat ini sangat
beragam jadi bagimana caranya supaya informasi ini, sosialisasi ini lebih
informan 1 dan 2 bahwa petugas telah mencapai target dan program ini
“Bukannya tidak tahu bahwa yang saya lakukan berpotensi bahaya tersengat
menyatakan “Eh, biasa nih Pak ya tuntutan dari perusahaan kebijakan yang
sudah diaturnya Pak, jadi kita”. Hal ini bertentangan dengan penuturan dari
petugas yang menyatakan bahwa program sudah berjalan efektif namun saat
mengetahui potensi bahaya yang ditimbulkan dari sengatan listrik. Data yang
informan 1 bahwa “Mungkin informasi mengenai bahaya listrik ini belum sampai
kepada mereka atau bisa jadi juga mereka sudah mengetahui bahwa listrik itu
tersebut juga disampaikan oleh informan 2 yaitu “Ya mungkin karena belum
teredukasi jadi masyarakat ini masih menganggap karena listrik ini barang yang
tidak terlihat jadi tidak Nampak bahwa itu bahaya tidak kasat mata itu bahaya
cuma sebenarnya itu bahaya sekali nah itu mungkin masyarakat menganggap itu
57
biasa-biasa saja, ini kabel-kabel biasa karena listrik itu kan tidak ada wujudnya.”
menyatakan bahwa “Eh, tidak tahu itu Pak. Tidak sampai disitu penulis juga
menanyakan apakah selama ini petugas PLN sudah melakukan edukasi atau
kepada Bapak. Maka jawaban informan 4 adalah “Eh, tidak ada sih, tidak ada
edukasi terhadap saya gitu, ataupun orang lain pun tidak ada, saya pun tahu
cuma yang umum saja sih Pak.” Namun dari observasi dan studi dokumentasi
Dari data yang penulis dapatkan dapat disimpulkan petugas memang ada
menyeluruh dan cepat kepada masyarakat dan hal ini membutuhkan waktu yang
cukup panjang.
jaringan listrik itu beresiko dan berpotensi terkena sengatan listrik tapi mereka
masih saja melakukannya. Hal ini jugalah yang menyebabkan kasus kecelakaan
58
akibat sengatan listrik yang ada di Kalimantan Barat tergolong tinggi. Dari
keselamatan diri mereka, dan mungkin juga mereka belum mengetahui akan
potensi bahaya sengatan listrik yang mereka hadapi, oleh karena itu kami
semaksimal mungkin berupaya agar seluruh elemen masyarakat lebih peduli dan
informasi yang kami sebarkan baik secara tatap muka maupum melalui media
disini masih kurang paham atau masih menganggap remeh tentang bahaya
kegiatan yang berpotensi terkena sengatan listrik seperti yang disampaikan oleh
yang saya lakukan berpotensi bahaya tersengat listrik, namun saya lebih memilih
tuntutan dari perusahaan kebijakan yang sudah diaturnya Pak, jadi kita susah
dokumentasi yang penulis lakukan bahwa kesadaran akan keselamatan diri yang
dimiliki oleh masyarakat masih tergolong rendah hal ini dibuktikannya dengan
konfirmasi terlebih dahulu dengan petugas PLN. Hal tersebut disampaikan oleh
jaringan listrik tanpa ada koordinasi, jadi yang awalnya aman ni, jaringan jauh
ya itu tiba-tiba terjadi apa-apa baru mereka lapor.” Hal ini didukung pula dengan
temuan lapangan dari hasil observasi dan studi dokumentasi yang penulis
dekat jaringan listrik tidak adanya koordinasi dan konfirmasi terlebih dahulu
dengan petugas.
dan Whatsapp dalam bentuk postingan informasi bahaya listrik, selain itu juga
masyarakat.”
Sedangkan menurut informan 2 yaitu “Kita harus koordinasi dengan kantor UP3
masyarakat secara cepat dan menyeluruh, baik itu melalui himbauan yang
daerah setempat, namun itu masih dikaji oleh UP3 dan wilayah Kalimantan Barat
dimana wewenang ada di 2 unit itu.” Dari penelitian dan data yang penulis
dapatkan dapat disimpulkan bahwa langkah yang petugas lakukan agar dapat
informasi bahaya listrik melalui media sosial seperti di Whatsapp, Instagram, dan
kesadaran dan kepedulian mereka terhadap bahaya sengatan listrik baik dengan
sampaikan dapat diketahui oleh masyarakat secara luas. Selain itu juga petugas
terhadap keselamatan diri mereka yang dilakukan oleh petugas adalah dengan
kasus kecelakaan yang telah terjadi seperti adanya kasus kesetrum, kebakaran
rumah, bahkan adanya korban yang meninggal dunia akibat dari sengatan listrik.
Dengan begitu masyarakat akan lebih sadar dan paham akan pentingnya
keselamatan listrik ini, perlu juga adanya ditingkatkan dari program ini dengan
mencari cara-cara yang lebih efektif lagi agar masyarakat lebih teredukasi dan
informasi yang disebarkan dapat tersampai kepada masyarakat secara luas baik
itu melalui himbauan yang dikeluarkan instansi terkait atau aturan-aturan yang
mengingatkan mereka akan potensi bahaya listrik yang mereka hadapi tersebut
sambil menjelaskan juga beberapa kasus kecelakaan yang sudah pernah terjadi
mereka akan lebih waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di dekat jaringan
minggunya kepada unit induk diatas yaitu PLN UP3 Pontianak dan PLN Unit
62
Induk Wilayah Kalimantan Barat. Fungsi dari monitoring ini yaitu untuk
apakah telah melakukan seperti yang disampaikan oleh petugas atau tidak.
BAB IV
PEMBAHASAN
Keselamatan Ketenagalistrikan
Berdasarkan penyajian data yang penulis paparkan pada Bab III, dapat
dan perima dengan tujuan tertentu dan dengan tujuan dapat tercapainya makna
yang sama dengan apa yang dimaksud oleh pengirim pesan (sender). Menurut
pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan
tersampaikan dengan baik dan dengan tujuan agar masyarakat paham dan
listrik dapat tercapai. Strategi yang petugas lakukan adalah dengan cara
di media sosial sehingga target dan tujuan dari penginformasian dari kegiatan ini
60
61
cara sosialisasi door to door dan lewat postingan sosial media. Sedangkan yang
cepat, tentunya petugas harus dapat memilih media komunikasi yang tepat.
yang ingin disampaikan kepada masyarakat secara luas. Media yang digunakan
media komunikasi elektronik yang petugas gunakan adalah lewat internet dan
Agar informasi yang petugas sampaikan tepat sasaran dan tujuannya dapat
tercapai, penting agar dapat menetapkan lokasi dan mengenal target yang
62
menjadi sasaran dari informasi yang akan disampaikan. Berdasarkan dari data
sekitar wilayah Siantan. Sedangkan yang menjadi target sasaran dari Program
Dengan mengetahui lokasi dan target yang akan dituju tentunya akan
mengemukakan bahwa,
akan menjadi lebih efektif dan dapat mempengaruhi khalayak tersebut untuk
informasi yang disampaikan sesuai dengan rencana dan tujuan yang ingin
dicapai. Strategi komunikasi juga dilakukan dengan maksud agar informasi yang
mengenai rencana dan taktik atau cara akan dipergunakan untuk melancarkan
adalah agar informasi yang disampaikan dapat dipahami dan diterima oleh
khalayak luas. Berdasarkan data yang penulis peroleh cara yang dilakukan oleh
petugas. Setelah petugas mendapatkan perhatian dan respon dari lawan bicara,
dari pesan yang ingin disampaikan yaitu terkait resiko bahaya listrik apabila
aktivitas didekat jaringan listrik buktinya saat penulis mewawancarai salah satu
meskipun telah di ingatkan oleh petugas agar tidak melakukannya mereka lebih
masyarakat agar informasi yang petugas sampaikan dapat diterima dan dapat
mempengaruhi lawan bicara yang petugas lakukan yaitu dengan cara melakukan
adanya kasus kesetrum, kebakaran rumah, dan bahkan bisa meninggal dunia.
jaringan listrik.
Hal tersebut didukung pula dengan teori yang ada bahwa agar informasi
yang disampaikan dapat diterima dan mempengaruhi orang lain agar sependapat
dan mau melakukan seperti yang disampaikan oleh petugas adalah dengan
dahulu kepada mereka denga menanyakan nama, berapa lama tinggal disini,
bicara tertarik biasanya akan timbul rasa ingin tahu dari mereka terhadap
65
seperti adanya kasus kesetrum, kebakaran rumah, dan bahkan bisa meninggal
kegiatan seperti yang telah diinformasikan kepada mereka agar berhati-hati dan
Komunikasi yang efektif dapat terjadi apabila antara pengirim pesan dan
penerima pesan memiliki pandangan yang sama. Berdasarkan data yang telah
penulis dapatkan komunikasi yang petugas lakukan masih belum berjalan efektif
karena masih ada masyarakat yang belum mengetahui informasi yang petugas
sampaikan, selain itu masyarakat yang sudah diberikan informasi terkait bahaya
tanggapan masyarakat terhadap program ini adalah positif, menyambut baik, dan
penggunaan listrik.
tanggapan dan respon yang positif dari masyarakat, petugas harus mampu
mereka dan harapan kedua belah pihak dapat tercapai. Dengan konsisten
antara petugas dan masyarakat. Sehingga citra perusahaan pun akan menjadi
semakin baik.
tujuan dari Program akan dilakukan. Namun apa jadinya jika dalam
yang diterima. Oleh karena itu petugas harus mengetahui apa saja hambatan
yang sama sekali belum mengetahui adanya informasi yang petugas lakukan
mengetahui akan bahaya listrik yang mereka lakukan saat melakukan aktivitas di
dekat jaringan listrik. Selain itu juga terdapat masyarakat yang sebenarnya sudah
tidak tersampaikan kepada masyarakat secara luas hal ini dikarenakan jumlah
yang petugas lakukan dapat tersampaikan secara luas dan cepat kepada
masyarakat namun hal tersebut tidak diimbangi dengan jumlah petugas yang
masyarakat yang hanya berjumlah 2 orang yaitu Manajer dan Kepala Laks K3.
maksimal dan akan ada masyarakat yang belum mengetahui informasi yang
petugas sampaikan.
dan bijak. Masyarakat tetap melakukan aktivitas didekat jaringan listrik meskipun
yang kurang peduli terhadap keselamatannya dari ancaman dan bahaya listrik.
Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kasus kecelakaan umum yang terjadi
akibat sengatan listrik pada tahun 2018-2021 untuk wilayah Kalimantan Barat.
Tabel 1
Data Kasus Kecelakaan Umum Akibat Sengatan Listrik
Di Wilayah Kalimantan Barat
4 2021 29
Total 95
Sumber: PT PLN (Persero) ULP Siantan, 2022, diolah
Dari data tabel diatas dapat kita ketahui bahwa kasus kecelakaan umum
akibat sengatan listrik pada wilayah Kalimantan Barat masih tergolong tinggi.
potensi bahaya listrik yang mereka hadapi. Beberapa kegiatan yang banyak
Hal tersebut tentunya menjadi perhatian khusus dari petugas agar dapat
petugas sebarkan baik secara tatap muka maupun melalui media elektronik.
adanya koordinasi dan konfirmasi terlebih dahulu dengan petugas PLN. Hal yang
pekerjaan atau kepentingan yang mereka lakukan dapat selesai dengan cepat
mereka agar tidak melakukan aktivitas di dekat jaringan listrik, tetap saja mereka
Hal ini didukung oleh teori yang ada bahwa perbedaan kepentingan
a. Kebisingan (noise-factor)
Kebisingan adalah hambatan berupa suara-suara yang mengganggu
jalannya komunikasi sehingga pesan komunikasinya tidak bisa diterima
sebagaimana mestinya.
b. Faktor semantik
Faktor semantik adalah hambatan berupa pemakaian kata atau istilah
yang menimbulkan salah paham atau pengertian.
c. Interest (kepentingan)
Kepentingan akan membuat seseorang atau orang banyak selektif dalam
hal penghayatan atau tanggapannya. Orang-orang cenderung hanya
memperhatikan rangsangan-rangsangan yang ada hubungan dengan
kepentingannya.
d. Motivasi
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar
dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya. Keinginan, kebutuhan
dan kekurangan-kekurangan seseorang berbeda dengan yang lainnya
dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat
e. Prasangka
Merupakan salah satu hambatan berat terhadap berlangsungnya
komunikasi, sebab orang yang memiliki prasangka belum apa-apa sudah
bersikap was-was dan menantang komunikator atau pembicara yang
hendak melancarkan komunikasi.
Dari data dan teori diatas dapat kita ketahui bahwa perbedaan
mereka bisa saja mengalami kecelakaan listrik seperti tersengat listrik dan bisa
mereka kepada masyarakat. Dengan begitu masyarakat akan lebih waspada dan
apakah telah melakukan seperti apa yang petugas informasikan apa tidak.
masyarakat tersebut, mereka akan mengerti dan sadar bahwa yang mereka
jaringan listrik seperti yang petugas informasikan dan selalu berhati-hati terhadap
listrik. Dengan begitu komunikasi yang petugas lakukan akan menjadi efektif.
mencapai pemahaman yang sama sang pihak yang lain melakukan tindakan,
1. Mengenal Khalayak
pihak yang sama sekali tidak pasif, melainkan aktif. Sehingga antara komunikator
dan komunikan bukan saja terjadi sebuah hubungan, tetapi juga saling
begitu akan terjalin hubungan antara petugas dan masyarakat dan lebih
2. Menyusun Pesan
dan materi. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui
informasi yang coba petugas sampaikan. Dengan menyusun pesan yang akan di
tidak berbelit-belit dan tepat sasaran berdasarkan maksud dari informasi yang
akan disampaikan
3. Menetapkan Metode
penyampaian sebuah komunikasi juga salah satu hal yang penting agar
masih tetap melakukan aktivitas di dekat jaringan listrik meskipun sudah di beri
informasi apa adanya bahwa telah terjadinya kecelakaan akibat sengatan listrik
dengan begitu masyarakat tersebut menjadi paham dan sadar bahwa apa yang
efektif dan pemilihan media yang tepat. Dengan melakukan komunikasi yang
cepat.
75
BAB V
PENUTUP
Daftar Pustaka
Hardani,; Andriani, H.; Ustiawaty, J.; Utami, E. V.; Istiqomah, R. R.; Fardani, R.
A.; Sukmana, D. J.; Auliya, N. H. 2020. Metode Penelitian Kualitatif &
Kuantitatif. CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta, Yogyakarta.
Husni, M. R.; Miftah, E.; Nurafrina, S.; Roro R. A.; Rahmat. H.; 2018. Manajemen
Pemasaran, Konsep dan Strategi. CV. Manhaji, Medan.
Nurjaman, K.; Umam, K. 2012. Komunikasi & Public Relation Panduan untuk
Mahasiswa, Birokrat, dan Praktisi Bisnis. Cv Pustaka Setia. Bandung.
26
Nurmi, 2015. Pengaruh Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Kacang Telor Ayam Pada Pt. Cahaya
Anugrah Sentosa Di Kota Makassar. Jurnal Mahasiswa Manajemen Fakultas
Ekonomi UNM.
LAMPIRAN 1
STRUKTUR ORGANISASI
26
LAMPIRAN 2
OBSERVASI CHEKLIST
OBSERVASI CHECKLIST
STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS PT PLN (PERSERO) ULP SIANTAN
DALAM MENGINFORMASIKAN PROGRAM PEDULI KESELAMATAN
KETENAGALISTRIKAN
No Aktivitas Ya Tidak
Melakukan Kegiatan Sosialisasi:
1
a. Door to door (dari rumah ke rumah)
b. Ke lembaga masyarakat dan instansi-
instansi pemerintah
c. Adanya postingan informasi keselamatan
ketenagalistrikan di media sosial
(Facebook, Instagram, Whatsapp)
2 Adanya Standing Banner/Spanduk
3 Adanya Brosur/Poster
Melakukan survey/pemantauan ke tempat yang
4
berpotensi adanya bahaya listrik
5 Penyampaian informasi:
a. Menghimbau masyarakat agar berhati-hati
saat melakukan aktivitas di dekat jaringan
listrik
b. Memberikan penjelasan kepada masyaraka
t terhadap bahaya listrik
c. Memberikan edukasi kepada masyarakat
agar dapat memanfaatkan listrik dengan
baik dan benar
Informasi yang disampaikan telah diketahui
6
masyarakat luas.
Program telah berjalan efektif sesuai dengan
7
target dan tujuan
LAMPIRAN 3
PEDOMAN WAWANCARA
PEDOMAN WAWANCARA
Strategi Komunikasi
Ketenagalistrikan?
4. Media apa saja yang Bapak gunakan saat menginformasikan Program Peduli
Keselamatan Ketenagalistrikan?
program ini?
8. Apakah program ini sudah efektif berjalan sesuai dengan target dan tujuan
yang diinginkan?
Hambatan
tergolong tinggi?
10. Apa yang menyebabkan masyarakat tidak mengetahui potensi bahaya yang
11. Apa saja hambatan yang Bapak alami selama melakukan Program Peduli
12. Bagaimana cara Bapak mengatasi masalah yang Bapak hadapi selama
Ketenagalistrikan)
2. Apakah selama ini petugas PLN sudah melakukan edukasi atau memberikan
anda?
Ketenagalistrikan?
5. Apa saja informasi yang PLN sampaikan kepada Bapak terkait Program
petugas PLN?
Keselamatan Ketenagalistrikan)
2. Apakah selama ini petugas PLN sudah melakukan edukasi atau memberikan
Bapak?
TRANSKRIP WAWANCARA
A. Informan 1
Nama : Marwaji
Strategi Komunikasi
Jawaban:
Ketenagalistrikan?
Jawaban:
Jawaban:
Hal ini dilakukan di ruang lingkungan kantor ULP Siantan dan sekitar wilayah
Siantan
4. Media apa saja yang Bapak gunakan saat menginformasikan Program Peduli
Keselamatan Ketenagalistrikan?
Jawaban:
Jawaban:
lama tinggal disini, dan lain sebagainya hal ini bertujuan untuk memancing
lawan bicara agar bisa aktif merespon dan antusias mendengarkan informasi
yang kami sampaikan, setelah dirasa cukup, maka kami akan sampaikan
Jawaban:
Hal ini berkaitan dengan pertanyaan yang tadi, yaitu dengan menyampaikan
bisa meninggal dunia. Dengan begitu masyarakat akan lebih waspada dan
sengatan listrik
7. Setelah dilakukannya program ini apa tanggapan masyarakat terhadap
program ini?
Jawaban:
peduli terhadap keselamatan mereka mulai dari hal yang kecil seperti tidak
masyarakat tentunya positif dan menyambut baik akan hal ini karna tujuan
8. Apakah program ini sudah efektif berjalan sesuai dengan target dan tujuan
yang diinginkan?
Jawaban:
Untuk saat ini sudah berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan kami,
ada. Selain itu kami juga menerima kritik dan masukan dari masyarakat agar
Hambatan
tergolong tinggi?
Jawaban:
10. Apa yang menyebabkan masyarakat tidak mengetahui potensi bahaya yang
Jawaban:
Mungkin informasi mengenai bahaya listrik ini belum sampai kepada mereka
atau bisa jadi juga mereka sudah mengetahui bahwa listrik itu berbahaya
11. Apa saja hambatan yang Bapak alami selama melakukan Program Peduli
Jawaban:
Hambatan ya, hambatan yang kami hadapi yaitu jumlah masyarakat yang
Solusi
12. Bagaimana cara Bapak mengatasi masalah yang Bapak hadapi selama
Jawaban:
Nama : Sandi
Strategi Komunikasi
Jawaban:
masyarakat, jadi untuk komunikasi kita ada 3 metode yang pertama kita Door
yang berbahaya didekat jaringan listrik, nah itu kan tampak dari fisiknya, kita
yang kedua melalui instansi-instansi terkait jadi kita bias minta bantu ke
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat), nah itu dimana mereka ini lebih
dekat dengan masyarakat atau lebih sering terjun ke masyarakat kita minta
Ketenagalistrikan?
Jawaban:
bangunan dekat jaringan listrik, orang memasang baliho, atau papan nama
dekat jaringan listrik nah itu khususnya, cuma secara umumnya masyarakat
luas.
Jawaban:
Khusus untuk ULP Siantan yaitu disekitar masyarakat yang berada di area
ULP Siantan khusus ULP Siantan, cuma pada dasarnya ditempat dimana
PLN itu ada atau listrik itu ada nah disitu harus dilakukan edukasi ke
masyarakat
4. Media apa saja yang Bapak gunakan saat menginformasikan Program Peduli
Keselamatan Ketenagalistrikan?
Jawaban:
Media sosial ada dari Whatsapp, ada dari Instagram, dan Facebook.
Kita buat dalam bentuk poster, jadi kalau kita gambarkan dalam bentuk
poster dengan gambar-gambar istilahnya disitu menarik nah itu pasti akan
kata-kata saja namun kita juga barengi dengan itu dengan gambar poster.
Jawaban:
Pertama kita ajak, kita himbau dulu masyarakat bahwa listrik itu berbahaya
dan kita ceritakan aja apa adanya bahwa resiko ketika tersengat listrik adalah
karna ini bahaya loh gitukan, bukan untuk saya tapi untuk masyarakat itu
sendiri ini berbahaya, jadi jangan ambil resiko untuk bekerja dekat jaringan
program ini?
Jawaban:
kasih jadi yang awalnya mereka ini tidak faham menjadi lebih paham dan
8. Apakah program ini sudah efektif berjalan sesuai dengan target dan tujuan
yang diinginkan?
Jawaban:
Untuk target sudah tercapai dan saya rasa sudah efektif namun masih ada
masyarakat ini sangat beragam jadi bagimana caranya supaya informasi ini,
Hambatan
tergolong tinggi?
Jawaban:
10. Apa yang menyebabkan masyarakat tidak mengetahui potensi bahaya yang
Jawaban:
karena listrik ini barang yang tidak terlihat jadi tidak Nampak bahwa itu
bahaya tidak kasat mata itu bahaya cuma sebenarnya itu bahaya sekali nah
11. Apa saja hambatan yang Bapak alami selama melakukan Program Peduli
ada koordinasi, jadi yang awalnya aman ni, jaringan jauh dari rumah, tiba-tiba
Solusi
12. Bagaimana cara Bapak mengatasi masalah yang Bapak hadapi selama
Jawaban:
Kita harus koordinasi dengan kantor UP3 Pontinak dan wilayah Kalimantan
Barat, jadi untuk mengembangkan atau memikirkan suatu cara yang efektif
menyeluruh, baik itu melalui himbauan yang dikeluarkan instansi terkait atau
masih dikaji oleh UP3 dan wilayah Kalimantan Barat dimana wewenang ada
di 2 unit itu.
C. Informan 3
Nama : Supriyadi
Profesi : Wiraswasta
Jawaban:
Ya saya mengetahui program tersebut karena waktu itu petugas PLN sudah
kepada saya.
2. Apakah selama ini petugas PLN sudah melakukan edukasi atau memberikan
anda?
Jawaban:
Ketenagalistrikan?
Jawaban:
Jawaban:
Apa saja kegiatan yang tidak boleh dilakukan karena memiliki resiko
tersengat listrik, petugas juga menghimbau kepada saya agar selalu berhati-
hati dalam penggunaan listrik agar dapat terhindar dari sengatan listrik.
ketenagalistrikan.
5. Apa saja informasi yang PLN sampaikan kepada Bapak terkait Program
Jawaban:
listrik, tidak membakar sampah dibawah jaringan listrik dan selalu berhati-hati
petugas PLN?
Jawaban:
Iya saya dapat memahami maksud dari informasi yang disampaikan kepada
saya bahwa saya harus berhati-hati dan peduli terhadap keselamatan saya
Jawaban:
Saya kurang tahu akan hal itu Pak, sampai saat ini sih belum ada. Yang
memberikan himbauan terkait bahaya listrik setahu saya sih petugas aja.
Jawaban:
dekat jaringan listrik itu sangat berbahaya, saya tidak berani untuk
menyampaikan hal ini kepada atasan saya karena saat ini saya hanya
jaringan listrik, saya mengabaikannya dan kurang peduli akan hal itu. Saya
Jawaban:
Bukannya tidak tahu bahwa yang saya lakukan berpotensi bahaya tersengat
Tentu saja saya sangat mendukung langkah yang dilakukan oleh petugas
masyarakat menjadi tahu bagaimana cara pemanfaatan listrik yang baik dan
benar.
D. Informan 4
Nama : Saleh
Profesi : Wiraswasta
Jawaban:
2. Apakah selama ini petugas PLN sudah melakukan edukasi atau memberikan
Bapak?
Jawaban:
Eh, tidak ada sih, tidak ada edukasi terhadap saya gitu, ataupun orang lain
pun tidak ada, saya pun tahu cuma yang umum saja sih Pak.
jaringan listrik itu sangat berbahaya dan beresiko terkena sengatan listrik?
Jawaban:
Iya Pak, betul Pak itu betul kalau itu saya setuju tu, karna pun itu pun
Eh, biasa nih Pak ya tuntutan dari perusahaan kebijakan yang sudah
Jawabannya:
Jawaban:
Bagus Pak, bagus karena itu buat informasi juga buat masyarakat luas kan
Bapak kan, jadi yang tidak tahu menjadi tahu dan berhati-hati Bapak nah gitu.
Itu saya sangat apresiasi sih Pak dan saya pun sangat mendukung.
LAMPIRAN 5
STUDI DOKUMENTASI
Gambar 1 : Brosur Tentang Program Peduli Keselamatan Ketenagalistrikan
Gambar 2 : Mekanisme Pelayanan Informasi Publik
Gambar 3 : Postingan informasi keselamatan ketenagalistrikan di media sosial
(Whatsapp, Instagram, Facebook)
Pemberian informasi kepada masyarakat mengenai bahaya bangunan yang
melintasi jaringan listrik