Anda di halaman 1dari 4

http://rumahpengetahuan.web.

id/perbedaan-s1-s2-dan-s3/comment-page-1/ Dimensi Struktur Pendidikan Strata 1 Dimensi Ilmu Mampu menerapkan ilmu dalam kegiatan produktif layanan masyarakat Dimensi Penelitian Mengerti peran dan kegiatan pengabdian Strata 2 Strata 3

Mampu meningkatkan Mampu menciptkana layanan masyarakat dengan penelitian dan pengembangan Mampu berperan aktif Mampu memimpin konsep baru bidang ilmu melalui penelitian

mengembangakan ilmu penelitian pengembangan ilmu Mampu memecahkan masalah interdisipliner

ilmu melalui penelitian melalui penelitian Dimensi Wawasan Mampu mengantisipasi Mampu memecahkan masalah bidang penelitian Dimensi Sikap Mampu/cepat adaptasi terhadap lingkungan masalah bidang ilmu sejenis Mampu untuk bekerja tak tergantung lingkungan ilmu saja(kreatif)

Mampu mengubah lingkungan Ilmu dengan konsep yang dikembangkan(arif)

http://imti.ie.ui.ac.id/?p=430 1. S1 bercakupan lebih luas. Saat menempuh pelajaran untuk meraih gelar di S1, mahasiswa S1 membangun landasan akademis dan pengenalan terhadap jurusannya. Oleh karena itu, di semester-semester awal diwajibkan untuk mengambil ilmu-ilmu dasar misalnya Fisika Dasar, Kalkulus, dan lain sebagainya. Mahasiswa S1 belajar untuk menjadi seorang intelektual, bagaimana berpikir dari sisi keilmuan dan akademis. Kemudian di semestersemester lanjut, mata kuliah yang dipelajari akan lebih spesifik tergantung kepada jurusan yang diambil seperti sistem kualitas dan sistem produksi jika pada jurusan Teknik Industri. Selain itu, mahasiswa S1 juga membuat skripsi yang ditujukan untuk membuktikan secara komprehensif pengetahuan yang sudah dipelajari selama kuliah secara akademis. Selain itu, hal yang paling penting dari pembuatan skripsi adalah

membentuk pola berpikir sistematis: Pendahuluan, latar belakang, permasalahan, metodologi, hipotesa, hasil penelitian, kesimpulan, dan bibliografi. Dengan begitu, S1 membentuk mahasiswa untuk berpikir secara sistematis dan metodologis. 2. S2 lebih fokus. Dibandingkan dengan S1, S2 lebih fokus dalam jurusannya. Karena itu lulusannya disebut Master of Science misalnya. Mahasiswa S2 harus menguasai bidang yang dipelajari. Mahasiswa S2 tidak mempelajari hal-hal dasar lagi, tapi sudah lebih lanjut. 3. Program S3 jelas berbeda dengan S1 dan S2. Di S3 tidak ada kuliah kelas, sebab kuliah S3 berfokus terhadap riset mandiri. Mahasiswa melakukan riset selama bertahun-tahun untuk mengembangkan pengetahuan baru. Seringkali riset itu berangkat dari suatu hipotesis dan melalui rangkaian metodologi penelitian ilmiah yang terstruktur hipotesis itu dibuktikan kebenarannya. Kebenaran hipotesis itu menjadi sebuah metode baru sebagai kontribusi bagi ilmu pengetahuan.
http://rinaldimunir.wordpress.com/2013/04/24/perbedaan-s1-s2-dan-s3/

apa sebenarnya perbedaan program S1, S2, dan S3? Kalau hanya melihat dari kualitas TA dan tesis saja tentu belum mendapat gambaran bedanya apa, harus dilihat juga kurikulumnya. Kurikulum S1 sifatnya umum (general), karena mahasiswa S1 perlu mempelajari semua subjek dalam bidang ilmunya. Sedangkan kurikulum S2 lebih spesifik mendalami suatu sub-bidang di dalam bidang ilmu itu. Meminjam istilah Pak Armein, S1 itu cenderung generalis sedangkan S2 itu cenderung spesialis. Program S2 adalah kelanjutan program S1, oleh karena itu mata kuliah di S2 lebih advance dan yang dipelajari adalah sub-bidang yang lebih spesifik. Program S3 jelas berbeda dengan S1 dan S2. Di S3 tidak ada kuliah kelas (kecuali kuliah filsafat ilmu), sebab kuliah S3 fokusnya adalah riset mandiri, mahasiswa melakukan riset selama bertahun-tahun untuk mengembangkan pengetahuan baru. Seringkali riset itu berangkat dari suatu hipotesis, dan melalui rangkaian metodologi penelitian ilmiah yang terstruktur hipotesis itu dibuktikan kebenarannya. Kebenaran hipotesis itu menjadi sebuah metode baru sebagai kontribusi bagi ilmu. pengetahuan.

Dalam bahasa saya yang sederhana, perbedaan antara S1, S2, dan S3 dapat dinyatakan dalam sebuah kalimat sebagai berikut: di S1 mahasiswa mempelajari (satu atau lebih) metode, di S2 mahasiswa mengembangkan metode, sedangkan di S3 mahasiswa menghasikan metode (baru). Oleh karena itu, Tugas Akhir mahasiswa S1 adalah mengaplikasikan suatu metode untuk menyelesaikan sebuah persoalan, Tesis S2 mengembangkan metode yang spesifik agar dapat diaplikasikan untuk persoalan yang lebih luas, sedangkan disertasi S3 menghasilkan metode baru yang lebih baik daripada metode yang sudah ada sebelumnya. http://sutrisnolink.wordpress.com/2013/09/20/perbedaan-kuliah-s1-s2-dan-s3/ S1 bersifat lebih umum dan memiliki cangkupan yang lebih luas. Pada jenjang S1 akan

mempelajari hal-hal yang sifatnya dasar. Tujuan utamanya untuk mengenalkan mahasiswa pada bidang/jurusan yang ia minati dan membekalinya untuk berfikir sistematis. Jenjang S2 bersifat lebih fokus. Mahasiswa S2 dididik untuk menguasai (bukan sekedar mengenal) bidang yang ia minati. Adapun jenjang S3 ditujukan untuk menghasilkan individu-individu yang mampu mengembangkan bidang minat tersebut. Mahasiswa S3 diarahkan untuk dapat melakukan penelitian sencara mandiri [1]. Dalam bahasa yang sederhana di S1 mahasiswa mempelajari (satu atau lebih) metode, di

S2 mahasiswa mengembangkan metode, sedangkan di S3 mahasiswa menghasikan metode (baru). Oleh karena itu, Tugas Akhir mahasiswa S1 adalah mengaplikasikan suatu metode untuk menyelesaikan sebuah persoalan, Tesis S2 mengembangkan metode yang spesifik agar dapat diaplikasikan untuk persoalan yang lebih luas, sedangkan disertasi S3 menghasilkan metode baru yang lebih baik daripada metode yang sudah ada sebelumnya [2].

Beda lulusan S1, S2 dan S3 adalah cara berpikirnya yang berbeda. S2 lebih memikirkan

hal-hal yang sifatnya strategis dan akibatnya, lebih jauh ke depan. Karena itu lulusan S2 biasanya mendapat pekerjaan dengan posisi yang lebih tinggi, dibandingkan S1. Lulusan S1 lebih banyak di tingkat taktis, oleh karena itu biasanya mereka berada di lapangan dan mengerjakan hal-hal yang taktis, bukan strategis. Lulusan D3, lebih taktis lagi, biasanya dibagian-bagian lapangan, dan sifatnya praktis. Pendidikan doktoral (S3) dimaksudkan untuk menghasilkan peneliti. Para doktor akan mempelajari, merenungi dan melakukan penelitian untuk menemukan hal / masalah,

yang bagi orang lain sebenarnya masalah itu tidak ada, tapi mereka mempunyai kemampuan untuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat oleh orang lain. Setelah itu, mereka melakukan usaha, penelitian untuk mencari solusi / jalan keluar dari hal / masalah yang dicoba untuk dilihatnya tadi [3]. Pendidikan sarjana (S1) harusnya mengajarkan khasanah ilmu yang ada sehingga ia

menjadi orang yang terdidik. Diharapkan lulusan S1 dapat menerapkan ilmunya untuk persoalanpersoalan yang generik. Artinya jenis persoalan yang memang sudah pernah diajarkan. Pendidikan magister (S2) adalah kelanjutan dari pendidikan S1. Ia mengusai state of the art dan best practices di bidangnya. S2 semacam lisensi untuk mempraktekkan profesi bidang ini. Pendidikan doktoral (S3) dimaksudkan untuk menghasilkan peneliti. Peneliti adalah orang yang senang mencari kemudian mengkodifikasi pengetahuan baru. Jadi syarat pertama seorang doktor sebenarnya adalah keinginan menulis pengetahuan baru. Syarat kedua, tentu keinginan tahu serta kegigihan untuk menggunakan metoda riset untu k mencari pengetahuan baru [4]. Yang lain mengatakan bahwa lulusan S1 menguasai aksiologi ilmu (penggunaan ilmu).

Lulusan S2 lebih menekankan penguasaan komponen epistemologi ilmu yang meliputi sumber, sarana, dan tatacara menggunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan ilmiah. Sedang S3 diharapkan tidak hanya sekedar menguasai komponen aksiologi dan epistemologi ilmu tetapi lebih dari itu masuk pada ontologi ilmu yang meliputi apa hakikat atau bentuk yang hakiki dari ilmu, kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah tersebut. [5]

Anda mungkin juga menyukai