FILSAFAT PENDIDIKAN
DisusunOleh :
NOFITA SARI
14022044
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang …………………………………………………………....…….
B.RumusanMasalah …………………..…………………………………….…….
C.TujuanPenulisan …………………….…………………………………….…….
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manusia Sebagai Makhluk Pendidikan……………………………………………….
B. Pemberian Gadget Pada Anak Usia Dini……………………………………………
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan …………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman yang sangat modern pada saat ini perkembangan teknologi terus berkembang.
Karena perkembangan teknologi akan berjalan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin
tinggi. Teknologi diciptakan untuk memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia dalam
melakukan aktivitas sehari-hari dan memberikan nilai yang positive. Namun demikian, walaupun
pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan mamfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan
digunakan untuk hal negatif.
Anak-anak tampaknya sudah mulai kurang tertarik pada buku dan lbih cenderung memilih
gadget seperti iped. Mereka bahkan sekarang dapat melihat versi animasi tokoh faforit mereka.
Fenomena ini memunculkan perdebatan yang cukup hebat. Beberapa pihak melarang pemberian
gadget pada anak usia dini.Disadari atau tidak kebiasaan lingkungan terhadap anak usia dini akan
membentukperkembangan anak. Pada saat ini seiring berkembangnya teknologi, banyak sekali yang
berpengaruh pada anak salah satunya adalah penggunaan gadget. Gadget sangat mudah sekali menarik
perhatian dan minat anak dan sudah menjadi hal yang biasa jika anak-anak saja sudah memakai
gadget di dalam kehidupan sehari-hari.
“Gadged adalah sebuah istilah dalam bahasa inggris yang mengartikan sebuah alat elektronik
kecil dengan berbagai macam fungsi khusus”. (Osland,2013). “istilah gadget sebagai sebagai benda
dengan karakteristik unik, memiliki sebuah unit dengan kinerja yang tinggi dan berhubungan dengan
ukuran serta biaya”(Rayner, 1956).
Salah satu hal yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur
“kebaruan”. Artinya, dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang
membuat hidup manusia menjadi lebih praktis.
B. Rumusan masalah
a. Kenapa manusia dikatakan sebagai makhluk pendidikan?
b. Bagaimana mengawasi anak menggunakan gadget?
BAB II
PEMBAHASAN
Sejak kelahirannya, anak amnusia memang telah dibekali insting, nafsu dan berbagai
potensi untuk dapat menjadi manusia atau untuk dapat enjadi dewasa. Manusia memiliki
potensi untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YMEdan potensi untuk berbuat baik,
namun disamping itu karena hawa nafsunya ia pun memiliki potensi untuk berbuat jahat.
Selain itu, manusia memiliki potensi untuk berpikir (cipta), potensi berperasaan (rasa),
potensi untuk mampu berpikir (karsa), dan memiliki potensi untuk berkarya.. tetapi bagi anak
manusia insting, nafsu, dan semua potensi belum mencukupi untuk dapat langsung menjalani
dan menghadapi kehidupan serta untuk dapat mengatasi semua masalah dan tantangan dalam
hidupnya.
a. Pengertian gadget
Gadget sepertiHandphone, Smartphone, Tablet dan lain laintengah booming
di masyarakat indonesia. Dulu, hargabarangtersebutmasihterbilangmewah,
sehinggatidakbanyakanakusiadini yang memilikinya namun kini seiring
berkembangnya pasar perdagangan internasional barang tersebut kini mudah didapat
dan harganya terjangkau. Semua eleme nmasyarakat pun memilikinya, dari mulai
boss hingga security pun dapat membel ibarang tersebut.Fungsi yang dibutuhkandari
smartphone, tab dansebagainyasering pula disalahgunakan.Banyak yang
menggunakan gadget sebagai media untukbermain game untukmengisiwaktu.
Sebenarnya fungsi utama dari gadget yang canggih itu adalah komunikasi, namun
penggunaan luas pada fitur games membuat perusahaan gadget memaksimalkan fitur
tersebut untuk menjawab kebutuhan pasar. Kini gadget yang kita miliki lebih sering
digunakan untuk fitur lain yang mengesampingkan fungsi utamanya sebagai alat
komunikasi. Bahkan ada yang sengaja membeli gadget hanya untuk di isi oleh fitur
game secarakeseluruhan.
Dalam hal ini orang tua sangat berperan penting dalam mengawasi anak
dalam menggunakan gadget. Dengan melihat dan mengawasi serta memembatasi
waktunya. Serta memeriksa aplikasi yang ada pada gadget tersebut apakah aman bagi
anak.
BAB III
KESIMPULAN
Pada saat dilahirkan, manusia berada dalam keadaan “tidakberdaya”. Ia belum bisa
berdiri, belum bisa berjalan, belum bisa mencari makanan sendiri dan lain-lain. Pada saat ia
dilahirkan, untuk dapat mempertahankan hidupnya saja ia memiliki ketergantungan dan
betapa ia memerlukan bantuan dari ibu dan ayahnya, atau dari orang dewasa lainnya.
Demikian pula dalam rentang waktu tertentu dalam perjalanan hidupnya lebih lanjut, banyak
tantangan dan masalah yang ia hadapi dan harus dapat ia selesaikan. Sementara itu, selain
anak manusia belum dapat memenuhi berbagai kebutuhan pangan dan sandangnya secara
mandiri, ia pun belum menguasai berbagai pengetahuan (ilmu pengetahuan) dan keterampilan
yang dibutuhkannya dalam rangka memecahkan berbagai masalah hidupnya, ia belum tahu
mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang jahat, belum tahu
kemana arah tujuan hidupnya. Dengan demikian, dalam perjlanan hidupnya itu, anak manusia
masih harus belajar untuk “hidup”, adapun hal tersebut mengimplikasikan adanya
ketergantungan dan perlunya anak memperoleh bantuan dari orang dewasa.
DAFTAR PUSTAKA
Suwarno.1981.pengantar umum pendidikan.Jakarta:Badar Jaya Off Set.
Prawironegoro, Darsono.2010.Filsafat Ilmu Pendidikan.Jakarta:Nusanra Consulting.
Albi, Sutan Zanti.1988.Filsafat PendidikanSejak Pertengahan Abad Ini.
Sukardjo dan Ukim Komarudin.2009.Landasan Pendidikan.Jakarta:Rajawali Press.
Saifullah, Ali.1403.Antara Filsafat dan Pendidikan.Surabaya:Usana Off Set.
Salam,Buhanuddin.1988.Pengantarfilsafat.Jakarta:yayasankanivius.
Bernadip, Imam.FilsafatPendidikan.Yogyakarta:Yayasanpenerbit IKIP Yogyakarta.
Muhmidayeli.2011.Filsafat Pendidikan.Bandung:BTRefikaAditema.