1997)
keselamatan pengendara.
kendaraan terhenti.
6
Tingkat
Batas lingkup
Layanan Karakteristik
V/C
(LOS)
Kondisi arus bebas dengan kecepatan
A tinggi, pengemudi memilih kecepatan yang 0,0 – 0,20
diinginkan tanpa hambatan
Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai
dibatasi oleh kondisi lalu lintas.
B 0,21 – 0,44
Pengemudi memiliki kebebasan yang
cukup untuk memilih kecepatan
Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak
C kendaraan dikendalikan, pengemudi 0,45 – 0,74
dibatasi dalam memilih kecepatan
Arus mendekati tidak stabil, kecepatan
D masih dikendalikan, Q/C masih dapat 0,75 – 0,84
ditolerir
Volume lalu lintas mendekati/berada pada
E kapasitas arus tidak stabil, terkadang 0,85 – 1,00
berhenti
Arus yang dipaksakan/macet, kecepatan
F rendah, V diatas kapasitas, antrian panjang > 1,00
dan terjadi hambatan-hambatan yang besar
Sumber : MKJI 1997
Satuan volume lalu lintas yang umum dipergunakan adalah volume lalu
lintas harian rata-rata, yaitu volume lalu lintas rata-rata dalam satu hari,
sedangkan dari cara memperoleh data tersebut dikenal dua jenis lalu lintas
7
harian rata-rata yaitu lalu-lintas harian rata-rata tahunan (LHRT) dan lalu-
jalur jalan selama 24 jam dan diperoleh dari data selama satu tahun penuh.
(Sukirman S, 1994)
Arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik,
arus lalu lintas dilakukan persatuan jam untuk satu atau lebih priode,
misalnya didasarkan pada kondisi arus puncak yaitu puncak pagi, siang,
Arus lalu lintas (Q) untuk setiap gerakan (belok kiri QLT, lurus QST, dan
belok kanan QRT) dalam kendaraan per jam dikonversi menjadi satuan
dan terlawan
8
Wc (m)
≤6 >6
Dalam MKJI 1997 kecepatan arus bebas untuk kendaraan ringan adalah
sebagai berikut :
Dimana :
(penjumlahan)
Tipe jalan : jalan tak Kecepatan arus bebas dasar (FV0) (km/jam)
terbagi Kendaraan Kendaraan Sepeda Semua
ringan berat motor kendaraa
MC n (rata-
rata)
Enam-lajur terbagi 61 52 48 57
(6/2D) atau tiga-lajur
satu-arah (3/1)
Empat-lajur terbagi 57 50 47 55
(4/2D) atau dua-lajur
satu-arah (2/1)
Empat-lajur tak- 53 46 43 51
terbagi (4/2 UD)
Dua-lajur tak-terbagi 44 40 40 42
(2/2 UD)
Sumber : MKJI 1997
(FVw)
E. Kapasitas
diterapkan pada suatu lokasi tertentu atau pada suatu jaringan jalan yang
Dimana :
C = Kapasitas (smp/jam)
co = Kapasitas dasar
(MKJI, 1997)
a. Kapasitas Dasar
sebagai berikut :
13
Ukuran kota adalah jumlah penduduk yang ada dalam suatu daerah
perkotaan.
Dimana :
C : Kapasitas.
Co : kapasitas dasar.
a. Tipe simpang
pada jalan utama dan jalan minor pada simpang tersebut dengan
b. Kapasitas Dasar
322 2700
342 2900
422 2900
penyesuaian
median
lingkungan hambatan
0,00 0,05 0,10 0,15 0,20
jalan samping
Terbatas rendah
F. Derajat kejenuhan
Dimana :
DS : Derajat kejenuhan
C : Kapasitas (smp/jam)
(MKJI, 1997)
H. Waktu Tempuh
ringan untuk melewati suatu titik awal ia berangkat menuju titik tujuan.
Dengan :
I. Tundaan
Tundaan lalu lintas simpang adalah tundaan lalu lintas, rata-rata untuk
Untuk DS ,0 ; DG = 4
Dimana :
DS : Derajat Kejenuhan
MKJI 1997
c. Tundaan Simpang
Dimana :
dipakai
Arief Subechi Andalalin pada MKJI 1997 Pada ruas jalan Mayjen Sutoyo
pada tahun 2006 derajat
1 Widodo pusat kejenuhannya adalah
0,78 dengan volume lalu lintas
perbelanjaan yang sebesar 3661,67 SMP/jam, dengan
adanya
telah beroperasi Pacific Mall maka jalan Mayjen
Sutoyo akan terbebani sebesar
ditinjau dari 4,21% atau
sebesar 198,24 SMP/jam, dan pada
tarikan perjalanan tahun 2008 derajat kejenuhan sudah
mencapai titik kritis yaitu sebesar
(studi kasus pada 0,84 dengan volume lalu lintas
sebesar
Pacific mall 3945.24 SMP/jam, sehingga perlu
penanganan dan bila kondisi
Tegal) tersebut tetap
di biarkan maka pada tahun 2016
diprediksikan bahwa derajat
kejenuhan jalan
Mayjen Sutoyo adalah sebesar 1,13
dengan kontribusi lalu lintas akibat
adanya
Pacific Maal sebesar 7,14 % atau
sebesar 336,29 SMP/jam.
2. Pada ruas jalan Kapten Sudibyo
pada tahun 2006 derajat
kejenuhannya adalah
0,42 dengan volume lalu lintas
sebesar 1.038,93 SMP/jam, dengan
adanya
Pacific Mall maka jalan Kapten
Sudibyo akan terbebani sebesar
5,54 % atau
sebesar 136,04 SMP/jam, dan pada
tahun 2016 derajat kejenuhan dari
jl. Kapten Sudibyo mencapai 0,61
dengan volume lalu lintas sebesar
1.508,55
SMP/jam.